Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ALIRAN ALIRAN TASAUF


Dibuat untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah "Akhlak tasawuf "

DOSEN PEMBIMBING
Rahayu Ningsih, S. H. I., M. E.

Disusun Oleh :
1. Samil (2370233007)
2. Yuli sofina (2370233011)

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (KPI)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) -YDI
LUBUK SIKAPING
T.A. 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Tasawuf merupakan upaya melatih jiwa dengan berbagai kegiatan yang dapat
membebaskan dirinya dari pengaruh kehidupan dunia sehingga tercermin akhlak yang
mulia dan dekat dengan Allah SWT. Dengan kata lain tasawuf adalah bidang kegiatan
yang berhubungan dengan pembinaan mental ruhaniyah agar selalu dekat dengan Tuhan.
Sebagaimana yang telah diuraikan diatas, maka pada umumnya orang-orang sufi lebih
mengutamakan kehidupan yang bersifat hati. Akan tetapi, dasar yang dipegang oleh
mereka adalah Al-Qur'an dan Hadits
Dalam berkembangnya ilmu tasawuf dan banyak orang yang berpikir secara
filosofis, maka lahirlah beberapa aliran yang didalamnya terdapat beberapa perbedaan
yang sesuai dengan pemikiran dan kepercayaannya masing-masing

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa saja aliran yang ada dalam perkembangan tasawuf?
2. Siapa tokoh-tokoh dari masing-masing aliran?

C. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk mengetahui aliran yang ada dalam perkembangan tasawuf beserta
ajarannya.
2. Untuk mengetahui tokoh-tokoh dari masing-masing aliran.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Macam-Macam Aliran Tasawuf


1. Aliran Tasawuf Akhlaqi (Sunni)
Tasawuf Akhlaqi merupakan tasawuf yang berfokus pada perbaikan akhlak
dan budi pekerti, berupaya mewujudkan perilaku yang baik (Mahmudah) serta
menghindarkan diri dari sifat-sifat tercela (Mazmumah). Tasawuf akhlaqi ini disebut
juga dengan tasawuf sunni, dikembangkan oleh para ulama salaf as-salih dengan
menerapkan metode-metode baru yang belum dikenal pada masa salaf as- salih dan
lebih mementingkan cara-cara mendekatkan diri kepada Allah serta bagaimana cara
menjauhkan diri dari semua hal yang dapat menggangu kekhusyu'an jalannya ibadah
yang mereka lakukan.
Aliran tasawuf ini memiliki ciri yang paling utama yaitu kekuatan dan
kekhusyu'annya beribadah kepada Allah, dzikrullah serta konsekuen dan juga
konsisten dalam sikap walaupun mereka diserang dengan segala godaan kehidupan
duniawi. Menurut para sufi, pengembangan tasawuf akhlaqi dibangun sebagai dasar
latihan kerohanian dengan tujuan mensucikan hati dan mengendalikan hawa nafsu
sampai ke titik terendah. Sehingga nantinya tidak akan ada penghalang yang
membatasi manusia dengan Tuhannya. Nah, agar lebih mudah dalam mewujudkan
ajaran Tasawuf Akhlaqi ini, para sufi menyusun beberapa tahapan sistem, yang
meliputi Takhalli, Tahalli, dan Tajalli
a. Takhalli Takhalli berarti membersihkan (melepaskan) diri dari perilaku buruk,
seperti berbuat maksiat, kecintaan kepada dunia yang berlebihan.
berprasangka su'udzon, ujub, hasad, riya, ghadab, dan sejenisnya. Langkah
pertama yang harus ditempuh adalah mengetahui dan menyadari betapa
buruknya sifat-sifat tercela tersebut, sehingga muncul kesadaran untuk
menghindarinya. Apabila hal ini dilakukan dengan sukses maka seseorang
akan memperoleh kebahagiaan. Allah berfirman:
‫قد أفلح من َزَّك اَها َو َقْد َخ اَب َم ْن َدَّس اَها‬

Salof (Arab: Salaf as-Salih) adalah tiga generasi Muslim awal yaitu para
sahabat, tabi'in dan tabl'ut
2
"Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan jiwanya dan
merugilah orang yang mengotorinya." (QS. Al-Syams [91]:9-10)
b. Tahalli
Setelah membersihkan diri dari perbuatan-perbuatan tercela, tahapan
berikutnya yang perlu dilakukan adalah pengisian jiwa atau disebut Tahalli
Pada tahap ini, seorang sufi diharuskan membiasakan diri dengan akhlak-
akhlak terpuji sabar, ikhlas, ridha, taubat, dan sebagainya. Selain itu, juga
menjalankan ketentuan syariat agama, seperti sholat, puasa, zakat, membaca
Al-Quran, dan berhaji bila mampu. Dengan demikian, apabila seseorang telah
terbiasa melakukan perbuatan-perbuatan mulia, taat dan beriman kepada Allah
SWT maka lama-kelamaan hati pun akan menjadi bersih.
c. Tajalli
Setelah seseorang melalui dua tahap tersebut maka tahap ketiga yakni
tajalli. seseorang hatinya terbebaskan dari tabir (hijab), yaitu sifat-sifat
kemanusiaan atau memperoleh Nur yang selama ini tersembunyi (ghaib).
Tajalli biasanya dilakukan dengan cara bermunajat kepada Allah SWT, yaitu
memuja dan memuji keagungan Allah SWT. Kemudian bermusahabah
(merenungi dosa- dosa yang telah diperbuat), muraqabah (merasa jiwa selalu
diawasi oleh Allah SWT). Tafakkur (merenungi kekuasaan Allah dalam
menciptakan alam semesta), sena memperbanyak amalan dizikir. Apabila
seseorang telah mencapai tajalli maka dia akan memperoleh ma'rifat. Ma'rifat
adalah mengetahui rahasia-rahasia ketuhanan dan peraturan-peraturan-Nya
tentang segala yang ada."
2. Aliran Tasawuf Amali
Tasawuf amali yaitu tasawuf yang membahas tentang bagaimana cara
mendekatkan diri kepada Allah SWT. Untuk mencapai hubungan yang dekat dengan
Allah, seseorang harus mentaati dan melaksanakan syariat atau ketentuan agama.
Dalam pengertian ini tasawuf amali berkonotasikan tarekat Tarekat merupakan jalan
yang bersifat spiritual bagi seorang sufi yang didalamnya berisi amalan ibadah yang
bertemakan menyebut nama Allah dan sifat-sifat-Nya disertai penghayatan yang
mendalam.
3
Dalam tarekat ada tiga unsur yakni : Guru (Mursyid) ,murid dan ajaran. Guru
adalah orang yang mempunyai otoritas dan legalitas kesufian, yang berhak mengawasi
muridnya dalam setiap langkah sesuai dengan ajaran islam. Dalam buku Tanwir al-
Qudub fi Muamalati Allami al-Ghuyub sebagaimana yang dinukil oleh Abu Bakar
Aceh bahwa seorang Mursyid adalah orang yang telah sempurna suluk dan mendapat
ijazah untuk mengajarkan suluk kepada orang lain."1
3. Aliran Tasawuf Falsafi
Tasawuf falsafi yaitu tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan antara visi
intuitif dan visi rasional (akal). Tasawuf falsafi tidak dapat dipandang sebagai filsafat,
karena ajaran dan metodenya didasarkan pada rasa (dzauq), dan tidak bisa
dikategorikan pada tasawuf yang murni karena sering diungkapkan dengan bahasa
filsafat." Selain itu tasawuf falsafi memiliki pengertian yaitu tasawuf yang
menggunakan pendekatan rasio atau akal pikiran. Tasawuf model ini menggunakan
bahan-bahan kajian atau pikiran dari para filsof baik menyangkut tentang tuhan,
manusia, dan sebagainya. Menurut Al-Taftazani" ciri umum tasawuf falsafi adalah
ajarannya yang samar-samar karena sering menggunakan ungkapan yang samar-samar
yang mengakibatkan kesalahpahaman pihak luar.

B. Tokoh-Tokoh Aliran Tasawuf


1. Tokoh-tokoh Aliran Tasawuf Akhlaki
a. Hasan Al-Bashri
Nama lengkapnya adalah Abu Sa'id Al-Hasan bin Yasar. Ia adalah seorang
zahid yang amat masyhur dikalangan tabi'in. ia lahir di Madinah tahun 21 H dan
wafat tahun 110 H. Dasar pendirian beliau adalah zuhud terhadap duniamenolak
kemegahan semata-mata menuju Allah, tawakal, khauf (takut), dan Lahir dengan
nama Abu Bakar pada 18 April 1909 di Peureumeu, Kabupaten Aceh Barat.
Abu Bakar merupakan salah seorang cendekiawan terkenal di Aceh, dan
juga penulis buku-buku keagamaan, filsafat dan keagamaan. Ira Fitrotun,2

1 Amin Syukur dan Masharudin, intelektualisme Tasawuf (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002), hlm. 47-48
Abudin Nata, Op.cit., hlm. 45-49. Amin Syukur dan Masharudin, intelektualisme Tasawuf (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2002), him. 50.
2 "Aliran-Aliran Tasawuf," wordpress. 7 Juni 2017,

4
Abu al Wafa al Ganimi at Taftazani, Madikhal ilat Tashawwuf al Islami (Kairo
Daruts Tsaqofah, 1979), him. 187-188 sebagaimana yang dikutip oleh Ainun
Najib, "Makalah Aliran-Aliran dalam Tasawuf,". "Al-Taftazani memiliki nama
asli Sa'ad al Din Masud ibn Umar ibn Allah al-Taftazani merupakan seorang
muslim Persia polymath. Selama masa hidupnya, ia menulis tentang traktat-
traktat tentang tata bahasa, retorika teologi,logika, hukum,dan tafsir al-quran. 3
Raja" (pengharapan). "Pandangan tasawufnya ialah anjuran pada tiap orang untuk
senantiasa bersedih hati dan takut kalau tidak mampu melaksanakan perintah
Allah dan larangan-Nya.
b. Al-Muhasibi
Nama lengkapnya adalah Abu Abdillah Al-Harits bin Asad Al-Muhasibi.
Dilahirkan di Basrah, Irak tahun 165 H dan wafat tahun 243H. Al-Muhasibi adalah
sufi dan ulama besar yang menguasai beberapa bidang ilmu seperti tasawuf, hadits,
fiqih. la seorang figur sufi yang selalu menjaga diri terhadap perbuatan dosa.
Pandangannya tentang khauf dan raja menempati posisi penting dalam
memebersihkan jiwa. Menurutnya khauf dan raja dapat dilakukan dengan
sempurna hanya berpegang teguh pada Al-Qur'an dan As- Sunnah.
c. Al-Ghozali
Nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin
Muhammad bin Ta'us at-Thusi as-Syafi'I al-Ghazali, dan mendapatkan gelar hujjah
al-Islam. Ia lahir di Iran tahun 450 H. menurut al-Ghazali jalan menuju tasawuf
dapat dicapai dengan mematahkan hambatan-hambatan jiwa dan membersihkan
din dari moral yang tercela. Ia menolak paham hulul dan ittihad. Untuk itu ia
menyodorkan paham baru tentang ma'rifat, yaitu pendekatan diri kepada Allah
SWT (taqarrub ila Allah) tanpa diikuti penyatuan dengan-Nya."
2. Tokoh-Tokoh Aliran Tasawuf Amali
a. Syekh Abdul Qadir Jailani Syekh Abdul Qadir Jailani dilahirkan tahun
470 H dan wafat tahun 561 H. Beliau adalah pendiri tarekat Qadariyah, ia
berpengaruh dihati masyarakat yang dituturkan lewat bacaan manaqib pada acara-
acara tertentu. Manaqib ini dibaca dengan tujuan agar mendapat berkah4

3 Amin Syukur, Op.cit, him.51-52


4 Hamka, Tasawuf Perkembangan dan Pemurniannya (Jakarta: PT Pustaka Panjimas, 1993), hlm. 70-71
5
3. Tokoh-Tokoh Aliran Tasawuf Falsafi
a. Abu Yazid Al-Busthami
Nama kecilnya ialah At-Taifur dan wafat pada tahun 261 H. Ajaran tasawuf
yang terpenting darinya adalah fana' dan baqa'. Fana' adalah hilangnya semua
keinginan hawa nafsu seseorang, sedangkan baqa' adalah mendirikan sikap- sikap
terpuji pada Allah. Ketika seseorang telah berada dalam fana maka ia terbawa
kedalam perenungan terhadap realitas mutlak. Tahap akhirnya ialah lenyapnya
diri secara penuh yang merupakan permulaan diri dari baqa'. Ketika seseorang
telah memiliki keduanya maka seorang sufi telah mencapai puncak yang
diinginkannya, yakni ma'rifat.
b. Al-Hallaj
Menurut al-Hallaj bahwa dalam diri manusia terdapat luhut (unsur
ketuhanan) dan nuhut (unsur kemanusiaan). Jika manusia berusaha mensucikan
hati sesuci-sucinya maka akan terjadi luhut manusia naik keatas dan nusut Tuhan
turun kebawah sehingga terjadi terjadi apa yang dimaksud ittihad (bersatunya
nasut tuhan dengan lahut manusia dalam diri manusia). AH-Hallaj menggunakan
paham hulul. Hulul merupakan salah satu konsep didalam tasawuf falsafi yang
menyakini terjadinya kesatuan antara Khaliq dengan makhluk5

5 Hamka, Op.cit.,him. 93 sebagaimana yang dikutip oleh Ira Fitrotun, "Aliran-Aliran Tasawuf,"7 Juni 2017.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tasawuf Akhlaqi merupakan tasawuf yang berfokus pada perbaikan akhlak dan
budi pekerti dan lebih mementingkan cara-cara mendekatkan diri kepada Allah serta
bagaimana cara menjauhkan diri dari semua hal yang dapat menggangu kekhusyu'an
jalannya ibadah. Tokoh dari aliran tasawuf akhlaqi adalah Hasan Al- Bashri, Al-
Muhasibi, Al-Ghazali Tasawuf amali adalah aliran tasawuf yang menekankan pembinaan
moral dalam upaya mendekatan diri kepada tuhan untuk mencapai hubungan yang dekat
dengan tuhan, seseorang harus mentaati dan melaksanakan syariat atau ketentuan agama.
Tokoh dari aliran tasawuf amali adalah Syekh Abdul Qadir Jailani. Tasawuf falsafi yaitu
tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan antara visi intuitif dan visi rasional (akal).
Tokoh dari aliran tasawuf falsafi adalah Abu Yazid Al-Busthami dan Al-Hallaj.

B. Saran
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami berharap semoga makalah ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi agar
teman-teman bisa membuat makalah yang lebih sempurna.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Rosihon. Akhlak Tasawuf Bandung: CV. Pustaka Setia, 2009.


Amin Syukur dan Masharudin. Intelektualisme Tasawuf. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.2002.
Nata, Abudin. Akhlak Tasawuf. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1996.
Ainun Najib. "Makalah Aliran-Aliran dalam Tasawuf" blogspot.com. 2016.
Ira Fitrotun. "Aliran-Aliran Tasawuf." 7 Juni 2017.
"Tasawuf Akhlaki: Pengertian, Tingkatan dan Tokoh-Tokohnya. "dalam islam, 22 Desember
2016.
Hamka, Op.cit.,him. 93 sebagaimana yang dikutip oleh Ira Fitrotun

Anda mungkin juga menyukai