Anda di halaman 1dari 28

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN TASAWUF


Dari segi bahasa (Linguistik) terdapat sejumlah kata atau istilah yang
dihubungkan orang dengan tasawuf. Para ahli berselisih tentang asal kata tasawuf,
antara lain :
 Shuffah ( serambi tempat duduk ): yakni serambi masjid nabawi di
Madinah yang disediakan untuk orang-orang yang belum mempunyai
tempat tinggal dan kalangan Muhajirin di masa Rasulullah SAW. Mereka
biasa dipanggil ahli shuffah (pemilik serambi) karena di serambi masjid
itulah mereka bernaung.1
 Shaf ( barisan ): karena kaum shufi mempunyai iman kuat, jiwa bersih,
ikhlas, dan senantiasa memilih barisan yang paling depan dalam sholat
berjamaah atau dalam perang suci.2
 Shafa : bersih atau jernih.3
 Shufanah : Sebutan nama kayu yang bertahan tumbuh di padang pasir.
 Shuf (bulu domba): disebabkan karena kaum sufi biasa menggunakan
pakaian dari bulu domba yang kasar, sebagai lambang akan kerendahan
hati mereka, juga menghindari sikap sombong, serta meninggalkan usaha-
usaha yang bersifat duniawi. Orang yang berpakaian bulu domba disebut “
mutashawwif ”, sedangakan perilakunya disebut “ tasawuf ”4
 Theosofi : Ilmu ketuhanan. Tetapi yang terakhir ini tidak disetujui oleh
H.A.R.Gibb. Dia cenderung kata tasawuf berasal dari Shuf (bulu domba).5

Dengan Demikian dari segi kebahasaan tasawuf menggambarkan keadaan


yang selalu berorientasi kepada kesucian jiwa , mengutamakan panggilan allah ,

1 Nasution, harun, Falsafat dan minisme dalam islam hal. 18

2 ‘abd al-karim al-Qusyairi, Al-Risalah al Qusyairiyah hal 7


3 Ibid., hal.8

4 M. Mushafa hilmi, Al-Hayah al-ruhiyyah fi al-islam hal.83

5 Ibid.,hal. 87-89

Makalah Tasawuf Siska Sivvani 11150820000060 UIN Syarif Hidayatullah Page 1


berpola hidup sederhana, mengutamakan kebenaran , dan rela berkorban demi
tujuan-tujuan yang lebih mulia di sisi Allah. Sikap demikian pada akhirnya
membawa seseorang berjiwa tangguh , memiliki daya tangkal yang kuat dan
efektif terhadap berbagai godaan hidup yang menyesatkan.
Selain itu menurut pandangan para sufi tasawuf di definisikan sebagai berikut:
1. Imam Qushayri, pengarang biografi Rasa’il menganggap tasawuf
sebagai suatu kesucian yaitu kesucian kehidupan jasmani dan rohani.6
2. Syeikh al-islam zakaria Ansari mengatakan bahwa tasawuf
mengajarkan cara untuk menyucikan diri, meningkatkan moral dan
membangun kehidupan jasmani dan rohani guna mencapai kebahagian
abadi. Unsur utama tasawuf adalah penyucian jiwa, dan tujuan
akhirnya adalah tercapainya kebahagiaan dan keselamatan abadi.7
3. Abu ‘l Hasan Nuri berkata:”Tasawuf adalah Penyangkalan atas semua
kenikmatan untuk diri sendiri.” Dengan kata lain tasawuf melepaskan
kenikmatan jasmani yang tak sesuai dengan hukum islam.8
4. Abu’ Ali Qazwini berpendapat bahwa: “ Tasawuf berarti tingkah laku
yang baik.” 9
5. Abu Sahl Sa’luki mendefinisikan tasawuf sebagai “ Tingkah laku
yang tidak menimbulkan protes.” 10
6. Abu Muhammad Al-Jurayri berkata : “Tasawuf adalah membangun
kebiasaan yang terpuji dan penjagaan hati dari semua keinginan dan
nafsu.”11

6 Nata abuddin,Metodologi studi Islam,hal.15

7 Ibid., hal 25

8 Nasution, harun, Falsafat dan minisme dalam islam, hal. 34.

9 Ibid., hal 35

10 Ibid., hal 37

11 Ibid., hal 38

Makalah Tasawuf Siska Sivvani 11150820000060 UIN Syarif Hidayatullah Page 2


7. Muhammad Ibn Al-Qassab Berpendapat, “Tasawuf adalah sifat yang
baik, seorang yang memiliki sifat yang lebih baik adalah seorang sufi
yang lebih baik.”12
8. Abu Muhammad Ruwaim berkata: “ Tasawuf tak lain adalah
penyerahan diri kepada kehendak Allah.”13
Dengan demikian jelaslah bahwa menurut para ahli sufi yang terkenal,
tasawuf tidak lain adalah penyucian akal dan kehendak hati. Penyucian ini berarti
menghilangkan keinginan seseorang karena kehendak Allah. Hal ini berarti
membangun dinding kokoh yang memisahkan antara diri yang sesungguhnya dan
nafsu iblis untuk melawan Allah. Dengan kata lain ini berarti disiplin diri.
Menghindari apa yang dilarang dan mengerjakan apa yang di perintahkan.
Kemudian dari segi istilah, terdapat tiga sudut pandang yang digunakan para
ahli untuk mendefinisikan tasawuf yaitu14 :
1. Sudut Pandang menusia sebagai makhluk terbatas
2. Sudut pandang manusa sebagai makhluk yang harus berjuang
3. Sudut pandang manusia sebagai makhluk bertuhan .
Jika dilihat dari sudut pandang manusia sebagai makhluk yang terbatas, tasawuf
dapat di definisikan sebagai upaya menyucikan diri dengan cara menjauhkan
pengaruh kehidupan dunia dan memusatkan perhatian hanya kepada Allah .
Selanjutnya, jika sudut pandang yang digunakan adalah pandangan bahwa
manusia sebagai makhluk yang harus berjuang, tasawuf di definisikan sebagai
upaya memperindah diri dengan akhlak yang bersumber pada ajaran agama dalam
rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT . dan jika sudut pandang yang
digunakan adalah manusia sebagai makhluk yang bertuhan , tasawuf dapat di
definisikan sebagai kesadaran fitrah (perasaan percaya kepada Tuhan) yang dapat
mengarahkan jiwa agar selalu tertuju kepada kegiatan-kegiatan yang dapat
menghubungkan manusai dengan Tuhan.

12 Nasution, harun, Falsafat dan minisme dalam islam, (Jakarta:Bulan Bintang,1978),Cet.II

13 Ibid., hal 40
14 Ibn khallikan,.op.cit..

Makalah Tasawuf Siska Sivvani 11150820000060 UIN Syarif Hidayatullah Page 3


Jika ketiga definisi tasawuf tersebut satu dan lainnya dihubungkan, segera
tampak bahwa tasawuf pada intinya adalah upaya melatih jiwa dengan berbagai
kegiatan yang dapat membebaskan diri manusia dari pengaruh kehidupan
duniawi, selalu dekat dengan Allah, sehingga jiwanya bersih dan memancarkan
akhlak mulia.
2.2 SUMBER TASAWUF
Menurut Prof. Louis Massignon, seorang orientalis perancis sebagaimana
terurai dalam karyanya , essai sur les origines du lexique technique de la mystique
musulmane. Dalam kajiannya itu dia sampai pada kesimpulan, bahwa Sumber
Tasawuf itu empat15:
1. Alquran sebagai sumber yang terpenting
2. Ilmu-ilmu islam, seperti Hadist, Fiqh, Nahwu dll
3. Terminologi-terminologi para ahli ilmu kalam angkatan pertama
4. Bahasa ilmiah yang terbentuk di timur sampai enam abad permulaan
adalah dari bahasa lainnya , seperti bahasa bahasa yunani dan persia, yang
menjadi bahasa ilmu pengetahuan dan filasafat.

Tasawuf, seperti telah dikemukakan diatas, pada awal pembentukan


disiplinnya adalah moral keagamaan. Jelas sumber pertamanya adalah ajaran-
ajaran islam , sebab tasawuf di timba dari Al-Quran dan As-Sunnah dan amalan
serta ucapan para sahabat.
Dari Al-Quran dan As-sunnah itulah para sufi , pertama-tama mendasarkan
pendapat mereka tentang moral dab tingkah laku. Juga latihan-latihan rohaniah
mereka.
Menurut Al-Thusi dalam kitab al-luma mengemukakan bagaimana para sufi
secara khusus lebih menaruh perhatian terhadap moral lurur serta sifat dan amalan
utama. Hal ini demi mengikuti Nabi, dan para sahabatnya , serta orang-orang
setelah beliau16.

15 . Abbas, Arifin Ilmu Tasawuf hal. 35

16 Al-sarraj Al-thusi, Al-luma

Makalah Tasawuf Siska Sivvani 11150820000060 UIN Syarif Hidayatullah Page 4


o Ayat-ayat Al-Quran yang menjadi sumber ajaran tasawuf dan sebagai
pendorong untuk mengikatkan dan mendekatkan diri kepada Allah, di
antaranya adalah sebagai berikut: 
1.

Artinya: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang


Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. (Al-Baqarah:
186).17

2.

Artinya: Dan kepunyaan Allah lah Timur dan Barat; maka ke mana
pun kamu menghadap, di-sanapun ada wajah Allah; sesungguhnya
Allah adalah Maha Luas lagi Maha Mengetahui. (Al-Baqarah: 115).18

2.3 KONSEP ILMU DALAM TASAWUF


Tinjauan analitis terhadap tasawuf menunjukan bagaimana para sufi memiliki
suatu konsepsi ilmu untuk mendekatkan diri kepada Allah seperti Syariat, Tarikat,
Hakikat, Ma’rifat19. Dan jalan ini dimulai latihan-latihan rohaniah lalu secara
bertahap menempuh berbagai fase, yang dikenal dengan tingkatan dan keadaan .
1. Tingkatan atau (Maqam) ialah tingkatan seorang hamba Allah di hadapan-
nya, dalam hal ibadah dan latihan-latihan jiwa yang dilakukannya. Contoh

17. Q.S Al-Baqarah;186


18 Q.S Al-Baqarah; 115
19 Barmawi, sistematika Tasawuf

Makalah Tasawuf Siska Sivvani 11150820000060 UIN Syarif Hidayatullah Page 5


tingkatan ini ialah Taubat, asketis, wara’ (menyucikan diri), hidup
sederhana (faqr), sabar, rela (ridha), tawakkal, dan sebagainya.20
Jalan dilalui seorang sufi tidaklah licin dan dapat ditempuh dengan mudah.
Jalan itu sulit,dan untuk pindah dari maqam satu ke maqam yang lain
menghendaki usaha yang berat dan waktu yang bukan singkat, kadang –
kadang seorang calon sufi harus bertahun – tahun tinggal dalam satu
maqam.
2. Keadaan atau (hal) ialah beningnya kehampiran jiwa terhadap Allah di
relung kalbu diri. Contoh keadaan ini ialah Keterpusatan diri
( Muraqabah), Kehampiran (qarb), cinta, takut, harap, rindu, dekat(uns),
tenteram , penyaksian (Musyahadah), yakin, dan sebagainya.21
2.3.1 Pengertian syariat
Syariat adalah peraturan-peraturan yang bersumber dari Qur’an dan Sunnah.
(QS. Al-Maidah 48: Likulli ja’alna minkum syir’atan wa minhajan) Mengerjakan
syariat adalah mengerjakan amal badaniyah dari hukum-hukum seperti shalat,
puasa, zakat dan haji. Hukum menurut syariat ada 5: fardhu/wajib, sunnat atau
mustahab, mubah, haram dan makruh. Tujuan utama syariat adalah membangun
kehidupan manusia atas dasar amar ma’ruf dan nahi munkar.22

2.3.2 Pengertian Tarekat

Kata Tarekat di ambil dari bahasa arab, yaitu dari kata benda thoriqoh yang
secara etimologis berarti jalan, metode atau tata cara23. Adapun tarekat dalam
terminologis (pengertian) ulama sufi: yang dalam hal ini akan saya ambil definisi
tarekat menurut Syekh Muhammad Amin al-Kurdi al-Irbili al-Syafi al-
Naqsyabandi, dalam kitab Tanwir al- Qulub-nya adalah:
”Tarekat adalah  beramal dengan syariat dengan mengambil/memilih yang azimah
(berat) daripada yang rukhshoh (ringan); menjauhkan diri dari mengambil
pendapat yang mudah pada amal ibadah yang tidak sebaiknya dipermudah;
menjauhkan diri dari semua larangan syariat lahir dan batin; melaksanakan semua
perintah Allah SWT semampunya; meninggalkan semua larangan-Nya baik yang
20 Abbas, Arifin, pengantar ilmu tasawuf hal. 45
21 Ibid., hal. 56
22 Zahri, Mustafa. Kunci Mengenal Tasawuf. Hal. 84.
23 Abubaka, pengantar ilmu tarekat, aceh. Hal 10

Makalah Tasawuf Siska Sivvani 11150820000060 UIN Syarif Hidayatullah Page 6


haram, makruh atau mubah yang sia-sia; melaksanakan semua ibadah fardlu dan
sunah; yang semuamnya ini di bawah arahan, naungan dan bimbingan seorang
guru/syekh/mursyid yang arif yang telah mencapai maqamnya (layak menjadi
seorang Syekh/Mursyid).”

Menurut Asy-Syekh Muhammad Amin Al-Kurdiy mengemukakan tiga


macam definisi, yang berturut-turut disebutkan:
‫ا لطر يقة هي ا لعمل با الشر يعة و ا الخذ بعزا ئعها و ا لبعد عن ا لتسا هل‬
‫فيما ال ينبغي ا لتسا هل فيه‬
Artinya:
“Tariqat adalah pengamalan syariat, melaksanakan beban ibadah ( dengan tekun )
dan menjauhkan ( diri ) dari ( sikap ) mempermudah ( ibadah ), yang sebenarnya
memang tidak boleh dipermudah”

‫االطر يقة هي ا جتنا ب ا لمنهيا ت ظا هرا و با طنا وا متثا ل ا ال وا مر ا ال لهية‬


‫بقد ر ا لطا قة‬
Artinya:
“Tariqat adalah menjauhi larangan dan melakukan perintah Tuhan sesuai dengan
kesanggupannya, baik larangan yang nyata maupun yang tidak
( batin ).”24
‫الطر يقة هي ا جتنا ب ا محر ما ت و ا لمكرو ها ت و فضو ل ا لمبا حا ت‬
‫و ا دا ء ا لفرا ئض فما ا ستطا ع من ا لنوا فل تحت ر عا ية عا ر ف من ا هل ا لنها ية‬
Artinya:
“Tariqat adalah meninggalkan yang haram dan makruh, memperhatikan hal-hal
mubah ( yang sifatnya mengandung ) fadilah, menunaikan hal-hal yang
diwajibkan dan yang disunatkan, sesuai dengan kesanggupan
( pelaksanaan ) di bawah bimbingan seorang arif ( Syekh ) dan ( Sufi ) yang
mencita-citakan suatu tujuan.”

24 Ibid., hal. 35

Makalah Tasawuf Siska Sivvani 11150820000060 UIN Syarif Hidayatullah Page 7


Terdapat dua macam-macam tarekat25 sebagai berikut:

1. Tarekat wajib, yaitu amalan-amalan wajib, baik fardhu ain dan fardhu
kifayah yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim. tarekat wajib yang
utama adalah mengamalkan rukun Islam. Amalan-amalan wajib ini insya
Allah akan membuat pengamalnya menjadi orang bertaqwa yang
dipelihara oleh Allah. Paket tarekat wajib ini sudah ditentukan oleh Allah
s.w.t melalui Al-Quran dan Al-Hadis. Contoh amalan wajib yang utama
adalah shalat, puasa, zakat, haji. Amalan wajib lain antara lain adalah
menutup aurat , makan makanan halal dan lain sebagainya.
2. Tarekat sunnah, yaitu kumpulan amalan-amalan sunat dan mubah yang
diarahkan sesuai dengan 5 syarat ibadah untuk membuat pengamalnya
menjadi orang bertaqwa. Tentu saja orang yang hendak mengamalkan
tarekat sunnah hendaklah sudah mengamalkan tarekat wajib. Jadi tarekat
sunnah ini adalah tambahan amalan-amalan di atas tarekat wajib. Paket
tarekat sunat ini disusun oleh seorang guru mursyid untuk diamalkan oleh
murid-murid dan pengikutnya. Isi dari paket tarekat sunat ini tidak tetap,
tergantung keadaan zaman tarekat tersebut dan juga keadaan sang murid
atau pengikut. Hal-hal yang dapat menjadi isi tarekat sunat ada ribuan
jumlahnya, seperti shalat sunat, membaca Al Qur’an, puasa sunat, wirid,
zikir dan lain sebagainya.

2.3.3 Pengertian Hakikat


Tarikat dan hakekat adalah sambung menyambung antara satu sama lain.
26
Oleh karena itu pelaksanaan agama Islam, tidak sempurna jika tidak dikerjakan
keempatnya. Maka apabila syariat merupakan peraturan. Tarekat merupakan
Pelaksana, maka Hakekat merupakan tujuan pokok yakni pengenalan tuhan yang
sebenar-benarnya.
Umpamanya dalam soal bersuci, menurut Syariat bersih diri dengan air,
menurut Tarekat bersih diri dari lahir dan bathin dan hawa nafsu, menurut

25 Ibid., hal. 43
26 Zahri, Mustafa. Kunci Memahami Ilmu Tasawuf hal. 88

Makalah Tasawuf Siska Sivvani 11150820000060 UIN Syarif Hidayatullah Page 8


Hakekat bersih hati dari selain Allah. Semuanya itu dicapai untuk mencapai
Ma’rifat terhadap Allah.

2.4.4 Pengertian Ma’rifat


Ma’rifat itu merupakan tujuan pokok, yakni : mengenal Allah yang
sebenar-benarnya27. Terdapat pendapat para sufi tentang ma’rifat yang dicapai
dengan taqwa , tingkah laku luhur, dan ilham, menurut mereka berlandaskan
firman-firman Allah yang berikut:
“Dan Bertaqwalah kepada Allah, Allah mengajarkanmu”28
“Katakanlah, kesenangan di dunia ini hanya sementaradan akhirat itu lebih baik
untuk orang-orang taqwa”.29
“Barang siapa mengharap pertemuan Allah, maka benar-benarwaktu yang
dijanjikan Allah pasti datang”.30

2.4 SEJARAH PERTUMBUHAN TASAWUF


Menurut Sejarah Jauh sebelum lahirnya agama islam, memang sudah ada ahli
Mistik yang menghabiskan masa hidupnya dengan mendekatkan diri kepada
Tuhan-Nya; antara lain terdapat pada India Kuno yang beragam Hindu maupun
31
Budha. Orang-orang mistik tersebut dinamakan Gymnosophists oleh penulis
barat dan disebut al-hukama’ul uroh oleh penulis Arab. Yang dapat diartikan
sebagai orang-orang bijaksana yang berpakaian terbuka. Hal tersebut
dimaksudkan, karena ahli-ahli mistik orang-orang India selalu berpakaian dengan
menutup separuh badannya.

Benih – benih tasawuf sudah ada sejak dalam kehidupan Nabi SAW. Hal ini
dapat dilihat dalam perilaku dan peristiwa dalam hidup, ibadah dan pribadi Nabi

27 Zahri, Mustafa. Kunci memahami Ilmu Tasawuf. Hal. 170.


28 Q.S Al-Baqarah, 2:282.
29 Q-S An-nisaa’, 4:77
30 Q-S Al-Ankabut, 29:5
31 Solikhin, Muhammad, Tradisi Sufi Dari Nabi

Makalah Tasawuf Siska Sivvani 11150820000060 UIN Syarif Hidayatullah Page 9


Muhammad SAW. Sebelum diangkat menjadi Rasul, berhari –hari ia berkhalwat
di gua Hira terutama pada bulan Ramadhan. Disana Nabi banyak berdzikir
bertafakur dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah. Pengasingan diri Nabi di
gua Hira ini merupakan acuan utama para sufi dalam melakukan khalwat. Sumber
lain yang diacu oleh para sufi adalah kehidupan para sahabat Nabi yang berkaitan
dengan keteduhan iman, ketaqwaan, kezuhudan dan budi pekerti luhur. Oleh
sebab itu setiap orang yang meneliti kehidupan kerohanian dalam Islam tidak
dapat mengabaikan kehidupan kerohanian para sahabat yang menumbuhkan
kehidupan sufi pada abad setelahnya.32
Selanjutnya dapat dikemukakan beberapa nash yang mengandung ajaran
tasawuf yaitu:
a.       Nash-nash al-qur’an, antara lain QS; Al-Ahzab ayat 41-42 yang artinya: :
Hai orang-orang yang beriman berdzikirlah dengan menyebut nama Allah, dzikir
yang sebanyak-banyaknya di waktu pagi dan petang”.
b.      Nash-nash hadits yang antara lain artinya berbunyi;” Bersabda Rosulullah
saw: takutilah firasat orang-orang mu’min, karena ia dapat memandang dengan
nur (petunjuk Allah). H.R.Bukhary yang bersumber dari Abi Sa’id Al-Khudriyyi.
Kemudian kemunculan tasawuf yang paling terlihat sejak ada
pertikaian antarumat islam di zaman khalifah ‘Utsman bin ‘Affan dan ‘Ali bin Abi
Thalib, khususnya karena faktor politik. Pertikian antarumat islam karena faktor
politik dan perebutan kekuasaan ini terus berlangsung dimasa khalifah – khalifah
sesudah ‘Utsman dan Ali. Kemudian, muncullah masyarakat yang bereaksi
terhadap hal ini. Mereka menganggap bahwa politik dan kekuasaan merupakan
wilayah yang kotor dan busuk. Mereka melakukan gerakan ‘uzlah, yaitu menarik
diri dari hingar bingar masalah duniawi yang sering kali menipu dan
menjerumuskan. Lalu muncullah gerakan tasawuf yag dipelopori oleh Hasan al-
Bashri pada abad kedua hijriah. Kemudian diikuti oleh figur – figur lain seperti
Shafyan al-Tsauri dan Rabi’ah al-Adawiyah.33

32 Al-Taftazani, Abu Alwafa, Sufi dari Zaman ke zaman

33 Ibid., Hal. 64 .

Makalah Tasawuf Siska Sivvani 11150820000060 UIN Syarif Hidayatullah Page 10


2.5 PERKEMBANGAN TASAWUF

 Abad Pertama dan Kedua Hijriyah


Ada pendapat yang mengatakan bahwa asketisme (zuhud) itu adalah cikal
bakal timbulnya tasawuf. Sedangkan asketisme itu sendiri sumbernya adalah
ajaran Islam, baik yang bersumber dari Al-Qur’an, sunnah maupun kehidupan
sahabat nabi.34
Pengertian umum dari Zuhud sendiri adalah Zuhhaad, jamak dari zahid. Zahid
diambil dari Zuhd yang artinya ”tidak ingin”. Tidak “demam” kepada dunia,
keemegahan, harta benda dan pangkat. Menurut Abu Yazid Busthami ketika
ditanya orang apa arti zuhud itu, beliau menjawab: tidak mempunyai apa-apa dan
tidak dipunyai apa-apa.
Gerakan asketisme itu sendiri dapat dibedakan menjadi 4 aliran utama;
1. Aliran Bashroh35
Aliran Bashroh mulai Nampak pada abad kedua Hijriyah. Aliran ini muncul
dengan ciri khasnya yaitu, sikap asketisme yang sangat kuat dan lebih ekstrim
serta mengembangkan sikap yang amat takut terhadap murka Allah, serta amat
sangat takut terhadap siksa diakhirat. Pada periode inilah, mulai meluas dan
berkembangnya sufisme. Artinya konsep-konsep yang tadinya semata-mata
sebagai sikap hidup saja kemudian disusun sebagai upaya untuk mencapai tujuan.
Tokoh terpenting dari aliran ini. Antara lain; Malik Ibnu Dinar dan Hassan Al-
Bashri.
2. Aliran Madinah36
Sejak masa permulaan Islam, di Madinah sudah terlihat kelompok-kelompok
asketis yang berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As-sunnah dan menempatkan
rosulullah sebagai idola kezuhudan mereka. Ciri yang paling utama di aliran ini
adalah kekuatan dan kekhusyu’an beribadah kepada Allah, konsekuen serta
kensisten dalam sikap walaupun dating berbagai godaan. Bagi mereka yang
terpenting bagi mereka adalah mendepatkan diri kepada Allah serta menjauhkan

34 Ibid., Hal. 54.


35 Ibid., Hal. 71.
36 Ibid., Hal. 69.

Makalah Tasawuf Siska Sivvani 11150820000060 UIN Syarif Hidayatullah Page 11


diri dari segala hal yang dapat mengurangi kekhusyu’an beribadah kepada Allah.
Tokohnya yang terkenal diantaranya adalah Salman Al-Farisi dan Abdullah Ibnu
Mas’ud.
3. Aliran Kuffah37
Apabila kedua aliran diatas lebih mengarahkan perhatian kepada ibadah dan
menghindari pengaruh-pengaruh yang merusak. Maka, aliran Kuffah lebih
bercorak idealis. Gemar kepada hal-hal yang bersifat imajinatif yang biasanya
dituangkan dalam bentuk puisi, tekstualis dalam memahami ketetapan dan sedikit
cenderung kepada aliran syi’ah. Namun, secara keseluruhan aliran ini masih
berpola Ahlu sunnah wal jama’ah. Ciri khas aliran ini yaitu rasa keagamaan yang
kental, asketisme yang keras, kerendahan hati dan kesederhanaan hidup.
Tokohnya yang terkenal yaitu, Shufyan Al-Tsauri.
4. Aliran Mesir38
Aliran mesir memiliki kesamaan ciri dengan aliran madinah. Sebab aliran ini
sebenarnya adalah perluasan dari aliran madinah yang tersebar melalui sahabat
yang ikut serta ke Mesir pada saat Islam memasuki kawasan itu. Tokohnya adalah
Dzuu al-Nun al mishri.
Sulit dipastikan kapan asketisme itu beralih ke sufisme, tetapi yang pasti sufisme
yang awal adalah sufisme yang konsisten dan berpegang teguh pada prinsip-
prinsip Islam. Karena itu tasawuf tipe awal ini dapat diterima sebagian besar
ulama terutama ulama ahlu sunnah wal jama’ah. Hal ini pula yang menyebabkan
penamaan tasawuf sunni. Dari aliran-aliran diatas dapat dilihat bahwa tokoh-tokoh
aliran-aliran tersebut adalah ahlI zuhud. Namun tidak setiap yang zuhud bisa
disebut sufi, tapi sebaliknya tidak mungkin menjadi sufi tanpa melalui zuhud atau
asketisme

Semakin lama hidup kerohanian mereka menjadi suatu alat untuk mencapai
tujuan yang lebih murni bahkan lebih hebat dan mendalam yaitu mengenal Allah
sebenar-benarnya. Usaha mereka itu dari setingkat demi setingkat Takhalli,
Tahalli, dan Tajalli.

1. Takhalli

37 Ibid., Hal. 75.


38 Ibid., Hal. 78

Makalah Tasawuf Siska Sivvani 11150820000060 UIN Syarif Hidayatullah Page 12


Takhalli merupakan langkah pertama yang harus di lakukan oleh seorang
sufi.Takhalli adalah usaha mengosongkan diri dari perilaku dan akhlak tercela.
Salah satu dari akhlak tercela yang paling banyak menyebabkan akhlak jelek
antara lain adalah kecintaan yang berlebihan kepada urusan duniawi.

2. Tahalli

Tahalli adalah upaya mengisi dan menghiasi diri dengan jalan


membiasakan diri dengan sikap, perilaku, dan akhlak terpuji. Tahapan tahalli
dilakukan kaum sufi setelah mengosongkan jiwa dari akhlak-akhlak tercela.
Dengan menjalankan ketentuan agama baik yang bersifat eksternal (luar) maupun
internal (dalam). Yang disebut aspek luar adalah kewajiban-kewajiban yang
bersifat formal seperti sholat, puasa, haji dll. Dan adapun yang bersifat dalam
adalah seperti keimanan, ketaatan dan kecintaan kepada Tuhan. Sikap mental dan
perbuatan yang baik sangat penting diisikan kedalam jiwa manusia akan
dibiasakan dalam perbuatan dalam rangka pembentukan manusia paripurna, antara
lain sebagai berikut:

a.       Taubat: Yaitu rasa penyesalan sungguh – sungguh dalam hati yang disertai
permohonan ampun serta berusaha meninggalkan perbuatan yang menimbulkan
dosa.

b.      Cemas dan Harap (Khauf dan Raja’) : yaitu perasaan yang timbul karena banyak
berbuat salah dan seringkali lalai kepada Allah.

c.    Zuhud: Aliran zuhud timbul pada akhir abad I dan permulaan 39abad II Hijriyyah.
Zuhud menurut para ahli sejarah tasawuf adalah fase yang mendahului tasawuf.
Menurut Harun Nasution yang terpenting bagi seorang calon sufi ialah zuhud
yaitu keadaan meninggalkan dunia dan hidup kematerian. Sebelum menjadi sufi,
seorang calon harus terlebih dahulu menjadi zahid. Sesudah menjadi zahid,
barulah ia meningkat menjadi sufi. Dengan demikian tiap sufi ialah zahid, tetapi
sebaliknya tidak setiap zahid merupakan sufi.
39 Abu Bakar, Pengantar Sejarah Sufi dan Tasawuf,hal. 45

Makalah Tasawuf Siska Sivvani 11150820000060 UIN Syarif Hidayatullah Page 13


d.      Al-Faqr: Yaitu sikap yang tidak menuntut lebih banyak dari apa yang telah
dipunyai dan merasa puas dengan apa yang sudah dimiliki sehingga tidak
meminta sesuatu yang lain.

e.       Al-Sabru: Yaitu suatu keadaan jiwa yang kokoh, stabil, dan konsekuen dalam
pendirian.

f.       Ridha: Yaitu menerima dengan lapang dada dan hati terbuka terhadap apa saja
yang datang dari Allah.9

g.      Muraqabah: yaitu seseorang menyadari bahwa dirinya tidak pernah lepas dari
pengawasan Allah sehingga selalu membawanya pada sikap mawas diri atau self
correction.

3. Tajalli

Untuk pemantapan dan pendalaman materi yang telah dilalui pada fase
tahalli, maka rangkaian pendidikan akhlak selanjutnya adalah fase tajalli. Kata
tajalli bermakna terungkapnya nur ghaib. Agar hasil yang telah diperoleh jiwa dan
organ-organ tubuh –yang telah terisi dengan butir-butir mutiara akhlak dan sudah
terbiasa melakukan perbuatan-perbuatan yang luhur- tidak berkurang, maka, rasa
ketuhanan perlu dihayati lebih lanjut. Kebiasaan yang dilakukan dengan
kesadaran optimum dan rasa kecintaan yang mendalam dengan sendirinya akan
menumbuhkan rasa rindu kepada-Nya.

1. Perkembangan Tasawuf pada masa sahabat

Para sahabat juga mencontohi kehidupan rosulullah yang serba sederhana, dimana
hidupnya hanya semata-mata diabdikan kepada tuhannya. Beberapa sahabat yang
tergolong sufi di abad pertama, dan berfungsi sebagai maha guru bagi pendatang
dari luar kota Madinah, yang tertarik kepada kehidupan shufi, para sahabat-sahabat
tersebut antara lain, Khulafaurrasyidin, Salman Al-Farisiy, Abu Dzarr Al-
Ghifary,40

40 Ibid., hal.39.

Makalah Tasawuf Siska Sivvani 11150820000060 UIN Syarif Hidayatullah Page 14


2. Perkembangan Tasawuf pada masa Tabi’in
Ulama-ulama sufi dari kalangan tabi’in adalah murid dari ulama-ulama sufi dari
kalangan shahabat. Kalau berbicara tasawuf dan perkembangannya pada abad
pertama, dengan mengemukakan tokoh-tokohnya dari kalangan shahabat, maka
pembicaraan perkembangan tasawuf pada abad kedua dengan tokoh-tokohnya
pula. Tokoh-tokoh ulama sufi Tabi’in antara lain, Al-Hasan Al-Bashry,Rabi’ah
Al-Adawiyah, Sufyaan bin sa’id Ats-Tsaury, Daud Ath-Thaaiy, dll.41

 Pada abad ketiga dan keempat Hijriyah


Pada Permulaan Abad ketiga Hijriyah terlihat adanya peralihan konkrit
pada asketisisme islam dan para asketis masa itu tidak lagi dikenal dengan gelaran
tersebut, tapi mereka lebih dikenal dengan sebutan sufi. Mereka pun cenderung
membicarakan konsep-konsep yang sebelumnya justru tidak di kenal, misalnya
tentang moral, jiwa, tingkah laku, pembatasan arah yang harus di tempuh oleh
seorang penempuh jalan menuju jalan Allah42.yang dikenal dengan istilah
tingkatan (Maqam) serta keadaan (hal) ma’rifat, tauhid, fana, penyatuan ataupun
hulul.
pada abad ini perkembangan tasawuf dapat dikatakan pesat, hal ini ditandai
dengan adanya segolongan ahli tasawuf yang mencoba menyelidiki inti ajaran
tasawuf yang berkembang pada masa itu, sehingga mereka membaginya ke dalam
tiga macam, yakni; Tasawuf yang berintikan ilmu jiwa, ilmu akhlaq dan
Metafisika.
Pengetahuan sufi atau yang lebih dikenal dengan paham sufi , mempunyai
terminologi-terminologi tersendiri yang hanya dikenal oleh mereka, pengikut
aliran ini. Disiplin ini termasuk ilmu syariat, dan tumbuh setelah pengkodifikasian
ilmu-ilmu. Dalam hal ini Ibn Khaldun telah mengatakan sesuatu sebagai berikut: “
ketika ilmu-ilmu mulai ditulis dan dihimpun, dan para fuqaha mulai menulis
tentang fiqh, ushul, fiqih, kalam, tafsir, para tokoh sufi pun mulai menulis tentang
tarikat mereka. Diantara mereka terdapat yang menulis masalah sikap
mengingkari dunia (wara),serta instropeksi dalam mengambil atau melepaskan
suatu tindakan , seperti hal nya yang dilakukan al-Qusyairi dengan Al-Risalah Al

41 Ibid.,hal. 41.
42 Ibid., hal.31.

Makalah Tasawuf Siska Sivvani 11150820000060 UIN Syarif Hidayatullah Page 15


Qusyairiyyah-nya, dan Al-Syuhrawardi (Al-Baghdadi) dengan Karya ‘Awarif Al-
ma’arif. Sejak itu ilmu tasawuf pun dalam agama ini menjadi suatu himpunan
ilmu-ilmu, dimana sebelumnya tasawuf hanya dipandang sebagai satuan ibadah
semata.43

Pada abad ketiga dan keempat Hijriyah terdapat dua aliran tasawuf dalam
kalangan para sufi. Pertama, Aliran tasawuf sunni, dimana para penganutnya
mamagari tasawuf mereka dengan al-Quran dan As-sunnah. Serta mengaitkan
keadaan dan tingkatan rohaniah mereka dengan keduanya. Kedua, aliran tasawuf
semi filosofis, dimana para pengikutnya cenderung pada ungkapan-ungkapan
ganjil (syathahiyyat)44 serta bertolak dari keadaan fana menuju pertanyaan tentang
terjadinya penyatuan ataupun hulul dan sedikitnya tasawuf ini bertandakan
kecenderungan metafisis.
Tokoh-tokoh sufi pada masa ini diantaranya; Abu Sulaiman Ad-Daaraany,
Ahmad bin Al-Hawaary Ad-Damasqiy, Abul Faidh Dzuun Nun bin Ibrahim Al-
Mishry, Al-hallaj dll

 Pada abad kelima Hijriyah

Selama abad kelima Hijriyah aliran yang pertama terus tumbuh dan
berkembang. Sebaliknya aliran yang kedua mulai tenggelam. Tenggelamnya
aliran yang kedua pada abad kelima Hijriyah pada dasarnya hanya dimungkinkan
oleh berjayanya aliran teologi ahlus Sunnah wal jamaah, karena keunggulan Abu
al-hasan al-asyari (M 324 H) atas aliran – aliran lainnya, dengan kritiknya yang
keras terhadap keestriman tasawuf oleh abu yazid al busthami dan a-Hallaj
maupun para sufi lain yg ungkapan-ungkapannya terdengar ganjil, termasuk
kecamannya terhadap semua bentuk berbagai penyimpangan lainnya, yang timbul
dikalangan tasawuf. 45
Karena itu tasawuf pada abad kelima Hijriyah cenderung mengadakan
pembaharuan, yakni dengan mengembalikannya ke landasan al-quran dan as-

43 Ibn Khaldun,op.cit.,hal.329.
44 Al-jurjani, al-tarifat
45 Dr.Abu al-wafa, Sufi dari zaman ke zaman, hal. 140

Makalah Tasawuf Siska Sivvani 11150820000060 UIN Syarif Hidayatullah Page 16


sunnah. Al-Qusyairi dan Al – Harawi dipandang sebagai tokoh sufi paling
menonjol pada abad ini, yang membawa tasawuf keaarah aliran aliran sunni dan
metode keduanya dalam hal pembaharuan. Tersebut diikuti oleh Imam Al-Ghazali
pada penggal kedua abad itu. Al ghazali dengan tasawuf sunni nya yang
bertujuan asketisisme, kehidupan sederhana, pelurusan jiwa, dan pembinaan
moral. Pengetahuan tentang tasawuf dikajinya dengan begitu mendalam,
sementara di sisi lain ia melancarkan kritikan tajam terhadap para filosof, kaum
mu’tazilah, dan batiniah. Al-Ghazali lah yang berhasil memancangkan prinsip-
prinsip tasawuf moderat, yang seiring dengan aliran Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.
dan bertentangan dengan jenis tasawuf Al-Hallaj dan Abu Yazid al
Busthami mengenai soal karakter manusia. Karya Al-ghazali di bidang tasawuf
ihya ulum al-din
Pada masa abad kelima Hijriyah ini , tasawuf sunni berada dalam posisi
yang menentukan, yang memungkinkannya tersebar luas dikalangan umat islam,
dan membuat fondasi nya begitu dalam tenpancang untuk jangka lama pada
berbagai masyarakat islam.46

 Pada abad keenam, ketujuh dan kedelapan

1. Perkembangan tasawuf pada abad keenam


Pada abad keenam Hijriyah muncul tasawuf filosofis, tasawuf filosofis
ialah tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan memadukan visi mistis dan visi
rasional pengagasnya.Tasawuf filosofis menggunakan terminologi filosofis dalam
pengungkapannya. Terminologi tersebut berasal dari bermacam-macam ajaran
filsafat, yang telah mempengaruhi para tokoh-tokohnya. 47
Adanya perpaduan antara tasawuf dan filsafat dalam ajaran ini, dengan
sendirinya telah membuat ajaran-ajaran tasawuf jenis ini bercampur dengan
sejumlah ajaran-ajaran filsafat luar islam, seperti dari yunani, persia, dan agama
nasrani. Tetapi orientalisnya sebagai tasawuf tetap tidak hilang. Karena para
tokohnya meskipun mempunyai latar belakang latar belakang kebudayaan dan

46 Ibid., 146
47 Ibid., hal. 187.

Makalah Tasawuf Siska Sivvani 11150820000060 UIN Syarif Hidayatullah Page 17


pengetahuan yang berbeda dan beraneka ragam, sejalan dengan ekspansi islam
waktu itu, tetap berusaha menjaga kemandirian ajaran aliran mereka. Terutama
bila dikaitkan dengan kedudukan mereka sebagai ummat islam. 48
Para sufi yang juga filosof pendiri aliran tasawuf ini mengenal dengan
baik filsafat yunani serta berbagai alirannya misalnya socrates, plato, Aristoteles
dan aliran stoa. Bahkan mereka cukup akrab dengan filsafat timur kuno baik
persia maupun india serta islam seperti Al-farabi dan Ibn sina dll. Tasawuf jenis
ini juga di pengaruhi oleh aliran batiniah sekte ismailiyah dari aliran syiah, dan
risalah-risalah Ikhwan Al-shafa.
Ibnu Khaldun dalam karyanya Al-Muqaddimah49, menyimpulkan bahwa ada
tiga objek utama yang menjadi perhatian para sufi filosof, antara lain50 :
1. Latihan rohaniah dengan rasa, instiusi serta intropeksi diri yang timbul
darinya.
2. Iluminasi atau hakekat yang tersingkap dari alam gaib, seperti sifat
sifat rabbani,‘arsy, kursi, malaikat, kenabian,ruh, hakikat,
Peristiwa – peristiwa dalam alam maupun kosmos yang berpengaruh
terhadap berbagai bentuk kekeramatan atau keluarbiasaan.
3. Penciptaan ungkapan – ungkapan yang pengertiannya sepintas samar –
samar  (syatahiyyat)yang dalam hal ini telah melahirkan reaksi masyarakat
berupa mengingkari, menyetujui, menginterprestasikan.

 Perkembangan tasawuf pada abad ketujuh Hijriyyah


Pada abad ketujuh Hijriyah muncul pula tokoh sufi lainnya yang menempuh
jalan yang sama. Yang paling terkenal diantaranya ialah Abu al-syadzili (M Pada
656 H) dan muridnya, Abu Al- Abbas Al-Mursi ( M 686 H) dan murid angkatan
keduanya, Ibn ‘athaillah Al-Syakandari (M pada 709 H) Mereka ini adalah para
tokoh aliran Syadziliyyah dalam tasawuf , dan tasawuf mereka pun dipandang
sebagai kesinambungan jenis tasawuf sunni dari Al-Ghazali.

 Pada abad Kedelapan dan seterusnya

48 Ibid., 188.
49 Ibn arabi, fushuh alhikam hal. 324
50 Dr.Abu al-wafa, Sufi dari zaman ke zaman, hal. 188

Makalah Tasawuf Siska Sivvani 11150820000060 UIN Syarif Hidayatullah Page 18


Pada masa-masa yang akhir mengalami kemunduran. Para tokohnya
hanya cenderung mengarah pada pemberian komentar dan ikhtisar atas karya-
karya lama, dan lebih menekankan perhatian pada berbagai bentuk kritis dan
formalisme, yang terkadang membuat mereka menyimpang dari substansi
ajaranya sendiri. memang pada masa-masa mutakhir para pengikut tasawuf masih
cukup banyak. Tetapi dari jumlah yang cukup banyak ini tidak muncul
Dalam beberapa abad ini, betul-betul ajaran tasawuf sangat sunyi di dunia islam,.
Factor yang menyebabkan runtuhnya ajaran tasawuf ini antara lain; ahli tasawuf
sudah kehilangan kepercayaan di kalangan masyarakat islam. Serta adanya
penjajah bangsa eropa yang beragama Nasrani ynag menguasai seluruh negeri
islam.

2.5.1 PERKEMBANGAN TASAWUF DI INDONESIA


Islam masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijriah yang dibawa oleh
para pedagang dari luar, termasuk dari Arab. Kemudian Islam di Indonesia
mengalami pasang surut seolah-olah menghilang beberapa abad lamanya. Tetapi,
pada abad ke-11 M51, Islam menampakkan kekuasaannya lagi di Indonesia lewat
paham Syi’ah, kemudian pada abad ke-13 berubah lagi menjadi aliran Syafi’iyah.

Tasawuf muncul dalam bentuk Tarekat, misalnya Tarekat


Qadiriyah berasal dari Baghdad, Naqsabandiyah dar Turkistan, dan Sattariyah dari
Makkah.
1.   Perkembangan Tasawuf di Pulau Jawa
Di akhir abad ke XV Masehi, tepatnya pada tahun 1479 M, berdirilah
kerajaan Islam yang pertama di pulau Jawa (di Demak, Jawa Tengah), dengan
rajanya yang pertama adalah Raden Patah, maka tercatat dalam sejarah bahwa
semenjak itu pula tersebarnya ajaran tasawuf.
Penyebaran agama Islam di pulau Jawa, tidak terlepas dari usaha para wali
yang dikenal dengan nama “Wali Songo”, dengan menggunakan pendekatan
mistik, yang di dalamnya diisi ajaran tasawuf.7
Dalam perkembangan Tasawuf di Pulau Jawa, hampir sama pula dengan
keadaan yang dialami oleh masyarakat Islam di pulau lain, dimana mereka

51 Tasawuf nusantara hal. 12

Makalah Tasawuf Siska Sivvani 11150820000060 UIN Syarif Hidayatullah Page 19


dihadapkan kepada dua aliran tasawuf yang bertentangan; yaitu aliran Sunni
(Salaf) dan aliran Falsafi, sebagai aliran yang sudah berkembang di Jazirah
Arabiyah dan sekitarnya.
Ajaran tasawuf yang bercorak Sunni dan Falsafi di pulau Jawa, tetap
dianut oleh masyarakat. Tetapi pada perkembangan selanjutnya, tasawuf yang
bercorak Falsafi inilah yang mengarah kepada aliran kebatinan, sesuai kenyataan
sekarang ini. Tentu saja aliran ini, sudah dimasuki oleh unsur-unsur kepercayaan
lain yang pernah dianut oleh masyarakat Jawa sebelumnya. Sehingga
mewujudkan suatu bentuk lain, yang disebut aliran kebatinan dan kepercayaan.
Tetapi aliran tasawuf yang beraliran Sunni, tetap dikembangkan oleh
masyarakat Muslim, dengan tidak meninggalkan unsur-unsur keislamannya.
Hanya saja, pada perkembangan selanjutnya, tasawuf yang bercorak Sunni ini
diajarkan lewat Tarekat yang dianggap Mu’tabarah oleh Ulama Tasawuf
Indonesia.

2.5 PRO DAN KONTRA TASAWUF


2.5.1 Argumentasi Pro Tasawuf
1. Sayyidina Ali bin Abi thalib
Tokoh besar yang juga khalifah keempat (dari tahun 35-40 H / 656/-661 M),
dikenal sebagai seorang yang gagah berani serta memiliki kehidupan kerohanian
yang subur. Pekerjaan, dedikasi, serta cita-cita yang besar menyebabkan beliau
tidak mempedulikan lagi bahwa pakaian yang di kenakan telah robek karena
mumuk. Kalau pakaiannya robek, dijahitnya sendiri. Pernah ada orang yang
bertanya, “ mengapa sampai begini ya Amir al-Mu’minin?” beliau menjawab, “
untuk mengkhusyukkan hati dan untuk menjadi teladan bagi orang yang
beriman”)52. wajar bila disamping sebagai khalifah, beliau juga dijadikan sebagai
imam (pemimpin sepiritual) bagi umat, dan kewafatannya mengakhiri masa-masa
al-Rasyidun , pemimpin yang berdasarkan atau mendapatkan petunjuk lurus
(Hugh Kennedy, 1986:75-81).53
Dalam tasawwuf tariqot, nama Ali menjadi otoritas dibawah nabi saw. Dari
hampir semua silsilah tarekat. Selain itu, kehidupannya yang bersahajaa, berbasis

52 Hamka, Tasawwuf perkembangan hal.3


53 Muhammad Sholikhin, Tradisi Sufi Dari Nabi, (Yogyakarta: Cakrawala). Hal 169

Makalah Tasawuf Siska Sivvani 11150820000060 UIN Syarif Hidayatullah Page 20


pada sikap wira’i dan qanaah, membuat beliau sangat dicintai oleh orang-orang
sufi. Dia juga terkenal dengan kezuhudannya, pengasih serta suka bekerja keras
dalam mewujudkan cita-citanya (1984:245-250). Demikian pula halnya dengan
keluarga serta anak-anaknya, tumbuh menjadi tokoh-tokoh sufi awal yang
terkemuka.
2. Abu Yazid al Busthami
Lahir sekitar tahun 200 H/814 M di Bustam, bagian timur laut persia, dengan
nama lengkap Abu Yazid bin Isa Syurusan al- Bustami. Ia meninggal dan
dimakamkan pada tahun 261 H /875 M ditempat yang sama (Farid al-Din al-
Attar,1979:100). Mengenai penulisan namanya, terdapat berbagai variasi, seperti
Bayazid, Al-bustami, Al-Bistami, Al-Bastomi. Kuburannya berdampingan dengan
sufi terkenal lainnya, yakni Al-Hujwiri, Nashiri Khusraw, dan Al-Yaquti. Tahun
1313 didirikan kubah megah oleh seorang sultan Mughal, Muhammad
Khubandana atas nasihat gurunya, syekh syafr al-Din salah seorang keturunan Al-
Bustami.54
Ia terkenal dengan kezuhudannya yang aksetis, dengan meletakkan zuhud menjadi
zuhud terhadap dunia, zuhud terhadap akhirat, dan zuhud kepada selai Allah
sehingga menimbulkan ingatan yang manunggal, yakni tidak mengingat apa-apa
selain Allah. Disinilah kemudian paham sufinya banyak ditentang ulama faqih.
Sebab, dari asketismenya itu,kemudian Abu Yazid dipandang sebagai pembawa
paham al fana’ dan al-baqa’, sekaligus mencetus paham al-ittihad. Arberry
menyebutnya sebagai first of the intoxited sufis (sufi yang mabuk kepayang
pertama kali). Abu yazid baru terkenal melalui Al-Attar yang banya menuliskan
tentang ajaran serta latar belakang hidupnya.
Kepribadian serta paham dan ajarannya sangat mengesankan sekaligus
membingungkan bagi orang sezaman dan sesudahnya sehingga Al-junaid
memandang bahwa dia belum sampai pada ujung pencariannya. Nicholson
berpendapat bahwa paham al-fananya mungkin dipengaruhi paham Hindu dari
gurunya, Abu Ali al-Sindi.
Schimmel meragukan analisis itu sebab justru tampaknya Abu Yazid telah
samapai di ujung pencariannya sendiri melalui pengalaman al-fananya. Sebab,

54 Ibid, hal 175

Makalah Tasawuf Siska Sivvani 11150820000060 UIN Syarif Hidayatullah Page 21


dengan kefanaanya itu, Abu Yazid “pergi” meniggalkan dirinya menuju
kepadanya. Kemudian muncul melalui syatahat darinya walaupun hal ini oleh Al-
taftani dipandang sebagai ungkapan yang berlebiahn dari Abu Yazid. Ungkapan-
ungkapan yang menunjukkan ketuhanan dirinya itulah yang kemudian disebut
sebagai paham al-ittihad (Nasution, hal. 84-85; Mahmud, t.t.:310). Ketika ditanya
mengenai sunnah dan fardu, Abu Yazid menjawab “ sunnah ialah meninggalkan
dunia dengan segalanya isinya, dan fardu ialah bersahabat dengan Allah”.
Namun, yang perlu dicatat bahwa Al-Sulami dalam tabaqat al-shufiyah, Al-thusi
dalam al-Luma’, telah membahas ungkapan-ungkapan Abu Yazid yang ternyata
sejalan dengan Al-Quran dan sunnah, serta berpendapat bahwa tasawwuf yang
diajarkannya seiring dengan kedua sumber ajaran islam tersebut.

3. Abu Mansyur Al-Hallaj


Nama lengkap tokoh sufi legendaris ini adalah Abu al-Mughits al-Husain bin
Mansur bin Muhammad al-Baidhawi (Lewis, 1971:99), tetapi kemudian lebih
dikenal sebagai Al-Hallaj. Ada berbagai pendapat tentang gelar Al-Hallaj ini. Al-
Salma menyatakan bahwa gelar Al-Hallaj diperoleh ketika Al-Mansur berada di
wasit menjumpai seorang penenun.55
Ia lahir pada tahun 244 H/858 M di Thur, salah satu desa sebelah timur laut
baidha’, persia, dimana Sibawai pernah dilahirkan. Kakeknya, Muhammad adalah
seorang Majusi sebelum masuk islam. Namun, riwayat ini kurang begitu kuat.
Adapun yang banyak dipegangi oleh ahli sejarah sufi adalah yang menyatakan
bahwa ia keturunan Abu Ayub, sahabat Rasulullah.
Sejak usia dini, ia sudah bergaul dengan tokoh-tokoh sufi. Dalam usia 16 tahun,
sudah berguru kepada sahl bin Abdullah al-Tustari. Setelah dua tahun belajar
dengan latihan-latihan berat, ia pergi ke Basrah dan selanjutnya ke Baghdad. Pada
tahun 873 hingga 879, ia hidup dalam petapaan bersama-sama dengan guru Al-
Tsuri, Amr Al-Makki dan Junaid Al-Baghdadi. Dari sekian banyak ulama yang
dia pernah belajar itu, kemudian membuatnya merumuskan ajaran sendiri

55 Ibid, 179

Makalah Tasawuf Siska Sivvani 11150820000060 UIN Syarif Hidayatullah Page 22


sehingga pada usia 53 tahun telah menjadi orator yang banyak dibicarakan ulama
karena paham tasaawwufnya yang berbeda dengan yang lain.
Karena pahamnya itu, ulama Zahiri, Abu Daud al-Isfahani mengeluarkan fatwa
yang mngatakan bahwa paham Al-Hallaj sesat. Fatwa itu berpengaruh luas
sehingga membuatnya terpenjara. Namun, keudian dia dapat melarikan diri
dengan pertolongan seorang sipir yang tertrik dengan kepribadiannya. Kemudian
ia melarikan diri ke Sus, kawasan Ahwas dan bersembunyi selama empat tahun.
Pada tahun 301 H/903 M, dia kembali ditangkap dan dipenjara selama 8 tahun
namun tetap tidak menggoyahkan pendiriannya. Tahun 921 M diadakan
persidangan ulama dibawah kerajaan Bani Abbas, masa pemerintahan Al-
Muktadirbillah. Tanggal 18 Dzulkaidah 309 H, jatuhlah hukuman kepadanya. Dia
dihukum mati dengan terlebih dahulu dicambuk, disalib, kemudian dipotong
kedua tangan dan kakinya, di penggal lehernya lalu potongan-potongan tubuh itu
dibiarkan beberapa hari dan baru kemudian dihanyutkan ke sungai Dajlah.
Ibn Suraij memberikan informasi bahwa Al-Hallaj adalah tipe sempurna ulama
islam. Ia hafal Al-Alquran dan syarat dengan pemahamannya, menguasai ilmu
fiqih dan hadits, serta memiliki kemampuan tinggi dan sempurna dalam tasawwuf.
Pribadinya pun dihiasi hampir dengan semua kesalehan (Ibnu Khalikan t.t. II:44)
sehingga kepribadiannya ini mampu melahirkan karya-karya gemilang mengenai
tasawuf.
Karya yang paling terkenal dan banyak dikaji oleh ulama dan pengamat adalah al-
tawashin. Inti ajaran Al-Hallaj adalah meliputi tiga persoalan pokok : (1) al-hulul,
(2) haqiqat muhammadiyah, dan (3) wahdat al-adyan (Nicholson,1976:29-32;A.
Qdir Mahmud, 1966:337-361). Akan tetapi dalam studi tasawwuf, Al-Hallaj
dipandang sebagai peletak pertama paham wahdat al-wujud, yang kemudian
dijabarkan secara lebih rinci beserta proses menuju ke maqam tersebut oleh Ibnu
Arabi di kemudian hari.

2.7.1 Beberapa Argumentasi Kontra Tasawuf


Tasawuf merupakan salah satu aspek esotoris islam sekaligus perwujudan
ihsan yang menyadari adanya komunikasi langsung dengan tuhan. Esensi ajaran
ini sebenarnya telah ada sejak masa Rasulullah SAW. Meskipun demikian tasawuf

Makalah Tasawuf Siska Sivvani 11150820000060 UIN Syarif Hidayatullah Page 23


merupakan hasil kebudayaan sebagaimana ilmu keislaman lainnya seperti ilmu
fiqih dan ilmu tauhid. Oleh karena itu, tasawuf tidak lepas dari berbagai kritik.
Ada pihak yang menggap bahwa tasawuf tidak berasal dari Rasulullah dan
para sahabat. Mereka menganggap ajaran ini merupakan ajaran sesat yang diambil
dari ajaran Nasrani, Hindu, Yahudi dan Budha. Disamping itu juga ada yang
berpendapat bahwa tasawuf merupakan konspirasi yang menghancurkan
islam.menurut mereka diantara tujaun terpenting dari konspirasi tersebut yaitu :
         Menjauhkan kaum muslim dari ajaran yang hakiki dengan kedok islam.
         Menyebarkan akidah Yahudi,Kristen,Hindu dan Budha
Para kritikus memiliki persepsi bahwa tasawuf bersumber dari luar islam
berikut adalah komentar mereka.56
1. Syaikh Abdur Rahim Al-Wakil
Berpendapat bahwasanya tasawuf itu hina. Setan telah membuatnya untuk
memerangi Allah dan Rasulullah serta menipu para hambanya. Tasawuf adalah
topenng kaum majusi agar terlihat seperti orang yang ta’at kepada tuhannya
bahkan juga topeng semua musuh islam.
2. Syaikh Ihsan Ilahi zhahir
Ihsan Ilahi Zhahir bin Zhuhur Ilahi bin Ahmduddin bin Nizhamuddin.,
salah seorang saudara beliau lahir pada tahun 1940  di kota Siyalkut wafat th.1407
H. Yaitu sebuah kota tua di Pakistan, di sebelah utara kota Propinsi Punjab. Kota
ini terkenal dengan kelahiran tokoh-tokoh dan ulama. Dan lingkungan yang
sangat subur dengan ulama, tentu sangat kondusif bagi perkembangan seorang
anak. Demikian juga dengan keberadaan Syaikh Ihsan Ilahi Zhahir disana.
Jika kita memperhatikan dengan teliti tentang tasawuf dan pendapat para
sufi, maka kita akan melihat dengan jelas perbedaanya dengan al qur’an dan
sunnah. Kita juga tidak melihat adanya bibit-bibit tasawuf di dalam perjalanan
hidup nabi dan para sahabat. Mereka itu manusia pilihan Allah. Namun kita dapat
melihat bahwa tasawuf diambil dari kependetaan nasrani, brahmana, hindu,
ibadah yahudi, dan zuhud agama budha.

3. Syaikh Al fauzan

56 Samsul Munir Amin, Ilmu Tasawuf, (Jakarta: Amzah) Hal 383

Makalah Tasawuf Siska Sivvani 11150820000060 UIN Syarif Hidayatullah Page 24


Pendaptnya jelaslah bahwa tasawuf adalah ajaran dari luar yang menyusup
ke dalam islam. Hal itu tampak dari kebiasaan-kebiasaan yang dinisbahkan
kepadanya. Tasawuf adalah ajaran yang asing di dalam islam dan jauh dari Allah.
4. Syaikh Shabir Tha’im
Jelas bahwa tasawuf terpengaruh oleh kehidupan para pendeta nasrani.
Mereka suka memakai pakaian dari bulu domba dan berdiam di biara.

BAB III
KESIMPULAN

Tasawuf pada intinya adalah upaya melatih jiwa dengan berbagai kegiatan
yang dapat membebaskan diri manusia dari pengaruh kehidupan duniawi,
selalu dekat dengan Allah, sehingga jiwanya bersih dan memancarkan akhlak
mulia.

Makalah Tasawuf Siska Sivvani 11150820000060 UIN Syarif Hidayatullah Page 25


Pada dasarnya, perkembangan ilmu tasawuf ini, terjadi karena adanya
perbedaan pendapat para sufi. Sehingga timbullah berbagai macam paham di
dalam dunia kesufian. Paham-paham tersebut masing-masing memilikitujuan
yang berlainan , sehingga terjadi perbedaan yang mencolok antara paham
yang satu dengan yang lain. Diantara peneliti-peneliti tasawuf membagi
tasawuf kedalam tiga bagian:Tasawuf Akhlaqi, Taswuf Falsafi dan Tasawuf
Syi’i.

Tasawuf diciptakan sebagai media untuk mencapai maqashid al-Syar’i


(tujuan-tujuan syara’). Karena bertasawuf itu pada hakikatnya melakukan
serangkaian ibadah seperti salat, puasa, zakat, haji, dan lain sebagainya, yang
dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

BAB IV

PENUTUP DAN SARAN

4.1 PENUTUP

Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok

Makalah Tasawuf Siska Sivvani 11150820000060 UIN Syarif Hidayatullah Page 26


bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.

4.2 SARAN
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman bisa memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini
dan penulisan makalah di kesempatan berikutnya.Semoga makalah ini berguna
bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Nasution, harun, Falsafat dan minisme dalam islam, (Jakarta:Bulan


Bintang,1978),Cet.II
2. Nata, abuddin, Metodologi studi Islam,(Jakarta: Rajawali Pers,
2010),cet.17

Makalah Tasawuf Siska Sivvani 11150820000060 UIN Syarif Hidayatullah Page 27


3. Valiudin, Mir dr, Tasawuf dalam Qur’an (Jakarta:Pustaka Firdaus,2002).
4. Aceh, AbuBakar, Pengantar Sejarah Sufi dan Tasawuf,
(Solo:Ramadhani,1984).
5. Tebba, sudirman, Tasawuf Positif, (Jakarta:Prenada Media,2003)
6. Anwar, Rosihon dan M. Solihin, Ilmu Tasawuf, Pustaka Setia, Bandung,
2008, Cet 1
7. Masyharuddin, Pemberontakan Tasawuf, JP BOOKS, Surabaya, 2007, Cet
1
8. Solikhin, Muhammad, Tradisi Sufi Dari Nabi, Cakrawala, Yogyakarta,
2009, Cet 1
9. Amin, Munir Samsul, Ilmu Tasawuf, Amzah, Yogyakarta, 2012
10. Iqazhul Himam, Fi Syarhil Hikam, dinukil dari At-Tashawwuf Min
Shuwaril Jahiliyyah,
11. Mustafa zahri, Kunci memahami Ilmu Tasawuf, PT Bina ilmu,
Surabaya,1976,
12. Simuh, Tasawuf dan perkembangannya dalam islam,Raja Grafindo
Persada, Jakarta,1976.cet.II
13. Al-Taftazimi, SUFI dari zaman ke zaman, Pustaka, Bandung,1976,cet.II

Makalah Tasawuf Siska Sivvani 11150820000060 UIN Syarif Hidayatullah Page 28

Anda mungkin juga menyukai