Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SOSIOLOGI DAN ATROPOLOGI

“HAKIKAT SOSIOLOGI ANTROPOLOGI PENDIDIKAN”

DOSEN PENGAMPU :

Cornelius Ridwan, M. Pd

KELAS : B11

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :

1. Lili Yuniarti (2011061791)


2. Siska Lia Abdiani (2011061809)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

PERSADA KHATULISTIWA SINTANG

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat
rahmatnya kami kelompok 2 mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “Hakikat
Sosiologi Antropologi Pendidikan” ini dengan tepat waktu. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Cornelius Ridwan, M. Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah Sosiologi dan Antropologi. Kami juga berterima kasih kepada
banyak pihak yang telah berkontribusi membantu kami dalam mengumpulkan materi
pada makalah ini.

Kami sungguh menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kata
sempurna, karena terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki, maka
dari itu kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan
dunia pendidikan.

20 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG ........................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ....................................................................................... 2
C. TUJUAN ............................................................................................................... 2
BAB II .............................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 3
A. PENGERTIAN SOSIOLOGI ................................................................................. 3
B. PENGERTIAN ANTROPOLOGI .......................................................................... 4
C. PENGERTIAN SOSIOLOGI ANTROPOLOGI PENDIDIKAN ............................ 5
D. RUANG LINGKUP SOSIOLOGI ANTROPOLOGI PENDIDIKAN ..................... 7
BAB III ............................................................................................................................ 11
PENUTUP ....................................................................................................................... 11
A. KESIMPULAN ..................................................................................................... 11
B. SARAN ................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan sosiologi antropologi pendidikan di Indonesia diawali


hanya sebagai ilmu pembantu belaka, namun seiring timbulnya perguruan tinggi
dana kesadaran bahwa sosiologi antropologi pendidikan sangat penting dalam
menelaah masyarakat Indonesia yang sedang berkembang maka sosiologi
antropologi pendidikan menempati tempat yang penting dalam daftar kuliah
di beberapa perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Sebagai ilmu pembantu tetapi
sekarang menjadi ilmu yang penting, diindonesia sosiologi antropologi merupakan
ilmu yang masih baru. Mempelajari sosiologi dan antropologi memiliki banyak
manfaat serta meningkatkan peradaban baik dalam masyarakat maupun bangsa
dan negara. Oleh karena itu mengetahui dan memahami seluk beluk sosiologi
antropologi pendidikan sangat dianjurkan guna mendapatkan pengetahuan
yang menunjang perkembangan ilmu itu sendiri dan aplikasinya dalm
kehidupan baik sebagai mahluk individu maupun sebagai mahluk
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sosiologi pendidikan merupakan interpretasi dan aplikasi salahsatu aspek


sosial yaitu pendidikan. Sedangkan, antropologi merupakansuatu ilmu yang
memahami sifat-sifat semua jenis manusia secara lebihbanyak. Antropologi
pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang berusahamemahami dan memecahkan
masalah-masalah pendidikan dengananalisisberdasarkan konsep-konsep dan
pendekatan antropologi. Antropologi pendidikan dihasilkan melalui teori khusus
danpercobaan yang terpisah dengan kajian yang sistematis mengenai
praktekpendidikan dalam perspektif budaya, sehingga antropologi menyimpulkan
bahwa sekolah merupakan sebuah benda budaya yang menjadi skema nilai-nilai
dalam membimbing masyarakat. Sosiologi dan antropologi merupakan dua hal
yang tidak dapat terpisahkan. Hal ini dapat dibuktikan bahwa objek kajian
sosiologi adalah masyarakat, dan kita juga tahu masyarakat sudah pasti
berkebudayaan,namun perlu diingat antara masyarakat dan kebudayaan tidak
sama,tetapi berhubungan erat. Dalam hal ini masyarakat menjadi kajian pokok
sosiologi dan kebudayaan menjadi kajian pokok antropologi.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Sosiologi
2. Pengertian Antropologi
3. Pengertian Sosiologi Antropologi Pendidikan
4. Ruang Lingkup Sosiologi Antropologi Pendidikan

C. TUJUAN
1. Mengetahui Pengertian Sosiologi
2. Mengetahui Pengertian Antropologi
3. Mengetahui Pengertian Sosiologi Antropologi Pendidikan
4. Mengetahui Ruang Lingkup Sosiologi Antropologi Pendidikan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SOSIOLOGI

Dalam menentukan ruang kajian keilmuan, diperlukan sebelumnya membuat


batasan terhadap kajian ilmu tersebut, yaitu dengan cara membuat pengertian atau
defenisi tentang ilmu tersebut. Demikian pula dengan kajian ilmu sosiologi,
sangatlah diperlukan pemahaman atas pengertian ataupun defenisinya. Untuk itu,
berikut ini akan disampaikan pembahasan mengenai beberapa pandangan para
sosiolog dalam mendefenisikan sosiologi.

1. Pengertian Secara Etimologis

Secara etimologi sosiologi berasal dari kata socious (Latin) yang artinya
"kawan atau teman" dan logos (Yunan) yang artinya "kata, berbicara, atau
ilmu". Dengan demikian sosiologi berarti berbicara atau ilmu tentang kawan.
Kawan dalam hal ini merupakan hubungan antar manusia, baik secara individu
maupun kelompok, yang meliputi seluruh macam hubungan, baik yang
mendekatkan maupun yang menjauhkan. Jadi sosiologi adalah ilmu tentang
berbagai hubungan antar manusia yang terjadi dalam masyarakat. Hubungan
antar masyarakat disebut hubungan sosial.

2. Pengertian Menurut Para Ahli


a. Van der Zanden berpendapat bahwa sosiologi merupakan studi ilmiah
tentang interaksi antar manusia.
b. Rouck dan Warren mendefinisikan sosiologi sebagai ilmu yang
mempelajari hubungan antar manusia dalam kelompok.
c. Pitirim A. Sorokin menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari: Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka
macam gejala social, misalnya gejala ekonomi dengan agama, keluarga
dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan
politik, dan sebagainya. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara
gejala social dengan gejala non sosial, misalnya pengaruh iklim
terhadap watak manusia, pengaruh kesuburan tanah terhadap pola

3
migrasi, dan sebagainya, ciri-ciri umum dari semua jenis gejala social
yang terjadi dalam masyarakat.
d. Auguste Comte, menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang
terutama mempelajari manusia sebagai makhluk yang mempunyai
naluri untuk senantiasa hidup bersama dengan sesamanya. Ahmad
Fathoni 15.43. Dalam bukunya berjudul Setangkai Bunga Sosiologi;
Sosiologi sebagai ilmu masyarakat mempelajari tentang struktur sosial
yakni keseluruhan jalinan sosial antara unsur-unsur sosial yang pokok,
seperti kaidah-kaidah sosial, ke-lompok- kelompok dan lapisan-lapisan
sosial. Sosiologi juga mempelajari proses sosial yaitu pengaruh timbal
balik antara pel-bagai segi kehidupan bersama. Contoh hubungan
timbal balik antara kehidupan agama dan kehidupan politik, hubungan
timbalbalik antara kehidupan agama dan segi kehidupan ekonomi.
e. P.J. Bouman, dalam bukunya Sociologie Begrien en Problemen,
sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan sosial
antar sesama manusia (individu-individu), antar individu dengan
kelompok, sifat dan perubahan. perubahan, lembaga-lembaga serta ide-
ide sosial.
f. Pitirim Sorokin, Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan
dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya
gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral), sosiologi adalah
ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara
gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala
sosial lain.
B. PENGERTIAN ANTROPOLOGI

Antropologi berasal dari kata anthropos yang berarti "manusia", dan logos
yang berarti ilmu. Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis
sekaligus makhluk sosial. Antropologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan
sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu.
Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang
melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di
Eropa. Terbentuklah ilmu antropologi dengan melalui beberapa fase. Antropologi

4
lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal
dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip
seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan
kehidupan sosialnya. Para ahli mendefinisikan antropologi sebagai berikut :

1. Koentjaraningrat

Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya


dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan
yang dihasilkan.

2. William A. Haviland

Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun


generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk
memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.

3. David Hunter

Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas
tentang umat manusia.

4. A. Hoebel

Antropologi adalah suatu studi tentang manusia dan kerjanya.

C. PENGERTIAN SOSIOLOGI ANTROPOLOGI PENDIDIKAN


1. Pengertian Sosiologi Pendidikan

S. Nasution menuturkan bahwa sosiologi pendidikan ialah ilmu yang


berusaha untuk mengetahui cara mengendalikan proses pendidikan untuk
mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik. Ditinjau dari segi
etimologinya, istilah sosiologi pendidikan terdiri atas dua perkataan yaitu
sosiologi dan pendidikan. Maka jelas bahwa dalam sosiologi pendidikan yang
menjadi masalah sentralnya adalah aspek sosiologi dalam pendidikan. dalam
pendidikan terdapat aspek-aspek sosiologis karena situasi pendidikan dalah
situasi hubungan dan pergaulan social, yaitu hubungan social antara pendidik
dengan anak didik, pendidik dengan pendidik, anak-anak dengan anak-anak,

5
tenaga administrasi dengan pendidik, dan tenaga administrasi dengan anak-
anak.

Menurut George Payne, yang kerap disebut bapak Sosiologi pendidikan,


secara spesifik memandang sosiologi pendidikan sebagai studi yang
komprehensif tentang segala aspek pendidikan dari segala segi ilmu yang
dterapkan. Baginya, sosiologi pendidikan tidak hanya meliputi segala sesuatu
dalam bidang sosiologi yang dapat dikenakan sosiologis. Adapun menurutnya
adalah memberikan guru-guru, para peneliti yang efektif dalam sosiologi yang
dapat memberikan sumbangannya kepada pemahaman yang lebih mendalam
tentang pendidikan.

R.J. Stalcup mengemukakan bahwa sociology of education merupakan


suatu analisis terhadap proses-proses sosiologis yang berlangsung dalam
lembaga pendidikan. Tekanan dan wilayah telaahnya pada lembaga
pendidikan itu sendiri.

Jadi kesimpulannya sosiologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari


seluruh aspek pendidikan, baik itu struktur, dinamika, masalah-masalah
pendidikan ataupun aspek-aspek lainnya secara mendalam melalui analisis
atau pendekatan sosiologis.

2. Pengertian Antropologi Pendidikan

Antropologi berasal dari kata Yunani ”antrophos” yang berarti ”manusia”


dan ”logos” yang berarti ”ilmu”. Jadi antropologi adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari tentang manusia sebagai makhluk masyarakat. Menurut R.
Bedediet (Harsojo,1984:1) perhatian ilmu pengetahuan ini ditujukan kepada
sifat khusus badaniah dan cara produksi tradisi serta nilai-nilai yang membuat
pergaulan hidup yang satu berbeda dari pergaulan hidup lainnya.

Antropologi pendidikan merupakan sebuah kajian sistematik, tidak hanya


mengenai praktek pendidikan dalam perspektif budaya, tetapi juga tentang
asumsi yang dipakai antropologi terhadap pendidikan dan asumsi yang
dicerminkan oleh praktek-praktek pendidikan.

6
Menurut Shomad (2009:1), antropologi pendidikan mengkaji penggunaan
teori-teori dan metode yang digunakan oleh para antropolog serta pengetahuan
khususnya yang berhubungan dengan kebutuhan manusia atau masyarakat.
Dengan demikian, antropologi pendidikan bukan menghasilkan ahli-ahli
antropologi melainkan menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang
pendidikan melalui perspektif antropologi.

Pendidikan dapat diperoleh melalui lembaga formal dan informal.


Penyampaian kebudayaan melalui lembaga informal tersebut dilakukan
semenjak kecil di dalam lingkungan keluarganya. Dalam masyarakat,
pendidikan memiliki fungsi yang sangat besar dalam memahami kebudayaan
sebagai satu keseluruhan.

Antropologi pendidikan dihasilkan melalui teori khusus dan percobaan


yang terpisah dengan kajian yang sistematis mengenai praktek pendidikan
dalam perspektif budaya, sehingga antropologi menyimpulkan bahwa sekolah
merupakan sebuah benda budaya yang menjadi skema nilai-nilai dalam
membimbing masyarakat. Dapat ditarik kesimpulan, bahwa pembahasan
antropologi pendidikan berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat
tentang manusia dan tingkah lakunya dalam rangka menganalisis peserta didik
tentang keahliannya dalam dunia pendidikan.

D. RUANG LINGKUP SOSIOLOGI ANTROPOLOGI PENDIDIKAN


1. Ruang Lingkup Sosiologi Pendidikan

Penelitian dan analisis terhadap sistem pendidikan berdasarkan keduanya,


tentunya sudah bisa dikuatkan antar ruang lingkup sosiologi pendidikan.
Karena minat dan pengalaman, ruang lingkup yang diajukan ini terbatas pada
wilayah analisis seputar sistem pendidikan formal. Dalam hubungan ini,
Nasution (2004:6-7), mengemukakan ruang lingkup sosiologi pendidikan
meliputi pokok-pokok berikut ini:

a. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam


masyarakat :
1) Hubungan pendidikan dengan sistem sosial atau struktur social,

7
2) Hubungan antara sistem pendidikan dengan proses kontrol sosial
dan sistem kekuasaan,
3) Fungsi pendidikan dalam kebudayaan, dan
4) Fungsi sistem pendidikan dalam proses perubahan sosial dan
kultural atau usaha mempertahankan status quo, dan fungsi sistem
pendidikan formal bertalian dengan kelompok rasial, kultural dan
sebagainya.
b. Hubugan antar manusia di dalam Sekolah :
1) Hakikat kebudayaan Sekolah sejauh ada perbeadaanya dengan
kebudayaan diluar sekolah, dan
2) Pola interaksi sosial dan stuktur masyarakat Sekolah, yang antara
lain meliputi berbagai hubungan kekuasaan, stratifikasi sosial dan
pola kepemimpinan informal sebagai terdapat dalam clique serta
kelompok-kelompok murid lainnya.
c. Pengaruh Sekolah terhadap perilaku dan kepribadian semua pihak
disekolah / lembaga pendidikan :
1) Peranan sosial guru-guru / tenaga pendidikan,
2) Hakikat kepribadian guru / tenaga pendidikan,
3) Pengaruh kepribadian guru / tenaga kependidikan terhadap
kelakuan anak / peserta didik, dan
4) Fungsi Sekolah / lembaga pendidikan dalam sosial murid / peserta
didik.
d. Hubungan lembaga pendidikan dalam masyarakat :
1) Pengaruh masyakarat atas organisasi Sekolah /lembaga pendidikan,
2) Analisis proses pendidikan yang terdapat dalam sistematis sosial
dalam masyarakat luar sekolah,
3) Hubungan antara Sekolah dan masyarakat pendidikan, dan
4) Faktor-faktor demografi dan ekologi dalam masyarakat yang
berkaitan dengan organisasi Sekolah, yang perlu untuk memahami
sistem pendidikan dalam masyarakat serta integrasinya di dalam
kehidupan masyarakat.

Ruang lingkup sosiologi pendidikan tersebut pada dasarnya untuk


mempererat dan meningkatkan tujuan pendidikan secara keseluruhan. Karena

8
itu, sosiologi pendidikan tidak akan keluar dari upaya-upaya agar pencapaian
tujuan dan fungsi pendidikan tercapai menurut pendidikan itu sendiri.

2. Ruang Lingkup Antropologi Pendidikan

Ralphlinton dalam Shomad (2009:3) menganggap kebudayaan adalah


warisan sosial. Warisan sosial tersebut mempunyai dua fungsi. Pertama, fungsi
bagi penyesuaian diri dengan masyarakat. Kedua, fungsi bagi penyesuaian diri
dengan lingkungan. Lebih lanjut, Shomad (2009:3-4), menjelaskan
implementasi pendidikan sebagai penyesuaian diri dengan masyarakat,
lingkungan dan kebudayaan sebagai bentuk ruang lingkup antroplogi
pendidikan berlangsung dalam proses:

a. Proses sosialisasi

Proses ini dimulai sejak bayi baru lahir. Bayi berinteraksi dengan
orang-orang disekitarnya, hingga terjadi komunikasi timbal balik dan
seterusnya hingga ia tumbuh dan berkembang. Adapun yang menjadi
sorotan dalam proses sosialisasi yaitu :

1) Adanya konflik oleh ketidakharmonisan antara keinginan pribadi,


anak dengan tuntutan norma dan aturan yang berlaku, dan
2) Perbedaan status ekonomi dan letak geografis.
b. Proses Enkulturasi

Enkulturasi, artinya pembudayaan. Yang dimaksud adalah proses


pembudayaan anak agar menjadi manusia berbudaya. Dalam proses ini
pranata, yaitu sistem norma atau aturan-aturan mengenai suatu aktivitas
masyarakat yang khusus. (Koentjaraningrat,1980:164). Adapun yang biasa
menjadi kajian dalam proses ini, yaitu :

1) Perbedaan jenis kelamin,


2) Perbedaan umur, dan
3) Perbedaan/perubahan status (inisiasi).
c. Proses Internalisasi

Proses internalisasi yaitu proses penerimaan dan menjadikan


warisan sosial (pengetahuan budaya) sebagai isi kepribadian yang

9
dinyatakan dalam perilaku sehari-hari selama hayat masih dikandung
badan. Dalam proses ini kita mendapatkan adanya perbedaan pada masing-
masing individu berupa perbedaan kepribadian dan pengalaman.

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sosiologi dan antropologi adalah objek ilmu manusia. Antropologi


mempelajari budaya pada suatu kelompok masyarakat tertentu; ciri fisiknya, adat
istiadat dan kebudayaannya sedangkan sosiologi lebih menitik beratkan pada
manusia dan hubungan sosialnya. Antropologi lebih cenderung ideografik, srtinya
cenderung deskriptif, grounded, induktif. Teori dalam antropologi lebih cenderung
tebatas pada satu komunitas. Fokus studi antropologi lebih banyak pada nilai-nilai
dan perilaku khas sebuah komunitas.

Oleh karenanya, banyak yang mengkritik antropologi bukan kategori sains.


Para founding father ilmu sosial semisal Comte, Durkheim, terobsesi agar ilmu
sosial bisa diakui sebagai sains. Karenanya mereka menyusun semacam "general
principles" di mana pada dasarnya ada teori universal tentang gejala sosial
sebagaimana ada teori unversal tentang alam. Muncullah istilah sosiologi untuk
menunjukkan bahwa ilmu sosial adalah sebagai sebuah sains.

B. SARAN

Dalam penyusunan makalah yang sangat sederhana ini pastinya


banyak kelemahan dan kekeliruan, yang menjadi sorotan adalah bagaimana
makalah ini dapat disusun setidaknya mendekati kata tepat dan mampu mencakup
substansi materi yang ingin disampaikan sehingga tujuan pembelajaranpun dapat
tercukupi. Dalam peluang ini kami sebagai penyusun pastinya sungguh
mengharapkan segala rekomendasi, kritik dan pengayaan yang bersifat
membangun dan mampu diberikan landasan pijakan dari teori yang akan kami
tambahkan demi kesempurnaan penyusunan yang hendak datang.

11
DAFTAR PUSTAKA

Koentjaraningrat. (1993). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.

Lauer, Robert H. (1993). Perspektif tentang Perubahan Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

Ritzer, George, dan Douglas J. Goodman. (2003). Teori-teori Sosiologi Modern.


Jakarta: Predana Media.

Soekanto, Soerjono. (1994). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press.

Soemardjan, Selo, dan Soelaiman Soemardi. (1974). Setangkai Bunga Sosiologi.


Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Soetomo. (1987). Ilmu Sosiatri: Lahir dan berkembang dalam Keluarga Besar Ilmu
Sosial. Dalam Sosiatri, Ilmu, dan Metode. Ed. Agnes Sunartiningsih. Yogyakarta:
Jurusan Ilmu Sosiatri Fisipol UGM.

Sugiyanto. (2002). Lembaga Sosial. Yogyakarta: Global Pustaka Utama.


Wirjosumarto. Sartono. (1978). Pengantar Ilmu Sosiatri. Yogyakarta: Fisipol UGM.

12

Anda mungkin juga menyukai