Anda di halaman 1dari 4

Nama : Desfa Surur Nasyirotul Kamil

Keas : XI IIK 1
Matpel : Akidah Alkhlak
1. Pengertian tasawuf menurut bahasa

Pengertian tasawuf menurut etimologi juga pendekatan lainnya, terdapat perbedaan. Secara umum,
diantara perbedaan tersebut tentu ada garis merah atau benang merah yang dapat ditarik.

 Berasal dari Kata Shuffah

Tasawuf berasal dari istilah shuffah. Shuffah berarti serambi tempat duduk. Suffah berasal di serambi
masjid Madinah yang disediakan untuk mereka yang belum memiliki tempat tinggal atau rumah dan
dari orang-orang muhajirin yang ada di Masa Rasulullah SAW. Mereka dipanggi sebagai Ahli Suffah
atau Pemilik Sufah karena di serambi masjid Madinah itulah tempat mereka.

 Berasal dari Kata Shaf

Selain itu, istilah tawasuf juga berasal dari kata Shaf. Shaf memiliki arti barisan. Istilah ini dilekatkan
kepada tasawuf karena mereka, para kaum sufi, memiliki iman yang kuat, jiwa dan hati yang suci,
ikhlas, bersih, dan mereka senantiasa berada dalam barisan yang terdepan jika melakukan shalat
berjamaah atau dalam melakukan peperangan.

 Berasal dari Kata Shafa dan Shuafanah

Istilah Tasawuf juga ada yang mengatakan berasal dari kata shafa yang artinya bersih atau jernih dan
kata shufanah yang memiliki arti jenis kayu yang dapat bertahan tumbuh di daerah padang pasir yang
gersang.

 Berasal dari Kata Shuf

Pengertian Tasawuf juga berasal dari kata Shuf yang berarti bulu domba. Pengertian ini muncul
dikarenakan kaum sufi sering menggunakan pakaian yang berasal dari bulu domba kasar. Hal ini
melambangkan bahwa mereka menjunjung kerendahan hati serta menghindari sikap
menyombongkan diri. Selain itu juga sebagai simbol usaha untuk meninggalkan urusan-urusan yang
bersifat duniawi. Orang-orang yang menggunakan pakaian domba tersebut dipanggil dengan istilah
Mutashawwif dan perilakunya disebut Tasawuf.

2. Pengertian tasawuf menurut istilah

Pengertian tasawuf menurut terminologi dari para ahli sufi juga terdapat varian-varian yang berbeda.
Hal ini dapat dijelaskan dari berbagai pandangan sufi berikut:

 Menurut Imam Junaid

Menurut seorang sufi yang berasal dari Baghdad dan bernama Imam Junaid, Tasawuf memiliki
definisi sebagai mengambil sifat mulia dan meninggalkan setiap sifat rendah.

 Menurut Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili

Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili adalah seorang syekh yang berasal dari Afrika Utara. Sebagai
seorang sufi ia mendefinisikan tasawuf sebagai proses praktek dan latihan diri melalui cinta yang
mendalam untuk ibadah dan mengembailikan diri ke jalan Tuhan.
 Sahal Al-Tustury

Sahal Al Tustury mendefinisikan tasawuf sebaai terputusnya hubungan dengan manusia dan
memandang emas dan kerikil. Hal ini tentu ditunjukkan untuk terus menerus berhubungan dan
membangun kecintaan mendalam pada Allah SWT.

 Syeikh Ahmad Zorruq

Menurut Syeikh Ahmaz Zorruq yang berasal dari Maroko, Tasawuf adalah ilmu yang dapat
memperbaiki hati dan menjadikannya semata-mata untuk Allah dengan menggunakan pengetahuan
yang ada tentang jalan islam. Pengetahuan ini dikhususkan pada pengetahuan fiqh dan yang memiliki
kaitan untuk mempebaiki amalan dan menjaganya sesuai dengan batasan syariah islam. Hal ini
ditujukan agar kebikjasanaan menjadi hal yang nyata.

3. Tasawuf dari masa ke masa

masa Rasullulah Muhammad saw belum dikenal istilah Tasawuf.Kata tasawuf dan sufi belum
dikenal pada masa awal Islam, namun tanda-tanda sufi dan ilmu kesufian itu sudah ada,meskipun
nama sufi dan tasawuf sendiri belum muncul,sebagai mana ilmu-ilmu lainnya seperti ilmu hadist, ilmu
kalam,ilmu fiqih, dll.  Tasawuf baru dimulai pada pertengahan abad III Hijriyah oleh Abu Hasyim-Kufi
(w. 250H) dengan meletakkan al sufi dibelakang namanya menjadi Abu Hsyim Al-Sufi.dalam Islam
sebelum adanya tasawuf terlebih dahulu muncul apa yang dinamakan Zuhud.Zuhud sendiri muncul
pada akhir abad I dan awal abad II Hijriyyah.
Menurut para ahli, zuhud adalah fase yang mendahului tasawuf.karena perihal yang paling penting
bagi seorang Sufi adalah zuhud, yaitu keadaan meninggalkan dunia dan hidup kematerian.Sebelum
menjadi seorang sufi terlebih dahulu harus menjadi seorang zahid barulah menjadi Sufi.
4. Apa yang di ajarkan oleh ilmu tasawuf?
 ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihan akhlaq, membangun dhahir
dan batin serta untuk memperoleh kebahagian yang abadi. Tasawuf pada awalnya merupakan
gerakan zuhud (menjauhi hal duniawi) dalam Islam, dan dalam perkembangannya
melahirkan tradisi mistisme Islam. Tarekat (pelbagai aliran dalam Sufi) sering dihubungkan
dengan Syiah, Sunni, cabang Islam yang lain, atau gabungan dari beberapa tradisi [butuh rujukan].
Pemikiran Sufi muncul di Timur Tengah pada abad ke-8, sekarang tradisi ini sudah tersebar ke
seluruh belahan dunia. Sufisme merupakan sebuah konsep dalam Islam, yang didefinisikan oleh para
ahli sebagai bagian batin, dimensi mistis Islam; yang lain berpendapat bahwa sufisme adalah filosofi
perennial yang telah ada sebelum kehadiran agama, ekspresi yang berkembang bersama agama
Islam.
5. Apa dalil bertasawuf?
Dalam hal ini, tasawuf termaktub dalam Surat Al A’la ayat 14-15,

‫َق ْد أَ ْفلَحَ َمنْ َت َز َّك ٰى َو َذ َكرَ اسْ َم رَ ِّب ِه َفصَ لَّ ٰى‬

Artinya: Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat
nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.

Selain itu dalam QS Al Anfal ayat 17,

‫م ُْؤ ِمنِينَ ِم ْن ُه َباَل ًء حَ سَ ًنا ۚ إِنَّ هَّللا َ سَ مِي ٌع عَ لِي ٌم َفلَ ْم َت ْق ُتلُو ُه ْم َو ٰلَكِنَّ هَّللا َ َق َتلَ ُه ْم ۚ َومَا رَ َميْتَ إِ ْذ رَ َميْتَ َو ٰلَكِنَّ هَّللا َ رَ م َٰى ۚ َولِ ُي ْبلِيَ ا ْل‬

Artinya: Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang
membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang
melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan
kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui.
Selain itu, ada dalam

 QS Al Baqarah : 115

“Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.”

 QS Al Baqarah : 186

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku
adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku,
maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-
Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

 QS Qof : 16

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan
oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.”

 QS Al Kahfi : 65

“Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami
berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi
Kami.”
Dalam pelaksanaan praktik tasawuf, tentunya manusia jangan sampai lupa dan meninggalkan juga
bagaimana aktivitas kehidupan berdasarkan Tujuan Penciptaan Manusia , Proses Penciptaan
Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut
Islam sesuai dengan fungsi agama islam.

Melaksanakan praktik tasawuf bukan berarti sama dengan meninggalkan juga usaha untuk
dapat Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut Islam. Dunia Menurut
Islam memang bukanlah segala-galanya, dan tidak boleh terlena dengannya. Namun Allah pun juga
menyuruh manusia untuk dapat mengoptimalkan kehidupan dunia agar dapat meraih Sukses Menurut
Islam.

Dalil Tasawuf berdasarkan kisah Rosulullah

Dari berbagai hadits, Rasulullah SAW diketahui hidup dengan sangat sederhana. Bahkan terkadang
Rasulullah mengenakan pakaian tambalan. Beliau tidak makan dan minum selain yang halal dan
senantiasa beribadah kepada Allah SWT pagi dan malam. Hingga suatu hari Siti Aisyah bertanya,
“Mengapa engkau seperti ini ya Rasulullah, padahal Allah SWT senantiasa mengampuni dosamu?”

Rasulullah pun menjawab, “Apakah engkau tidak menginginkan aku menjadi hamba yang bersyukur
kepada Allah?”

Tak hanya itu, dalam hadits lain juga banyak dijumpai Rasulullah berbicara tentang kehidupan
tasawuf seperti,

“Barangsiapa yang mengenal dirinya sendiri berarti ia mengenal Tuhannya”

Anda mungkin juga menyukai