Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KEGUNAAN SOSIOLOGI DALAM KEHIDUPAN


MASYARAKAT

DOSEN PENGAMPU: Dr. Dahniar TH. Musa, M.Hum

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 12
-
ISA FRISTI OKTFIA (E1121221081)
TIA ANANDA (E1121221027)
WIRDA NISRINA NURINDAH (E1121221034)

UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
2022

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah dengan judul “Kegunaan Sosiologi Dalam Masyarakat” ini dapat tersusun hingga
selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas dari Ibu Dr. Dahniar TH. Musa, M.Hum. Karya
tulis ini diharapkan dapat menjadi penambah wawasan bagi pembaca serta bagi penulis
sendiri.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari
pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Pontianak, 2 Maret 2022

ii
Daftar Isi
Daftar Isi...............................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1. Latar Belakang...............................................................................................................................1
2. Rumusan Masalah..........................................................................................................................2
3. Tujuan............................................................................................................................................2
4. Manfaat..........................................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
1. PENGERTIAN SOSIOLOGI.....................................................................................................3
2. CIRI-CIRI SOSIOLOGI................................................................................................................4
3. KEGUNAAN SOSIOLOGI DALAM MASYARAKAT...............................................................4
a) UNTUK PEMBANGUNAN.....................................................................................................4
b) UNTUK PENELITIAN.............................................................................................................5
c) PERENCANAAN SOSIAL.......................................................................................................5
d) PEMECAHAN MASALAH SOSIAL.......................................................................................6
4. PANDANGAN SOSIAL TERHADAP PERMASALAHAN......................................................10
5. PERAN SOSIOLOGI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT..............................................10
BAB III................................................................................................................................................13
PENUTUP...........................................................................................................................................13
KESIMPULAN...................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................14

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Secara etimologi, sosiologi berasal dari Bahasa Latin, yaitu socius artinya teman dan logos
artinya ilmu pengetahuan. Jadi, arti kata sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang
masyarakat. Secara umum sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari
masyarakat secara keseluruhan, yakni hubungan antara manusia dengan manusia, manusia
dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, baik formal maupun material, baik statis
maupun dinamis. Sosiologi juga dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari struktur
sosial dan proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. Sosiologi merupakan ilmu
umum artinya sosiologi mempelajari gejala umum yang ada pada setiap interaksi manusia,
bukan mempelajari ilmu dengan gejala khusus.

Problem sosial merupakan gejala-gejala yang menggangu kelanggengan-kelanggengan


intregritas hubungan social di dalam masyarakat. Jika masyarakat menganggap sakit jiwa,
bunuh diri, perceraian, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, kenakalan remaja, tawuran
antar pelajar dan mahasiswa, dan tindakan anarkis para supporter bola dianggap sebagai
problem, maka masyarakat ini tidak sekedar merujuk pada tata kelakuan yang menyimpang,
tetapi juga menyangkut indikator-indikator tertentu yang dijadikan patukan umum tentang
tata kelakuan dari aspek moral. Sebagai sebuah ilmu tentunya sosiologi memiliki banyak
kegunaan bagi masyarakat. Untuk menambah pengetahuan dan juga wawasan kita mengenai
sosiologi ini, ada baiknya kita harus mempelajari mengenai kegunaan sosiologi di dalam
masyarakat ini. Dengan belajar mengenai kegunaan sosiologi di dalam masyarakat ini maka
kita akan bisa memahami tempat, posisi dan peran kita di dalam kehidupan
masyarakat. Maka dari itu sosiologi mencakup segala aspek dalam kehidupan manusia,
karena manusia adalah makhluk sosial yang hidup bermasyarakat dan selalu melakukan
interaksi dalam kehidupan sehari-hari.

1
2. Rumusan Masalah
I. Apa kegunaan sosiologi dalam kehidupan masyarakat?
II. Apa ciri-ciri sosiologi dalam kehidupan masyarakat?
III. Bagaimana peran sosiologi dalam kehidupan masyarakat

3. Tujuan
I. Menjelaskan pengertian dari sosiologi
II. Mendeskripsikan ciri-ciri sosiologi dalam kehidupan masyarakat
III. Menjabarkan kegunaan dan manfaat sosiologi dalam kehidupan masyarakat

4. Manfaat
Seperti kita ketahui kalau sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang semua aspek
kehidupan masyarakat, hubungan antara masyarakat individu dengan kelompok, individu
dengan individu, kelompok dengan individu maupun kelompok dengan kelompok. Sebagai
ilmu yang mempelajari segala hal mengenai masyarakat tentulah sosiologi mempunya
peranan dan manfaat penting dalam masyarakat itu sendiri. Diantara manfaat ilmu sosiologi
dalam kehidupan masyarakat adalah
1. Sosiologi bermanfat menumbuhkan kepekaan masyarakat terhadap toleransi sosial
dalam kehidupan sehari – hari, sehingga akan terwujud masyarakat yang saling
mengerti.
2. Sosiologi membantu setiap masyarakat tentang tempat kita dalam masyarakat maupun
budaya lain yang belum diketahui.
3. Pengetahuan sosiologi bermanfaat untuk menghindari konflik sosial terutama konflik
antargolongan, antarsuku, maupun antarras.
4. Sebagai generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa, sosiologi akan membuat
kita lebih tanggap, kritis, dan rasional menghadapi gejala – gejala sosial dalam
masyarakat yang semakin kompleks, serta mampu mengambil sikap dan tindakan
yang tepat dan akurat terhadap situasi sosial yang dihadapi sehari – hari.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN SOSIOLOGI
Menurut Soerjono Soekanto, Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi
kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum
kehidupan masyarakat.

Menurut Max Weber (1864 - 1920), Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang berupaya
memahami dengan cara melakukan interpretasi tindakan sosial. Tindakan sosial yang menjadi
pokok pembahasan sosiologi menurut Max Weber ini merupakan sebuah tindakan yang
berorientasi pada tingkah laku orang lain. Seperti contoh, ketika kita bernyanyi di kamar
mandi untuk diri kita sendiri adalah bukan tindakan sosial. Berbeda jika kita menyanyi di
kafe atau bahkan panggung. Hal tersebut merupakan tindakan sosial

Menurut Auguste Comte, Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan kemasyarakatan umum


yang merupakan hasil terakhir perkembangan ilmu pengetahuan. Selain itu, sosiologi juga
didasarkan pada kemajuan-kemajuan yang telah dicapai oleh ilmu pengetahuan yang
dibentuk berdasarkan observasi dan hasilnya disusun secara ilmiah. Auguste Comte disebut
Bapak Sosiologi karena beliau yang pertama kali menggunakan istilah sosiologi dan
mengkaji sosiologi secara sistematis. Sosiologi merupakan ilmu yang berdiri. Sosiologi
menjadi ilmu yang mandiri sejak pertengahan abad ke-19.

Seiring dengan perkembangan sosiologi, para ahli telah memberikan definisi sesuai dengan
sudut pandang masing-masing sebagai berikut.
 Emile Durkheim, Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta sosial dan bukanlah
fakta individual.
Herbert Spencer, Sosiologi adalah penyelidikan tentang susunan-susunan dan proses-
proses kehidupan sosial.

3
Berdasarkan berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sosiologi merupakan ilmu
pengetahuan sosial yang mempelajari gejala-gejala sosial secara umum dari kehidupan antar
manusia dalam masyarakat.

2. CIRI-CIRI SOSIOLOGI

Sebagai ilmu sosial yang objeknya masyarakat, sosiologi mempunyai ciri-ciri utama sebagai
berikut :
1. Empiris, artinya ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi
terhadap kenyataan dan akal sehat, serta hasilnya tidak bersifat spekulatif.
2. Teoritis, artinya suatu ilmu pengetahuan yang selalu berusaha untuk menyusun
abstraksi dari hasil-hasil pengamatan. Abstraksi tersebut merupakan
kesimpulan logis yang bertujuan menjelaskan hubungan sebab akibat sehingga
menjadi teori.
3. Kumulatif, artinya disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada atau
memperbaiki, memperluas, serta memperkuat teoriteori yang lama.
4. Nonetis, artinya pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau
buruk maslah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah
tersebut secara mendalam.

3. KEGUNAAN SOSIOLOGI DALAM MASYARAKAT


Sosiologi mengkaji dan meneliti gejala-gejata dalam kehidupan bersama manusia, namun
sosiologi juga mempelajari masalah-masalah sosial karena itu merupakan bagian dari tata
perilaku sosial. Pengetahuan sosiologi telah diterapkan secara umum. Banyak sosiolog yang
dipekerjakan dalam instansi-instansi negara maupun menjadi konsultan berbagai perencanaan
pembangunan. Dalam hal ini tentunya peran sosiologi sangat dibutuhkan terutama yang
berkaitan dengan pembangunaan, penelitian, perencanaan sosial dan pemecahan masalah
sosial yang menyangkut kepentingan masyarakat. Kegunaan sosiologi bagi masyarakat
adalah :

a) UNTUK PEMBANGUNAN
Sosiologi berguna untuk memberikan data sosial yang diperlukan pada tahap perencanaan
pelaksanaan maupun penilaian pembangunan.

4
a. Pada tahap perencanaan, yang harus diperhatikan adalah apa yang menjadi kebutuhan
sosial, mencakup pola interaksi sosial, kelompok sosial, kebudayaan yang berintikan
pada nilai-nilai, lembaga sosial, dan stratifikasi sosial.
b. Pada tahap pelaksanaan yang harus dilihat adalah kekuatan sosial dalam masyarakat
serta proses perubahan sosialnya. dan
c. Pada tahap penilaian yang harus dilakukan adalah analisis terhadap efek atau dampak
sosial pembangunan tersebut. Melalui evaluasi dapat dilakukan pengadaan,
pembetulan, penambahan, dan peningkatan secara proposional (seimbang).
Contohnya seperti membangun waduk atau bendungan air pada daerah yang
mengalami kesulitan air agar saat musim kemarau tiba, daerah tersebut tidak kesulitan
dalam masalah perairan.

b) UNTUK PENELITIAN
Dengan penelitian dan penyelidikan sosiologis, akan diperoleh suatu perencanaan atau
pemecahan masalah sosial yang baik. Di negara yang sedang membangun, peran sosiologi
sangat dibutuhkan. Berdasarkan hasil penelitian sosiologis, para pengambilan keputusan
dapat menyusun rencana dan cara pemecahan suatu masalah sosial. Contohnya, cara
pencegahan kenakalan remaja dan cara meningkatkan kembali rasa solidaritas antarwarga
yang semakin pudar.

c) PERENCANAAN SOSIAL
Beberapa fungsi atau kegunaan sosiologi dalam perencanaan sosial adalah sebagai berikut:
Sosiologi memahami perkembangan kebudayaan masyarakat, baik masyarakat tradisional
maupun modern sehingga proses penyusunan dan permasyarakatan suatu perencanaan sosial
relatif mudah dilakukan. Contohnya yaitu membantu lembaga pendidikan formal dalam
mempersiapkan pembelajaran tatap muka di masa pandemi covid-19.

Sosiologi memahami hubungan manusia dengan lingkungan alam, hubungan antargolongan,


juga proses perubahan dan pengaruh penemuan baru terhadap masyarakat. Ini berarti
perencanaan ke depan yang disusun atas dasar kenyataan yang faktual dalam masyarakat oleh
sosiologi relatif bisa dipercaya.
• Sosiologi memiliki disiplin ilmiah yang didasarkan atas objektivitas. Dengan
demikian, pelaksanaan suatu perencanaan sosial diharapkan lebih kecil
penyimpangannya.

5
• Dengan berpikir secara sosiologi, suatu perencanaan sosial dapat dimanfaatkan untuk
mengetahui tingkat ketertinggalan dan tingkat kemajuan masyarakat ditinjau dari
sudut kebudayaannya, seperti perkembangan iptek. Hal ini dilakukan agar dapat
menyesuaikan dengan pertumbuhan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada.
• Menurut pandangan sosiologi, perencanaan sosial merupakan alat untuk mengetahui
perkembangan masyarakat yang fungsinya untuk menghimpun kekuatan sosial guna
menciptakan ketertiban masyarakat

d) PEMECAHAN MASALAH SOSIAL


Masalah-masalah sosial yang menyangkut nilai-nilai sosial dan moral yang termasuk kedalam
persoalan, namun sosiologi hanya mempelajarinya dalam batas tertentu, yaitu sejauh
membahas aspek ilmiahnya dan menemukan sebab-sebab terjadinya masalah-masalah sosial
tersebut dan tidak terlalu menekankan pemecahan atau jalan keluarnya. Beberapa masalah
sosial yang penting ialah :
a. KEMISKINAN
Sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup untuk memelihara dirinya
sendiri dengan ukuran kehidupan kelompok, dan juga tidak mampu untuk
memanfaatkan tentang mental maupun fisiknya dalam kelompok ini. Pada mulanya
didalam struktur masyarakat yang masih sederhana, kemiskinan belum dianggap
sebagai problem sosial, bahkan sebagian pihak menganggap bahwa miskin dan kaya
berkaitan dengan nasib yang ditentukan oleh takdir. Akan tetapi, ketika pembatasan
antara kaya dan miskin ditentukan secara tegas, maka kemiskinan menjadi salah satu
problem sosial. Didalam struktur masyarakat modern yang kompleks, masyarakat
mpembenci kemiskinan, akhirnya tolak ukur miskin bukanlah karna kurang makan,
pakaian, dan tempat tinggal. Ukuran miskin adalah karena harta milik dianggap tidak
mampu memenuhi tahap kehidupan yang ada. Hal lain, tingginya arus urbanisasi
penduduk ke kota, hingga dikota tidak mendapat pekerjaan, menjadi gelandangan,
tuna karya, tuna susila hingga para urban tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasarnya. Secara sosiologis, salah satu sebab kemiskinan adalah tidak berfungsinya
salah satu Lembaga kemasyarakatan dibidang ekonomi, maka kepincangan ini
menjalar ke sector kehidupan yang lain.

6
b. KEJAHATAN
Tinggi rendahnya angka kejahatan berhubungan serat dengan bentuk-bentuk dan
organisasi-organisasi di mana kejahatan ini terjadi. Dengan demikian, angka
kejahatan dalam masyarakat, golongan-golongan masyarakat, dan kelompok-
kelompok sosial mempunyai hubungan erat dengan kondisi-kondisi dan proses-proses
sosial seperti gerak sosial, persaingan dan pertentangan kebudayaan, ideologi politik,
agama dan ekonomi, kepadatan dan komposisi penduduk, distribusi kekayaan,
pendapatan dan pekerjaan. Kejahatan terjadi akibat dari interaksi dengan pola-pola
perilakuan yang jahat. Dengan demikian, jika seseorang menjadi jahat, maka hal itu
disebabkan orang tersebut sering mengadakan kontak dengan kelompok dengan pola-
pola perikelakuan jahat dan juga karena ia mengasingkan diri terhadapat pola-pola
perikelakuan yang tidak menyukai kejahatan.

c. DISORGANISASI KELUARGA
Disorganisasi keluarga, artinya perpecahan dalam keluarga sebagai unit, oleh karena
anggota-anggota keluarga ini gagal memenuhi kewajiban-kewajibannya yang sesuai
dengan peranan sosialnya. Secara sosiologis, bentuk-betuk disorganisasi keluarga
antara lain
1. Unit keluarga yang tidak lengkap karena hubungan yang diluar perkawinan.
2. Disorganisasi keluarga karena putusnya hubungan perkawinan karena
perceraian, dan berpisah ranjang.
3. Adanya kekurangan dalam keluarga tersebut.
4. Krisis keluarga yang disebabkan oleh salah satu yang bertindak sebagai kepala
keluarga diluar kemampuannya sendiri.
5. Krisis keluarga yang disebabkan oleh faktor-faktor intern.
Hal ini berakibat pada retaknya hubungan yang harmonis antara anak-anak dan orang
tuanya, sehingga bisa terjadi keretakan hubungan antara ana dan orang tuanya.

d. MASALAH GENERASI MUDA DALAM MASYARAKAT MODERN

Masalah generasi muda biasanya ditandai oleh dua ciri yang berlawanan, yakni
keinginan untuk melawan, seperti perilaku radikalisme, delikuensi, dan fandalisme,

7
brutalisme. Ciri yang kedua adalah sikap yang apatis, yaitu penyesuaian yang
membabi buta terhadapat ukuran moral generasi tua yang disertai dengan rasa kecewa
terhadapat sikap generasi tua. Para remaja selalu diidentikkan dengan masa yang
berbahaya, belum matang intelektual pengalaman dan ilmunya, yang biasanya sering
menjadi sasaran Pendidikan, pelatihan, dan pembinaan. Berangkat dari perseoalan ini,
maka muncullah problem-problem sosial yang jika diurutkan sebagai berikut:
1. Persoalan ‘’sense of value’’ yang kurang ditanamkan gerenarasi tua, terutama
yang menjadi lapisan yang tinggi dalam masyarakat.
2. Timbulnya organisasi-organisasi pemuda yang informal.
3. Timbulya usaha-usaha generasi muda yang bertujuan untuk menghadapkan
perubahan-perubahan dalam masyarakat

e. PEPERANGAN
Peperangan mengakibatkan disorganisasi dalam berbagai aspek kemasyarakatan, baik
bagi negara yang yang keluar sebagai pemenang, apalagi bagi negara yang mengalami
kekalahan. Misalnya, perang dingin adalah bentuk akomodasi. Akomodasi biasanya
akan menghasilkan kerjasama seperti organsasi internasional, misalnya organisasi
yang tergabung dalam NATO. Perang merupakan salah satu gejala sosial yang sulit
dicari solusinya untuk dicarikan jalan damai. Jika bangsa-bangsa ingin dalam, maka
haruslah siap berperang.

f. PELANGGARAN TERHADAP NORMA-NORMA MASYARAKAT


1. Pelacuran (pekerja seks komersial atau PSK)
Pelacuran merupkan suatu pekerjaan yang bersifat menyerahkan dirinya kepada
umum untuk melakukan perbuatan-perbuatan seksual dengan mendapatkan upah
(imbalan).
2. Delinkuensi anak
Cross boys atau cross girls adalah sebutan bagi para anak-anak muda yang
tergabung dalam suatu ikatan komunitas yang memiliki tingkah laku yang kurang
atau tidak sukai masyrakat pada umumnya.

8
g. MASALAH KEPENDUDUKAN
Biasanya yang menjadi problem dalam masalah kependudukan adalah kurang atau
bertambahnya jumlah penduduk yang berhubungan dengan tingkat kesejahteraan.
Usaha mencapai tingkat kesejahteraan sering kali mengalami gangguan-gangguan,
diantaranya:
1. Ketidakmerataan jumlah penduduk di berbagai wilayah.
2. Rendahnya tingkat kualitas SDM
3. Ketidakseimbangan antara jumlah bertumbuhan angka angkatan kerja dengan
ketersedian lapangan kerja
4. Tidak terkendalinya angka kelahiran (tingginya angka natalitas)
Jika telah terindentifikasi beberapa persoalan yang menggangu dalam upaya
pencapaian kesejahteraan tersebut, maka pihak yang berwewenang memiliki tugas
untuk mencari jalan keluar dari persoalan ini, bagaimana pertumbuhan jumlah
penduduk memiliki daya guna dan daya dukung dalam mencapai tujuan pembangunan
yang ditetapkan.
h. MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
Lingkungan hidup yang menjadi pembicaraan pembahasan ini meliputi:
1. Lingkungan fisik yang meliputi benda-benda mati yang berada disekeliling manusia.
2. Lingkungan biologis yang meliputi segala sesuatu disekeliling manusia yang berupa
organisme yang hidup disekeliling manusia.
3. Lingkungan sosial yang terdiri dari manusia baik secara individual maupun secara
kelompok yang berada disekitar manusia dan merupakan bagian dari lingkungan alam.
Ketiga komponen lingkungan tersebut memiliki hubungan timbal balik secara
sistemis, artinya masing-masing memiliki daya dukung untuk menentukan
kelangsungan hidup itu sendiri.

i. MASALAH GENDER
Dalam konsep gender, menggambarkan perempuan sebagai sosok yang memiliki sifat
lemah lembut, emosional, dan keibuan, sedangkan laki-laki digambarkan sosok yang
kuat, rasional, perkasa yang semua ini munculnya bukanlah melalui proses gejala
alamiah, melainkan akibat dari hubungan sosial. Persoalan gender muncul ketika
gejala sosial lagi gencar menuntut adanya tingkat kesetaraan laki-laki dan perempuan.

9
Gejala ini dipandang sebagai bentuk ketidakadilan sosial, sehingga muncul berbagai
gerakan emansipasi wanita yang menuntut kesetaraan gender.

j. FENOMENA ALIRAN SESAT


Kata “sesat” ditinjau dari aspek etimologis berarti tidak memiliki jalan atau
kehilangan arah, sedangkan ditinjau dari aspek etimologi berarti seseorang atau
sekelompok orang yang tidak memiliki jalan atau kehilangan arah untuk mencapai
tujuan. Dari definisi ini jelas bahwa sikap, perbuatan, dan keyakinan yang tidak sesuai
dengan ajaran agama asal adalah sesat. Kadang-kadang munculnya aliran sesat juga
sebagai bentuk protes atas ketidakadilan yang dirasakan oleh masyarakat.

4. PANDANGAN SOSIAL TERHADAP PERMASALAHAN


Sosiologi memandang suatu permasalahan sebagai sesuatu yang bersifat kompleks secara
sistematik, dalam arti bahwa permasalahan sosial bukanlah berdiri sendiri, melainkan
terdapat hubungan saling terkait antara komponen satu dengan komponen yang lain. Dengan
demikian melihat suatu permasalahan sosial yang ada mesti harus dikaitkan secara timbal
balik dengan persoalan lainnya. Misalnya, kegagalan program perekonomian rakyat melalui
jaring pengaman sosial. Masyarakat dalam konsep sosiologi adalah rangkaian sistem sosial
yang meliputi hubungan antara elemen-elemen dalam kehidupan masyarakat yang
didalamnnya terdapat tindakan-tindakan manusia, lembaga sosial, dan kelompok-kelompok
sosial. Dari asumsi inilah, maka suatu problem dalam gejala sosial bukanlah berdiri sendiri,
melaikan ada keterkaitan antara variable penyebab dan variable akibat dari problem ini.
Gejala sosial selalu bergerak kearah keseimbangan yang dinamis, artinya menanggapi
perubahan yang terjadi akibat pengaruh yang dating dari luar demi mencapai integritas sosial.
Adapun pendekatan konflik menjelaskan bahwa permasalahan sosial merupakan suatu gejala
pertentangan antara komponen sosial satu dan komponen sosial lainnya. Walaupun di dalam
kehidupan sosial terdapat nilai dan norma, setiap langkah hidup manusia punya kecendrungan
untuk melanggar, sehingga ketaatan masing-masing anggota masyarakat bersifat terpaksa.

5. PERAN SOSIOLOGI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT


Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa sosiologi bukanlah ilmu terapan,
sebagaimana ilmu pertanian, teknik, dan keperawatan, tetapi sosiologi merupakan salah satu

10
cabang ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari gejala sosial yang bersifat murni.
Seringkali ketidaktepatan sasaran kebijakan public yang dibuat oleh pemerintah atau
ketidaktepatan sasaran kebijakan pemasaran suatu perusahaan merupakan akibat dari
ketidaktelitian dalam menganalis situasi sosial yang ada pada saat keputusan ini diambil.
Sosiologi memiliki tugas untuk melakukan berbagai kegiatan penelitian tentang situasi sosial
yang pada saatnya akan berguna sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil langkah
kebijakan yang akan digulirkan. Untuk itu sosiologi sangat memiliki peran yang sangat
penting didalam kehidupan masyarakat terutama berkaitan dengan proses pembangunan suatu
bangsa. Berikut ini adalah beberapa peran tersebut:

a. SOSIOLOGI SEBAGAI AHLI RISET


Tugas sosiologi yaitu mencari data empiris tentang suatu gejala sosial sebagaimana seorang
dokter yang melakukan diagnosis suatu penyakit yang diderita oleh pasiennya. Jika dokter
mendiagnosis tentang suatu gejala penyakit melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
kepada pasien tentang rasa sakit yang dirasakannya, lainhalnya dengan sosiolog. Dalam
melakukan kegiatan ilmiahnya, sosiolog tidak boleh memasukkan opini pribadinya kedalam
hasil laporan ilmiahnya, atau melakukan praduga atau ramalan-ramalan tampa didasari oleh
bukti yang akurat.

b. SOSIOLOGI SEBAGAI KONSULTAN KEBIJAKAN


Dapat membantu memprediksi pengaruh dari penerapan suatu kebijakan sosial yang mungkin
terjadi. Ada diantaranya para dermawan yang menyumbangkan sebagaian hartanya untuk
membantu permasalahan anak-anak jalanan yang dalam pandangan mereka mengalami
kehidupan tidak layak secara kemanusiaan. Tentunnya kebijakan menampung mereka
ditempat-tempat yang menurut kita layak baginya, ternyata bagi anak-anak yang jalanan
tersebut tempat penampungan justru dianggapnya sebagai tempat yang merampas
kebebasannya. Untuk inilah perlu diketahui terlebih dahulu tentang karakter kejiwaan anak-
anak tersebut sebelum ditampung ditempat penampungan tersebut. Akan tetapi, tidak sedikit
diantara mereka yang justru melarikan diri. Dengan diketahuinya persoalan yang
menyebabkan mereka melakukan tindakan menyimpang ini, maka akan dapat diselesaikan
persoalannya. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut diperlukan para ahli dalam bidang
ini, yaitu sosiolog.

11
c. SOSIOLOGI SEBAGAI TEKNISI
Peran sosiologi dalam teknisi adalah memberikan desain pembangunan dalam masyarakat.
Desain ini sendiri biasanya dilakukan dalam perencanaan sosial, yang dirudingkan
berdasarkan ada hasil penelitian atau kajian sosial. Sosiologi sebagai teknisi juga
mengindikasikan bahwa dalam bentuk pembangunan apapun ilmu sosiologi diperlukan.
Teknisi merupakan orang-orang yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu, yang sering
kali diminta untuk ikut adil dalam suatu perencanaan pekerjaan tertentu. Tentu akan sangat
berguna bagi perencanaan dalam bidang pembangunan atau perencanaan pendirian suatu
perusahaan tertentu.  Dalam pembangunan JSS (Jembatan Selat Sunda) yang direncanakan
akan dilakukan pada tahun 2018, akan tetapi proyek pembangunan tersebut pada akhirnya
gagal, hal ini lantaran melihat perbedaan pembangunan atau ketimbangan pembangunan yang
terjadi antara masyarakat Papua dan masyarakat di Indonesia Barat, oleh karenannya sebagai
teknisi sosiologi merumuskan untuk terlebih dahulu melakukan pembangunan di Indonesia
Timur.

d. SOSIOLOGI SEBAGI GURU ATAU PENDIDIK


Sosiologi sebagai salah satu pemegang disiplin ilmu pengetahuan memiliki tugas menyajikan
data tentang gejala-gejala sosial yang tidak berbeda dengan ilmuan lainnya. Ilmuan dalam
menyajikan data atas suatu gejala selalu mendasarkan pada fakta secara objektif, dalam arti
data diungkap apa adanya tanpa rekasaya. Adapun data yang diungkapkan dalam laporan
ilmiahnya bersifat universal, dalam arti hasio penelitian ilmiahnya dapat dinikmati dan diuji
kebenarannya oleh siapapun dan dapat digunakan untuk berbagai macam kepentingan
terutama dalam pembangunan suatu bangsa. Misalnya memberikan penanaman nilai dan
norma agar melakukan kegiatan yang tidak bertentangan dengan keteraturan sosial
masyarakat sekitar. Penanaman nilai sosial dan norma sosial ini adalah bentuk peran
sosiologi dalam pendidikan.

12
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
1. Kegunaan sosiologi dalam kehidupan masyarakat adalah untuk pembangunan,
penelitian, perencanaan sosial dan pemecahan masalah sosial dalam kehidupan
masyarakat, maka dari itu sosiologi sangatlah berperan dalam kehidupan masyarakat.
2. Ciri-ciri sosiologi yaitu empiris, teoritis, kumulatif, dan nonetis.
3. Peran sosiologi dalam masyarakat sangatlah beragam, dikarenakan sosiologi dapat
masuk dalam beberapa bidang dalam masyarakat. Sosiologi juga sangat dibutuhkan
dalam masyarakat baik dalam teori maupun dalam kehidupan secara langsung.
Sebagai contoh sosiologi dalam kehidupan masyarakat diantara lain adalah sosiologi
dapat berperan sebagai ahli riset, sebagai konsultan kebijakan, sebagai teknisi dan
sebagai guru atau pendidik. Dan peran sosiologi pun penting dalam kehidupan
masyarakat.

Saran
1. Disarankan para pembaca mencari referensi lain yang berkaitan dengan materi
makalah ini agar mendapat pengetahuan yang lebih dari ini.

13
2. Diharapkan para pembaca setelah membaca makalah ini dapat mengaplikasikannya di
dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Elly M. Setiadi, Usman Kolip. (2011). Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala
Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Jakarta: Kencana.
Tumengkol, S. M. (2013). Sosiologi, Kegunaan dan Masa Depannya.

Maryati, Kun, Dra. dan Suryawati, Juju, S.Pd. 2001. Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas X.  Jakarta :
Erlangga.

14

Anda mungkin juga menyukai