Anda di halaman 1dari 6

RESUME TRANSAKSI PERSEDIAAN ANTARPERUSAHAAN

NAMA : BELLA ANGGRAINI

NIM : 15170203M

A. Pengertian

Transaksi persediaan adalah bentuk pertukaran antarperusahaan yang

paling sering terjadi. Secara konseptual, eliminasi transfer persediaan antara

perusahaan terkait tidak berbeda dari jenis transaksi antar perusahaan lainnya.

Semua pendapatan dan beban yang dicatat oleh perusahaan yang terlibat harus

dieliminasi seluruhnya dalam menyiapkan laporan laba rugi konsolidasian, dan

semua keuntungan dan kerugian yang tercatat pada transfer tersebut harus

ditangguhkan sampai barang tersebut dijual kepada non-afiliasi.

Proses pencatatan untuk transfer persediaan antarperusahaan dapat

menjadi lebih kompleks dibandingkan pencatatan bentuk transper lain. Sering

terdapat berbagai jenis persediaan dan beberapa persediaan dapat ditransfer dari

satu perusahaan afiliasi ke perusahaan afiliasi lain.

B. Tinjuan Umum

Adanya Eliminasi memastikan bahwa hanya biaya perolehan historis

persediaan dari entitas konsolidasi yang dimasukkan kedalam neraca

konsolidasian jika persediaan tersebut masih dimiliki dan dibebankan pada harga

pokok penjualan di periode terjualnya persediaan tersebut kepada non-afiliasi.


1. Transfer Pada Biaya Perolehan

Saat, barang perolehan dijual ke perusahaan yang berelasi sebesar biaya

perolehan atau biaya tercatat perusahaan penjual. Pada saat penjualan

antarperusahaan tidak menghasilkan keuntungan atau kerugian, tidak diperlukan

penyesuaian atas jumlah persediaan dalam laporan posisi keuangan pada akhir

periode untuk tujuan konsolidasi karena nilai tercatat persediaan dalam pembukuan

afiliasi pembeli sama dengan biaya perolehan afiliasi yang mentransfer dan entitas

konsolidasi.

Saat penjualan persediaan menghasilkan keuntungan atau kerugian

diperlukan satu ayat jurnal eliminasi untuk menghilangkan pendapatan dari penjualan

antarperusahaan dan harga pokok penjualan terkait yang dicatat oleh penjual. Hal ini

untuk menghindari kedua akun tersebut dicatat lebih tinggi dari jumlah yang

seharusnya. Laba bersih konsolidasi tidak dipengaruhi oleh ayat jurnal eliminasi

tersebut jika transfer dilakukan pada biaya perolehan, karena baik pendapatan dan

penjualan dikurangi oleh jumlah yang sama.

2. Transfer dengan Keuntungan dan Kerugian

Perusahaan menggunakan banyak pendekatan berbeda dalam menetapkan

harga transfer antar perusahaan. Di beberapa perusahaan, harga jual ke afiliasi sama

dengan harga untuk pelanggan lainnya. Beberapa perusahaan secara rutin menandai

persediaan yang ditransfer ke afiliasi dengan persentase biaya tertentu.

Pada saat penjualan antarperusahaan termasuk keuntungan atau kerugian,

eliminasi kertas kerja yang diperlukan untuk konsolidasi pada periode transfer

mempunyai dua tujuan :


1. Menghilangkan pendapatan dari penjualan dan harga pokok penjualan.

2. Eliminasi atas persediaan dalam neraca untuk keuntungan atau kerugian dari

penjualan antarperusahaan yang belum drealisasi dengan melakukan penjualan

persediaan kepihak lain.

3. Pengaruh jenis sistem persediaan

Sebagian besar perusahaan menggunakan sistem kontrol persediaan perpetual atau

periodik untuk melacak persediaan dan harga pokok penjualan. Karena sebagian besar

perusahaan menggunakan sistem persediaan perpetual, diskusi dalam bab ini berfokus

pada prosedur konsolidasi yang digunakan sehubungan dengan persediaan abadi.

C. Penjualan Downstream Atas Persediaan

Pada saat perusahaan menjual persediaan barang dagangan ke afiliasi, terjadi satu

dari tiga situasi berikut:

1. Persediaan tersebut dijual ke non-afiliasi pada periode sama.

2. Persediaan tersebut dijual ke non-afiliasi pada periode berikutnya.

3. Persediaan tersebut dimiliki selama dua periode atau lebih oleh afiliasi pembeli.

Contohnya:

PT Induk dan PT Anak, digunakan untuk mengilustrasikan proses konsolidasi

untuk masing-masing alternative situasi. Asumsikan bahwa PT Induk membeli 80%

saham biasa PT Anak pada tanggal 31 Desember 20X0 sebesar nilai bukunya, yaitu
Rp240.000.000, dan pada nilai wajar kepentingan nonpengendalian PT Anak pada

tanggal yang sama dengan nilai wajarnya Rp60.000.000

Untuk ilustrasi pengaruh penjualan downstream, asumsikan pada tanggal 1 Maret

20X1, PT Induk membeli persediaan seharga Rp7.000.000 dan menjualnya ke PT Anak

seharga Rp10.000.000 pada tanggal 1 April 20X1. PT Induk mencatat ayat jurnal berikut

pada pembukuannya.

1 Maret 20X1

1) Persediaan Rp7.000.000

Kas Rp7.000.000

Pembelian persediaan

1April 20X1

2) Kas Rp10.000.000\

Penjualan Rp10.000.000

Penjualan persediaan PT Anak

3) Beban pokok penjualan Rp7.000.000

Penjualan Rp7.000.000

Beban pokok penjualan yang dijual ke PT Anak

1 April 20X1
4) Persedian Rp10.000.000

Kas Rp10.000.000

Pembelian persediaan dari PT Induk

D. Pertimbangan Tambahan

Frekuensi transfer persediaan antraperusahaan dan bervariasinya keadaan

transaksi dapat menimbulkan berbagai isu implementasi.

a. Penjualan dari satu anak perusahaan ke perusahaan lain

Transfer perusahaan sering terjadi antarperusahaan dalam pengendalian atau

kepemlikan bersama. Pada saat satu anak perusahaan menjual barang dagang

anak perusahaan ke perusahaan lain, ayat jurnal eliminasi sama dennganyang

telah disajikan untuk penjualan dari anak perusahaan ke induk perusahaan.

b. Biaya-biaya terkait dengan transfer

Pada saat satu afiliasi mentransfer persediaan ke afiliasi lain, beberapa biaya

tambahan, seperti biaya angkut, sering terjadi dalam transfer tersebut. Biaya

ini harus diperlakukan dengan cara yang sama dengan afiliasi merupakan

divisi operasi dari suatu perusahaan tunggal

c. Yang terendah antara biaya perolehan atau biaya pasar

Suatu perusahaan dapat menurunkan nilai perusahaan yang dibeli dari afiliasi

menggunakan aturan yang terendah antara biaya perolehan atau pasar jika

nilai pasar lebih rendah dari harga transfer antarperusahaan. Situasi tersebut

dapat diilustrasikan dengan mengasumsikan bahwa induk perusahaan

membeli persediaan senilai Rp20.000.000 dan menjualnya ke anak perusahaan


seharga Rp35.000.000. Anak perusahaan masih memiliki persediaan tersebut

dalam persediaan akhir tahun dan menetapkan bahwa nilai pasar adalah

sebesar Rp25.000.000 pada saat tersebut.

Anak perusahaan menurunkan nilai persediaan dari Rp35.000.000 menjadi

nilai pasar yang lebih rendah sebesar Rp25.000.000 pada akhir tahun dan

mencatat ayat jurnal berikut.

Kerugian dari penurunan nilai persediaan Rp10.000.000

Persediaan Rp10.000.000

Penurunan nilai perusahaan ke nilai pasar

d. Penjualan dan pembelian sebelum asifilasi

Kadang kala perusahaan telah menjual persediaam dari satu perusahaan ke

perusahaan lain dikemudian hari bergabung bersama dalam penggabungan

usaha. Perlakuan konsoidasi untuk keuntungan dari transfer persediaan yang

terjadi sebelum penggabungan usaha tergantung apakah perusahaan-

perusahaan tersebut pada saat melakukan transaksi independen dan transaksi

penjualan merupakan hasil dari transaksi yang wajar.

Anda mungkin juga menyukai