Anda di halaman 1dari 20

Mengevaluasi Bukti Audit

Kelompok 4 :

1. Arsy Nurulita Mustafa (17013010018)


2. Aprillia Kartika Apsari (17013010096)
3. Dizzy Nindya Priswari (17013010133)

KELAS D
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
2020
MENGEVALUASI BUKTI AUDIT

Mengevaluasi kecukupan dan ketepatan bukti audit mempengaruhi kesimpulan dengan


layak yang didapat dari auditor nantinya akan menjadi dasar pemberian pendapat audit.
Mengevaluasi bukti audit adalah bagian dari proses audit tahap ketiga (pelaporan).

SELAYANG PANDANG

Setelah semua prosedur audit yang direncanakan tuntas dilaksanakan, auditor mengevaluasi
hasilnya. Kegiatan ini meliputi review atas dokumentasi audit dan pembahasan dengan tim
audit. Auditor harus puas bahwa bukti audit yang cukup dan tepat berhasil diperoleh
sepanjang audit berlangsung. Bukti audit yang cukup dan kaget diperlukan untuk
mendukung kesimpulan yang akan digunakan dalam merumuskan pendapat auditor.

MENILAI KEMBALI MATERIALITAS

Langkah pertama yang harus dilakukannya ialah menilai kembali ketepatan angka
materialitas yang ditetapkan pada awal audit. Penliaian kembali sangat penting karena
penetapan awal angka materialitas sering kali didasarkan pada estimasi hasil keuangan.

Faktor – faktor yang mungkin menyebabkan perubahan angka materialitas adalah sebagai
berikut :

 Angka materialitas pada awal audit tidak lagi tepat karena hasil keuangan entitas
yang sesungguhnya berbeda estimasi yang dipergunakan.
 Ada informasi baru, yang membuat auditor memutuskan untuk menggunakan angka
materialitas yang berbeda dari apa yang ditetapkan pada awal audit.
 Salah saji yang tidak terduga yang menyebabkan angka material untuk jenis
transaksi, saldo akun, atau pengungkapan tertentu terlampaui.

Jika angka materialitas harus direvisi, auditor wajib melihat lebih dalam dampak terhadap
risiko yang dinilai dan sifat, waktu, serta luasnya prosedur audit lanjutan yang diperlukan
dan mendokumentasikan proses ini. Jika angka materialitas harus diturunkan untuk laporan
keuangan secara keseluruhan, menentukan juga performance materiality harus direvisi atau
tidak.

BUTIR PERTIMBANGAN

Jika materialitas harus direvisi, jangan tunda sampai akhir audit. Jika angka materialitas
harus diturunkan, revisi ini sangat mungkin memerlukan perubahan dalam penilaian risiko
dan pelaksanaan prosedur audit tambahan.

PERUBAHAN DALAM PENILAIAN RISIKO

ISA 330.25 membahas kewajiban auditor untuk memastikan apakah perlu ada perubahan
terhadap penilaian risiko semula. Berdasarkan prosedur audit yang dilaksanakan dan bukti
audit yang diperoleh, auditor wajib mengevaluasi, sebelum berakhirnya audit.

Penilaian risiko pada tingkat asersi sering kali didasarkan atas bukti audit yang tersedia
sebelum pelaksanaan prosedur audit lanjutan.

Jika penilaian risiko semula sudah berubah, rincian perubahan harus didokumentasi. Hasil
dari penilaian risiko yang sudah direvisi. Juga harus ada rincian mengenai detailed audit
plan diubah. Perubahan ini berupa modifikasi terhadap sifat, waktu, atau luasnya proedur
audit yang direncanakan atau dimodifikasi dalam pelaksanaan prosedur audit lanjutan.
EVALUASI DAMPAK SALAH SAJI

Tujuan Auditor mengevaluasi :

1. Dampak salah saji yang ditemukan dalam auditnya


2. Dampak salah saji yang tidak dikoreksi, jika ada atas laporan keuangan.

Auditor wajib mengumpulkan salah saji yang ditemukan dalam auditnya, kecuali salah saji
yang jelas sepele.

Auditor wajib menentukan strategi audit secara keseluruhan dan rencana audit yang perlu
direvisi, jika :

1. Sifat salah saji yang ditemukan dan situasi di mana salah saji itu terjadi
mengindikasikan bahwa salah saji lainnya mungkin masih ada, yang jika
digabungkan dengan salah saji yang ditemukan selama audit, bisa material
2. Gabungan salah saji yang ditemukan selama audit mendekati angka materialitas
yang ditentukan sesuai ISA 320.

Auditor wajib mengomunikasikan dengan tepat salah saji yang ditemukan selama audit
dengan tingkat manajemen yang tepat kecuali jika dilarang oleh ketentuan perundang –
undangan. Auditor wajib meminta manajemen mengoreksi salah saji. Auditor wajib
memperoleh pemahaman mengenai alasan penolakan manajemen. Auditor akan
mempertimbangkan pemahaman tersebut ketika mengevaluasi apakah laporan keuangan
secara keseluruhan bebas salah saji yang material.

Auditor wajib menentukan salah saji yang tidak dikoreksi adalah material, baik sendiri -
sendiri atau jika digabungkan. Dalam menentukan hal ini, auditor wajib
mempertimbangkan :
a) Besar dan sifat salah saji, dalam hubungannya dengan jenis transaksi, saldo akun,
atau pengungkapan tertentu, maupun dalam hubungan dengan laporan keuangan
secara keeluruhan serta situasi di mana salah saji itu terjadi
b) Dampak salah saji yang tidak dikoreksi dalam hubungannya dengan jenis transaksi,
saldo akun, atau pengungkapan terkait, serta laporan keuangan secara keseluruhan
tahun lalu.

Auditor wajib mengomunikasikan dengan TCWG mengenai salah saji yang tidak dikoreksi
dan dampaknya. Komunikasi auditor wajib mengidentifikasi masing – masing salah saji
yang material dan yang tidak dikoreksi. Tujuan mengevaluasi salah saji untuk menentukan
dampaknya terhadap audit dan auditor perlu melaksanakan prosedur audit tambahan.

Revisi terhadap strategi audit dan rencana audit terinci diperlukan jika sifat atau situasi dari
salah saji yang ditemukan mengindikasikan kemungkinan masih adanya salah saji yang
lain, yang jika digabungkan dengan salah saji yang sudah diketahui akan melampaui
performance materiality atau gabungan salah saji yang diketahui / ditemukan dan salah saji
yang tidak dikoreksi mendekati atau melampaui performance materiality.

SUMBER SALAH SAJI PENJELASAN


Kelemahan pengendalian intern Salah saji dapat disebabkan kelemahan dalam
pengendalian intern secara tidak terduga (unexpected
deficiencies in internal control). Hal ini dibahas
dengan atau dilaporkan kepada manajemen.
Pertimbangkan melaksanakan pekerjaan tambahan
untuk mengidentifikasi salah saji lainnya yang
mungkin ada.
Penyajian atau pengungkapan Pengungkapan-pengungkapan tertentu yang wajib
dalam laporan keuangan dimasukkan dalam laporan keuangan, diabaikan atau
terabaikan

Penggabungan Salah Saji

Salah saji yang teridentifikasi dalam audit, diluar salah saji yang jelas-jelas sepele,
harus digabungkan untuk menentukan jumlah keseluruhan salah saji (aggregated
misstatement). Salah saji dapat dikelompokkan ke dalam saji yang fuktual, salah saji karena
pertimbangan atau pendapat, dan salah saji berdasarkan hasil ekstrapolasi. Untuk
memudahkan penggabungan atau agresi, salah saji yang tidak dikoreksi didokumentasikan
dalam satu kertas kerja khusus. Kertas kerja ini memudahkan auditor membuat ringkasan
salah saji yang sepele (summary of all non-trivial uncorrected misstatement) yang
ditemukan auditor.

Proses penggabungan (aggregation ptocess) dapat dilakukan dalam beberapa tahapan. Pada
masing-masing tahap auditor dapat menilai dampak dari salah saji yang digabungkan,
misalnya, terhadap:

1. Akun atau jenis transaksi tertentu


2. Jumlah current asset dan current liabilities
3. Jumlah asset dan liabilities
4. Jumlah revenues, expenses, dan pre-tax income
5. Net income

Proses penggabungan dalam beberapa tahap, dijelaskan dalam table:

Salah Saji Gabungan pada: Contoh / Penjelasan tentang Dampak Salah


Saji Gabungan pada Tahap Penggabungan
Ini:
Saldo akun tertentu (misalnya akun Penggabungan pada tahap ini melihat
piutang dagang) atau jenis transaksi dampak salah saji pada saldo akun. Contoh
tertentu misalnya penjualan. salah saji gabungan mencapai 5% dari
saldo piutang dagang.
Jumlah asset lancer dan liabilitas jangka Penggabungan pada tahap ini melihat
pendek dampak salah saji pada asset lancer atau
seluruh liabilities jangka pendek. Salah saji
gabungan dinyatakan sebagai presentase
dari asset lancer atau liabilities jangka
pendek.
Jumlah asset dan liabilitas Penggabungan pada tahap ini melihat
dampak salah saji pada jumlah asset atau
pada jumlah liabilitas. Salah saji gabungan
dinyatakan sebagai presentase dari asset
atau liabilitas.
Jumlah pendapatan, jumlah beban, dan Penggabungan pada tahap ini
penghasilan /laba sebelum pajak membandingkan salah saji gabungan
dengan jumlah pendapatan, jumlah beban,
atau penghasilan/laba sebelum pajak. Salah
saji gabungan dinyatakan sebagai
presentase dari pendapatan, beban, atau
laba sebelum pajak.
Laba bersih (net income) Penggabungan pada tahap ini
membandingkan salah saji gabungan
dengan laba bersih. Salah saji gabungan
dinyatakan sebagai presentase dari laba
bersih
Contoh dari cara penyajian salah saji yang digabungkan

 Judul kotak: Ringkasan salah saji yang teridentifikasi


 Kolom description menjelaskan sifat dari salah saji. Contoh failure to accrue for
rent liability adalah kewajiban sewa yang masih harus dibayar. Entitas belum
mencatat kewajiban ini. Selain itu misalnya ada receivables netted with payable
adalah mengurangi utang secara langsung dari saldo piutang. Capital equipment
expensed yaitu pengeluaran untuk barang modal yang dicatat sebagai beban biaya,
padahal seharusnya dikapitalisasi.
 Kolom Circumstances of accurence menjelaskan situasi atau latar belakang
terjadinya salah saji. Salah saji (a) dan (c) dikelompokkan dalam factual
misstatement atau salah saji yang factual. Ini disebut projected misstatement,
sedangkan salah saji (d) merupakan judgmental misstatement karena ada kekeliruan
judgment dari akuntans inten dalam menentukan perlakuan akuntansi atas
pengeluaran barang modal.
 Kolom WP ref menunjukkan indeks dari kertas kerja di mana salah saji yang
bersangkutan dijelaskan.
 Kolom Amount of Over (under) statement terdiri atas dua bagian. Yang pertama
kelompok yang dipengaruhi oleh salah saji diatas dan yang kedua pertanyaan dan
jawaban mengenai apakah salah saji sudah dikoreksi
 Tiga baris terakhir cukup jelas (i) Total of identified misstatement during the audit
adalah jumlah seluruh salah saji yang ditemukan selama audit; (ii) Misstatement
corrected by management adalah jumlah seluruh salah saji yang dikoreksi oleh
manajemen atau entitasnya; (iii) Total uncorrected misstatement atau jumlah
seluruh salah saji yang tidak dikoreksi oleh manajemen.
Semua salah saji yang ditemukan auditor, dibahas dengan manajemen sesegera
mungkin dengan permintaan agar manajemen mengoreksinya dan koreksi atas salah saji
berpengaruh terhafap jumlah-jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan.

Langkah-langkah yang berkaitan dengan penuntasan salah saji yang ditemukan:

Tindak Lanjut atas Salah Saji yang Ditemukan

Evaluasi kembali angka Telaah berdasarkan laporan keuangan apakah


materialitas auditor perlu merevisi overall materiality sebelum
ia mengevaluasi dampak slaah saji yang tidak
dikoreksi.
Pelajari mengapa salah saji Pelajari alasan terjadinya salah saji yang
terjadi dan dampaknya terhadap ditemukan selama audit dengan mengajukan
rencana audit. beberapa pertanyaan. Dengan mengerahui
jawaban dari itu, maka dapat menentukan apakah
overall audit strategy dan audit plan perlu direvisi
Minta manajemen mengoreksi Minta manajemen mengoreksi semua salah saji
salah saji yang ditemukan, kecuali salah saji yang
jumlahnya benar-benar sepele.
Minta manajemen melakukan Jika jumlah salah saji dalam populasi tidak
prosedur tambahan diketahui secara tepat, minta manajemen
melakukan prosedur untuk menentukan jumlah
salah saji yang sebenarnya, dan kemudian buat
koreksi yang tepat terhadap angka -angka dalam
laporan keuangan. Jika manajemen sepakat
dengan usulan itu, auditor perlu melakukan
prosedur tambahan untuk menentukan apakah
salah saji masih ada.
Manajemen menolak Jika manajemen menolak mengoreksi sebagian
mengoreksi sebagian atau atau seluruh salah saji maka pahami alasan
seluruh salah saji penolakan manajemen. Pertimbangkan hal ini
dalam menilai apakah laporan keuangan
mengandung salah saji yang material dan minta
TCWG mengoreksi salah saji yang tidak dikoreksi
manajemen.

Dalam memutuskan apakah salah saji yang tidak dikoreksi manajemen berdampak pada
laporan keuangan yang disalahsajikan secara material, auditor mendalami factor-faktor
yang disajikan dalam table berikut:

Lihat besarnya dan sifat salah saji dalam kaitannya dengan:


 Laporan keuangan secara keseluruhan
 Jenis transaksi, saldo akun, dan pengungkapan tertentu
 Situasi khusus dimana salah saji terjadi
Kendala bawaan dalam pengujian (judgmental atau statistical testing). Selalu ada
kemungkinan salah saji tidak ditemukan
Seberapa dekatnya tingkat salah saji dibandingkan dengan ambang batas yang
dipergunakan? Risiko salah saji yang material akan menignkat maka menignkatnya
salah saji gabungan dan makin dekatnya angka ini dengan materiality threshold.
Pertimbangan kuantitatif atau kemungkinan terjadinya kecurangan yang ditunjukkan
oleh salah saji yang relative kecil jumlahnya, mempunyai potensi berdampak material
terhadap laporan keuangan.
Dampak salah saji yang tidak dikoreksi dalam periode yang lalu terhadap laporan
keuangan tahun lalu

Dalam judgmental testing/sampling auditor menentukan sampel berdasarkan


professional judgment atau kearifan profesionalnya. Sedangkan dalam statistical
testing/sampling auditor memilih sampel berdasarkan kaidah ilmu statistika. Ini bisa
digunakan secara manual atau menggunakan perangkat lunak.

Pada awal audit, auditor menetapkan materialitas secara menyeluruh dan


performance materiality sebagai ambang batas atau materiality threshold. Setelah
auditor menemukan salah saji, ia menggabungkan salah saji ini dan mengevaluasi
kembali apakah materiality threshold harus direvisi.

Bebrapa salah saji bisa dievaluasi sebagai material (sendiri-sendiri atau angka
gabungan), meskipun salah saji ini lebih rendah dan materialitas secara keseluruhan

Contoh salah saji yang Bisa Dievaluasi sebagai Material

SALAH SAJI YANG PENJELASAN


Memengaruhi kepatuhan Salah saji justru mencerminkan ketidakpatuhan
terhadap ketentuan , kewajiban utang yang mengatur
rasio tertentu yang harus dipelihara, atau syarat-syarat
kontrak lainnya.
Menyembunyikan perubahan Contoh perubahan dalam penghasilan presentase laba
kotor atau tren lainnya, khususnya dalam konteks
kondisi perekonomian dan industry. Salah saji sengaja
dilakukan untuk menutup-nutupi perubahan yang
dipersepsikan sebagai sesuatu yang negative
Meningkatkan imbalan Salah saji yang disengaja untuk memenuhi
manajemen. persyaratan bagi manajemen untuk mendapat bonus
atau imbalan lain
Berdampak pada pihak lain Salah saji bisa berdamoak pada pihak lain seperti
supplier, pembeli besar, atau pihak dengen hubungan
pihak berelasi.
Berdampak pada Menghilangkan informasi yang dalam judgment
pemahaman pembaca auditor sangat perlu dimasukkan bagi pemahaman
laporan keuangan pembaca atay pengguna laporan keuangan
Tidak material pada saat ini, Pemilihan atau penerapan kebijakan akuntansi yang
namun signifikan di keliru yang dampaknya tidak material dalam periode
kemudian hari ini tapi nisa material di kemudian hari
“Menyiasati” ketentuan Jumlah yang relative kecil bisa berdampak sangat
dalam perjanjian dengan material bagi entitas jika berdampak melanggar
bank ketentuan atau perjanjian dengan baik
Berdampak pada rasio Salah saji dapat mengubah posisi keuanganm, hasil
kinerja (performance ratio) usaha, atau arus kas, dan menghasilkan rasio yang
lebih bagus dari rasio yang lebih bagus dari rasio
sebenarnya.

Pernyataan Tertulis (Written Representation)

Ini merupakan tanggung jawab manajemen. Pernyataan tertulis ini menegaskan


bahwa salah saji yang tidak dikoreksi, menurut pendapat manajemen adalah immaterial
(tidak material), sendiri-sendiri maupun digabungkan. Jika manajemen berpendapat lain,
manajemen dapat menambahkan dalam pernyataan tertulisnya kalimat seperti “Kami tidak
setuju bahwa butir merupakan salah saji karena….”

Ketika auditor mengomunikasikan temuannya dengan TCWG, ia wajib merinci


salah saji yang tidak dikoreksi satu per satu. Jika salah sjai yang tidak dikoreksi oleh
manajemen ini dilaporkan kepada TCWG. Pernyataan tertulis ini menegaskan bahwa
TCWG juga berpendapat bahwa dampak salah saji yang tidsk dikoreksi adalah immaterial.

Bukti Audit yang Cukup dan Tepat

ISA POKOK RINGKASAN ALINEA YANG RELEVAN DALAM ISA


BAHASAN YANG BERSANGKUTAN
330.2 Kewajiban Auditor wajib menyimpulkan bukti audit yang cukup dan
6 auditor tepat sudah diperoleh. Dalam merumuskan pendapatnya,
auditor wajib mempertimbangkan semua bukti audit yang
relevan, yang mendukung/menguatkan atau yang
bertentangan dengan asersi dalam laporan keuangan
330.2 Bukti audit yang Jika auditor belum memperoleh bukti audit yang cukup dan
7 cukup dan tepat, tepat mengenai asersu yang material dalam laporan
belum diperoleh. keuangan, auditor wajibberupaya memperoleh bukti audit
selanjutnya. Jika taidak, maka auditor wajib memberikan
pendapat wajar dengan pengecualian atau tidak memberikan
pendapat atas laporan keuangan

Tujuan umum dan menyeluruh dalam memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat, ialah
untuk menurunkan risiko salah saji yang material dalam laporan keuangan, ke tingkat
rendah yang dapat diterima.

Beberapa factor yang perlu dipertimbangkan dalam menilai kecukupan dan


ketepatan bukti audit:

Factor-faktor yang harus dipertimbangkan


Materialitas salah saji
 Berapa signifikannya salah saji dalam asersi terkait, dan berapa besar kemungkinan
salah saji berdampak material (sendiri-sendiri atau bergabung dengan potensi salah
saji lainnya) pada laporan keuangan?
Tanggapan manajemen
 Berapa tanggapannya manajemen terhadap temuan audit, dan berapa efektifnya
pengendalian intern menghadapi factor risiko ini?
Pengalaman yang lalu
 Apa pengalaman di waktu yang lalu ketika auditor melaksanakan prosedur serupa,
dan jika ada salah saji yang ditemukan?
Hasil dari pelaksanaan prosedur audit
 Apakah hasil dari pelaksanaan prosedur audit mendukung tujuan auditor (untuk
memastikan tidak adanya salah saji yang material)? Apakah ada indikasi kecurangan
atau kesalahan?
Kualitas informasi
 Apakah sumber dan keandalan informasi yang tersedia sudah tepat untuk mendukung
kesimpulan audit?
Persuasive
 Berapa persuasive atau meyakinkan bukti audit?
Pemahaman mengenai entitas
 Apakah bukti yang diperoleh mendukung atau bertentangan dengan hasil prosedur
penilaian risiko (yang dilaksanakan untuk memperoleh pemahaman mengenai entitas
dan lingkungannya termasuk pengendalian interna)?

Prosedur Analitikal Akhir

Mengenai prosedur analitikal akhir, ISA 520 menyatakan:

Auditor wajib merancang dan melaksanakan prosedur analitikal menjelang akhir audit.
Prosedur ini membantu auditor ketika ia merumuskan kesimpulan menyeluruh mengenai
apakah laporan keuangan sejalan dengan pemahaman auditor mengenai entitas tersebut
Auditor melaksanakan prosedur analitikal untuk:

a. Tujuan penilaian risiko


b. Sebagai prosedur substantive.

Dan terakhir menjelang berakhirnya audit, yakni ketika ia merumuskan kesimpulan umum
(ISA 520). Dan auditor:

1. Mengidentifikasi risiko salah saji yang material, yang sebelumnya tidak diketahui
2. Memastikan bahwa kesimpulan mengenai unsur-unsur laporan keuangan dapat
didukung dengan bukti-bukti yang diperoleh.
3. Membantu menyusun kesimpulan umum mengenai kewajaran laporan keuangan

Temuan dan Masalah Penting

Langkah terakhir dalam proses evaluasi adalah mencatat atau merekam temuan dan
masalah yang signifikan dalam dokumen penyelesaian tugas. Dokumen ini berisi:

1. Semua informasi yang diperlukan untuk memahami temuan dan masalah yang
signifikan.
2. Referensi silang ke dokumentasi audit pendukung lain.

Dokumen ini juga berisi kesimpulan mengenai informasi yang diperoleh auditor mengenai
masalah penting yang tidak sejalan atau bertentangan dengan kesimpulan akhir auditor.
Namun, kewajiban ini tidak berlaku untuk menyimpan dokumen yang salah atau telah
dicabut/diganti, seperti draft laporan keuangan yang belum lengkap.

Penggabungan Salah Saji

Proses penggabungan salah saji:

1. Akun atau jenis transaksi tertentu,


2. Jumlah aset lancat dan liabilitas lancar
3. Jumlah aset dan liabilitas
4. Jumpalh pendapatan, jumlah beban, dan pendapatan sebelum pajak
5. Laba bersih

Tabel 37-7 Penggabungan Salah Saji yang Tidak Dikoreksi

Salah saji Contoh/ penjelasan dampak salah saji gabungan pada


gabungan pada tahap penggabungan ini
Saldo tertentu Pengabungan tahap ini melihat dampak salah saji pada saldo
akun.
Jumlah aset Pengabungan tahap ini melihat dampak salah saji pada aset
lancar dan lancar atau seluruh liabilitas jangka pendek.
liabitias jangka
panjang
Jumlah aset dan Pengabungan tahap ini melihat dampak salah saji pada
liabilitas jumlah aset dan jumla liabilitas.
Jumlah Pengabungan tahap ini membandingkan salah saji pada
pendapatn, jumlah pendapatan, jumlah beban, atau penghasilan/ laba
jumlah beban sebelum pajak.
dan penghasilan/
laba sebelum
pajak
Laba bersih Pengabungan tahap ini membandingkan salah saji pada
gabungan dengan laba bersih.
Keterangan:

 Judul kotak: ringkasan salah saji yang teridentifikasi.


 Kolom deskripsi, menjelaskan:
a. Kewajiban sewa yang harus dibayar
b. Penjualan belum dicatat
c. Mengurangi utang secar langsung
d. Capital equipment expensed
 Kolom circumstance of accurence
 Kolom WP ref, menunjukan indeks dari kertas kerja yang bersangkutan dijelaskan.
 Kolom ammount of over (under) statement, terdiri dari:
1. Aset, liabitas, pendapatan sebelum pajak, dan ekuitas
2. Pertanyaan atau jawaban apakah salah saji telah dikoreksi.
 Tiga baris terakhir menjelaskan tentang:
1. Total of identified misstatement during the audit
2. Misstatement corrected
3. Total uncorrected misstatements

Tindak lanjut atas salah saji:

a. Evaluasi kembali angka materialitas.


b. Pelajari mengapa salah saji terjadi, dan dampak terhadap rencana audit
c. Minta manajemen mengoreksi salah saji
d. Minta manajemen melakukan prosedur tambahan
e. Manajemen menolak mengoreksi sebagian atau seluruh salah saji.

Tabel 37-11 Contoh salah saji yang bisa dievaluasi sebagai material

Salah saji yang penjelasan


Mempengaruhi Salah saji yang tidak mematuhi ketentuan seperti
kepatuhan Contoh: ketentuan tentang kecukupan modal
Menyembunyikan Contoh, perubahan dalam penghasilan, persentase laba
perubahan kotor dll
Meningkatkan Salah saji yang disengaja untuk memenuhi persyaratan
imbalan manajemen bagi manajemen untuk mendapatkan bonus atau
imbalan.
Berdampak bagi Berdampak bagi pihak lain misalnya bagi supplier dll
pihak lain
Berdampak pada Misalnya pemahaman terhadap laporan posisi
pemahaman pembaca keuangan, kinerja keuangan dll
laporan keuangan
Tidak material Pemilihan dan penerapan kebijakn akuntasi yang
sekarang tapi keliru
berdampak signifikan
esok
Menyiasati ketentuan Jumlah material yang kecil dapat berdampakk
dalam perjanjian signifikan bagi entitas jika melanggar ketentuan
dengan bank perjanjian deng usaha.
Berdampak bagi Salah saji dapat mengubah posisi keuangan, hasil
resiko kinerja usaha atau arus kas
Pernyataan Tertulis

Tanggung jawab manajemen dibuktikan dengan pernyataan tertulis dari manajemen.


Pernyataan tertulis ini menegaskan bahwa salah saji yang tidak dikoreksi (dirinci dalam
pernyataan tersebut atau disajikan dalam lampiran), menurut pendapat manajemen, adalah
immaterial , sendiri-sendiri maupun digabungkan.Ketika auditor mengomunikasikan
temuannya dengan TCWG, ia wajib merinci salahsaji yang tidak dikoreksi, satu per satu.
Jika salah saji yang tidak dikoreksi oleh manajemen ini dilaporkan kepada TCWG dan
koreksi tetap tidak dibuat, auditor wajib meminta pernyataan serupa dari TCWG

Bukti audit yang cukup dan tepat

Tabel 37-12 Bukti audit yang cukup dan tepat

Isa Bahasan Alenia yang relevan


330.26 Kewajiban auditor Menyimpan apakah bukti audit yang didapat
cukup dan tepat sudah diperolah. Dalam
merumuskan pendapatnya, wajib untuk
mempertimbangkan semua bukti audit yang
relevan yang mendukung dan mnguatkan atau
yang bertetangan dengan laporan keuangan.
330.27 Bukti audit yang Wajib berupaya dalam memperoleh bukti
cukup dan tepat audit. Jika auditor tidak berhasil memperoleh
belum diperoleh bukti audit maka audito wajib mamberikan
pendapatn wajar dengan penegcualian atau
tidak memberikan pendapat atas laporan
keuangan.
Prosedur analitikal auditor

1. Mengidentifikasi risiko salah saji yang material, yang sebelumnya tidak diketahui
2. Memastikan bahwa kesiimpulan mengenai unsur-unsur laporan keuangan dapat
didukungg dengan bukti-bukti yang diperoleh,
3. Mambatu menyusun kesimpulan umum menegenai kewajiban laporan keauangan.

Temuan dan Masalah Penting

Langkah terakhir dalam proses evaluasi adalah mencatat temuan yang signifikan
dalam dokumen penyelesaian yang berisi:

1. Semua informasi yang diperlukan untuk memahami temuan dan masalah yang
signifikan.
2. Refrensi silang ke dokumen audit pendukung lainnya.

Anda mungkin juga menyukai