Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Dosen Pengajar : Nursyaida,S.Pd.,M.Pd

OLEH :

Noldi Datau
Lola Aliwu
Indrawati Hasan

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan


Universitas Pohuwato
Tahun 2022

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kita semua sehingga tersusunlah makalah ini dengan judul
Sosiologi Pendidikan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memberikan penjelasan yang lebih
mendalam tentang Sosiologi Pendidikan. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan
informasi kepada kita semua tentang berbagai hal tentang apa itu Sosiologi Pedidikan dan
penjabarannya.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

Pohuwato, 13 September 2022

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................................i

Daftar isi................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................1

1.1 Latar belakang...........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................1

1.3 Tujuan.......................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................2

2.1 Pengertian sosiologi pendidikan...................................................................................2

2.2 Sejarah sosiologi pendidikan........................................................................................3

2.3 Ruang Lingkup Sosiologi pendidikan............................................................................5

2.4 Ciri – ciri sosiologi pendidikan.....................................................................................6

2.5 Tujuan dan Manfaat sosiologi pendidikan.....................................................................7

2.6 Apa pentingnya mempelajari Sosisologi Pendidikan...............................................11

BAB III PENUTUP..............................................................................................................13

3.1 Kesimpulan...............................................................................................................13

3.2 Saran.........................................................................................................................13

DAFTAR PUSATAKA........................................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Didalam kegiatan manusia sebagai mahluk sosial menimbulkan berbagai ilmu


pengetahuan sendiri. Termasuk disini ialah kegiatan manusia untuk mendidik generasi-
generasi mudanya, ialah dengan memberikan, menundakan mewariskan kebudayaannya
kepada anak cucunya. Didalam karya mendidik inilah manusia berusaha untuk mengetahui
bagaimanakah proses pendidikan itu dilihat dari segi sosialnya, ditinjau dari konstelasi sosial,
dimana terjalin karya mendidik itu. Maka disini timbullah suatu cabang ilmu pengetahuan
ialah sosiologi pendidikan. Dewasa ini ilmu pengetahuan telah berkembang pesat, terutama
dalam bidang teknologi modern, Ilmu sosiologipun tidak mau ketinggalan. Salah satu
diantaranya adalah Sosiologi Pendidikan. Ilmu ini masih sangat muda dan masih memerlukan
pembinaan, terutama dilingkungan akademis. Makalah ini adalah ringkasan dari buku
sosiologi Pendidikan yang ada, yang mengupas tentang pengertian, tujuan, ruang lingkup,
serta M dari Sosiologi Pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu sosiologi pendidikan ?


2. Bagaimana sejarah sosiologi pendidikan ?
3. Ruang Lingkup sosiologi pendidikan ?
4. Apa saja ciri – ciri sosiologi pendidikan ?
5. Apa tujuan dan manfaat sosiologi pendidikan ?
6. Apa pentingnya mempelajari Sosiologi Pendidikan?

1.3 Tujuan

1. Dapat mengetahui tentang sosiologi pendidikan


2. Untuk mengetahui tentang sejarah sosiiologi pendidikan
3. Dapat mengetahui tentang Ruang Lingkup sosiologi pendidikan
4. Untuk mengetahui ciri – ciri sosiologi pendidikan
5. Dapat mengetahui tujuan dan Manfaat sosiologi
6. Untuk mengetahui Apa pentingnya mempelajari Sosiologi Pendidikan

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sosiologi Pendidikan

Sosiologi pendidikan terdiri dari dua kata, sosiologi dan pendidikan. Keduanya secara
etimologi tentu berbeda maksudnya, tetapi dalam sejarah kehidupan manusia yang selalu
bersentuhan dengan proses pendidikan kedua istilah ini menjadi satu kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan, artinya sosiologi dalam arti masyarakat membutuhkan pendidikan dan sebaliknya
pendidikan juga membutuhkan masyarakat.Persoalan-persoalan pendidikan bisa diselesaikan
dengan menggunakan pendekatan sosiologis dan sebaliknya persoalan-persoalan sosial juga
bisa diselesaikan dengan menggunakan pendekatan pendidikan.

Kata sosiologi pendidikan merupakan dua kata yang integral dalam pengetahuan ilmiah
ilmu pendidikan dan mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan usaha-usaha pencapaian tujuan
pendidikan secara universal. Sosiologi pendidikan menurut Dictionary of sociology adalah
sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang fundamental
(Ary H. Gunawan, 2000: 45).

George Payne, menjelaskan bahwa sosiologi pendidikan ialah studi yang komprehensif
tentang segala aspek pendidikan dari segi ilmu sosiologi yang diterapkan. Bagi Payne
sosiologi pendidikan tidak hanya meliputi segala sesuatu dalam bidang sosiologi yang dapat
bertalian dengan proses belajar dan sosialisasi, akan tetapi juga segala sesuatu dalam
pendidikan yang dapat dikenakan analisis sosiologis. Tujuan utamanya adalah memberikan
guru-guru, para peneliti dan orang lain yang menaruh perhatian akan pendidikan latihan yang
serasi dan efektif dalam sosiologi yang dapat memberikan sumbangannya kepada
pemahaman yang lebih mendalam tentang pendidikan. (George Payne dalam Nasution, 1994:
4) Lebih lanjut dijelaskan bahwa sosiologi pendidikan adalah ilmu yang berusaha untuk
mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk mengembangkan kepribadian
individu agar lebih baik.

Pengertian lain tentang sosiologi pendidikan disampaikan oleh F. G. Robins dan Brown
bahwa sosiologi pendidikan adalah sosiologi khusus yang bertugas menyelidiki struktur dan
dinamika proses pendidikan.. Sosiologi pendidikan adalah ilmu yang membicarakan dan
menjelaskan hubungan-hubungan sosial yang mempengaruhi individu untuk mendapatkan

2
serta mengorganisasikan pengalamannya. Sosiologi pendidikan mempelajari kelakuan sosial
serta prinsip-prinsip untuk mengontrolnya.

Charles A. Ellwood menjelaskan bahwa Education Sociology is the science which aims
to reveal the connections at all points between the educative process and social process,
Sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari/menuju untuk melahirkan
maksud hubungan-hubungan antar semua pokok masalah antara proses pendidikan dan proses
sosial. (Muhyi Batubara, 2005: 2)

Dari beberapa pengertian tentang sosiologi pendidikan tersebut di atas dapat saya
simpulkan bahwa sosiologi pendidikan ialah suatu ilmu yang mengkaji masalah-masalah
fundamental pendidikan dari perspektif sosiologis atau dengan menggunakan pendekatan
sosiologis.

2.2 Sejarah Sosiologi Pendidikan

Sejarah Sosiologi Pendidikan Perkembangan sosiologi pendidikan sebagai ilmu


pengetahuan dimulai sejak awal abad ke 20 yang merupakan bagian dari sosiologi. Tetapi
sebenarnya sosiologi pendidikan lahir bersamaan munculnya persoalan-persoalan pendidikan
yang tidak teratasi dan kemudian persoalan-persoalan pendidikan tersebut diatasi dengan
menggunakan pendekatan sosiologis

Sebelum berakhirnya PD II sosiologi pendidikan sebagai suatu ilmu pengetahuan


sempat hilang dari peredaran dan tidak dianggap sebagai sesuatu yang penting untuk
diajarkan di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di Amerika Serikat. Setelah
PD II, perkembangan masyarakat mengalami perubahan secara drastis. Dinamika masyarakat
dunia menginginkan adanya perubahan dalam menyahuti perkembangan dan kebutuhan baru
terhadap penyesuaian perilaku lembaga pendidikan, dalam menyikapi perlunya dimensi
pendidikan menjadi instrumen terpenting dalam memajukan masyarakat. Karena itu, disiplin
sosiologi pendidikan yang sempat tenggelam tersebut dimunculkan kembali sebagai bagian
dari ilmu penting di lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK).

Lester Frank Word (1841-1913), salah seorang pelopor sosiologi di Amerika dianggap
sebagai pencetus gagasan lahirnya sosiologi pendidikan di Amerika. Gagasan tersebut
muncul dalam bukunya yang berjudul: Applied Sociology (Sosiologi Terapan), yang
mengkaji perubahan-perubahan masyarakat karena usaha manusia. Gagasan Word tadi

3
kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh John Dewey (1859-1952). Sebagai bapak
pendidikan dan sekaligus sebagai pelopor sosiologi pendidikan, dalam karyanya: School and
Society (Sekolah dan Masyarakat), Dewey memandang bahwa hubungan antara lembaga
pendidikan dan masyarakat sangat penting. Pemikiran Dewey itu kemudian dikembangkan
lagi dalam bukunya: Democracy and Education (Demokrasi dan Pendidikan) pada 1916 yang
mendorong berkembang sosiologi pendidikan.

Pada tahun 1887 dibuka kali pertama kuliah sosiologi pendidikan di Amerika Serikat.
Kemudian pada tahun 1910 Henry Suzzaalo memberi kuliah sosiologi pendidikan di
Teachers Collage, University of Columbia. Tahun 1914 kuliah sosiologi telah disampaikan di
16 Lembaga Pendidikan Tinggi. Tahun 1917 Buku Teks Sosiologi Pendidikan pertama:
Introduction to Educational Sociology diterbitkan oleh Walter R Smith. Tahun 1928 terbit
The Journal of Educational Sociology sebagai wadah pemikiran sociology pendidikan di
bawah pimpinan E. George Payne, dan tahun 1936 disusul munculnya majalah: Social
Education.

Perlu dicatat bahwa nama-nama sosiologi pendidikan sebagaimana yang dipakai oleh
Steward adalah Sociological Approach to Education, Educational Sociology, dan Sociology
of Education. Meighan dan Siraj-Blatchford menggunakan istilah Sociology of Education.

W. Taylor menggunakan istilah Educational Sociology tekanannya terletak pada


pernyataan pendidikan dan sosial, sedangkan Sociology of Education titik tekannya terletak
pada permasalahan sosiologis. Dengan nada yang agak berbeda R. J. Stalcut mengatakan
bahwa Educational Sociology merupakan aplikasi dari prinsip umum dan proses-proses
sosiologi yang berlangsung dalam lembaga pendidikan. Menurut G.E. Jansen Educational
Sociology membahas problema pendidikan, sedangkan Sociology of Education membahas
problema sosiologi dalam pendidikan.

4
2.3 Ruang Lingkup Sosiologi Pendidikan

Ruang lingkup sosiologi pendidikan menurut Brookoover dibagi menjadi 4 kategori


yaitu:

1. Hubungan sistem pendidikan dengan sistem social lain meliputi:


Hubungan antara sistem pendidikan dengan proses sosial dan perubahan kebudayaan
Fungsi sistem pendidikan formal didalam proses pembaharuan sosial

a. Hubungan antara sistem pendidikan didalam proses pengendalian sosial

b. Hubungan antara sistem pendidikan dengan publik opini

c. Hubungan antara pendidikan dengan kelas sosial atau sistem status

d. Keberartian pendidikan sebagai simbol terpercaya didalam kebudayaan demokrati

2. Hubungan sekolah dengan komuniti seekolahnya meliputi:

a. Analisis terhadap struktur kekuasaan dimasyarakat beserta implikasinya terhadap


sekolah

b. Analisis terhadap hubungan antara sistem sekolah dengan sistem sosial


dimasyarakat

c. Struktur masyarakat beserta pengaruhnya terhadap organisasi sekolah

3. Hubungan antar manusia dengan sistem persekolahan meliputi:

a. Ciri budaya sekolah, terutama yang jelas-jelas berbeda dengan budaya diluar
sekolah

b. Ciri pola stratifikasi di dalam persekolahan

c. Hubungan antara guru dan murid

Dari penjelasan diatas jelaslah apa yang dimaksud dengan ssosiologi pendidikan dan
apa ruang lingkup garapannya. Secara singkat sosiologi pendidikan dapat didefinisikan
sebagai suatu analisis ilmiah tentang interaksi antara manusia dalam sistem pendidikan dan
dengan luar sistem pendidikan, serta hubungannya antara pendidikan sebagai sebuah institusi
sosial dan instusi sosial lainnya.

5
2.4 Ciri Sosiologi Sebagai Pendidikan

Berikut inilah ciri khas dari sosiologi pendidikan, diantaranya sebagai berikut;

1. Teoretis

Artinya sosiologi berusaha memberikan teori yang berasal dan abstraksi hasil
observasi dan penelitian sosial sehingga menunjukkan pernyataan atau proporsi secara
logis untuk menjelaskan hubungan sebab akibat kehidupan dalam manusia.

2. Empiris

Makna sosiologi bersifat empiris artinya sosiologi merupakan ilmu berdasarkan hasil
observasi logis terhadap fakta sosial, bukan berdasarkan hasil spekulasi semata.
Alasan ini diungkapkan karena sosiologi dalam perkembangannya selalu memberikan
langkah penelitian yang sistematis dan sesuai dengan realita.

3. Nonetis

Ciri khas sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang nonetis artinya sosiologi tidak
bertujuan menilai baik atau buruknya suatu fakta, tetapi bertujuan menjelaskan fakta
secara analitis. Selain itu, Sosiologi hanya bertugas mengu ngkapkan atau
menerangkan tindakan sosial sebagai bagian dan fakta sosial.

4. Kumulatif

Ciri khas sosioogi ini artinya teori-teori dalam sosiologi dibentuk berdasarkan teori
yang sudah ada. Akan tetapi, teori tersebut selalu mengalami perbaikan, perluasan,
dan penguatan sesuai kondisi atau fakta terbaru dalam kehidupan manusia.

6
2.5 Karakteristik Sosiologi Pendidikan

Karakteristik yang membedakan sosiologi dengan disiplin sosial yang lain, yaitu
(Soekamto, 1999)

1. Sosiologi termasuk kelompok ilmu sosial, yaitu kelompok ilmu yang mempelajari
peristiwa atau gejala-gejala sosial

2. Sosiologi bersifat kategoris yaitu tidak normatif, membicarakan obyeknya secara


apa aqdanya (des sein) dan bukan bagaimana seharusnya (das sollen)

3. Sosiologi bersifat generalis, yaitu Sosiologi meneliti atau mencari prinsip atau
hukum-hukum umum interaksi manusia

4. Sosiologi bersifat abstrak yaitu wujud kesatuannya yang bersifat umum atau
terpisah-pisah

5. Sosiologi merupakan ilmu yang umum, yaitu mempelajari umum yang ada pada
setiap interaksi umum. Yaitu mempelajari gejala-gejala yang khusus

6. Sosiologi termasuk ilmu murni yaitu tujuan penelitian Sosiologi semata-mata demi
perkembangan ilmu itu sendiri bukan untuk kepentingan kehidupan praktis

7
2.6 Tujuan dan Manfaat Sosiologi Pendidikan

Tujuan pendidikan nasional harus bertolak pada falsafah hidup suatu bangsa. Kita dapat
merujuk pada Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal
3. Disebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis, serta bertanggung jawab. Tujuan tersebut tentu saja menjadi tujuan umum pada
setiap disiplin ilmu tidak terkecuali sosiologi pendidikan.

Secara umum tujuan sosiologi adalah meningkatkan daya dan kemampuan manusia
dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya, terutama lingkungan sosial budaya
dengan cara mengembangkan pengetahuan yang obyektif mengenai gejala-gejala
kemasyarakatan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah sosial.

Sosiologi penting untuk dipelajari. Tujuan dari mempelajari sosiologi, diantaranya:

1. Untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum karena sosiologi


meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip atau hukum-hukum umum dari
interaksi antar manusia dan juga perihal sifat, hakekat, bentuk, isi, dan struktur
masyarakat. Oleh karena itu, diharapkan ilmu sosiologi dapat memberikan wawasan
akademis maupun praktis.

2. Untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam menyesuaikan diri atau


beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.

3. Meningkatkan pemahaman terhadap ciri-ciri dan sifat-sifat masyarakat serta


meningkatkan daya adaptasi diri dengan lingkungan hidupnya.

4. Memahami konsep-konsep sosiologi, seperti sosialisasi, kelompok sosial, struktur


sosial, lembaga sosial, perubahan sosial, konflik, dan integrasi sosial.

5. Menumbuhakan sikap, kesadaran, dan kepedulian sosial dalam kehidupan


bermasyarakat.

6. Untuk menganalisis status pendidikan di masyarakat.

8
7. Untuk menganalisis partisipasi orang-orang terdidik/berpendidikan dalam kegiatan
sosial.

Karena sosiologi secara garis besar mengkaji masyarakat dan interaksi yang terjadi di
dalamnya, hasil studi sosiologi dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memecahkan
masalah-masalah sosial.

Manfaat sosiologi, diantaranya :

1. Sudut pandang sosiologis membuat kita mampu menilai peluang dan hambatan yang
ada di dalam kehidupan kita. Cara berpikir sosiologis akan membantu kita memahami
proses yang sesungguhnya terjadi di masyarakat. Dengan demikian, kita bisa
menempatkan diri secara lebih tepat dan meraih tujuan dengan lebih efektif.

2. Sudut pandang sosiologis membantu kita untuk menghargai perbedaan umat manusia
dan menyiapkan kita dalam menghadapi tantangan hidup dalam dunia yang plural.

3. Sudut pandang sosiologis menantang pemahaman-pemahaman yang lazim mengenai


diri kita sendiri dan pihak lain. Hal itu menjadikan kita bisa menilai secara kritis
berbagai kebenaran yang didasarkan pada asumsi-asumsi yang lazim.

4. Sudut pandang sosiologis membuat kita mampu menjadi partisipan yang aktif dalam
kehidupan masyarakat

Sedangkan beberapa manfaat sosiologi dari segi kehidupan bermasyarakat, sebagai


berikut :

1. Menambah pengetahuan kebhinekaan sosial seperti keragaman ras, suku, dan agama

2. Menumbuhkan kepekaan terhadap toleransi sosial

3. Menghindari konflik sosial

4. Menghindari dominasi sosial

5. Ketertiban dan pengendalian sosial

6. Meningkatkan integritas nasional

7. Interaksi sosial

9
8. Sosiologi sebagai ahli riset

9. Sosiologi konsultan kebijakan

Selain berbagai tujuan di atas, berikut ini ada beberapa manfaat dari mempelajari
sosiologi pendidikan bagi guru yaitu :

1. Guru mampu mengetahui karakteristik dari setiap peserta didik, meliputi keadaan
sosialnya maupun keadaan psikologisnya, sehingga guru dapat menerapkan teknik
mengajar yang tepat kepada peserta didik.

2. Guru mampu menempatkan dirinya sebagai seseorang yang memiliki kewibawaan.


Kewibawaan perlu bagi seorang guru karena dengan adanya kewibawaan, maka
pengaruh yang akan diberikan oleh guru dapat diterima dengan baik oleh siswa karena
siswa beranggapan bahwa pengaruh tersebut memang pantas untuk ditiru.

3. Guru mampu memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan ilmu


pendidikan.

4. Mengetahui pembinaan ideologi pancasila dan kebudayaan nasional Indonesia di


lingkungan pendidikan dan pengajaran.

5. Guru dapat memahami karakteristik proses belajar dan pembelajaran sehingga guru
dapat menentukan sistem pembelajaran yang tepat untuk diterapkan

6. Guru mampu memahami lingkungan sekitar siswa untuk dimanfaatkan dalam


peningkatan proses dan hasil pendidikan, sehingga dapat memberikan prinsip-prinsip
untuk digunakan dalam membuat keputusan yang baik dalam pendidikan.

10
2.6 Pentingnya Mempelajari Sosiologi Pendidikan

Mengapa para guru dan calon guru harus memahami dan dibekali dengan sosiologi
pendidikan? Berikut alasan pentingnya mempelajari sosiologi pendidikan bagi guru
(Gunawan: 2000)

1. Kenyataan menunjukan bahwa masyarakat mengalami perubahan sangat cepat,


progresif, dan kerap kali menunjukan segala “desitegrati” (berkurangnya kesetiaan
terhadap nilai-nilai umum). Perubahan sosial yang cepat menimbulkan “ciltural lag”
(ketinggalan kebudayaan akibat adanya hambatan-hambatan). Cultural lag ini
merupakan sumber masalah-masalah sosial dalam masyarakat. Masalah-masalah
sosial juga dialami oleh dunia pendidikan, sehingga lembaga-lembaga pendidikan
tidak mampu mengatasinya. Maka para ahli sosiologi diharapkan dapat
menyumbangkan pemikirannya untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan
yang fundamental.

2. Guru adalah seorang administrator, informator, konduktor, dan sebagainya, dan harus
berkelakuan menurut harapan masyarakatnya. Dari guru, sebagai pendidik dan
pembangun generasi baru diharapkan tingkah laku yang bermoral tinggi demi masa
depan bangsa dan negara.

3. Kepribadian guru dapat mempengaruhi suasana kelas, baik kebebasan yang dinikmati
anak dalam mengeluarkan buah pikiran, dan mengembangkan kreatifitasnya ataupun
pengekangan dan keterbatasan yang dialami dalam pengembangan kepribadiannya.
Kebebasan guru juga terbatas oleh kepribadian atasannya (kepala sekolah, pengawas,
kakanwil, sampai mendikbud) seluruhnya dipengaruhi, dibatasi, serta diarahkan pada
pencapaian Tujuan Pendidikan Nasional (TPN) dalam GBHN, Undang-Undang
Pendidikan, peraturan, dan sebagainya.

4. Anak dalam perkembangannnya dipengaruhi oleh orangtua atau wali (pendidikan


informal), guru-guru (pendidikan formal), dan masyarakat (pendidikan nonformal).
Keberhasilan pendidikan disekolah bukan hanya ditentukan oleh usaha murid secara
individual atau berkat interaksi anak atau siswa dengan lingkungan sosialnya (yang
berlainan) dalam berbagai situasi yang dihadapi di dalam maupun di luar sekolah.

11
5. Anak berbeda-beda dalam bakat atau pembawaannya, terutama karena pengaruh
lingkungan sosialnya yang berlainan. Pendidikan itu sendiri dapat dipandang sebagai
sosialisasi yang terjadi dalam interaksi sosial. Maka sudah sewajarnya bila seorang
guru atau pendidikan harus berusaha menganalisis pendidikan dari segi sosiologi,
mengenai hubungan antarmanusia dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari beberapa pengertian tentang sosiologi pendidikan tersebut di atas dapat saya
simpulkan bahwa sosiologi pendidikan ialah suatu ilmu yang mengkaji masalah-masalah
fundamental pendidikan dari perspektif sosiologis atau dengan menggunakan pendekatan
sosiologis serta dari beberapa definisi tentang sosiologi tersebut terdapat dua hal yang penting
dalam memahami sosiologi. Pertama, masyarakat sebagai keseluruhan dan kedua, masyarakat
sebagai jaringan antar hubungan sosial. Tugas sosiologi adalah untuk menyelami,
menganalisa dan memahami jaringan-jaringan antar hubungan itu.

3.2 Saran

Dari dafenisi dan penjabaran tentang apa itu Sosiologi dan Sosiologi Pendidikan yang
telah di jelaskan. Sosiologi pendidikan sangatlah penting kususnya bagi kalangan pendidik.
Karena di era pendidikan saat ini banyak kasus terjadi di karenakan kurangnya pemahaman
lebih dalam dari para pendidik tentang sosiologi pendidikan, saran saya adalah agar sosiologi
pendidikan dapat di terapkan dengan secara baik oleh para pendidik agar pendidikan di
indonesia dapat menjadi lebih maju.

13
DAFTAR PUSTAKA

Tintapendidikanindonesia, 2017, Tujuan dan manfaat Sosiologi Pendidikan,


( http://www.tintapendidikanindonesia.com/2017/04/tujuan-dan-manfaat-sosiologi-
pendidikan.html ) Ciri, Tujuan dan Sejarah Sosiologi Pendidikan. 2011. [Online].
Tersedia :http://unsilster.com/2011/05/ciri-tujuan-dan-sejarah-sosiologi-pendidikan/
Anonim. Pengertian Sosiologi Pendidikan. 2011. [Online]. Tersedia : http://e-
jurnalpendidikan.blogspot.com/2011/10/sosiologi-pendidikan-pengertian-
dan.html#.VNQT7HrqtoM
Arafat, Yaser. Pengertian Sosiologi Pendidikan. 2014. [Online]. Tersedia :
http://amboyaser.blogspot.com/2014/08/sosiologi-pendidikan-pengertian.html
Ardiwinata, Jajat. Sosiologi Antropologi Pendidikan. 2007. Bandung : UPI PRESS.
Mukty, Ababil. Pengertian Sosiologi Pendidikan. 2012. [Online]. Tersedia :
https://moextyababil17.wordpress.com/2012/11/25/pengertian-sosiologi-pendidikan/
Syakuro, Abdan. Konsep Sosiologi Pendidikan. 2014. [Online]. Tersedia :
http://www.abdan-syakuro.com/2014/06/konsep-sosiologi-pendidikan.html

14

Anda mungkin juga menyukai