Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGERTIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN DAN LATAR BELAKANG


LAHIRNYA SOSIOLOGI PENDIDIKAN

TUGAS MATA KULIAH SOSIOLOGI PENDIDIKAN AGAMA

DOSEN PENGAMPU

Qosim Lakaseng S.H.I, M.Pd

Disusun oleh:

KELOMPOK 1

Multazam Abduh 19010566

Ratnah Baji 19010541

Reni Anria 19010556

Trisna Nur Haliza 19010550

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

STIT SYAMSUL MA’ARIF BONTANG KALIMANTAN TIMUR

TAHUN AKADEMIK 2022


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas


karunianya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“Pengertian Sosiologi Pendidikan Dan Latar Belakang Lahirnya Sosiologi
Pendidikan”.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Sosiologi Pendidikan Agama. Kami selaku penyusun makalah mengucapkan
banyak terimakasih kepada Bapak Qasim Lakaseng, S.H.I, M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah Sosiologi Pendidikan Agama dan kepada seluruh pihak
yang membantu dalam proses pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kiritk
yang akan kami jadikan sebagai bahan evaluasi kedepannya. Dan semoga apa
yang kami tuliskan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya.

Bontang, 13 Februari 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 2

2.1 Pengertian Sosiologi Pendidikan Agama/islam ........................... 2

2.2 Latar Belakang Munculnya Sosiologi Pendidikan Islam ............. 3

2.3 Ruang Lingkup Sosiologi Pendidikan Agama ............................. 3

2.4 Tujuan Sosiologi Pendidikan Agama .......................................... 5

BAB III PENUTUP ...................................................................................... 8

3.1 Kesimpulan ................................................................................. 8

3.2 Saran ............................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era globalisasi pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting
untuk diperhatikan, terlebih sosiologi pendidikan agama. Sosiologi pendidikan
agama sangat dibutuhkan karena memiliki kaitan erat dengan hubungan sosial
di lingkungan. Hubungan sosial membahas mengenai interaksi antar sesama
manusia sehingga perlu adanya pengetahuan tentang sosiologi pendidikan.
Sosiologi memberikan informasi ke dalam dunia pendidikan tentang nilai-
nilai yang berlaku di masyarakat, sedangkan pendidikan islam memiliki peran
aktif dalam menciptakan generasi yang mampu berinteraksi sosial yang baik.
Oleh karena itu sosiologi memiliki kontribusi penting bagi pendidikan
agama islam dalam kaitannya dengan penerapan agama dalam kehidupan
bermasyarakat. Pendidikan sosiologi sangat penting bagi kita sebagai makhluk
sosial. Diri kita sendiri adalah objek kajian sosiologi karena kita tidak pernah
terlepas dari interaksi dengan orang lain.
.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah yang akan kami
uraikan adalah :
1. Apa definisi sosiologi pendidikan islam dan latar belakang munculnya
sosiologi pendidikan islam ?
2. Bagaimana ruang lingkup sosiologi pendidikan islam ?
3. Apa tujuan sosiologi pendidikan islam ?

1.3 Tujuan penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menguraikan megenai
definisi, latar belakang, ruang lingkup serta tujuan dari sosiologi pendidikan
islam.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sosiologi Pendidikan Agama Islam


Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat.
Sosiologi berasal dari kata “Socius” yang berarti kawan atau teman dan
“logis” yang berarti ilmu. Secara harfiah sosiologi dapat diartikan sebagai
ilmu tentang pertemanan.
Sosiologi pendidikan islam terdiri dari tiga kata, yaitu sosiologi yang
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial.
Sedangkan pendidikan berasal dari kata didik yang berarti proses pengubahan
sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok dalam upaya mendewasakan
manusia, melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan dalam konteks
islam pada umumnya mengacu pada term at-Tarbiyah, at-Ta’dib, dan at-
Ta’lim. Term yang paling populer digunakan dalam praktek pendidikan islam
adalah at-Tarbiyah.
Menurut Prof. DR. S. Nasution, M.A., sosiologi pendidikan adalah ilmu
yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan
untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik
Menurut E.G Payne, sosiologi pendidikan adalah studi yang komprehensif
tentang segala aspek pendidikan dari segi ilmu sosiologi yang diterapkan.
Menurut Drs. Ary H. Gunawan, sosiologi pendidikan ialah ilmu
pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan
analisis atau pendekatan sosiologis.
Dari pengertian-pengertian di atas, dapat kita simpulkan bahwa sosiologi
pendidikan islam adalah ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara
mengendalikan proses pendidikan untuk mengembangkan kepribadian
individu agar lebih baik sesuai dengan individu yang lain sesuai dengan
kaidah-kaidah islam yang akan mempengaruhi individu tersebut dalam
mendapatkan serta mengorganisasikan pengalamannya.

2
2.2 Latar belakang munculnya sosiologi pendidikan islam
Fakta menunjukkan bahwa masyarakat mengalami perubahan yang sangat
cepat, progresif dan sering menunjukkan gejala desintegratif (berkurangnya
kesetiaan terhadap nilai-nilai umum), jika nilai-nilai umum saja sudah tidak
diperhatikan lagi, apalagi dengan nilai-nilai agama. Perubahan sosial yang
cepat juga menimbulkan cultural lag (ketinggalan kebudayaan akibat adanya
hambatan-hambatan), yang menjadi sumber masalah dalam masyarakat.
Masalah sosial juga terjadi di dalam dunia pendidikan. oleh karena itu para
ahli sosiologi diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran untuk
memecahkan masalah pendidikan yang fundamental.
Pendidikan formal tidak pernah lepas dari campur tangan seorang guru.
Guru merupakan seorang administrator, informator dan sebagainya, yang
diharuskan memiliki karakter dan sifat yang sesuai dengan harapan
masyarakat. Sebagai pendidik dan pembangun generasi, seorang guru
diharapkan memiliki tingkah laku yang bermoral tinggi yang dapat ditiru dan
dijadikan teladan bagi para siswa. Kepribadian guru dapat mempengaruhi
suasana kelas maupun sekolah, yang akibatnya siswa dapat bebas dalam
mengeluarkan pendapat dan mengembangkan kreatifitasnya atau bahkan
sebaliknya, terkekang dan senantiasa menuruti kemauan guru tanpa bisa
berkembang.
Dalam perkembangngannya seorang anak dipengaruhi oleh orang tua
(pendidikan informal), guru/sekolah (pendidikan formal), dan masanyarakat
(pendidikan non formal). Dari ketiga aspek tersebut, pengaruh lingkungan
merupakan faktor yang paling berpengaruh. Pendidikan sendiri dapat
dipandang sebagai sosialisasi yang terjadi dalam interaksi sosial. Maka sudah
sewajarnya bisa seorang guru/pendidik harus berusaha menganalisis
pendidikan dari segi sosiologi, mengenai hubungan antar manusia baik dalam
keluarga, sekolah, maupun masyarakat (dengan sistem sosialnya).

2.3 Ruang lingkup sosiologi pendidikan islam

Membahas mengenai ruang lingkup sosiologi pendidikan maka tidak akan


terlepas dari masyarakat. Oleh karena itu sosiologi juga disebut ilmu

3
masyarakat atau ilmu yang membicarakan mengenai masyarakat. Berikut
ruang lingkup pembahasan sosiologi :

1. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam masyarakat.


Dalam kategori ini terdapat antara lain masalah sebagai berikut :
Fungsi pendidikan dalam kebudayaan
Hubungan antara sistem pendidikan dengan proses kontrol sosial
dan sistem kekuasaan
Fungsi sistem pendidikan dalam proses perubahan sosial dan
kultural atau usaha mempertahankan status.
Hubungan pendidikan dengan sistem tingkat atau status sosial.
Fungsi sistem pendidikan formal bertalian dengan kelompok raisal,
kultural dan sebagainya.
2. Hubungan antar manusia di dalam sekolah, di dalam bidang ini dapat
dipelajari :
Hakikat kebudayaan sekolah sejauh ada perbedaannya dengan
kebudayaan di luar sekolah.
Pola interaksi sosial atau struktur masyarakat sekolah, yang antara
lain meliputi berbagai hubungan antara berbagai unsur di sekolah,
kepemimpinan dan hubungan kekuasaan, stratifikasi sosial dan
pola interaksi informal sebagai terdapat dalam clique serta
kelompok murid lainnya.
3. Pengaruh sekolah terhadap kelakuan dan kepribadian semua pihak di
sekolah
Dalam bidang ini diutamakan aspek proses pendidikan itu sendiri.
Disini kita analisis kepribadian dan kelakuan guru, murid dan lain-
lain atas pengaruh partisipasi dalam keseluruhan sistem
pendidikan.
4. Sekolah dalam masyarakat disini dianalisis pola-pola interaksi antara
sekolah dengan kelompok-kelompok sosial lainnya dalam masyarakat
disekitar sekolah. Antara lain dapat dipelajari :
Pengaruh masyarakat atas organisasi sekolah

4
Analisis proses pendidikan yang terdapat dalam sistem-sistem
sosial dalam masyarakat luar sekolah.
Hubungan antara sekolah dan masyarakat dalam pelaksanaan
pendidikan.
Faktor-faktor demografi dan ekologi dalam masyarakat bertalian.

2.4 Tujuan sosiologi pendidikan islam


Adapun tujuan sosiologi pendidikan islam adalah sebagai berikut :
1) Sosiologi pendidikan islam sebagai proses sosialisasi anak, baik
dalam keluarga maupun masyarakat.
2) Sosiologi pendidikan bertujuan untuk menganalisis perkembangan
dan kemajuan sosial. Banyak pakar berpendapat bahwa pendidikan
memberikan kemungkinan yang besar bagi kemajuan masyarakat
karena dengan memiliki ijazah yang semakin tinggi akan lebih
mampu menduduki jabatan yang lebih tinggi pula.
3) Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis status pendidikan
dalam masyarakat. Konsistensi lembaga dalam masyarakat sering
sisesuaikan dengan tingkat daerah dimana lembaga tersebut berada.
Misalnya, perguruan tinggi didirikan ditingkat propinsi atau
minimal di kabupaten atau kota, sedangkan TK dan SD bisa berdiri
di tingkat desa/kelurahan dan SMP SMA bisa didirikan di tingkat
kecamatan atau kabupaten.
4) Sosiologi pendidikan bertujuan untuk menganalisis partisipasi
orang berpendidikan dalam kegiatan sosial masyarakat. Peran aktif
orang yang berpendidikan sering menjadi barometer maju dan
berkembangnya kehidupan masyarakat.
5) Sosiologi pendidikan islam sebagai analisis kedudukan pendidikan
dalam masyarakat. Lebih mengutamakan fungsi lembaga
pendidikan islam diadakan masyarakat dan hubungan sekolah
dengan masyarakat yang terdiri dari beberapa aspek. Apabila
pendidikan islam tidak dapat menempatkan diri dalam masyarakat
yang berbeda-beda kulturnya maka manusia tidak sesuai cita-cita
islam yang mencerminkan hakikat islam tidak bisa terwujud.

5
6) Sosiologi pendidikan islam sebagai analisis sosial di sekolah dan
antara sekolah dan masyarakat. Diharapkan terjadinya hubungan
antara orang-orang dalam sekolah dengan masyarakat lingkungan
sekolah dengan masyarakat sekitar sekolah.
7) Sosiologi pendidikan islam sebagai alat kemajuan perkembangan
sosial. Pendidikan islam sebagai disiplin ilmu dapat melestarikan
dan memajukan tradisi budaya moral yang islami sehingga
terwujud komunikasi sosial dalam masyarakat dan membawa
kebudayaan puncak yang setinggi-tingginya.
8) Sosiologi pendidikan islam sebagai dasar menentukan tujuan
pendidikan. Diharapkan pendidikan islam mampu mendasari jiwa
generasi muda dengan iman dan takwa serta berilmu pengetahuan
sehingga dapat memotivasi daya kreativitasnya dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan yang sesuai Al-Qur’an.
9) Sosiologi pendidikan islam sebagai sosiologi terapan. Sosiologi
pendidikan dianggap bukan ilmu yang murni akan tetapi sebuah
ilmu yang diterapkan untuk mengendalikan pendidikan antar
sosiologi dengan pendidikan islam dipadukan dengan menerapkan
prinsip-prinsip sosiologi pada seluruh pendidikan.

Ada tiga komponen yang harus dibaca dalam pendidikan islam, yaitu :

1) Tujuan pendidikan islam harus dirumuskan dan ditetapkan secara


jelas dan sama bagi seluruh umat islam sehingga bersifat universal.
2) Metode pendidikan islam yang diciptakan harus efektif dalam
proses pencapaian tujuan pendidikan itu sendiri.
3) Konsepsi Al-Qur’an tentang ilmu pengetahuan tidak membeda-
bedakan antara ilmu pengetahuan agama dan ilmu umum. Kedua
ilmu tersebut tidak dapat terpisahkan karena ilmu pengetahuan
merupakan manifestasi dari ilmu pengetahuan yang satu yaitu Ilmu
Pengetahuan Allah yang tercantum dalam Al-Qur’an.

Tujuan pendidikan islam berhubungan erat dengan agama islam itu


sendiri, lengkap dengan akidah, syariah dan system kehidupannya.

6
Keduanya ibarat dua jalur yang berjalan diatas jalur yang seimbang,
baik dari segi tujuan maupun rambu-rambunya yang disyariat bagi
hamba Allah yang membekali diri dengan takwa, ilmu, hidayah, serta
akhlak untuk menempuh perjalanan hidup. “berbekallah, karena
sebaik-baik bekal adalah taqwa” (Q.S Al-Baqarah : 197). Hubungan
antara pendidikan islam dan agama islam dapat digambarkan dalam
pokok-pokok sebagai berikut :

1) Agama islam menyeru manusia agar beriman dan bertakwa.


Pendidikan islam berupaya menanamkan ketakwaan itu dan
mengembangkan agar bertambah terus sejalan dengan pertambahan
ilmu. “Maka, bertakwalah kamu kepada Allah menurut
kesanggupanmu.” (QS. At-Taghabun :16) dan bertakwalah kepada
Allah, Allah mengajarmu. (QS. Al-Baqarah : 282).
2) Agama islam menekankan pentingnya ilmu pengetahuan dan
menyeru manusia agar berfikir tentang kerajaan Allah. Sedangkan
pendidikan islam dibangun di atas ilmu dan pengetahuan.
3) Agama islam menetapkan amal shalih bahwa iman selalu
diwujudkan dengan amal shalih tersebut. Hampir semua ayat yang
menyebut orang yang beriman selalu diikuti dengan amal shalih.
Dalam pendidikan islam menekankan pentingnya belajar dengan
jalan berbuat, bukan sekedar menghafal teori dan pengetahuan
yang tidak membimbing.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sosiologi pendidikan islam adalah ilmu yang berusaha untuk mengetahui
cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk mengembangkan
kepribadian individu agar lebih baik sesuai dengan individu yang lain
sesuai dengan kaidah-kaidah islam yang akan mempengaruhi individu
tersebut dalam mendapatkan serta mengorganisasikan pengalamannya.
Latar belakang munculnya sosiologi pendidikan islam diantaranya karena
faktor perubahan sosial yang mengakibatkan terganggunya
keberlangsungan interaksi sosial dalam segala bidang, terutama bidang
pendidikan.
Ruang lingkup sosiologi pendidikan islam antara lain : hubungan sistem
pendidikan dengan masyarakat, hubungan antar dalam sekolah, pengaruh
sekolah terhadap kelakuan dan kepribadian seluruh pihak sekolah dan
pola-pola interaksi antara sekolah dengan kelompok sosial lainnya dalam
masyarakat.
Tujuan dari sosiologi pendidikan islam : sebagai proses sosialisasi bagi
anak, menganalisis perkembangan dan kemajuan sosial, menganalisis
status pendidikan dalam masyarakat, menganalisis partisipasi seseorang
dalam masyarakat, menganalisis kedudukan pendidikan dalam masyarakat
dan sebagai jembatang analisis antar sekolah maupun masyarakat.
3.2 Saran
Seiring dengan berjalannya waktu perkembangan masyarakat semakin
cepat dan berakibat pada menurunnya peran pendidik, serta perubahan
interaksi antar manusia yang semakin pesat, kami berharap dapat
diseimbangkan dengan ilmu pengetahuan mengenai kemaysarakatan termasuk
salah satu aspek penting yaitu ilmu tentang bagaimana bersosialisasi dengan
baik dan benar dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Semoga apa yang kami tulis dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang
membaca.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta, Rineka Cipta,


2002, cet 1.

file:///E:/SOS%20pend/Ciri,%20Tujuan%20dan%20Sejarah%20Sosiologi%20Pen
didikan%20_%20unsilster.htm

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi kedua.


Jakarta, Balai Pustaka, 2001, cet. ke-3.

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006),
cet. ke-3.

http://aim-mualim.blogspot.com/2011/12/sosiologi-pendidikan-islam.html

http://yuliantihome.wordpress.com/2012/09/19/sosiologi-pendidikan-islam/

https://makalamu.blogspot.com/2017/07/sosiologi-pendidikan-agama-islam.html

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT


Remaja Rosdakarya, 2002, cet. ke-7.

S. Nasution, Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1994.

Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam , pendekatan Historis, Teoritis dan


Praktis. Jakarta : Ciputat Pers, 2002, cet. ke-1.

Anda mungkin juga menyukai