Anda di halaman 1dari 3

BISIKAN KALBU

Bisikan diambil dari buku : “ Musafir” karangan Kahlil Gibran, seorang penyair , ahli filsafat
dan pelukis berdarah Libanon, lahir 6 januari 1883 di kota Bherri sbb:

Jiwa dan Raga

Seorang pria dan seorang wanita duduk dekat jendela terbuka kala musim semi. Keduanya duduk
berdekatan. Kata wanita itu, “ Aku cinta padamu. Engkau cakap, engkau kaya, dan engkau selalu
berpakaian bagus.”

Pria itu menyahut, “ aku cinta padamu, engkau merupakan cita-cita indah, sesuatu yang
tak teraih tangan dan menjadi nyanyian dalam hidupku”.

Wanita itu berpaling dan marah, lalu ujarnya, Tuan silahkan pergi dariku sekarang. Aku
bukan cita-cita, dan akupun bukan sesuatu yang melintas dalam mimpimu. Aku seorang wanita,
Aku ingin engkau mendambakan diriku sebagai istrimu, dan ibu anak-anak yang tidak
dilahirkan.”

Keduanya berpisah .

Pria itu berkata dalam hati, “ Mimpi lain pun sekarang menjadi kabut.”

Dan wanita berkata, “ Begitulah manusia, Apakah gerangan yang menjelmakan aku dalam kabut
dan mimpi?”

MANUSIA DAN HIDUPNYA


Manusia terdiri dari jiwa dan raga, dua sisi dari hidup manusia yang tak terpisahkan. Satu dengan
lainnya saling menggenapi untuk dapat memenuhi amanat Tuhan.

Justru karena adanya kesatuan antara jiwa dan raga itulah, maka disebut manusia,
sedangkan amanat Tuhan diberikan kepada manusia sebagai makhluk tertinggi berkat akal
budinya.

Kepada manusia diamanatkan untuk turut membangun dunia. Akal budi diperlukan untuk
mengerti cara bagaimana dapat memenuhi amanat tersebut, yang telah ditetapkan oleh Tuhan.
Memenuhi amanat tersebut disebut mengabdi, jadi kita mengabdi kepada Tuhan, sedangkan
sasaran pengabdian adalah masyarakat dan alam sekitarnya. Jadi amanat tersebut harus
diwujudkan di dunia ini.

Manusia adalah bagian dari alam semesta, tetapi ia mempunyai kedudukan dan fungsi
yang sangat terhormat, mengingat kedudukannya yang sangat istimewa itu, maka manusia harus
turut memikirkan keseluruhan dalam keutuhannya. Dimana kepentingan diri sudah termasuk
didalamnya. Di sinilah letak pengertian ikhlas untuk dicari, diketemukan dan diwujudkan dalam
kehidupan sehari-hari! Ia harus bisa melepaskan sifat egoistis untuk diganti dengan altruistis. Ia
harus mempunyai wawasan yang universal. Untuk itu ia harus berpegang pada sesuatu yang
kekal. Yang kekal itu sifatnya selalu rohaniah, universal, dan mutlak. Ini tidak mungkin datang
dari yang lain, kecuali dari Tuhan.

Sementara orang mengartikan hidup ini hanya dengan melihat apa yang tampak lahir. Ia
hanya berpegang pada bentuk yang dapat berubah-ubah, rusak dan hancur. Karena sifatnya
hanya sementara. Seorang realis yang ekstrim hanya mengakui yang kongkrit lepas sama sekali
dari yang abstrak. Seorang idealis yang ekstrim hanya memperhatikan yang abstrak dan
mengabaikan sama sekali yang kongkrit.

Untuk mengerti hubungan antara manusia dengan Tuhannya harus diawali oleh iman.
Banyak orang menganggap hidupnya didunia ini sebagai musafir. Tuhan dianggap seolah-olah
berada diatas bintang-bintang dilangit. Mereka hanya beriman dari jauh tanpa menerima janji
Tuhan. Mereka berpegang pada paham tertentu sebagai interpretasi kolektif oleh manusia
sendiri. Di sinilah letak dari pertanyaan “ apakah gerangan yang menjelmakan aku dalam kabut
dan mimpi?” dalam rubik bisikan kalbu!

Jalan Lurus

Tuhan tiada rupa tiada tempat, ada didalam diri, ada diluar diri, meresap kemana-mana
dan meliputi tiap sesuatu termasuk tiap manusia. Jadi, sebenarnya manusia hidup dan bergerak-
gerak didalam Tuhan. Kemanapun kita menghadapkan muka, disitu Tuhan ada. Walaupun
demikian, hanya ada satu jalan yang yang dapat ditempuh untuk memperoleh kontak dan
berkomunikasi denganNya. Jalan ini tidak lain adalah Aturan-Kejadian. Karena jalan ini
ditetapkan sendiri oleh Tuhan. Maka disebut jalan Allah. Karena fungsinya untuk mewujudkan
prinsip meng-Esakan Tuhan, maka jalan ini tunggal.

Jalan tersebut oleh Tuhan dinyatakan sebagai jalan yang lurus. Ini adalah terobosan,
sehingga paling singkat, tepat dan cepat. Sampai disini marilah kita merenung sejenak!

Aturan-Kejadian merupakan jalan terobosan. Apa yang diterobos? Yang diterobos adalah ruang
dan waktu. Apa artinya ini? Kalau orang mau pindah rumah misalnya, atau mau melakukan
perjalanan jauh, biasanya orang bertanya-tanya: “ waktunya baik tidak untuk melakukan hal
itu?” bila seseorang telah menerobos ruang dan waktu karena telah mengerti dan menghayati
Aturan-Kejadian, pertanyaan demikian tadi tidak perlu ada. Hal saat ia dapat melakukan apa saja,
asal ditempuh dengan keyakinan dan tidak merugikan pihak lain(ada kesepakatan).

Mungkin anda pernah melihat film “The Time-tunnel”. Namun, itu adalah imajinasi
manusia. Sedangkan Aturan-kejadian itu time-tunel yang sesungguhnya, inilah yang membuat
anda pada saat mengerti aturan tersebut berada dibalik dinding kemanusiaan anda! Pada saat
anda mengerti kebenaran(hakiki) anda berada dalam kebenaran itu ! anda melibatkan Tuhan
dalam segala perbuatan, karena dengan mengikuti aturan tersebut secara konsikuen, Tuhan
senantiasa menyertai anda dalam wajah hidup, kebenaran,kasih.

Dengan mengikuti Aturan-Kejadian segala sesuatu berada dalam pengaturanNya. Dalam


pengaturannya yang ada ialah kesehatan yang sempurna

Anda mungkin juga menyukai