Kementerian Keuangan
PPL ONLINE
AKUNTAN PUBLIK
MODUL :
HASIL SURVEI INDEKS KUALITAS PROFESI
AKUNTAN PUBLIK DI INDONESIA
Disusun oleh:
Bidang Pengembangan Profesi Keuangan – Pusat Pembinaan Profesi Keuangan, Sekretariat
Jenderal Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Disclaimer
Modul materi ini disusun sebagai salah satu bahan materi dalam Pendidikan Profesional
Berkelanjutan (PPL) Online yang diselenggarakan oleh Pusat Pembinaan Profesi Keuangan
melalui media yang dimiliki Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Modul materi ini
menjelaskan secara ringkas terkait dengan Indeks Kualitas Profesi Akuntan Publik di Indonesia
Tahun 2020 yang disusun berdasarkan hasil kerjasama antara Pusat Pembinaan Profesi Keuangan
– Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan dengan Universitas Indonesia. Apabila terdapat
perbedaan penafsiran antara modul materi dengan Laporan Akhir Indeks Kualitas Profesi
Keuangan di Indonesia Tahun 2020, maka yang digunakan sebagai pedoman penerapan kebijakan
tetap mengacu pada Laporan Akhir tersebut.
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK) di Kementerian Keuangan mempunyai
tugas untuk mengoordinasikan dan melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan, pembinaan,
pengembangan dan pengawasan serta pelayanan informasi atas profesi keuangan, khususnya
profesi Akuntan Publik di Indonesia. Dalam pelaksanaan tugasnya, PPPK berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan melalui Sekretaris Jenderal Kementerian
Keuangan.
Berdasarkan International Federation of Accountants (IFAC) disebutkan bahwa kualitas
audit tidak hanya ditentukan oleh profesi Akuntan Publik tetapi merupakan kombinasi dari
berbagai faktor, yaitu: input, proses, output, interaksi antar pihak yang terkait dengan audit
dan faktor-faktor kontekstual/lingkungan. Faktor-faktor ini saling berkaitan sehingga
menciptakan suatu lingkungan yang dapat memaksimalkan terwujudnya kualitas audit yang
konsisten. Sejalan dengan hal tersebut, PPPK selaku regulator bagi profesi Akuntan Publik
perlu melakukan penelitian dalam rangka mengukur sejauh mana kualitas profesi Akuntan
Publik, yang kemudian diharapkan dapat memberikan umpan balik atau perbaikan atas upaya-
upaya yang telah dilakukan PPPK dalam meningkatkan kualitas profesi keuangan di Indonesia.
Di sisi lain, penting bagi profesi Akuntan Publik untuk mengetahui apakah jasa yang
mereka berikan telah menjawab kebutuhan pengguna jasa sebagai konsumen. Akuntan Publik
memperoleh izin dari Menteri Keuangan untuk memberikan jasa asurans dan non asurans
yang berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik berbasis International Standards
on Auditing (ISA). Meski demikian, kepatuhan pada standar tidak serta merta menjamin
kepuasan pengguna jasanya. Disinilah, pengguna jasa Akuntan Publik (interaksi antar pihak
yang terkait dengan audit) dapat berperan sebagai pemberi umpan balik. Pengalaman
langsung mereka dalam berinteraksi dengan profesi ini adalah sumber informasi yang andal.
II. Tujuan dan Manfaat Penyusuan Indeks Kualitas Profesi Akuntan Publik
Penyusunan indeks kualitas profesi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan
menganalisis sejauh mana tingkat kualitas profesi Akuntan Publik di Indonesia. Indeks
tersebut juga bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis unsur layanan apa yang
sudah dan faktor layanan apa yang perlu ditingkatkan dalam rangka meningkatkan kualitas
profesi Akuntan Publik di Indonesia. Selain itu, indeks ini akan menjadi rekomendasi untuk
berbagai pihak dalam mengidentifikasi dan menganalisis kebijakan/formulasi yang efektif
untuk meningkatkan kualitas profesi Akuntan Publik di Indonesia.
Adapun manfaat penyusunan indeks ini adalah:
1. Bagi PPPK, data yang valid dan analisis yang mendalam oleh Tim Peneliti diharapkan
mampu menghasilkan kesimpulan yang andal dan dapat dijadikan dasar untuk
merumuskan kebijakan dalam hal pembinaan dan pengawasan oleh PPPK dengan tujuan
untuk meningkatkan kualitas profesi Akuntan Publik di Indonesia;
2. Bagi Akuntan Publik, indeks ini akan memberikan gambaran mengenai kualitas profesi
Akuntan Publik dari sudut pandang pengguna jasa. Gambaran tersebut sekaligus menjadi
masukan untuk profesi Akuntan Publik dalam hal pentingnya memiliki kualitas yang
memadai sehingga dapat mencapai tujuan kepentingan publik atas pemberian jasa yang
diberikan oleh profesi Akuntan Publik. Selain itu, indeks ini bermanfaat untuk perbaikan
internal di masing-masing kantor profesi Akuntan Publik.
3. Bagi Asosiasi Profesi Akuntan Publik, dalam hal ini Institut Akuntan Publik Indonesia
(IAPI), perlu memahami gambaran kualitas Akuntan Publik, dalam upaya perbaikan
berkelanjutan profesi Akuntan Publik. Perbaikan dapat diwujudkan melalui standar atau
etika profesi yang mereka keluarkan.
TINJAUAN LITERATUR
Standar Audit dan Penentu Kualitas Profesi Akuntan Publik
Standar audit adalah pedoman umum untuk membantu para Akuntan Publik dalam
memenuhi tanggung jawab profesional mereka dalam pengauditan laporan keuangan historis.
Standar Audit yang berlaku di Indonesia sekarang adalah Standar Audit berbasis International
IAASB (2014) berupaya melihat suatu audit secara utuh yang terdiri dari Akuntan Publik
sebagai pelaksananya, proses audit yang melibatkan entitas yang diaudit dan Kantor Akuntan
Publik (KAP) sebagai pendukung, dan pengendali kualitas atas proses audit yang dijalankan
Akuntan Publik, serta output dari audit berupa laporan auditor. Tujuan yang hendak dicapai
dengan adanya kerangka ini adalah untuk meningkatkan kesadaran terhadap elemen kunci
dari kualitas audit di lingkungan para Akuntan Publik, serta memfasilitasi dialog yang lebih
besar antara pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap elemen-elemen kunci tersebut.
METODOLOGI PENELITIAN
Pelaksanaan penyusunan indeks kualitas profesi Akuntan Publik ini ditujukan kepada
1.428 Akuntan Publik sebagai objek penelitian yang bernaung di bawah 472 KAP. Jenis jasa
yang menjadi objek penelitian survei adalah jasa audit laporan keuangan tahunan. Adapun
responden yang terlibat dalam penyusunan indeks ini adalah perusahaan listed (terdaftar di
Bursa Efek Indonesia) dan perusahaan non-listed, BUMN, serta pada berbagai industri lainnya.
Dalam penelitian ini, terdapat dua jenis data yang dianalisis yaitu data kuantitatif
berupa jawaban kuesioner hasil survei kepada pengguna jasa Akuntan Publik serta data
kualitatif yang diperoleh dari hasil FGD dengan pihak terkait. Penyebaran kuesioner dilakukan
secara random sampling dan convenience sampling dari tanggal 28 Agustus sampai 16 Oktober
2020 melalui google form dan kuesioner dalam format PDF kepada berbagai pihak, antara lain:
Bursa Efek Indonesia, asosiasi profesi akuntansi di Indonesia, Ikatan Komite Audit Indonesia,
Ikatan Alumni FEB UI, dan perusahaan yang bekerja sama dengan PPA FEB UI, serta jejaring
sosial WhatsApp/e-mail lainnya. Selanjutnya untuk memperkaya hasil analisis penelitian, FGD
kembali dilaksanakan dengan peserta FGD yang terdiri dari: PPPK, IAPI, perwakilan KAP,
perwakilan perusahaan listed dan non-listed, PT BEI, dan PPA FEB UI. Selanjutnya data yang
diperoleh tersebut dianalisis dengan menggunakan metode statistik deskriptif, structural
equation modeling-partial lease square (SEM-PLS), dan uji beda parametrik.
Selanjutnya berikut ini penjabaran dari komponen-komponen yang dianalisis dalam penentuan
Indeks Kualitas Profesi Akuntan Publik:
1. Dimensi Ethics
Dimensi ethics menunjukkan apakah selama menjalankan tugasnya, tim auditor
berperilaku sebagai Akuntan Publik profesional sesuai dengan kode etik profesi Akuntan
Publik.
Tabel Indeks Kualitas Akuntan Publik per Dimensi – Ethics
p-Value Kesimpulan
No Pernyataan Rata-rata
2. Dimensi People
Dimensi People menggambarkan apakah tim audit memiliki kompetensi, pengetahuan,
keahlian, dan pengalaman yang memadai.
Tabel Indeks Kualitas Akuntan Publik per Dimensi – People
p-Value Kesimpulan
No Pernyataan Rata-rata
8. Anggota tim auditor yang melakukan 5,19 0,268 Tidak berbeda signifikan
pekerjaan lapangan di perusahaan
Saudara memiliki kemampuan teknis
yang baik dalam bidang akuntansi.
9. Komposisi tim audit sudah memadai 5,13 0,051 Berbeda signifikan
sesuai dengan karakteristik dan
kompleksitas perusahaan Saudara
(misalnya: terdapat spesialis IT/ahli
perpajakan jika diperlukan).
10. Jumlah personil tim audit sudah 5,08 0,064 Berbeda signifikan
memadai sesuai dengan ukuran dan
kompleksitas perusahaan Saudara.
11. Setidaknya satu anggota tim auditor 5,03 0,294 Tidak berbeda signifikan
selain partner memiliki sertifikasi CPA.
Total Rata-rata Dimensi People 5,23 0,430 Tidak berbeda signifikan
Hasil pengujian statistik pada detail penyusun dimensi people memperlihatkan adanya
perbedaan yang signifikan pada tingkat pemahaman partner audit atas industri dan
3. Dimensi Process
Dimensi Process berkaitan dengan apakah tim auditor telah menjalankan proses akuntansi
sesuai dengan prinsip-prinsp yang ditetapkan dalam standar akuntansi yang sesuai
dengan tujuan, syarat dan ketentuan dalam ruang lingkup kontrak audit.
Tabel Indeks Kualitas Akuntan Publik per Dimensi – Process
p-Value Kesimpulan
No Pernyataan Rata-rata
13. Jika terdapat pergantian KAP, KAP 5,08 0,004 Berbeda signifikan
yang baru berkomunikasi dengan KAP
sebelumnya melalui koordinasi
manajemen. (jika Perusahaan Saudara
tidak ada pergantian KAP, maka isi
N/A).
14. Tim auditor melakukan diskusi dengan 5,30 0,000 Berbeda signifikan
manajemen/ internal audit/ komite
audit terkait pengendalian internal
perusahaan.
15. Tim auditor melakukan diskusi dengan 5,26 0,000 Berbeda signifikan
manajemen/ internal audit/ komite
audit terkait risiko fraud.
16. Tim auditor melakukan komunikasi 5,12 0,001 Berbeda signifikan
dengan spesialis (contoh: aktuaria,
penilai publik) yang digunakan
perusahaan Saudara (jika Perusahaan
Saudara tidak menggunakan spesialis,
maka isi N/A).
17. Anggota tim audit yang berbeda 3,22 0,020 Berbeda signifikan
berulang kali menanyakan hal yang
sama yang sudah pernah dijelaskan
oleh perusahaan Saudara
sebelumnya.
18. Jika tidak ada keterlambatan data dari 4,99 0,090 Tidak berbeda
klien, tim auditor melaksanakan audit signifikan
sesuai dengan jumlah waktu yang
telah disepakati oleh kedua pihak.
19. Tim auditor melakukan prosedur 5,50 0,034 Berbeda signifikan
konfirmasi dalam pelaksanaan audit.
20. Tim auditor hadir pada saat stock 5,38 0,060 Tidak berbeda
opname. (jika Perusahaan Saudara signifikan
4. Dimensi Output
Dimensi output menggambarkan apakah tim audit memberikan laporan yang bermanfaat
dan tepat waktu.
Tabel Indeks Kualitas Akuntan Publik per Dimensi – Output
p-Value Kesimpulan
No Pernyataan Rata-rata
29. Tim auditor dapat menjalin komunikasi 5,29 0,867 Tidak berbeda
yang baik dan rutin dengan staf/ signifikan
manajemen perusahaan Saudara.
30. Tim auditor dapat menjalin komunikasi 5,04 0,017 Berbeda signifikan
yang baik dan rutin dengan audit
internal (SPI) perusahaan Saudara (jika
Perusahaan Saudara tidak memiliki
audit internal, maka isi N/A).
31. Tim auditor dapat menjalin komunikasi 5,11 0,003 Berbeda signifikan
yang baik dan rutin dengan komite
audit. (Jika Perusahan Saudara tidak
memiliki komite audit, maka isi N/A).
T Statistics
Ethics 1.110
Interaction 32.283***
Output 6.030***
People 47.695***
Dengan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa dimensi people, process, interaction, dan
output merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pengguna jasa atas kualitas
profesi Akuntan Publik.
1. Apakah pekerjaan lapangan audit (audit field work) 468 (64%) 262 (36%) 730
telah selesai sebelum pertengahan Maret 2020?
2. Jika tidak, apakah auditor menyampaikan 474 (65%) 256 (35%) 730
penjelasan terkait perubahan metode audit
dikarenakan situasi pandemi Covid-19?
3. Apakah auditor berdiskusi dengan manajemen 539 (74%) 191 (26%) 730
terkait dampak pandemi Covid-19 beserta antisipasi
manajemen terhadap dampak tersebut?
4. Apakah dalam opini audit tahun 2019 ada paragraf 283 (39%) 447 (61%) 730
tambahan atau penekanan tertentu dari akuntan
publik terkait dampak pandemi Covid-19 terhadap
perusahaan?
Tingginya responden yang menyatakan bahwa terdapat diskusi antara tim audit dengan
manajemen terkait pandemi menunjukkan bahwa mayoritas tim auditor telah menyadari
potensi dampak pandemi terhadap perusahaan dan telah menyampaikan hal tersebut kepada
manajemen sedari dini.
ATS S SS N/A Jumlah
No Pernyataan STS TS AS
Berdasarkan hasil di atas, mayoritas responden menyatakan bahwa tim audit tetap
dapat menjalin komunikasi yang baik dengan perusahaan responden untuk penyelesaian
proses audit. Namun, tetap diperlukan peningkatan cara berkomunikasi, terlebih di masa
pandemi ini umumnya pertemuan dilaksanakan secara daring dan tim audit harus mampu
beradaptasi dengan perubahan tersebut.
3. Process:
a. Meningkatkan efesiensi dalam proses audit;
b. Mampu memberikan saran/diskusi terkait implementasi PSAK atau kebijakan
baru;
c. Kooperatif dalam memenuhi deadline.
4. Output:
a. Perlu meningkatkan kemampuan untuk memberikan solusi atas isu yang dialami
klien;
b. Dapat memberikan saran bisnis ke depan kepada klien.
PENUTUP
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Indeks kualitas profesi Akuntan Publik di Indonesia menurut responden sebesar 5,29
dalam skala 1-6, yang mengindikasikan nilai Sangat Puas. Indeks yang digunakan untuk
mengukur kualitas Akuntan Publik terdiri dari 5 dimensi, yang dibangun berdasarkan teori
dan penelitian sebelumnya, yaitu ethics, people, process, output, dan interaction. Seluruh
dimensi yang digunakan mendapat skor di atas 5.
2. Hasil pengujian menyimpulkan bahwa dimensi people, process, interaction, dan output
merupakan faktor-faktor yang memengaruhi persepsi pengguna jasa atas kualitas profesi
Akuntan Publik. Namun demikian, dimensi people menjadi faktor yang paling dominan
dalam penilaian kualitas profesi Akuntan Publik, sehingga usulan perbaikan mengenai