Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan memegang peranan penting didalam kehidupan kita. Melalui
pendidikan kita belajar dan mengalami pendewasaan guna menuju kehidupan
yang lebih berarti. Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya dan
manakala anak-anak ini sudah dewasa dan berkeluarga mereka akan mendidik
anak-anaknya, begitu juga di sekolah dan perguruan tinggi, para siswa dan
mahasiswa diajar oleh guru dan dosen. Agar pendidikan dapat berjalan dengan
semestinya, diperlukan pondasi yang kokoh mengenai konsep pendidikan tersebut
agar tujuan pendidikan nasional dapat tercapai.
Landasan Pendidikan marupakan salah satu kajian yang dikembangkan yang
berkaitan dengan dunia pendidikan. Landasan Pendidikan diperlukan dalam dunia
pendidikan khususnya di negara kita Indonesia,agar pendidikan yang sedang
berlangsung dinegara kita ini mempunyai pondasi atau pijakan yang sangat kuat
karena pendidikan di setiap negara tidak sama.Untuk negara kita diperlukan
landasan pendidikan berupa landasan filosofis, sosiologis, hukum, kultural,
psikologis, iptek, ekonomi, sejarah, serta landasan agama.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas
akhir pada mata kuliah Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, serta untuk mengetahui
landasan dasar pendidikan serta aplikasinya didalam kehidupan.
1.3 Rumusan Masalah
1.3.1 Apa yang dimaksud dengan landasan pendidikan ?
1

1.3.2 Apa saja yang termasuk landasan pendidikan ?


1.3.3 Bagaimana makna dari setiap landasan pendidikan ?
1.3.4 Apa fungsi landasan pendidikan ?

BAB II
ISI

2.1 Pengertian Landasan Pendidikan


Pendidikan selalu bertolak dari sejumlah landasan. Landasan dan asas
tersebut sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap
perkembangan manusia dan masyarakat bangsa tertentu. Landasan pendidikan
adalah asumsi-asumsi yang menjadi dasar pijakan atau titik tolak dalam rangka
praktek kependidikan atau studi kependidikan. Landasan pendidikan akan
memberi pijakan dan arah terhadap pembentukan manusia Indonesia. Beberapa
landasan pendidikan tersebut adalah landasan filosofis, sosiologis, dan kultural,
yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan.
Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi akan mendorong pendidikan untuk
menjemput masa depan.
2.2 Jenis-jenis Landasan Pendidikan
1) Landasan Filosofis
Landasan filosofis adalah landasan yang bersifat filsafat. Filsafat adalah
perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab ada dan berbuat. Filsafat
menelaah secara radikal dan menyeluruh dan konseptual yang menghasilkan
konsepsi-konsepsi mengenai kehidupan dan dunia. Filsafat dan pendidikan
mempunyai kaitan yang erat satu dengan yang lainnya. Filsafat mencoba
merumuskan citra tentang manusia dan masyarakat. Sedangkan pendidikan
berusaha mewujudkan citra itu.

Landasan filsafat pendidikan merupakan landasan yang berkaitan dengan


makna atau hakikat pendidikan, yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok,

seperti : apakah pendidikan itu, mengapa pendidikan itu diperlukan, apa yang
seharusnya menjadi tujuan, dan sebagainya.
Peranan filsafat pendidikan dalam bidang pendidikan yang berkaitan dengan
hasil kajian antara lain :
a. Keberadaan dan kedudukan manusia sebagai makhluk di dunia ini, seperti
sebagai zoon politicon,
homo sapiens, animal educandum dan sebagainya.
b. Masyarakat dan kebudayaannya
c. Keterbatasan manusia sebagai makhluk hidup yang banyak menghadapi
tantangan.
d. Perlunya landasan pemikiran dalam pekerjaan pendidikan utamnya filsafat
pendidikan.

2) Landasan Sosiologis
Dasar sosiologis berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dan
karakteristik masayarakat.Sosiologi pendidikan merupakan analisi ilmiah tentang
proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Kajian
sosiologi tentang pendidikan pada prinsipnya mencakup semua jalur pendidikan,
baik pendidikan sekolah, maupun luar sekolah. Khusus untuk jalur pendidikan
luar sekolah, terutama bila ditinjau dari sosiologi maka pendidikan keluarga
sangat penting.
Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiologi pendidikan meliputi 4 bidang :
a. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain, yang mempelajari :
Fungsi pendidikan dalam kebudayaan
Hubungan sistem pendidikan dan proses kontrol sosial dan sistem kekuasaan
Fungsi sistem pendidikan dalam memeliharan dan mendorong proses sosial
dan perubahan

kebudayaan.
Hubungan pendidikan dan kelas sosial.
Fungsionalisasi sitem pendidikan formal dalam hubungannya dengan ras,
kebudayaan atau
kelompok-kelompok dalam masyarakat.
b. Hubungan kemanusiaan di sekolah :
Sifat kebudayaaan sekolah khususnya yang berbeda dengan kebudayaan di
luar sekolah.
Pola interaksi sosial atau struktur masyarakat sekolah.
c. Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya, yang mempelajari :
Peranan sosial guru
Sifat kepribadian guru
Pengaruh kepribadian guru terhadap tingkah laku siswa.
Fungsi sekolah dalam sosialisasi anak-anak.
d. Sekolah dalam komunitas, yang mempelajari pola interaksi antara sekolah
dengan kelompok sosial
lain di dalam komunitasnya, yang meliputi :
Pelukisan tentang komunitas seperti tampak dalam pengaruhnya terhadap
organisasi sekolah.
Analisis tentang proses pendidikan seperti tampak terjadi pada sistem sosial
komunitas kaum
tidak terpelajar.
Hubungan antara sekolah dan komunitas dalam fungsi kependidikannya.
Faktor-faktor demografi dan ekologi dalam hubungannya dengan organisasi
sekolah.

3) Landasan Kultural

Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab


kebudayaan dapat dilestarikan/ dikembangkan dengan jalur mewariskan
kebudayaan dari generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan, baik
secara formal maupun informal. Anggota masyarakat berusaha melakukan
perubahan-perubahan yang sesuai dengan perkembangan zaman sehingga
terbentuklah pola tingkah laku, nilai-nilai,dan norma-norma baru sesuai dengan
tuntutan masyarakat. Usaha-usaha menuju pola-pola ini disebut transformasi
kebudayaan. Lembaga sosial yang lazim digunakan sebagai alat transmisi dan
transformasi kebudayaan adalah lembaga pendidikan, utamanya sekolah dan
keluarga.
Pelestarian dan pengembangan kekayaan yang unik di setiap daerah itu
melalui upaya pendidikan sebagai wujud dari kebineka tunggal ikaan masyarakat
dan bangsa Indonesia. Hal ini haruslah dilaksanakan dalam kerangka pemantapan
kesatuan dan persatuan bangsa dan negara indonesia sebagai sisi ketunggal-ikaan.
Pada masyarakat primitive, transmisi kebubayaan dilakukan secara
informal dan nonformal, sedangkan pada masyarakat yang telah maju transmisi
kebudayaan dilakukan secara informal, nonformal dan formal. Pemindahan
kebudayaan secara formal ini melalui lembaga-lembaga sosial, utamanya sekolah.
Pada masyarakat yang sudah maju, sekolah sebagai lembaga sosial mempunyai
peranan penting sebab pendidikan tidak hanya berfungsi untuk mentransmisi
kebudayaan kepada generasi penerus, tetapi pendidikan juga berfungsi untuk
mentransformasikan kebudayaan agar sesuai dengan perkembangan dan tujuan
zaman. Dengan kata lain, sekolah secara seimbang melaksanakan fungsi ganda
pendidikan, yakni sebgai proses sosialisasi dan sebgai agen pembaruan. Perlu
dikemukakan bahwa dalam bidang pendidikan, kedua fungsi tersebut kadangkadang dipertentangkan, antara penganut pendidikan sebagai pelestarian (teaching
a conserving activity) dan penganut pendidikan sebagai pembaruan (teaching as a
subversive activity). Yang pertama mengutamakan sosialisasi, bahkan kalau perlu
domestikasi, sedangkan yang kedua mengutamakan pengembangan atau agen
pembaruan.

Seperti diketahui, pendidikan di Indonesia tidak memihak salah satu kutub


pendapat tersebut, akan tetapai mengutamakan keseimbangan, keserasian, dan
keselarasan antara aspek pelestarian nilai-nilai luhur social-kebudayaan dab aspek
pengenbangan agar tetap jaya. Hal itu semakin penting apabila diingat bahwa
kemajuan teknologi komunikasi telah menyebabkan datangnya pengaruh
kebudayaan dari luar semakin deras.

4) Landasan Psikologis
Secara etimologis, istilah psikologis berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari
kata psyche berarti jiwa, dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah
psikologi berarti ilmu jiwa, atau ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala
kejiwaan. Namun apabila mengacu pada salah satu syarat ilmu yaitu adanya objek
yang dipelajari maka tidaklah tepat mengartikan psikologi sebagai ilmu jiwa
karena jiwa bersifat abstrak. Oleh karena itu yang sangat mungkin dikaji adalah
manifestasi dari jiwa itu sendiri yaitu dalam wujud perilaku individu dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan dasar ini maka psikologi dapat
diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu dalam
berinteraksi dengan lingkungannya.
Landasan psikologis pendidikan adalah suatu landasan dalam proses
pendidikan yang membahas berbagai informasi tentang kehidupan manusia pada
umumnya serta gejalagejala yang berkaitan dengan aspek pribadi manusia pada
setiap tahapan usia perkembangan tertentu untuk mengenali dan menyikapi
manusia sesuai dengan tahapan usia perkembangannya yang bertujuan untuk
memudahkan proses pendidikan.
Dasar psikologis berkaitan dengan prinsip-prinsip belajar dan
perkembangan anak. Pemahaman terhadap peserta didik, utamanya yang berkaitan
dengan aspek kejiwaan merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan. Oleh
karena itu, hasil kajian dan penemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya
dalam bidang pendidikan. Sebagai implikasinya pendidik tidak mungkin
memperlakukan sama kepada setiap peserta didik, sekalipun mereka memiliki

kesamaan.
Penyusunan kurikulum perlu berhati-hati dalam menentukan jenjang
pengalaman belajar yang akan dijadikan garis-garis besar pengajaran serta tingkat
kerincian bahan belajar yang digariskan.Pemahaman tumbuh kembang manusia
sangat penting sebagai bekal dasar untuk memahami peserta didik dan
menemukan keputusan dan atau tindakan yang tepat dalam membantu proses
tumbuh kembang itu secara efektif dan efisien.

5) Landasan pendidikan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)


Pendidikan dan Ilmu pengetahuan dan teknologi sangat erat kaitannya,
seiring dengan kemajuan IPTEK maka pendidikan juga akan mengalami
kemajuan yang sangat pesat, begitu juga kemajuan cabang-cabang ilmu akan
menyebabkan tersedianya informasi empiris yang cepat dan tepat yang akan
bermuara pada kemajuan teknologi pendidikan. Dengan adanya perkembangan
IPTEK dan kebutuhan masyarakat yang semkin kompleks, maka pendidikan mau
tidak mau harus mengakomodasi perkembangan , yaitu : dengan cara
memperbanyak teknologi dari berbagai bidang ilmu dan mengadopsinya untu
penyelenggaraan pendidikan sehingga akan terjadi kemajuan pendidikan.
Langkah-langkah pengembangan dan pemanfaatan IPTEK antara lain penelitian
dasar, penelitian terapan, pengembangan dan penerapan teknologi serta akhirnya
diikuti evaluasi .
Manfaat IPTEK yang melandasi pendidikan :
a. Memberikan kesejahteraan lahir dan batin
b. Mendorong pemanfaatan pengembangan sesuai tuntutan zaman.
c. Menjamin penggunaannya secara bertanggung jawab.
d. Memberi dukungan nilai-nilai agama dan nilai luhur budaya bangsa.
e. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
f. Meningkatkan produktivitas, efisiensi dan efektifitas sumber daya manusia.

6) Landasan Yuridis (Hukum)


Landasan yuridis atau hukum pendidikan dapat diartikan sebagai
seperangkat konsep peraturan perundang-undangan yang berlaku yang menjadi
titik tolak atau acuan (bersifat material dan konseptual) dalam rangka praktek
pendidikan dan studi pendidikan. Jadi, landasan hukum pendidikan adalah dasar
atau fondasi perundang-undangan yang menjadi pijakan atau pegangan dalam
pelaksanaan pendidikan di suatu negara. Tiap-tiap negara memiliki peraturan
perundang-undangan sendiri.
Landasan hukum pendidikan Indonesia juga mempunyai seperangkat
peraturan perundang-undangan yang menjadi titik tolak sistem pendidikan di
Indonesia, yang meliputi :
a. Pembukaan UUD 1945
b. UUD 1945 sebagai landasan yuridis pendidikan indonesia
c. Pancasila sebagai landasan idiil sistem pendidikan indonesia
d. Ketetapan MPR sebagai landasan yuridis pendidikan nasional
e. Undang-undang dan peraturan pemerintah sebagai landasan yuridis pendidikan
nasional
f. Keputusan presiden sebagai landasan yuridis pelaksanaan pendidikan nasional
g. Keputusan menteri sebagai landasan yuridis pelaksanaan pendidikan nasional

7) Landasan Religius (Agama)


Pentinganya aspek agama yang disisipkan dalam pendidikan adalah agar
peserta didik menyeimbangkan antara ilmu pengetahuan yang diterimanya dengan
norma keagamaan yang diyakini. Keduanya harus diajarkan secara bersamaan
tanpa dikotomi yang akhirnya memisahkan antara ilmu pengetahuan dan agama.
Ilmu yang berlandaskan agama memiliki makna bahwa agama menjadi inspirasi

dalam menyusun konsep pendidikan dan implementasinya. Pendidikan selalu


melibatkan adanya pembentukan karakter. Semua hal yang diajarkan akan
memengaruhi karakter dari anak didik. Untuk menjembatani munculnya karakter
yang kurang baik pada anak didik, aspek agama hadir untuk meminimalisasi
kehadiran karakter yang tidak terpuji.
Agama menjadi sistem kontrol agar seseorang yang dididik tidak terlalu
liberal mengimplementasikan ilmunya dengan melupakan sisi Ketuhanan hingga
kebaikan yang harus ditebar untuk lingkungan. Dalam aspek-aspek landasan
pendidikan, aspek agama mampu memberikan nilai tambah bagi seseorang seiring
dengan ilmu pengetahuan yang dikuasainya. 2.3 Fungsi Landasan Pendidikan
Landasan pendidikan berfungsi sebagai dasar pijakan bagi mereka yang memiliki
pendidikan untuk mengaplikasikan ilmunya dengan praktik. Selain itu, landasan
pendidikan berguna untuk mengembangkan berbagai keterampilan atau ilmu
khusus yang dimiliki manusia atau pendidikan yang dikuasainya.

10

BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Landasan pendidikan adalah asumsi-asumsi yang menjadi dasar pijakan atau
titik tolak dalam rangka praktek kependidikan dan atau studi kependidikan.
Landasan pendidikan akan memberi pijakan dan arah terhadap pembentukan
manusia Indonesia. Beberapa landasan pendidikan tersebut adalah landasan
pendidikan berupa landasan filosofis, sosiologis, hukum, kultural, psikologis,
iptek, ekonomi, sejarah, serta landasan agama. Landasan pendidikan berfungsi
sebagai dasar pijakan bagi mereka yang memiliki pendidikan untuk
mengaplikasikan ilmunya dengan praktik. Selain itu, landasan pendidikan berguna
untuk mengembangkan berbagai keterampilan atau ilmu khusus yang dimiliki
manusia atau pendidikan yang dikuasainya.
3.2 Saran
Pendidikan di Indonesia harus tetap mengacu pada landasan-landasan dasar
yang telah ditetapkan agar pendidikan kita tetap terarah dan dan dapat mencapai
tujuan nasional pendidikan.

11

DAFTAR PUSTAKA
http://vivienanjadi.blogspot.com/2012/02/landasan-kultural-pendidikan.html
http://muhammadalisunan.blogspot.com/2012/05/landasan-religiuspendidikan.html
http://auaufalia.blogspot.com/2013/12/bab-ipendahuluan-1.html
http://gorowoks.blogspot.com/2014/01/contoh-kata-pengantar.html
Bertujuan untuk mengembangkan fungsi-fungsinya selaku ilmu
pengetahuan (pemahaman eksplanasi, prediksi, dan utilisasi)
melalui pengkajian tentang keterkaitan fenomena-fenomena
siosial dan pendidikan, dalam rangka mencari model-model
pendidikan yang lebih fungsional dalam kehidupan masyarakat.

12

Anda mungkin juga menyukai