Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“PERANAN ILMU SOSIAL DAN RUANG LINGKUPNYA”

Dosen Pengampu :

Disusun Oleh :
Dita (3062256196)
Gusti Eva Rosanti (3062256146)
Nur Fitri (3062256075)

ROGRAM STUDI
FAKULTAS ILMU
UNIVERSITAS
BANJARMASIN
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur Penulis ucapkan pada Allah Subhannahu Wa Ta’ala Yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Peranan Ilmu Sosial dan Ruang Lingkupnya” tepat pada waktu yang telah
ditentukan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata
kuliah yang telah memberikan bimbingan sehingga makalah ini dapat
diselesaikan, serta semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun
tidak langsung dalam penyusunan makalah ini. Penulis sangat berharap semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna karena masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat, tata
bahasa, maupun kelengkapan teori. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun agar bisa lebih baik lagi. Demikian yang
dapat Penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
menambah wawasan baik untuk Penulis maupun kepada pembaca.

Banjarmasin, Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Peranan Ilmu sosial...........................................................................................................
B. Ruang Lingkup Ilmu Sosial..............................................................................................
BAB III PENUTUP...............................................................................................11
A. Kesimpulan.....................................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Ilmu sosial pada hakikatnya merupakan gabungan atau kumpulan dari
ilmu tentang tingkah laku manusia. Hal ini menyangkut berbagai aspek dari
sikap dan tingkah laku manusia sebagai makhluk hidup dalam masyarakat.
Apabila kita mempelajari tingkah laku manusia sebagai makhluk hidup di
dalam masyarakat, maka tingkah laku tersebut mempunyai berbagai aspek,
seperti aspek biologis, psikologis, sosiologis, ekonomi dan sebagainya.
Ilmu sosial pada dasarnya merupakan ilmu yang mempelajari perilaku
dan aktivitas manusia dalam kehidupan bersama. Ilmu sosial mempelajari
bagaimana hubungan manusia dengan manusia, dan bagaimana hubungan
manusia dengan lingkungannya. Dalam konteks ini, sangat jelas bahwa
manusia bertugas mempelajari tentang dirinya. Perbedaan utama antara ilmu
sosial dengan ilmu alam adalah objeknya. Objek ilmu alam adalah fisik,
sedangkan objek ilmu sosial adalah manusia dan hubungannya dengan
lingkungannya. Lingkungan dalam konteks ini dapat berarti manusia lain atau
objek fisik di sekitar manusia (Dora & Endayani, 2018)
Ilmu sosial mengkaji perilaku manusia yang bermacammacam.
Misalnya, perilaku manusia dalam hubungannya dengan manusia lain baik
pribadi atau kelompok melahirkan ilmu sosiologi. Perilaku manusia pada masa
lalu melahirkan ilmu sejarah. Perilaku manusia dengan kejiwaannya
melahirkan ilmu psikologi. Perilaku manusia dan kaitannya dengan
pemenuhan kebutuhan melahirkan ilmu ekonomi.
Selain mengkaji perilaku manusia, disiplin ilmu-ilmu sosial
memandang situasi peristiwa umat manusia dari perspektif yang agak berbeda
dan unik. Karena ada perbedaan persepsi maka metodologi dan teknik
penelitiannya pun berbeda. Setiap disiplin ilmu sosial memiliki konsep-
konsep, generalisasi dan teori yang dapat memberikan kontribusi dalam

1
penyusunan desain maupun dalam pelaksanaan proses belajar mengajar IPS
pada sekolah dasar dan menengah (Hati, 2018)
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peranan ilmu sosial?
2. Bagaimana ruang lingkup ilmu sosial?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui peranan ilmu sosial
2. Untuk mengetahui ruang lingkup ilmu sosial

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peranan Ilmu sosial


Menurut Bung Hatta, (Abdullah, 2006) bahwa ilmu sosial memiliki tiga
peran yakni sebagai critical discourse, academic enterprise, dan aplied
science.
1. Critical discourse (wacana kritis) ilmu sosial sangat gencar dalam
percaturan teori dan metode dengan pertanyaan mendasar apa,
bagaimana, mengapa terhadap suatu gejala sosial.
2. Academic enterprise, ilmu sosial termasuk mengkaji tentang bagaimana
mestinya sesuatu fenomena sosial harus terjadi. Dalam konteks ini,
dikatakan Taufik Abdullah, bahwa ilmu sosial sebagai tetangga dekat
ideologi, sebagai sistematisasi strategis dari nilai dan filsafat sebagai
pandangan hidup.
3. Applied science llmu sosial diperlukan untuk mendapatkan atau
mencapai hal-hal praktis dan berguna bagi kehidupan manusia. Ketiga
peran tersebut tentu saja idealnya menjadi ciri pendidikan ilmu-ilmu
sosial pada tiap jenjang pendidikan.
Adapun beberapan peran yang dapat dimainkan oleh ilmu sosial di
Indonesia adalah: (Hilmy, 2015)
1. Sebagai sumber dan orientasi pengetahuan baik epistemologis, ontologis
maupun aksiologid terhadap kajian budaya
2. Sebagai rujukan bagi pencarian berbagai solusi untuk beragam masalah
sosial dalam masyarakat
3. Sebagai legitimasi ilmiah terhadap berbagai analisis masalah sosial
dalam masyarakat
4. Sebagai sumber penciptaan sumber daya manusia yang berkompeten dan
bertanggung jawab bagi kajian sosial atau kebudayaan masyarakat
Indonesia.

3
5. Sebagai substansi kekuatan lembaga pendidikan yang memiliki disiiplin
ilmu sosial
6. Sebagai rumpun ilmu yang dibutuhkan untuk pembangunan negara,
terutama efek pembangunan fisik terhadap kehidupan masyarakat.
7. Sebagai rumpun ilmu yang dapat membangun kecintaan kepada
kekayaan kultural dan variadi sosial, sehingga dapat membangun rasa
cinta bangsa dan menjaga persatuan nasional

B. Ruang Lingkup Ilmu Sosial


Secara kebahasaan ilmu sosial terdiri atas dua suku kata, yaitu ilmu dan
sosial.Ilmu dalam bahasa Inggris diredaksikan dengan science yang berasal
dari bahasa Latin scientia mempunyai arti pengetahuan. The Liang Gie
menyebutkan bahwa ilmu dipandang sebagai kumpulan pengetahuan
sistematis, metode penelitian, dan aktifitas penelitian.2 Sementara itu sosial
yang dalam bahasa Inggris dikatakan dengan social memiliki banyak arti.
Soekanto menuturkan bahwa istilah sosial dalam ilmu sosial sendiri merujuk
pada objeknya, yaitu masyarakat (Supardan, 2011).
Mengenai ruang lingkup ilmu-ilmu sosial, sampai sekarang ini para ahli
sebenarnya tidak ada kesepakatan bulat. Wallerstein mengelompokkan
beberapa disiplin ilmu yang dikategorikan sebagai ilmu sosial yaitu sosiologi,
antropologi, geografi, ekonomi, sejarah, psikologi, hukum dan ilmu politik.
Brown dalam karyanya yang berjudul “Explanation ini Social Sciences”
menjelaskan bahwa yang termasuk dalam paket ilmu sosial meliputi sosiologi,
antropologi, ekonomi, sejarah, demografi, ilmu politik, dan psikologi.
Berdasarkan pendapat Wallerstein dan Brown, maka ilmu-ilmu sosial
memiliki beberapa cabang, yaitu: (Supardan, 2011; Afwadzi, 2016)
1. Sosiologi
Menurut Soerjono Soekanto (2017) berdasarkan kekhususan dari
ruang lingkupnya sosiologi dapat dikelompokkan menjadi dua macam
cabang, yaitu sosiologi umum dan sosiologi khusus.

4
a. Sosiologi umum mempelajari dan menyelidiki tingkah laku manusia
pada umumnya dalam mengadakan hubungan masyarakat.
b. Sosiologi khusus mempelajari dan menyelidiki bermacam-macam
sektor kehidupan bermasyarakat dari suatu segi kehidupan tertentu.
Contoh sosiologi khusus menurut Soerjono Soekanto, yakni:
1) Sosiologi pendidikan, yaitu membahas hubungan gejala
kemasyarakatan dengan pendidikan.
2) Sosiologi perkotaan, yaitu membahas masyarakat di kota-kota
3) Sosiologi pedesaan, yaitu membahas masyarakat di pedesaan. d.
Sosiologi hukum, yaitu membahas tingkah laku manusia dan
masyarakat dalam kaitannya dengan hukum yang berlaku.
4) Sosiologi politik, yaitu membahas masyarakat dalam hubungannya
dengan politik
5) Sosiologi industri, yaitu membahas masyarakat dalam dunia
industry
6) Sosiologi pembangunan, yaitu membahas masyarakat di dalam
pembangunan (Devianty, 2019).

2. Antropologi
Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari
tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau
muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri
fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa.
Ruang lingkup antropologi sebagai berikut:
a. Antropologi fisik
Antropologi fisik mempelajari manusia sebagai organisme biologis
yang melacak perkembangan manusia menurut evolusinya dan
menyelidiki variasi biologisnya dalam berbagai jenis (spesies).
Contoh: para antropologi umumnya memiliki anggapan bahwa nenek
moyang manusia adalah sejenis kera dan monyet karena memiliki
kemiripan-kemiripan tertentu

5
b. Antropologi budaya
Antropologi budaya memfokuskan perhatiannya pada kebudayaan
manusia ataupun cara hidupnya dalam masyarakat. Menurut Haviland
(1999:12), cabang antropologi budaya ini dibagi-bagi lagi menjadi
tiga bagian, yakni antropologi prehistori, etnolinguistik, dan etnologi.
Untuk memahami pekerjaan para ahli antropologi budaya, kita harus
tahu tentang hakikat kebudayaan, menyangkut konsep kebudayaan,
dan karakteristiknya; bahasa dan komunikasi, menyangkut hakikat
bahasa dan bahasa dalam kerangka kebudayaan; serta kebudayaan dan
kepribadian (Triyana, 2021)

3. Geografi
Geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu geo yang berarti bumi
dan graphein yang berarti lukisan atau tulisan. Berdasarkan asal kata
tersebut, geografi merupakan ilmu pengetahuan yang menuliskan,
menguraikan, atau mendeskripsikan hal-hal yang berhubungan dengan
bumi. Dalam bukunya yang berjudul Scope of Geography, Rhoard
Murphey merumuskan tiga pokok ruang lingkup studi geografi, yaitu
sebagai berikut:
a. Pesebaran dan keterbatasan penduduk dimuka bumi dengan sejumlah
aspek keruangan serta begaimana manusia memanfaatkannya
b. Interaksi antara manusia dan lingkungan fisik merupakan salah satu
bagian dari keragaman wilayah
c. Kajian terhadap region atau wilayah (Devianty, 2019)

4. Sejarah
Sejarah secara umum adalah peristiwa yang telah terjadi pada masa
lalu. Arti sejarah pun memiliki makna yang luas, yakni meliputi unsur-
unsur dan ciri-ciri tertentu. Dalam bahasa Arab, kata sejarah disebut
sajaratun (syajaroh) yang memiliki arti pohon dan keturunan, maksudnya
pada saat membaca silsilah raja akan tampak seperti pohon dari yang

6
terkecil hingga berkembang menjadi besar. Jadi, sejarah diartikan sebagai
silsilah keturunan para raja yang memiliki arti peristiwa pemerintahan
keluarga raja yang ada pada masa lampau.
Ruang lingkup sejarah yakni:
a. Sejarah sebagai peristiwa (history as event)
Ruang lingkup sejarah yang pertama ialah sejarah sebagai
peristiwa. Sejarah dikatakan sebagai peristiwa ialah menyangkut
kejadian yang penting, nyata dan aktual. Sejarah ini telah benar terjadi
pada masa lalu dan tidak berulang-ulang. Poin pentingnya, kejadian
tersebut benaran terjadi pada masa lalu. Tanpa adanya kejadian
tersebut pada masa lalu, tidak boleh disebut sebagai sejarah. Jadi,
antara peristiwa yang terjadi itu harus terdapat hubungan sebab akibat,
yang terdapat dalam konteks waktu, pelaku, dan tempat. Adapun
contoh sejarah sebagai peristiwa yaitu pertempuran10 November,
pertempuran Bandung Lautan Api, Supersemar, peristiwa G 30 S PKI,
dan lain-lain.
b. Sejarah sebagai kisah (history as narrative)
Ruang lingkup sejarah kedua ialah sejarah sebagai kisah. Sejarah
adalah rangkaian cerita berupa narasi yang disusun berdasarkan
ingatan, tafsiran manusia, ataupun kesan tentang kejadian yang terjadi
pada masa lalu. Kisah yang disajikan pun dapat dilakukan secara lisan
maupun tertulis. Apabila secara lisan, kisah dapat disampaikan dalam
bentuk ceramah, pidato dan sebagainya. Kalau secara tertulis, kisah ini
dapat dijadikan kedalam bentuk cerita pendek, majalah atau buku.
Kisah yang disajikan pun berbeda-beda tergantung dari pihak mana
yang menceritakan kisahnya. Contohnya yaitu kisah tentang perang
kemerdekaan Indonesia melawan Belanda, Bila pihak Belanda yang
berkisah, maka berisi tentang tantara Belanda melawan
pemberontakan. Namun, bila pihak Indonesia yang berkisah maka
berisi tentang perang melawan penjajahan belanda.
c. Sejarah sebagai ilmu (history as science)

7
Ruang lingkup sejarah ke-3 ialah sejarah sebagai ilmu. Sejarah
sebagai ilmu mempelajari kenyataan dengan mengadakan penelitian
dan pengkajian mengenai peristiwa cerita sejarah. Konsep ini
merupakan ruag lingkup terpenting dari sejarah. Sejarah sebagai ilmu
karena merupakan pengetahuan tentang peristiwa dan cerita yang
terjadi di masyarakat pada masa lalu yang disusun secara sistematis
dengan metode kajian yang ilmiah, kemudian menggunakan
pemikiran yang rasional serta bersifat objektif untuk mendapatkan
kebenaran dan fakta. Untuk lebih mudahnya, sejarah sebagai ilmu
maksudnya sejarah dapat dijadikan sebagai sarana untuk pendidikan
dan menambah wawasan (Dora & Endayani, 2018)
5. Ekonomi
Secara etimologi, kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu
oikos yang artinya keluarga/rumah tangga dan nomos yang artinya tata
aturan/hukum. Arti ilmu ekonomi secara umum adalah sebuah bidang
kajian tentang pengurusan sumber daya material individu, masyarakat, dan
negara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup umat manusia. Ekonomi
merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya
yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan atau
distribusi.
Ruang Lingkup Ilmu ekonomi meliputi ekonomi makro dan
ekonomi mikro. Tujuan pembagian tersebut untuk memberikan batasan
dan asumsi yang jelas agar ilmu ekonomi dapat dipelajari dengan lebih
mudah
a. Ekonomi makro (macroeconomic)
Ekonomi makro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari
tentang keseluruhan (aggregate) perilaku ekonomi melalui pemakaian
efisien berbagai faktor produksi demi mencapai kemakmuran
masyarakat yang maksimum. Inti dari ekonomi makro adalah
penentuan tingkat kegiatan ekonomi yang diukur dari pendapatan. Ini

8
menjadi alasan mengapa makroekonomi dikenal sebagai teori
pendapatan (income theory).
b. Ekonomi mikro (microeconomic)
Ekonomi mikro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari
tentang aspek-aspek individual dari suatu kegiatan ekonomi. Ekonomi
mikro menggunakan analisis konsumen dan analisis produsen dalam
suatu pasar. Inti dari ekonomi mikro adalah penentuan harga. Ini
menjadi alasan mengapa mikroekonomi disebut sebagai teori harga
(price theory)

6. Politik
Istilah politik berasal dari bahasa Yunani, yaitu polis yang berarti
negara kota. Orangorang yang mendiami kota disebut polites atau disebut
juga warga negara, sedangkan kewarganegaraan dalam bahasa Yunani
disebut politikos. Dari istilah-istilah tersebut, kemudian lahir suatu istilah
politike episteme yang berarti ilmu politik. Ruang lingkup ilmu politik
pada dasarnya, yaitu:
a. Filsafat dan teori politik. Filsafat politik mencari penjelasan yang
berdasarkan ratio, sedangkan teori politik tidak memajukan suatu
pandangan tersendiri mengenai metafisika dan epistemologi, tetapi
berdasarkan atas pandangan-pandangan yang sudah lazim pada masa
itu.
b. Struktur dan lembaga-lembaga politik. Merupakan kajian terhadap
lembaga-lembaga politik khususnya peranan konstitusi, eksekutif,
birokrasi, yudikatif, partai politik, dan sistem pemilihannya
c. Partai politik dan organisasi masyarakat. Partai-partai, golongan-
golongan, dan pendapat umum, banyak memakai konsep-konsep
sosiologis dan psikologis dan sering disebut political dynamic oleh
karena sangat menonjolkan aspek-aspek dinamis dari proses-proses
politik.

9
d. Partisipasi warga negara. Kegiatan seseorang dalam partai politik
merupakan bentuk partisipasi politik.
e. Hukum dan lembaga-lembaga internasional. Sub bidang ilmu politik
menfokuskan pada masalah-masalah yang beragam menyangkut
organisasi-organisasi iyternasional, ekonomi politik internasional,
kajian perang, kajian perdamaian, dan analisis kebijakan luar negeri
(Dora & Endayani, 2018).

7. Psikologi
Psikologi sendiri berasal dari bahasa latin, yaitu psyche dan logos.
Psyche berarti jiwa, sedangkan logos berarti pengetahuan. Berarti
pengertian psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan.
Namun demikian, pengertian psikologi ini sudah banyak bergeser karena
saat ini pengertian Psikologi lebih banyak mempelajari tentang perilaku
manusia.
Ruang lingkup psikologi adalah sebagai berikut:
a. Psikologi umum
Psikologi meneliti dan mempelajari kegiatan-kegiatan psikis
manusia yang tercermin dalam prilaku pada umumnya, yang dewasa,
yang normal dan yang berkultur. Psikologi umum memandang
manusia seakan akan terlepas dalam hubungan dengan manusia lain.
b. Psikologi khusus
Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari segi segi kekhususan
dari aktivitas aktivitas psikis manusia. Hal hal yang khusus yang
menyimpang dari hal hal yang umum dibicarakan dalam psikologi
khusus. Psikologi khusus masih berkembang terus sesuai dengan
bidang bidang berperannya psikologi. Pada umumnya psikologi
khusus merupakan psikologi praktis, yang diaplikasikan sesuai dengan
bidangnya (Dora & Endayani, 2018)

10
11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Ilmu sosial memiliki tiga peran yakni sebagai berikut : 1) Critical
discourse (wacana kritis) ilmu sosial sangat gencar dalam percaturan teori
dan metode dengan pertanyaan mendasar apa, bagaimana, mengapa
terhadap suatu gejala sosial. 2) Academic enterprise, ilmu sosial termasuk
mengkaji tentang bagaimana mestinya sesuatu fenomena sosial harus
terjadi. 3) Applied science llmu sosial diperlukan untuk mendapatkan atau
mencapai hal-hal praktis dan berguna bagi kehidupan manusia
2. Ruang lingkup ilmu sosial meliputi sosiologi, antropologi, ekonomi,
sejarah, demografi, ilmu politik, dan psikologi.

B. Saran
Semoga dengan adanya penulisan makalah ini pembaca dapat mengambil
manfaat. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka
dari itu penulis mengharapkan saran, pendapat maupun kritikan terhadap
makalah ini, supaya makalah ini dapat disempurnakan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, I. (2006). Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta:


Pustaka. Pelajar. 
Afwadzi, B. (2016). Membangun Integrasi Ilmu-Ilmu Sosial dan Hadis
Nabi. Jurnal Living Hadis, 1(1), 101-128.
Devianty, Rina. (2019). Pengantar Ilmu sosial. Medan: UIN Sumatera Utara
Dora, N. & Endayani H., (2018). Pengantar Ilmu Sosial. Medan: CV. Widya
Puspita
Hati, S. T. (2018). Hubungan Antara Ilmu-Ilmu Sosial Dan Ips (Sumber Dan
Materi Ips). Ijtimaiyah Jurnal Ilmu Sosial Dan Budaya, 2(1).
Mochtar, Hilmy. 2015. “Visi Kebangsaan Masyarakat Multikultural: Fanatisme
Sektoral, Kemajemukan dan Transisi Demokrasi di Indonesia” dalam
Restu et al. Prosiding Peran Ilmu-Ilmu Sosial dalam Membangun Nilai
Kebangsaan, Medan: FIS-Unimed
Soekanto, Soerjono. (2017). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press
 Supardan. (2011). Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah Kajian. Pendekatan Struktural.
Jakarta: Bumi Aksara
Triyana, I. G. N. (2021). Pembelajaran Mandiri Perspektif Sosiologi Antropologi
Pendidikan. Purwadita: Jurnal Agama dan Budaya, 5(1), 25-30.

13

Anda mungkin juga menyukai