Di Amerika persyaratan akan pelaporan segmen usaha bermula tahun 1964 ketika ada kebutuhan
oleh SEC agar perusahaan publik melaporkan usahanya pada setiap segmen operasi. Tahun
1967, APB mengeluarkan Statement No.2 mengenai A Disclosure of Supplemental Financial
Information by Diversified Companies. Pernyataan ini sifatnya bukan suatu keharusan namun
disarankan.
Standar pelaporan segmen pertama kali ditetapkan dalam (FASB Statement No.14) yang berlaku
untuk seluruh perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan lengkap menurut prinsip
akuntansi yang berlaku umum. Pernyataan ini kemudian diubah dengan FASB Statement No.21
yang mengecualikan berlakunya FASB Statement No.14 bagi perusahaan non publik.
Pelaporan informasi keuangan menurut segmen diatur malalui PSAK No.5 : menjelaskan
pelaporan informasi keuangan menurut segmen dari suatu perusahaan, khususnya yang
beroperasi dalam industri dan wilayah yang berbeda.
Segmen industri didefinisikan sebagai suatu komponen dari suatu perusahaan yang bergerak
dalam bidang penyediaan produk atau jasa atau suatu group produk yang saling terkait atau
jasa yang utamanya kepada konsumen yang tidak terafiliasi untuk memperoleh laba.
Segmen industri diidentifikasi melalui analisis produk dan jasa dimana perusahaan memperoleh
pendapatan utamanya dan mengelompok-kan produk dan jasa ini ke dalam segmen industri
tertentu.
Umumnya, titik awal untuk menentukan segmen industri perusahaan adalah untuk
mengidentifikasi pusat laba dimana informasi mengenai pendapatan dan profitabilitas
dikumpulkan untuk tujuan perencanaan dan pengendalian internal.
Suatu segmen industri pelaporan adalah suatu segmen industri atau group segmen industri
yang sangat terkait dimana informasi yang demikian perlu dilaporka. Segmen industri
ditetapkan sebagai segmen yang perlu pelaporan jika memenuhi uji pendapatan 10 % (10 percent
revenue test), atau uji aktiva 10 % (10 % asset test), atau uji laba usaha 10 % (10 percent
operating profit test) untuk setiap tahun-nya dimana laporan keuangan tahuanan disusun. Ketiga
cara pengujian ini diperlihatkan pada Peraga 15-1, yang mengikhtisarkan pengujian atas
pengungkapan yang diperlukan dalam ke empat area pelaporan.
Uji pendapatan 10 %
Suatu segmen industri merupakan segmen pelaporan jika pendapatan-nya adalah 10 % atau lebih
dari pendapatan gabungan dari seluruh segmen industri.
Pendapatan mencakup :
- penjualan
- transfer antar segmen.
- bunga, termasuk bunga atas piutang dagang antar segmen, dimasukkan dalam pendapatan jika
aktiva dimana bunga tersebut diperoleh dimasuk-kan dalam aktiva yang dapat diidentifikasi
suatu segmen. Akan tetapi bunga yang timbul dari pinjaman dan uang muka antar segmen
tidak dimasukkan dalam pendapatan kecuali untuk bunga dari suatu segmen yang operasi
utamanya dalam bidang keuangan.
Uji aktiva 10 %
Suatu segmen industri merupakan segmen pelaporan jika aktiva yang dapat diidentifikasi adalah
10 % atau lebih dari gabungan aktiva yang dapat diidentifikasi seluruh segmen industri.
Aktiva yang dapat diidentifikasi suatu segmen industri terdiri dari :
1 Aktiva berwujud dan tidak berwujud suatu segmen.
2 Aktiva yang digunakan oleh lebih dari satu segmen industri dialokasikan pada segmen-
segmen tersebut dengan basis yang masuk akal.
3 Goodwill dari suatu investasi perusahaan pada suatu segmen dimasukkan dalam aktiva
yang dapat diidentifikasi segmen tersebut.
4 aktiva yang dipelihara untuk tujuan umum perusahaan (dengan kata lain, aktiva tida
digunakan oleh suatu segmen industri tertentu seperti gedung kantor pusat atau surat-
surat berharga) dan uang muka dan pinjaman antar segmen tidak dimasukkan dalam
perhitungan. (akan tetapi pinjaman dan uang muka antar segmen dimasukkan dalam
aktiva yang dapat diidentifikasi suatu segmen yang operasinya dibidang keuangan).
5 Penilaian aktiva atas penyusutan, piutang tak tertagih, surat-surat berharga, dan
seterusnya diperhitungkan untuk tujuan ini.
Uji pendapatan
Uji pendapatan 10 % ditetapkan dengan menentukan jumlah pendapatan setiap segmen
industri dan dengan membandingkan-nya dengan 10 % dari gabungan pendapatan seluruh
segmen industri. Pengukian ini diilustrasikan pada PT Paku Buwono sebagai berikut (dalam
000) :
Uji aktiva
Uji aktiva 10 % melibatkan perbandingan antara jumlah total aktiva yang dapat diidentifikasi
seluruh segmen industri dengan 10 % dari gabungan aktiva yang dapat diidentifikasi seluruh
segmen industri.
Anggaplah seluruh aktiva PT Paku Buwono digunakan untuk masing-masing segmen industri
dan bukan untuk tujuan umum perusahaan. FASB Statement No.14 menyebutkan bahwa
uang muka dan pinjaman antar segmen hanya dapat dimasuk-kan dalam aktiva yang dapat
diidentifikasi suatu segmen keuangan. Dengan demikian, Rp.50.000.000 pinjaman kepada
Segmen Tembaga (lihat Peraga 15-2) tidak dimasuk-kan dalam perhitungan aktiva yang
dapat diidentifikasi Segmen Kertas.
Segmen Makanan, Kertas, dan Keuangan ketiganya memenuhi uji aktiva 10 % sebagai
segmen industri pelaporan.
Operasi domestik adalah operasi penghasil pendapatan dari perusahaan yang berlokasi di
negara tempat kantor pusat berada yang menghasilkan pendapatan dari penjualan kepada
pihak-pihak yang tidak terafiliasi atau dari penjualan atau transfer antar wilayah.
Wilayah geografi luar negeri adalah negara-negara atau kelompok negara yang ditetapkan
oleh perusahaan berdasarkan kondisi tertentu.
PT AMIN AMINTAS
AKHTISAR DATA DALAM JUTAAN RUPIAH
PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 (DALAM 000)
elain dari kewajiban untuk melaporkan informasi mengenai operasi domestik dan luar negeri,
operasi pada setiap wilayah geografi di luar negeri juga harus diuji untuk menentukan apakah
suatu pengungkapan terpisah diharuskan.
UJI PENDAPATAN
Apakah Pengungkapan
Pendapatan dari pihak 10 % dari Pendapatan Terpisah untuk Wilayah
Tidak Terafiliasi Konsilidasi Geografi Diharuskan ?
Wilayah
Inggris Rp. 100.000 < Rp. 150.000 Tidak
Jerman 160.000 > 150.000 Ya
Perancis 140.000 < 150.000 Tidak
Jepang 180.000 > 150.000 Ya
UJI AKTIVA
Apakah Pengungkapan
Aktiva yang dapat 10 % dari aktiva Terpisah untuk Wilayah
Diidentifikasi Konsolidasi Geografi Diharuskan ?
Wilayah
Inggris Rp. 110.000 Rp. 185.000 Tidak
Jerman 150.000 185.000 Tidak
Perancis 140.000 185.000 Tidak
Jepang 200.000 185.000 Ya
Karena operasi luar negeri di Jerman dan Jepang memenuhi paling tidak satu pengujian,
pengungkapan terpisah diharuskan untuk operasi tersebut. Operasi di Inggris dan Perancis dapat
digabungkan sebagai operasi dalam wilayah luar negeri lain.
Peraga 15.7 menunjuk-kan laporan tiga bulanan untuk perusahaan Samiaji dan anak-anak
perusahaan-nya untuk laporan tiga yang berakhir 30 September 2005. Laporan tersebut meliputi
juga laporan dari awal tahun sampai pada tanggal 30 September dan perbandingan dengan tahun
sebelum-nya untuk periode yang sama.
*Efek negatif terhadap laba disebabkan adanya penghentian operasi furnitur pada enam
bulan pertama tahun 2004
Informasi yang harus dimasuk-kan dalam segmen pelaporan dan segmen industri lain secara
agregat dapat diikhtisarkan pada kelompok-kelompok : Pendapatan; Aktiva; Profitabilitas; dan
pengungkapan-pengungkapan lain.
Informasi yang harus diungkapkan dapat disajikan dalam batang tubuh laporan keuangan, dalam
bentuk catatan kaki atas laporan keuangan, atau dalam daftar terpisah yang dimasuk-kan sebagai
bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Informasi mengenai segmen industri pelaporan
dan seluruh segmen industri lain secara agregat harus direkonsiliasi dengan jumlah terkait yang
tampak dalam laporan keuangan perusahaan.
Pendapatan direkonsiliasi dengan pendapatan yang dilaporkan dalam laporan laba rugi
konsolidasi, dan laba usaha atau rugi usaha direkonsiliasi dengan laba operasi sebelum pajak
dalan laporan laba rugi konsolidasi. Aktiva yang dapat diidentifikasi direkonsiliasi dengan total
aktiva konsolidasi, dengan identifikasi secara terpisah dengan aktiva kantor pusat.
Contoh :
Kewajiban pelaporan segmen yang mendasar dengan pengungkapan dalam daftar terpisah
disajikan pada Peraga 15.3 untuk PT Kardinal di Indonesia. Untuk memudahkan penyajian
secara komparatif informasi segmen tahun 2007 dan 2006 dan untuk merekonsiliasi informasi
semacam ini, dibuatkan suatu daftar.
Peraga 15.3 memperlihatkan ikhtisar data segmen untuk dua tahun. Namun demikian,
perusahaan yang tunduk pada ketentuan Bapepam diharuskan memasuk-kan informasi segmen
paling tidak tiga tahun dalam laporan keuangan tahunan-nya kepada pemegang saham.
Peraga 15-3 Informasi Segmen Industri
Laba
Laba Operasi Rp. 72.000 Rp. 40.000 Rp. 28.000 - Rp. 140.000
Laba dari investasi saham 20.000
Beban Korporasi
(12.000)
Beban Bunga
(38.000)
Laba sebelum pajak Rp. 110.000
Aktiva Corporate*
Aktiva teridentifikasi Rp.500.000 Rp.250.000 Rp.110.000 Rp.190.000
Rp.1.050.000
Pengeluaran modal 50.000 40.000 10.000 10.000 110.000
Depresiasi dan Amortisasi 30.000 35.000 8.000 2.000 75.000
2006
Penjualan
Penjualan kepada konsu-
men tak terafiliasi Rp.410.000 Rp.170.000 Rp. 80.000 Rp.660.000
Penjualan antar segmen 35.000 30.000 25.000 (Rp. 90.000) -
Total Penjualan Rp.445.000 Rp.200.000 Rp.105.000 (Rp. 90.000) Rp.660.000
Laba
Laba Operasi Rp. 70.000 Rp. 40.000 Rp. 25.000 - Rp. 135.000
Laba dari investasi saham 10.000
Beban Korporasi
(10.000)
Beban Bunga
(40.000)
Laba sebelum pajak Rp. 95.000
Aktiva Corporate*
Aktiva teridentifikasi Rp.480.000 Rp.245.000 Rp.100.000 Rp.175.000
Rp.1.000.000
Pengeluaran modal 40.000 40.000 5.000 4.000
89.000
Depresiasi dan Amortisasi 30.000 35.000 7.000 3.000 75.000
*Aktiva korporasi meliputi investasi dalam perusahaan anak yang tidak dikonsolidasi
Rp.126.000
untuk 2007 dan Rp.119.000 untuk 2006.
PENGUNGKAPAN UNTUK OPERASI DI BERBAGAI WILAYAH GEOGRAFI YANG
BERBEDA
Perusahaan harus melaporkan informasi mengenai operasi domestik dan luar negeri berdasarkan
pengujian aktiva sebagaimana telah dibahas di depan. Jika operasi luar negeri dilakukan pada
dua atau lebih wilayah geografi yang berbeda, pengungkapan diperlukan untuk setiap wilayah
geografi luar negeri dimana pendapatan dari pihak-pihak yang tidak terafiliasi atau aktiva yang
dapat diidentifikasi adalah 10 % atau lebih dari jumlah konsolidasinya.
Pengungkapan untuk operasi domestik, setiap wilayah geografis luar negeri yang memenuhi
salah satu pengujian, dan seluruh wilayah geografi lain-nya secara agregat mencakup :
Pendapatan; Aktiva; Profitabilitas; dan pengungkapan lain.
Amerika Negara
2007 Serikat Eropa Lain Eliminasi Konsolidasi
Penjualan
Penjualan kepada konsu-
men tak terafiliasi Rp.350.000 Rp.275.000 Rp. 75.000 Rp.700.000
Penjualan antar wilayah 60.000 20.000 30.000 (Rp.110.000) -
Total Penjualan Rp.410.000 Rp.295.000 Rp.105.000 (Rp.110.000) Rp.700.000
Pendapatan
Laba Operasi Rp. 65.000 Rp. 63.000 Rp. 12.000 - Rp. 140.000
Pendapatan dari investasi 20.000
Beban Korporasi
(12.000)
Beban Bunga
(38.000)
Laba sebelum pajak Rp. 110.000
Aktiva
Aktiva teridentifikasi Rp.450.000 Rp.325.000 Rp. 85.000 Rp.190.000 Rp.1.050.000
Pengeluaran modal 60.000 25.000 15.000 10.000 110.000
Penyusutan dan Amortisasi 40.000 25.000 8.000 2.000 75.000
2006
Penjualan
Penjualan kepada konsu-
men tak terafiliasi Rp.330.000 Rp.250.000 Rp. 80.000 Rp.660.000
Penjualan antar wilayah 40.000 30.000 10.000 (Rp. 80.000) -
Total Penjualan Rp.370.000 Rp.280.000 Rp. 90.000 (Rp. 90.000) Rp.660.000
Pendapatan
Laba Operasi Rp. 70.000 Rp. 55.000 Rp. 10.000 - Rp. 135.000
Pendapatan dari investasi 10.000
Beban Korporasi
(10.000)
Beban Bunga
(40.000)
Laba sebelum pajak Rp. 95.000
Aktiva
Aktiva teridentifikasi Rp.425.000 Rp.320.000 Rp. 80.000 Rp.175.000
Rp.1.000.000
Pengeluaran modal 50.000 24.000 5.000 10.000
89.000
Penyusutan dan Amortisasi 30.000 35.000 7.000 3.000
75.000
Catatan penjualan ekspor dimasuk-kan dalam lembar informasi segmen bisnis berdasarkan
wilayah geografis. Catatan lain dalam Peraga 15-5 menyediakan informasi dan industri dimana
ekuitas investee dan perusahaan anak yang tidak dikonsolidasi beroperasi sesuai dengan FASB
Statement No.14
BAB 13
https://www.scribd.com/doc/53141820/Laporan-Keuangan-Interim-Dan-
Segmen
https://www.scribd.com/search?page=1&content_type=tops&query=lingkup
%20standar%20pelaporan%20segmen