Anda di halaman 1dari 7

Biaya Perolehan

• Lebih sederhana dan murah mengukur biaya historis daripada


mengukur nilai kini.
• Biaya historis asset/liabilitas sulit untuk diukur atau diverifikasi
sebagai nilai kini karena pengestimasian penggunaan serta mengukur
kerugian penurunan nilai atau liabilitas dapat bersifat subjektif.
• Dengan pengukuran biaya historis, asset/liabilitas yang timbul pada
waktu yang berbeda dapat dilaporkan dalam laporan keuangan
dengan jumlah yang berbeda.  Hal ini dapat mengurangi
keterbandingan, baik dari periode ke periode untuk suatu entitas
pelapor maupun dalam periode tunggal di seluruh entitas.
Nilai Kini
• Nilai wajar ditentukan dari perspektif pelaku pasar, dan tidak
bergantung pada kapan aset diperoleh atau liabilitas tersebut
ditanggung. Aset atau liabilitas yang diukur pada nilai wajar, akan diukur
pada jumlah yang sama oleh entitas yang memiliki akses ke pasar yang
sama. Oleh karena itu akan meningkatkan keterbandingan.

• Sebaliknya, nilai pakai dan nilai pemenuhan mencerminkan perspektif


spesifik suatu entitas, ukuran tersebut dapat berbeda untuk aset atau
liabilitas identik dalam entitas yang berbeda. Perbedaan tersebut dapat
mengurangi keterbandingan, khususnya jika aset atau liabilitas
berkontribusi terhadap arus kas dengan cara yang sama.
Nilai Kini
• Nilai wajar aset dan liabilitas dapat ditentukan dengan mengobservasi
harga di pasar aktif, proses pengukurannya murah, sederhana dan
mudah dipahami  dapat diverifikasi melalui observasi langsung.
• Dengan menggunakan dasar pengukuran biaya kini, aset/liabilitas
pada waktu yang berbeda dilaporkan dalam laporan keuangan dengan
jumlah yang sama  meningkatkan keterbandingan.
• Memisahkan perubahan dalam jumlah tercatat biaya kini antara biaya
penggunaan kini dan dampak perubahan harga sangat kompleks dan
memerlukan asumsi arbiter  Ukuran biaya kini kurang dalam hal
keterverifikasian dan keterpahaman.
Faktor Khusus Untuk Pengukuran Awal
• Menggunakan dasar pengukuran yang sama untuk menghindari
pengakuan penghasilan/beban karena perubahan dalam dasar
pengukuran
• Ketika asset/liabilitas diukur berdasarkan biaya, tidak ada
penghasilan/beban yang timbul pada saat pengakuan awal.
• Mengukur asset/liabilitas pada biaya historisnya tidak memberikan
representasi tepat. Lebih tepat untuk mengukur asset/liabilitas pada
biaya perolehan.  Perbedaan biaya perolehan dan pertimbangan
yang diberikan/diterima akan diakui sebagai penghasilan atau beban
pada saat pengakuan awal.
Lebih dari Satu Dasar Pengukuran
• Perlu >1 dasar pengukuran untuk asset/liabilitas dan untuk
penghasilan dan beban  informasi relevan yang merepresentasikan
secara tepat posisi keuangan entitas dan kinerja keuangannya.

Dalam banyak
• Menggunakan dasar pengukuran tunggal
kasus, dan paling
dapat dipahami
• Memberikan catatan atas laporan keuangan informasi tambahan atas penerapan
dasar pengukuran yang berbeda

Dalam beberapa
kasus, dan lebih
• Dasar pengukuran nilai kini untuk asset/liabilitas dalam laporan posisi keuangan
relevan • Dasar pengukuran berbeda untuk penghasilan dan beban dalam laporan laba rugi
Pengukuran Ekuitas
• Total ekuitas tidak diukur secara langsung.
• Ekuitas = Aset tercatat – Liabilitas diakui
• Ekuitas pada umumnya positif, tetapi bisa negatif  bergantung pada
asset dan liabilitas diukur
Teknik Pengukuran Berdasarkan Arus
Kas
• Digukanan apabila suatu ukuran tidak dapat diobservasi secara langsung.
• Digunakan dalam menerapkan dasar pengukuran modifikasian.
• Hal yang harus dipertimbangkan: Adanya kemungkinan variasi.
 Dipertimbangkan dalam memilih jumlah dalam rentang arus kas.
 Jumlah yang memberikan informasi yang paling relevan berasal dari dalam
bagian tengah rentang (estimasi tengah).
• Estimasi tengah bergantung pada estimasi arus kas masa depan dan
kemungkinan variasi dalam jumlah arus kas.  tidak mencakup harga
untuk menanggung ketidakpastian bahwa hasil akhir mungkin berbeda
dari estimasi tengah.

Anda mungkin juga menyukai