Anda di halaman 1dari 15

“ Tehnik Dan Bentuk Evaluasi Hasil Belajar ”

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI

Dosen Pengampu: Sri Fahmiyati, M. Pd

Disusun Oleh:
Lilis Febrianti
Muhmmad Alfi Zulfikri
My Syaro Utami

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM FATAHILLAH

SERPONG TANGERANG SELATAN

2021 M/1443 H
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala


rahmat, taufiq, hidayah dan nikmat-nikmat-Nya, antara lain nikmat iman,
nikmat islam, nikmat sehat wal afiyat serta nikmat panjang umur, kami selaku
pemakalah dapat menyusun makalah ini dengan baik dan jelas melalui beberapa
sumber yang kami dapat dari jurnal dan buku. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami dan seluruh akademisi di kelas kami. Shalawat serta
salam semoga senantiasa selalu tercurahkan kepada junjungan kita, suri
tauladan kita yakni baginda Nabi Muhammad saw. begitu juga kepada
keluarganya, para sahabatnya, serta kepada seluruh pengikutnya hingga yaumil
akhir nanti.
Makalah ini kami susun dengan judul “Tehnik dan Bentuk Evaluasi
Pendidikan”. Penyusunan makalah untuk memenuhi salah satu tugas
kelompok mata kuliah Pengembangan Sistem Evaluasi PAI dan sebagai media
untuk menambah wawasan kami tentang Evaluasi Pendidikan. Mudah-
mudahan apa yang kami tulis dan tuangkan dalam makalah ini dapat menambah
wawasan akademisi.
Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna dan baik dari segi
isi atau materi, susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
kesalahan-kesalahan kami. Demikianlah makalah ini dapat bermanfaat bagi
kami khususnya dan para pembaca umumnya.

Tangerang Selatan, 15 November 2021


Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................
1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................
2
C. Tujuan Penulisan .........................................................................................
2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Kegunaan Evaluasi Pendidikan .........................................
3
B. Tehnik Evaluasi Belajar...............................................................................
7
C. Bentuk Evaluasi Belajar ..............................................................................
8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 14


ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Seiring dengan perkembangan jaman, pendidikan dituntut untuk dapat
mencetak insan yang bermartabat dan berkualitas agar dapat meningaktkan taraf
hidup bangsa. Berbagai perubahan telah dilakukan dalam dunia pendidikan untuk
memenuhi kebutuhan sesuai dengan tuntutan zaman. Untuk mengetahui apakah
pendidikan yang telah dilaksana sudah dapat menghasilkan lulusan yang
berkualitas, maka perlu diadakanya suatu evaluasi dalam pendidikan.
Teknik evaluasi adalah metode yang digunakan agar suatu tujuan evaluasi,
yaitu menggali informasi tentang peserta didik dapat tercapai. Untuk melakukan
evaluasi maka evaluator harus menguasai teknik evaluasi. Dengan penilaian guru
akan mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus, minat,
hubungan sosial, sikap dan kepribadian siswa atau peserta didik. Untuk keperluan
evaluasi diperlukan teknik evaluasi yang bermacam-macam, seperti kuesioner, tes,
skala, format observasi, dan lain-lain. Dari sekian banyak teknik evaluasi, secara
umum dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni teknik tes dan nontes. Khusus
untuk evaluasi hasil pembelajaran teknik evaluasi yang paling banyak digunakan
adalah tes. Untuk melakukan evaluasi maka evaluator harus menguasai teknik
evaluasi. Teknik evaluasi adalah metode yang digunakan agar suatu tujuan
evaluasi, yaitu menggali informasi tentang peserta didik dapat tercapai. Ada dua
macam teknik evaluasi yang dapat digunakan dalam melaksanakan evaluasi, yaitu
teknik non tes dan teknik tes.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, penyusun memaparkan beberapa rumusan masalah,
sebagai berikut:
1. Apa pengertian dan kegunaan evaluasi?
2. Apa saja tehnik-tehnik evaluasi pendidikan?
3. Apa saja bentuk-bentuk evaluasi pendidikan?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dan kegunaan evaluasi.
2. Untuk mengetahui dan memahami tehnik evaluasi pendidikan.
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk evaluasi pendidikan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Kegunaan Evaluuasi


1. Pengertian Evaluasi
Evaluasi juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengumpulkan informasi
tentang kinerja manusia, sistem, atau alat yang kemudian digunakan untuk
menentukan alternatif terbaik dalam membuat keputusan.1
Pengertian Evaluasi Menurut Para Ahli
Menurut Sudijono Evaluasi adalah sebuah interpretasi (penafsiran) yang
bersumber pada data-data kuantitatif.
Menurut Stufflebeam, dkk Evaluasi adalah proses menggambarkan, mendapatkan,
dan menyediakan informasi yang berguna untuk menilai alternatif keputusan.
Menurut Worthen and Sanders Evaluasi adalah proses mencari sesuatu yang
berharga, baik berupa program, informasi, produksi, maupun alternatif prosedur.
Menurut Purwanto : pemberian nilai terhadap kualitas tertentu dan proses
merencanakan, mendapatkan, serta menyediakan informasi yang diperlukan untuk
membuat alternatif-alternatif keputusan.
2. Kegunaan Evaluasi
Sebuah kegiatan evaluasi memberikan manfaat baik bagi pihak yang
mengevaluasi maupun yang dievaluasi karena proses ini memiliki banyak fungsi
sebagai berikut.
a. Fungsi Pengukuran Keberhasilan
Mengukur keberhasilan sebuah kegiatan atau progam merupakan fungsi
evaluasi yang paling utama. Pengukuran tingkat keberhasilan dilakukan pada
berbagai komponen, termasuk metode yang digunakan, penggunaan sarana, dan
pencapaian tujuan.
b. Fungsi Seleksi

1
Sudjono, Anas.2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

3
Melalui fungsi selektif, kegiatan evaluasi dapat digunakan untuk menyeleksi
seseorang, metode, atau alat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
sebelumnya. Contohnya adalah dalam memutuskan apakah seseorang layak atau
tidak untuk diterima bekerja, naik jabatan, dan sebagainya.

c. Fungsi Diagnosis
Evaluasi juga dapat digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan
sesorang atau sebuah alat dalam bidang kompetensi tertentu. Contoh fungsi
diagnosis dari kegiatan evaluasi adalah untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan seorang siswa dalam mata pelajaran yang dipelajarinya.
d. Fungsi Penempatan2
Proses evaluasi berfungsi untuk mengetahui posisi terbaik untuk seseorang
sesuai kapabilitas dan kapasitas yang dimilikinya. Dengan melakukan evaluasi,
manajemen perusahaan dapat menempatkan setiap karyawan di posisi yang paling
tepat sehingga menghasilkan kinerja yang optimal.
Tujuan dilakukannya kegiatan evaluasi:
a. Mengetahui tingkat penguasaan seseorang terhadap kompetensi yang
sudah ditetapkan berdasarkan standar dan kebutuhan organisasi.
b. Mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi sehingga dapat dilakukan
diagnosis serta memberikan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan
objek evaluasi.
c. Mengukur tingkat efisiensi dan efektivitas sebuah media, metode, atau
sumber daya lainnya dalam pelaksanaan sebuah kegiatan.
d. Memberikan umpan balik dan informasi penting untuk memperbaiki
kekurangan dan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan.

B. Tehnik-tehnik Evaluasi Hasil Belajar


Teknik evaluasi digolongkan menjadi 2 yaitu
1. Teknik Non tes
Maksudnya adalah penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik
dilakukan dengan tanpa menguji peserta didik.
2
Aksara Widoyoko,S.Eko Putra. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan
Praktis Bagi Pendidik dan Calon Didik. Yogyakarta: Pustaka Belajar Zainal Arifin. 2010.

4
a. Skala Bertingkat
Yang dimaksud dengan skala bertingkat atau rating scala adalah tes yang
digunakan untuk mengukur kemampuan anak didik berdasarkan tingkat tinggi
rendahnya penguasaan dan penghayatan pembelajaran yang telah diberikan.
b. Daftar Cocok
Maksudnya adalah suatu tes yang berbentuk daftar pertanyaan yang akan
dijawab dengan membubuhkan tad cocok (x) pada kolom yang telah
disediakan.
c. Wawancara
Maksudnya adalah semua proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau
lebih berhadap-hadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain,
mendengar dengan telinganya sendiri suaranya.
d. Daftar Angket
Maksudnya adalah bentuk tes yang berupa daftar pertanyaan yang diajukan
pada responden, baik berupa keadaan diri, pengalaman, pengetahuan, sikap dn
pendapatnya tentang sesuatu.
e. Pengamatan (Observasi)
Maksudnya adalah teknik evaluasi yang dilakukan dengan cara meneliti
secara cermat dan sistematis. Dengan menggunakan alat indra dapat dilakukan
pengamatan terhadap aspek-aspek tingkah laku siswa disekolah. Oleh karena
pengamatan ini bersifat langsung mengenai aspek-aspek pribadi siswa, maka
pengamtan memiliki sifat kelebihan dari alat non tes lainnya. Teknik
pengamatan atau observasi merupakan salah satu bentuk teknik nontes yang
biasa dipergunakan untuk menilai sesuatu melalui pengamatan terhadap
objeknya
f. Riwayat Hidup
Ini adalah salah satu tehnik non tes dengan menggunakan data pribadi
seseorang sebagai bahan informasi penelitian. Dengan mempelajari riwayat
hidup maka subjek evaluasi akan dpat menarik suatu kesimpulan tentang
kepribadian, kebiasaan dan sikap dari objek yang dinilai.
2. Teknik Tes.

5
Tehnik tes adalah satu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk
suatu tugas atau merangkai tugas yang harus dikerjakan oleh anak didik atau
sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai yang dicapai oleh anak-
anak lain atau dengan nilai standar yang ditetapkan.
Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, kecerdasan,
kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh sesesorang atau kelompok.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat dijelaskan bahwa tes merupakan alat
ukur yang berbentuk pertanyaan atau latihan, dipergunakan untuk mengukur
kemampuan yang ada pada seseorang atau sekelompok orang. Sebagai alat ukur
dalam bentuk pertanyaan, maka tes harus dapat memberikan informasi
mengenai pengetahuan dan kemampuan obyek yang diukur. Sedangkan sebagai
alat ukur berupa latihan, maka tes harus dapat mengungkap keterampilan dan
bakat seseorang atau sekelompok orang.
a. Tes Subjektif
Tes ini sering pula diartikan sebagai tes essay yaitu tes hasil belajar yang
terdiri dari suatu pertanyaan atau suruhan yang menghendaki jawaban yang
bersifat uraian dan atau penjelasan.
b. Tes Objektif
Maksudnya adalah adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan
secara objektif. Hal ini memang dimaksudkan untuk mengatsi kelemahan-
kelemahan dari tes bentuk essay. Dalam penggunaan tes objektif ini jumlah soal
yang diajukan jauh lebih banyak dari pada tes essay

C. Bentuk-bentuk Evaluasi Hasil Belajar


Secara garis besar ada dua macam bentuk penilaian, yaitu bentuk tes
subjektif dan bentuk tes objektif. Berikut penjelasannya:
1. Tes Subjektif
Tes subjektif ini biasa disebut juga sebagai tes essay atau essay
examination. Yang dimaksud dengan tes essay adalah tes yang berbentuk
pertanyaan tulisan, yang jawabannya merupakan karangan (essay) atau kalimat
yang panjang-panjang. Tes esai merupakan bentuk penilaian yang paling

6
dikenal dan banyak digunakan oleh guru-guru disekolah dari dulu sampai
sekarang. Umumnya tes esai ini berjumlahkan lima sampai sepuluh item soal
saja.3
Menurut sejarah yang ada lebih dahulu itu adalah bentuk tes subjektif ini /
tes esai. Akan tetapi karena bentuk ini banyak kelemahan-kelemahan, maka
para ahli pendidikan berusaha untuk menyusun tes dalam bentuk yang lain,
yaitu tes objektif.4
Meskipun demikian, tidak berarti bentuk esai ditinggalkan sama sekali.
Bentuk esai dapat digunakan untuk mengukur kegiatan belajar yang sulit diukur
oleh bentuk objektif. Dilihat dari luas sempitnya materi yang ditanyakan, maka
tes bentuk esai atau bisa juga disebut uraian, dapat dibagi menjadi dua bentuk,
yaitu uraian terbatas ( restricted respons items ) dan uraian bebas ( extented
respons items ).5
a. Uraian bebas
Butir soal itu hanya menyangkut masalah utama yang dibicarakan tanpa
memberikan arahan tertentu dalam menjawabnya.6
Contoh :
Allah telah melimpahkan nikmat-Nya kepada kita amat banyak. Oleh
karena itu kita sudah sepatutnya mensyukuri nikmat tersebut kepada Allah
SWT. Jelaskan bagaimana caranya kita mensyukuri nikmat Allah itu sesuai
ajaran Rasulullah?7
b. Uraian Terbatas
Peserta didik diberi kebebasan untuk menjawab soal yang ditanyakan,
namun arah jawaban dibatasi sedemikian rupa sehingga kebebasan tersbut
menjadi bebas yang terarah.
Contoh :

3
M.Ngalim Purwanto, prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2009 ) hlm, 35
4
Sumadi Suryabrata, psikologi pendidikan, ( Jakarta : Rajawali Pers, 2010 ), hlm. 306
5
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, ( Bandung : PT Remaja Roesdakarya Offset,
2009 ), hlm. 125
6
Chabib Thoha, Tehnik Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001),
hlm.57
7
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hlm.
100

7
Dimasa Khulafaur Rasyidin, tercatat tiga peristiwa peperangan antara kaum
muslimin menghadapi Romawi. Sebutkan dan Jelaskan secara singkat ketiga
peristiwa dimaksud!
2. Tes Objektif
Tes Objektif sering juga disebut tes dikotomi ( dichotomously scored
item karena jawabannya antara benar atau salah dan skornya antara 1 atau 0.
Disebut tes objektif karena penilaiannya objektif. Siapapun yang mengoreksi
jawaban tes ini maka hasilnya akan sama karena kunci jawabannya sudah jelas
dan pasti. Tes objektif terdiri atas beberapa bentuk, yaitu benar-salah, pilihan
ganda, menjodohkan, dan melengkapi jawaban atau jawaban singkat.
Sebagaimana dikemukakan oleh Witherington ( 1952 ) bahwa , “There are
many varietes of there new test, but four kinds are in most common use, true
false, multiple-choice, completion, matching”.8

a. Tes benar Salah


Tes benar salah adalah butir soal atau tugas yang berupa pernyataan
yang jawabannya menggunakan pilihan pernyataan benar atau salah. Alternatif
jawaban bisa berbentuk :
 Benar-salah
 Setuju-tidak setuju
 Baik-tidak baik
Contoh :
 B – S : Penerjemahan Alqur’an dan sejumlah karya lain tidak berhenti
memberikan sumbangan penting untuk kegiatan studi keislaman
 B – S : Kota Toledo merupakan salah satu pusat ilmiah Islam Spanyol di
Zaman Pertengahan Eropa.9
b. Tes Pilihan Ganda
Tes pilihan ganda ini umumnya terdiri atas kalimat pokok yang berupa
pernyataan yang belum lengkap dan diikuti oleh empat sampai lima

8
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, ( Bandung : PT Remaja Roesdakarya Offset,
2009 ), hlm. 135
9
Bermawi Munthe, Desain Pembelajaran, ( Yogyakarta : Pustaka Insan Madani ,
2009 ) hlm. 123

8
kemungkinan jawaban yang dapat melengkapi pernyataan tersebut. Pelajar
harus memilih salah satu diantara kemungkinan jawaban tersebut.
Contoh:
Daulah Bani Abbasyah mencapai puncak kejayaan atau zaman keemasan pada
masa pemerintahan :
a) Umar bin Abdul Aziz
b) Utsman bin Affan
c) Yazid bin Mu’awiyah
d) Harun Al-Rasyid
e) Al-ma’mun
c. Tes Menjodohkan
Tes menjodohkan ini sering dikenal dengan sebutan tes matching, tes
mencari pasangan, tes menyesuaikan, tes mencocokkan, dan tes
mempertandingkan. Jadi dalam tes ini disediakan dua kelompok bahan dan
peserta didik harus mencari pasangan yang sesuai antara kelompok pertama
dengan kelompok kedua sesuai petunjuk yang diberikan dalam tes tersebut.
Contoh :
No Daftar 1 Daftar 2
1 Sholat sunah yang dilakukan pada tiap Istikharah
malam bulan ramadhan
2 Sholat sunah yang dilakukan untuk Khauf
memohon petunjuk antara pilihan
yang akan ditentukan
3 Sholat sunah yang dilakukan dalam Tarawih
keadaan takut atau dalam keadaan
bahaya

d. Tes Melengkapi jawaban atau jawaban singkat


Tes ini sering dikenal dengan tes completion, dimana tes ini berbentuk
pernyataan yang salah satunya dikosongkan. Tugas peserta didik ialah mengisi
jawaban pada kata-kata yang kosong tersebut.
Contoh :
 Aliran jabariyah terkenal dengan pahamnya...
 Lembaga keilmuan terkenal pada masa kejayaan khalifah al-Ma’mun
bernama...

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pemaparan materi yang dijelaskan pada bagian pembahasan dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:

Ada dua macam bentuk penilaian, yaitu bentuk tes subjektif dan bentuk tes
objektif. Tes subjektif ini biasa disebut juga sebagai tes essay atau essay
examination. Tes Objektif sering juga disebut tes dikotomi ( dichotomously
scored item karena jawabannya antara benar atau salah dan skornya antara 1 atau
0.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011).


Aksara Widoyoko,S.Eko Putra. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan
Praktis Bagi Pendidik dan Calon Didik. Yogyakarta: Pustaka Belajar Zainal
Arifin. 2010.
Chabib Thoha, Tehnik Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2001).
M.Ngalim Purwanto, prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2009 ).
Sudijono, Anas.2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
Sumadi Suryabrata, psikologi pendidikan, ( Jakarta : Rajawali Pers, 2010 ).
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, ( Bandung : PT Remaja Roesdakarya
Offset, 2009 ).

11

Anda mungkin juga menyukai