PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan kita kaji dalam makalah kita kali ini
antara lain:
Akhlak tasawuf | 1
C. Tujuan
Dengan adanya makalah ini kami berharap, kita bisa paham dan
mengerti tentang tasawuf, tujuan dan dasar dari tasawuf agar
keimanan kita pada Dzat Pencipta kita lebih meningkat sehingga kita
hidup menjadi lebih baik dan dicintaiNya.
Akhlak tasawuf | 2
BAB II
PEMBAHASAN
Akhlak tasawuf | 3
5. Saf ( )صوفpertama. Sebagaimana halnya orang yang
sholat pada saf pertama mendapat kemuliaan dan pahala yang utama,
demikian pula orang – orang sufi dimuliakan Allah dan mendapat
pahala, karena dalam sholat jamaah mereka mengambil saf yang
pertama.1
Akhlak tasawuf | 4
6. Menurut Syamnun, tasawuf adalah engkau memiliki sesuatu
dan tidak di miliki sesuatu.
B. Dasar Tasawuf
2
Rosihon Anwar dan Mukhtar Solihin, Ilmu Tasawuf , Bandung, Pustaka
Setia:2000, Hlm.11 – 14.
Akhlak tasawuf | 5
Tasawuf pada awal pembentukannya, adalah akhlak atau
keagamaan, sedangkan moral keagamaan ini banyak diatur dalam al
Qur’an dan As Sunnah. sumber pertamanya adalah ajaran – ajaran
Islam sebab tasawuf di timba dari Al Qur’an As Sunnah dan amalan
serta ucapan para sahabat. Amalan serta ucapan para sahabat itu tentu
saja tidak keluar dari ruang lingkup Al Qur’an dan As Sunnah, karena
itu, dua sumber utama tasawuf adalah Al Qur’an dan As Sunnah.
1. Landasan Al-Qur’an
Akhlak tasawuf | 6
ع33 ان هللا واس.ه هللا33وهلل المشرق والمغرب فاينما تولوا فثم وج
عليم.
Artinya:
“Dan milik Allah timur dan barat. Kemana pun kamu menghadap
disanalah wajah Allah, sunggu Allah Maha luas, Maha Mengetahui.”
(Q. S. Al-Baqarah: 115)
Bagi kaum sufi, ayat ini mengandung arti bahwa dimana saja Tuhan
ada, disana pula Tuhan dapat dijumpai.
Akhlak tasawuf | 7
akan kami kemukakan ayat-ayat Al-Qur’an yang menjadi landasan
sebagian tingkatan dan keadaan para sufi.
“... katakanlah, ‘kesenangan di dunia ini hanya sedikit dan akhirat itu
lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa...’”. (Q. S. An-Nisa: 77)
“... sungguh, yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang
yang paling bertaqwa ....” (Q. S. Al-Hujurat: 13)
“... dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan
mencukupkan (keperluan)-nya...” (Q. S. Ath-Thalaq: 3)
Akhlak tasawuf | 8
...لئن شكرتم الزيدنكم....
Artinya:
Artinya:
2. Landasan Hadis
Akhlak tasawuf | 9
Berikut ini beberapa matan hadis yang dapat dipahami dengan
pendekatan tasawuf.
Akhlak tasawuf | 10
a. Kezuhudan Rasulullah dan kesedehanaannya
Salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hazim dari
Rasulullah beliau sangat bersahaja dalam soal makan. Ia bercerita:
Aku melihat Abu Hurairah memberi isyarat dengan jarinya beberapa
kali, seraya berkata, “Demi Dzat yang jiwa Abu Hurairah ada dalam
genggaman tangan-Nya, Nabi Allah tidak pernah kenyak selama tiga
hari berturut-turut dengan mengonsumsi roti gandum sampai beliau
meninggal dunia.” (HR. Al-Bukhari).3
Perlu dicatat disini, bahwa Rsulullah tidak suka memakai kain dari
bulu domba di segala waktu. Bahkan beliau pernah melepasnya karena
satu hal yang diperhatikan oleh salah satu istrinya, yaitu Aisyah.
Akhlak tasawuf | 11
Diriwayatkan dari Abu Umamah dari Rasulullah beliau bersabda:
Akhlak tasawuf | 12
Dikalangan para sahabat pun terdapat orang yang mengikuti praktik
bertasawuf, sebagaimana yang dipraktikkan Nabi Muhammad saw.
Abu Bakar Ash-Shiddiq, mislnya, pernah berkata, “Aku mendapatkan
kemuliaan dalam ketakwaan, ke-fana’-an dalam keagungan, dan
kerendahan hati.” Khalifah Umar ibn Khaththab pernah berkhotbah di
hadapan jamaah kaum muslim dalam keadaan berpakaian yang sangat
sederhana. Khalifah Utsman ibn ‘Affan banyak menghabiskan
watunya untuk beribadah dan mebaca Al-Qur’an. Baginya Al-Qur’an
ibarat surat dari kekasih yang selalu dibawa dan dibaca ke mana pun
ia pergi.4
BAB III
PENUTUP
4
Muhammad Fauqi Hajjaj, Tasawuf Islam & Akhlak, Jakarta: Amzah, 2013, hlm.
53
Akhlak tasawuf | 13
Kesimpulan
Saran
Akhlak tasawuf | 14
Daftar Pustaka
Akhlak tasawuf | 15