Anda di halaman 1dari 9

POKOK – POKOK AJARAN ASWAJA

DI BIDANG AQIDAH, SYARI’AH, TASAWUF

Di Susun Oleh :
Hanifa Berlian As Syahada (201230000509)
Luluk Agustin (201230000518)
Latar Belakang
Pokok – Pokok Ajaran Aswaja

Ahlussunnah Wal Jama’ah meliputi pemahaman dalam tiga bidang utama, yakni bidang Aqidah,
Syari’ah , Tasawuf . Ketiganya merupakan ajaran islam yang harus bersumber dari Nash Al-Qur’an maupun
Hadist dan kemudian menjadi satu kesatuan konsep ajaran Aswaja.

Dalam pokok-pokok ajaran Islam secara universal hampir semua golongan memiliki pemahaman yang
sama terhadap ayat-ayat dan hadits qath’i dan hal-hal pokok lainnya, seperti tentang ke- Esaan Allah,
kewajiban shalat, puasa, zakat dan lainnya.
Bidang Aqidah

Yang terpenting dalam bidang aqidah adalah :

1. ke-Maha Esaan Allah

Para ulama' ahlussunnah wal jama'ah menegaskan bahwa Allah SWT itu Maha Esa dan selain Allah adalah ciptaan-
NYA Allah tidak menyerupai makhluknya.

2. Nama dan sifat Allah

Allah SWT mempunya sifat yang Maha sempurna dan tidak dapat di bandingkan dengan sifat manusia.

3. Melihat allah di akhirat

Allah dapat dilihat kelak diakhirat, tetapi tidak di ketahui cara dan bentuknya, karena keadaan di akhirat tidak sama
dengan di dunia. kemungkinan itu terjadi apabila allah sendiri yang menghendaki.
4. Al Qur'an Kalamullah
Al Qur'an sebagai kalamullah dapat dipahami dengan dua pengertian yakni sebagai kalamnafsinya allah yang qadim dan
bukan makhluk ,dan sebagai kalam lafdzy yang tersusun dari huruf,kata-kata,dan bunyi di cetak berupa mushaf dan di
tilawah kan (di baca ) dengan suara adalah makhluk.,barang baru dan bukan Qadim.

5. Perbuatan Manusia
Al Maturidi mengatakan bahwa perbuatan manusia adalah ciptaan tuhan karena segala sesuatu dalam wujud ini adalah
ciptaan-Nya.Namun karena kebijaksanaan dan keadilan kehendak-Nya.,tuhan mengharuskan manusia ber ikhtiar agar
kewajiban kewajiban yang dibeban kan kepadanya dapat di laksanakan.

6. Akal dan Wahyu


Akal ditempatkan dibawah wahyu .karena itu dalam menentukan baik dan buruk harus berdasarkan wahyu. Memang akal
dapat mengetahui tuhan ,tetapi wahyulah yang mewajibkan orang mengetahuiNya.dan hanya dengan wahyulah kita dapat
mengetahui bahwa yang patuh kepada allah akan mendapat pahala dan yang tidak patuh akan mendapat hukuman.
Bidang Syariah /Fikih

a. Membaca basmalah ketika membaca surat al fatihah

Menurut madzab syafi'i membaca basmalah dalam surat al fatihah pada waktu shalat hukumnya wajib .Apabila shalat itu
termasuk "shalat jahriyah"maka basmalah harus dibaca keras dan apabila termasuk "shalat sirriyah"maka harus di baca pelan.
karena itu apabila bila tidak dibaca, maka fatihahnya kurang dan shalatnya tidak sah.

b. Membaca doa qunut pada waktu mengerjakan shalat subuh

Menurut madzab syafi'i bacaan doa qunut ada dua bagian, yang pertama doa dan yang kedua pujian. selama membaca
doa qunut, imam supaya membacanya dengan keras dan makmum mengamininya dianjurkan mengangkat kedua tangan dan
bila selesai tidak usah mengusapkannya ke muka jika selesai berdoa. Shalat tarawih dan jumlah rakaatnya menurut ulama'
aswaja shalat tarawih termasuk sunnah muakkadah yang jumlah rakaatnya tidak terbatas. jumlah rakaatnya adalah 20 ditambah
3 rakaat shalat witir. Alasannya adalah karena ijma' sahabat sejak masa pemerintahan khalifah umar bin khattab .dan
kesepakatan para ulama'.
Bidang Tashawwuf

Dalam khasanah keilmuan islam di kenal dua dua aliran tasawwuf yaitu tasawwuf sunni dan filsafi. tasawwuf
sunni adalah tasawuf yang berwawasan akhlak yang bersumber dari al quran dan al hadits. sedang kan filsafi
menggabungkannya dengan filsafat dan unsur-unsur mistik lainnya.aswaja lebih memilih tasawwuf sunni untuk
diajar dan di kembangkan. inti dari tasawwuf adalah menyucikan hati agar lebih dekat dengan tuhan dan mencapai
ma'rifatullah. untuk itu seorang sufi harus menempuh jalan yang diawali dengan riyadlah ruhaniyah (latihan rohani)
dan secara bertahap menempuh berbagai fase yang disebut "maqamat"(tingkatan), yakni tingkatan seorang
hambanya di hadapan tuhannya dalam hal ibadah dan latihan -latihan jiwa yang dilakukannya.
• Maqam at taubah
Secara umum taubat diartikan memohon ampun atas segala dosa .di kalangan para sufi kata "at taubah " memiliki
arti lebih dari pengertian tersebut karena didalamnya mengandung arti bertaubat dari bisikan bisikan hati yang
tercela dan kelalaian dari mengingat Allah SWT.
• Maqam al wara'
Dalam pandangan para sufi wara' diartikan dengan meninggalkan segala sesuatu yang di dalamnya terdapat keragu-
raguan antara halal dan haram (syubhat) ibrahim bin adham berkata wara' adalah meninggalkan setiap yang berbau
syubhat dan meninggalkan apa yang tidak berguna yakni meninggalkan berbagai macam kelebihan nikmat."dari
pengertian trsebut wara' bukan saja meninggalkan yang syubhat tetapi juga berbagai kenikmatan yang halal yang di
anggap tidak penting .
• Maqam az zuhdu
Zuhdu berarti meninggalkan kehidupan dunia dan berkonsentrasi kepada kehidupan akhirat.abu usman berkata:
zuhud adalah kamu tinggal dunia kemudian tidak peduli siapa yang mengambilnya. dengan demikian ,zuhud berarti
memandang kecil arti dunia dan menghapus pengaruhnya dalam hati. zuhud ada 2 macam zuhud wajib
meninggalkan yang haram dan zuhud fadilah meninggalkan yang halal untuk kualitas ketqwaan kepada Allah SWT.
• Maqam al faqru
Al faqru menurut para ahli diartikan sebagai tidak meminta sesuatu melebihi apa yang telah dimiliki dan tidak
meminta rizki selain mencukupi kebutuhan utk dapat menjalan kan ibadah.
• Maqam as shabru
Berarti tabah dalam menghadapi kesulitan tanpa rasa kesal dalam diri .sabar juga berarti :
"ketabahan mempertahankan dorongan agama ketika menghadapi dorongan hawa nafsu"
• Maqam at tawakkal
Tawakkal berarti sikap hati yang selalu merasa tentram dengan apa yang telah dijanjikan oleh allah. tawakkal juga
berarti berserah diri (taslim)kepada ketentuan allah baik yang disukai atau tidak.
• Maqam ar ridla
Merasa puas dengan apa yang telah di anugrahkan oleh allah baik berupa nikmat atau musibah. rabiah al adawiyah
berkata: "jika merasa gembira menerima seprti kegembiraannya menerima nikmat .
Kesimpulan

Imam Abu Hamid Al-Tusi Al-Ghazali menjelaskan “Tasawuf adalah menyucikan hati dari apa saja selain
Allah. kaum sufi adalah para pencari di Jalan Allah, dan perilaku mereka adalah perilaku yang terbaik, jalan mereka
adalah jalan yang terbaik, dan pola hidup mereka adalah pola hidup yang paling tersucikan. Mereka telah
membersihkan hati mereka dari berbagai hal selain Allah dan menjadikannya sebagai saluran tempat mengalirnya
sungai-sungai yang membawa ilmu-ilmu dari Allah.” kata Imam Al-Ghazali. Seorang sufi adalah mereka yang
mampu membersihkan hatinya dari keterikatan selain kepada-Nya.

Anda mungkin juga menyukai