Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP DAN RUANG LINGKUP SOSIOLOGI

Dibuat untuk memenuhi tugas terstruktur


mata kuliah "Pengantar Sosiologi"

DOSEN PEMBIMBING
Vebinoita Megi Putri, M.Pd

Disusun Oleh :
Samil

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (KPI)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) -YDI
LUBUK SIKAPING
T.A. 2023/2024
KATA PENGANTAR

Pertama kami mengucapkan puji syukur atas kehadiran Allah SWT. Ataskebesaran
dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapatmenyelesaikan makalah
“Pengantar Sosiologi (Pengertian dan LingkupSosiologi)“. Adapun penulisan makalah ini
untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Sosiologi .
Dalam pembuatan makalah ini mungkin penulis banyak mengalamihalangan dan
kendala, akan tetapi dengan tekad yang kuat Alhamdulillah makalahini dapat diselesaikan.
Terselesaikan makalah ini tentu saja bukan karenakemampuan kami semata. Namun, karena
adanya dukungan dan bantuan dari pihak – pihak yang terkait. Sehubungan dengan hal
tersebut, perlu kiranya kamidengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada pihak
yang telah berpatisipasi membantu penyelesaian makalah ini.
Barangkali masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari
pengetahuan dan pengalaman kami sangat terbatas. Oleh karena itu,kami mohon maaf jika
ada kesalahan yang disengaja atau tidak disengaja telahkami lakukan. Dan kami juga sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran.

Lubuk Sikaping, Oktober,2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan.......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................2
A. Hakikat Pengertian Sosiologi........................................................................................2
B. Perkembangan Sosiologi...............................................................................................3
C. Peranan Sosiologi..........................................................................................................4
D. Norma Dan Nilai Sosiologi...........................................................................................6
E. Interaksi Sosiologi ........................................................................................................8
BAB III PENUTUP...............................................................................................................10
A. Kesimpulan...................................................................................................................10
B. Saran.............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sosiologi sering disebut sebagai induk ilmu-ilmu sosial. Melalui sosiologi kita
dapat mengkaji dan memahami berbagai masalah perilaku individu dan masyarakat
serta hubungan di antara keduanya yang umumnya menjadi focus berbagai ilmu social.
Kehidupan masyarakat selalu menarik untuk di kaji, karena masyarakat adalah
sebuah kumpulan manusia yang kompleks dengan berbagai urusan dan persoalannya.
Dalam sejarah perkembangan umat manusia, masyarakat memainkan peranan penting
yang menentukan maju mundurnya peradaban umat manusia. Oleh karena itu
kemajuan sebuah bangsa akan bergantung pada kemajuan masyarakatnya. Sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari masyarakat, mengkaji masyarakat seluruh menyeluruh
secara objektif. Sosiologi mengkaji realitas dan gejala sosial yang nampak dari sudut
pandang keilmuan. Dengan pendekatan keilmuan itu sosiologi menggambarkan
kebenaran fakta yang ada dalam masyarakat. tujuannya adalah untuk menciptakan
keharmonisan masyarakat sehingga masyarakat dapat mencapai tujuan yang dicita-
citakannya. Oleh karena itu peranan sosiologi sangat penting bagi kita untuk dipelajari
agar kita dapat memahami manusia sebagai mahluk sosial.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Sosiologi?
2. Apa saja ketentuan lingkupan dari Sosiologi?

C. Tujuan
1. Untuk memahami makaud sosiologi
2. Untuk mengetahui perkembangan sosiologi

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SOSIOLOGI
Di dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI) sosiologi mempunyai arti sebagai
pengetahuan atau ilmu tentang sifat, perilaku, dan perkembangan masyarakat, ilmu
tentang struktur sosial, proses sosial, dan perubahannya. Sosiologi berasal dari dua kata
dasar yakni socius dari bahsa latin yang berarti teman atau sesama dan logos dari
bahasa yunani yang berarti ilmu. Secara harfiah sosiologi merupakn ilmu yang
mempelajari tentang hidup bersama dan hidup bermasyarakat.
Pengertian sosiologi menurut beberapa para ahli :
• Auguste Comte (1789-1857)
Auguste Comte berasal dari Prancis, ia lahir 19 januari 1789 di Mountpelier,
Prancis. Dia di kenal sebagai pendukung aliran positivisme. Comte merupakan
pencetus konsep sosiologi, mendefinisikan sosiologi sebagai ilmu positif tentang
masyarakat
• Emille Durkheim (1858-1917)
Emille Durkheim adalah orang prancis keturunan Yahudi. Ia lahir di Epinal
Prancis, 15 April 1858. Durkhem adalah orang pertama yang meletakkan dasar
yang kuat pada sosiologi sebagai satu studi ilmiah dengan mengembangkan
penelitian di dalam bidang sosiologi. Menurut Emille Durkheim, sosiologi adalah
ilmu yang memepalajari tentang fakta sosial. Fakta sosial adalah sesuatu yang
berada di luar individu. Beberapa contoh fakta sosial adalah kebiasaan-kebiasaan,
peraturan-peraturan, norma-norma, hukum-hukum dan lain1.
• Max Weber (1864-1920)
Max Weber adalah seorang sosiologi berkebangsaan Jerman. Ia lahir di Erfurt
Jerman, 21 April 1864. Di dalam sosiologi, Max Weber dikenal sebagai pendukung
paradigma definisi sosial. Menurut Max Weber, sosiologi adalah ilmu
pengetahuan yang berusaha untu memahami tindakan sosial secara interpretatif,
dengan kata lain sosiologi adalah ilmu yang berhubungan dengan pemahaman
interpretatif mengenai tindakan sosial supaya di peroleh kejelasan mengenai arah,
maksud, dan akibat dari tindakan tersebut. Pemahaman interpretatif merupakan
1
Damsar (2015). Pengantar Sosiologi Politik Edisi Revisi (edisi ke-4). Jakarta

2
terjemahan dari istilah Jerman verstehen, yang berarti memahami atau mengerti.
• Peter L. Berger (1929-1952)
Peter L. Berger adalah seorang sosiologi yang lahir pada abad ke-20 yang berbeda
dengan Comte, Durkheim atau Weber yaitu pada abad ke 18-19. la lahir 17 Maret
1929 dari pasangan William dan Jelka Berger di Jerman, tahun 1946 tidak lama
sesudah perang dunia kedua dia hijrah ke Amerika Serikat dan pada tahun 1952 di
memperoleh kewarganegaraan Amerika. Menurut Peter, sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari mengenai hubungan antara individu dengan masyarakat.i
• William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff
Sosiologi adalah penelitiansecara ilmiah terhadap interaksisosial yaitu hubungan
timbal ba-lik antara perorangan denganper-orangan, perorangan dengankelompok
dan kelompok dengankelompok. Hasilnya yaitu organisasia social.

Dari berbagai definisi yang dikemukan oleh para ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat, fakta sosial,
memahami tindakan sosial secara interpretatif serta ilmu yang mempelajari mengenai
hubungan antara individu dan masyarakat.2

B. Perkembangan Sosiologi
Sosiologi di Indonesia telah dimulai dalam waktu yang lama. Pada masa Sri
Paduka Radit IV dari Surakarta, terdapat ajaran Wulang Reh yang mengajarkan
tentang tata hubungan antara para anggota masyarakat Jawa yang berasal dari
golongan-golongan berbeda. Dalam ajaran tersebut terdapat banyak aspek sosiologi,
khususnya pada bidang hubungan antar golongan. Selain itu, Ki Hadjar Dewantara,
Bapak Pendidikan Indonesia juga telah menyumbangkan sosiologi dalam konsep-
konsepnya tentang kekeluargaan dan kepemimpinan.
Praktik dari ajaran ini diterapkan dalam organisasi pendidikan Taman Siswa.
Kala itu sosiologi belum dianggap sebagai ilmu yang penting untuk dipelajari. Akan
tetapi, hanya sebatas ilmu pembantu untuk ilmu pengetahuan lainnya. Itu dikarenakan
banyak karya orang Belanda, seperti tulisan-tulisan ter Haar dan Duyvendak yang
mencakup unsur-unsur sosiologis namun kala itu dikupas secara ilmiah dari aspek
nonsosiologis dan belum menjadi ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri.
2
Bernard Ravo, SVD, 2016, Sosiologi, Yogyakarta, Ledalero Publisher, hal. 24.

3
Sebelum perang dunia kedua, Indonesia hanya memiliki Sekolah Tinggi Hukum
(Rechtshogeschool) di Jakarta, satu-satunya lembaga perguruan tinggi sebelum era
kemerdekaan yang memberikan kuliah tentang sosiologi di Indonesia. Berhubung
belum ada spesialisasi sosiologi baik di Indonesia maupun di Belanda, maka para
pengajar kala itu tidak berasal dari latar belakang psikologi. Adapun teori yang
diajarkan bersifat filsafat sosial dan teoretis, berdasarkan buku-buku karya Leopold
von Wiese, Bierens de Haan dan sebagainya.
Kegiatan perkuliahan di sekolah tersebut sempat ditiadakan pada 1934 hingga
1935. Penyebabnya karena para guru besar memiliki opini bahwa pengetahuan tentang
bentuk dan susunan masyarakat dan proses-proses yang terjadi di dalamnya tidak
diperlukan dalam hubungan dengan pelajaran hukum. Mereka juga berpandangan
bahwa yang penting untuk dipelajari adalah hukum positif, yakni peraturan-peraturan
yang berlaku dengan sah pada suatu waktu dan suatu tempat tertentu.3

C. Peranan Sosiologi
Ada beberapa peranan dan fungsi sosiologi, yaitu sebagai berikut:
1. Penelitian
Dengan penelitian akan diperoleh suatu rencana penyelesaian maslah sosial yang
baik. contohnya cara untuk mencegah kenakalan remaja dan mengatasi maslah
pengangguran.
2. Pembangunan
Sosiologi berfungsi untuk memberikan data sosial yang diperlukan pada tahap
perencanaan, pelaksanaan, maupun penilaian pembangunan. pada tahap
perencanaan, hal yang harus diperhatikan adalah kebutuhan sosial, pada tahap
pelaksanaan, hal yang harus dilihat adalah kekuatan sosial masyarakat serta proses
perubahan sosial.
3. Perencanaan Sosial
Sosiologi berfungsi untuk mempersiapkan masa depan masyarakat yang bertujuan
untuk mengatasi munculnya berbagai masalah yang terjadi dalam masyarakat.
Perencanaan ini bersifat antisipatif.
4. Pemecahan Masalah Sosial
3
Soekanto, Soerjono (2013). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. hlm. 48–50.
ISBN 978-979-769-577-

4
Masalah sosial merupakan suatu peristiwa yang tidak di inginkan oleh masyarakat,
karena dapat mengganggu bahkah membahayakan kehidupan masyarakat.
Contohnya masalah kenakalan remaja. Metode dalam penyelesaian maslah sosial
ini adalah metode preventif yakni metode untuk mengatasi masalah sosial sebelum
terjadinya penyimpangan sosial, kemudian metode represif yaitu metode untuk
mengatasi masalah sosial setelah terjadinya penyimpangan sosial.
Sebagai ahli ilmu kemasyarakatan, para sosiolog sangat berperan dalam
membangun masyarakat terutama di daerah yang sedang berkembang. Bentuk-
bentuk peran sosiologi tersebut adalah sebagai berikut:
a. Sosiolog Sebagai Ahli Riset
Seperti ilmuan lainnya, para sosiolog berfokus pada pengumpulan dan
penggunaan data. Oleh karena itu, para sosiolog melakukan riset ilmiah
tujuannya adalah untuk mencari data kehidupan sosial masyarakat. Daa itu
kemudian di olah menjadi karya ilmiah yang berguna bagi pengambilan
keputusan untuk memecahkanmaslahmaslah di masyarakat.
b. Sosiologi Sebagai Konsultan Kebijakan Prediksi sosiologi dapat membantu
memperkirakan pengaruh kebijakan sosial yang mungkin terjadi, setiap
kebijakan adalah suatu prediksi. Artinya, kebijakan diambil harapan
menghasilkan pengaruh atau dampak yang diinginkan4
c. Sosiolog Sebagai Praktisi
Beberapa sosiolog terlibat dalam perencanan dan pelaksanaan kegiatan
masyarakat. Mereka meberi saran-suran, baik dalam penyelesaian berbagai
maslah hubungan masyarakat, hubungan antar karyawan, maslah moral,
maupun hubunganantar kelompok dalam organisasi. Sosiologi bekerja
sebagai ilmuan terapan (applied scientist) yang harus memperhatikan nilai-
nilai budaya dan karakter bangsa yang dibahasnya karena keduanya
merupakan nilaiideal.
d. Sosiolog Sebagai Guru atau Pendidik
Mengajar merupakan salah satu kegiatan yang dapat digeluti oleh seorang
sosiolog. Sebagai seorang pendidik, sosiolog berperan dalam mengajarkan dan
mengembangkan sosiologi sebagai ilmu di berbagai bidang dengan
4
George Rizer, 2003, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, Terj. Alimanda. Jakarta:
RajaGratindo, hlm. 32. Bernard Ravo, SVD, 2016, Sosiologi, Yogyakarta, Ledalero Publisher, hal. 9.

5
memberikan contoh-contoh yang terdapat di masyarakat

D. Norma Dan Nilai Sosial


Pengertian Nilai SosialPenyusun menyadari akan kekurangan bahan dari materi
makalah ini. Sehingga penyusun menyarankan apabila terdapat kekurangan dalam isi
dari makalah ini, maka saran saran dan kritik dari pembaca adalah penutup dari semua
kekurangan penulis serta menjadikan semua itu menjadi bahan acuan untuk
memotivasi dan menyempurnakan makalah ini., itulah sebabnya nilai sering kali
dipahami sebagai hal-hal yang baik NILAI SOSIAL adalah nilai yang dianut dan
dianggap penting oleh suatu kelompok masyarakat. 2.Fungsi Nilai Sosial
a. Mengarahkan masyarakat dalamberpikir dan bertingkah laku
b. Sebagai alat solidaritas
c. Sebagai kontrol perilaku masyarakat
d. Sebagai penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peran sosialnya

1. Pengertian Norma Sosial


Norma sosial yaitu merupakan seperangkat aturan yang digunakan oleh
masyarakat, sebagai pedoman untuk bersikap, perperasaaan, berpikir, maupun
bertindak serta patokan prilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
Norma sosial akan berfungsi dengan baik apabila norma itu sudah melembaga
(institutionalized) dalam diri masyarakatnya dan disertai dengan syarat-syara:
a) Diketahui oleh masyarakat
b) Dipahami dan dimengerti
c) Dihargai
d) Ditaati dan dilaksanakan

2. Fungsi Norma Sosial


Norma memiliki fungsi tertentu dalam kehidupan bermasyarakat. Beberapa
fungsi norma tersebut antara lain meliputi:
a. Mengatur tingkah laku masyarakat agar sesuai dengan nilai yang berlaku
b. M.enciptakan ketertiban dan keadilan dalam masyarakat
c. Membantu dalam mencapai tujuan bersama
d. Menjadi dasar dalam memberi sanksi kepada masyarakat yang melanggar
e. Bentuk-bentuk Norma Sosial

6
a) Usage (cara)
adalah cara melakukan sesuatu dalam hubungan atau interaksi antar
individu dalam masyarakat. Usage merupakan jenis norma yang paling
lemah daya ikatnya. Contoh Usage: Cara orang menyatakan kepuasan
sesudah makan.
b) Folkways(kebiasaan)
Folkways adalah kebiasaan suatu kelompok dalam melakukan suatu hal,
dengan kekuatan sanksi lebih kuat dari usage. Menurut Horton & Hun
(1987) ada dua macam folkways yaitu: Yang perlu diikuti atau dipatuhi
sebagai perilaku yang baik dan sopan Yang harus dipatuhi karena
dianggap penting bagi kesejahteraan masyarakat. Ciri-ciri
Folkways
1) Mengendarai kendaraan di jalur sebelah kiri jalan
2) berjabat tangan,
3) meng-gunakan baju batik pada acara resmi, dll.
c) Mores (Tata Kelakuan)
Mores adalah aturan yang sudah diterima oleh masyarakat dan
biasanya berhubungan dengan sistem kepercayaan atau keyakinan
agama. Mores adalah nomma yang dilandasi olch moral. Oleh karena itu
dalam percakapan sehari-hari norma ini lebih dikenal sebagai norma
moral. Mores tidak dibuat secara tiba-tiba, melainkan tumbuh secara
bertahap melalui kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam masyarakat. Ciri-
ciri mores:
1) Tidak tertulis
2) Tidak diketahui siapa pembuatnya
3) Tidak diketahui kapan dibuatnya
4) Sanksi relatif lebih berat
5) Eksistensinya tidak bisa dibantah
6) Penghukuman komunal
Contoh dari Mores:
Mores dapat berupa larangan (tabu) di bidang makanan seperti: larangan
memakan daging sapi. kuda, babi. Larangan dalam menampilkan diri
seperti: mempertontonkan buah dada, tungkai, siku Ataupun larangan
dalam berbahasa seperti: larangan mengucapkan mantra tertentu.

7
d) Custom (Adat Istiadat)
Custom (adat istiadat) merupakan jenis norma yang memiliki sanksi
yang keras bagi pelangganya. Berupa penolakan dan pengadilan.
Contoh dari custom: Seperti halnya adat sungkeman kepada orang yang
lebih tua.
e) Law (Hukum)
Norma hukum adalah serangkaian kaidah atau petunjuk hidup manusia
yang dibuat oleh pejabat yang berwewenang, berisikan perintah ataupun
larangan bagi manusia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, yang apabila melanggar akan dijatuhi sanksi oleh pihak yang
berwewenang. Contoh dari norma hukum: Orang yang mencuri dan
membunuh akan di jatuhi sanksi sesuai dengan perundang-undangan.

E. Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi ada aksi
ada reaksi, pelakunya lebih dari satu, misalnya individu dengan individu, individu
dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok. Contohnya guru/dosen mengajar
merupakan contoh interaksi sosial antara individu dengan kelompok.
Interaksi sosial memerlukan syarat-syarat yaitu kontaks sosial dan komunikasi
sosial. Kontaks sosial dapat berupa kontaks primer dan kontaks sekunder, sedangkan
komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung. Faktor yang
mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, dan
empati imitasi atau interaksi sosial yang didasari oleh Faktor meniru orang lain, setiap
masyarakat, manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan. Perubahan
dapat berupa perubahan yang tidak menarik atau kurang mencolok, perubahan yang
pengaruhnya terbatas maupun luas.
Perubahan tersebut akan terlihat dalam susunan kehidupan masyarakat pada suatu
waktu atau sekarang dibandingkan kehidupan masyarakat pada masa lampau. Hal
tersebut diiringi dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan modern.
perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma - norma
sosial, pola prilaku, organisasi, susunan kelembagaan, masyarakat kekuasaan dan
wewenang interaksi sosial dan sebagainya5
5
Soekanto, Soerjono (2013). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. hlm. 48–5

8
Pengertian Interaksi Sosial Menurut Para Ahli:
a. Pengertian Interaksi Sosial Menurut Homans (dalam Ali, 2004: 87) mendefinisikan
interaksi sebagai suatu kejadian ketika suatu aktivitas yang dilakukan oleh
seseorang terhadap individu lain diberi ganjaran atau hukuman dengan
menggunakan suatu tindakan oleh individu lain yang menjadi pasangannya.
Konsep yang dikemukakan oleh Homans ini mengandung pengertian bahwa
interaksi adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam interaksi
merupakan suatu stimulus bagi tindakan individu lain yang menjadi pasangannya.
b. Pengertian Interaksi sosial menurut Bonner
Interaksi sosial (dalam Ali, 2004) merupakan suatu hubungan antara dua orang
atau lebih individu, dimana kelakuan individu mempengaruhi, mengubah atau
mempengaruhi individu lain atau sebaliknya.
c. Pengertian Interaksi Sosial Menurut John Lewis Gillin
Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial dinamis yang menyangkut
hubungan antarindividu, antara individu dan kelompok, atau antarkelompok

Ciri-Ciri Interaksi Sosial Menurut Tim Sosiologi (2002), ada empat ciri-ciri
interaksi sosial, antara lain:
1. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang
2. Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial
3. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas
4. Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sosiologi sering disebut sebagai induk ilmu-ilmu sosial. Melalui sosiologi kita
dapat mengkaji dan memahami berbagai masalah perilaku individu dan masyarakat
serta hubungan di antara keduanya yang umumnya menjadi focus berbagai ilmu social.
1. Pengetahuan Sosiologi
dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI) sosiologi mempunyai arti sebagai
pengetahuan atau ilmu tentang sifat, perilaku, dan perkembangan masyarakat, ilmu
tentang struktur sosial, proses sosial, dan perubahannya.
2. Perkembangan Sosiologi
Sosiologi di Indonesia telah dimulai dalam waktu yang lama. Pada masa Sri
Paduka Radit IV dari Surakarta, terdapat ajaran Wulang Reh yang mengajarkan
tentang tata hubungan antara para anggota masyarakat Jawa yang berasal dari
golongan-golongan berbeda.
3. Interaksi Sosial
Interaksi Sosial adalah hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih dan
masing-masing orang yang terlibat di dalamnya memainkan peran secara aktif.
4. Norma Dan Nilai Sosial
Kita sering mendengar dan bahkan menggunakan istilah "nilai".Nilai adalah
sebuah konsep yang menunjukkan sesuatu yang berharga dalam kehidupan, itulah
sebabnya nilai sering kali dipahami sebagai hal-hal yang baik. Nilai Sosial adalah
nilai yang dianut dan dianggap penting oleh suatu kelompok masyarakat .
5. Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi ada
aksi ada reaksi, pelakunya lebih dari satu, misalnya individu dengan individu,
individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok
B. Saran
Penyusun menyadari akan kekurangan bahan dari materi makalah ini.Sehingga
penyusun menyarankan apabila terdapat kekurangan dalam isi dari makalah ini, maka
saran saran dan kritik dari pembaca adalah penutup dari semua kekurangan penulis serta
menjadikan semua itu menjadi bahan acuan untuk memotivasi dan menyempurnakan
makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Damsar (2015). Pengantar Sosiologi Politik Edisi Revisi (edisi ke-4). Jakarta:
Soekanto, Soerjono (2013). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. hlm. 48–50. ISBN 978-979-769-577-
Bernard Ravo, SVD, 2016, Sosiologi, Yogyakarta, Ledalero Publisher, hal. 24. George
Rizer, 2003, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, Terj.
Alimanda. Jakarta: RajaGratindo, hlm. 32. Bernard Ravo, SVD, 2016,
Sosiologi, Yogyakarta, Ledalero Publisher, hal. 9.
Soekanto, Soerjono (2013). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. hlm. 48–5
https://krizi.wordpress.com/2009/07/25/makalah-interaksi-sosial/,

11

Anda mungkin juga menyukai