Menjelaskan konsep-konsep
dalam penyusunan laporan
PEMBELAJARAN
keuangan Mata uang Asing
Kompetensi Khusus
Penjualan dan Mata uang yang paling mempengaruhi harga jual atas barang dan jasa. Biasanya
aliran kas mata uang ini adalah mata uang dimana harga jual atas barang dan jasa didenominasi dan
masuk penjualan barang dan jasa tersebut diselesaikan. Dengan kata lain, ketika terdapat pasar aktif
untuk menjual produk perusahaan yang juga dihargai dengan mata uang lokal dan pendapatan dari
penjualan produk tersebut juga dalam mata uang lokal, maka kemungkinan besar mata uang lokal
adalah mata uang fungsional dari perusahaan tersebut.
Mata uang dari negara yang kekuatan persaingan dan perundang-undangannya sebagian besar
menentukan harga jual barang dan jasa. Ketika harga jual produk perusahaan lebih
ditentukan oleh kompetisi domestik dan peraturan pemerintah domestik dibandingkan
kompetisi dan harga internasional, maka kemungkinan besar mata uang lokal adalah mata uang
fungsional dari perusahaan tersebut.
Biaya dan Mata uang yang paling mempengaruhi biaya tenaga kerja, material dan biaya-
aliran kas biaya lain dari pengadaan barang dan jasa. Mata uang ini seringkali menjadi mata uang dimana
keluar biaya-biaya tersebut didenominasikan dan diselesaikan. Sebagai contoh, ketika mayoritas biaya
tenaga kerja, bahan material, dan biaya operasional lain bersumber dari domestik, maka
kemungkinan besar mata uang lokal adalah mata uang fungsional dari perusahaan tersebut
• Indikator Pendukung (PSAK 10 paragraf. 10; IAS 21 paragraf. 10)
Frekuensi transaksi Hanya sedikit transaksi yang Sering melakukan transaksi dengan
dengan perusahaan dilakukan dengan perusahaan perusahaan pelapor.
pelapor pelapor (induk)
Indikator Kondisi yang menunjukan mata uang Kondisi yang menunjukan mata uang
fungsional kegiatan usaha luar fungsional kegiatan usaha luar negeri
negeri berbeda dengan mata uang sama dengan mata uang fungsional
fungsional perusahaan pelapor perusahaan pelapor
Dampak kegiatan Aktivitas dari kegiatan usaha luar Aktivitas dari kegiatan usaha luar
usaha luar negeri negeri dilakukan dengan mata negeri yang dilakukan memiliki dampak
terhadap aliran uang lokal dan tidak signifikan terhadap aliran kas
kas perusahaan berpengaruh terhadap aliran kas perusahaan pelapor
pelapor perusahaan pelapor .
Jawaban:
Mata uang fungsional perusahaan real estate tersebut adalah Rupiah. Karena
meskipun mata uang yang mempengaruhi harga kontrak sewa adalah dolar
Amerika, aliran masuk kas (dari pendapatan sewa) dan aliran keluar kas (membayar
biaya operasi biaya administrasi, dan pajak) didenominasi dan diselesaikan dalam
Rupiah.
Ilustrasi 2: Penentuan Mata Uang Fungsional
Menjelaskan penetapan mata uang fungsional &
menentukan cara laporan keuangan dalam mata uang
asing diubah ke dalam mata uang pelaporan perusahaan
induk
Pembukuan kegiatan Mata uang fungsional Penjabaran atau Pengukuran-kembali (dengan asumsi
usaha luar negeri kegiatan usaha luar mata uang pelaporan perusahaan induk adalah
dilakukan dalam negeri adalah Rupiah)
Mata uang lokal Mata uang lokal Mata uang fungsional berbeda dengan mata uang
pelaporan.
Pendekatan: Penjabaran laporan keuangan dalam mata
uang asing ke dalam mata uang pelaporan dengan
menggunakan kurs penutup (closing rate method)
Mata uang lokal Mata uang pelaporan Mata uang fungsional berbeda dengan mata uang
lokal dimana pembukuan dicatat. Semua transaksi yang
dicatat dalam mata uang lokal dianggap transaksi
menggunakan mata uang asing.
Pendekatan: pengukuran-kembali semua
transaksi dan saldo yang dicatat dalam mata uang
lokal ke dalam mata uang pelaporan (dalam hal ini
semua mata uang lokal diukur-kembali dalam Rupiah)
• Aset dan liabilitas nonmoneter yang diukur dalam kos historis dijabarkan menggunakan
kurs historis. Kurs historis adalah kurs pada tanggal terjadinya transaksi.
• Aset dan liabilitas nonmoneter yang diukur dalam nilai wajar (fair value) dijabarkan
menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan
• Pendapatan dan biaya untuk setiap laporan laba rugi komprehensif atau laporan laba rugi
terpisah yang disajikan harus dijabarkan menggunakan nilai tukar pada tanggal transaksi (kurs
aktual). Untuk alasan kepraktisan, suatu kurs yang mendekati nilai tukar pada tanggal transaksi,
contohnya suatu kurs rata-rata untuk periode itu, sering digunakan untuk menjabarkan pos-
pos pendapatan dan biaya. Namun, untuk beberapa pos biaya yang terkait dengan pos-pos
nonmoneter (kos barang terjual, depresiasi dan amortisasi pos nonmoneter) dijabarkan
menggunakan kurs historis
• Semua hasil dari selisih nilai tukar harus diakui dalam laporan laba atau rugi dalam periode pada
saat terjadinya, kecuali untuk selisih penjabaran beberapa pos moneter dan nonmoneter yang
diakui dalam pendapatan komprehensif lain. Beberapa pengecualian ini adalah:
(PSAK 10 paragraf
21)
• Prosedur Pengukuran-kembaliLaporan Keuangan dalam Mata Uang Asing ke Mata Uang
:
Fungsional (Temporal Method)
Penjabaran Pengukuran-kembali
Pos laporan posisi keuangan (closing rate method) (temporal method)
Modal saham dan laba ditahan pra-akuisisi Kurs Historis Kurs Historis
Laba ditahan pos-akuisisi Tidak dijabarkan menggunakan kurs mata uang Tidak dijabarkan menggunakan kurs mata uang
tunggal. Pos ini merupakan pos kumulatif yang harus tunggal. Pos ini merupakan pos kumulatif yang
diteruskan dari tahun ke tahun harus diteruskan dari tahun ke tahun
Aset dan liabilitas nonmoneter yang diukur Kurs penutup Kurs pada tanggal revaluasi atau penentuan nilai wajar
berdasarkan nilai wajar
Selisih (untung atau rugi) penjabaran Diakui secara kumulatif sebagai komponen terpisah dari Diakui dalam laporan laba rugi sebagai untung dan rugi;
ekuitas yaitu pendapatan komprehensif lain kecuali untuk selisih penjabaran beberapa pos
moneter dan nonmoneter (lihat keterangan di atas)
Penjualan, pembeliaan, biaya dan pendapatan yang Kurs aktual (untuk alasan kepraktisan kurs rata- rata Kurs aktual (untuk alasan kepraktisan kurs rata- rata
mengakibatkan penerimaan dan pengeluaran pos dapat digunakan) dapat digunakan)
moneter
Kos barang terjual Kurs aktual pada saat sediaan terjual atau kurs rata-rata Kurs historis pada saat pembelian sediaan
apabila kos barang terjual terjadi secara
merata
Depresiasi, amortisasi, dan alokasi kos pos-pos Kurs aktual pada saat biaya terjadi atau kurs rata- Kurs historis pada tanggal pemerolehan ( kurs pada
nonmoneter rata apabila biaya terjadi secara merata saat pembelian atau kurs pada saat penilaian untuk pos
nonmoneter yang dinilai pada nilai wajar)
Mata Uang Mata Uang Lokal Semua aset dan liabilitas dalam laporan
Pelaporan keuangan kegiatan usaha luar negeri
dijabarkan menggunakan kurs penutup untuk
tujuan konsolidasi. Selisih penjabaran diakui
pada pos ekuitas (pendapatan komprehensif
lain)
Ilustrasi
PT Afri, perusahaan Indonesia, memiliki kantor cabang di Jepang dengan Rupiah sebagai mata
uang fungsionalnya. PT Afri menyajikan laporan keuangannya dalam Rupiah. Perubahan
signifikan pada operasi bisnis dan kondisi ekonomi terjadi pada kuartal kedua untuk periode
akuntansi yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. Hal ini berarti penggunaan Rupiah
sudah tidak lagi mencerminkan transaksi, peristiwa, dan kondisi yang
dilakukan operasi di Jepang. Manajemen PT Afri memutuskan bahwa Yen
harus menjadi mata uang fungsional dari kegiatan usaha mereka di Jepang dan
bahwa semua transaksi yang terjadi pada awal periode yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2011 (yaitu 1 Januari 2011) harus dicatat dalam Yen. Pada tanggal 1
Januari 2006, Kantor Cabang Jepang membeli mesin dengan nilai perolehan pada waktu itu
sebesar ¥ 101,553,100 dengan umur manfaat 10 tahun; nilai kurs pada waktu itu adalah ¥1= Rp
83.70. Oleh karena mata uang fungsional pada waktu itu adalah Rupiah, mesin tersebut dicatat dengan
kos ekuivalen Rupiah sebesar Rp 850,000,000. Pada tanggal 1 Januari 2011, mesin tersebut
memiliki nilai sebesar Rp425.000.000. Tentukan berapa kos historis mesin dalam mata uang
fungsional baru (jika kurs pada tanggal 1 Januari 2011 adalah ¥1= Rp100) dan selisih penjabaran
dari mesin yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain pada akhir tahun 2011 dalam laporan
konsolidasian (kurs ¥1= Rp120) ?
Jawaban
Kos historis dari mesin yang baru dalam mata uang
fungsional yang baru adalah sebesar ¥ 42,500,000
(425,000,000/100; dengan kos sebesar
¥ 85,000,000 dan akumulasi depresiasi sebesar ¥
42,500,000). Depresiasi pada tahun 2011 adalah sebesar
¥ 8500,000. Kos historis pada akhir
tahun 2011 adalah sebesar ¥ 34,000,000. Selisih
penjabaran dari mesin yang diakui dalam
pendapatan komprehensif lain padaakhir tahun
2011 adalah sebesar Rp 68,000,00 (Rp 408,000,000-
Rp 340,000,000).
Kegiatan Usaha Luar Negeri Di Lingkungan Hiperinflasi Prosedur penjabaran
yang harus dilakukan setelah dilakukan penyajian kembali adalah sebagai
berikut:
• Semua jumlah (aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, biaya, termasuk jumlah
komparatif) harus dijabarkan menggunakan kurs penutup pada tanggal
laporan posisi keuangan, kecuali:
• Apabila jumlah dijabarkan ke dalam mata uang yang bukan dari
lingkungan hiperinflasi, jumlah komparatif yang harus disajikan adalah ‘jumlah
sekarang’ dari laporan keuangan sebelumnya.
Menjelaskan nilai tukar mata uang yang digunakan dalam
penjabaran pos-pos laporan posisi keuangan dan laporan laba-rugi
Lindung Nilai Atas Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha
Luar Negeri
• Untung atau rugi yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing yang diperuntukan untuk
aktivitas lindung nilai diakui sebagai penyesuaian ekuitas akibat penjabaran. Klasifikasi sebagai
penyesuaian ekuitas akibat penjabaran ini berarti bahwa untung atau rugi penjabaran tersebut
dimasukkan sebagai komponen pendapatan kompehensif lain. Dengan demikian, penyesuaian
ekuitas akibat penjabaran atas transaksi dalam mata uang asing dapat disalinghapuskan dengan
penyesuaian ekuitas akibat penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing
Prosedur lindung nilai atas investasi neto pada kegiatan usaha luar negeri tidak dapat diterapkan
•
pada kegiatan usaha luar negeri yang mata uang fungsionalnya sama dengan mata uang
fungsional perusahaan induknya. Lindung nilai atas investasi neto semacam ini diperlakukan
seperti perlakuan atas aktivitas spekulasi. Untung atau rugi atas aktivitas lindung nilai seperti ini
diakui dalam laporan laba rugi kegiatan usaha luar negeri dalam periode dilakukannya lindung
nilai.