Anda di halaman 1dari 20

MODUL 4

LAPORAN KEUANGAN
DALAM MATA UANG ASING
Inisiasi Tuton Ke 3
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II
AKUNTANSI
EKONOMI

Penulis : Hijroini Fajaryati, SE, M. Ak


E-mail : aein_niee@gmail.com
Penelaah : Ratna Marta Dhewi, MAcc, Ak
E-mail : rmdhewi@ecampus.ut.ac.id
Mahasiswa Mampu menjelaskan
konsep-konsep yang terkait
dengan teknik dan prosedur akuntansi TUJUAN
persekutuan, dari pembentukan awal
persekutuan hingga persekutuan itu
PEMBELAJARAN
beroperasi
Kompetensi Khusus

1. Mengidentifikasi indikator-indikator yang harus dipertimbangkan ketika


menentukan mata uang fungsional suatu perusahaan
2. Menjelaskan penetapan mata uang fungsional & menentukan cara laporan keuangan
dalam mata uang asing diubah ke dalam mata uang pelaporan perusahaan induk
3. Menjelaskan nilai tukar mata uang yang digunakan dalam penjabaran pos-pos
laporan posisi keuangan dan laporan laba-rugi
4. Mengetahui bagaimana untung atau rugi atas penjabaran atau pengukuran kembali
dilaporkan
5. Menjelaskan dampak pengubahan mata uang fungsional terhadap proses penjabaran
6. Menjelaskan kondisi ekonomi kegiatan usaha luar negeri dianggap hiperinflasi dan
bagaimana hal tersebut mempengaruhi penjabaran laporan keuangan dalam mata
uang asing
Apersepsi
1. Sebutkan dan jelaskan 2 cara agar perusahaan dapat melakukan usaha di
pasar internasional
2. Apakah tujuan dilakukannya penjabaran laporan keuangan dalam mata
uang asing?
3. Pada kondisi apa mata uang fungsional digunakan?
4. Apakah yang dimaskud dengan mata uang asing dan mata uang fungsional?
5. PSAK no berapa terkait nilai tukar mata uang asing?
6. Apakah yang dimaksud dengan mata uang pelaporan?
7. Apakah yang dimaksud dengan pos-pos moneter?
8. Apakah yang dimaksud dengan pos-pos nonmoneter?
Mengidentifikasi indikator-indikator yang
harus dipertimbangkan ketika menentukan
mata uang fungsional suatu perusahaan

Mata uang fungsional adalah mata uang utama pada lingkungan utama
dimana suatu perusahaan beroperasi.

Pada umumnya, mata uang fungsional dari perusahaan yang beroperasi di


luar negeri adalah mata uang yang perusahaan tersebut terima dari
konsumen dan bayarkan untuk melunasi kewajibannya.

Penentuan mata uang fungsional suatu perusahaan ditentukan oleh


manajemen perusahaan tersebut
• Indikator Utama (PSAK 10 paragraf. 9; IAS 21 paragraf. 9)
Indikator Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan mata uang
fungsioanal
Penjualan dan Mata uang yang paling mempengaruhi harga jual atas barang dan jasa. Biasanya mata
aliran kas masuk uang ini adalah mata uang dimana harga jual atas barang dan jasa didenominasi dan
penjualan barang dan jasa tersebut diselesaikan. Dengan kata lain, ketika terdapat pasar
aktif untuk menjual produk perusahaan yang juga dihargai dengan mata uang lokal dan
pendapatan dari penjualan produk tersebut juga dalam mata uang lokal, maka kemungkinan besar
mata uang lokal adalah mata uang fungsional dari perusahaan tersebut.

Mata uang dari negara yang kekuatan persaingan dan perundang-undangannya sebagian besar
menentukan harga jual barang dan jasa. Ketika harga jual produk perusahaan lebih
ditentukan oleh kompetisi domestik dan peraturan pemerintah domestik
dibandingkan kompetisi dan harga internasional, maka kemungkinan besar mata uang
lokal adalah mata uang fungsional dari perusahaan tersebut.

Biaya dan aliran Mata uang yang paling mempengaruhi biaya tenaga kerja, material dan biaya-biaya lain
kas keluar dari pengadaan barang dan jasa. Mata uang ini seringkali menjadi mata uang dimana biaya-
biaya tersebut didenominasikan dan diselesaikan. Sebagai contoh, ketika mayoritas biaya
tenaga kerja, bahan material, dan biaya operasional lain bersumber dari domestik,
maka kemungkinan besar mata uang lokal adalah mata uang fungsional dari perusahaan tersebut
Indikator Pendukung (PSAK 10 paragraf. 10; IAS 21 paragraf. 10)

Indikator Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan mata uang fungsioanal
Aktivitas pendanaan Mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan (antara lain penerbitan obligasi atau saham)
dihasilkan. Sebagai contoh, ketika pendanaan dihasilkan dari dana yang mayoritas diperoleh dalam mata
uang lokal, maka hal tersebut merupakan indikasi bahwa mata uang lokal adalah mata uang fungsional.
Retensi pendapatan operasi Mata uang dalam mana penerimaan dari aktivitas operasipada umumnya ditahan.

Indikator Tambahan (PSAK 10 paragraf.11; IAS 21 paragraf. 11)


Jika perusahaan merupakan suatu kegiatan usaha luar negeri, PSAK 10 menentukan empat indika
tambahan yang harus dipertimbangkan

Kondisi yang menunjukan mata uang fungsional


Kondisi yang menunjukan mata uang fungsional
kegiatan usaha luar negeri berbeda dengan mata uang
ndikator kegiatan usaha luar negeri sama dengan mata
fungsional perusahaan pelapor
uang fungsional perusahaan pelapor
ingkat otonomi Aktivitas usaha dilaksanakan dengan tingkat otonomi yang Tidak ada tingkat otonomi atas operasi yang
perasi signifikan. Kegiatan usaha luar negeri mengakumulasi signifikan. Aktivitas usaha yang dilakukan hanya
kas dan pos moneter lain, mengeluarkan biaya, merupakan ekstensi dari perusahaan pelapor
memperoleh pendapatan, dan mengatur kebutuhan (perusahaan induk). Sebagai contoh adalah ketika
peminjaman. Semua aktivitas tersebut menggunakan mata aktivitas dari kegiatan usaha luar negeri hanya
uang lokal. menjual barang impor dari perusahaan induk dan
mengirimkan hasil penjualan tersebut kepada
perusahaan pelapor
rekuensi transaksi Hanya sedikit transaksi yang dilakukan dengan Sering melakukan transaksi dengan perusahaan
engan perusahaan perusahaan pelapor (induk) pelapor.
elapor
Indikator Kondisi yang menunjukan mata uang
Kondisi yang menunjukan mata uang fungsional
fungsional kegiatan usaha luar negeri sama
kegiatan usaha luar negeri berbeda dengan mata uang
dengan mata uang fungsional perusahaan
fungsional perusahaan pelapor
pelapor
Dampak kegiatan usaha Aktivitas dari kegiatan usaha luar negeri dilakukan Aktivitas dari kegiatan usaha luar negeri yang
luar negeri terhadap aliran dengan mata uang lokal dan tidak berpengaruh terhadap dilakukan memiliki dampak signifikan
kas perusahaan pelapor aliran kas perusahaan pelapor terhadap aliran kas perusahaan pelapor
Pendanaan Pendanaan yang diperoleh didenominasi dengan mata Pendanaan yang signifikan diperoleh dari
uang lokal dan diselesaikan dengan dana yang diperolah perusahaan pelapor dan kegiatan usaha luar
dari aktivitas operasi kegiatan usaha luar negeri tanpa negeri juga bergantung pada perusahaan
bergantung pada perusahaan pelapor pelapor untuk melunasi liabilitas (obligasi,
utang jangka panjang) yang ada

Ilustrasi 1: Penentuan Mata Uang Fungsional


Sebuah perusahaan real estate yang beroperasi di Indonesia memiliki beberapa gedung perkantoran di Jakarta dan Surabaya
yang disewakan untuk perusahaan lokal dan asing. Semua kontrak sewa didenominasi dalam dolar Amerika, tetapi
pembayaran dapat dilakukan dalam dolar Amerika atau Rupiah. Namun, hampir semua pembayaran sewa diselesaikan
dalam Rupiah. Apakah mata uang fungsional perusahaan estat real tersebut?

Jawaban:
Mata uang fungsional perusahaan real estate tersebut adalah Rupiah. Karena meskipun mata uang yang mempengaruhi
harga kontrak sewa adalah dolar Amerika, aliran masuk kas (dari pendapatan sewa) dan aliran keluar kas (membayar biaya
operasi biaya administrasi, dan pajak) didenominasi dan diselesaikan dalam Rupiah.
Ilustrasi 2: Penentuan Mata Uang Fungsional

PT Mozaik adalah perusahaan manufaktur yang beroperasi di Indonesia dengan Rupiah sebagai mata uang
fungsionalnya. PT Mozaik menanamkan investasi sebesar 80% kepada perusahaan di A Crossroad Inc (entitas induk
antara) yang kemudian juga menanamkan investasi pada tiga perusahaan lain yang juga beroperasi di Australia (Newark
Inc, Talmor Inc, dan Expard Inc). Crossroad Inc tidak memiliki aktivitas operasi tersendiri, tetapi hanya menjad
perusahaan induk atas kelompok usaha (anak perusahaan) PT Mozaik yang beroperasi di Australia. Crossroad Inc memilik
tim manajemen dan staf yang berdedikasi untuk menjalankan fungsi sebagai kantor pusat (head office), termasuk
menangani penggajian grup, manajamen kas grup, dan penyusunan laporan konsolidasian untuk grup Australia. Manajemen
Crossroad Inc memiliki otoritas pengambilan keputusan terkait kebijakan pendanaan dan pengendalian grup
Australia. Manajemen Crossroad Inc menyampaikan laporan bulanan kepada direksi PT Mozaik terkait hasil usaha operasi dar
grup. Aliran masuk kas utama Crossroad Inc adalah dividen dari tiga anak perusahaan (dimana dividen tersebut
langsung diserahkan kepada PT Mozaik) dan saldo antarperusahaan yang berasal dari anak perusahaan (yang digunakan
untuk membayar biaya administrasi sendiri dan biaya yang dikeluarkan Crossroad Inc atas nama anak perusahaan). Sebagian
besar penerimaan dan pengeluaran kas didenominasi dalam dolar Australia.Apakah mata uang fungsional dari Crossroad
Inc?
Jawab:
Mata uang fungsional dari Crossroad Inc adalah dolar Australia. Karena meskipun aktivitas operasi Crossroad Inc hanyala
menyediakan jasa manajemen kepada semua anak perusahaan yang beroperasi di Australia, terdapat beberapa indikator yan
menunjukan bahwa mata uang fungsional Crossroad Inc berbeda dengan PT Mozaik, diantaranya:
• Crossroad Inc memiliki tingkat otonomi operasi yang signifikan. Crossroad Inc memiliki manajemen dan staf sendi
anggaran sendiri, dan kebijakan tersendiri terkait dengan fungsi sebagai holding company untuk grup Australia
• Sebagian besar penerimaan dan pengeluaran kas didenominasi dalam dolar Australia
• Aliran kas Crossroad Inc tidak secara langsung berpengaruh terhadap PT Mozaik
Menjelaskan penetapan mata uang fungsional &
menentukan cara laporan keuangan dalam mata uang
asing diubah ke dalam mata uang pelaporan
perusahaan induk

Pembukuan kegiatan Mata uang fungsional Penjabaran atau Pengukuran-kembali (dengan


usaha luar negeri kegiatan usaha luar negeri asumsi mata uang pelaporan perusahaan induk
dilakukan dalam adalah adalah Rupiah)
Mata uang lokal Mata uang lokal Mata uang fungsional berbeda dengan mata uang
pelaporan.
Pendekatan: Penjabaran laporan keuangan dalam mata
uang asing ke dalam mata uang pelaporan dengan
menggunakan kurs penutup (closing rate method)
Mata uang lokal Mata uang pelaporan Mata uang fungsional berbeda dengan mata uang lokal
dimana pembukuan dicatat. Semua transaksi yang
dicatat dalam mata uang lokal dianggap transaksi
menggunakan mata uang asing.
Pendekatan: pengukuran-kembali semua transaksi
dan saldo yang dicatat dalam mata uang lokal ke dalam
mata uang pelaporan (dalam hal ini semua mata uang lokal
diukur-kembali dalam Rupiah)
Rupiah Rupiah Tidak diperlukan penjabaran atau pengukuran-kembali;
laporan keuangan sudah dinyatakan dalam mata uang
pelaporan (Rupiah)
Mata uang Lokal Mata uang lain Pendekatan: Pertama mengukur-kembali transaksi dan
saldo yang dicatat dalam mata uang lokal ke dalam mata
uang fungsional (dalam hal mata uang lain) kemudian
transaksi dan saldo yang sudah dalam mata uang
fungsional dijabarkan dalam mata uang pelaporan (Rupiah)
(PSAK 10 paragraf 37)
• Prosedur Penjabaran dari Mata Uang Fungsional ke Mata Uang Pelaporan (Closing
Rate Method)

1. Aset dan laibilitas untuk setiap laporan posisi keuangan yang disajikan (yaitu termasuk
komparatif), baik pos moneter dan nonmoneter, dijabarkan menggunakan kurs
penutup pada tanggal laporan posisi keuangan.

2. Pendapatan dan biaya untuk setiap laporan laba rugi komprehensif atau
laporan laba rugi terpisah yang disajikan (yaitu termasuk komparatif) harus
dijabarkan menggunakan nilai tukar pada tanggal transaksi (kurs aktual). Untuk
alasan kepraktisan, suatu kurs yang mendekati nilai tukar pada tanggal transaksi,
contohnya suatu kurs rata-rata untuk periode itu, sering digunakan untuk menjabarkan pos-
pos pendapatan dan biaya. Bagaimanapun, jika nilai tukar berfluktuasi secara signifikan,
penggunaan kurs rata-rata untuk suatu periode adalah tidak tepat

3. Semua hasil dari selisih nilai tukar harus diakui dalam pendapatan
komprehensif lain sebagai komponen terpisah dari ekuitas. Selisih nilai tukar ini
tidak diakui dalam laporan laba atau rugi karena perubahan dalam nilai tukar memiliki
sedikit atau tidak memiliki pengaruh langsung terhadap aliran kas sekarang dari
perusahaan pelapor (parent’s entity). Jumlah kumulatif dari selisih nilaitukar disajikan
dalam pendapatan komprehensif lain sebagai komponen terpisah dari ekuitas sampai
pelepasan atau likuidasi kegiatan usaha luar negeri tersebut.
Prosedur Pengukuran-kembaliLaporan Keuangan
dalam Mata Uang Asing ke Mata Uang Fungsional
(Temporal Method)
PSAK 10 paragraf 21
• Aset dan laibilitas moneter dijabarkan menggunakan kurs penutup pada
tanggal laporan posisi keuangan.

• Aset dan liabilitas nonmoneter yang diukur dalam kos historis dijabarkan
menggunakan kurs historis. Kurs historis adalah kurs pada tanggal terjadinya
transaksi.

• Aset dan liabilitas nonmoneter yang diukur dalam nilai wajar (fair value)
dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan

• Pendapatan dan biaya untuk setiap laporan laba rugi komprehensif atau laporan laba
rugi terpisah yang disajikan harus dijabarkan menggunakan nilai tukar pada tanggal
transaksi (kurs aktual). Untuk alasan kepraktisan, suatu kurs yang mendekati nilai
tukar pada tanggal transaksi, contohnya suatu kurs rata-rata untuk periode itu,
sering digunakan untuk menjabarkan pos-pos pendapatan dan biaya. Namun, untuk
beberapa pos biaya yang terkait dengan pos-pos nonmoneter (kos barang terjual,
depresiasi dan amortisasi pos nonmoneter) dijabarkan menggunakan kurs historis
Semua hasil dari selisih nilai tukar harus diakui dalam laporan laba atau rugi dalam periode pada
saat terjadinya, kecuali untuk selisih penjabaran beberapa pos moneter dan nonmoneter yang
diakui dalam pendapatan komprehensif lain. Beberapa pengecualian ini adalah:

 Pos moneter yang ditujukan sebagai instrumen lindung nilai dalam suatu lindung nilai aliran
kas sepanjang lindung nilai tersebut efektif.
 Pos moneter yang ditujukan sebagai instrumen lindung nilai dalam suatu lindung nilai atas
investasi neto dalam laporan keuangan konsolidasian sepanjang lindung nilai tersebut efektif.
 Pos moneter yang merupakan bagian dari investasi neto pada suatu kegiatan usaha luar negeri
(seperti utang jangka panjang dengan karakteristik seperti ekuitas) dalam laporan keuangan
konsolidasi
 Pos nonmoneter yang mana untung atau ruginya diakui daalam pendapatan komprehensif lain
(contoh revaluasi aset tetap yang didenominas dalam mata uang asing)
(PSAK 10 paragraf 21):
• Prosedur Pengukuran-kembaliLaporan Keuangan dalam Mata Uang Asing ke Mata
Uang Fungsional (Temporal Method)
Penjabaran Pengukuran-kembali
Pos laporan posisi keuangan (closing rate method) (temporal method)
Modal saham dan laba ditahan pra-akuisisi Kurs Historis Kurs Historis
Laba ditahan pos-akuisisi Tidak dijabarkan menggunakan kurs mata uang tunggal. Tidak dijabarkan menggunakan kurs mata uang tunggal.
Pos ini merupakan pos kumulatif yang harus diteruskan dari Pos ini merupakan pos kumulatif yang harus diteruskan dari
tahun ke tahun tahun ke tahun

Aset dan liabilitas moneter Kurs penutup Kurs penutup


Aset dan liabilitas nonmoneter yang diukur berdasarkan kos Kurs penutup Kurs historis.
historis Untuk kegiatan usaha luar negeri yang baru diakuisisi oleh
perusahaan induk, kurs pada tanggal akuisisi adalah kurs
historis yang digunakan

Aset dan liabilitas nonmoneter yang diukur berdasarkan Kurs penutup Kurs pada tanggal revaluasi atau penentuan nilai wajar
nilai wajar
Selisih (untung atau rugi) penjabaran Diakui secara kumulatif sebagai komponen terpisah dari Diakui dalam laporan laba rugi sebagai untung dan rugi;
ekuitas yaitu pendapatan komprehensif lain kecuali untuk selisih penjabaran beberapa pos moneter dan
nonmoneter (lihat keterangan di atas)

Penjualan, pembeliaan, biaya dan pendapatan yang Kurs aktual (untuk alasan kepraktisan kurs rata-rata dapat Kurs aktual (untuk alasan kepraktisan kurs rata-rata dapat
mengakibatkan penerimaan dan pengeluaran pos moneter digunakan) digunakan)

Kos barang terjual Kurs aktual pada saat sediaan terjual atau kurs rata-rata Kurs historis pada saat pembelian sediaan
apabila kos barang terjual terjadi secara merata

Depresiasi, amortisasi, dan alokasi kos pos-pos nonmoneter Kurs aktual pada saat biaya terjadi atau kurs rata-rata Kurs historis pada tanggal pemerolehan ( kurs pada saat
apabila biaya terjadi secara merata pembelian atau kurs pada saat penilaian untuk pos
nonmoneter yang dinilai pada nilai wajar)

Dividen atau pembagian laba Kurs aktual Kurs aktual


Penjabaran Pengukuran-kembali
Pos laporan posisi keuangan (closing rate method) (temporal method)
Modal saham dan laba ditahan pra- Kurs Historis Kurs Historis
akuisisi
Laba ditahan pos-akuisisi Tidak dijabarkan menggunakan kurs mata Tidak dijabarkan menggunakan kurs mata
uang tunggal. Pos ini merupakan pos uang tunggal. Pos ini merupakan pos
kumulatif yang harus diteruskan dari tahun kumulatif yang harus diteruskan dari tahun
ke tahun ke tahun
Aset dan liabilitas moneter Kurs penutup Kurs penutup
Aset dan liabilitas nonmoneter yang Kurs penutup Kurs historis.
diukur berdasarkan kos historis Untuk kegiatan usaha luar negeri yang baru
diakuisisi oleh perusahaan induk, kurs
pada tanggal akuisisi adalah kurs historis
yang digunakan
Aset dan liabilitas nonmoneter yang Kurs penutup Kurs pada tanggal revaluasi atau
diukur berdasarkan nilai wajar penentuan nilai wajar
Selisih (untung atau rugi) penjabaran Diakui secara kumulatif sebagai komponen Diakui dalam laporan laba rugi sebagai
terpisah dari ekuitas yaitu pendapatan untung dan rugi; kecuali untuk selisih
komprehensif lain penjabaran beberapa pos moneter dan
nonmoneter (lihat keterangan di atas)
Penjualan, pembeliaan, biaya dan Kurs aktual (untuk alasan kepraktisan kurs Kurs aktual (untuk alasan kepraktisan kurs
pendapatan yang mengakibatkan rata-rata dapat digunakan) rata-rata dapat digunakan)
penerimaan dan pengeluaran pos
moneter
Kos barang terjual Kurs aktual pada saat sediaan terjual atau Kurs historis pada saat pembelian sediaan
kurs rata-rata apabila kos barang terjual
terjadi secara merata
Depresiasi, amortisasi, dan alokasi Kurs aktual pada saat biaya terjadi atau Kurs historis pada tanggal pemerolehan (
kos pos-pos nonmoneter kurs rata-rata apabila biaya terjadi secara kurs pada saat pembelian atau kurs pada
merata saat penilaian untuk pos nonmoneter yang
dinilai pada nilai wajar)
Dividen atau pembagian laba Kurs aktual Kurs aktual
Perubahan Mata Uang Fungsional
Mata uang fungsional berubah
Dari Ke Prosedur Penjabaran
Mata Uang Lokal Mata Uang Pelaporan Prosedur pengukuran-kembali akan
diterapkan karena mata uang fungsional berubah
ke mata uang pelaporan perusahaan induk.
Akumulasi kumulatif dari selisih nilai tukar tetap
diakui sebagai pendapatan komprehensif lain
sebagai komponen terpisah dari ekuitas sampai
pelepasan atau likuidasi kegiatan usaha luar
negeri tersebut.
Pos nonmoneter diukur pada kos historis
dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal
pengubahan.
Mata Uang Pelaporan Mata Uang Lokal Semua aset dan liabilitas dalam laporan
keuangan kegiatan usaha luar negeri dijabarkan
menggunakan kurs penutup untuk tujuan
konsolidasi. Selisih penjabaran diakui pada pos
ekuitas (pendapatan komprehensif lain)
Ilustrasi
PT Afri, perusahaan Indonesia, memiliki kantor cabang di Jepang dengan Rupiah sebagai
mata uang fungsionalnya. PT Afri menyajikan laporan keuangannya dalam Rupiah.
Perubahan signifikan pada operasi bisnis dan kondisi ekonomi terjadi pada kuartal kedua
untuk periode akuntansi yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. Hal ini berarti penggunaan
Rupiah sudah tidak lagi mencerminkan transaksi, peristiwa, dan kondisi yang dilakukan
operasi di Jepang. Manajemen PT Afri memutuskan bahwa Yen harus menjadi mata uang
fungsional dari kegiatan usaha mereka di Jepang dan bahwa semua transaksi yang terjadi pada
awal periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (yaitu 1 Januari 2011) harus dicatat dalam
Yen.
Pada tanggal 1 Januari 2006, Kantor Cabang Jepang membeli mesin dengan nilai perolehan
pada waktu itu sebesar ¥ 101,553,100 dengan umur manfaat 10 tahun; nilai kurs pada waktu
itu adalah ¥1= Rp 83.70. Oleh karena mata uang fungsional pada waktu itu adalah Rupiah, mesin
tersebut dicatat dengan kos ekuivalen Rupiah sebesar Rp 850,000,000. Pada tanggal 1 Januari
2011, mesin tersebut memiliki nilai sebesar Rp425.000.000. Tentukan berapa kos historis
mesin dalam mata uang fungsional baru (jika kurs pada tanggal 1 Januari 2011 adalah
¥1= Rp100) dan selisih penjabaran dari mesin yang diakui dalam pendapatan komprehensif
lain pada akhir tahun 2011 dalam laporan konsolidasian (kurs ¥1= Rp120) ?
Jawaban
Kos historis dari mesin yang baru dalam mata uang
fungsional yang baru adalah sebesar ¥ 42,500,000
(425,000,000/100; dengan kos sebesar ¥ 85,000,000 dan
akumulasi depresiasi sebesar ¥ 42,500,000). Depresiasi
pada tahun 2011 adalah sebesar ¥ 8500,000. Kos
historis pada akhir tahun 2011 adalah sebesar ¥
34,000,000. Selisih penjabaran dari mesin yang diakui
dalam pendapatan komprehensif lain pada akhir tahun 2011
adalah sebesar Rp 68,000,00 (Rp 408,000,000-Rp
340,000,000).
• Transaksi Antarperusahaan Dalam Mata Uang Asing

Pada tanggal 1 November 2011, Horvart Co, perusahaan yang beroperasi di Amerika,
memperoleh pinjaman sebesar Rp2.700.000.000 dari PT Rajawali, perusahaan induk
dari Horvart Co, yang berkedudukan di Indonesia. Mata uang fungsional dari
Horvart Co adalah Dolar Amerika (US $) sementara mata uang fungsional dan
pelaporan PT Rajawali adalah Rupiah. Kurs US$ /Rupiah pada tanggal 1 November 2011
adalah US$ 1 = Rp8.640 dan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah US$ 1 = Rp9.000

Transaki peminjaman tersebut merupakan transaksi antarperusahaan dalam mata uang asing
bagi Horvart Co yang akan mencatat jurnal sebagai berikut pada tanggal 1 November dan 31
Desember 2011?

• 1 November 2011
Kas US$ 312,500
Pinjaman dari Horizon US$312,500

• 31 Desember 2011
Pinjaman dari Horizon US$ 12,500
Untung Penjabaran US$12,500

Pada saat konsolidasi laporan keuangan, untung penjabaran sebesar US$12,500 tidak akan
dieliminasi karena hanya dicatat oleh Horvart Co (one sided). Perlakuan untung
penjabaran dalam laporan konsolidasian seperti telah dijelaskan sebelumnya bergantung pada
apakah pinjaman dari PT Rajawali ini merupakan bagian dari investasi neto pada Horvart Co
atau tidak. Jika pinjaman tersebut merupakan bagian dari investasi neto pada
Horvart Co, untung penjabaran diakui pada pendapatan komprehensif lain dalam
laporan konsolidasian. Jika pinjaman tersebut bukan merupakan bagian dari investasi neto
pada Horvart Co, untung penjabaran diakui pada laporan laba rugi dalam laporan
konsolidasian.
Menjelaskan nilai tukar mata uang yang digunakan dalam
penjabaran pos-pos laporan posisi keuangan dan laporan laba-rugi

• Satu-satunya transaksi antarperusahaan yang terjadi pada tahun 2011 adalah


pinjaman dari Mort Co, kepada PT Vogy sebesar Rp558.000.000 (US$62.000)
pada tanggal 3 Januari 2011 pada saat kurs masih US$ 1 = Rp9.000. Pinjaman
tersebut didenominasi dalam Rupiah. Dengan asumsi Dollar Amerika merupakan
mata uang fungsional Mort Co, pinjaman tersebut merupakan transaksi dalam mata
uang asing bagi Mort Co.Pada akhir tahun 201, Mort Co, menyesuaikan akun
Pinjaman ke Direvo untuk merefleksikan perubahan kurs pada akhir tahun 2011
(US$ 1 = Rp8.550). Mort Co, mengakui untung penjabaran sebesar US$ 3263,
dengan jurnal sebagai berikut:

31 Desember 2011
Pinjaman kepada Direvo US$ 3263
Untung Penjabaran US$3263
(untuk menyesuaikan pinjaman dalam Rupiah, [(Rp558.000.000/ Rp8.550) –
US$62.0000])

Anda mungkin juga menyukai