Disusun Oleh:
Kelompok 1
Dosen Pengampu
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan karunianya kami dapat menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul
“RESPON KAJIAN HUBUNGAN INTERNASIONAL TERHADAP ISU
GLOBAL” tepat pada waktunya. Shalawat serta salam selalu tercurah kehadiran
junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta sahabat dan pengikutnya hingga
akhir zaman.
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam proses
pembuatan makalah ini, baik moril maupun materiil.
Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, karena tak ada
gading yang tak retak. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Penyusun
Kelompok 1
2
Contents
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
Latar Belakang................................................................................................................4
Rumusan Masalah..........................................................................................................5
Tujuan............................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................6
Perdebatan Dalam studi hubungan internasional..........................................................6
Kritikan terhadap teori hubungan internasional..........................................................11
Hal-hal yang harus dihindarkan dalam dihindarkan ilmu hubungan internasional......15
BAB III...............................................................................................................................20
PENUTUP..........................................................................................................................20
KESIMPULAN................................................................................................................20
SARAN..........................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................22
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan lahir dari pemikiran sosiclog sekitar abad sangat dibutuhkan oleh pakar
pendidikan setelah sosial yang sangal drastisang terjedi di tengah di wilayah Eropa dan
Amerika.Lahimya sosiologi yang dapat berguna untuk memberikan motivasi dan
kchidupan dan memajukan masyarakat secara umum ahli moupun pakar peadidikan
melihat bahwa yang, dari tujuan pendidikam tidak hanya secara individualistis, sosialis.
Tujuan maupun konsep sesiologi pendidikan pona menganalisis interaksi dan proses
sosialisasi anak keluarga, sekolah serta lingkungan masyarakat, dan perkemhangan
sosial, menganalisis stratifikasi dalam masyarkat, menge nalisis partisi pasi para orang
kegiatan sosial dan menentukan kurikulum pendidikan, matipun sarana dan prasarana
pendidikan serta memberi para guru/dosen maupun pendidik dan para penentu dafam
mencapai tujuan perdidikan di masa sekarang yang akan datang.
Ini secara berturut turut akan membahas mengenai sejarah pengertian sosiologi
pendidikan, ruang lingkup Injuan susiologi perdidikan, sostelogi pendidikan hubungan
sosiologi dengan berhayai ilmu sosial kontribusi sosiologi pada dunia pendidikan, dan gi
pendidikan di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
a. Menjelaskan Perdebatan Dalam studi hubungan internasional
b. Menjelaskan Kritikan terhadap teori hubungan internasional
c. Menjelaskan Hal-hal yang harus dihindarkan dalam dihindarkan ilmu
hubungan internasional
C. Tujuan
a. Mengetahui tentang Perdebatan Dalam studi hubungan internasional
b. Mengetahui tentang Kritikan terhadap teori hubungan internasional
c. Mengetahui tentang Hal-hal yang harus dihindarkan dalam dihindarkan
ilmu hubungan internasional
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
lembaga pendidikan ) di Amerika Serikat. Asumsi ini berkembang dan jap dapat
dipelajari dalam kajian sosiologi, atau secara likan meru pakan bagian dari
pembahasan susiologi. Sampai tahun 1920 disiplin ilmu yang likansesungguhnya
merupakanilmu yang rang terpisah mulai dari Filsafat Pendidikan, gi Pendidikan dan
Sostologi Pendidikan. Semua ilmu membekali para calon guru untuk selalu
secara tepat dan sesuai. Setelah berakhirnya perang Dunia Il, perkembangan
masyarakat menjadi berubah dratis. Pada perubahan ini, masyarakat dunia
menginginkan bahwa ada perubahan dalam perkembangan dan kebutuhan baru
dalam pendidikan.
Apakah sosiologi pendidikan itu? Untuk menjawab pertanyaan ini ada beberapa hal
yang perlu dicermati, di antaranya adalah sosiologi pendidikan berasal dari kala
sosiologi dan pendidikan, scsiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara
manusta dalam kelompok-kelempok dan
6
Abdul Syani, Sosiologi merupakan ilmu yang, sosial, hubungan yang terjadi di
dalamnya struktur masyarakat tersebut. Secara ilmiah tentang, interaksi sosial
serta hasil-hasilnya. Akan memiliki hasil berupa organisasi social.
Abudin Nata, Sosiologi adalah suatu ilmu yang dan proses-proses sosial
termasuk perubahanobjek sostologi adalah masyarakat yang dilihat manusia dan
proses yang timbul dari hubungan Sedangkan tujuanya adalah meningkatkan
daya dalam menyesnaikan diri dengan lingkungan khusus berupayauntuk
mempelajari proses sosial termasuk perubahan sosial.
7
yang luas dan mencakup banyak hal, sosiologi yang mempelajari sesuatu yang,
berbeda berbeda-beda.
Sosiologi memiliki bnyak sekali ruang lingkupnya. Secara lematis ruang ling,kup
sosilogi dapat dibedakan menjadi beberapa subdisiplin sociologi, seperti: (1)
sosiologi pedesaan (ruml sociology), (2) sosiclogi industri (industrini sociology).
(3) sosiologi medis (merficai sociviogy), (1) sosiologi perkotaan (urbain
sociology), (5) sosiologi waita (woman sociology), (6) sosiologi militer (military
sociology), (7) sosiologi agama (religion sociology). (8) sosiologi pendidikar.
(educational sociology), dan (9) sosiologi seni (sociologyof art).
Kedue, sosiologi industri. Kelahiran sociologi industri ini mendapat inspirasi dari
pemikiran-pemikaran Marx, Durkheim, dan Weber, Walaupun secara formal
sosiologi industri lahir pada kurun waklu antara Perany Dunia 1 dan 2, namun
secara Malang tahun 1960-an dan awal tahun 1970. Dalam perkembangannya,
sosiologi industri sejak tahun 1980 terdapat empat tema baru yang muncul
8
dalam riset riset sosiologi industri titik pertama, sosiologi industri yang hanya
menekankan gaya tradisional yang patriarkal,
Sociology Pendidion
Praktek ini menerangkan pengaruh penggunaan tata ruary; dan lingkungan kota
besar dalam beberapa lokasi atau area kemiskinan sebagai jawaban atas
beberapa kultur, etnis, Jan bahasa yang berbeda, suatu mutu hidup yang
rendah, beberapa kelompok kesukuan berbeda dan suatu standard perwalian
menjaga rendah bahwa semua jumich ke dis-organisasi sosial. Sosiologi
perkotaan buru dimzulai di Eropa pada awal 1970 dan kemudian menyebar di
wilayah Amerika Serikal Hal itu juga mempengaruhi studi masyarakat kota di
Jepang-
Information and Fdunlich of the Armed Forces antara tahun 1942-1945 yang
Lemudian dipublikasikan. Sosiologi militer terus berkembang pesat khususya di
Amerika Scrikal.
9
ini dan sopanjang atau seluruh sejarah yang, dickam. Sarjana sosiologi agama
mencoba untuk menjelaskan elek masyarakat
Tertentu pada terulang, peran agama dalam hampir semua masyarakat di atas
bumi saat ini dan sepanjang; seluruh sejarah direkam, Sarjana sosiologi agama
mcroba untuk menjelaskan efek masyarakat itu pada poda agama dan cfek
agama terhadap masyarakal; dergan kata lain, hubungan yang bersifal dialektis
antar mereka.
10
setiap orang sebagai anggola masyarakat untuk dapat satudipergurakan
penyesuaian diri terhadap perkembangan dan pertumbuhan dalam borbagai hal
yang, timbul di tengah-tengah masyarakat. Fenomena sosial.tersebut bersifal
negatif serla bersifal positif. Hal-hal yang, demilian ini terjadi dan dapat
diselesaikan serta dijawab oleh sosiclogi pendidikan, Salah satu tugas dari
pendidikan adalah memberi informasi dan menganalisis tentang
hidupperubahari di masyarakat yang positif maupun negatif hal-hal yang terjadi
karenadan yang harus torjadi sorta solusinya torhadap masalah-masalah
tersebut diamtentu ada penyelesatan, solusi maupin jalan kehwar untuk
meminimalisir dan mengatasi hal-hal negatif tersebut dan juga
mempertahankan hal-hal yang positif yang tidak bertentangan dengan ideologia
bangsa negara juga pendidikagama, Seperti yang kita lihat bahwa fenomena
yang bersifat negatif terjadi ituantara lain timbulnya berbagai demonstrasi yang
tidak terarah dan sangat dimiliki,meresahkan masyarakat seperti demonstrasi
mahasiswa, pemilu presiden, pemilu legislatif, pemilu kada, buruh dan
demontrasi-demontrasi yang lain. adalahHal ini dapat terjadi dischalbkan
adanya kelidakstabilan dan ketimpangan untukdalam kelompok masyarakat
tertenta yang menganggap dirinya tersisth dan terbaikan sorta terisolir.
11
mewujud kan suasana belajar dan proses perbehraran agar sertadidik secara
aktif mengembangkan polensi dirinya untuk memiliki kuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan. Hlak mulia serta
keterampilan yang, diperlukun dirinya, masyorakat, ingsa dan negara.
Selanjutnya pasal 3 dikatakan bahwa pendidikan isional bertojuan untuk
berkembangny a potensi peserta didik agar menjadi anusia vang, beriman,
bertakwa terhadap Tuhan YME, berakhlak mulia, hat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang mokratis serta bertanggung jawab,”
Untuk mewujudkan pendidikan isional disusunlah kurikulum yang,
memperhatikan tahap perkembangan asyarakal dan peserta didik serta
kesesuaian dengan lingkungan dan butuhan pembangunan nasional?
12
Dapat disebutsebagai ilmu pengetahuan harus obyck yang dibahasnya sehingga
berbeda Kedun, mempergunakan metode-metode ilmiah. Sosiologi dapat
memenuhi svarat disebut memiliki obyek yang jelas, yakni masyarakat
perubahan sosial), mempergunakan metodehasil penelitian/ penelitian sosiologi
yang, yang, bulat, sistematis, logis, saling diri dengan ilmu-ilmu lainya.24 murni
mulai berkembang, dan memainkan Ilmu Pengetahuan (Sosiology of Science)
kita teori juga tidak terpisahkan dari kondistyang sedang berlaku. Latar belakang
ini riwayat hidup Sosiologi dua aliran lampil bertentangan satu terhadap yang
lain, “ dan pertanto, sebagai ilmu mumi (pune science) dan (mwited
science).Sosiologi sebagat ilmu murni ilmu yang dipergunakan penclit annya
himya sendiri, tidak dimaksudkan untuk kepentingan ilmu Kimia, Matematika,
Ilmu Pasti dan ilmu praktis (applied science), ialah ilmu rumus rumus, hukum
hukum sebari-hari, contoh, ilmu pelayaran, biologi, alam dan lain sebagainya.
Dua tipe penting sosiologi: sosiologi mikro menyelidiki berbagai pola pikiran dan
perilaku yang relatif berskala kecil. Orangdiri mereka sebagai sosiolog mikro
tertarik verhal dan non verbal dalam hubungan keputusan oleh para hakim,
formasi dan pengaruh keanggotaan sescorang pandangan dunianya.
Sosiologi merupakan ilmu sosial mumi mempunyai yang natara lain adalah:
pertanma, ilmu sosiologi ilmu sosial kemasyarakatan yang mengkaji tentang,
peristiwa-peristiwa sosial yang berkembang, di tidakada sosiologi cecara lisik.
13
Kedun, sosiologi normatif tetapi bersifat kategoris (deskriptif), artinya obyeknya
secara riil, dan bukan bagaimana seharusnya sollen). Ketiga, sosiologi bukan
ilmu praktis, tetapi (pure science), artinya tujuan penelitian ilmu sosiologi hanya
untuk perkembangan ilmu itu sendiri, dan bukan kehidupan secara praktis.
Xeempat, sosiologi bersifal general artinya bahwa ilmu sesiologi itu mentari dan
hukum-hukum serta prinsip-prinsip umum interaksi maupun ist, sifat hakikal,
dan struktur masyarakat secara bukan partikural, penelitianinva dilakukan
secara deni peristiwa. Kelime, sosiologi merupakan ilmu yang secara umum
(general). Artinya, bahwa sostologi umum yang ada pada setiap interaksi
manusia, bukan dengan gejala khusus. Untuk mewujudkan berbagai sosiologi
mempergunakan metode ilmich, dengan berikut: 1) memilih rumasan masalah
penelitian; 2) meninjau seluruh teori dan ilmu yang berkaitan; 3) merencanakan
program: 4) mengumpulkan dala penelitian: dan 6) Keenam, sosiologi bersifat
pada pemikiran logika yang ada dalam Hampir sama generalis, abstrak
penckananya terpisah-pisah.
Ketika metode Keilmuan diberlakukan bagi kajian dunia alami, make disebut
dihubungkan dengan ilmu pengetahuan seperti metode deskriptif, eksplanatori,
studi kasus, dan survey. Batasan-batasan geografiilmu antropologia dan sejarah
contoh, meneliti permasalahan pendapatan di bawah kekayaan suatu studi
dalam sosiologi atau ilmu pengetahuan politis tetap ada, dan satu gambaran
jernih pemahaman dari tiap ilmu-ilmu sosial
Memiliki hubungan dengan berbagai ilmu sosial ekonomi, ilmu politik, ilmu
sejarah, ilmu psikologi,
14
Mengekui bahwa ekonomi dan material itu memiliki serta motivasi kerja pada
masyarakat.
Ruang, lingkup sosilogi dapat dibedakan plin sosiologi, seperti: (1) sosiologi
pedesaan (rural ndustri (industrial sociology). (3) sosiologi medis >logi
perkotaan (urban sociology), (5) sosiologi wanita cosiologi militer (military
sociology), (7) sosiologi agama osiologi pendidikan (educational sociology),
dan (9)
15
luas atau perkataan lain mengadakan intuk memajukan kehidupan di dalam
nemahami seberapa janh membina kegialan sosial mengembangkan
keperibadiannya. Ketiga, untuk diologi pancasila dan kebudayaan nasional
Indonesia di lingkungan pendidikan dan pengajaran. Ke empat, untuk
mengadakan integrasi kurikulum pendidikan masyarakat sekitarnya, agar
pendidikan mempunyai kegunaan praktis di dalam masyarakat. K 5,0 Dicky
faktor-faktor kekuatan masyarakat. Ke-6 untuk memberi kontribusi positif
terhadap perkembangan ilmu.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa Hubungan
Internasional mengalami berbagai perkembangan seiring dengan adanya empat
perdebatan besar antar perspektif. Pada perdebatan pertama, liberalisme
16
mengutamakan aspek interdependensi, perdamaian, dan kerjasama; sedangkan
realisme mengutamakan aspek keamanan, konflik, dan politik kekuasaan. Pada
perdebatan kedua, tradisionalisme mengutamakan pengetahuan sejarah,
penilaian interpretatif, dan nilai normatif; sedangkan behavioralisme
mengutamakan pengetahuan ilmiah, observasi berdasarkan fakta empiris, dan
hipotesis.
Perdebatan kedua membuka jalan bagi perdebatan ketiga yang pada
dasarnya merupakan pengulangan dari perdebatan pertama, hanya saja
perspektif-perspetifnya telah mengalami perkembangan lebih lanjut.
Neorealisme masih mengutamakan kemungkinan konflik, sedangkan
neoliberalisme masih mengutamakan kemungkinan kooperasi. Perkembangan
kedua perspektif ini membawa dinamika baru bagi perkembangan studi
Hubungan Internasional hingga kini.
B. SARAN
Sebagai seorang mahasiswa, perlu sekali mempelajari dan memahami
bagaimana penggunaan diksi yang tepat dan cermat karena seorang mahasiswa
itu selalu dibebankan dan berkelut dengan karya-karya tulis dalam setiap tugas
perkuliahannya. Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dari pembaca sangat kami harapkan
untuk perbaikan makalah kami ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA
17
Goldstein, Joshua S. 2005. International Relations. New York: Pearson/Longman,
Chapter 3.
Bajpai, Kanti. 2003. The Idea of Human Security. International Studies
40.
Amin, Samir, (1997), Capitalism in the Age of Globalization, Zed Books.
Buhle, Paul, (1987), Marxism in the United States: Remapping the American Left,
Verso, Haymarket Series.
Burchill, Scott & Linklater, Andrew, (1996), Theories of International Relations,
St. Martin’s Press.
Barnett, Jon dan Adger, W.N. 2007. Climate Change, Human Security and
Violent Conflict. Political Geography, 26.
18