0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah yang harus diambil manajemen perusahaan yang terkena dampak negatif dari pandemi Covid-19 agar dapat bertahan dan tumbuh, di antaranya melakukan pivoting strategi bisnis, berkomunikasi secara jujur dan transparan dengan karyawan, mengalokasikan ulang pekerjaan karyawan, mengoptimalkan sistem online, serta berkomunikasi dengan pemasok.
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah yang harus diambil manajemen perusahaan yang terkena dampak negatif dari pandemi Covid-19 agar dapat bertahan dan tumbuh, di antaranya melakukan pivoting strategi bisnis, berkomunikasi secara jujur dan transparan dengan karyawan, mengalokasikan ulang pekerjaan karyawan, mengoptimalkan sistem online, serta berkomunikasi dengan pemasok.
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah yang harus diambil manajemen perusahaan yang terkena dampak negatif dari pandemi Covid-19 agar dapat bertahan dan tumbuh, di antaranya melakukan pivoting strategi bisnis, berkomunikasi secara jujur dan transparan dengan karyawan, mengalokasikan ulang pekerjaan karyawan, mengoptimalkan sistem online, serta berkomunikasi dengan pemasok.
Pada masa pandemi covid 19, perusahaan-perusahaan tertentu menikmati berkahnya,
namun demikian lebih banyak lagi yang mengalami kesulitan-kesulitan yang bahkan menjurus ke kondisi yang sangat parah bahkan mematikan. Dalam perspektif akuntansi manajemen strategis, jelaskan langkah-langkah apa yang harus menjadi fokus bagi manajemen perusahaan-perusahaan yang menderita karena pandemi covid 19 agar dapat terus bertahan, bahkan dapat tumbuh. Tambahkan contoh2 praktis aplikasi langkah-langkah tersebut. Jawaban:
1) Melakukan pivoting (beralih strategi bisnis)
Perusahaan harus menganalisa strategi yang saat ini mereka gunakan, apakah perusahaan akan mampu bertahan dengan strategi yang dimiliki sekarang, ataukah perlu membuat strategi baru. Apabila strategi yang saat ini ada tidak dapat berjalan, haruslah untuk mengganti model bisnisnya, misalnya memfokuskan pada target pasar tertentu. Contohnya: - Melakukan Work From Home merupakan keputusan paling baik untuk saat ini, walaupun mempersulit gerak perusahaan dalam mengkontrol karyawannya. - Mengganti cara penjualan dari yang offline menjadi online. - Mengoptimalkan penjualan yang dirasa lebih menguntungkan saat pandemic. 2) Jujur dan Transparan kepada karyawan (Brutally Honest) Menurut saya jujur tentang kondisi perusahaan saat ini merupakan aspek yang penting, dan keputusan yang terbaik untuk semua pihak. Perusahaan harus mampu menjelaskan situasi, dan arah perusahaan kedepannya dengan jujur. Dengan begitu perusahaan dapat merundingkan langkah apa yang terbaik untuk karyawannya. Dengan harapan karyawan dapat memahami dan memaklumi kondisi di luar perusahaan. Contohnya: - Mengubah peraturan-peraturan tertentu demi kenyamanan bersama - Apabila ada pemotongan gaji karyawan dapat memahami - Apabila ada restrukturi karyawan dapat memahami - Tidak melakukan perpanjangan kontrak pada karyawan yang masa kontraknya habis. 3) Mengalokasi ulang pekerjaan karyawan Memaksimalkan pekerjaan yang dapat dilakukan karyawan, sebagai pilihan lain PHK. Dengan mengalokasikan ulang pekerjaan karyawan diharapkan dapat memaksimalkan kinerja perusahaan. Contohnya: - Mengalihkan karyawan ke divisi yang memiliki workload yang lebih besar atau ke divisi baru yang dibentuk setelah perubahan strategi. 4) Mengoptimalkan sistem online Dengan adanya kebijaksanaan Work From Home pasti mengharuskan perusahaan memutar otak untuk memaksimalkan operasionalnya. Baik untuk memaksimalkan kinerja karyawannya maupun untuk memaksimalkan pendapatannya. Dengan mengoptimalkan sistem online diharapkan perusahaan mampu bertahan. Dengan adanya sistem online tentu pastinya membangun trust merupakan poin penting. Contohnya: - Melakukan promosi digital kreatif (melakukan kolaborasi dengan organisasi/orang yang dianggap berpengaruh pada bidang usahanya, melakukan promosi media sosial, berinteraksi dengan pelanggan melalui konten kreatif media sosial, dsb.) - Memaksimalkan penjualan secara online - Melakukan rapat internal rutin untuk memantau para karyawan (dimulai dari setiap divisi) sehingga ada kontrol terhadap kinerja karyawan. - Melakukan pelatihan kepada karyawan yang belum terbiasa dengan sistem online. 5) Komunikasi dengan pemasok Hal ini tergantung dengan jenis usaha yang dijalankan perusahaan. Adanya kemungkinan masalah yang terjadi pada persediaan yang dibutuhkan dalam produksi akan selalu ada. Berkomunikasi ulang dengan pemasok merupakan pilihan yang harus dipertimbangkan. Hal ini dilakukan untuk meninjau ulang kesepakatan bisnis yang dilakukan pada kondisi ini. Dengan begitu perusahaan sebisa mungkin meminimalisir kerugian yang terjadi. Contohnya: - Pada perusahaan konveksi, produksi baju tentu akan semakin berkurang seiring dengan berkurangnya permintaan. Oleh karena itu, perusahaan harus berkomunikasi dengan pemasok kain, untuk mengganti mungkin dengan kain yang dapat diproduksi menjadi masker. - Pada perusahaan farmasi, produksi obat tentu akan berkurang sedangkan produksi multivitamin meningkat, perlunya komunikasi dengan pemasok ditujukan untuk mengganti kesepakatan mengenai bahan baku yang dikirim.