Anda di halaman 1dari 25

Dinamika Kurikulum

Pendidikan Agama Islam


Oleh : Siti Nurfiah
Tujuan
1. Mengetahui pengertian kurikulum dan dinamika kurikulum.
2. Mengetahui prinsip-prinsip dan landasan pengembangan kurikulum PAI.
3. Mengetahui dinamika pengembangan kurikulum PAI.
Pengertian kurikulum
• Kata kurikulum berasal dari bahasa Latin currere, yang berarti lapangan perlombaan lari.
Kurikulum juga bisa berasal dari kata curriculum yang berarti a running course, dan dalam
bahasa Prancis dikenal dengan carter berarti to run (berlari).
• Menurut J. Galen Sailor dan William M Alexander (1974 : 74), curriculum is defined reflects volume
judgments regarding the nature of education. The definition used also influences how curriculum will be
planned and untilized.
• Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan (UU No. 20 Th 2003 tentang sistem
pendidikan nasional dan PermenRI No. 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan)
Pengertian dinamika kurikulum
• Dinamika dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti gerak (dari dalam),
tenaga yang menggerakkan, semangat.
• Dinamika sering dikaitkan dengan kata pembaharuan (inovasi) atau
perubahan yang berjalan (Wahyudin, 2014).
• Perubahan kurikulum adalah suatu kegiatan atau usaha yang di sengaja untuk
menghasilkan kurikulum baru secara lebih baik, yang di dasarkan atas
perbedaan satu atau lebih komponen kurikulum dalam dua periode waktu
yang berdekatan.
Faktor yang menyebabkan munculnya dinamika
kurikulum di sekolah
1. Kebijakan Pemerintah
2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
3. Tuntutan Masyarakat
4. Perubahan sosial yang berdampak pada pendidikan.
5. Relevansi Pendidikan dengan Kebutuhan Masyarakat.
6. Masalah Mutu Pendidikan.
7. Studi Komparatif terhadap Kurikulum Negara Lain.
Prinsip kurikulum pendidikan Islam (Oemar Mohammad
Al-Toumy Al-Syaibany yang dikutip oleh Khoiron Rosyadi)
1. Pertautan yang sempurna dengan agama, termasuk ajaran dan nilai-nilainya (Q.S Asy-
Syuura/42: 13)
2. Prinsip menyeluruh (universal) pada tujuan-tujuan dan kandungan-kandungan kurikulum
(Q.S Al-Baqarah/2: 208)
3. Keseimbangan yang relatif antara tujuan dan kandungan-kandungan kurikulum
4. Berkaitan dengan bakat, minat, kemanpuan-kemanpuan dan kebutuhan anak didik
5. Pemeliharaan perbedaan-perbedaan individu di antara anak didik
6. Prinsip perkembangan dan perubahan. Islam menjadi sumber pengambilan falsafah,
prinsip-prinsip, dan dasar-dasar kurikulum
7. Prinsip pertautan antara mata pelajaran, pengalaman-pengalaman, dan aktivitas yang
terkandung dalam kurikulum
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
penyusunan pendidikan Islam (Ab-Abrasy)
1. Pengaruh mata pelajaran itu dalam pendidikan jiwa serta kesempurnaan jiwa
2. Pengaruh suatu pelajaran dalam bidang petunjuk tuntunan dengan menjalani cara hidup
yang mulia dan sempurna, seperti dengan ilmu akhlak, ilmu hadis, fiqh dan sebagainya.
3. Mata pelajaran yang dipelajari oleh orang-orang Islam karena mata pelajaran tersebut
mengandung kelezatan ilmiah dan kelezatan ideology.
4. Orang Islam mempelajari ilmu pengetahuan karena ilmu itu dianggap yang paling lezat
bagi manusia.
5. Mempelajari beberapa mata pelajaran adalah alat dan pembuka jalan untuk mempelajari
ilmu-ilmu lain
Landasan Pengembangan kurikulum
Pendidikan Agama Islam
1. Landasan Agama
2. Landasan Filsafat
3. Landasan Psikologi Belajar
4. Landasan Sosio-budaya
5. Landasan Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Dinamika Kurikulum
Pendidikan Agama Islam
Kurikulum di Indonesia
KURIKULUM Di
INDONESIA

Sebelum 1968 1968 1976 1984 1994 2004 2013

Landasan. tujuan,
dan program Landasan, tujuan Landasan, tujuan,
kurikulum TK dan program dan program Tujuan landasan Landasan
kurikulum TK kurikulum

Prinsip-prinsip yang
melandasi Prinsip-prinsip yang Garis- garis besar
kurikulum Program kegiatan Tujuan tujuan
melandasi program kegiatan

Organisasi/struktur
program TK Prinsip-prinsip yang
Tujuan pendidikan Program kegiatan
melandasi

Garis-garis besar
Kegiatan Garis-garis besar
program kegiatan
program kegiatan
Perkembangan kurikulum pendidikan agama Islam

adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk
mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran agama Islam,
dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam
hubungannya dengan kerukunan antara umat beragama hingga terwujud
kesatuan dan persatuan bangsa.
Fungsi Pendidikan Agama Islam
• Pengembangan: untuk meningkatkan keimanan dan • Pencegahan yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari
ketakwaan peserta didik kepada allah SWT yang lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat
telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. membahayakan dirinya dan menghambat
• Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk perkembagannya menuju manusia indonesia seutuhnya.
mencari kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. • Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara
• Penyesuaian mental untuk menyesuaikan diri umum (alam nyata dan nir-nyata), sistem dan
dengan lingkungannya baik lingkungan fisik fungsionalnya.
maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah
lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam. • Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang
• Perbaikan yaitu untuk memperbaiki kesalahan- memiliki bakat khusus di bidang agama Islam agar dapat
kesalahan, kekurangan, dan kelemahan peserta berkembang secara optimal sehingga dapat
didik dalam keyakinan, pemahaman, dan dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain
pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari hari.
Ciri-ciri Kurikulum PAI
1. Kurikulum pendidikan islam harus menonjolkan mata pelajaran agama dan
akhlak.
2. Kurikulum pendidikan harus memperhatikan pengembangan aspek pribadi
siswa,aspek jasmani,akal,dan rohani.
3. Kurikulum pendidikan islam memperhatikan kesimbangan antara pribadi dan
masyarakat.
4. Kurikulum pendidikan islam memperhatikan seni.
5. Kurikulum pendidikan islam mempertimbangkan perbedaan-perbedaan
kebudayaan.
Faktor Yang Mempengaruhi
• Perguruan Tinggi
Pertama, dari segi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan diperguruan tinggi umum.
Kedua, dari segi pengembangan ilmu pendidikan dan keguruan serta penyiapan guru-guru Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan (LPTK, seperti IKIP, FKIP, STKIP).
• Masyarakat
Sebagai bagian dan agen masyarakat, sekolah sangat dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat di tempat sekolah
tersebut berada. Isi kurikulum hendaknya mencerminkan kondisi masyarakat penggunanya serta upaya
memenuhi kebutuhan dan tuntutan mereka
• Sistem Nilai
Sistem nilai yang akan dipelihara dan diteruskan tersebut harus terintegrasikan dalam kurikulum. Persoalannya
bagi pengembang kurikulum ialah nilai yang ada di masyarakat itu tidak hanya satu.
Dinamika Kurikulum Pendidikan Agama Islam
1. Kurikulum Pendidikan Agama Islam Pra Kemerdekaan
M. Ali Hasan (2003), pada saat penjajahan semua bentuk pendidikan dipusatkan untuk membantu dan mendukung kepentingan penjajah
2. Kurikulum Pendidikan Agama Islam Masa Orde Lama
a. Kurikulum 1947
• SKB dua menteri (Menteri PP & K dan Menteri Agama) tahun 1946.
• Kurikulum 1947 ini masih kental dengan corak system pendidikan Jepang ataupun Belanda. Menurut Sutrisno (2012), hal ini terjadi
mungkin disebabkan karena negara ini baru merdeka.
b. Kurikulum 1952-1964
• Muatan ajar yang harus disampaikan pada siswa, dalam bentuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, Ilmu Alam, Ilmu Hayat,
Ilmu Bumi, dan sejarah
• diatur dalam UUPPP (Undang-Undang Pokok (Pendidikan dan Pengajaran) nomor 4 tahun 1950.
• SKB dua menteri tahun 1951 yang menegaskan bahwa pendidikan agama wajib diselenggarakan di sekolah- sekolah, minimal 2 jam
perminggu.
• K.H. Imam Zarkasyi dari Pondok Gontor yang berhasil menyusun kurikulum agama yang kemudian disahkan oleh menteri agama pada
tahun 1952.
3. Kurikulum Pendidikan Agama Islam Masa Orde Baru
a. Kurikulum 1968
• Penyempurnaan dari kurikulum 1964. Sejak kemerdekaan, kurikulum ini menjadi model kurikulum
terintegrasi.
b. Kurikulum 1975
• Orientasi pendidikan adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan belajar mengajar
• dikenal istilah satuan pelajaran yang merupakan rencana pengajaran pada setiap bahasan
• Adanya SKB 3 menteri (Menteri Agama, Menteri dalam Negeri dan Menteri P&K)
• Pendidikan agama mendapatkan porsi 30%, sementara pendidikan umum 70%
c. Kurikulum 1984
• Kurikulum 1984 ini adalah menyempurnakan kurikulum 1975
• Model belajar melibatkan peran siswa dikenal dengan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active
Leaming (SAL).
• Guru sebagai fasilitator
• SKB 2 Menteri (Menteri P&K dan Menteri dalam Negeri) yang mempertegas lulusan madrasah juga bisa
juga melanjutkan pendidikannya ke sekolah umum.
Lanjutan …
d. Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999
• Kurikulum 1994 merupakan hasil upaya untuk memadukan kurikulum-
kurikulum sebelumnya, terutama kurikulum 1975 dan 1984.
• Terbitnya UU SISDIKNAS No 2 tahun 1989 yang menegaskan bahwa
madrasah adalah lembaga pendidikan yang berciri khas islam, artinya muatan
kurikulum struktur dan konsepnya senafas dengan nilai-nilai islam.
• Pendidikan agama islam akhirnya berjalan satu paket dengan system
pendidikan nasional.
4. Kurikulum Pendidikan Agama Islam Masa
Reformasi
a. kurikulum KBK
• Era reformasi telah memberikan ruang yang cukup besar bagi perumusan kebijakan-
kebijakan pendidikan baru yang bersifat reformatif dan revolusioner.
• UU No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menggantikan UU No 2
tahun 1989
• Pendekatan CTL (Contekstual Teaching and Learning)
• berimplikasi langsung dengan pelaksanaan pendidikan agama Islam, akhirnya
madrasahpun menjadikan “kompetensi”, sebagai basisnya.
Ciri-ciri kurikulum KBK
• Menekankan pencapaian kompetensi • Buku pelajaran bukan satu- satunya sumber
siswa, bukan tuntasnya materi. belajar.
• Kurikulum dapat diperluas, diperdalam, dan • Belajar sepanjang hayat;
disesuaikan dengan potensi siswa (normal,
sedang, dan tinggi). • Belajar mengetahui (learning how to know),
• Berpusat pada siswa. • Belajar melakukan (learning how to do),
• Orientasi pada proses dan hasil. • Belajar menjadi diri sendiri (learning how to
be),
• Pendekatan dan metode yang digunakan • Belajar hidup dalam keberagaman
beragam dan bersifat kontekstual.
(learning how to live together).
• Guru bukan satu-satunya sumber ilmu
pengetahuan.
Lanjutan …

b. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)/Kurikulum 2006


• Tidak jauh berbeda dengan KBK namun perbedaan yang menonjol menurut
Sutrisno (2012), terletak pada kewenangan dalam penyusunannya, yaitu
mengacu pada desentralisasi sistem pendidikan.
• Mei 2008 menteri Agama mendatangani PERMENAG no. 2 tahun 2008,
menyangkut standard kompetensi lulusan dan standard isi PAI.
Lanjutan …
c. Kurikulum 2013
• Mewujudkan pendidikan yang berkarakter
• Menciptakan Pendidikan yang Berwawasan Lokal
• Menciptakan Pendidikan yang ceria dan Bersahabat
• Tematik yang memuat beberapa kompetensi dasar
• sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 A Tahun 2013,
Implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap. Dalam menyikapi hal ini
Departemen Agama RI mengeluarkan permenag RI No.000912 tahun 2013 tentang
kurikulum madrasah 2013 mata pelajaran pendidikan agama islam dan bahasa arab
Kurikulum 2013 PAI
Madrasah Ibtidaiyah
• Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu,
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.
• Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual dan konseptualberdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
• Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah
abstrakdan konkret sesuaidengan yang ditugaskan kepadanya.
Kurikulum 2013 PAI
Madrasah Tsanawiyah
• Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu,
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
• Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu
pengetahuan,teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.
• Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah
abstrak dan konkret sesuaidengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis.
Kurikulum 2013 PAI
Madrasah Aliyah
• Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu,
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
• Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam
ilmu pengetahuan,teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.
• Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah
abstrak dan konkret sebagaipengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

Anda mungkin juga menyukai