Anda di halaman 1dari 14

Makkiyah dan Madaniyah

Oleh : Mahlil Nurul Ihsan, S.Pd.I,M.Pd


Daftar Isi
A. Pengertian Makky Dan Madani
B. Klasifikasi Ayat/Surat Makky Dan
Madany
C. Ciri-ciri Umum Makiyah Dan Madaniyah
D. Kegunaan Makiyah Dan Madaniyah
‫‪A. Pengertian Makky Dan Madani‬‬
‫‪Perspektif Hijrah‬‬
‫اَ ْل َم ِك ُّي ‪َ :‬ما نَ َز َل قَ ْب َل ْال ِهجْ َر ِة َوإِ ْن َك َ‬
‫ان بِ َغي ِْر َم َّكةَ‬
‫اَ ْل َم َدنِ ُّي ‪َ :‬ما نَ َز َل بَ ْع َد ْال ِهجْ َر ِة َوإِ ْن َك َ‬
‫ان بِ َغي ِْر َم َدنِيَّةَ‬
‫فَ َما نَ َز َل بَ ْع َد ْال ِهجْ َر ِة َولَ ْو بِ َم َّكةَ أَ ْو َع َرفَةَ َم َدنِ ٌّي‬

‫‪Perspektif Tempat‬‬
‫اَ ْل َم ِك ُّي ‪َ :‬ما نَ َز َل بِ َم ّكة َو َما َجا َو َرهَا َك ِمنَى َو َع َرفَةَ َو ُح َد ْي ِبيَّةَ‬
‫اَ ْل َم َدنِ ُّي ‪َ :‬ما نَ َز َل بِ ْال َم ِد ْينَ ِة َو َما َجا َو َرهَا َكأ ُ ُح ٍد َوقُبَا َء َوس ُْل َع‬
‫)‪Perspektif Objek Pembicaraan (Khitab‬‬
‫ان ِخطَابًا أِل َ ْه ِل َم ّكةَ‬ ‫اَ ْل َم ِك ُّي ‪َ :‬ما َك َ‬
‫ان ِخطَابًا أِل َ ْه ِل ْال َم ِد ْينَ ِة‬‫اَ ْل َم َدنِ ُّي ‪َ :‬ما َك َ‬
Dalam menentukan ayat-ayat makkiyah dan madaniyah, para ulama dan terbagi menjadi
tiga madzhab yaitu :
1. Menentukan berdasarkan waktu sebelum dan sesudah hijrah. Jika ayat turun
sebelum hijrah,maka disebut ayat Makkiyah. Sebaliknya jika ayat turun sesudah
hijrah, maka disebut ayat madaniyah.
2. Menentukan berdasarkan tempat turun ayat, bila ayat turun di Mekkah dan
sekitarnya seperti Mina, Arafat dan Hudaibiyah, sekalipun turun setelah hijrah
dinamakan ayat Makkiyah. Sebaliknya jika ayat turun di Madinah dan sekitarnya
seperti Uhud dan Sila’ maka ia disebut ayat Madaniyah.
3. Menentukan berdasarkan khitab (objek penerima). Bila ayat turun ditujukan kepada
penduduk Mekkah, baik turun di Makkah atau di Madinah, baik sebelum dan sesudah
hijrah, ia disebut ayat Makkiyah, jika ayat tersebut ditujukan kepada penduduk
Madinah baik turun di Makkah atau Madaniah, baik sebelum atau sesudah hijrah, ia
tetap disebut ayat Madaniyah.
Pendapat yang ketiga yang paling komprehensif dan sempurna, karena ia mencakup semua
definisi yang diungkapkan madzhab pertama dan kedua. Ketika term makkiyah didefinisikan
dengan ayat-ayat yang turun sebelum hijrah maka semua ayat yang diturunkan baik kepada
ahli makkah dan madinah atau yang lain tercakup di dalamnya. Begitu pula sebaliknya,
ketika term madaniyah didefiniskan dengan ayat-ayat yang turun pasca hijrah maka semua
ayat yang diturunkan kepada ahli makkah, madinah ataru lainnya terengkuh di dalamnya.
Jumlah ayat Turun Makkiyah dan Madaniyah
• Pertama, surah Makkiyah merupakan surah yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad saw ketika beliau berada di Makkah dan belum
hijrah ke Madinah. Surah dan ayat yang tergolong Makkiyah
diturunkan dalam kurun waktu 12 tahun, 15 bulan, 13 hari. Hitungan
ini dimulai sejak 17 Ramadan atau tahun ke-41 dari kelahiran Nabi
Muhammad saw sampai 1 Rabi'ul Awwal tahun ke-54 dari tahun
kelahirannya. Total surah Makkiyah ada 86 surah yang terdiri dari
4.780 ayat.
• Sedangkan surah Madaniyah adalah ayat-ayat Al-Qur'an yang
diturunkan kepada Rasulullah saw di kota Madinah setelah peristiwa
hijrah. Waktu turunnya ayat-ayat suci di kota tersebut yakni selama
sembilan tahun, sembilan bulan, sembilan hari. Waktu ini terhitung
sejak Nabi hijrah ke Madinah sampai pada 9 Dzulhijjah tahun ke-63
dari tahun kelahirannya. Total, ayat-ayat yang tergolong Madaniyah
berjumlah 1.510 ayat yang tercakup dalam 28 surat
Berdasarkan definisi ini maka jumhur
menggolongkan ayat
(‫آلية‬::‫ ا‬.......:‫ دينكم‬:‫م‬:‫كملت لك‬:‫ أ‬:‫يوم‬::‫) لا‬
Ayat tersebut sebagai ayat madaniyah, kendati
diturunkan di Arafah (Makkah) sebab ia turun
pasca hijrah. Pendapat ketiga ini kemudian
dipilih oleh jumhur sebagai pendapat yang
paling rajih sebagai definisi ayat makkiyah dan
madaniyah.
B. Klasifikasi Ayat/Surat Makky Dan Madany

Para ulama menyimpulkan bahwa ada dua cara


untuk mengetahui ayat-ayat makkiyah dan
madaniyah dengan cara :
1. Sima ( mendengarkan riwayat dari sahabat
dan tabi’in)
2. Qiyas ( Analogi)
1. Sima
Riwayat yang dinukilkan dari Nabi Saw dan sahabat yang
melihat proses penurunan Al-Qur’an. Cara seperti ini
menjadi perhatian cukup serius dari generasi sahabat dan
tabi’in. buktinya, banyak riwayat sahabat yang menyebutkan
proses penurunan ayat atau surah.
Imam Bukhari dan Muslim misalnya telah melansir sebuah
riwayat dari Abdullah bin Mas’ud, dia berkata “ Demi Dzat
yang tiada Tuhan selain-Nya, tidak ada suatu pun yang tidak
saya ketahui proses penurunannya dan tidak ada satu ayat
pun yang saya tidak saya ketahui dalam konteks apa ia
diturunkan (H.R. Bukhari dan Muslim)
2. Qiyas
Yang dimaksud dengan qiyas disini adalah ciri-
ciri umum yang mendominasi ayat-ayat
makkiyah dan madaniyah. Untuk menentukan
ciri-ciri tersebut para ulama menganalisisnya
melalui penelitian induktif (istiqra). Cara kedua
ini biasa dilakukan ulama klasik
C. Ciri-ciri Umum Makiyah Dan Madaniyah

Apa saja ciri-ciri umum Makkiyah dan


Madaniyah??????????
1. Ciri-ciri umum Makkiyah
a. Setiap surah terdapat kata ‫ال‬:‫ك‬
b. Setiap surah yang mengandung kata ‫جدة‬:‫س‬
c. Setiap surah yang dibuka dengan huruf hijaiyah
d. Setiap surah yang terdapat cerita Adam dan Iblis, kecuali surah Al-Baqarah
karena ia termasuk Madaniyah
e. Setiap surah yang terdapat kata‫ناس‬::‫ا لا‬:‫يه‬:‫ أ‬::‫ اي‬kecuali surah Al-Baqarah ayat 21 dan
168 dan surat An-Nisa ayat 1, 133, 170 dan 174.
f. Ayat-ayat pendek walaupun ada juga yang disebut Madaniyah seperti surat An-
Nashr.
g. Surat yang mengajak beriman kepada Allah dan rasul (keimanan ), hari
kebangkitan, hari pembalasan nikmat dan siksa-Nya.
h. Surat yang menceritakan kebiasaan orang kafir
i. Anjuran terhadap orang Arab untuk menghiasi diri dengan pokok-pokok kebaikan
seperti jujur dalam pekertaan, sabar, amanah, adil, pergaulan yang baik dll.
2. Ciri-ciri umum Madaniyah
a. Setiap surah yang mengandung kata
‫ياأيها الذين آمنوا‬
b. ayat-ayat panjang
c. Terdapat ajakan kepada ahli kitab seperti kaum Yahudi dan Nashrani
di bawah panji Islam, memberikan bukti-bukti kesesatan akidah
mereka.
d. Terdapat izin untuk berjihad
e. Terdapat kaidah-kaidah hukum secara rinci seperti ibadah,
muamalah faraidh, pidana , perdata, kriminal, sosial, perkawinan,
peraturan keluarga dan lain-lain.
f. Berbicara tentang kondisi orang munafik dan sikap dia terhadap
dakwah Nabi Muhammad Saw.
D. Kegunaan Makiyah Dan Madaniyah

1. Untuk mengetahui ayat yang turun terlebih dahulu dan yang turun
belakang, sehingga dapat menentukan ayat nasikh dan mansukh. Seperti
bila ada 2 ayat yang berbeda dalam menentukan suatu hukum, sementara
diketahui bahwa yang satu termasuk ayat makkiyah dan yang lain
termasuk madaniyah. Maka dapat disimpulkan bahwa ayat madaniyah
menghapus hukum ayat makkiyah, karenaayat madaniyah datang
belakangan.
2. Untuk mengetahui sejarah penurunan dan proses pentahapan suatu
hukum dari satu situasi ke situasi yang lain. Karena setiap kaum
mempunyai bahasa dan karekteristik kejiwaan yang berbeda-beda, maka
penerapan hukum harus memperhatikan situasi kondisi mereka.
3. Untuk mengukuhkan keautentikan Al-Qur’an dan untuk mengukuhkan
sampainya Al-Qur’an kepada kita dengan selamat tanpa mengalami
perubahan dan pemalsuan.
F.

Anda mungkin juga menyukai