DASAR PENDIDIKAN
“SOSIOLOGI PENDIDIKAN”
Dosen Pengampu :
Tim Penyusun :
Kusumastuti Anggun C (22020134029)
Lutfi Annisa P (22020134076)
Poppy Fara Dilla (22020134042)
Muhammad Satria C (22020134006)
Adriel Brian Luthfi M (22020134072)
Puji syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kita semua sehingga tersusunlah makalah ini
dengan judul “Sosiologi Pendidikan”.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memberikan penjelasan yang lebih
mendalam tentang Sosiologi Pendidikan. Adapun pembuatan makalah ini dimaksudkan untuk
diajukan sebagai syarat dalam diskusi kelompok pada mata kuliah Dasar Pendidikan di
Universitas Negeri Surabaya dan atas dasar itulah maka kami mengharapkan semoga
makalah ini bisa digunakan sebagai bahan diskusi kelompok sebagaimana mestinya.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang berbagai hal
mengenai apa itu Sosiologi Pedidikan dan penjabarannya. Saya menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, saya
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
makalah ini dari aal sampai akhir.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................................
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................
1. Pengertian Sosiologi..................................................................................
2. Pengertian Pendidikan..............................................................................
A. Keseimpulan.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………................
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
Ditinjau dari segi etimologisnya istilah sosiologi pendidikan terdiri atas dua perkataan
yaitu sosiologi dan pendidikan. Maka sepintas saja telah jelas bahwa didalam sosiologi
pendidikan itu yang menjadi masalah sentralnya ialah aspek-aspek sosiologi dalam
pendidikan.
Secara harfiah atau etimologis (defenisi nominal), Sosiologi berasal dari kata bahasa
Latin: Socius = teman, kawan, sahabat, atau masyarakat dan Logos = ilmu pengetahuan. Jadi
sosiologi adalah ilmu tentang cara berteman/berkawan/bersahabat yang baik, atau cara
bergaul yang baik dalam masyarakat.
Mendidik dan pendidikan adalah dua hal yang memiliki keterkaitan. Pengertian
pendidikan sendiri bermakna melakukan suatu tindakan berupa memberikan pendidikan
kepada pihak lain.
Charles A. Ellwood.
Sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang maksud hubungan
hubungan antara semua pokok masalah antara proses pendidikan dan proses sosial
F.G. Robbins,
Sosiologi Pendidikan adalah sosiologi khusus bertugas menyelidiki struktur dan dinamika proses
pendidikan
H P Fairchild
Sosiologi pendidikan adalah sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah masalah
pada pendidikan, yang fundamental.
Sosiologi pendidikan adalah ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara cara mengendalikan
proses pendidikan, dimana untuk mengembangkan kepribadian individu yang lebih baik lagi.
E G Payne
Sosiologi Pendidikan adalah studi yang komprehensif tentang segala aspek pendidikan dari
segi ilmu sosiologi yang diterapkan
Berbicara mengenai tujuan pendidikan, tentu tidak lepas dari tujuan hidup,yaitu tujuan hidup
manusia. Sebab pendidikan merupakan salah satu alat yang digunakan oleh manusia untuk
memelihara kelanjutan hidupnya, baik sebagi makhluk individu maupun sebagai makhluk
sosial. Tujuan pendidikan harus dihasilkan dari situasi kehidupan di sekeliling anak,serta
pendidik harus fleksibel dan mencerminkan aktivitas bebas. Tujuan pendidikan itu adalah
suatu kehidupan yang baik dan dapat dimiliki baik oleh individu maupun masyarakat.
Sosiologi pendidikan memegang peranan penting dalam mengamati perubahan sosial. Tujuan
sosiologi pendidikan untuk menggambarkan bahwa masyarakat dan semua kegiatan dalam
pendidikan merupakan bagian dari proses interaksi dan sosialisasi yang dijadikan media oleh
individu untuk dapat berinteraksi dalam masyarakat secara benar. Sosiologi pendidikan
adalah alat untuk menganalisis secara obyektif tujuan pendidikan. Maka dari itu sosiologi
pendidikan merupakan alat analisis masyarakat dan kebutuhanya. Hasil analisis tersebut akan
disampaikan kepada setiap orang sebagai anggota masyarakat untuk dapat dipergunakan
penyesuaian diri terhadap perkembangan dan pertumbuhan dalam berbagai hal yang timbul
di masyarakat. Salah satu tugas dari pendidikan adalah memberi informasi dan menganalisis
tentang perubahan di masyarakat yang positif maupun negatif hal-hal yang terjadi dan yang
harus tomach serta solusinya terhadap masalah-masalah tersebut tentu ada penyelesatam,
sohasi mampan jalan kehtar untuk meminimalisir dan mengatasi hal-hal negatif tersebut dan
juga mempertahankan hal-hal yang positif yang tidak bertentangan dengan ideologi bangsa
negara juga agama. sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis proses sosialisasi anak, baik
di dalam rumah tangga sekolah maupun di masyarakat serta kemajuan sosial. Sosiologi
pendidikan bertujuan memberikan kepada pendidik khususnya guru dan dosen bahkan
siapapun yang ada kaitanya dalam bidang pendidikan. Sosiologi pendidikan tidak hanya
menyoroti tentang proses belajar mengajar dan aksi interaksi serta sosialisasi. Namun segala
sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan dapat dianalisis secara sosiologis. Dengan
memperhatikan analisis tujuan sosiologi pendidikan maka dapat ditarik konklusi bahwa
sosiologi pendidikan memberikan manfaat yang besar terutama para pendidik yang
menganalisis hubungan antara manusia di sekolah dan struktur masyarakat serta hal-hal yang
berhubungan kelancaran proses pendidikan di sekolah. Salah satunya seperti pencapaian
tujuan pendidikan, kurikulum, strategi pembelajaran, sarana dan prasarana pendidikan. Di
samping itu juga memberikan manfaat untuk menganalisis hubungan manusiawi di dalam
keluarga,politik,agama,masyarkat, dan sistem hubungan sosialnya.
Lapangan kedua ini menganalisis struktur sosial di dalam sekolah. Pola kebudayaan di dalam
sistem sekolah menunjukkan perbedaan dengan apa yang terdapat di dalam masyarakat di
luar sekolah. Di dalam bidang ini dapat dipelajari hakekat kebudayaan sekolah sejauh ada
perbedaannya dengan kebudayaan di luar sekolah. pola interkasi sosial atau struktur
masyarakat sekolah, yang antara lain meliputi berbagai hubungan antara berbagai unsur di
sekolah, kepemimpinan dan hubungan kekuasaan, stratifikasi sosial dan pola interaksi
informal sebagai terdapat dalam clique serta kelompok-kelompok murid lainnya.
3). Pengaruh sekolah terhadap kelakuan dan kepribadian semua pihak di sekolah.
Dalam bidang ini diutamakan aspek proses pendidikan itu sendiri. Di sini kita analisis
kepribadian dan kelakuan guru, murid dan lain-lain atas pengaruh partisipasi dalam
keseluruhan sistem pendidikan. Para ahli psikologi dan sosiologi telah banyak meng adakan
penelitian serta mencetuskan teori-teori tentang masalah. pengaruh sekolah atas murid.
Mereka juga menyelidiki peranan murid terhadap guru dan terhadap murid-murid lainnya di
sekolah. Selain perkembangan pribadi anak, juga kepribadian guru merupa kan pokok
penelitian. Beberapa pokok yang dapat diteliti ialah:
Sosiologi memiliki banyak sekali ruang lingkupnya. Secara tematis ruang lingkup sosilogi
dapat dibedakan menjadi beberapa subdisiplin sosiologi.
Sosiologi pedesaan pertama kali diterapkan di Amerika Serikat dengan jurusan sosiologi
pedesaan pada perguruan tinggi. Jurusan sosiologi pedesaan merupakan yang pertamakali
muncul pada tahun 1930. Setelah jurusan ini muncul di Amerika Serikat, maka diikuti dengan
kemunculan beberapa akademi land grant (land grant academi) yang dibentuk dalam wilayah
kewenangan Departemen Pertanian Amerika Serikat. Kemunculannya ini berfungsi untuk
meneliti masalah pedesaan dan melatih ahli sosiologi serta ekstensionis pedesaan dalam
bekerjasama dengan lembaga-lembaga pemerintah beserta organisasi petani. Sejak tahun
1950 mulai banyak penelitian sosiologi pedesaan yang dilaksanakan, salah satunya di Eropa
dalam bentuk Mental Marshall Aid, kemudian penelitian menyebar ke Amerika Latin dan
Asia.
Dalam perkembangannya, sosiologi industri sejak tahun 1980 terdapat empat tema baru yang
muncul dan dalam riset-riset sosiologi industri. Pertama, sosiologi industri yang hanya
menekankan gaya tradisional yang patriakhal memberikan peluang munculnya ilmu baru
yakni feminisme dalam riset. Kedua,runtuhnya komunisme di Eropa Timur, adanya
globalisasi industri, pergeseran dari Fordisme (keadaan ekonomi sesuasai perang) menuju
post fordisme. Ketiga, perkembangan teknologi informasi dan aplikasi-aplikasinya di bidang
mamfaktur serta perdaganga, telah mendorong bangkitnya kembali minat untuk menerapkan
gagasan gagasan konstruktivis sosial dari sosiologi ilmu pengetahuan serta teknologi ke
sosiologi kerja dan industri Kempat, asumsi bahwa pekerjaan dan produksi merupakan kunci
identitas sosial tentang argumen-argumen bahwa pola-pola konsumsi merupakan sumber
identitas individual.
Sosiologi medis merupakan bagian dari sosiologi yang kajiannya lebih memfokuskan pada
pelestarian ilmu kedokteran khususnya pada masyarakat modern. Bidang ini berkembang,
pesat pada sejak tahun 1950-an sampai sekarang.
Sosiologi perkotaan adalah studi sosiologi yang menggunakan berbagai statistik di antara
populasi dalam kola-kota besar. Kajiannya terutama di pusatkam pada studi wilayah
perkotaan dimana zona industri, perdagangan dan tempat tinggal terpusat. Praktek ini
menerangkan pengaruh penggunaan tata ruang dan lingkungan kota besar dalam beberapa
lokasi atau area kemiskinan sebagai jawaban atas beberapa kultur, etnis, dan bahasa yang
berbeda, suatu mutu hidup yang rendah, beberapa kelompok kesukuan berbeda dan satu
standard perwalian menjaga rendah bahwa semua jumlah ke dis-organisasi sosial. Sosiologi
perkotaan baru dimulai di Eropa pada awal 1970 dan kemudian menyebar di wilayah
Amerika Serikat. Hal itu juga mempengaruhi studi masyarakat kota di Jepang.
Kelima,
mengenai peran jender dari disiplin sosiologi. Kajian sosiologi wanita lebih memfokuskan
pada suatu penilaian sistematis tentang seluruh wanita, termasuk warna kulit pada wanita,
wanita karir, wanita lanjut usia,dan sebagainya.
Keenam,
Sosiologi militer (military sociology). Sosiologi militer merupakan kajian sosiologi yang
menyoroti angkatan bersenjata sebagai suatu oganisasi bertipe khusus dengan fungsi-fungsi
sosial secara spesifik. Fungsi-fungsi tersebut bertolak dari satu tujuan organisasi keamanan
dan sarana saranya, kekuatan, serta kekerasan. Akan tetapi secara formal studi-studi sosiologi
militer baru dimulai selama Perang Dunia II.
Ketujuh,
Sosiologi agama (religion sociology). Sosiologi agama merupakan kumpulan studi praktek,
struktur sosial, latar belakang,historis,pengembangan, tema universal, dan peran agama di
dalam masyarakat. Ada penekanan tertentu atas timbulnya peran agama,dalam hampir semua
masyarakat di atas bumi saat ini dan sepanjang atau seluruh sejarah yang di rekam.
Dilihat dari dasar sosiologi dapat dibedakan menjadi dua kelompok,yaitu sosiologi umum dan
sosiologi khusus. Pertama, yang dimaksud dengan sosiologi umum adalah sosiologi yang
mempunyai usaha untuk mengamati dan menyelidiki serta meneliti gejala sosiokultural
secara umum. Kedua, yang dikatakan sosiologi dengan pengkhususan atau juga sering
disebut khusus dari sosiologi umum adalah aspek sosiologi yang mengkaji atau menyelidiki
suatu aspek kehidupan sosio-kultural secara mendalam. Contoh dari sosiologi khusus antara
lain sesiologi agama, sosiologi pendidikan, sosiologi perkotaan, sosiologi pedesaan, sosiologi
kurikulum dan lain sebagainya. Jadi sosiologi pendidikan adalah merupakan salah satu bagian
kajian dari sosiologi khusus.
E. Kegunaan (Faedah) Sosiologi
Sosiologi hadir sebagai ilmu pengetahuan sosial yang berdiri sendiri. Disiplin ilmu sosial
yang mempunyai metode dan konsep teori sendiri. Ilmu sosial yang secara luas mempelajari
masyarakat ini menjadi pilihan dalam melakukan kajian sosial kemasyarakatan. Dalam
kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat. Ada banyak hal yang bisa dikaji dengan
menggunakan pendekatan sosiologi. Mulai dari mempelajari perilaku, tindakan, struktur
sosial, lembaga, institusi, hubungan-hubungan sosial, dan lainnya. Berbagai fenomena sosial
yang bermunculan di masyarakat pun bisa dilakukan analisa lebih mendalam dengan
menggunakan pendekatan sosiologi. Dengan pendekatan sosiologi juga membuat kita akan
lebih peka lagi terhadap berbagai nilai, norma, budaya yang berkembang di masyarakat.
Begitu juga di dalam dunia pendidikan. Sosiologi hadir memberikan berbagai perspektif baru
dalam melakukan kajian terhadap fenomena sosial pendidikan. Sosiologi pendidikan dapat
membantu dalam memahami perencanaan, proses implementasi dan implikasi penerapan
program, maupun kebijakan pendidikan yang ada. Selanjutnya, sosiologi pendidikan juga
dapat memberikan sumbangan pemikiran, untuk mencerahan, menawarkan, pandangan
kepada orang. Maupun kepada kelompok yang tengah berusaha melakukan suatu perubahan
dalam menyelenggarakan proses pendidikan, melalui kajian sosiologi.
Dengan demikian, akan didapatkan arah, landasan konsep yang jelas dan menjadi pondasi
dalam melakukan perubahan dalam bidang pendidikan. Karena pada dasarnya, manusia lah
yang berperan, dan ikut dalam melakukan proses perubahan itu. Oleh sebabnya, tindakan dan
perilaku manusia serta berbagai hal yang menyangkut hubungan bisa dilakukan analisa
pendekatan sosiologi.
Sejarah perkembangan sosiologi pendidikan baru menjadi fokus para sosiolog Inggris sejak
awal 1970, dan memiliki peminat serta pendukung di AS dan tempat lainnya. Kemunculan
sosiologi pendidikan sebagai reaksi atas pendekatan makro yang kurang dalam
memperlihatkan pola interaksi.
Serta kesadaran terhadap apa yang terjadi dibalik fenomena seperti yang dilakukan oleh
interaksi simbolik, etnometodologi, maupun fenomenologi. Dimana sosiologi pendidikan
sendiri adalah kajian bagaimana institusi dan kekuatan sosil mempengaruhi proses, dan
outcome pendidikan, begitu juga sebaliknya. Setidaknya ada tiga hal manfaat penting yang
didapat dalam mempelajari sosiologi pendidikan, yaitu :
Begitu juga adanya paradigma baru seperti paradigma behavioristik, konstruktivistik, dan
social cognitive, dan perspektif lain dalam sosiologi, sebagai dasarnya. Disinilah
pengembangan dalam dunia pendidikan dilakukan melalui berbagai analisis perubahan,
perencanaan dalam proses pendidikan yang berlangsung.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut F.G. Robbins dan Brown, Sosiologi pendidikan ialah ilmu yang
membicarakan dan menjelaskan hubungan-hubungan sosial yang mempengaruhi individu
untuk mendapatkan dan mengorganisasikan pengalaman. Sosiologi pendidikan mempelajari
kelakuan sosial serta prinsip-prinsip untuk mengontrolnya.
Menurut E.G. Payne, sosiologi pendidikan bertujuan utama memberikan kepada guru-
guru (termasuk kepada peneliti dan siapapun yang terkait dalam pendidikan) latihan-latihan
yang efektif dalam bidang sosiologi sehingga dapat memberikan sumbangannya secara cepat
dan tepat kepada masalah pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA