Allah, nabi Musa berdialog dan meminta untuk melihat Allah dengan mata
dan memiliki warna dan menempati ruangan, atau dapat kita lihat
Atau bisa juga ia berarti intuisi esoteris dalam hati atau jiwa,karena
1
Razi) Dalam keadaan seperti ini , keraguan tidak akan terus
Keadaan seperti ini dapat terjadi pada sebagian orang yang di dunia
keimanan.”
lagi jarak antara Tuhan yang disembah dan hamba yang menyembah.
2
(An ta’budallah ka annaka tarahu, wa in lam takun tarahu fainnahu
yaraka).
3
oleh Ibn Mansur al- Hallaj, yaitu Tuhan memilih tubuh manusia
manusia akan fana‟ dan Tuhan dapat mengambil tempat dalam diri
dengan air suci. Dan jika ada sesuatu yang menyentuh Engkau, ia
4
menyentuh aku pula dan ketika itu dalam tiap hal Engkau adalah Aku.”
Dalam syair lain dikatakan, “Aku adalah Dia yang kucintai dan Dia
yang kucintai adalah aku. Kami adalah dua jiwa yang bertempat dalam
satu tubuh, jika engkau lihat aku engkau lihat Dia. Dan jika engkau
dengan Tuhan, sehingga yang dilihat dan dira sa kan hanya satu wujud.
datanglah.”
seseorang tidak hancur dan tidak hilang, tetap dua wujud (Tuhan dan
manusia), tetapi bersatu dalam satu tubuh, menurut konsep Abu Yazid,
diri seseorang hancur dan yang ada hanya diri Tuhan. Seseorang yang
5
Pada saat penyatuan terjadi, keluarlah ungkapan-ungkapan “aneh”
Adapun ru’yat Allah berasal dari kata ru’yat dan Allah, ru’yat
secara bahasa berarti melihat. Berasal dari kata رؤيت- ٍ راٍ – يزyaitu
Sesuatu yan paling berhak untuk dilihat adalah sesuatu yang paling
sempurna. Oleh karena itulah Allah yang paling berhak untuk dilihat
Ru’yat adalah melihat dengan objek yang dilihat dari arah yang
1
Ahmad Warson Munawwir. 2002. Kamus al-Munawwir (Surabaya: Penerbit Pustaka
Progressif, h. 460.
2
Ibnu Qayyim. 2004. Berbicara Tentang Tuhan, Terjemahan M. Romli dan Henri,
(Kampong Melayu Kecil: Mustaqim, h. 127.
3
Hisyam Thalbah. 2009 Ensiklopedi Mukjizat Al-Quran dan Hadis (Kemukjizatan
Sastra dan Bahasa Al-quran), Terjemahan Syarif Hade Masyah, (PT Sapta Sentosa, h.
314.
6
1. Pendapat Mu‟tazilah
indera ini tidak ada maka manusia tidak dapat melihat. Jadi,
ُ ِيف ٱ ۡل َخب
يز َ َٰ ص ُز ًَى ٌَُ ي ُۡد ِركُ ٱ ۡۡل َ ۡب
ُ ص َز ًَى ٌَُ ٱللا ِط َ َٰ اَّل ت ُ ۡد ِر ُموُ ٱ ۡۡل َ ۡب
4
Hasan Zaini. 1997. Tafsir Tematik Ayat-ayat Kalam Tafsir al-Maraghi (Jakarta:
Pedoman Ilmu Jaya. h. 158.
7
dilihat oleh pandangan mata kapanpun dan dimanapun
juga.
orang lain.
8
c. Firman Allah Azzawajallah di dalam surat As-Syura
Tuhan.6
9
melihat Tuhan pada waktu engkau menyembah-Nya? Beliau
dibanding di dunia.8
sebenarnya).” 9
7
Haderanie, Ilmu Ketuhanan Ma‟rifah-Musyahadah-Mukasyafah-Mahabbah…h. 119.
8
Haderanie, Ilmu Ketuhanan Ma‟rifah-Musyahadah-Mukasyafah-Mahabbah…h. 122.
9
Haderanie, Ilmu Ketuhanan Ma‟rifah-Musyahadah-Mukasyafah-Mahabbah…h. 123.
10
Sekarang kita didunia hanya melihat-Nya dengan mata hati,
mata kepala.
3. Pendapat Ahlussunnah
berikut:
Nabi.
11
"Hai Musa, sesungguhnya Aku memilih (melebihkan)
kamu dan manusia yang lain (di masamu) untuk
membawa risalah-Ku dan untuk berbicara langsung
dengan-Ku, sebab itu berpegang teguhlah kepada apa
yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu
termasuk orang-orang yang bersyukur".
103.
12
d. Firman Allah Ta‟ala dalam surat Al-Qiyamah ayat 23-
23.
Muslim)
13