PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Investasi merupakan salah satu bentuk cara untuk mendapatkan income
atau keuntungan yang dapat dikatakan dihasilkan dengan cukup cepat. Kegiatan
ini memiliki berbagai macam pilihan alat investasi, seperti saham, obligasi,
waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan (derivatif) seperti
opsi (put atau call). Salah satu alat investasi yang banyak mengundang
ketertarikan berinvestasi adalah saham.
Pada makalah ini kami akan menjelaskan tentang akuisisi atas saham
entitas lain. Akuisisi atas saham entitas lain sendiri merupakan pembelian suatu
aset menggunakan berupa saham. Di dalam investasi pada instrumen ekuitas
terdapat berbagai karakteristik-karakteristik dan metode-metode yang digunakan
untuk mampu membuat penyajian dan pengungkapan atas investasi pada
instrumen ekuitas.
B. RumusanMasalah
1. Apa Investasi Instrumen Ekuitas?
2. Bagaimana Perhitungan Investasi Instrumen Ekuitas?
3. Bagaiman Perhitungan Investasi Instrumen Utang?
4. Bagaimana Menghitung Penurunan Nilai Investasi?
5. Bagaiman Reklsaifikasi Investasi?
6. Bagaimana Penyajian dan Pengungkapan Investasi?
C. Tujuan
1. MengetahuiInvestasi Instrumen Ekuitas.
2. Mengetahui Perhitungan Investasi Instrumen Ekuitas.
3. Mengetahui Perhitungan Investasi Instrumen Utang.
4. Mengetahui Menghitung Penurunan Nilai Investasi.
5. Mengetahui Reklsaifikasi Investasi.
6. Mengetahui Penyajian dan Pengungkapan Investasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Laba bersih PT Raisa untuk tahun 2015 adalah sebesar Rp40.000.000. PT Mira
mencatat bagian atas laba tersebut sebesar Rp10.000.000 (25% x Rp40.000.000).
Kas Rp2.500.000
Investasi Saham Rp2.500.000
1. Terdapat nilai jatuh tempo, yang mencerminkan nilai yang harus dibayar ke
pemegang surat utang pada tanggal jatuh tempo.
2. Terdapat tingkat bunga, yang menyebabkan timbulnya kewajiban pembayaran
bunga secara berkala.
3. Terdapat tanggal jatuh tempo, yang menunjukkan kapan utang harus dilunasi.
Keuntungan/Kerugian
Investasi Nilai Tercatat Nilai Wajar
Belum Terealisasi
PT Ferro Rp95.000.000 Rp110.000.000 Rp15.000.000
PT Gilang Rp180.500.000 Rp168.250.000 -Rp12.250.000
Total Rp275.500.000 Rp278.250.000 Rp2.750.000
Saldo Penyesuaian
periode sebelumnya -
Penyesuaian nilai wajar Rp2.750.000
Pada tanggal 1 januari 2015, PT Bravo membeli Obligasi dengan nilai nominal
Rp. 100.000.000 dan tingkat bunga kupon 10% yang dibayar semesteran tiap
tanggal 1 Januri dan 1 Juli. Tingkat bunga efektif adalah 8%. Obligasi tersebut
jatuh tempo pada tanggal 1 januari 2020.
Harga Obligasi :
1 2 3 4
Premium
Bunga Pendapatan Amortisasi
Belum Nilai Tercatat
Diterima Bunga Premium
Diamortisasi
1 Januari 2015
Investasi di surat Utang Rp108.114.000
Kas Rp108.114.000
1 Julii 2015
Kas Rp5.000.000
Pendapatan Bunga Rp4.324.560
Investasi di Surat Utang Rp675.440
1 Desember 2015
Piutang Bunga Rp5.000.000
Pendapatan Bunga Rp4.297.542
Investasi di Surat Utang Rp702.458
Penghentian Pengakuan
a. Investasi yang diukur dengan nilai wajar melalui laporan laba rugi
Kas Rp35.000.000
Investasi di surat Utang Rp34.700.000
Keuntungan Penjualan Investasi Rp300.000
Kas Rp35.000.000
Keuntungan/kerugian belum Terealisasi-Penghasilan
Koprehensif Lain* Rp1.800.000
Investasi di surat Utang Rp34.700.000
Keuntungan Penjualan Investasi Rp300.000
PENGUKURAN
Contoh:
Nilai kini dari arus kas yang akan dibayarkan oleh PT Lintas
Nilai kinii pokok (Rp.400.000.000 x 0,683013 PVIF 4.10%) Rp273.205.382
Nilai kinii bunga (Rp.400.000.000 x 3,169865 PVIF 4.10%) Rp126.794.618
Total nilai kini arus kas Rp400.000.000
Nilai tercatat Rp500.000.000
Rugi penurunan nilai Rp100.000.000
31 Desember 2015
Rugi Penurunan Nilai Rp100.000.000
Investasi di surat Utang Rp100.000.000
31 Desember 2015
Investasi di surat Utang Rp25.000.000
Pembalikan Rugi Penurunan Nilai Rp25.000.000
Nilai terpulihkan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan adalah
nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat
pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa.
Contoh: penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
Pada tanggal 14 Mei 2015, PT Sonata mempunyai investasi di saham yang
diterbitkan PT Okta dengan membayar tunai Rp 40.000.000. Saham PT Okta
tidak diperdagangkan di bursa dan tidak dapat ditentukan nilai wajarnya secara
andal. Oleh karena itu, PT Sonata mencatat investasi tersebut pada biaya
perolehan.
14 Mei 2015
Investasi Saham Rp40.000.000
Kas Rp40.000.000
Pada tanggal 31 Desember 2015, PT Sonata menilai telah terjadi penurunan nilai
dari investasi di saham PT Okta tersebut. Diestimasi nilai terpulihkan dri
investasi tersebut sebesar Rp 25.000.000.
31 Desemberi 2015
Rugi Penurunan Nilai Rp15.000.000
Investasi Saham Rp15.000.000
Pada akhir tahun 2016 diketahui nilai terpulihkan dari investasi di saham PT
Okta meningkat menjadi Rp 30.000.000. Namun kerugian penurunan nilai yang
telah diakui di akhir tahun 2015 tidak bisa dipulihkan.
Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laba rugi atas investasi instrumen
ekuitas yang diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas yang tersedia untuk
dijual tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi. Kerugian penurunan nilai dari
investasi di instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia
untuk dijual harus dipulihkan melalui laba rugi.
Pada tanggal 31 Desember 2016, diketahui bahwa telah terjadi penurunan nilai
atas investasi tersebut. Di estimasi nilai terpulihkan sebesar Rp 295.000.000.
Direklasifikasi ke
Direklasifikasi ke
b,terkena
tainting rule
Pada saat reklasifikasi, nilai wajar obligasi sebesar Rp. 474.408.250 menjadi
harga perolehan diamortisasi yang baru.
Selisih antara nilai tercatat baru dan nilai nominal:
Nilai tercatat baru Rp. 474.408.250
Nilai nominal Rp. 450.000.000
Selisih Rp. 24.408.250
Selisih tersebut diamortisasi selama umur obligasi menggunakan tingkat
bunga efektif yang baru sebagai berikut.
BIAYA
BUNGA PENDAPATAN PEROLEHAN
AMORTISASI
DITERIMA BUNGA DIAMORTISASI
BARU
01-01-
12 Rp. 474.408.250
31-01- Rp.
13 45.000.000 Rp. 32.383.173 Rp.12.616.827 Rp. 450.000.00
Rp.
TOTAL 24.408.250
Oleh karena, PT Lanova telah menjual lebih dari jumlah yang tidak
signifikan dari investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, maka perusahaan
terkena tainting rule. Sisa investasi yang ada harus diklasifikasikan sebagai
investasi tersedian untuk dijual. Selisih antara nilai tercatat dan nilai wajar
diakui di penghasilan komprehensif lainnya:
Pengungkapan
Pengungkapan terkait investasi dalam instrumen ekuitas dan instrumen utang
yang merupakan instrumen keuangan diatur dalam PSAK 60 (Revisi 2013)
Instrutnen Keuangan: Pengungkapan. Beberapa persyaratan pengungkapan yang
diatur dalam PSAK 60 adalah sebagai berikut.
1. Total nilai tercatat dari tiap kategori aset keuangan, yaitu:
a. aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
menunjukkan secara terpisah: (i) aset keuangan yang ditetapkan untuk
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan
awal; dan (ii) aset keuangan yang dikategorikan sebagai dimiliki untuk
diperdagangkan sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2014).
b. investasi dimiliki hingga jatuh tempo;
c. pinjaman yang diberikan dan piutang;
d. tersedia untuk dijual.
a. laba atau rugi neto pada: (i) aset keuangan atau liabilitas keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) aset keuangan tersedia
untuk dijual; (iii) investasi dimiliki hingga jatuh tempo; (iv) pinjaman yang
diberikan dan piutang
b. total pendapatan bunga dan total beban bunga untuk aset keuangan yang
tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
6. Entitas mengungkapkan nilai wajar dari kelompok aset, termasuk asumsi yang
diterapkan dalam menentukan nilai wajar. Termasuk fakta bahwa informasi
nilai wajar tidak diungkapkan karena nilai wajarnya tidak dapat diukur
dengan andal.
Sementara pengukuran untuk investasi dalam entitas asosiasi diatur di
dalam PSAK 67 Pengungkapan Kepentingan Entitas Lain yang berlaku efektif 1
Januari 2015. Pengungkapanyang disyaratkan adalah sebagai berikut.
2. Entitas mengungkapkan:
a. untuk setiap entitas asosiasi yang material: (i) nama entitas asosiasi; (ii)
sifat hubungan entitas dengan entitas asosiasi; (iii) lokasi utama kegiatan
usaha (dan negara tempat pendirian, jika dapat diterapkan dan berbeda
dari lokasi utama kegiatan usaha) entitas asosiasi; (iv) proporsi bagian
kepentingan atau penyertaan modal yang dimiliki oleh entitas dan, jika
berbeda, proporsi hak suara yang dimiliki (jika dapat diterapkan).
b. untuk setiap entitas asosiasi yang material: (i) apakah investasi dalam
entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas atau pada
nilai wajar; (ii) ringkasan informasi keuangan mengenai entitas asosiasi;
(iii) jika entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas,
maka nilai wajar investasi dalam entitas asosiasi, jika terdapat harga pasar
kuotasian untuk investasi tersebut.
c. bagian kerugian yang belum diakui dari entitas asosiasi, baik untuk periode
pelaporandan secara kumulatif, jika entitas menghentikan pengakuan
bagian kerugiannya dari entitas asosiasi ketika menerapkan metode
ekuitas.
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran