Anda di halaman 1dari 24

KONSEP DASAR SOSIOLOGI PENDIDIKAN

MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah
Sosiologi Pendidikan
DosenPengampu : Siti Nurhasanah, M.Pd.I

Disusun Oleh :
Kelompok 1

Erna Sabrina (2018110030)


Syilfa Siti Nabiila (2018110083)

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM YAPATA AL-JAWAMI
BANDUNG
2020 M /1441 H
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh


Alhamdulillah segala puji dan syukur bagi Allah Swt Tuhan semesta alam
yang telah memberikan nikmat yang tak terhingga, sehinga penulis mampu
menyelesaikan makalah ini dengan benar. Tak lupa shalawat serta salam penulis
tujukan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari jaman
jahiliah menuju jaman ilmiah .
Terima kasih pula kepada orang-orang yang selalu mendukung dan
memberikan motivasi bagi penulis dalam menyelsaikan tugas ini dengan baik
.Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandung, 19 Oktober 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

C. Tujuan Penulisan ......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3


A. Pengertian Sosiologi .................................................................................... 3

1. Pengertian Sosiologi ................................................................................. 3

2. Pengertian Sosiologi Menurut Para Ahli.................................................... 3

B. Ruang Lingkup Sosiologi ............................................................................. 5

C. Tujuan Sosiologi .......................................................................................... 7

D. Sumbangan Pemikiran Sosiologi Terhadap Dunia Pendidikan ..................... 8

E. Sejarah dan Perkembangan Sosiologi Pendidikan ....................................... 11

F. Pendekatan Dalam Sosiologi Pendidikan .................................................... 16

G. Manfaat dan Kegunaan Sosiologi Pendidikan ............................................ 18

BAB III PENUTUP .......................................................................................... 20


A. Simpulan ................................................................................................... 20

B. Saran ......................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 21

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia saat ini mengalami kondisi yang jauh dari apa
yang diharapkan. Masalah dalam dunia pendidikan di Negara ini sangat
bermacam-macam, meliputi hubungan sistem pendidikan dengan aspek-
aspek lain dalam masyarakat, hubungan antar manusia di dalam
sekolah,pengaruh sekolah terhadap perilaku dan kepribadian semua pihak
sekolah dan lembaga pendidikan dalam masyarakat. Untuk itu, para guru
dan calon guru harus paham dan dibekali sosiologi pendidikan serta
terampil mengoperasionalkan dalam kegiatan pendidikan.
Di dalam kegiatan manusia sebagai mahluk sosial menimbulkan berbagai
ilmu pengetahuan sendiri. Termasuk disini kegiatan manusia untuk
mendidik generasi-generasi mudanya, ialah dengan memberikan,
mewariskan kebudayaannya kepada anak cucunya. Didalam karya
mendidik inilah manusia berusaha untuk mengetahui bagaimanakah proses
pendidikan itu dilihat dari segi sosialnya, ditinjau dari konstelasi sosial,
dimana terjalin karya mendidik itu. Maka disini timbullah suatu cabang
ilmu pengetahuan ialah sosiologi pendidikan.
Dewasa ini ilmu pengetahuan telah berkembang pesat, terutama dalam
bidang teknologi modern, Ilmu sosiologipun tidak mau ketinggalan. Salah
satu diantaranya adalah Sosiologi Pendidikan. Ilmu ini masih sangat muda
dan masih memerlukan pembinaan, terutama dilingkungan akademis.
Secara garis besar, Plato dalam teori sosialnya amat mementingkan
masyarakat dibanding individu. Bahkan individualisme disamakan dengan
egoisme, dengan egoisme kelompok dengan altruisme. Oleh karenanya
Plato memandang bahwa susunan Negara adalah sintesis antara aristokrasi
dengan demokrasi.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penyusun merumuskan
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa Definisi dari Sosiologi Pendidikan itu?
2. Bagaimana Ruang Lingkup Sosiologi Pendidikan itu?
3. Apa Tujuan Sosiologi Pendidikan itu?
4. Bagaiamana Sumbangan Pemikiran Sosiologi Terhadap Dunia
Pendidikan itu?

C. Tujuan Penulisan
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan
tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1. Pengertian Sosiologi PendidikanSejarah Sosiologi Pendidikan
2. Ruang lingkup Sosiologi Pendidikan
3. Tujuan Sosiologi Pendidikan
4. Sumbangan Pemikiran Sosiologi Dalam Dunia Pendidikan
5. Sejarah dan Perkembangan Sosiologi Pendidikan
6. Pendekatan Dalam Sosiologi Pendidikan
7. Manfaat dan Kegunaan Sosiologi Pendidikan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sosiologi
1. Pengertian Sosiologi
Sosiologi pendidikan berasal dari dua kata, sosiologi dan pendidikan.
Pada awalnya sosiologi berkembang sesuai dengan obyek dan
tujuannya sendiri, demikian pula pendidikan. Dengan adanya
perkembangan masyarakat yang begitu cepat dalam segala aspek
kehidupan, memerlukan pengetahuan sesuai dengan kebutuhan.
Sosiologi tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, demikian pula
kalau hanya pendidikan saja. Perkembangan masyarakat yang sangat
kompleks memerlukan ilmu pengetahuan yang kompleks pula, salah
satunya adalah sosiologi pendidikan.
Sosiologi secara etimologis sosiologi berasal dari kata latin “socius”
dan kata Yunani “logos”. “Socius” berarti kawan, sahabat, sekutu,
rekan, masyarakat. “logos” berarti ilmu. Jadi sosiologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang masyarakat.1

2. Pengertian Sosiologi Menurut Para Ahli


Adapun menurut para ahli pengertian sosiologi diartikan
sebagai berikut:
1. Menurut W.F. Ogburn dan M.F. Nimkoff dalam buku mereka “A
Handbook of Sociology”, memberikan definisi sosology is the
scientific of social life; yang maksudnya : sosiologi adalah studi
2
secara ilmiah terhadap kehidupan sosial.
2. Sedangkan pengertian pendidikan sendiri diartikan dari istilah
paedegogic berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari kata “pais”,
artinya anak, dan ”again” diterjemahkan membimbing, jadi

1
(Chaerudin, dkk, 1995:67).
2
(Ahmadi, 1984:9)

3
paedagogic yaitu bimbingan yang diberikan kepada anak. Secara
definitif pendidikan (paedagogic) diartikan, sebagai berikut:
3. Menurut Jhon Dewey, Pendidikan adalah proses pembentukan
kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan
emosional ke arah alam dan sesama manusia.3
4. Menurut Langeveld, Mendidik adalah mempengaruhi anak dalam
membimbingnya supaya menjadi dewasa. Usaha membimbing
adalah usaha yang disadari dan dilaksanakan di sengaja antara
orang dewasa dengan anak yang belum dewasa. 4
5. Menurut Ki Hajar Dewantara, Mendidik adalah menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai
manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tinginya. 5

Terdapat pula pengertian sosiologi pendidikan menurut para ahli,


yaitu sebagai berikut :
1. F.G. Robbins, pengertian sosiologi pendidikan adalah sosiologi
khusus yang tugasnya menyelidiki struktur dan dinamika proses
pendidikan. Struktur mengandung pengertian teori dan filsafat
pendidikan, sistem kebudayaan, struktur kepribadian dan
hubungan kesemuanya dengantata sosial masyarakat. Sedangkan
dinamika yakni proses sosial dan kultural, proses
perkembangan kepribadian,dan hubungan kesemuanya dengan
proses pendidikan.
2. H.P. Fairchild dalam bukunya ”Dictionary of Sociology”
dikatakan bahwa sosiologi pendidikan adalah sosiologi yang
diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang
fundamental. Jadi ia tergolong applied sociology.

3
(Ahmadi dan Uhbiyati, 2001:69).
4
(Suwarno, 1992:49).
5
(Ahmadi dan Uhbiyati, 2001:69).

4
3. E.B Reuter, pengertian sosiologi pendidikan mempunyai
kewajiban untuk menganalisa evolusi dari lembaga-lembaga
pendidikan dalam hubungannya dengan perkembangan manusia,
dan dibatasi oleh pengaruh-pengaruh dari lembaga pendidikan
yang menentukan kepribadian sosial dari tiap-tiap individu. Jadi
prinsipnya antara individu dengan lembaga-lembaga sosial itu
selalu saling mempengaruhi.
4. Charles A. Ellwood, pengertian sosiologi pendidikan adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari / menuju untuk melahirkan
maksud hubungan-hubungan antara semua pokok-pokok masalah
antara proses pendidikan dan proses sosial.
Jadi dapat disimpulkan dari beberapa pendapat ahli diatas bahwa
pengertian sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang hubungan dan interaksi manusia, baik itu
individu atau kelompok dengan peresekolahan sehingga terjalin kerja
sama yang sinergi dan berkesinambungan antara manusia dengan
pendidikan.

B. Ruang Lingkup Sosiologi


Ruang lingkup sosiologi pendidikan menurut Brookoover dibagi menjadi 4
kategori yaitu: 6
1. Hubungan sistem pendidikan dengan sistem social lain meliputi:
a. Hubungan antara sistem pendidikan dengan proses sosial dan
perubahan kebudayaan
b. Fungsi sistem pendidikan formal didalam proses pembaharuan
sosial

6
Masqosim, M. (2013, Maret). PENGERTIAN RUANG LINGKUP TUJUAN KEGUNAAN
SEJARAH DAN TOKOH SOSIOLOGI PENDIDIKAN. Retrieved Oktober 18, 2020, from Home
Sosiologi: http://masqosimmuhammad.blogspot.com/2017/03/pengertian-ruang-lingkuptujuan-
kegunaan.html?m=1

5
c. Hubungan antara sistem pendidikan didalam proses pengendalian
sosial
d. Hubungan antara sistem pendidikan dengan publik opini
2. Hubungan sekolah dengan komuniti seekolahnya meliputi:
a. Analisis terhadap struktur kekuasaan dimasyarakat beserta
implikasinya terhadap sekolah
b. Analisis terhadap hubungan antara sistem sekolah dengan sistem
sosial dimasyarakat
c. Struktur masyarakat beserta pengaruhnya terhadap organisasi
sekolah
3. Hubungan antar manusia dengan sistem persekolahan meliputi:
a. Ciri budaya sekolah, terutama yang jelas-jelas berbeda dengan
budaya diluar sekolah
b. Ciri pola stratifikasi di dalam persekolahan
c. Hubungan antara guru dan murid
d. Analisis terhadap klik dan struktur kelompok kekeluargaan di
dalam sistem persekolahan
e. Ciri pola kepemimpinan struktur kekuasaan di dalam bermacam-
macam sekolah
4. Pengaruh sekolah terhadap perilaku peserta didik meliputi:
a. Peranan sosial guru
b. Ciri kepribadian guru
c. Dampak kepribadian guru terhadap perilaku peserta didik
d. Peranan sekolah di dalam pertumbuhan, penyesuaian atau
penyimpangan peserta didik
e. Ciri-ciri perilaku yang timbul karena tingkat keotoriteran dan
kedemokrasian di lingkungan sekolah

Dari penjelasan diatas jelaslah apa yang dimaksud dengan ssosiologi


pendidikan dan apa ruang lingkup garapannya. Secara singkat
sosiologi pendidikan dapat didefinisikan sebagai suatu analisis ilmiah
tentang interaksi antara manusia dalam sistem pendidikan dan dengan

6
luar sistem pendidikan, serta hubungannya antara pendidikan sebagai
sebuah institusi sosial dan instusi sosial lainnya.

C. Tujuan Sosiologi
Sosiologi pendidikan merupakan ilmu yang berusaha untuk mengetahui
cara-cara dalam pengendalian proses pendidikan agar nantinya
memperoleh perkembangan kepribadian individu yang lebih baik. Dari
beberapa pengertian yang telah dikemukakan dapat ini beberapa tujuan
dari sosiologi pendidikan: 7
1. Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis proses sosialisasi anak,
baik dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Dalam hal ini
harus diperhatiakan pengaruh lingkungan dan kebudayaan masyarakat
terhadap perkembangan pribadi anak.
2. Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis perkembangan dan
kemajuan social. Banyak orang/pakar yang beranggapan bahwa
pendidikan memberikan kemungkinan yang besar bagi kemajuan
masyarakat, karena dengan memiliki ijazah yang semakin tinggi akan
lebih mampu menduduki jabatan yang lebih tinggi pula (serta
penghasilan yang lebih banyak pula, guna menambah kesejahteraan
social).
3. Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis status pendidikan dalam
masyarakat. Berdirinya suatu lembaga pendidikan dalam masyarakat
sering disesuaikan dengan tingkatan daerah di mana lembaga
pendidikan itu berada.
4. Sosiologi pendidikan bertujuan membantu menentukan tujuan
pendidikan. Sejumlah pakar berpendapat bahwa tujuan pendidikan

7
Masqosim, M. (2013, Maret). PENGERTIAN RUANG LINGKUP TUJUAN KEGUNAAN
SEJARAH DAN TOKOH SOSIOLOGI PENDIDIKAN. Retrieved Oktober 18, 2020, from Home
Sosiologi: http://masqosimmuhammad.blogspot.com/2017/03/pengertian-ruang-lingkuptujuan-
kegunaan.html?m=1

7
nasional harus bertolak dan dapat dipulangkan kepada filsafat hidup
bangsa tersebut. Seperti di Indonesia, Pancasila sebagai filsafat hidup
dan kepribadian bangsa Indonesia harus menjadi dasar untuk
menentukan tujuan pendidikan Nasional serta tujuan pendidikan
lainnya.

D. Sumbangan Pemikiran Sosiologi Terhadap Dunia Pendidikan


Dalam buku materi pokok teori sosiologi klasik dan juga teori
sosiologi modern, kita sudah diperkenalkan mengenai paradigma. Kita
juga sama-sama tahu bahwa sosiologi merupakan ilmu yang memiliki
paradigma ganda. Dengan demikian untuk memahami mengenai sosiologi
pendidikan kita juga melihatnya dari berbagai perspektif yang berkembang
di dalam sosiologi. Tentunya kita tidak akan mengulas secara panjang
lebar tentang konsep dan pemikiran dari tokoh-tokoh yang mewakili
perspektif yang ada dalam sosiologi, karena Anda tentunya sudah
memahaminya setelah mempelajari buku materi pokok teori sosiologi,
namun kita perlu mengetahui bagaimana pemikiran tokoh-tokoh sosiologi
tersebut dalam kaitannya dengan pendidikan. 8
Tokoh sosiologi yang juga dianggap sebagai ahli pendidikan
adalah John Dewey. Ketertarikan Dewey didasarkan pada pengamatannya
terhadap struktur masyarakat yang berubah, yang tidak diikuti oleh
persiapan terhadap pendidikan manusia untuk bisa menyadari masyarakat
baru. Sumbangan nyata Dewey bagi sosiologi pendidikan adalah dengan
mendirikan sekolah percobaan di Chicago. Sementara sumbangan
pemikirannya melalui cara pandangnya yang melihat sekolah sebagai
miniatur masyarakat. Dewey merupakan tokoh yang memandang penting
dan berupaya menghadirkan rumah serta lingkungan sekitar di dalam
proses pendidikan. Dalam hal ini, Dewey memandang sekolah sebagai
miniatur masyarakat. Sekolah merupakan cerminan masyarakat sekitarnya,

8
Bambang Prasetyo, M. (n.d.). Ruang Lingkup dan Definisi Sosiologi Pendidikan

8
dan sekolah juga bisa menjadi sumber ide dalam upaya perbaikan
masyarakat.
Tokoh sosiologi berikutnya adalah Durkheim. Anda tentunya
sudah mengetahui pemikiran utamanya yaitu tentang fakta sosial.
Durkheim sangat menekankan mengenai pentingnya keberadaan
masyarakat yang melebihi keberadaan individu. Individu hanyalah sosok
manusia yang tidak memiliki kebebasan, karena mereka terikat pada
masyarakat di mana mereka berada. Kita ambil saja dalam kehidupan
sehari-hari kita. Pada saat kita memasuki universitas terbuka, kita
dihadapkan pada aturan-aturan yang bersifat memaksa. Kita harus terlebih
dahulu melakukan registrasi mata kuliah. Setelah registrasi, kita harus
belajar dengan menggunakan berbagai media seperti buku materi pokok,
tutorial on-line, dan sebagainya. Agar kita bisa mendapat nilai, maka kita
harus mengikuti ujian akhir semester. Masih banyak lagi fakta sosial yang
mengikat manusia dalam kehidupannya.
Demikian pulalah pandangan Durkheim tentang pendidikan.
Pendidikan dipandang sebagai suatu ”social thing”, yang bisa diartikan
sebagai kemunculan pendidikan bukan hanya sebagai suatu bentuk yang
bermacam macam, namun mengikuti banyaknya perbedaan yang ada
dalam masyarakat. Kita lihat saja pernyataan Durkheim berikut;
(Sanapiah).Masyarakat secara keseluruhan beserta masing-masing
lingkungan sosial di dalamnya, merupakan sumber penentu cita-cita yang
dilaksanakan lembaga pendidikan. Suatu masyarakat bisa bertahan hidup,
hanya kalau terdapat suatu tingkat homogenitas yang memadai di kalangan
para warganya. Keseragaman yang esensial yang dituntut dalam
kehidupan bersama tersebut, oleh upaya pendidikan diperkekal dan
diperkuat penanamannya semenjak dini di kalangan anak-anak. Tetapi
dibalik itu, suatu kerja sama apa pun tentulah tidak mungkin tanpa adanya
keanekaragaman. Keanekaragaman yang penting itu, oleh upaya
pendidikan dijamin dengan jalan pengadaan pendidikan yang
beranekaragam, baik jenjang maupun spesialisasinya.

9
Perubahan-perubahan di bidang pendidikan selalu merupakan hasil
dan gejala dari perubahan-perubahan sosial, dan dalam rangka itulah
perubahan-perubahan itu harus dijelaskan (Philip; 1986). Perubahan
kurikulum misalnya, terjadi karena adanya perubahan kebutuhan di dalam
masyarakat, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada kemungkinan
untuk memperoleh pengetahuan. Kalau kita cermati perkembangan
kurikulum dari tahun ke tahun di Indonesia, maka kita bisa lihat bahwa
setiap kali terjadi pergantian kepemimpinan (dalam hal ini menteri
pendidikan dan kebudayaan), maka terjadi pula pergantian kebijakan, yang
salah satunya adalah pergantian kurikulum. Dengan demikian terlihat
jelas tentang pemikiran Durkheim bahwa pendidikan merupakan suatu
produk masyarakat menjadi nyata. Dalam konteks ini, Durkheim
merupakan salah satu tokoh yang optimis dalam memandang pendidikan
sebagai hak semua orang dan juga sebagai sarana bagi kalangan
masyarakat bawah untuk memperbaiki kehidupannya. 9
Karl Marx, merupakan tokoh sosiologi yang menekankan pada
kesadaran kelas. Ia menekankan bahwa bukan kesadaran manusia yang
menentukan keberadaan mereka melainkan sebaliknya keberadaan sosial
merekalah yang menentukan kesadaran mereka. Konsep lainnya adalah
dialektis, yang dapat diartikan sebagai keberadaan manusia yang terus
menerus berinteraksi dengan dunia materi. Manusia mengubah dunia,
namun sebaliknya manusia juga diubah dunia. Konsep lain yang juga
diperkenalkan Marx adalah tentang konflik, di mana manusia selalu berada
dalam konflik. Konsep-konsep inilah terutama mengenai konflik yang
memberikan warna terhadap sosiologi pendidikan. Perspektif Marx
menunjukkan hubungan timbal balik antara pendidikan sekolah dan
masyarakat. Seperti dalam contoh perubahan kurikulum pendidikan di
Indonesia yang terjadi akibat perubahan kepemimpinan (baca menteri
pendidikan), maka penjelasan Marx juga mengacu pada hal yang sama.

9
Bambang Prasetyo, M. (n.d.). Ruang Lingkup dan Definisi Sosiologi Pendidikan

10
Herbert Mead, juga merupakan tokoh sosiologi yang memberikan
sumbangan pemikiran dalam perkembangan sosiologi pendidikan.
Sumbangan pemikirannya adalah bahwa dunia sosial hanya dapat dikenal
melalui pengamatan perilaku. Diri (self) merupakan bentukan dari
interaksi dengan orang lain. Dengan demikian konsep diri merupakan
sesuatu yang selalu berubah-ubah. Diri muncul pada saat kita mulai
memandang diri kita sebagai objek. Dalam hal ini, kita memilih peran-
peran sosial yang ada dalam masyarakat. Anda tentunya masih ingat
mengenai play dan game yang dipergunakan oleh Mead untuk
menjelaskan konsep diri (self). Pemikiran utama Mead dikenal dengan
interaksionisme simbolik, yang mengandung tiga premis, (Philip;1986)
yaitu:
1. Manusia bertindak atas dasar makna tindakan tersebut bagi mereka
2. Makna-makna itu merupakan produk interaksi sosial dalam
masyarakat manusia
3. Makna-makna itu dimodifikasi dan ditangani melalui suatu proses
penafsiran yang digunakan oleh setiap orang dalam dialog dengan hal-
hal yang ia jumpai.

E. Sejarah dan Perkembangan Sosiologi Pendidikan


Sejak manusia dilahirkan di dunia ini, secara sadar maupun tidak,
sesungguhnya ia telah belajar dan berkenalan dengan hubungan-hubungan
sosial yaitu hubungan antara manusia dalam masyarakat. Hubungan sosial
out dimulai dari hubungan antara anak dengan orang tua kemudian meluas
hingga ke tetangga. Dalam hubungan sosial tersebut terjadilah proses
pengenalan dan proses pengenalan tersebut mencakup berbagai budaya,
nilai, norma dan tanggung jawab manusia, sehingga dapat tercipta corak
kehidupan masyarakat yang berbeda-beda dengan masalah yang berbeda
pula. 10

10
Zayyinlidinillah. (2016, Maret 23). SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SOSIOLOGI
PENDIDIKAN. Retrieved Oktober 18, 2020, from Stop Mengeluh:

11
Sosiologi ini dicetuskan oleh Aguste Comte maka dari itu dia dikenal
sebagai bapak sosiologi, ia lahir di Montpellier tahun 1798. Ia merupakan
seorang penulis kebanyakan konsep, prinsip dan metode yang sekarang
dipakai dalam sosiologi berasal dari Comte. Comte membagikan sosiologi
atas statika sosial dan dinamika sosial dan sosiologi mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
 Bersifat empiris yaitu didasarkan pada observasi dan akal sehat
yang hasilnya tidak bersifat spekulatif.
 Bersifat teoritis yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dan hasil
observasi.
 Bersifat kumulatif yaitu teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan
teori yang ada kemudian diperbaiki, diperluas dan diperhalus.
 Bersifat nenotis yaitu tidak mempersoalkan baik buruk suatu fakta
tertentu tetapi untuk menjelaskan fakta tersebut.
Comte mengatakan bahwa tiap-tiap cabang ilmu pengetahuan manusia
mesti melalui tiga tahapan perkembangan teori secara berturut-turut yaitu
keagamaan atau khayalan, metafisika atau abstrak dan saintifik atau
positif. Setelah selesai perang dunia II, perkembangan masyarakat berubah
secara drastis di mana masyarakat dunia menginginkan adanya perubahan
dalam menyahuti perkembangan dan kebutuhan baru terhadap penyesuaian
perilaku lembaga pendidikan. Oleh karena itu disiplin sosiologi pendidikan
yang sempat tenggelam dimunculkan kembali sebagai bagian dari ilmu-
ilmu penting di lembaga pendidikan. Sosiologi Pendidikan berawal dari
ilmu sosiologi umum atau sosiologi micro (micro sociology) yang muncul
pada abad ke-18. Ilmu sosiologi mulai melepaskan diri dari ilmu filsafat
dan berdiri sendiri sejak abad ke -19. Istilah sosiologi pertama kali
digunakan oleh August Comte (1798-1857) dalam bukunya Cour de
phillosophie positive.

https://zayyinlidinillah.wordpress.com/2016/03/23/sejarah-dan-perkembangan-sosiologi-
pendidikan

12
Pada awalnya sosiologi berada dalam ilmu filsafat yang dipandang
sebagai satu-satunya ilmu untuk pengetahuan umum. Namun, ketika ada
masalah yang terdapat dalam masyarakat yang ternyata tidak bisa
dipecahkan dalam ilmu filsafat maupun ilmu-ilmu lainnya, maka
kebiasaan untuk memisahkan sosiologi dari ilmu lainnya tampak dan
terasa pada masa Revolusi di Eropa yang mengganas dalam Revolusi
Prancis (1789-1799). Pada abad ke-19 ahli-ahli sosiologi menyumbangkan
pemikiran-pemikirannya untuk mempermudah pendidikan, maka lahirlah
disiplin ilmu baru yang disebut sosiologi pendidikan. Ditinjau dari
perspektif sebab lahirnya sosiologi pendidikan adalah dikarenakan adanya
perkembangan masyarakat yang cepat dan berakibat pada merosotnya
peran pendidik, dan perubahan interaksi antarmanusia. Dikarenakan
manusia tumbuh dan berkembang bukan di sekolah melainkan di
masyarakat.
Sejarah sosiologi pendidikan tidak terlepas dari situasi sosiologi dari
zaman ke zaman. Adalah August Comte yang di anggap sebagai bapak
sosiologi dunia yang telah menanamkan dasar-dasar sosiologi yang sangat
kuat. Beberapa buku tentang sosiologi telas di tulisnya, dan yang
termasyhur adalah buku Positive psychology. Dalam beberapa bukunya
August Comte telah menulis tentang pendekatan-pendekatan umum untuk
mempelajari masyarakat. Lester Frank Word (1841-1913) salah satu
seorang pelopor sosiologi di Amerika Serikat yang dianggap sebagai
pencetus gagasan tentang lahirnya sosiologi pendidikan. Tujuan utamanya
adalah untuk membentuk suatu system sosiologi yang akan
menyempurnakan kesejahteraan umum manusia. Kemudian teorinya ini di
kenal dengan evolusi social yang menenkankan peranan pendidikan social
11
yang realistis dalam memimpin perencanaan kehidupan pemerintah.

11
Zayyinlidinillah. (2016, Maret 23). SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SOSIOLOGI
PENDIDIKAN. Retrieved Oktober 18, 2020, from Stop Mengeluh:
https://zayyinlidinillah.wordpress.com/2016/03/23/sejarah-dan-perkembangan-sosiologi-
pendidikan

13
Pada tahun 1887, dibuka kuliah pertama kali sosiologi pendidikan di
Amerika Serikat. Kemudian pada tahun 1910 Hery Suzzalo memberi
kuliah sosiologi pendidikan di Teacher College, University of Colombia.
Empat tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1914, mata kuliah sosiologi
pendidikan telah disajikan pada 16 lembaga pendidikan tinggi. Kuliah
sosiologi pendidikan pertama kali diberikan Oleh Henry Suzzalo pada
tahun 1910 di Teachers College. Universitas Columbia.Perkembangan
sosiologi pendidikan semakin pesat, sehingga pada tahun 1916, universitas
New York dan Colombia mendirikan jurusan sosiologi pendidikan. Pada
tahun 1917 buku pelajaran sosiologi pertama kali diterbitkan yang disusun
oleh Walter R. Smith dengan berjudul Introduction to Educational
Sociology. Untuk membangkitkan kembali sosiologi pendidikan, maka
pada tahun 1943 sampai dengan 1945, Institut sosiologi di London
menyelenggarakan konferensi-konferensi tentang sosiologi dan
pendidikan. Berkat konferensi tersebut, pada tahun-tahun berikutnya,
muncul begitu banyak buku pendidikan yang diwarnai sudut pandang
sosiologi.
Pada tahun 1960 sosiologi mendapat perhatian yang luar biasa. Para
mahasiswa melimpah ruah, perekonomian melaju naik dan pembaharuan
dapat diraih melalui proses politik yang ada. Pada tahun 1965 partai buruh
di Inggris mempercepat proses peralihan yang lambat ini ke arah
pendidikan yang lebih komprehensif dalam rangka untuk menghilangkan
ketidaksamaan kesempatan. Di Amerika, sedang terjadi perang melawan
kemiskinan dan sudah ditemukan jalan keluarnya. Coleman dengan sigap
mengadakan penelitian tentang prestasi pendidikan dan fasilitas-fasilitas
pendidikan yang tersedia. Tahun 1962 Steward mempublikasikan buah
pikiran ahli sosiologi pendidikan Manheim dengan judul An introduction
10th Sociology of Education, artikel pemikiran Manheim ini berisi tentang
materi yang harus dikuliahkan pada lembaga pendidikan guru. Materi
tersebut antara lain:
1. Sosiologi untuk guru

14
 Sifat manusia dan tata social
 Impak kelompok-kelompok social terhadap individu
 Struktur sosial
2. Sosiologi Pendidikan
 Sekolah dan masyarakat
 Sosiologi pendidikan dan aspek-aspek historisnya
 Sekolah dan tata sosial
3. Sosiologi mengajar
 Interprestasi sosiologi terhadap kehidupan sekolah
 Hubungan guru dan murid
 Masalah-masalah organisasi sekolah
Pada tahun 1967, di Indonesia telah disusun kurikulum pendidikan
guru. ST. Vembriarto mengusulkan agar sosiologi pendidikan
dicantumkan dalam kurikulum jurusan didaktik dan kurikulum fakultas
ilmu pendidikan IKIP Yogyakarta. Usul Vembriarto diterima dan pada
tahun yang sama, mata kuliah sosiologi pendidikan diberikan.
Ditinjau dari usianya, lapangan penelitiannya serta struktur dan
prosesnya, sosiologi pendidikan merupakan displin yang masih sangat
mudah. Ilmu ini makin lama makin berkembang menuju kepada statusnya
yang lebih pasti dan memiliki lapangan penelitian tersendiri.
Dari uraian tersebut di atas dapat pahami bahwa sosiologi pendidikan
baik dilihat dari sudut usia, lapangan penelitian, maupun dari sudut
struktur dan prosesnya, merupakan disiplin ilmu yang masih muda. Namun
demikian, para ahli optimis bahwa sosiologi pendidikan secara bertahap
dan sedikit demi sedikit berkembang dari statusnya yang belum pasti
menuju statusyang lebih pasti, yaitu menjadi disiplin ilmu yang otonom
dan memiliki lapangan penelitian khusus. Hal ini didasarkan atas alasan,
diantaranya:12

12
Zayyinlidinillah. (2016, Maret 23). SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SOSIOLOGI
PENDIDIKAN. Retrieved Oktober 18, 2020, from Stop Mengeluh:

15
1. Sosiologi pendidikan merupakan pengmbangan dari dua disiplin ilmu
yang sudah mapan, bahkan sangat berpengaruh dalam kehidupan
masyarakat modern, yaitu sosiologi dan pedagogic.
2. Lahirnya sosiologi pendidikan tidak pernah dipaksakan dan direkayasa,
tetapi lahir dari kebutuhan kehidupan masyarakat modern.
3. Sosiologi sangat dibutuhkan oleh pendidik dan pendidikan tidak
pernah surut, mundur, dan diabaikan. Dunia modern selalu
membutuhkan pendidikan sehingga ilmu pendidikan tidak akan pernah
mati.
4. Sosiologi pendidikan sejalan dengan fitrah manusia dan manusia
semakin lama semakin berkembang.

F. Pendekatan Dalam Sosiologi Pendidikan


Setidaknya terdapat beberapa pendekatan dari perspektif sosiologi yang
dapat digunakan dalam menganalisis permasalahan-permasalahan yang
terjadi dalam bidang pendidikan. Di antaranya seperti yang disampaikan
oleh Abu Ahmadi dalam bukunya ‘Sosiologi Pendidikan’ yaitu pendekatan
individu, sosial, interaksi dan teori medan. 13
1. Pendekatan Individu (The Individual Approach)
Dalam pendekatan individu titik penekanannya adalah tingkah laku
individu. Setidaknya ada dua faktor yang mempengaruhi pendekatan
individu ini yakni faktor internal yang meliputi faktor-faktor biologis
dan faktor eksternal yang meliputi faktor-faktor lingkungan fisik dan
lingkungan sosial. Dalam pendekatan individual ini titik tekannya
adalah faktor-faktor biologis yang menguasai tingkah laku individu
daripada faktor-faktor psikologis, namun kedua faktor ini tetaplah

https://zayyinlidinillah.wordpress.com/2016/03/23/sejarah-dan-perkembangan-sosiologi-
pendidikan
13
Irzan, F. (2012, November 03). PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM SOSIOLOGI
PENDIDIKAN. Retrieved Oktober 18, 2020, from Bentuk dan Isi:
http://bentukdanisi.blogspot.com/2012/10/pendekatan-pendekatan-dalam-sosiologi.html?m=1

16
faktor primernya sedangkan faktor lingkungan sekitar fisik dan
lingkungan sosial merupakan faktor sekunder. Hal ini dikarenakan
pendekatan individu berasumsi bahwa individu adalah primer dan
masyarakat adalah sekunder.
a. Faktor Biologis Pada Tingkah Laku Manusia
Perbedaan antara faktor biologis dan psikologis pada tingkah laku
manusia adalah pada faktor biologis manusia dipandang sebagai
organisme yang murni dan sederhana, sedangkan pada faktor
psikologis manusia dipandang sebagai organisme yang cerdas dan
mempunyai kecerdasan (inteligen). Kemudian yang menjadi
problem terbesar pada biologi adalah usaha untuk menemukan
elemen-elemen tingkah laku mana yang dapat diwariskan secara
biologis dan elemen-elemen tingkah laku mana yang disebabkan
oleh lingkungan sekitar.
b. Faktor Psikologis Pada Tingkah Laku Manusia
Sebenarnya perbedaan antara faktor psikologis dan biologis tidak
begitu ekstrim, tajam dan statis. Seiring dengan kemajuan-
kemajuan penelitian ilmiah maka dapat diketahui bahwa
sebenarnya hubungan psikologi dan biologi sifatnya timbal-balik,
bahkan justru keduanya saling melengkapi di dalam mempelajari
tingkah laku manusia. Bukti dari ini adalah munculnya penelitian-
penelitian psikologi mengenai konsep insting (instinct).
2. Pendekatan Sosial (The Societal Approach)
Titik tekan pendekatan ini adalah masyarakat dengan berbagai
lembaga, kelompok, organisasi dan aktivitasnya. Secara kongkrit
pendekatan sosial ini membahas aspek-aspek atau komponen dari
kebudayaan manusia, seperti keluarga, tradisi, adat-istiadat, dan
sebagainya. Jadi segala sesuatu yang dianggap produk bersama adalah
milik bersama atau milik masyarakat. Jadi jelas di sini yang menjadi

17
gejala primer adalah kelompok masyarakat, sedangkan individu
merupakan gejala sekunder saja. 14
3. Pendekatan Interaksi (The Interaction Approach)
Di dalam pendekatan interaksi ini perhatiannya adalah penggabungan
dari pendekatan individu dan pendekatan sosial melalui interaksi.
Sebab pada kenyataannya menurut pendekatan interaksi ini, individu
dan masyarakat itu saling mempengaruhi dan memiliki hubungan
timbal balik. Jadi antara individu dan masyarakat itu mempunyai daya
kekuatan yang saling membentuk dan saling menyempurnakan.
4. Teori Medan (Field Theory)
Teori medan adalah teori yang diperkenalkan oleh Dr. Kurt Lewin dari
bidang psikologi yang kemudian dikembangkan oleh J.F Brown dalam
psikologi sosial. Inti dari teori medan adalah meneliti struktur medan
hidup (life space) beserta pribadi (Person) dan medan sosial (life space
sosial) nya. Medan hidup ini merupakan kondisi-kondisi, syarat-syarat
dan situasi-situasi kongkrit yang menyertai gerak individu pribadi tadi.
Obyeknya adalah organisme manusia. Cara bekerjanya teori medan itu
mempergunakan metode hipotetis- deduktif. Ciri khas lain dari teori
medan adalah menggunakan bahasa genotype. Dan lagi bahwa dalam
teori medan digunakanlah konsep-konsep dan gambar-gambar
mathematis.

G. Manfaat dan Kegunaan Sosiologi Pendidikan


Menurut George S. Herrington mengemukakan lima tujuan sosiologi
pendidikan, yaitu: 15

14
Irzan, F. (2012, November 03). PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM SOSIOLOGI
PENDIDIKAN. Retrieved Oktober 18, 2020, from Bentuk dan Isi:
http://bentukdanisi.blogspot.com/2012/10/pendekatan-pendekatan-dalam-sosiologi.html?m=1
15
Masqosim, M. (2013, Maret). PENGERTIAN RUANG LINGKUP TUJUAN KEGUNAAN
SEJARAH DAN TOKOH SOSIOLOGI PENDIDIKAN. Retrieved Oktober 18, 2020, from Home

18
1. Untuk memahami peraturan tentang penelitian dalam masyarakat dan
sekolah sebagai instrument dan faktor sosial atau kemajuan sosial yang
mempengaruhi sekolah.
2. Untuk memahami ideologi yang demokratis kultur kita dan
kecenderungan sosial dan ekonomi dalam hubungan dengan kedua
agen pendidikan informal dan formal.
3. Untuk memahami kekuatan sosial efek mereka atas individu.
4. Untuk menggunakan teknik penelitian dan pemikiran kritis untuk
mencapai tujuan.
Kegunaan Sosiologi Pendidikan Menurut Lester Frank Ward,
kegunaan sosiologi pendidikan adalah merumuskan cara-cara mengatasi
keterbelakangan, kebodohan, dan kemiskinan masyarakat melalui
pendidikan. Sosiologi pendidikan memberikan jawaban yang tepat
terhadap permasalahan sosial. Secara ringkas, keguanaan sosiologi
pendidikan adalah memberikan gambaran berbagai problem yang terjadi di
dalam lingkungan pendidikan. Setelah digambarkan berbagai masalah
tersebut dicari cara, solusi, dan pendekatan untuk mengatasinya. Selain itu
kegunaanya adalah memberikan pengertian yang jelas makna masyarakat
pendidikan secara luas dalam perspektif sosiologi.

Sosiologi: http://masqosimmuhammad.blogspot.com/2017/03/pengertian-ruang-lingkuptujuan-
kegunaan.html?m=1

19
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Pengertian sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang hubungan dan interaksi manusia, baik itu individu
atau kelompok dengan peresekolahan sehingga terjalin kerja sama yang
sinergi dan berkesinambungan antara manusia dengan pendidikan. Untuk
itu, para guru dan calon guru harus paham dan dibekali sosiologi
pendidikan serta terampil mengoperasionalkan dalam kegiatan pendidikan.
Dengan demikian untuk memahami mengenai sosiologi pendidikan kita
juga melihatnya dari berbagai perspektif yang berkembang di dalam
sosiologi. Tentunya kita tidak akan mengulas secara panjang lebar tentang
konsep dan pemikiran dari tokoh-tokoh yang mewakili perspektif yang ada
dalam sosiologi, karena Anda tentunya sudah memahaminya setelah
mempelajari buku materi pokok teori sosiologi, namun kita perlu
mengetahui bagaimana pemikiran tokoh-tokoh sosiologi tersebut dalam
kaitannya dengan pendidikan

B. Saran
Dengan penulisan makalah ini penulis mengharapkan para pendidik bisa
menjadi pendidik yang baik yang mampu membimbing serta memberikan
solusi bagi semua anak didiknya agar dapat mengembangkan potensi yang
ada dalam dirinya secara optimal. Dengan adanya sosiologi pendidikan ini
diharapkan dapat menciptakan suatu interaksi yang baik antara masing-
masing individu.

20
DAFTAR PUSTAKA

Bambang Prasetyo, M. (n.d.). Ruang Lingkup dan Definisi Sosiologi Pendidikan .

Irzan, F. (2012, November 03). PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM


SOSIOLOGI PENDIDIKAN. Retrieved Oktober 18, 2020, from Bentuk dan Isi:
http://bentukdanisi.blogspot.com/2012/10/pendekatan-pendekatan-dalam-
sosiologi.html?m=1

Masqosim, M. (2013, Maret). PENGERTIAN RUANG LINGKUP TUJUAN


KEGUNAAN SEJARAH DAN TOKOH SOSIOLOGI PENDIDIKAN. Retrieved
Oktober 18, 2020, from Home Sosiologi:
http://masqosimmuhammad.blogspot.com/2017/03/pengertian-ruang-
lingkuptujuan-kegunaan.html?m=1

Rinitarosalinda. (2019, Juni Kamis). KONSEP DASAR SOSIOLOGI


PENDIDIKAN. Retrieved Oktober 18, 2020, from Berbagi Ilmu:
http://rinitarosalinda.blogspot.com/2019/06/konsep-dasar-sosiologi-
pendidikan.html?m=1

Zayyinlidinillah. (2016, Maret 23). SEJARAH DAN PERKEMBANGAN


SOSIOLOGI PENDIDIKAN. Retrieved Oktober 18, 2020, from Stop Mengeluh:
https://zayyinlidinillah.wordpress.com/2016/03/23/sejarah-dan-perkembangan-
sosiologi-pendidikan/

21

Anda mungkin juga menyukai