Anda di halaman 1dari 6

NAMA : YELIANA KURNIAWATI SUNARTO

NIM : 14160175M

MATA KULIAH : AUDITING

Kasus SNP Finance, Dua Kantor Akuntan Publik Diduga Bersalah

Kementerian Keuangan menyatakan dua akuntan publik yang mengaudit laporan


keuangan PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP) Finance; Akuntan Publik Marlinna dan
Merliyana Syamsul melanggar standar audit profesional. Mengutip data resmi Pusat
Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK), dalam melakukan audit laporan keuangan SNP tahun
buku 2012 sampai dengan 2016, mereka belum sepenuhnya menerapkan pengendalian sistem
informasi terkait data nasabah dan akurasi jurnal piutang pembiayaan. Akuntan publik
tersebut belum menerapkan pemerolehan bukti audit yang cukup dan tepat atas akun piutang
pembiayaan konsumen dan melaksanaan prosedur yang memadai terkait proses deteksi
risiko kecurangan serta respons atas risiko kecurangan. Di samping itu, PPPK juga
menyatakan sistem pengendalian mutu akuntan publik tersebut mengandung
kelemahan. Pasalnya, sistem belum bisa mencegah ancaman kedekatan antara personel senior
(manajer tim audit) dalam perikatan audit pada klien yang sama untuk suatu periode yang
cukup lama.

Kementerian Keuangan menilai bahwa hal tersebut berdampak pada berkurangnya


skeptisisme profesional akuntan. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, Kementerian
Keuangan menjatuhkan sanksi administratif kepada mereka berupa pembatasan pemberian
jasa audit terhadap entitas jasa keuangan selama 12 bulan yang mulai berlaku tanggal 16
September 2018 sampai dengan 15 September 2019. Selain terhadap dua akuntan publik
tersebut, Kementerian Keuangan juga menghukum Deloitte Indonesia. Mereka diberi sanksi
berupa rekomendasi untuk membuat kebijakan dan prosedur dalam sistem pengendalian
mutu akuntan publik terkait ancaman kedekatan anggota tim perikatan senior.
Deloitte Indonesia juga diwajibkan mengimplementasikan kebijakan dan prosedur serta
melaporkan pelaksanaannya paling lambat 2 Februari 2019. Sekretaris Jenderal (Sekjen)
Kementerian Keuangan Hadiyanto mengatakan sanksi diberikan untuk memperbaiki mereka.
"Sanksi administratif diberikan untuk membuat kebijakan dan prosedur dalam sistem
pengendalian mutu akuntan publik yang lebih baik," katanya di Gedung DPR, Selasa (26/9).

Selain terhadap KAP tersebut, sanksi juga diderita oleh SNP Finance. Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) membekukan kegiatan usaha mereka terhitung sejak 14 Mei lalu.
OJK bisa mencabut izin usaha SNP Finance pada November 2018 nanti. Pencabutan izin
dilakukan jika perusahaan melakukan kegiatan usaha sebelum berakhirnya sanksi pembekuan
kegiatan usaha. "Jika tidak dapat memenuhi ketentuan hingga berakhirnya jangka waktu PKU
sesuai dengan ketentuan POJK 29 (dicabut)," ujar Juru Bicara OJK Sekar Putih
Djarot. Clients and Market Leader Deloitte Indonesia Steve Aditya ketika dikonfirmasi CNN
Indonesia sementara itu meminta waktu untuk menyiapkan jawaban atas sanksi tersebut.
"Kami sedang menyiapkan tanggapan terhadap pemberitaan Anda, kami akan segera
respons," kata Steve ketika dikonfirmasi.

TEORI YANG BERKAITAN

Standar auditing adalah standar/aturan/kriteria yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut
Akuntan Publik Indonesia (IAPI), meliputi 3 bagian yaitu standar umum, standar
pekerjaan lapangan dan standar pelaporan beserta interpretasinya.

1. Standar Umum

Standar umum berkaitan dengan persyaratan auditor dan mutu pekerjaannya sehingga bersifat
pribadi. Standar ini mencakup tiga bagian diantaranya:

a. Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang mempunyai keahlian dan
pelatihan teknis yang memadai sebagai auditor.
b. Auditor harus mempertahankan mental dari segala hal yang berhubungan dengan
perikatan, independensi.
c. Auditor wajib menggunakan keahlian profesionalnya dalam melaksanakan
pelaksanaan audit dan pelaporan dengan cermat dan seksama.

2. Standar Pekerjaan Lapangan


Standar ini terdiri dari 3 point diantaranya:

a. Sebagai tenaga professional maka seharusnya seluruh pekerjaan dapat direncanakan


dengan sebaik-baiknya dan apabila menggunakan asisten maka harus disupervisi
dengan semestinya.
b. Tak hanya memperhatikan standar auditing saja, pemahaman yang memadai atas
pengendalin intern sangat dibutuhkan untuk merencanakan audit dan menentukan
sifat
c. Bukti audit yang kompeten harus diperoleh melalui inspeksi pengamatan, permintaan
keterangan dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk dapat memberikan
pernyataan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.

Standar Pelaporan

Standar pelaporan terdiri dari empat item, diantaranya:

a. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
b. Hasil Laporan auditor harus menunjukkan, apabila ada ketidak konsistenan penerapan
prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dengan
penerapan pada periode sebelumnya.
c. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali
dinyatakan lain dalam laporan auditor.
d. Laporan auditor harus memuat pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan
secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan yang demikian tidak bisa
diberikan.
Jika pendapat secara kesuluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus
dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka
laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit
yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggungjawab yang dipikul oleh auditor
(IAPI, 2011: 150.1 & 150.2).

Standar Umum Kedua

01 Standar umum kedua berbunyi:


”Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap
mental harus dipertahankan oleh auditor."

02 Standar ini mengharuskan auditor bersikap independen, artinya tidak mudah


dipengaruhi, karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum
(dibedakan dalam hal ia berpraktik sebagai auditor intern). Dengan demikian, ia tidak
dibenarkan memihak kepada kepentingan siapa pun, sebab bagaimana pun
sempurnanya keahlian teknis yang ia miliki, ia akan kehilangan sikap tidak memihak,
yang justru sangat penting untuk mempertahankan kebebasan pendapatnya. Namun,
independensi dalam hal ini tidak berarti seperti sikap seorang penuntut dalam perkara
pengadilan, namun lebih dapat disamakan dengan sikap tidak memihaknya seorang
hakim. Auditor mengakui kewajiban untuk jujur tidak hanya kepada manajemen dan
pemilik perusahaan, namun juga kepada kreditur dan pihak lain yang meletakkan
kepercayaan (paling tidak sebagian) atas laporan auditor independen, seperti calon-
calon pemilik dan kreditur.

ATURAN YANG TERKAIT

100 INDEPENDENSI, INTEGRITAS DAN OBJEKTIVITAS

101 Independensi

Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus selalu mempertahankan sikap mental
indepeden didalam memberikan jasa profesional sebagai mana diatur dalam standar
profesional akuntan publik yang ditetapkan oleh IAPI. Sikap mental independen tersebut
harus meliputi independen dalam fakta (in fact) maupun dalam penampilan (in
appearance)

200 STANDAR UMUM DAN STANDAR AKUNTANSI

201 Standar Umum

Anggota KAP harus mematuhi standar berikut ini beserta interprestasi yang terkait yang
dikeluarkan oleh badan pengatur standar yang ditetapkan IAPI.
A. Kompetensi Profesional
Anggota KAP hanya boleh melakukan pemberian jasa profesional yang secara layak
diharapkan diselesaikan dengan kompetensi profesional.
B. Kecermatan Dan Kesaksamaan Profesional
Anggota KAP wajib melakukan pemberian jasa profesional dengan kecermatan dan
kesaksamaan profesional
C. Perencanaan dan Supervisi
Anggota KAP wajib merencanakan dan mensupervisi secara memadai setiap
pelaksanaan pemberian jasa profesional.
D. Data Relevan Yang Memadai
Anggota KAP wajib memperoleh data relevan yang memadai untuk menjadi dasar
yang layak bagi simpulan atau rekomendasi sehubugnan dengan pelaksanaan jasa
profesionalnya.

500 TANGGUNG JAWAB DAN PRAKTIK LAIN

501 Perbuatan dan Perkataan yang Mendiskreditkan

Anggota tidak diperkenankan melakukan tindakan dan/atau mengucapkan perkataan


yang mencemarkan profesi.

ANALISIS

Audit atas laporan keuangan terutama diperlukan oleh perusahaan berbentuk


Perseroan Terbatas (PT) yang pemiliknya adalah para pemegang saham.

Laporan keuangan yang merupakan tanggung jawab manajemen perlu diaudit oleh
KAP yang merupakan pihak ketiga yang independen karena:

a. Jika tidak diaudit, ada kemungkinan bahwa laporan keuangan tersenut mengandung
kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Karena itu laporan keuangan
yang belum diaudit kurang dipercaya kewajarannya oleh pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut
b. Jika laporan keuangan sudah diaudit dan mendapat opini wajar tanpa pengecualian dari
KAP, berarti pengguna laporan keuangan bisa yakin bahwa laporan keuangan tersebut
bebas dari salah saji yang material dan disajikan sesua dengan standard akuntansi yang
berlaku umum d Indonesia (SAK/ETAP/IFRS).
c. Mulai tahun 2001 perusahaan yang total asaetnya Rp 25 millyar ke atas harus
memasukan audited financial statements nya ke departemen perdagangan dan
perindustrian.
d. Perusahaan yang go public harus memasukkan audited financial statements nya ke
BAPEPAM-LK Paling lambat 90 hari setelah tahun buku.
e. SPT yang didukung oleh audited financial statements lebih dipercaya oleh pihak pajak
dibandingkan dengan yang didukung oleh laporan keuangan yang belum di audit.

Sikap auditor yang seharusnya dilakukan dalam pelaksanaan auditnya harus


menjunjung tinggi sikap independensi untuk memberikan jasa professional sebagaimana telah
diatur dalam standard professional akuntan public yang ditetapkan oleh IAPI.
Perihal pemberian opini oleh auditor meru[akan hal yang menjadi tujuan utama, sikap
auditor yang menyalahi aturan akan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap
kredibilitas auditor sebagai profesi yang memberikan penilaian kewajaran atas suatu entitas.
Maka dari itu, auditor harus menjunjung tinggi kode etik profesinya.

Anda mungkin juga menyukai