01 Masalah Perpajakan
02 Masalah Sistem IT
PT EMJ tidak
melakukan komunikasi
03
efektif dengan KAP
Sebelumnya 04 Manajemen Turnover
Kami merekomendasikan menolak tawaran audit tersebut karena memiliki resiko yang tinggi.
Pertama, PT EMJ tidak melaksanakan kewajiban perpajakan padahal sudah jelas kalau mereka
kurang bayar karena ada transfer pricing, sehingga DJP mengeluarkan SKP Kurang Bayar. PT EMJ
menghindar dengan mecari-cari alasan. Sedangkan DJP memiliki dasar yang kuat yaitu transaksi
dengan pihak yang memiliki ubungan istimewa harus dikoreksi. Jika terus menerus seperti itu tentu
PT EMJ akan mendapatkan sanksi pajak dan jika tetap menghindar tidak menutup kemungkinan
KAP yang mengaudit turut terbawa dalam kasusnya.
Kedua, Sistem IT PT EMJ baru dan rumit, sedangkan tenaga ahli yang membuat dan paham
dengan sistem tersebut sudah mengundurkan diri, sehingga apabila KAP membutuhkan informasi
tambahan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan sistem akan sulit untuk melakukan crosscheck.
Ketiga, PT EMJ sulit untuk diajak komunikasi yang efektif sehingga akan menjadi hal yang sulit bagi
KAP untuk Melakukan pekerjaannya secara maksimal dan akan menimbulkan resiko audit yang
tinggi.
Keempat, manajemen turnover yang signifikan membuat asersi manajemen dari PT EMJ kurang
akurat dan kurang dapat dipercaya karena karyawannya baru dan juga memiliki kendala dengan
sistem IT PT EMJ sendiri
Atas tawaran yang diberikan oleh Andri Setiawan, Apakah
KAP GBR bisa menerima tawaran audit laporan keuangan
dari PT EMJ atau harus menolaknya? Di kondisi seperti apa
KAP GBR bisa menerima tawaran audit dari PT EMJ? Dan
pada kondisi semacam apa KAP GBR harus menolak
tawaran dari PT EMJ? Jelaskan berdasarkan
argumentasinya!
Kondisi menerima
Masalah perpajakan