Anda di halaman 1dari 25

Pusat Pembinaan Profesi Keuangan

Kementerian Keuangan

PPL ONLINE
AKUNTAN PUBLIK

Modul
Hasil Survei Indeks Kualitas Profesi
Akuntan Publik Tahun 2021
2022

2022
Disusun oleh:
Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK) -
Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Disclaimer
Modul materi ini disusun sebagai salah satu materi dalam kegiatan Pendidikan Profesional
Berkelanjutan (PPL) bagi Akuntan Publik yang diselenggarakan secara Online oleh PPPK bekerja
sama dengan IAPI. Modul materi ini menjelaskan secara ringkas terkait dengan Indeks Kualitas
Profesi Akuntansi Publik di Indonesia Tahun 2021 yang disusun berdasarkan hasil kerja sama antara
Pusat Pembinaan Profesi Keuangan - Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan Republik
Indonesia dengan Universitas Indonesia. Apabila terdapat perbedaan penafsiran antara modul
materi dengan Laporan Akhir Indeks Kualitas Profesi Keuangan Tahun 2021, maka yang digunakan
sebagai pedoman penerapan kebijakan tetap mengacu pada laporan akhir tersebut.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK) - Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan


mempunyai tugas untuk mengoordinasikan dan melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan,
pembinaan, pengembangan dan pengawasan serta pelayanan informasi atas profesi
keuangan, khususnya profesi Akuntan Publik di Indonesia. Dalam pelaksanaan tugasnya, PPPK
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan melalui Sekretariat
Jenderal Kementerian Keuangan.

Berdasarkan International Federation of Accountants (IFAC) menyebutkan bahwa


kualitas audit tidak hanya ditentukan oleh profesi Akuntan Publik tetapi merupakan kombinasi
dari berbagai faktor, yaitu: input, proses, output, interaksi antar pihak yang terkait dengan
audit dan faktor-faktor kontekstual/lingkungan. Faktor-faktor ini sangat berkaitan sehingga
menciptakan suatu lingkungan yang dapat memaksimalkan terwujudnya kualitas audit yang
konsisten. Sejalan dengan hal tersebut, PPPK sebagai regulator bagi profesi Akuntan Publik
perlu melakukan penelitian dalam rangka mengukur sejauh mana kualitas profesi Akuntan
Publik, yang kemudian diharapkan dapat memberikan umpan balik atau perbaikan atas upaya-
upaya yang telah dilakukan PPPK dalam meningkatkan kualitas profesi keuangan di Indonesia.
Di sisi lain, penting bagi profesi Akuntan Publik untuk mengetahui apakah jasa yang mereka
berikan telah menjawab kebutuhan pengguna jasa sebagai konsumen. Akuntan Publik
memperoleh izin dari Menteri Keuangan untuk memberikan jasa asurans dan non asurans yang
berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik berbasis International Standards on
Auditing (ISA). Meski demikian, kepatuhan pada standar tidak serta merta menjamin kepuasan

1
Indeks Kualitas
Akuntan Publik 2021
pengguna jasanya. Di sinilah, pengguna jasa Akuntan Publik (interaksi antar pihak yang terkait
dengan audit) dapat berperan sebagai umpan balik. Pengalaman langsung mereka dalam
berinteraksi dengan profesi ini adalah sumber informasi yang andal. Kepuasan pengguna jasa
bergantung tidak hanya pada kemampuan profesi Akuntan Publik dalam mematuhi standar
dan etika profesi masing-masing, tetapi juga pada kemampuan mereka dalam menghasilkan
kualitas pemberian jasa yang baik.

Survei terkait persepsi kualitas profesi akuntan publik sudah dilakukan sejak tahun 2017.
Di tahun 2017, PPPK bekerja sama melakukan penelitian dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Indonesia, dan sejak tahun 2018 PPPK melakukan kerja sama dengan PPA FEB UI
untuk melakukan penelitian terkait kualitas profesi keuangan. Dengan demikian penelitian
kualitas profesi keuangan di tahun 2021 merupakan penelitian tahun kelima. Setiap tahun
dilakukan upaya untuk peningkatan kualitas penelitian melalui upaya perbaikan baik dalam hal
peningkatan sampel penelitian maupun peningkatan metode penelitian serta kedalaman
analisis hasil penelitian.

Materi di bawah ini hendak memberikan gambaran melalui sudut pandang pengguna jasa
atas kualitas profesi Akuntan Publik dalam memberikan jasa audit. Data dan informasi yang
didapat kemudian dianalisis dan pada akhirnya disimpulkan. Kesimpulan atas analisis tersebut
akan memberikan gambaran umum atas kualitas profesi Akuntan Publik, sehingga membantu
para pemangku kepentingan dalam merumuskan kebijakan, standar maupun operasi bisnis
profesi Akuntan Publik serta memberikan input membangun bagi profesi Akuntan Publik.

B. Tujuan dan Manfaat Penyusunan Indeks Kualitas Profesi Akuntan Publik

Penyusunan indeks kualitas profesi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan


menganalisis sejauh mana tingkat kualitas profesi Akuntan Publik di Indonesia. Indeks tersebut
juga bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis unsur layanan apa yang sudah dan
faktor layanan apa yang perlu ditingkatkan dalam rangka meningkatkan kualitas profesi
Akuntan Publik di Indonesia. Selain itu, indeks ini akan menjadi rekomendasi untuk berbagai
pihak dalam mengidentifikasi dan menganalisis kebijakan yang efektif untuk meningkatkan
kualitas profesi Akuntan Publik di Indonesia.

Adapun manfaat penyusunan indeks ini adalah:

1. Bagi PPPK, data yang valid dan analisis yang mendalam oleh tim peneliti diharapkan
mampu menghasilkan kesimpulan yang andal dan dapat dijadikan dasar untuk
merumuskan kebijakan dalam hal pembinaan dan pengawasan oleh PPPK dengan tujuan
untuk meningkatkan kualitas profesi Akuntan Publik di Indonesia;
2. Bagi Akuntan Publik, indeks ini akan memberikan gambaran mengenai kualitas profesi
Akuntan Publik dari sudut pandang pengguna jasa. Gambaran tersebut sekaligus menjadi
masukan untuk profesi Akuntan Publik dalam hal pentingnya memiliki kualitas yang

2
Indeks Kualitas
Akuntan Publik 2021
memadai sehingga dapat mencapai tujuan kepentingan publik atas pemberian jasa yang
diberikan oleh profesi Akuntan Publik. Selain itu, indeks ini bermanfaat untuk perbaikan
internal di masing-masing kantor profesi Akuntan Publik.
3. Bagi Asosiasi Profesi Akuntan Publik, dalam hal ini Institut Akuntan Publik Indonesia
(IAPI), perlu memahami gambaran kualitas Akuntan Publik, dalam upaya perbaikan
berkelanjutan profesi Akuntan Publik. Perbaikan dapat diwujudkan melalui standar atau
etika profesi yang mereka keluarkan.

TINJAUAN LITERATUR

A. Kualitas Audit

Akuntan publik selaku pihak eksternal perusahaan memiliki peranan penting dalam
memverifikasi informasi dalam laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen perusahaan.
Kualitas audit yang dihasilkan akuntan publik akan memengaruhi kualitas laporan keuangan
yang akan digunakan oleh pengguna laporan keuangan seperti investor, regulator, kreditor,
dan pemangku kepentingan atas perusahaan lainnya. Konsep kualitas audit sendiri sulit untuk
didefinisikan dengan pasti. Hal ini karena kualitas audit tidak dapat segera dan secara langsung
diamati dan sulit untuk diukur (Power, 1997).

Secara umum, penelitian terdahulu menggunakan dua pendekatan untuk mengukur


kualitas audit, yaitu pendekatan langsung dan pendekatan tidak langsung. Pendekatan tidak
langsung mengukur kualitas audit dengan proxy output audit seperti kualitas laporan
keuangan yang telah diaudit yang biasanya diukur dengan kualitas akrual (Kallapur et al. 2008,
Lawrence et al. 2011, Buntara dan Adhariani 2019, Hollingsworth et al. 2020, Xiao et al. 2020)
dan kualitas opini audit.

Pendekatan tidak langsung lain menggunakan karakteristik Kantor Akuntan Publik (KAP)
sebagai proksi kualitas audit. Proksi yang digunakan antara lain ukuran KAP (DeAngelo 1981,
Zureigat 2011), keahlian industri KAP (Abbott and Parker 2000, Jiang et al. n.d.), imbal jasa audit
(Aronmwan et al. 2013, Yuniarti 2011), ketergantungan ekonomi KAP terhadap klien, masa kerja
KAP (tenure audit), dan reputasi KAP (Chadegani 2011).

Pendekatan langsung dalam mengukur kualitas audit dilakukan dengan memeriksa


kertas kerja akuntan publik. Pendekatan ini digunakan oleh regulator atau badan pengawas
untuk mengevaluasi apakah akuntan publik telah memperoleh bukti audit yang kompeten dan
memadai untuk mendukung opini auditnya serta mengevaluasi ketaatan akuntan publik
terhadap standar audit yang berlaku. Pendekatan langsung juga dapat dilakukan dengan
menggunakan hasil penilaian klien sebagai pengguna jasa dalam menentukan kualitas audit
yang dilakukan oleh akuntan publik.

3
Indeks Kualitas
Akuntan Publik 2021
Pendekatan langsung merupakan pendekatan yang lebih baik dibandingkan dengan
pendekatan tidak langsung karena regulator ataupun klien dapat secara langsung
mengevaluasi kualitas audit tidak hanya dari hasil audit (audit outcome), yaitu laporan auditor,
tetapi juga dari aspek input (tim auditor) dan juga proses (kesesuaian prosedur audit yang
dijalankan dengan standar dengan mempertimbangkan kondisi klien). Namun demikian,
pendekatan langsung lebih sulit dilakukan karena kesulitan perolehan data yang disebabkan
informasi bersifat privat (tidak dipublikasikan). Selain itu, pendekatan langsung dengan
menggunakan hasil penilaian pengguna jasa terhadap kualitas audit yang diterima memiliki
keterbatasan karena pengguna jasa tidak selalu memiliki kompetensi dalam mengidentifikasi
kecukupan bukti audit dan kesesuaian prosedur audit yang dilakukan akuntan publik dalam
proses auditnya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan langsung dengan melakukan survei kepada


responden pengguna jasa (klien perusahaan) yang berisi indikator-indikator kualitas Akuntan
Publik. Indikator yang digunakan mengacu kepada kerangka kualitas audit yang disusun oleh
IAASB (2014), yaitu terdiri dari ethics, input, process, output, dan interaction.

B. Kerangka Kualitas Audit IAASB

International Auditing and Assurance Standards Board (IAASB, 2014) membangun suatu
kerangka kualitas audit didasarkan atas pemikiran bahwa tanggung jawab atas pelaksanaan
suatu audit yang berkualitas terletak pada akuntan publik. Namun demikian, kualitas audit
dapat mencapai tingkat optimal jika akuntan publik mendapatkan dukungan dari lingkungan
yang kondusif termasuk didalamnya semua pemangku kepentingan dalam sebuah rantai
pelaporan keuangan. IAASB (2014) juga berupaya melihat suatu audit secara utuh yang terdiri
dari akuntan publik sebagai pelaksananya, proses audit yang melibatkan entitas yang diaudit
dan kantor akuntan publik sebagai pendukung dan pengendali kualitas atas proses audit yang
dijalankan akuntan publik, serta output dari audit berupa laporan auditor.

Dengan perspektif demikian, IAASB (2014) menjabarkan bahwa suatu audit yang
berkualitas dapat dicapai oleh tim auditor yang:

1. Berperilaku sebagai akuntan publik profesional sesuai dengan kode etika akuntan publik
(ETHICS).
2. Memiliki pengetahuan, keahlian, pengalaman yang memadai, serta telah memberikan
waktu yang memadai dalam penugasan audit (PEOPLE).
3. Menjalankan proses audit secara rigorous dan menerapkan prosedur pengendalian
kualitas yang sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku (PROCESS).
4. Memberikan laporan yang bermanfaat dan tepat waktu (OUTPUT).
5. Berinteraksi secara appropriate dengan para pemangku kepentingan yang relevan
(INTERACTION).

4
Indeks Kualitas
Akuntan Publik 2021
Dengan perspektif tersebut, kerangka kualitas audit menurut IAASB (2014) terdiri dari 5
(lima) elemen, yaitu inputs, process, outputs, interactions, dan contextual factors. Untuk
masing-masing elemen tersebut, IAASB membuat tiga tingkatan, yaitu tingkat penugasan
(engagement level), tingkat Kantor Akuntan Publik (KAP) (firm level), dan tingkat nasional
(national level). Tingkat penugasan merupakan elemen yang mendukung kualitas audit pada
setiap penugasan. Tingkat KAP adalah elemen dalam KAP yang mendukung kualitas audit
untuk semua penugasan yang dilaksanakan oleh KAP. Tingkat nasional adalah elemen yang
mendorong individu akuntan publik dan KAP untuk senantiasa melaksanakan audit secara
berkualitas pada setiap penugasannya.

Dalam suatu pengukuran kualitas melalui pengguna jasa, maka tingkatan yang relevan
untuk dipertimbangkan adalah tingkat penugasan. Hal ini karena elemen pendukung untuk
tingkat KAP atau nasional tidak dapat diobservasi oleh pengguna jasa pada tim auditor yang
mengaudit perusahaannya. Hanya elemen penentu kualitas pada tingkat penugasan saja yang
relevan untuk dipertimbangkan karena pengguna jasa dapat secara langsung mengamati
elemen-elemen tersebut saat berinteraksi dengan tim auditor selama proses audit atau saat
membaca laporan auditor hasil dari audit.

Berikut ini adalah elemen-elemen penentu kualitas audit pada tingkat penugasan
menurut IAASB (2014).

Tabel 1. elemen-elemen penentu kualitas audit pada tingkat penugasan


menurut IAASB (2014)

Dimensi Elemen penentu kualitas audit pada tingkat penugasan

Input • Etika – Tingkat penugasan


• Pengetahuan. Keahlian, Pengalaman, dan Waktu – Tingkat
Penugasan

Process • Proses Audit dan Prosedur Pengendalian Kualitas – Tingkat


Penugasan

Output • Laporan Auditor kepada Pengguna Laporan Keuangan yang Telah


Diaudit
• Laporan Auditor kepada TCWG
• Laporan Auditor kepada Manajemen

Interaction • Interaksi Antara Manajemen dengan Auditor


• Interaksi Antara TCWG dengan Auditor

5
Indeks Kualitas
Akuntan Publik 2021
C. Respons Auditor Atas Pandemi Covid-19

Menurut technical news flash bulan April 2020, respons auditor atas pandemi Covid-19
terhadap laporan keuangan, prosedur audit, dan pertimbangan praktis penunjang kualitas
audit menggarisbawahi hal-hal yang sangat penting untuk menunjang kinerja dan kualitas audit
selama pandemi Covid-19 masih terjadi yaitu sebagai berikut.

1. Memperoleh Bukti Audit Yang Cukup Dan Tepat


Selama pandemi Covid-19, auditor kesulitan untuk mendapatkan akses dan perjalanan
serta keterbatasan personel dalam memperoleh bukti audit. Sebagai alternatifnya, auditor
disarankan untuk mengeksplorasi prosedur alternatif, termasuk teknologi, sejauh mungkin.
Jika hal ini mengganggu bahkan menunda waktu pelaporan, maka auditor perlu memodifikasi
laporan auditnya untuk mencerminkan bahwa auditor belum dapat memperoleh bukti audit
yang diperlukan. Komunikasi yang baik antara auditor dan manajemen serta pihak yang
bertanggung jawab atas hal ini harus terjalin dengan baik.

2. Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan


Apabila kondisi ini muncul ketika perusahaan telah melewati periode laporan keuangan
akhir tahun, namun berdasarkan laporan dan proses penilaian dari auditor atas laporan
tersebut dirasa belum memadai untuk mengungkapkan kondisi dan dampak akibat pandemi
Covid-19, maka auditor perlu mempertimbangkan modifikasi atas laporan auditnya.

3. Kelangsungan Usaha
Mengingat kondisi ketidakpastian ekonomi di seluruh dunia saat ini dapat meningkatnya
ketidakpastian bisnis dan operasi untuk banyak entitas dan memunculkan tantangan bagi
pertimbangan auditor. Terkait penyajian klasifikasi pinjaman dan kelangsungan usaha, auditor
harus memberikan perhatian terhadap kemungkinan terdapat pelanggaran dari perjanjian
untuk pinjaman atau perjanjian lainnya yang dapat muncul akibat kondisi perusahaan yang
mengalami perubahan.

4. Pelaporan dan Komunikasi


Audit dapat meningkatkan komunikasi secara tepat waktu dengan manajemen
perusahaan entitas, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, dan regulator terkait
tentang dampak pandemi Covid-19 pada pekerjaan auditnya serta pada entitas dan laporan
keuangannya, serta standar audit yang berlaku dan jika relevan, peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Hal ini berguna untuk merumuskan opini atas laporan keuangan
dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip yang dinyatakan dalam SA 700, SA 705, SA 706, dan
SA 570. Dalam menyiapkan dan menyajikan laporan, auditor ditekankan untuk tetap bersikap
profesional dan mempertahankan professional skepticism.

6
Indeks Kualitas
Akuntan Publik 2021
5. Skeptisisme Profesional
Untuk mempertahankan sikap skeptisisme profesional, auditor harus bertindak dengan
penuh kehati-hatian dan ketelitian sesuai dengan standar profesi dan kode etik profesi yang
berlaku.

METODOLOGI PENELITIAN

Pelaksanaan survei tahun 2021 tidak jauh berbeda dengan tahun 2020. Namun pada
survei tahun 2021 dilakukan penambahan metode penelitian berupa deep interview. Objek
penelitian adalah akuntan publik di Indonesia, di mana berdasarkan data terakhir yang
diperoleh per bulan Juni 2021, terdapat 1.458 Akuntan Publik yang bernaung di bawah 485
Kantor Auditor (KAP) dengan jenis jasa yaitu jasa audit laporan keuangan tahunan.

Penelitian menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif


menggunakan data yang diperoleh melalui kuesioner yang dikirimkan menggunakan link
google form kepada pengguna jasa Akuntan Publik, pelaksanaan seminar dilakukan secara
online selama 2 (dua) kali seminar. Metode pemilihan sampel, terdiri dari 2 (dua), yaitu secara
random dan convenience. Untuk sampel yang dipilih secara random, kuesioner disebarkan
langsung oleh PPA FEB UI ke klien berdasarkan kontak yang diberikan oleh Akuntan Publik,
serta disebarkan langsung oleh KAP kepada kliennya. Sementara itu, pada tahun 2021
penyebaran kuesioner ditambah dengan melalui Bursa Efek Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan,
dan Asosiasi Profesi.

Metode kualitatif berupa metode deep interview yang bertujuan untuk menggali lebih
dalam persepsi kualitas profesi keuangan dari perwakilan akuntan publik dan pengguna jasa
Akuntan Publik. Pertanyaan dalam deep interview dibangun dari kerangka kualitas akuntan
publik, serta masukan yang diberikan untuk profesi keuangan dan regulator. Data yang
diperoleh dari hasil deep interview dengan perwakilan KAP dan pengguna jasa KAP, kemudian
dilakukan Focus Group Discussion (FGD).

7
Indeks Kualitas
Akuntan Publik 2021
Berikut merupakan tahapan-tahapan dari penelitian yang ditunjukkan pada gambar di
bawah ini.

Gambar 1. Tahapan Penelitian

Selanjutnya data yang diperoleh tersebut dianalisis dengan menggunakan metode


statistik deskriptif, structural equation modeling-partial lease square (SEM-PLS), dan uji beda
parametrik. Pertimbangan pemilihan metode SEM-PLS atau PLS-Path Modeling, sebagai
berikut:
1. SEM-PLS adalah metode analisis data yang kuat dan dapat digunakan pada setiap jenis
skala data (nominal, ordinal, interval, dan rasio). Metode ini juga tidak memiliki
persyaratan asumsi tertentu (non-parametik).
2. SEM-PLS didesain dengan tujuan prediksi dan digunakan pada penelitian dengan
landasan teori model yang tentatif atau pengukuran konstrak yang dinilai masih baru.
Sampel yang dibutuhkan dalam penggunaan metode ini juga lebih sedikit dibandingkan
metode CB-SEM.
3. SEM-PLS dapat tetap menjalankan proses dengan satu indikator (single indicator).

Usaha-usaha perbaikan yang dilakukan pada survei tahun 2021 diharapkan dapat
meningkatkan kualitas survei penelitian dan dapat menggambarkan kualitas profesi akuntan
publik secara komprehensif melalui mixed-method sehingga dapat bermanfaat untuk
meningkatkan dan mengembangkan profesi keuangan di masa yang akan datang.

8
Indeks Kualitas
Akuntan Publik 2021
ANALISIS KUALITAS AKUNTAN PUBLIK

A. Indeks Kualitas Akuntan Publik

Berdasarkan data dari para responden yang selanjutnya dikumpulkan, lalu diolah dan
dianalisis melalui beberapa teknik sebagaimana disebutkan dalam Metodologi Penelitian.
Kualitas akuntan public diukur menggunakan kerangka yang mencakup lima dimensi, yaitu
Ethics, People, Process, Output, dan Interaction. Masing-masing dimensi mempunyai beberapa
elemen pernyataan dengan 6 skala jawaban, yaitu Sangat Tidak Setuju (STS) = 1, Tidak Setuju
(TS) = 2, Agak Tidak Setuju (ATS) = 3, Agak Tidak Setuju (ATS) = 4, Setuju (S) = 5, dan Sangat
Setuju (SS) = 6. Selanjutnya diperoleh hasil indeks kualitas Akuntan Publik yang menghasilkan
rata-rata sebagai berikut:

Tabel 2. Indeks Kualitas Akuntan Publik Tahun 2021


No Dimensi Skor Indeks Kualitas
1 Ethics 5,57
2 People 5,19
3 Process 5,12 5,28 (sangat puas)
4 Output 5,34
5 Interaction 5,17
Rata-rata Total (Indeks Kualitas Profesi Akuntan Publik 5,28
tahun 2021)
Indeks Kualitas Profesi Akuntan Publik tahun 2020 5,29
Indeks Kualitas Profesi Akuntan Publik tahun 2019 5,04

Tabel 2 menunjukkan indeks kualitas akuntan publik secara keseluruhan untuk tahun
2021, yaitu sebesar 5,28. Skor indeks kualitas audit tahun 2021 secara umum hampir tidak
berubah dibandingkan dengan tahun sebelumnya, hanya mengalami penurunan sebesar 0,01.
Hal ini menunjukkan persepsi mengenai kualitas akuntan publik secara umum tidak mengalami
perubahan.

Tabel 3. Indeks Kualitas Akuntan Publik – Perbandingan berdasarkan Pernyataan yang Sama
antara Kuesioner Tahun 2021 dan 2020
Dimensi 2021 2020 Selisih p-Value Kesimpulan
Ethics 5,62 5,55 0,07 0,000 Berbeda signifikan
People 5,34 5,29 0,05 0,071 Tidak berbeda signifikan
Process 5,10 5,10 0,00 0,899 Tidak berbeda signifikan
Output 5,36 5,37 0,01 0,146 Tidak berbeda signifikan
Interaction 5,17 5,14 0,03 0,188 Tidak berbeda signifikan
Overall Score 5,32 5,29 0,03 0,475 Tidak berbeda signifikan

9
Indeks Kualitas
Akuntan Publik 2021
Pada tabel 3 dapat terlihat bahwa skor indeks kualitas audit tahun 2021 jika dihitung
berdasarkan pernyataan yang sama mengalami peningkatan dibandingkan dengan indeks
tahun 2020. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi mengenai kualitas akuntan publik meningkat
tahun sebelumnya. Dapat dilihat terjadi peningkatan skor yang signifikan pada semua dimensi
kualitas audit kecuali dimensi process, dengan kenaikan tertinggi pada dimensi ethics.
Peningkatan skor pada dimensi ethics tersebut terutama terkait penjagaan kerahasiaan
informasi perusahaan, integritas dalam pelaksanaan audit, dan peningkatan dalam pernyataan
independensi auditor kepada perusahaan. Pada dimensi people peningkatan skor terutama
terkait adanya auditor yang memiliki kompetensi teknis akuntansi yang baik. Dalam dimensi
process terdapat penurunan terhadap komunikasi melalui koordinasi manajemen antara KAP
baru dan lama saat terjadinya pergantian KAP dan akibatnya tim auditor pada KAP yang baru
menanyakan hal yang sama seperti KAP sebelumnya secara berulang. Sedangkan pada dimensi
output peningkatan terdapat pada adanya diskusi akhir dilakukan dengan pihak manajemen
sebelum Laporan Auditor Independen diterbitkan, serta pada dimensi interaction terdapat
pada terjalinnya komunikasi yang baik dan rutin antara auditor eksternal dan auditor internal.

Selanjutnya, berikut ini penjabaran dari komponen-komponen yang dianalisis dalam


penentuan Indeks Kualitas Profesi Akuntan Publik:

1. Dimensi Ethics

Dimensi ethics menunjukkan apakah selama menjalankan tugasnya, tim auditor


berperilaku sebagai akutan publik profesional sesuai dengan kode etik profesi akuntan
publik. Dimensi ini diwakili oleh 7 pernyataan, di mana pada penelitian tahun 2021
ditambahkan 3 elemen pertanyaan baru untuk menggali lebih dalam mengenai
profesionalitas KAP dan kesesuaian imbal jasa.

Tabel 4. Hasil Penilaian Dimensi Ethics


No Pernyataan Rata-rata p-Value Kesimpulan
1 Tim auditor selalu menjaga 5,63 0,22 Tidak berbeda
kerahasiaan informasi yang signifikan
diberikan oleh perusahaan
Saudara.
2 Tim auditor menunjukkan 5,59 0,34 Tidak berbeda
integritas* dalam melaksanakan signifikan
proses audit.
3 Tim auditor bebas dari konflik 5,67 0,82 Tidak berbeda
kepentingan dengan signifikan
perusahaan Saudara pada tahun
penugasan audit (contoh konflik
kepentingan: ada hubungan
keluarga dengan

10
Indeks Kualitas
Akuntan Publik 2021
manajemen/pemilik
perusahaan).
4 Tim auditor telah menjelaskan 5,61 0,03 Berbeda
dan menyatakan Signifikan
independensinya kepada
perusahaan Saudara sebelum
pelaksanaan audit dimulai.
5 KAP memiliki prosedur 5,53 0,04 Berbeda
pengendalian yang memadai signifikan
untuk menjaga kerahasiaan data
perusahaan Saudara.
6 Tim auditor berperilaku 5,52 0,73 Tidak berbeda
profesional dalam melakukan signifikan
pekerjaan audit
7 Imbal jasa audit yang dikenakan 5,41 0,00 Berbeda
KAP, sesuai dengan ruang signifikan
lingkup dan beban penugasan
audit.
Tidak berbeda
Total Rata-rata Dimensi Ethics 5,57 0,68
signifikan

Hasil ini menunjukkan bahwa secara umum kualitas akuntan publik dari dimensi
Ethics adalah tergolong sangat baik. Namun, adanya beberapa responden yang
menjawab tidak setuju terutama pada pernyataan terkait integritas, menunjukkan masih
adanya akuntan publik yang dipandang oleh responden memiliki integritas yang kurang
dalam melaksanakan proses audit.

2. Dimensi People

Dimensi people menggambarkan apakah tim akutan memiliki kompetensi,


pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang memadai. Dimensi ini terdiri dari 7 elemen
(pernyataan 8 sampai dengan 14) dengan 1 pernyataan merupakan pernyataan yang baru
ditambahkan pada penelitian tahun ini (pernyataan 10) dan 1 pernyataan mengenai
sertifikasi CPA tim auditor dikeluarkan dari dimensi ini. yang dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Hasil Penilaian Dimensi People


No Pernyataan Rata-rata p-Value Kesimpulan
8 Partner audit memahami 5,42 0,29 Tidak berbeda
industri, bisnis perusahaan dan signifikan
regulasi yang relevan.
9 Partner audit menerapkan 5,44 0,06 Tidak berbeda
professional judgement dan signifikan
skepticism.
10 Ketua tim auditor di lapangan 5,34 0,77 Tidak berbeda
(manajer audit) menunjukkan signifikan
pemahaman yang bai katas

11
Indeks Kualitas
Akuntan Publik 2021
industri dan bisnis perusahaan
Saudara, termasuk regulasi yang
relevan.
11 Ketua tim auditor di lapangan 5,43 0,75 Tidak berbeda
(manajer audit) menunjukkan signifikan
kemampuan teknis yang baik
dalam bidang akuntansi.
12 Anggota tim auditor yang 5,31 0,27 Tidak berbeda
melakukan pekerjaan lapangan signifikan
di perusahaan Saudara memiliki
kemampuan teknis yang baik
dalam bidang akuntansi.
13 Komposisi tim audit sudah 5,19 0,07 Tidak berbeda
memadai sesuai dengan signifikan
karakteristik dan kompleksitas
perusahaan Saudara (misalnya:
terdapat spesialis
IT/aktuaria/jasa penilai/ahli
perpajakan, jika diperlukan).
14 Jumlah personil tim audit TIDAK 4,21 0,99 Tidak berbeda
memadai dibandingkan dengan signifikan
ukuran dan komleksitas
perusahaan Saudara.
Tidak berbeda
Total Rata-rata Dimensi People 5,19 0,48
signifikan

Pernyataan dengan skor rata-rata terendah adalah pernyataan nomor 14 “Jumlah


personil tim audit TIDAK memadai dibandingkan dengan ukuran dan kompleksitas
perusahaan Saudara”. Pernyataan ini bernilai negatif sehingga pernyataan ini di-reversed
terlebih dahulu. Pernyataan negatif perlu juga dimasukkan dalam kuesioner agar
responden benar-benar memperhatikan isi kuesioner. Pernyataan ini mendapatkan nilai
yang paling rendah dibandingkan dengan skor lainnya pada dimensi yang sama.

3. Dimensi Process

Dimensi process meliputi 14 element pernyataan yang terkait dengan apakah tim
auditor telah menjalanakan proses akuntansi sesuai dengan prinsip-prinsip yang
ditetapkan dalam standar akuntansi yang sesuai dengan tujuan, syarat dan ketentuan
dalam ruang lingkup kontrak audit. Pada penelitian tahun ini, ditambahkan dua
pernyataan baru mengenai pendekatan auditor dalam menghadapi area audit yang
signifikan atau material dan penelaahan atas kelangsungan hidup perusahaan (going
concern). Sedangkan, satu pernyataan mengenai prosedur konfirmasi dalam
pelaksanaan audit dihilangkan.

12
Indeks Kualitas
Akuntan Publik 2021
Tabel 6. Hasil Penilaian Dimensi Process
No Pernyataan Rata-rata p-Value Kesimpulan
15 Tim auditor memberikan 5,27 0,25 Tidak
penjelasan yang komprehensif berbeda
mengenai rencana pelaksanaan signifikan
audit yang akan dilakukan.
16 Jika terdapat pergantian KAP, 4,90 0,24 Tidak
KAP yang baru berkomunikasi berbeda
dengan KAP sebelumnya signifikan
melalui koordinasi manajemen.
(Jika Perusahaan Saudara tidak
ada pergantian KAP, maka isi
N/A)
17 Tim auditor melakukan diskusi 5,27 0,02 Berbeda
dengan manajemen/ internal signifikan
audit/ komite audit terkait a.
pengendalian internal
perusahaan
18 b. Risiko fraud 5,22 0,01 Berbeda
signifikan
19 c. Pendekatan auditor dalam 5,27 0,00 Berbeda
menghadapi area audit yang signifikan
signifikan atau material
20 Tim auditor melakukan 5,06 0,00 Berbeda
komunikasi dengan spesialis signifikan
(contoh: aktuaria, penilai publik)
yang digunakan perusahaan
Saudara (jika Perusahaan
Saudara tidak menggunakan
spesialis, maka isi N/A)
21 Karena kurangnya kompetensi 3,89 0,00 Berbeda
dan/atau kurangnya transfer signifikan
knowledge di KAP, tim auditor
dari KAP yang sama berulang
kali menanyakan hal yang sama
yang sudah pernah dijelaskan
oleh perusahaan Saudara
sebelumnya.
22 Jika tidak ada keterlambatan 5,04 0,00 Berbeda
data dari klien, tim auditor signifikan
melaksanakan audit sesuai
dengan jumlah waktu yang telah
disepakati oleh kedua pihak.
23 Tim auditor hadir pada saat 5,25 0,12 Tidak
stock opname, baik secara fisik berbeda
atau online (live). (jika signifikan
Perusahaan Saudara tidak

13
Indeks Kualitas
Akuntan Publik 2021
memiliki persediaan, maka isi
N/A).
24 Tim auditor mendiskusikan 5,23 0,34 Tidak
dengan manajemen terkait: a. berbeda
Transaksi pihak berelasi. signifikan
25 b. Asumsi yang mendasari 5,32 0,01 Berbeda
estimasi akuntansi yang signifikan
berdampak signifikan terhadap
laporan keuangan.
26 c. Transaksi setelah tanggal 5,28 0,00 Berbeda
neraca (subsequent event). signifikan
27 d. Penelaahan atas 5,21 0,00 Berbeda
kelangsungan hidup signifikan
perusahaan (going concern
assessment).
28 Tim auditor melakukan verifikasi 5,45 0,17 Tidak
atas bukti-bukti transaksi yang berbeda
mendukung angka-angka dalam signifikan
laporan keuangan.
Tidak
Total Rata-rata Dimensi Process 5,12 0,15 berbeda
signifikan

Tabel 6 menunjukkan bahwa secara total, akuntan publik telah memiliki kualitas yang
cukup baik untuk dimensi process, terlihat dari skor rata-rata sebesar 5,12. Namun,
terdapat 3 pernyataan dengan nilai di bawah rata-rata dan perlu ditingkatkan yaitu
pernyataan 20 “Tim auditor melakukan komunikasi dengan spesialis (contoh: aktuaria,
penilai publik) yang digunakan perusahaan Saudara (jika Perusahaan Saudara tidak
menggunakan spesialis, maka isi N/A)” dengan nilai rata-rata 5,02; pernyataan 21 “Karena
kurangnya kompetensi dan/atau kurangnya transfer knowledge di KAP, tim auditor dari
KAP yang sama berulang kali menanyakan hal yang sama yang sudah pernah dijelaskan
oleh perusahaan Saudara sebelumnya” dengan nilai rata-rata 3,89; dan pernyataan 22
“Jika tidak ada keterlambatan data dari klien, tim auditor melaksanakan audit sesuai
dengan jumlah waktu yang telah disepakati oleh kedua pihak” dengan nilai rata-rata 5,04.

4. Dimensi Output

Dimensi output terdiri dari 5 pernyataan yang terkait dengan apakah tim akuntan
memberikan laporan yang bermanfaat dan tepat waktu. Pada penelitian tahun ini,
ditambahkan satu pernyataan mengenai nilai tambah dari management letter yang
diberikan oleh auditor.

14
Indeks Kualitas
Akuntan Publik 2021
Tabel 7. Hasil Penilaian Dimensi Output
No Pernyataan Rata-rata p-Value Kesimpulan
29 Tim auditor menyampaikan 5,37 0,08 Tidak
management letter dengan berbeda
menggunakan kalimat yang jelas signifikan
dan mudah dipahami.
30 Management letter yang 5,25 0,17 Tidak
diberikan auditor memberikan berbeda
nilai tambah signifikan
(meningkatkan pengendalian
internal dan/atau sistem
akuntansi dan/atau pelaporan
keuangan) bagi perusahaan
Saudara.
31 Diskusi akhir dilakukan dengan 5,44 0,11 Tidak
pihak manajemen sebelum berbeda
Laporan Auditor Independen signifikan
diterbitkan.
32 Jika terdapat temuan audit 5,37 0,53 Tidak
(seperti jurnal penyesuaian dan berbeda
kelemahan pengendalian signifikan
internal), tim auditor
memberikan bukti-bukti dan
penjelasan yang komprehensif.
33 Rekomendasi yang diberikan tim 5,26 0,75 Tidak
auditor relevan dengan kondisi berbeda
bisnis perusahaan Saudara. signifikan
Tidak
Total Rata-rata Dimensi Output 5,34 0,73 berbeda
signifikan

Sebagaimana hasil di atas, secara rata-rata dimensi output mendapatkan penilaian


yang cukup tinggi (5,34). Nilai dimensi output paling rendah terdapat pada elemen
pernyataan nomor 30. Hal ini berarti perusahaan tidak terlalu mempertimbangkan
management letter yang diberikan auditor memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

5. Dimensi Interaction

Dimensi interaction terdiri dari 5 pernyataan yang terkait dengan apakah tim auditor
melakukan interaksi yang baik (appropriate) dengan para pemangku kepentingan yang
relevan.

15
Indeks Kualitas
Akuntan Publik 2021
Tabel 8. Hasil Penilaian Dimensi Interaction
No Pernyataan Rata-rata p-Value Kesimpulan
34 Tim auditor dapat menjalin 5,34 0,31 Tidak
komunikasi yang baik dan rutin berbeda
dengan: signifikan
a. Staf/manajemen perusahaan
Saudara.
35 b. Audit Internal (SPI) 5,11 0,32 Tidak
perusahaan Saudara (jika berbeda
Perusahaan Saudara tidak signifikan
memiliki audit internal, maka isi
N/A)
36 c. Komite Audit (jika Perusahaan 5,16 0,03 Berbeda
Saudara tidak memiliki komite signifikan
audit, maka isi N/A
37 Tim audit mengkomunikasikan 5,11 0,38 Tidak
kelemahan pengendalian berbeda
internal yang signifikan yang signifikan
berpengaruh
terhadap pelaporan keuangan
kepada komite audit. (Jika tidak
ada kelemahan tersebut, maka
isi N/A).
38 Sebelum tim auditor 5,14 0,02 Berbeda
menyampaikan hal-hal signifikan signifikan
dan tidak biasa kepada komite
audit, tim auditor
mengkomunikasikan terlebih
dahulu kepada manajemen. (Jika
tidak memiliki komite audit,
maka isi N/A).
Tidak
Total Rata-rata Dimensi Interaction 5,17 0,92 berbeda
signifikan

Dari tabel 8 menunjukkan komunikasi tim audit dengan klien masih perlu diperbaiki,
terutama komunikasi yang baik dan rutin dengan audit internal dan komite audit
perusahaan klien.

16
Indeks Kualitas
Akuntan Publik 2021
B. Analisis Pernyataan Terkait Pandemi Covid-19

Di awal tahun 2020, pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk Indonesia. Hingga tahun
2021, Indonesia masih terkena dampaknya, di mana dampak paling parah adalah di bulan Juni
– Agustus dengan kasus positif harian di kisaran 10.000-50.000 kasus. Hal tersebut membuat
proses audit untuk laporan keuangan tahun 2020 tetap dilaksanakan secara online. Oleh karena
itu, tim peneliti tetap mempertahankan pernyataan khusus terkait pandemi Covid-19, keempat
pernyataan tersebut ditampilkan pada dua tabel berikut:

Tabel 9. Pertanyaan Terkait Pandemi Covid-19 Nomor 1-3

No Pernyataan Ya Tidak Tidak Jumlah


Tahu
1 Apakah auditor berdiskusi dengan manajemen 966 127 - 1.093
terkait dampak pandemi Covid-19 beserta (88%) (12%)
antisipasi manajemen terhadap dampak
tersebut?
2 Apakah auditor menyampaikan penjelasan 903 92 98 1.093
terkait perubahan metode audit dikarenakan (83%) (8%) (9%)
situasi pandemik Covid-19 kepada MANAJEMEN
atau KOMITE AUDIT?
3 Apakah dalam opini audit laporan keuangan 390 622 81 1.093
tahun 2020 ada paragraph tambahan atau (36%) (57%) (7%)
penekanan tertentu dari akuntan publik terkait
dampak pandemi Covid-19 terhadap
perusahaan?

Melalui tabel 9 dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa auditor
berdiskusi dengan manajemen terkait dampak pandemi beserta antisipasi manajemen
terhadap dampak tersebut (88%), namun hanya 36% responden yang menyatakan bahwa dalam
opini audit tahun 2020, ada paragraf tambahan atau penekanan tertentu dari akuntan publik
terkait dampak pandemi Covid-19 terhadap perusahaan. Tingginya responden yang
menyatakan bahwa ada diskusi antara auditor dengan manajemen maupun komite audit
terkait pandemi menunjukkan bahwa mayoritas auditor sudah menyadari potensi dampak
pandemik terhadap perusahaan dan telah menyampaikan hal tersebut kepada manajemen
sedari dini.

Tabel 10. Pertanyaan Terkait Pandemi Covid-19 Nomor 4


No Pernyataaan STS TS ATS AS S SS N/A Tidak Jumlah
tahu
4 Tim auditor mampu
membuat prosedur audit
alternatif untuk 21 7 10 77 599 256 57 66 1.093
mengantisipasi dampak
pandemik Covid-19

17
Indeks Kualitas
Akuntan Publik 2021
Terkait prosedur audit alternatif selama pandemi, mayoritas responden menjawab Setuju
dan Sangat Setuju. Ini menunjukkan bahwa auditor secara umum sudah mampu membuat
prosedur audit alternatif untuk mengantisipasi dampak dari pandemi Covid-19. Meskipun
begitu, adanya responden yang menyatakan Sangat Tidak Setuju dan Tidak Setuju
menunjukkan masih ada beberapa KAP yang perlu untuk menyempurnakan prosedur audit
alternatif dan beradaptasi dengan kondisi sekarang.

C. Persepsi Pengguna Jasa Atas Kualitas Akuntan Publik Secara Keseluruhan

Salah satu pernyataan dalam kuesioner penelitian dimaksudkan untuk meminta


responden memberikan pendapat secara keseluruhan atas kualitas akuntan publik. Persepsi
atas kualitas akuntan publik ini diwakili oleh emoticon smiley seperti di bawah ini yang terdiri
dari 6 pilihan jawaban, yaitu (1) sangat buruk; (2) buruk; (3) agak buruk, (4) agak baik; (5) Baik;
dan (6) Sangat Baik.

Tabel 11. Persepsi Kualitas Akuntan Publik

Persepsi Jumlah Persentase


Sangat Buruk 1 0,1%
Buruk 4 0,4%
Agak Buruk 17 1,6%
Agak Baik 90 8,2%
Baik 646 59,1%
Sangat Baik 335 30,6%
Total 1.093 100%

Secara rata-rata, dapat dilihat bahwa mayoritas responden memiliki persepsi yang baik
(59,1%) dan sangat baik (30,6%) terhadap kualitas akuntan publik. Meskipun begitu, masih
terdapat 112 responden yang memiliki persepsi kualitas akuntan publik kurang dari baik (sangat
buruk, buruk, agak buruk, dan agak baik) dengan persentase total sebesar 10,3%. Hal ini
menunjukan masih adanya aspek dimensi kualitas audit yang perlu ditingkatkan.

D. Faktor Penentu Kualitas Audit terhadap Kepuasan Pengguna Jasa Audit

Dalam mengidentifikasi faktor-faktor penentu persepsi pengguna jasa atas kualitas


Akuntan Publik, dilakukan uji statistik menggunakan PLS dengan hasil inner model disajikan
pada gambar berikut:

18
Indeks Kualitas
Akuntan Publik 2021
Gambar 2 Model PLS

Dengan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa dimensi ethics, people, process dan
interaction pada model merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pengguna jasa
atas kualitas profesi akuntan publik. Selain itu, dimensi output juga merupakan faktor-faktor
yang mempengaruhi persepsi pengguna jasa atas kualitas akuntan publik meskipun memiliki
signifikansi yang marginal. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh dimensi secara bersama-sama
mempengaruhi persepsi pengguna jasa akuntan pubik. Dimensi people memiliki t-statistic yang
lebih tinggi dibandingkan dengan dimensi-dimensi lainnya (8.2884). Dengan demikian, dimensi
people menjadi faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi kualitas akuntan publik.

E. Analisis Kualitas Akuntan Publik Berdasarkan Deep Interview

Pada tahun 2021 dilakukan penambahan metode penelitian berupa metode deep
interview yang bertujuan untuk menggali lebih dalam persepsi kualitas akuntan publik dari
perwakilan akuntan publik dan pengguna jasa akuntan publik. Ringkasan hasil deep interview
berdasarkan dimensi penelitian dapat dilihat pada tabel 12.

19
Indeks Kualitas
Akuntan Publik 2021
Tabel 12. Ringkasan Hasil Deep Interview

Dimensi Hasil Deep Interview


Ethics • Kasus yang cukup sering ditemukan yakni nilai modal bersih
perusahaan yang telah diaudit KAP tidak tepat yang disebabkan oleh
beberapa hal diantaranya kurangnya pemahaman AP dalam mengaudit
industri di Pasar Bursa Berjangka (PBK) yang memiliki keunikan dan
ketentuan sendiri. Hal ini berkaitan dengan prinsip dasar etika kehati-
hatian profesional.
• Secara umum akuntan publik telah memenuhi standar etika. Namun,
pelaksanaan standar etika tersebut masih sangat bervariasi. Regulator
masih menemukan pekerjaan audit yang tidak didasarkan pada working
papers yang memadai.
People • Isu terkait yang disampaikan oleh KAP yaitu usia AP berpengaruh
terhadap pemahaman dan update terhadap peraturan; pola pikir
sebagian besar AP yakni jasa asurans sehingga kurang berkembang
secara bisnis; sertifikasi CPA dinilai sulit untuk ditempuh karena
aturannya berubah-ubah; dan minimnya penambahan jumlah AP setiap
tahunnya.
• Keahlian AP perlu diperbaharui terutama terkait dengan
perkembangan teknologi, misalnya audit sistem.
• Proses audit akan lebih efisien dengan dilakukan berkala karena
seringkali sumber permasalahan dalam laporan keuangan sama setiap
tahunnya sehingga tidak perlu menunggu hingga akhir tahun.
• KAP perlu memikirkan pembagian jam kerja yang lebih sehat bagi
auditornya dan cara mendidik auditornya agar pekerjaan dapat
diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat.
• Dengan fee yang sepadan, KAP dapat menugaskan partner perikatan
beserta tim yang bagus.
Process • KAP dalam melakukan audit bagi perusahaan yang menggunakan SAK
ETAP tidak memiliki standar dan template kertas kerja yang digunakan.
Output • Kualitas hasil audit yang dikeluarkan oleh KAP cukup bervariasi.
Terdapat hasil audit oleh KAP yang dikatakan cukup baik karena
berpedoman pada SPAP. Namun, ada juga hasil audit yang didasarkan
pada dokumentasi kertas kerja hingga hasil audit yang hanya berupa
tanda tangan opini.
• KAP memberikan nilai tambah karena KAP dapat memberikan
informasi dan pandangan terkait dengan lingkungan bisnis yang update
dan didukung dengan tim teknis.

20
Indeks Kualitas
Akuntan Publik 2021
Interaction • Interaksi antara perusahaan dan KAP berupa pertemuan dan update
secara berkala.

Dari hasil deep interview tersebut, para narasumber memberikan masukan sebagai upaya
peningkatan kualitas profesi Akuntan Publik sebagai berikut:

1. Pelatihan terkait industri yang memiliki keunikan dan peraturan sendiri seperti industri
PBK. Pelatihan yang diadakan diharapkan dapat bekerja sama dengan Bappebti agar
terdapat kesesuaian antara ketentuan yang berlaku dan pelatihan yang diadakan beserta
dengan ekspektasi atas output dari pelatihan yang dihasilkan.
2. Pendidikan berkelanjutan untuk auditor baru terkait dengan pengembangan keahlian
audit. Sebagian besar responden deep interview berpendapat bahwa keahlian auditor
yang masih kurang update terutama terkait dengan teknologi. Apabila auditor telah
dilengkapi dengan dengan kemampuan teknologi untuk akuntansi atau computer audit
maka pelaksanaan audit akan menjadi lebih fleksibel dan efisien karena proses audit
dapat dilakukan secara berkala dan berkelanjutan serta tidak perlu menunggu hingga
akhir tahun.
3. Peningkatan kualitas profesi Akuntan Publik dilihat dari dua sisi yaitu auditor memahami
standar akuntansi di Indonesia dan standar akuntansi internasional serta auditor
memahami standar audit yang berlaku.
4. Peningkatan pemahaman industri atau bisnis perusahaan. Sehingga diharapkan auditor
dapat menyampaikan perkembangan industri ke depan, risiko, dan rencana yang harus
dilakukan. Hal ini mencakup memberikan early warning memorandum yang memuat:
potensi bisnis ke depan, metode assessment yang digunakan, pengendalian internal yang
digunakan, dan kondisi bisnis di luar perusahaan.
5. KAP dapat memberikan informasi terkait spesialisasi industri yang dikuasainya dan
kualifikasinya.
6. Apabila KAP hanya memiliki satu sampai dua orang partner, KAP tersebut sebaiknya di-
merger untuk kualitas yang lebih baik. Apabila KAP tersebut tidak di-merger, walaupun
sudah ada Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL), partner audit di KAP tersebut
perlu diuji untuk dapat menilai kualitasnya. Meskipun perlu upaya yang lebih besar untuk
melakukan hal ini, namun apabila hal ini tidak dimulai akan mengurangi kepercayaan
publik terhadap akuntan publik.
7. Penegakan hukum yang lebih keras bagi KAP yang bermasalah. Dengan adanya kasus
dimana KAP besar tapi tersandung kasus, salah satu hal yang perlu diperbaiki yakni
penegakan hukum yang lebih keras. Selama ini sanksi yang banyak diberlakukan hanya
sejauh pencabutan izin praktik.
8. Nilai tambah berupa informasi yang dapat mengantisipasi situasi di masa yang akan
datang sehingga surprise dapat diminimalisir. Auditor diharapkan memberikan nilai
tambah kepada perusahaan bukan hanya terkait dengan update standar yang akan
berlaku satu hingga dua tahun ke depan, tapi lebih jauh lagi dari itu. Sehingga perusahaan

21
Indeks Kualitas
Akuntan Publik 2021
dapat mengantisipasinya apabila terdapat perubahan sistem maupun perubahan cara
melakukan transaksi sebelum standar akuntansinya berlaku. Dengan begitu, temuan
yang surprise dapat diekspektasikan sejak lama.

F. Masukan Responden Kuesioner untuk Meningkatkan Kualitas Profesi Akuntan Publik

Pada bagian akhir dari kuesioner, responden diminta untuk memberikan masukan untuk
meningkatkan kualitas profesi Akuntan Publik. Satu responden dapat memberikan lebih dari
satu masukan dikarenakan pertanyaan pada kuesioner adalah pertanyaan terbuka. Masukan
dari responden untuk 5 (lima) dimensi sebagai berikut:

1. Ethics
a. Menjaga integritas dan profesionalisme;
b. Menjaga kode etik akuntan publik;
c. Menjaga independensi;
d. Rotasi KAP setiap beberapa tahun sekali;

2. People
a. Meningkatkan kompetensi melalui pendidikan profesi akuntan secara
berkelanjutan serta aktif memutakhirkan pengetahuan melalui webinar/seminar
terkait profesi akuntan maupun isu-isu terkini;
b. Meningkatkan pemahaman terhadap bisnis klien;
c. Meningkatkan pelatihan terhadap staf serta lebih baik dalam transfer knowledge;
d. Perlu memiliki sertifikasi yang relevan;
e. Memperhatikan komposisi anggota tim audit agar sesuai dengan pengalaman yang
dibutuhkan maupun workload pekerjaan;
f. Meminimalisasi turnover anggota tim;
g. Memperdalam pengetahuan mengenai teknologi informasi dalam proses audit;

3. Process
a. KAP diharapkan mampu memberikan saran/diskusi terkait implementasi PSAK atau
kebijakan terbaru;
b. KAP diharapkan lebih kooperatif dalam memenuhi deadline;
c. Digitalisasi proses audit atau mampu menerapkan prosedur alternatif terkait
kondisi pandemi;
d. Meningkatkan efisiensi dalam proses audit;
e. Perencanaan audit perlu ditingkatkan agar lebih baik;

4. Output
a. KAP harus semakin baik dalam memberikan solusi bagi perusahaan;
b. Memberikan saran bisnis ke depan;

22
Indeks Kualitas
Akuntan Publik 2021
5. Interaction
a. Meningkatkan interaksi, diskusi, dan komunikasi dengan klien;
b. KAP harus lebih responsif.

G. Rekomendasi Kebijakan untuk Profesi Akuntan Publik

Berdasarkan analisis atas masukan dari responden melalui kuesioner dan masukan dari
narasumber dalam deep interview dan FGD, tim peneliti merumuskan rekomendasi kebijakan
untuk meningkatkan kualitas profesi Akuntan Publik sebagai berikut:

1. Meningkatkan pelatihan terkait industri yang memiliki keunikan dan peraturan sendiri
seperti industri Pasar Bursa Berjangka (PBK). Dari hasil deep interview, PBK merasa
bahwa KAP belum memahami industri perusahaan yang terdaftar di PBK.
2. Menambah pendidikan berkelanjutan untuk auditor terkait dengan teknik audit berbasis
teknologi. Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini, auditor juga
harus semakin meningkatkan kemampuannya dalam melakukan audit berbasis
teknologi. PPPK dan IAPI telah mendesain software ATLAS untuk membantu KAP Kecil
dan Menengah dalam melakukan audit agar audit yang dilakukan sesuai dengan standar.
3. Meningkatkan kualitas akuntan publik dilihat dari aspek memahami standar akuntansi di
Indonesia dan internasional, selalu meng-update perkembangan standar akuntansi di
Indonesia dan internasional, serta mengikuti pelatihan berkelanjutan terkait teknik
audit/penilaian yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan standar internasional
(Standar Audit dan Akuntansi).
4. Memperbanyak pengungkapan informasi terkait pengalaman audit, spesialisasi yang
dikuasai dan kualifikasi Partner-nya, jumlah auditor, di website masing-masing KAP. Hal
ini diperlukan oleh perusahaan dalam proses pemilihan auditor. Semakin banyaknya
informasi yang diungkapkan bagi umum, akan semakin mendorong peningkatan kualitas
jasa yang diberikan. Sejalan dengan indeks kualitas audit yang telah dirancang oleh IAPI.
5. Memberikan nilai tambah dari jasa yang diberikannya seperti informasi yang dapat
mengantisipasi situasi di masa yang akan datang sehingga surprise bisa diminimalisir
seperti laporan berupa prediksi bisnis/industri di masa mendatang.

23
Indeks Kualitas
Akuntan Publik 2021
PENUTUP

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:

1. Indeks kualitas profesi Akuntan Publik di Indonesia menurut responden sebesar 5,28
dalam skala 1-6, yang mengindikasikan nilai Sangat Puas. Indeks yang digunakan untuk
mengukur kualitas Akuntan Publik terdiri dari 5 dimensi, yang dibangun berdasarkan teori
dan penelitian sebelumnya, yaitu ethics, people, process, output, dan interaction. Seluruh
dimensi yang digunakan mendapat skor di atas 5.
2. Hasil pengujian menyimpulkan bahwa dimensi ethics, people, process dan interaction
merupakan faktor-faktor yang memengaruhi persepsi pengguna jasa atas kualitas profesi
Akuntan Publik. Namun demikian, dimensi people menjadi faktor yang paling dominan
dalam penilaian kualitas profesi Akuntan Publik, sehingga usulan perbaikan mengenai
peningkatan kompetensi dan kualitas Akuntan Publik serta tim auditor menjadi perhatian
utama.
3. Kebijakan/formulasi mengenai pembinaan terhadap profesi Akuntan Publik yang masih
dibutuhkan dapat dilakukan sesuai skala prioritas yang ditentukan oleh PPPK.

24
Indeks Kualitas
Akuntan Publik 2021

Anda mungkin juga menyukai