Anda di halaman 1dari 5

STRUKTUR, KONSEP DAN PROSEDUR PEMBENTUKAN KONSEP ESENSIAL

SOSIOLOGI

A. Latar Belakang
Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat dan perilaku manusia di
dalamnya. Konsep esensial sosiologi merupakan salah satu topik penting dalam sosiologi
yang memiliki peranan sebagai bahan dasar pembentukan teori dan pemahaman terhadap
masyarakat. Struktur sosiologi mempelajari tentang organisasi sosial yang terbentuk dalam
masyarakat. Struktur sosial ini terdiri dari berbagai macam elemen, seperti institusi,
kelompok sosial, dan stratifikasi sosial. Institusi pada struktur sosial meliputi keluarga,
agama, pendidikan, dan pemerintahan yang memiliki peran penting dalam mengatur aktivitas
manusia dalam masyarakat.
Konsep sosiologi merupakan tolak ukur untuk memahami peristiwa sosial secara holistik
dan objektif. Dalam sosiologi, konsep esensial didefinisikan sebagai konsep-konsep utama
yang terkait dengan persoalan sosial. Beberapa contoh konsep esensial sosiologi adalah
struktural-fungsional, konflik sosial, interaksi sosial, mobilitas sosial, sosialisasi, dan kelas
sosial. Prosedur pembentukan konsep esensial sosiologi dilakukan dengan cara pengamatan,
analisis dan generalisasi terhadap fenomena sosial yang terjadi di masyarakat. Konsep
esensial sosiologi yang terbentuk kemudian diterapkan sebagai landasan untuk mempelajari
berbagai masalah sosial, seperti kemiskinan, rasisme, diskriminasi gender, dan kekerasan
dalam rumah tangga.

Dalam kesimpulannya, Struktur, konsep, dan prosedur pembentukan konsep esensial


sosiologi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam memahami masyarakat serta untuk
mengembangkan teori sosiologi yang berhubungan dengan masyarakat. Konsep esensial
sosiologi menjadi bahan dasar dalam analisis kritis terhadap masalah sosial yang ada di
masyarakat. Hal ini memudahkan dalam memberi solusi terhadap permasalahan sosial
tersebut.

B. Rumusan Masalah
Menganalisis struktur, konsep dan prosedur pembentukan konsep esensial sosiologi
C. Tujuan Masalah
Untuk struktur, konsep dan prosedur pembentukan konsep esensial sosiologi

1
D. PEMBAHASAN

Setiap manusia sejak lahir telah berhubungan dengan orang lain paling tidak dengan ibu dan
anggota keluarga lainnya. Pada perkembangan dan pertumbuhan individu itu selanjutnya,
hubungan dengan pihak lain tidak lagi hanya terbatas dalam keluarga, melainkan telah
menjangkau teman sepermainan, para tetangga, dan demikian seterusnya. Hubungannya tidak
lagi sepihak melainkan timbal balik, atau terjadi interaksi antara seorang individu dengan
pihak lainnya. Oleh karena itu, interaksi tersebut dikonsepkan sebagai interaksi sosial.

Ilmu sosial yang secara khusus mempelajari interaksi sosial ini disebut sosiologi.
Menurut Roucek dan Warren (dalam Taneo, 2010:77) lebih rinci mengemukakan: “sosiologi
secara kasar dapat didefinisikan sebagai studi ilmiah tentang interaksi umat manusia”.
Sedangkan Frank H. Hankins (dalam Taneo, 2010:77) lebih rinci mengemukakan: “sosiologi
yaitu studi ilmiah tentang fenomena yang timbul dari hubungan keluarga dan manusia. Studi
tentang manusia dan lingkungannya dalam hubungan satu sama lain”.

Sosiologi mempelajari manusia dalam konteks sosial yang melakukan interaksi


dengan sesamanya. Sesuai dengan sifat manusia yang dinamis, interaksi sosialnya juga
mengalami perkembangan dan perubahan, yang mengakibatkan terjadinya proses sosial dan
perubahan sosial. Dalam proses sosial tersebut, terutama bagi anak-anak, terjadi proses yang
dikonsepkan sebagai sosialisasi. Pada tahap-tahap selanjutnya, proses sosial dan perubahan
sosial yang terjadi di masyarakat tersebut menyebabkan terjadinya kemajuan, maka dapat
dikonsepkan sebagai modernisasi.

Berdasarkan pembahasan singkat yang dikemukakan tersebut, konsep-konsep dasar


sosiologi sebagai berikut:

Interaksi sosial, Sosialisasi, Kelompok sosial, Lapisan sosial, Perubahan sosial,


Mobilisasi sosial, Modernisasi, Patologi sosial

Konsep konsep lain yang dapat digali sendiri kenyataannya dan proses kehidupan sehari-hari.

2
Interaksi ini bagaimanapun intensitasnya, selalu dialami oleh setiap individu dan
selalu terjadi di masyarakat. Manusia sebagai anggota masyarakat, dilandasi oleh berbagai
kebutuhan, selalu melakukan interaksi, baik interaksi edukatif, interaksi ekonomi maupun
interaksi budaya dan interaksi politik. Semua interaksi tersebut termasuk dalam interaksi
sosial. Hasil interaksi sosial berbagai pihak biasanya menghasilkan konsensus sosial atau
kesepakatan sosial dan hal ini juga termasuk konsep dasar Sosiologi.

Seorang individu, terutama yang masih muda, untuk mampu melakukan interaksi
sosial, pada mulanya ia mengalami sosialisasi yaitu proses penanaman nilai dan pembelajaran
norma sosial dalam rangka pengembangan kepribadian. Sosiologi sebagai konsep dasar,
terjadi mulai dari keluarga, kelompok sepermainan, para tetangga, di sekolah sampai dalam
lingkungan masyarakat yang lebih luas. Selama kepribadian seseorang itu berkembang,
sosialisasi itu terus dialaminya.

Interaksi sosial antara seseorang dengan yang lainnya terjadi dalam kelompok yaitu
keluarga, teman sepermainan ataupun tetangga. Kelompok tersebut lebih tepatnya disebut
sebagai kelompok sosial tempat terjadinya interaksi antar individu. Biasanya telah saling
mengenal dalam waktu yang relatif lama, ada kaitan rasa senasib, di dekat oleh nilai dan
norma yang sama, serta memiliki rasa persatuan. Kelompok sosial ini merupakan konsep
dasar yang penting dalam studi Sosiologi. Secara formal, manusia dalam masyarakat itu
terikat dalam wadah kelompok sosial tersebut.

Selain kelompok sosial yang merupakan kesatuan antar anggota masyarakat, di


dalamnya terbentuk pula pelapisan sosial, yang ditunjukkan oleh pengelompokan anggotanya
berdasarkan ikatan persamaan tertentu seperti pendidikan, ekonomi, mata pencaharian, suku
bunga bangsa dan lain-lainnya. Sebagai contoh, di dalam kelompok sosial tersebut terdapat
orang-orang yang berpendidikan rendah menengah dan tinggi, atau orang contoh lainnya
yaitu adanya pengelompokan orang miskin, orang yang berkecukupan dan orang kaya.
Pelapisan sosial, merupakan salah satu konsep dasar yang penting dalam sosiologi.

Dalam kelompok sosial, baik kelompok yang relatif kecil seperti keluarga maupun
kelompok besar seperti suku bangsa, terjadi proses sosial yang dialami oleh setiap orang atau
oleh kelompok secara keseluruhan. Selama manusia hidup dan mempunyai vitalitas dan
dinamika, proses sosial ini tidak akan pernah berhenti. Masyarakat cepat ataupun lambat,
selalu

3
beranjak dari tingkat terbelakang ke tingkat berkembang sampai menjadi masyarakat modern.
Sebagai akibat terjadinya proses sosial ini terjadi pula perubahan sosial yaitu perubahan yang
dialami berbagai aspek kehidupan dan telah didukung serta dialami oleh sebagian besar
anggota masyarakat. Proses sosial dan perubahan sosial, merupakan konsep dasar Sosiologi
yang dapat dipahami serta dihayati oleh kita masyarakat dari waktu ke waktu. Apabila proses
sosial dan perubahan sosial itu mengarah pada tujuan, maka masyarakat tersebut mengalami
proses modernisasi. Proses modernisasi yang meningkat kemampuan mental dan irasional
menjadi rasional dan boros kehemat, dari bodoh menjadi pintar, dari tidak terampil ke
terampil dan lain sebagainya. Konsep ini sangat bermakna dalam memahami kemajuan suatu
kelompok sosial.

Sebagai akibat proses sosial maka akan terjadi perubahan sosial dan modernisasi, baik
secara perorangan atau kelompok, terjadi perubahan status dari lapisan bawah ke lapisan
menengah dan bahkan sampai ke lapisan atas atau juga terjadi perubahan status dari petani
menjadi pedagang atau menjadi pegawai negeri. Perubahan status baik yang dialami oleh
perorangan maupun kelompok di konsepkan sebagai mobilitas sosial. Jika perubahan status
tersebut dari lapisan bawah ke lapisan menengah sampai ke lapisan atas atau sebaliknya,
dikonsepkan sebagai mobilitas vertikal. Sedangkan perubahan status yang sifatnya setara
seperti dari petani jadi pedagang, kemudian menjadi nelayan dan demikian seterusnya,
mobilitas sosial tersebut dikonsepkan sebagai mobilitas horizontal. Di dalam kehidupan
masyarakat, konsep dasar mobilitas ini dapat diamati dan dipahami proses berlangsungnya
serta kejadiannya.

Manusia dan masyarakat dinamis, tidak selalu ada dalam keseimbangan dan
keserasian. Dalam kehidupan sosial terdapat hal-hal yang dianggap sebagai penyakit
masyarakat seperti kejahatan, pengangguran, pelacuran, gelandangan, kemiskinan, dan
sebagainya penyakit- penyakit masyarakat yang demikian yang merupakan masalah sosial,
dikonsepkan sebagai patologi sosial. Kondisi atau lebih tegas lagi, masalah yang demikian itu
merupakan salah satu konsep dasar Sosiologi yang wajib dikaji secara mendalam untuk
menentukan alternatif pemecahannya. Sebagai contoh tawuran pelajar dan remaja yang sering
terjadi merupakan salah satu bentuk patologi sosial yang wajib dikaji secara mendalam yang
wajib mendapatkan perhatian dan kepedulian segala pihak. Apabila hal tersebut diabaikan,
akan menjadi masalah sosial yang merusak mental generasi muda. Masalah sosial ini juga
merupakan konsep dasar Sosiologi.

4
E. Kesimpulan
Sosiologi mempelajari manusia dalam konteks sosial yang melakukan interaksi dengan
sesamanya. Sesuai dengan sifat manusia yang dinamis, interaksi sosialnya juga mengalami
perkembangan dan perubahan, yang mengakibatkan terjadinya proses sosial dan perubahan
sosial. Dalam proses sosial tersebut, terutama bagi anak-anak terjadi proses yang dikonsepkan
sebagai sosialisasi. Pada tahap-tahap selanjutnya proses sosial dan perubahan sosial yang
terjadi di masyarakat tersebut menyebabkan terjadinya kemajuan, maka dapat dikonsepkan
sebagai modernisasi.

F. Saran
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan gambaran dan menambah
wawasan kita tentang struktur, konsep dan prosedur pembentukan konsep esensial sosiologi
dari waktu ke waktu, lebih jauhnya penyusun berharap dengan memahami materi ini kita
semua dapat menyikapi segala mamfaatnya dan sehingga dapat berdampak positif bagi
kehidupan kita semua.

Penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun, penyusun berharap
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca untuk terus dapat meningkatkan
keingintahuannya terhadap informasi baru yang bermanfaat. Maka dari itu, demi
kesempurnaan makalah ini, penyusun berharap kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun agar makalah ini bisa lebih baik untuk kedepannya.

Nurainun. 2022. E- Modul Konsep Dasar IPS SD. Universitas Negeri Gorontalo.
https://online.anyflip.com/vhzfk/qbhg/mobile/
Susanti, E dan Endayani H. 2018. Konsep Dasar IPS. Medan: CV. Widya Puspita. Taneo, Silvevester & dkk.
2010. Kaj

Anda mungkin juga menyukai