Anda di halaman 1dari 10

ULUMUL QUR’AN

TAFSIR, TAKWIL, DAN TARJAMAH

Makalah ini di tulis untuk memenuhi tugas perkuliahan

Dosen pengampu : Al-Ustadz Muhammad Muallim, Lc. M. A

Disusun oleh:

Nida Hanifah

Nadya Ruham

Fujianti Amellia

PROGRAM STUDI ILMU AL QURAN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

INSTITUT DARUL QUR’AN

KETAPANG. CIPONDOH, TANGERANG, BANTEN

2020/2021
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmainrrahm.

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.

Alhamdulillah, segala puji kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan waktu dan kesempatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan makalah ini,
dalam memenuhi tugas perkuliahan pada Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir Fakultas
Ushuluddin.

Sholawat beserta salam kepada junjungan alam yakni Nabi Besar Muhammad SAW karna
berkat beliau kita dapat merasakan nikmat iman dan islam sehingga terhindar dari perbuatan keji
dan munkar.

Dan tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada Al-Ustad Muhammad
Muallim, Lc. M. A selaku dosen pada mata kuliah Ulumul Qur’an , kedua orang tua penulis,
serta temen-teman yang selalu memberikan dukungan dan semangatnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “TAFSIR, TAKWIL, DAN TARJAMAH”

Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kritik dan
saran perbaikan sangat diharapkan dami kelengkapan dan kesempurnaan makalah ini. Demikian
yang dapat penulis sampaikan, terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarokatuh.

Tangerang , 26 Oktober 2020


Penyusun

Kelompok 10

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 2


BAB I ............................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 4
A. Latar Belakang .................................................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................................. 4
C. Tujuan Pembahasan .......................................................................................................................... 4
BAB I ............................................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 5
A. Pengertian Tafsir, Takwil, Dan Tarjamah. ........................................................................................ 5
a. 1. Pengertian Tafsir ....................................................................................................................... 5
a. 2. Pengertian Takwil ..................................................................................................................... 5
a. 3. Pengertian Tarjamah ................................................................................................................. 6
B. Perbedaan Tafsir, Takwil, Dan Tarjamah. ........................................................................................ 7
C. Klasifikasi Tafsir Al- Qur’an. ........................................................................................................... 8
1. Tafsir bir riwayah (bil ma’tsur) ......................................................................................................... 8
2. Tafsir bir Ra’yi .................................................................................................................................. 8
BAB III ......................................................................................................................................................... 9
PENUTUP .................................................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ....................................................................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................................................................. 9
Daftar pustaka ............................................................................................................................................. 10

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al- qur’an bagi manusia adalah untuk membedakan antara yang haq dan yang
bathil. Sedangkan tafsir merupakan halyang sudah tidak asing lagi bagi kita, bahkan
di Indonesia sendiri kitab-kitab tafsir sudah dikaji oleh banyak pondok pesantren, ini
merupakan suatu tanda bahwa keilmuan tafsir dalam Negara kita cukup
membanggakan, selain itu tafsir sendiri merupakan salah satu cara dimana kita bisa
memahami al- Qur’an.
Tidak hanya tafsir, ada istilah lain lagi yaitu takwil dan tarjamah. Tarjamah
sendiri hanya merupakan alih bahasa dari bahasa arab ke bahasa Indonesia dan tidak
menyebutkan secara jelas dan gambling, dan masih bersifat global. Sedangkan takwil
pada mulanya para ulama terdahulu meyamakan itu dengan tafsir, akan tetapi ulama
sekarang atau mutaakhirin tidak myetujinya dan menganggap berbeda.
Upaya menafsirkan al- qur’an sendiri sudah dilakukan Rasulullah SAW. Predikat
Al-Qur’an sebagai petunjuk dan rahmat bagi manusia, membuka kemungkinan yang
luas bagi penafsiran terhadapnya. Susunan Al-Qur’an yang tidak sistematis juga
merupakan alas an tersendiri mengapa penafsiran dan penggalian terhadap ayat- ayat
al- Qur’an justru tidak akan berakhir. Oleh karna itu sebagai umat Rasulullah
hendaknya lebih mempelajari lebih dalam megenai tafsir, takwil, dan tarjamah.
Makalah ini dibuat untuk menjelaskan segala tentang tafsir, takwil, dan tarjamah,
apakah antara ketiga tersebuat merupakan kesamaan atau hal yang berbeda.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan tafsir, takwil, dan tarjamah?
2. Apakah perbedaan dari tafsir, takwil, dan tarjamah?
3. Bagaimanakah klasifikasi tafsir Al- Qur’an?
4. Sebutkan metode- metode dan corak tafsir?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian tafsir, takwil, dan tarjamah.
2. Untuk mengetahui perbedaan antara tafsir, takwil, dan tarjamah.
3. Untuk mengetahui klasifikasi tafsir Al- Qur’an
4. Untuk mengetahui metode-metode dan corak dalam tafsir

4
BAB I

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tafsir, Takwil, Dan Tarjamah.

a. 1. Pengertian Tafsir
Secara bahasa, kata tafsir mengikuti pola taf’il, berasal dari kata al-fasr
yang berarti “menjelaskan, menyingkap, dan menampakkan atau
menerangkan makna yang abstrak.” Kata al-fasr dan al- tafsir mempunyai arti
menjelaskan dan menyingkap yang tertutup. Dalam lisan al- arab dinyatakan
bahwa kata al-fasr berarti menyingkap sesuatu yang tertutup. Sedangkan kata
al-tafsir berarti menyingkap maksud suatu lafadz yanf pelik.
Adapu tafsir menurut pengertian istilah ialah “ilmu yang membahas
tentang cara pengucapan lafadz-lafadz Al- Qur’an, petunjuk-petunjuknya,
hukum-hukumnya, baik secara berdiri sendiri maupun ketika bersusun serta
hal-hal lain yang melengkapinya.
Menurut Zarkashi, tafsir adalah ilmu memahami kitab Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, menjelaskan makna-maknanya
serta mengeluarkan hukum dan himahnya. Menurut al-Kilby, tafsir ialah
menjelaskan Al- Qur’an dan menerangkan maknanya, menjelaskan apa yang
dikehendaki oleh nash tersebut, isyarat taupun tujuannya. Menurut Jurjani
dalam al-ta’rifat menyatakan bahwa tafsir menurut makna asalnya adalah
“membuka atau melahirkan”. Sedangkan menurut istilah syara’ tafsir adalah
“menjelaskan makn ayat, urusannya, kisahnya, dan ayat diturunkan dengan
lafadz yang menunjukan kepadanya secara terang-terangan.

a. 2. Pengertian Takwil
Definisi kata takwil berasa dari kata awwal yang berarti al-marja’, artinya
“tempat kembali”. Takwil ada dua macam, pertama takwil kalam dalam artian
bahwa si pembicara mengembalikan perkataannya dengan merujuk pada
asalnya. Pengertian kalam ini ialah mengembalikan pada makna haqiqinya
yang merupakan esensi yang sebenarnya dari yang dimaksud si pembicara.
Kalam ini terdiri atas dua kemungkinan yaitu insya’ dan ikhtibar, salah satu
yang termasuk kedalam insya ialah amr (perintah). Takwil amr adalah esensi
perbuatan yang diperintahkan. Adapu takwil ikhtibar adalah esensi dari apa
yang diberitakan itu sendiri yang benar-benar terjadi.
Yang kedua adalah takwil al- kalam dalam arti menafsirkan dan
menjelskan maknanya. Pengertian inilh yang dimaksud Ibnu Jarir al- Thabari.

5
Pengertian takwil dalam tradisi mutaakhirin adalah memalingkan makna
lafadz yang kuat atau rajah kepada yang lemah.
Menurut ulama klasik, takwil adalah tafsir. Takwil dianggap sebagai tafsir
al- qur’an tang berarti juga takwil al- qur’an. Mujahid menjelaskan bahwa
ulama memahami takwil sebagai tafsir al- qur’an. Walaupun demikian,
sebagian ulama membedakan antara tafsir dan takwil. Menurut mereka tafsir
mengacu pada makna-makna zahir ayat-ayat al- qur’an, adapun takwil
mengungkapkan makna-makna tersembunyi dan mengungkapkan dan
mengungkapkan rahasia-rahasia ilahi. Ringkasnya tafsir merujuk kepada arti
secara lahir al-qur’an, sementara takwil lebih menukik pada pengambilan
makna yang tersembunyi yaitu kemungkinan timbulnya makna lain.

a. 3. Pengertian Tarjamah
Tarjamah atau dalam tradisi pengucapan Indonesia menjadi terjemah.
Dalam buku manahil al-irfan, karya al-zarkani dijelaskan bahwa menurut
tinjauan bahasa, kata tarjamah mengandung empat pengertian. Pertama,
menyampaikan pembicaraan, kalam kepada orang yang belum
mengetahuinya. kedua, menafsirkan pembicaraan. Kalam dengan
menggunakan bahasa aslinya, dengan pengertian terjemah semacam ini.
Ketiga, menafsirkan pembicaraan, kalam dengan bahasa lain yang bukan
bahasa aslinya. Keempat, pemindahan pembicaraan, kalam dari suatu bahasa
ke bahasa yang lainnya.
Disamping, pengertian tarjamah secara linguistic diatas, terdapat pula
definisi terjemah menurut urf. Yang dimaksud dengan urf adalah kebiasaan
pembicaraan yang berlaku umum, bukan kebiasaan dari kelompok atau kaum
tertentu. Pengertian tarjama secara urf dapat disimpulkan sebagai
“pengungkapan makna dari pembicaraan bahasa tertentu ke dalam bahasa
yang lain dengan tetap menjaga keselarasan makna dan maksud yang
dikandungnya. “ term” pengungkapan makna adalah inti yang paling utama,
sedangkan keterangan selanjutnya adalah persyaratannya. Denagn penegasan,
“dari pembicaraan bahasa lain,”, berarti tidak masuk kedalamnya ungkapan
makna yang keluar dari bentuk bahasa aslinya. “kedalam bahasa lain”,
penegasan bahwa tidak termasuk ungkapan makna dengan bahasa aslinya,
sekalipun diulang-ulang beribu kali. “dari bahasa lain”, berarti
menerjemahkan dengan tidak menggunakan bahasa aslinya, demikian juga
tidak menggunakan sinonim, atau ungkapan yang sama, yang berarti tidak ada
sisi penafsiran didalamnya. “selaras dengan makna asli dan maksud yang
dikandungnya,” berarti tidak termasuk kedalam menafsirkan kalam kedalam
bahasa lain, sebab tafsir suatu kalam tidak disyaratkan adanya keselarasan

6
total dengan makna dan maksud yang dikandungmya, namun cukup dengan
menjelaskannya, walaupun hanya bagiannya.

B. Perbedaan Tafsir, Takwil, Dan Tarjamah.


Beda anatara tafsir dan tarjamah bahwa baik terjemah harfiyyah maupun
terjemah tafsiriyah, terdapat sejumlah perbedaan dengan tafsir. Namun banyak
penulis terjebak pada anggapan bahwa terjemah tafsiriyah sebagai tafsir dengan
menggunakan bukan bahasa aslinya, atau terjemah tafsir bahasa asli. Pada
gilirannya, itu akan dianggap sebagai terjemah dari bahasa asli sendiri, anggapan
ini menimbulkan beda pendapat dikalangan para ulama.
Ada empat perbedaa antara terjemah tafsiriah dan tafsir. Pertama, redaksi
terjemah memiliki gaya tersendiri, yaitu dengan tetap menjagakeaslian posisinya.
Adapun tafsir tidak demikian, sebab tafsir selalu berpedoman pada pertalian yang
erat terhadap asalnya, misalnya dengan mendatangkan contoh-contoh kosakata
tunggal atau majemuk kemudin menjelaskan dengan keterangan yang berkaitan
dengannya. Kedua, terjemah tidak mentoleransi pembelokan bahasa, sementara
tafsir dibolehkan bahkan merupakan keharusan menerangkan contoh lain sebagai
penguatnya. Sangat beda dengan tarjamah yang dituntut kesetiaan tinggi terhadap
teks aslinya dengan teliti sehingga tidak terjadi penambahan ataupun pengurangan
aslinya. Sekalipun terjadi kesalahan pada teks aslinya, maka akan tercermin pula
dalam hasil terjemahannya. Deda halnya dengan tafsir yang dituntut adalah
menerangkan dan menjelaskannya, atas dasar penjelasan itu para mufassir dapat
menggunakan metode yang bermacam-macam dalam pemberian contoh. Ketiga,
tarjamah dituntut konsisten dengan makna dan maksud yang diterjemahkan, yaitu
kesesuaian antara hasil penerjemahan dengan yang dimaksud oleh penagarang.
Adapun tafsir tidak demukian. Sifat konsisten seorang penafsir tergantung pada
kuat atau tidaknya suatu argument. Keempat, terjemahan dituntut konsisten pada
makna dan maksud dari kata asalnya. Hal ini sangat berbeda dari tafsir yang
menekankan pada penjelasan yang maksimal, baik secara rinci maupun global.
Yang diutamakan dan terpenting adalah sampainya makna dan pesan yang
dikandungnya, dan penjelasan ini sangat tergantung pada situasi dan kondisi dari
mufassir sendiri dan audiensnya.
Adapun perbedaan antara tafsir dan takwil adalah, menurut para ulama,
tafsir lebih mengarah kepada pengertian yang bersifat akhir ayat. Jadi, tafsir
terfokus pada makna teks lahirnya, sedangkan takwil mengacu pada pengambilan
makna yang lebih mendalam, makna yang tersembunyi dari ayat-ayat Al- Qur’an.
Pengertian takwil seperti itu mengindikasikan adanya upaya yang lebih serius
dalam pengertia-pengertia lain. Perbedaan keduanya dari terjemah adalah bahwa

7
terjemahan cendrung pada proses alih bahasa dari bahasa al- qur’an ke bahasa
asing, baik secara literal, tafsiriyah, maupun ma’nawiyah.

C. Klasifikasi Tafsir Al- Qur’an.


Corak penafsiran yang ditempuh oleh para mufasir terdiri atas dua macam
yaitu :

1. Tafsir bir riwayah (bil ma’tsur)


Menurut pakar tafsir, adalah corak penafsiran yang pertama kali
muncul. Pada dasarnya jenis tafsir ini menjadikan ayat suci Al-Qur’an,
hadis Nabi, dan segala hal yang datang dari sahabat dan tabi’in sebagai
alat untuk menafsirkan Al-Qur’an. Tafsir ini diperoleh melalui dua fase.
Fase pertama , yaitu fase periwayatan. Pada fase ini para sahabat menukil
riwayat penafsiran dari Nabi SAW, dan menyampaikan kepada sahabat
lainnya. Fase kedua, yaitu pengodifikasian. Pada fase ini dibukukanlah
riwayat-riwayat penafsiran yang disebarkan pada fase pertama

2. Tafsir bir Ra’yi


Muncul sebagai akibat berinteraksinya umat Islam dengan peradaban
Yunani yang banyak menggunakan akal. Dalam tafsir ini kita melihat
peranan akal sangat dominan. Sudah tentu tanpa ketinggalan dasar-dasar
naqlinya. Pada perkembangan selanjutnya, tafsir bi ar-ra’yi melahirkan
beberapa metodologi tafsir yang berbeda seiring dengan kecenderungan
mufasir terntunya. Diantara sebab kemunculan corak tafsir ini adalah
semakin majunya ilmu-ilmu keislaman yang diwarnai dengan kemunculan
beragam disiplin ilmu, karya-karya para ulama, beragam warna metode
penafsiran, dan pakar di bidangnya masing-masing.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Al- Qur’an sebagai pedoman dalam hidup kita. Maka, untuk memahami
kandungan al-qur’anagar dapat diterapkan dalam kehidupan kita memerlukan
pengetahuan dalam mengetahui maknanya, takwil, dan tafsirnya.
Dari makalah ini dapat kita simpulkan bahwa tafsir merupakan ilmu yang
dipelajari untuk memahami kitab allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad
SAW, yang menerangkan maknanya, menyingkap hukumnya serta hikmahyang
terkandung didalamnya dengan merujuk kepada ilmu bahasa arab. Takwil adalah
mengalihkan makna lafadz suatu ayat ke makna yang lain dan menjelaskan
makna yang tersirat didalam ayat tersebut. Sedangkan tarjamah adalah
memindahkan kalimat atau lafadz dari satu bahasa ke bahasa yang lain.

B. Saran
Demikianlah makalah kami yang menjelaskan tentang tafsir, takwil, dan
tarjamah. Makalah inipun tak luput dari kesalahan dan kekurangan, maupun target
yang ingin kami capai. Apabila ada kritik dan saran untuk makalah kami ini, agar
dapat menjadi pelajaran bagi kita semua.

9
DAFTAR PUSTAKA

drajat, a. (2017). ulumul qur'an, pengantar studi ilmu-ilmu al-qur'an. depok: kencana.
nahar, s. (2015). isi studi ulimul qur'an. medan: perdana publishing.
sarwat, a. (2020). pengantar ilmu tafsir. jakarta selatan: rumah fiqih publishing.

10

Anda mungkin juga menyukai