Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang Penulisan Makalah............................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan Makalah.......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 2
A. Pengertian Ma’rifat...................................................................................... 2
B. Alat untuk mencapai Ma’rifat...................................................................... 2
C. Tokoh Yang Mengembangkan Ma’rifat……………………………………3
D. Ma’rifat dalam pandangan Alqur;an dan hadist............................................ 2
BAB III PENUTUP .................................................................................... 8
A. Kesimpulan ................................................................................................. 8
B. Saran ................................................................................................... 8
DAFTAR RUJUKAN ................................................................................. 9
BAB I
PEMBAHASAN
Artinya :
” Maka Apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk
(menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama
dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah
bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah.mereka itu
dalam kesesatan yang nyata”. (QS. Az Zumar : 22)
Dua ayat tersebut sama-sama berbicara tentang cahaya
Tuhan.Cahaya tersebut ternyata dapat diberikan Tuhan kepada hamba-Nya
yang Dia kehendaki. Mereka yang mendapatkan cahaya dengan mudah
mendapatkan petunjuk hidup, sedangkan mereka yang tidak mendapatkan
cahaya akan menemui kesesatan. Dalam ma’rifat kepada Allah, yang
didapat seorang sufi adalah cahaya. Dengan demikian, ajaran ma’rifat
sangat dimungkinkan terjadi dalam Islam, dan tidak bertentangan dengan
Al-Qur’an .Selanjutnya, simak juga hadits qudsi berikut:
“Aku (Allah) adalah perbendaharaan yang tersembunyi (Ghaib), Aku ingin
memperkenalkan siapa Aku, maka Aku ciptakan mahluk.Oleh karena itu
Aku memperkenalkan diri-Ku kepada mereka.Maka mereka mengenal Aku”.
[10]
Hadits tersebut memberi petunjuk bahwa Allah dapat dikenal oleh
manusia.Caranya dengan mengenal atau meneliti ciptaan-Nya. Ini
menunjukkan bahwa ma’rifat dapat terjadi, dan tidak bertentangan dengan
ajaran Islam.
BAB II
KESIMPULAN
Pengertian Ma’rifat
Ma’rifah adalah pengetahuan yang obyeknya bukan hal-halyang
bersifat dzahir, tetapi lebih terhadap bathinnya dengan mengetahui
rahasianya. Hal ini didasarkan pada pandangan bahwa akal manusia
sanggup mengetahui hakikat ketuhanan.Hakikat itu satu dan segala yang
maujud berasal dari yang satu.
Alat untuk mencapai Ma’rifat
Alat yang dapat digunakan untuk mencapai ma’rifat telah ada
dalam diri manusia, yaitu qalb (hati). Selain sebagai alat untuk merasa, qalb
juga menjadi alat untuk berfikir. Bedanya qalb dengan akal ialah bahwa akal
tidak dapat memperoleh pengetahuan yang sebenarnya tentang Tuhan,
sedangkan qalb bisa mengetahui hakekat dari segala yang ada, dan jika
dilimpahi cahaya Tuhan bisa mengetahui rahasia-rahasia Tuhan.
Faham Ma’rifat
Menurut Dzunun Al-Misrilah (bapak paham Ma’rifat) bahwa
pengetahuan tentang Tuhan itu ada tiga macam:
Jalan Ma’rifat
Menurut Al-Qusyairi ada tiga, yaitu :
[8]Al-Syarbasi,
Sejarah Tafsir Al-Qur’an, Dar Al-Ma’arif, Mesir, 1978, hlm.
56
[9]Muhammad Fu’ad ‘Abd al-Baqa, Al-Mu’jam al-Mufahras li Afadz al-
Qur’an al-Karim, Dar al-Fikr, Beirut, 1987, hlm. 725-726
[10]Ibid