Anda di halaman 1dari 13

RUANG LINGKUP ADMINISTRASI

PENDIDIKAN
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Administrasi dan Supervisi Pendidikan

Dosen Pembimbing:
Dr. Sobirin. M.Pd.
Oleh:
Aisyah Azhar Fauziyah (18.02.0007)
Halimah Tusadiah (18.02.0024)
Herriyati (18.02.0026)

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-QUDWAH
DEPOK
2021

1
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahnya,
sehingga kami mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “Ruang Lingkup Administrasi
Pendidikan” ini dapat diselesaikan. Sebagai tugas dari mata kuliah Administrasi dan Supervisi
Pendidikan. Kami mengucapkan terimakasih kepada Ustadz Dr. Sobirin. M.Pd. selaku dosen
pengampu yang telah memberikan kami kesempatan untuk membuat makalah ini, sehingga
dapat menambah pengatahuan dan wawasan sesuai bidang yang kami tekuni. Penyusun
mohon kepada Bapak Dosen khususnya, dan umumnya kepada para pembaca apabila
menemukan kesalahan atau kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi
bahasanya maupun isinya, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun kepada semua pembaca demi lebih baiknya makalah yang akan datang.

Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Depok, 15 September 2021

Penyusun

DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR ……………………………………………………..…..…………….2

DAFTAR ISI.…………………………………………………………………………………3

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan …………………………………………………...…………………4
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………...……………….…..4
1.3 Tujuan penulisan …………………………………………...…………………….5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Administrasi Pendidikan ……………………………………….……………..6
2.2 Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan ………………………………………………...6
2.3 Ruang Lingkup Administrasi Peserta Didik ……………………………………...7
2.4 Ruang Lingkup Administrasi Personel Guru …………….……………………….7
2.5 Ruang Lingkup Administrasi Kurikulum ………………………………………...8
2.6 Ruang Lingkup Administrasi Sarana dan Prasarana ……………………………..9
2.7 Ruang Lingkup Administrasi Anggaran Biaya …………………………………..9
2.8 Ruang Lingkup Tata Laksana (Tata Usaha) ……………………………….…….10
2.9 Ruang Lingkup Administrasi Organisasi ………………………………….…….10
2.10 Ruang Lingkup Administrasi Hubungan Sekolah Dan Masyarakat (Husemas) ……..10
2.11 Ruang Lingkup Supervisi (Pengawasan) ……………………………………………….11
2.12 Pentingnya Administrasi Pendidikan …………………………………………………...11

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………12
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………..13

BAB I

3
PEMBAHASAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan diyakini sebagai alat strategis yang dapat meningkatkan taraf hidup manusia.
Dengan adanya pendidikan manusia menjadi cerdas, memiliki kemampuan atau skill , dan memiliki
sikap yang baik. Pendidikan menjadi sebuah investasi yang menguntungkan terhadap sosial dan
pribadi seseorang yang menjadikan bangsa yang bermartabat dan berderajat. Sedangkan administrasi
adalah suatu proses penyelenggaraan kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih atau
berkelompok secara rasional dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Pembangunan sebagai investasi yang akan menghasilkan manusia-manusia yang memiliki
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dibutuhkan dalam pembangunan suatu bangsa. Maka dari
itu dibutuhkan untuk mengatur agar dapat terstruktur dengan baik. Dalam pandangan nilai,
pendidikan mempunyai peran sentral sebagai pendorong individu dan warga masyarakat untuk meraih
progresivitas pada semua lini kehidupan. Di samping itu, pendidikan dapat menjadi determinan
penting bagi proses transformasi personal maupun sosial. Pada makalah ini kami akan membahas
tentang ruang lingkup administrasi Pendidikan.
Dalam dunia pendidikan ,administrasi adalah usaha untuk menciptakan kerjasama antara guru
dan peserta didik untuk mengaktifkan proses belajar dan mengajar. Administrasi pendidikan memiliki
tujuan untuk mencapai tujuan dari pendidikan. Administrasi sangat dibutuhkan agar proses belajar dan
mengajar dalam pendidikan berjalan dengan baik. Namun, nyatanya sebagian besar orang yang ada di
dalam dunia pendidikan memiliki pengetahuan dan pengalaman yang rendah tentang administrasi, hal
ini menjadi pusat perhatian dalam meningkatkan kemampuan administrasi yang ada disekolah.
Oleh karena itu ,perlu pemahaman mengenai konsep dasar dari administrasi pendidikan serta
kita juga harus tau bagaimana proses serta ruang lingkup administrasi pendidikan. Setelah itu kita
mengetahuinya ,kita akan memperoleh informasi atau gambaran mengenai administrasi Pendidikan
tersebut. Untuk mengelola administrasi pendidikan dibutuhkan kematangan dalam mengatur pola
administrasi, dan sesuai dengan pola yang baik serta aturan yang baik juga, agar administrasi
pendidikan berjalan dengan baik , tertib dan teratur. Administrasi pendidikan akan berjalan dengan
baik dan lancar apabila kita mengetahui dasar dari administrasi pendidikan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis akan membuat rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah ruang lingkup administrasi pesesrta didik?
2. Bagaimanakah ruang lingkup administrasi kurikulum?
3. Bagaimanakah ruang lingkup administrasi personel (pendidik dan kependidikan)?
4. Bagaimanakah ruang lingkup administrasi sarana prasarana Pendidikan?
5. Bagaimanakah ruang lingkup administrasi hubungan masyarakat?
6. Bagaimanakah ruang lingkup administrasi anggaran biaya?
7. Bagaimanakah ruang lingkup administrasi tata laksana?

4
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan  penulisan makalah
iniadalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengetian dari administrasi pendidikan
2. Untuk mengetahui itu ruang lingkup administrasi pendidikan
3. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk ruang lingkup administrasi pendidikan

BAB II

5
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Administrasi Pendidikan
Administrasi dalam bahasa Indonesia, kata Administrasi itu sendiri. Merupakan serapa dalam
bahas Belanda ‘Administratie’ yang bersifat terbatas dan hanya menyangkut sebagian kecil dari
pengertian yang sebenarnya. Dimaksudkan ialah ketata-usahaan yang diartikan sebagai kegiatan
penyusunan keterangan-keterangan secara sistematis dan pendataan secara tertulis semua kegiatan
yang diperlukan dengan maksud memperoleh suatu ikhtisar dalam keseluruhan dan dalam
hubungannya yang sama. Administrasi pendidikan adalah suatu proses penyelenggaraan dan
pengurusan segenap tindakan atau kegiatan dalam setiap usaha kerja sama kelompok manusia
untuk mencapai tujuan tertentu.
Administrasi pendidikan adalah proses keseluruhan kegiatan bersama dalam bidang
pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan,
pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan
fasilitas yang tersedia, baik personil, materiil, maupun spirituil untuk mencapai tujuan pendidikan
secara efektif dan efisien.1
Dalam ketetapan MPR RI Nomor II/MPR/1988  tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara
(GBHN), tujuan pendidikan  nasional bahwa : “Pendidikan Nasional berdasarkan pancasila,
tujuan untuk meningkatkan kualitas Indonesia yaitu manusia yang beriman dan bertakwa pada
Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, disiplin, bekerja keras, tangguh,
bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani”.
Dari pemaparan di atas maka pemakalah memberikan kesimpulan mengenai administrasi
pendidikan adalah serangkaian kegiatan yang sudah terencana serta kerja sama secara kelompok
oleh manusia untuk dilaksanakan agar tujuan dari pendidikan nasional dapat tercapai dengan baik.

2.2 Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan


Scopa atau ruang lingkup adalah segala hal yang dapat memperlancar dan membantu
penyelenggaraan kegiatan-kegiatan pendidikan di lingkungan sekolah (lembaga pendidikan
formal) sehingga tujuan pendidikan dapat ditempuh melalui bentuk-bentuk kegiatan secara tertib
dan teratur  yang pada akhirnya sampai pada pencapaian tujuan itu sendiri. 2
Administrasi pendidikan seringkali diistilahkan dengan administrasi sekolah seperti halnya dalam
kurikulum 1984 (dalam buku pengelolaan) disebut bahwa administrasi sekolah mencakup
pengaturan, proses belajar mengajar, kesiswaan, personalia, peralatan pengajaran, gedung dan
perlengkapan, keuangan serta humas atau hubungan dengan masyarakat.
Berdasarkan ruang lingkupnya, Administrasi berlingkup mikro adalah administrasi bertarap
lokal yang dilakukan perguruan tinggi dan sekolah. Untuk memahami dan menemukan dengan
tepat dan kronologik yaitu dimulai dari lingkup yang paling sempit atau mikro.

2.3 Ruang Lingkup Administrasi Peserta Didik


Dalam Undang-undang no 2 Tahun 1989 tentang  sistem Pendidikan Nasional, Bab 1 Pasal 1
disebukan bahwa :”Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan bagi tugas pada masa yang akan datang”.
Administrasi peserta didik adalah seluruh kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara
sengaja serta pembinaan yang kontinu terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga yang
bersangkutan) agar dapat mengikuti Proses Belajar Mengajar (PBM) secara efektif dan efisien,
1
Ari  H Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro, ( Jakarta: Renika Cipta, 2011)
2
Ahmad Rohani dkk, Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Sekolah,(Jakarta, Bumi Aksara : 2003)

6
demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Secara kronologis operasional,
rentangan kegiatannya dari penerimaan peserta didik baru sampai mereka meninggalkan sekolah.
Administrasi peserta didik menunjuk pada kegiatan-kegiatan diluar kelas dan didalam kelas.
Kegiatan di luar kelas yaitu3 :
a.       Penerimaan peserta didik baru.
b.      Pencatatan peserta didik baru dalam buku induk dan dalam buku Klapper.
c.       Pembagian seragam sekolah beserta perlengkapannya, seragam pratikum,
seragam pramuka, dengan tata tertib penggunaannya.
d.      Pembagian kartu OSIS beseta tata tertib sekolah yang harus dipatuhi (dan sanksi
terhadap pelanggarannya).
e.       Pembinaan peserta didik, dan pembinaan kesejateraan peserta didik.
Adapun kegiatan- kegiatan di dalam kelas adalah :
a.       Pengelolaan kelas (menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal.
agar terjadinya PBM dengan baik).
b.      Interaksi belajar mengajar yang positif.
c.       Perhatian guru terhadap dinamika kelompok, demi kelancaran Proses Belajar
Mengajar (PBM).
d.      Pemberian pengajaran remedial, bagi yang lambat belajar.
e.       Pelaksanaan presensi secara kontinu.
f.       Pembentukan pengurus kelas, dan pengorganisasian kelas.
g.      Menyediakan alat dan media belajar sesuai dengan kebutuhan.
h.      Penyediaan bahan penunjang belajar lainnya.
Dapat kita simpulkan bahwa administrasi peserta didik adalah segala rencana yang
disusun sekolah untuk tercapainya sebuah tujuan pendidikan agar peserta didik dapat
menjalankan PBM dengan baik dan nyaman.

2.4 Ruang Lingkup Administrasi Personel Guru


Administrasi personel adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan
secara sengaja dan sungguh-sungguh serta pembinaan yang kontinu para pegawai di sekolah,
sehingga guru dapat menunjang atau membantu kegiatan-kegiatan sekolah secara efektif dan
efisien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Juga dalam Undang-undang no 2 Tahun 1989 tersebut disebutkan bahwa “Tenaga Pendidik
adalah anggota masyarakat yang bertugas membimbing, mengajar atau melatih peserta didik”.
Jadi guru merupakan garapan kedua setelah peserta didik. Dalam garapan ini juga termasuk
pegawai tata usaha, sehingga keseluruhanya disebut personel, pegawai, dan karyawan. (kata
personel diangkat dari kata Belanda “pesoneel” yang sama dengan bahasa Inggris “personeel”
yang mempunyai arti “urusan/pegawai/kepegawaian”. Adapun kegiatan administrasi personal
adalah :4
a. Pengangkatan dan penempatan guru.
b.  Pembentukaan organisasi personal  guru.
c.  Penanganan masalah kepegawaian dan kesejateraan
d.      Masalah kondisi dan evaluasi.
e.       Pemambahan pengetahuan pada guru-guru (bimbingan dan penyuluhan).
Selain kegiatan administrasi personal ada pula tugas yang harus dijalankan
oleh personal guru di antaranya adalah :5
a.       Mewujudkan situasi dan kondisi yang sehat dan dinamis yang dapat menunjang
pelaksanaan KBM.
3
Herabudin, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, (Bandung : Pustaka Setia, 2009)
4
Herabudin, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, (Bandung : Pustaka Setia, 2009)
5
Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta : Renika Cipta, 2014)

7
b.      Menguasai pelajaran yang dipegangnya secara profesional.
c.       Membuat program pengajaran secara berkala (program tahunan, program
semester, silabus, dan setiap recana pengajaran tatap muka).
d.      Melaksanakan KBM secara profesional.
e.       Melakukan evaluasi dan tindak lanjutnya.
f.       Mengawasi dan meningkatkan serta mendorong kecerdasan intelektual,
emosional, dan spiritual peserta didik.
g.      Membuat laporan pelaksanaan dan hasil KBM yang dilakukan.
h.      Menjadi uswatun hasanah serta bertanggungjawab langsung.
i.        Mengatur ketertiban, kebersihan, dan keamann ruang kelas dan lingkungan
disekitar sekolah.
j.        Mengikuti kegiatan rapat pembinaan rutin yang diadakan oleh sekolah.
k.      Melaksanakan tugas selain KBM oleh kepala sekolah.

2.5 Ruang Lingkup Administrasi Kurikulum


Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan
diusahakam secara sengaja dan sungguh-sungguh serta pembinaan yang kontinyu terhadap situasi
belajar mengajar secara efektif dan efisen demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan.
Peserta Didik dan Pendidik berinteraksi melalui bahan pelajaran yang disusun dalam
kurikulum. Maka garapan yang ketiga adalah Administrasi Kurikulum. Interaksi antara ketiga
komponen tersebut, peserta didik, pendidik, dan kurikulum merupakan kegiatan yang disebut
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau Proses Belajar Mengajar (PBM) 6 Selanjutnya
KBM/PBM ini menjadi fokus dalam administrasi pendidikan, karena segala upaya dan kegiatan
yang dilakukan terhadap tujuan suksesnya mengelola sekolah akan dipusatkan pada KBM/PBM.
Seperti berbagai metode, inovasi, media dan sebagainya selalu dituangkan dalam KBM/PBM.
Maka garapan-garapan berikutnya dari administrasi pendidikan adalah garapan-garapan yang
diusahakan untuk menyukseskan KBM/PBM.
Secara operasional kegiatan administrasi kurikulum meliputi tiga kegiatan pokok yaitu :
a.       Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru.
1)      Pembagian tugas guru yang dijabarkan dalam struktur program pengajaran, dan
ketentuan tentang baban mengajar wajib bagi guru.
2)      Tugas guru dalam mengikuti jadwal pelajaran.
3)      Tugas guru dalam kegiatan KBM.
b.      Kegiatan yang berhubungan dengan tugas peserta didik. 7
1)      Mengikuti dengan tertib jadwal pelajaran sekolah.
2)      Mengikuti dengan konsisten dan konsekuen jadwal belajar kegiatan-kegiatan
sehari-hari  yang telah disusun sendiri, sesuai kemampuan dan kesempatan masing-
masing.
3)      Mengunjungi perpustakaan untuk perlengkapan bahan belajar dan pengayaan
yang diperlukan.
4)      Mengikuti kegiatan kelompok belajar untuk berdiskusi kelompok sebagai
pemantapan pemahaman.
5)      Mengikuti les privat.
c.       Kegiatan yang berhubungan dengan seluruh sivitas akademik.
6
Ari  H Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro, ( Jakarta: Renika Cipta, 2011)
7
Good carter, V., Distionary of education, second edition,1959

8
d.      Kegiatan-kegiatan penunjang PBM.
1)      Faktor kegiatan fisik
2)      Faktorr kegiatan non fisik.
3)      Faktor pelengkapan bahan bacaan.

2.6 Ruang Lingkup Sarana dan Prasarana


KBM/PBM akan semakin baik dan berhasil bila ditunjanga dengan sarana dan prasarana
pendidikan. Maka timbullah garapan yang keempat yaitu administrasi sarana dan prasarana.
Secara otimologis prasarana adalah alat tidak langsung untuk mencapai tujuan. Dalam
pendidikan misalnya: tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, uang dan
sebagainya. Sarana adalah alat langsung untuk pencapai tujuan pendidikan8.

Secara kronologis-operasional kegiatan administrasi sarana dan prasarana pendidikan melipti 9 :
a.       Perencanaan penggandaan barang.
b.      prakualifikasi rekanan.
c.       Penggandaan barang.
d.      Penyimanan, Investarisasi, penyaluran.
e.       Pemeliharaan dan rehabilitasi.
f.       Penghapusan dan penyingkiran.
g.      Pengendalian.

2.7 Ruang Lingkup Administrasi Aggara Biaya


KBM/PBM akan semakin baik dan berhasil bila ditunjang dengan anggaran biaya yang
memadai. Maka timbullah garapan kelima yaitu administrasi anggaran biaya. Administrasi
Anggaran Biaya Pendidikan merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan
diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh, serta pembinaan secara kontinu terhadap
biaya operasional sekolah/pendidikan sehingga kegiatan operasional pendidikan semangkin
efektif dan efisien, demi menbantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Secara
garis besar kegiatan meliputi pengumpulan dan penerimaan dana yang sah (dana rutin, SPP,
sumbur BP3, Donasi dan usaha-usaha lainnya), penggunaan dana, dan pertanggung jawaban dana
kepada pihak-pihak terkait yang berwenang10.
Dana yang masuk itu disebut dana masukan (input) yang kemudian setelah dilakukan
perencanaan Anggaran (budgeting), lalu digunakan dalam pelaksanaan proses/operasional
pendidikan (throughput), dan akhirnya dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan yang barlaku
bersama hasil usaha (output) yang dihasilkannya.

2.8 Ruang Lingkup Tata Laksana (Tata Usaha)


KBM/PBM akan semakin baik dan berhasil bila ditunjang dengan tata laksana yang baik.
Kegiatan ini sering disebut administrasi dalam arti sempit atau kegiatan tulis-menulis. Garapan
8
Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta : Renika Cipta, 2014)
9
H. Hari Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro, ( Jakarta: Renika Cipta, 2011)
10
Robert E: Wilson, Educational Administration, Charles E., Merril Books, Inc., Columbus, Ohio, 1996

9
keenam ini yang disebut dengan administrasi Tata Usaha, yang menunjang seluruh garapan yang
ada. Tata usaha menurut pedoman pelayanan tata usaha untuk perguruan tinggi sebagai
berikut :“Tata Usaha adalah segenap kegiatan pengelolaan surat-menyurat yang dimulai dari
penghimpunan, mencatat, mengelola, mengadakan pengiriman, dan menyimpan semua bahan
keterangan yang diperlukan oleh organisasi”.

2.9 Ruang Lingkup Administrasi Organisasi


KBM/PBM akan semakin berhasil bila seluruh kegiatan penunjangnya diorganisasikan
dengan sebaik-baiknya, termaksud pengorganisasian yang terstruktur, jenjang pendidikan, dan
sebagainya. Terjadilah garapan yang ketujuh yang disebut administrasi Organisasi Pendidikan.
Lebih lanjut kegiatan organisasi adalah pemberian struktur atau susunan kerja dengan penempatan
jabatan serta penentuan personel-personelnya dalam suatu kerja sama serta hak, kewajibanya, dan
tanggungjawabnya masing-masing. Sehingga tersusun pola kegiatan menuju tercapainya tujuan
bersama.

2.10 Ruang Lingkup Administrasi Hubungan Sekolah Dan Masyarakat (Husemas)


Akhirnya pendidikan sebagai lembaga sosial akan semakin lancar dan berhasil dalam
tugasnya, dan mendapat simpati dari publiknya bila dapat menjalin hubungan yang akrab dan
serasi terhadap seluruh publiknya, yang disebut Husemas (Hubungan Sekolah dan Masyarakat),
sehingga kegiatan operasional pendidikan semakin efektif dan efisien, demi membantu
tercapainya tujuan pendidikan yang telah di terapkan.  Kegiatan kedelapan atau Administrasi
Husemas ini pun harus senantiasa diprogram, dilaksanakan dan dievaluasi demi keberhasilan
selanjutnya. Fungsi pokok dari husemas adalah untuk menarik simpati masyarakat pada
umumnya sera publik (masyarakat terdekat atau terkait) khususnya sehingga dapat meningkatkan
relasi masyarakat terhadap sekolah tersebut.
Tujuan Husemas adalah meningkatkan popularitas sekolah di mata masyarakat, sehingga
prestasi sekolah dapat meningkat. Manfaat Husemas adalah menambah simpati masyarakat yang
dapat meningkatkan harga diri sekolah, serta dukungan masyarakat terhadap sekolah secara
spiritual dan material.
Bidang-bidang yang tercangkup di dalam administrasi dapat di kelompokan sebagai berikut :
1. Administrasi Material, kegiatan administrasi yang menyangkut bidang-bidang, materi/benda-
benda, seperti ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, Gedung-gedung dan alat-alat
perlengkapan sekolah lainnya.
2. Administrasi Personel, mencangkup di dalamnya administrasi personel guru dan pegawai
sekolah, dan juga admoinistrasi murid. Dalam hal ini masalah kepemimpinan dan supervisi
atau kepegawaiin memegang peranan yang sangat penting.
3. Administrasi Kurikulum, yang mencangkup didalamnya penyusunan kurikulum, pembinaan
kurikulum, seperti pembagian tugas, mengajar pada guru-guru, penyusunan silabus atau
rencana pengajaran tahunan, persiapan harian dan mingguan, dan sebagainya.

2.11 Ruang Lingkup Administrasi Supervisi (Pengawasan)

10
Kedelapan garapan administrasi sekolah/pendidikan tersebut yang telah disusun secara
kronologik itu merupakan delapan kunci keberhasilan administrator sekolah dalam melaksanakan
tugasnya sehari-hari. Dan untuk keberhasilan selanjutnya, masing-masing garapan serta
keseluruhannya harus disupervisi. Ini tugas supervior dan pengawas, yang mempunyai kepemimpinan
pendidikan pancasila.
Hal ini meliputi :
1. Usaha membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru dan pegawai-pegawai tata usaha
dalam menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baiknya.
2. Usaha mengembangkan, mencari, dan menggunakan metode-metode baru dalam mengajar
dan belajar yang lebih baik.
3. Mengusahakan dan mengembangkan kerja sama yang baik antara guru, murid, dan pegawai
tata usaha sekolah.
4. Mengusahakan cara-cara menilai hasil-hasil Pendidikan dan pengajaran
5. Usaha mempertinggi mutu dan pengalaman guru-guru (Inservice training dan up-grading)

2.12 Pentingnya Administrasi Pendidikan


Administrasi pendidikan menyangkut semua materi, personil guru, perencanaan, kerjasama,
kepemimpinan, kurikulum, dan kesiswaan serta lainnya. Semua itu memungkinkan untuk dikelola
secara baik, sehingga terlaksana proses belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan. Tanpa administrasi pendidikan yang baik dan kepemimpinan yang tegas, mustahil
akan tercapai tujuan yang diinginkan11.
Misalnya dalam administasi kurikulum, kegiatan pencatatan absen kelas, pembagian jam
mengajar guru, penilaian raport sangat penting dilakukan. Kemudian di bagian kesiswaan, seperti
pencatatan keterlambatan siswa, prestasi siswa, pelanggaran disiplin, diperlukan untuk
mengevaluasi proses perkembangan pribadi siswa 12.
Untuk melaksanakan program itu semua diperlukan komunikasi yang jelas dan koordinasi
yang baik, serta dilakukan secara terus menerus dengan teratur. Oleh karena itu setiap akhir tahun
dibutuhkan adanya evaluasi berdasarkan administrasi  untuk menilai perencanaan yang telah
dilaksanakan agar bisa diperbaiki untuk ke depannya.
Semua kegiatan administrasi pendidikan akan berjalan lancar jika pelaksanaannya melalui
proses yang mengikuti garis fungsinya.

BAB III
PENUTUPAN

11
Drs. Sodiq A. Kuntoro, M.Ed., “Administrasi Pendidikan Sebagai Ilmu dan Sebagai Karier”, 16-17
Februari,1979
12
Robert E: Wilson, Educational Administration, Charles E., Merril Books, Inc., Columbus, Ohio, 1996

11
3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pada bab pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup
administrasi pendidikan ialah sebagai berikut:
1. Administrasi Peserta Didik adalah segala rencana yang disusun sekolah untuk tercapainya
sebuah tujuan pendidikan agar peserta didik dapat menjalankan PBM dengan baik dan
nyaman. Mulai dari penerimaan peserta didik baru sampai Penyediaan bahan penunjang
belajar lainnya.
2. Administrasi Personel Guru merupakan garapan kedua setelah peserta didik, dimana
seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan sungguh-
sungguh serta pembinaan yang kontinu para pegawai di sekolah, sehingga guru dapat
menunjang atau membantu kegiatan-kegiatan sekolah secara efektif dan efisien demi
tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
3. Administrasi Kurikulum meliputi Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru, tugas
peserta didik, seluruh sivitas akademik, dan Kegiatan-kegiatan penunjang PBM.
4. Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan merupakan alat langsung dan tidak lansung
untuk mencapai tujuan pendidikan. mPerencanaan penggandaan barang,  prakualifikasi
rekanan, Penggandaan barang, Penyimanan, Investarisasi, penyaluran, Pemeliharaan dan
rehabilitasi, Penghapusan dan penyingkiran hingga Pengendalian.
5. Administrasi Aggaran Biaya merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan
diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh, serta pembinaan secara kontinu terhadap
biaya operasional sekolah/pendidikan sehingga kegiatan operasional pendidikan semangkin
efektif dan efisien, demi menbantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
6. Administrasi Tata Laksana (Tata Usaha) ialah segenap kegiatan pengelolaan surat-
menyurat yang dimulai dari penghimpunan, mencatat, mengelola, mengadakan pengiriman,
dan menyimpan semua bahan keterangan yang diperlukan oleh organisasi
7. Administrasi Organisasi ialah pemberian struktur atau susunan kerja dengan penempatan
jabatan serta penentuan personel-personelnya dalam suatu kerja sama serta hak, kewajibanya,
dan tanggung jawabnya masing-masing.
8. Administrasi Hubungan Sekolah Dan Masyarakat (Husemas) memiliki tujuan
meningkatkan popularitas sekolah di mata masyarakat, sehingga prestasi sekolah dapat
meningkat. Manfaat Husemas adalah menambah simpati masyarakat yang dapat
meningkatkan harga diri sekolah, serta dukungan masyarakat terhadap sekolah secara spiritual
dan material.
9. Administrasi Supervisi (Pengawasan) merupakan kunci keberhasilan administrator sekolah
dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.
10. Semua kegiatan administrasi pendidikan akan berjalan lancar jika pelaksanaannya melalui
proses yang mengikuti garis fungsinya.

DAFTAR PUSTAKA

12
Ari  H Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro, ( Jakarta: Renika
Cipta, 2011),

Ahmad Rohani dkk, Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Sekolah,(Jakarta, Bumi Aksara


: 2003)

Herabudin, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, (Bandung : Pustaka Setia, 2009)


Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta : Renika Cipta, 2014)

Good carter, V., Distionary of education, second edition,1959

H. Hari Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro, ( Jakarta: Renika


Cipta, 2011)

Robert E: Wilson, Educational Administration, Charles E., Merril Books, Inc., Columbus,
Ohio, 1996
Drs. Sodiq A. Kuntoro, M.Ed., “Administrasi Pendidikan Sebagai Ilmu dan Sebagai Karier”,
16-17 Februari,1979

13

Anda mungkin juga menyukai