Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGERTIAN TAREKAT DAN SEJARAH


PERKEMBANGANNYA
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS

MATA KULIAH : AKHLAK TASAWUF

DOSEN PEMBIMBING : Taufiqul Hadi, Lc. MA

DISUSUN OLEH :

SYAHRI RAMADHANI (201914020)

ASMAUL HUSNA (201914004)

JURUSAN ASTRONOMI ISLAM


FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
LHOKSEUMAWE
2019
Kata Pengantar

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
PENGERTIAN TAREKAT DAN SEJARAH PERKEMBANGANNYA ini
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulis dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Taufiqul Hadi, Lc. MA pada Mata Kuliah Akhlak Tasawuf. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Tarekat dalam Ilmu
Tasawuf bagi para pembaca dan juga penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Taufiqul Hadi, Lc. MA, selaku
dosen mata kuliah Akhlak Tasawauf yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
kesempurnaan makalah ini.

Lhokseumawe, 2019

Penulis

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................................ ii


Daftar Isi................................................................................................................. iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ......................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 1
1.3 TUJUAN PENULISAN ........................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
2.1 PENGERTIAN TAREKAT ...................................................................... 2
2.2 UNSUR-UNSUR DALAM TAREKAT ................................................... 4
2.3 MACAM-MACAM TAREKAT ............................................................... 5
2.4 SEJARAH PERKEMBANGAN TAREKAT DALAM ISLAM .............. 7
BAB III ................................................................................................................... 9
PENUTUP ............................................................................................................... 9
3.1 KESIMPULAN ........................................................................................ 9
3.2 SARAN .................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Untuk mendekatkan diri pada tuhan, maka harus menempuh jalan ikhtiar,
salah satu jalan ikhtiar yaitu dengan mendalamai lebih jauh ilmu tasawuf, untuk
mengetahui sesuatu maka pasti ada ilmunya, banyak dikalangan orang awam yang
kurang mengetahui tentang ilmu mengenal tuhan (Tarekat). Pengertian tentang
Tarekat yaitu, Tariqah adalah khazanah kerohanian (esoterisme), dalam islam dan
sebagai salah satu pusaka keagamaan yang terpenting. Karena dapat
mempengaruhi perasaan dan pikiran kaum muslimin serta memiliki peranan yang
sangat penting dalam proses pembinaan mental beragam masayarakat. Banyak
orang yang salah faham tentang tarekat, sehingga mereka tidak mau mengikutinya.
Namun, mereka yang sudah mengikuti tarekatpun umumnya belum memahami
bagaimana sebenarnya pengertian tarekat, awal mula dan sejarahnya
perkembangannya dalam islam

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Apa yang dimaksud dengan Tarekat ?
b. Bagaimana asal mula Tarekat ?
c. Apa saja macam-macam Tarekta ?
d. Bagaimana sejarah perkembangan tarekat dalam islam ?

1.3 TUJUAN PENULISAN


a. Mengetahui pengertian tarekat itu sendiri
b. Mengetahui lebih jauh tentang sejarah perkembangan tarekat dalam islam

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN TAREKAT


Kata Tarekat di ambil dari bahasa arab, yaitu dari kata benda ‫ طريقة‬yang
secara etimologis berarti jalan, metode atau tata cara. Sedangkan secara
terminologi sufistik, tarekat adalah jalan atau metode khusus untuk menuju jalan
spiritual.1

Adapun tarekat secara terminologis menurut para ahli sufi ataupun


menurut para ahli,

 menurut Syekh Muhammad Amin al-Kurdi al-Irbili al-Syafi al-Naqsyabandi,


dalam kitab Tanwir al- Qulub-nya adalah :

”Tarekat adalah beramal dengan syariat dengan mengambil/memilih


yang ‫( عسيرة‬berat) daripada yang ‫( رخسة‬ringan); menjauhkan diri dari mengambil
pendapat yang mudah pada amal ibadah yang tidak sebaiknya dipermudah;
menjauhkan diri dari semua larangan syariat lahir dan batin; melaksanakan semua
perintah Allah SWT semampunya; meninggalkan semua larangan-Nya baik yang
haram, makruh atau mubah yang sia-sia; melaksanakan semua ibadah fardlu dan
sunah; yang semuamnya ini di bawah arahan, naungan dan bimbingan seorang
guru/syekh/mursyid yang arif yang telah mencapai maqamnya (layak menjadi
seorang Syekh/Mursyid).”

 Menurut Abu Bakar Atjeh

“ Tarekat artinya jalan, petunjuk dalam melakukan sesuatu ibadah sesuai


dengan ajaran yang ditentukan dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw dan

1
Ajid Thohir, Gerakan Politik Kaum Tarekat: Telaah Historis Gerakan Politik Antikolonialisme
Tarekat Qadiriyah-Naqsabandiyah di Pulau Jawa, (Bandung : Pustaka Hidayah : 2002), hlm. 47.

2
dikerjakan oleh sahabat dan tabi’in turun temurun sampai kepada guru-guru,
sambung-menyambung dan rantai-merantai.”

 Menurut Hamka

“ Antara makhluk dan khaliq ada perjalanan hidup yang harus kita
tempuh. Inilah yang dikatakan thoriqoh (jalan).”

 Menurut Barmawie Umarie

“ Tarekat adalah jalan atau sistem yang ditempuh menuju keridhaan Allah
semata. Adapun ikhtiar dalam menempuh jalan itu dinamakan suluk, sedangkan
orangnya bernama salik. Jadi tarekat adalah saluran-saluran dari tasawuf.”

 Menurut J.S. Trimingham

“ Tarekat adalah “a practical method (other terms were madhhab, ri’ayah


and suluk) to guide a seeker by tracing a way of thought, feeling and action,
leading a succession of stages (maqamat, an integral association with psycological
experience called ‘states,’ ahwal) to experience of Divine Reality (haqiqa)
(Metode praktis (bentuk-bentuk lainnya, mazhab, ri’ayah dan suluk) untuk
membimbing murid dengan menggunakan pikiran, perasaan dan tindakan melalui
tingkatan-tingkatan (maqamat, kesatuan yang utuh dari pengalaman jiwa yang
disebut ‘states,’ ahwal) secara beruntun untuk merasakan hakikat Tuhan)”
Adapun “thariqat” menurut istilah ulama Tasawuf ialah :
1. “Jalan kepada Allah dengan mengamalkan ilmu Tauhid, Fikih dan
Tasawuf.”
2. “Cara atau kaifiat mengerjakan sesuatu amalan untuk mencapai suatu
tujuan.”
Berdasarkan beberapa definisi yang tersebut di atas, jelaslah bahwa
thariqat adalah suatu jalan atau cara untuk mendekatkan diri kepada Allah, dengan
mengamalkan ilmu Tauhid, Fikih dan Tasawuf.
Tarekat juga berarti organisasi yang tumbuh seputar metode sufi yang khas.
Pada masa permulaan, setiap guru sufi dikelilingi oleh lingkaran murid mereka

3
dan beberapa murid ini kelak akan menjadi guru pula. Boleh dikatakan bahwa
tarekat itu mensistematiskan ajaran dan metode-metode tasawuf. Guru tarekat
yang sama mengajarkan metode yang sama, zikir yang sama, muraqabah yang
sama. Seorang pengikut tarekat akan memperoleh kemajuan melalui sederet
amalan-amalan berdasarkan tingkat yang dilalui oleh semua pengikut tarekat yang
sama. Dari pengikut biasa (mansub) menjadi murid selanjutnya pembantu Syaikh
(khalifah-nya) dan akhirnya menjadi guru yang mandiri (mursyid).

2.2 UNSUR-UNSUR DALAM TAREKAT


a. Mursyid
Mursyid adalah dianggap telah mencapai tahap mukasyafah, telah
terbuka tabir antara dirinya dan Tuhan. Mursyid atau guru atau master
atau pirbertugas menemani dan membimbing para penempuh jalan
spiritual untuk mendekati Allah, seperti yang terjadi pada diri sang guru.
Guru spiritual itu kadang disebut dengan istilah thayr al-quds (burung suci)
atau Khidir. Dalam tarekat, bimbingan guru yang telah mengalami
perjalanan rohani secara pribadi dan mengetahui prosedur-prosedur setiap
mikraj rohani adalah sangat penting. 2
b. Baiat
Baiat atau talqin adalah janji setia seorang murid kepada gurunya,
bahwa ia akan mengikuti apa pun yang diperintahkan oleh sang guru,
tanpa “reserve”.
c. Silsilah
Silsilah tarekat adalah “nisbah”, hubungan guru terdahulu sambung-
menyambung antara satu sama lain sampai kepada Nabi. Hal ini harus ada
sebab bimbingan keruhanian yang diambil dari guru-guru itu harus benar-
benar berasal dari Nabi. Kalau tidak demikian halnya berarti tarekat itu
terputus dan palsu, bukan warisan dari Nabi. 3

2
Ahmad Najib Burhani, Tarekat tanpa Tarekat,(Jakarta, Serambi Ilmu Semesta : 2002), hlm. 36.
3
Sri Mulyati, dkk, Mengenal dan Memahami Tarekat-tarekat Muktabarah di Indonesia, (Jakarta,
Kencana : 2005), hal 9-10.

4
d. Murid
Murid atau kadang disebut salik adalah orang yang sedang mencari
bimbingan perjalanannya menuju Allah. Dalam pandangan pengikut
tarekat, seorang yang melakukan perjalanan rohani menuju Tuhan tanpa
bimbingan guru yang berpengalaman melewati berbagai tahap (maqamat)
dan mampu mengatasi keadaan jiwa (hal) dalam perjalanan spiritualnya,
maka orang tersebut mudah tersesat.4
e. Ajaran
Ajaran adalah praktik-praktik dan ilmu-ilmu tertentu yang diajarkan
dalam sebuah tarekat. Biasanya, masing-masing tarekat memiliki kekhasan
ajaran dan metode khusus dalam mendekati Tuhan. Guru-guru tarekat
yang sama mengajarkan metode yang sama kepada murid-muridnya.

2.3 MACAM-MACAM TAREKAT


tarekat yang mu’tabar ada 41 macam, sebagai berikut:
1. Tarekat Kadiriyyah,
2. Tarekat Naksyabandiyah,
3. Tarekat Syaziliyah,
4. Tarekat Rifa’iyyah,
5. Tarekat Ahmadiyyah,
6. Tarekat Dasukiyyyah,
7. Tarekat Akbariyah,
8. Tarekat Maulawiyyah,
9. Tarekat Qurabiyyah,
10. Tarekat Suhrawardiyyah,
11. Tarekat Khalwatiyyah,
12. Tarekat Jalutiyyah,

4
Ahmad Najib Burhani, Tarekat tanpa Tarekat,(Jakarta, Serambi Ilmu Semesta : 2002), hlm. 37.

5
13. Tarekat Bakdasiyah,
14. Tarekat Ghazaliyah,
15. Tarekat Rumiyyah,
16. Tarekat Jatsiyyah,
17. Tarekat Sya’baniyyah,
18. Tarekat Shiddiqiyyah,
19. Tarekat Qusyasyiyyah,
20. Tarekat Tijaniyyah,
21. Tarekat ‘Alawiyyah,
22. Tarekat ‘Usyaqiyyah,
23. Tarekat Bakriyyah,
24. Tarekat ‘Umariyyah,
25. Tarekat ‘Usmaniyyah,
26. Tarekat ‘Aliyyah,
27. Tarekat Abbasiyah,
28. Tarekat Haddadiyyah,
29. Tarekat Maghribiyyah,
30. Tarekat Ghaibiyyah,
31. Tarekat Hadiriyyah,
32. Tarekat Syattariyyah,
33. Tarekat Bayumiyyah,
34. Tarekat Aidrusiyyah,
35. Tarekat Sanbliyyah,
36. Tarekat Malawiyyah,
37. Tarekat Anfasiyyah,
38. Tarekat Sammaniyyah,
39. Tarekat Sanusiyyah,
40. Tarekat Idrisiyah, dan
41. Tarekat Badawiyyah.

6
2.4 SEJARAH PERKEMBANGAN TAREKAT DALAM ISLAM
Pada awalnya, tarekat itu merupakan bentuk praktik ibadah yang diajarkan
secara khusus kepada orang tertentu. Misalnya, Rasulullah mengajarkan wirid
atau zikir yang perlu diamalkan oleh Ali ibn Abi Thalib. Atau, Nabi saw.
memerintahkan kepada sahabat A untuk banyak mengulang-ulang kalimat tahlil
dan tahmid. Pada sahabat B, Muhammad memerintahkan untuk banyak membaca
ayat tertentu dari surat dalam Alquran. Ajaran-ajaran khusus Rasulullah itu
disampaikan sesuai dengan kebutuhan penerimanya, terutama berkaitan dengan
faktor psikologis.
Pada abad pertama Hijriyah mulai ada perbincangan tentang teologi,
dilanjutkan mulai ada formulasi syariah. Abad kedua Hijriyah mulai muncul
tasawuf. Tasawuf terus berkembang dan meluas dan mulai terkena pengaruh luar.
Salah satu pengaruh luar adalah filsafat, baik filsafat Yunani, India, maupun
Persia. Muncullah sesudah abad ke-2 Hijriyah golongan sufi yang mengamalkan
amalan-amalan dengan tujuan kesucian jiwa untuk taqarrub kepada Allah. Para
sufi kemudian membedakan pengertian-pengertiansyariat, tahriqat, haqiqat, dan
makrifat. Menurut mereka syariah itu untuk memperbaiki amalan-amalan
lahir, thariqat untuk memperbaiki amalan-amalan batin (hati), haqiqat untuk
mengamalkan segala rahasia yang gaib, sedangkan makrifat adalah tujuan akhir
yaitu mengenal hakikat Allah baik zat, sifat maupun perbuatanNya. Orang yang
telah sampai ke tingkat makrifat dinamakan wali. Kemampuan luar biasa yang
dimilikinya disebut karamat atau supranatural, sehingga dapat terjadi pada dirinya
hal-hal yang luar biasa yang tidak terjangkau oleh akal, baik di masa hidup
maupun sudah meninggal. Syaikh Abdul Qadir Jaelani (471-561/1078-1168)
menurut pandangan sufi adalah wali tertinggi disebut quthub al-auliya (wali
quthub).
Pada abad ke-5 Hijriyah atau 13 Masehi barulah muncul tarekat sebagai
kelanjutan kegiatan kaum sufi sebelumnya. Hal ini ditandai dengan setiap silsilah
tarekat selalu dihubungkan dengan nama pendiri atau tokoh-tokoh sufi yang lahir
pada abad itu. Setiap tarekat mempunyai syaikh, kaifiyah zikir dan upacara ritual

7
masing-masing. Biasanya syaikh atau mursyid mengajar murid-muridnya di
asrama latihan rohani yang dinamakan suluk atau ribath..
Kehadiran tasawuf berikut lembaga-lembaga tarekatnya di Indonesia,
sama tuanya dengan kehadiran Islam itu sendiri sebagai agama yang masuk di
kawasan ini. Namun, tampaknya, dari sekian banyak tarekat yang ada di seluruh
dunia, hanya ada beberapa tarekat yang bisa masuk dan berkembang di Indonesia.
Hal itu dimungkinkan di antaranya karena faktor kemudahan sistem komunikasi
dalam kegiatan transmisinya. Tarekat yang masuk ke Indonesia adalah tarekat
yang populer di Makkah dan Madinah, dua kota yang saat itu menjadi pusat
kegiatan dunia Islam. Faktor lain adalah karena tarekat-tarekat itu dibawa langung
oleh tokoh-tokoh pengembangnya yang umumnya berasal dari Persia dan India.
Kedua negara ini dikenal memiliki hubungan yang khas dengan komunitas
Muslim pertama di Indonesia.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan yang diatas dapat kita ambil kesimpulan yaitu : Istilah
tarekat diambil dari bahasa Arab thariqah yang berarti jalan atau metode.
Sedangkan pengertian tarekat secara istilah adalah suatu jalan atau cara untuk
mendekatkan diri kepada Allah, dengan mengamalkan ilmu Tauhid, Fikih dan
Tasawuf. Ia bisa juga berarti sebuah pengorganisasian dari tasawuf.
Unsur-unsur terpenting dalam tarekat ada lima: 1. Mursyid (guru), 2. Baiat
(janji setia), 3. Silsilah (hubungan antar guru), 4. Murid, dan 5. Ajaran.
Adapun tujuan utama pendirian berbagai tarekat oleh para sufi adalah
untuk membina dan mengarahkan seseorang agar bisa merasakan hakikat
Tuhannya dalam kehidupan sehari-hari melalui perjalanan ibadah yang terarah
dan sempurna.
Pada awalnya, tarekat itu merupakan bentuk praktik ibadah yang diajarkan secara
khusus kepada orang tertentu. Misalnya, Rasulullah mengajarkan wirid atau zikir
yang perlu diamalkan oleh Ali ibn Abi Thalib. Kemudian kemunculan tarekat
sendiri diawali dengan pengklasifikasian antara syariat, tahriqat, haqiqat, dan
makrifat oleh para sufi. Barulah pada abad ke-5 Hijriyah atau 13 Masehi muncul
tarekat sebagai kelanjutan dari pemikiran kaum sufi tersebut.

3.2 SARAN
Dalam memahami tarekat tidak cukup hanya dengan mempelajari sekilas saja.
Karena seluk-beluk tarekat sangatlah rumit dan penuh dengan teka-teki. Sebab
ruang lingkup tarekat adalah spiritual yang tidak bisa dipelajari kecuali dengan
pengalaman batiniyah tersendiri.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ajid Thohir, 2002. Gerakan Politik Kaum Tarekat: Telaah Historis Gerakan
Politik Antikolonialisme Tarekat Qodiriyah-Naqsabandiyah di Pulau
Jawa. Bandung: Pustaka Hidayah.
Ahmad Najib Burhani, 2002. Tarekat tanpa Tarekat. Jakarta: Serambi Ilmu
Semesta.
Sri Mulyati, dkk, 2005. Mengenal dan Memahami Tarekat-tarekat Muktabarah di
Indonesia. Jakarta: Kencana
https://pengertiankomplit.blogspot.com/2017/09/pengertian-thoriqoh.html

http://www.sarjanaku.com/2011/11/pengertian-tarekat-dan-sejarah.html#

https://www.academia.edu/6512162/MAKALAH_TAREKAT

10

Anda mungkin juga menyukai