Disusun oleh:
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum adalah rencana tertulis tentang kemampuan yang harus dimiliki
berdasarkan standar nasional, materi yang perlu dipelajari dan pengalaman belajar
yang harus dijalani untuk mencapai kemampuan tersebut dan evaluasi yang perlu
pencapaian kemampuan peserta didik, serta seperangkat peraturan yang berkenaan
dengan pengalaman belajar peserta didik dalam mengambangkan potensi dirinya
pada satuan pendidikan tertentu. Pendidikan berusaha mengembangkan potensi
individu agar mampu berdiri sendiri. Untuk itu individu perlu diberi berbagai
kemampuan dalam pengembangan berbagai hal seperti: konsep, prinsip kreativitas,
tanggung jawab, dan keterampilan. Dengan kata lain perlu mengalami
perkembangan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Demikian pula
individu jangan makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan lingkungan
sesamanya.1
1
Henny Kusumawati. Glokalisasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam Madrasah Aliyah
Keagamaan Di Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Ilmiah “Pendidikan Dasar” Vol. 6_ No. 2 Juli 2019.
Hlm 105
1
dalam memilih dan menyusun isis kurikulum PAI kearah keterlibatan yang luas dari
para pakar, guru, peserta didik, masyarakat untuk mengidensifikasi tujuan PAI dan
cara-cara mencapainya.
2
Henny Kusumawati. Glokalisasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam Madrasah Aliyah
Keagamaan Di Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Ilmiah “Pendidikan Dasar” Vol. 6_ No. 2 Juli 2019.
Hlm 110
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa Dasar Kurikulum PAI pada SMA dan MA?
2. Bagaimana Perkembangan Kurikulum PAI pada SMA dan MA?
3. Bagaimana Perbedan Kurikulum PAI pada MA dan SMA ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Dasar Kurikulum PAI pada SMA dan MA
2. Untuk mengetahui Perkembangan Kurikulum PAI pada SMA dan MA
3. Untuk Mengetahui Perbedaan Kurikulum PAI pada MA dan SMA
3
BAB II
PEMBAHASAN
Pasal 31:
3
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Balai
Pustaka, Jakarta, 2005, hlm, 160.
4
adalah agama mayoritas yang dianut warga negara Indonesia, maka selayaknyalah
maka perhatian pemerintah terhadap Pendidikan Agama Islam mendapat perhatian
yang tinggi. Sebagai pengejawantahannya maka pemerintah mewajibkan
mengajarkan pendidikan agama Islam pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan.
(3) Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:4
h. agama;
Pasal 37
a. pendidikan agama;
b. pendidikan kewarganegaraan;
c. bahasa;
4
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Balai
Pustaka, Jakarta, 2005, hlm, 160.
5
d. matematika;
i. keterampilan/kejuruan; dan
j. muatan lokal.
Pasal 6
(1) Kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah terdiri atas :5
5
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Balai Pustaka,
Jakarta, 2005, hlm, 164
6
a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
Pada pasal tersebut diatas dietgaskan bahwa kurikulum SMA harus mencakup mata
pelajaran Agama dan Akhlak Mulia.
Pasal 7
(4) Kurikulum Pendidikan Agama sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat
(3) disahkan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
7
tertentu paradigma sebelumnya masih tetap dipertahankan hingga sekarang. Hal ini
dpat dicermati dari fenomena berikut: (1) perubahan dari tekanan pada hapalan dan
daya ingat tentang teks-teks dari ajaran- ajaran Agama Islam, serta disiplin mental
spritual untuk mencapai tujuan pembelajaran PAI; (2) perubahan dari cara berpikir
tekstual, normatif, dan absolutis kepada cara berpikir historis, empiris, dan
kontekstual dalam memahami dan menjelaskan ajaran-ajaran dan nilai-nilai agama
Islam; (3) perubahan dari tekanan pada produk atau hasil pemikiran keagamaan
Islam dari para pendahulunya kepada proses atau metodologinga sehingga
menghasilkan produk tersebut; dan (4) perubahan pada pola pengembangan
kurikulum PAI yang hanya mengandalkan pada para pakar dalam memilih dan
menyusun isis kurikulum PAI kearah keterlibatan yang luas dari para pakar, guru,
peserta didik, masyarakat untuk mengidensifikasi tujuan PAI dan cara-cara
mencapainya. Kurikulum PAI SMA dan jajaran yang sederajad meliputi subtansi
pembelajaran PAI dalam satu jenjang pendidikan yang ditempuh selama tiga tahun
tahun atau enam semester yaitu kelas X, XI dan XII dan kurikulumnya disusun
berdasarkan standar Kompetensi lulusan dan standar kompetensi pelajaran.
6
Hamalik, Oemar. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, cet. Ke-6. Bandung: PT
remaja Rosda Karya. 2016 hlm 24
8
Sementara itu, menurut Abdul Majid Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar
dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mcengenal, memahami,
menghayati, hingga mengimani ajaran Islam, dibarengi dengan tuntunan untuk
menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar
umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.7 Pengembangan
kurikulum PAI menurut Muhaimin adalah kegiatan menghasilkan Kurikulum PAI
dengan mengaitkan satu komponen dengan komponen lainnya berupa kegiatan
penyusunan (desain), pelaksanaan, penilaian dan penyempurnaan kurikulum PAI
untuk menghasilkan Kurikulum PAI yang lebih baik. Jadi, pengembangan
kurikulum PAI bisa diartikan sebagai kegiatan penyusunan, implementasi dan
8
evaluasi serta kegiatan perbaikan dan penyempurnaan kurikulum PAI.
Pengembangan kurikulum dilakukan di beberapa tingkat sebagai berikut. a. Tingkat
Makro, yaitu tingkat nasional dan mencakup Tri pusat pendidikan b. Tingkat
institusi, yaitu tingkat sekolah c. Tingkat mata pelajaran, yaitu penyusunan silabus
oleh kelompok musyawarah guru matapelajaran (MGMP), pusat kegiatan guru
(PKG), Tingkat pembelajaran di kelas, yaitu penyusunan program pembelajaran
oleh guru, seperti paket modul, paket belajar, paket berprogram dan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP).9
7
Abdulloh. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, Yogyakarta: 2010 Ar-ruzz
Media. Hlm 33
8
Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT Raja
Grafido Persada, 2007 hlm 39
9
Abdulloh. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, Yogyakarta: 2010 Ar-ruzz Media.
Hlm 35
9
untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT. dan berakhlak
mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti,
etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun
sosial. Tujuan dari kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA/MA yaitu:
10
minat keagamaan. Program keagamaan yang diselenggarakan di Madrasah Aliyah
masuk dalam beban belajar/struktur kurikulum Madrasah Aliyah pada mata
pelajaran keagamaan dan untuk Madrasah Aliyah Penyelenggara Program
Keagamaan ditambah dengan materi pendalaman minat keagamaan. Madrasah
Aliyah Keagamaan dapat disebut sebagai salah satu lembaga yang mewadahi
tentang bagaimana pembentukan siswa dengan kepribadian ISLAMI (Ikhlas, Sabar,
Lillah, Amanah, Maunah, dan Islah) yang memiliki ilmu teknologi dan kualitas
yang mampu bersaing dalam globalisasi tanpa meninggalkan budaya daerah. 10
Instansi pendidikan seperti SMA, SMK, SMP dan sederajat pasti ada di bawah
naungan kementerian pendidikan dan kebudayaan. Tapi ternyata tidak semuanya
begitu, contohnya seperti Madrasah Aliyah ini. Seperti yang sudah dijelaskan
10
Henny Kusumawati. Glokalisasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam Madrasah Aliyah
Keagamaan Di Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Ilmiah “Pendidikan Dasar” Vol. 6_ No. 2 Juli 2019.
Hlm 110
11
https://kanalkosong.blogspot.com/2018/05/ini-yang-membedakan-ma-
dengansma.html Diacses pada Selasa, 22 November 2022. 06:11 WIB.
11
sebelumnya, Madrasah adalah lembaga pendidikan yang posisinya berada di bawah
naungan kementerian agama. Berbeda dengan sekolah-sekolah umum yang lain.
Jadi, Kementerian Agama lah yang mengurus dan mengatur segala hal yang di
butuhkan oleh MA, baik itu sarana prasarana, buku pelajaran, hingga materi ajar.
Meskipun begitu, dalam berbagai hal seperti dalam hal seperti, kurikulum, ujian
nasional, dan standar kompetensi/ SKL tetap mengikuti kementerian pendidikan
dan kebudayaan.
Adanya mapel bahasa arab inilah yang menjadi salah satu pembeda antara
SMA dengan MA. Bahasa arab adalah salah satu dari tujuh mata pelajaran wajib
yang diajarkan di MA. Mapel ini tidak akan didapatkan oleh kamu apabila
bersekolah di SMA karena memang, untuk sekolah formal, pelajaran ini hanya
12
Ibid
12
diajarkan di Madrasah (secara wajib), dan MA merupakan salah satunya.
Keberadaan mapel bahasa arab ini tentu bukan hal yang aneh karena MA adalah
sekolah yang menjadikan ilmu agama sebagai ilmu utama yang harus dikuasai oleh
anak-anak MA, dan kebanyakan materi yang harus dipelajari berbahasa arab jadi,
untuk dapat memahami dengan baik semua materi tersebut tentu sudah sewajarnya
mereka harus belajar bahasa arab juga.
5. UAMBN
Setelah memasuki semester akhir, kelas tiga SMA sebelum dapat dinyatakan
lulus kita harus mengikuti tes ujian terlebih dahulu. Hampir sama seperti yang kita
alami saat kelas enam SD dan kelas tiga SMP. Umumnya ada dua ujian yang harus
diikuti yaitu, ujian nasional dan ujian sekolah. Namun, Madrasah Aliyah itu
berbeda. Setelah memasuki semester akhir di kelas tiga MA selain mengikuti ujian
nasional dan ujian sekolah masih ada satu ujian lagi yang harus diikuti yaitu, ujian
madrasah atau yang biasa dikenal UAMBN (Ujian Akhir Madrasah Berstandar
Nasional). Mapel yang diujikan dalam UAMBN hanya mapel keagamaan saja, tidak
termasuk mapel umum seperti matematika, bahasa inggris dan lainnya. mapelmapel
itu diantaranya, Al-Qur'an Hadist, Fikih, dan Sejarah kebudayaan Islam.13
13
Ibid
13
banyak mempelajari tentang ilmu-ilmu islam dan yang ilmu lain yang masih
berhubungan seperti, bahasa arab, hadist, fikih, dan ilmu tafsir.
BAB III
PENUTUP A. Kesimpulan
1. Dasar Kurikulum PAI pada SMA dan MA
a) Undang-Undang Dasar 1945.
b) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS
c) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standard
Nasional Pendidikan (SNP)
d) Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2010 Tentang Pengelolaan Pendidikan Agama pada Sekolah
2. Pengembangan kurikulum dilakukan di beberapa tingkat sebagai berikut. a.
Tingkat Makro, yaitu tingkat nasional dan mencakup Tri pusat pendidikan
b. Tingkat institusi, yaitu tingkat sekolah c. Tingkat mata pelajaran, yaitu
penyusunan silabus oleh kelompok musyawarah guru matapelajaran
(MGMP), pusat kegiatan guru (PKG), Tingkat pembelajaran di kelas, yaitu
penyusunan program pembelajaran oleh guru, seperti paket modul, paket
belajar, paket berprogram dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
3. Beberapa hal yang membedakan pembelajaran di MA dengan SMA yang
jarang orang ketahui yaitu, diantaranya: dikelola Kementerian Agama,
adanya ekstra dalam pembelajaran keagamaan, adanya maple peminatan
agama, adanya UAMBN dl.
B. Saran
Demikian dengan isi makalah yang dapat kami sampaikan, apabila
ada kesalahan dalam penulisan mohon dimaklumi. Dengan segala
kerendahan hati kami, kami sebagai pemakalah mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pemahaman diri kita tentang kontekstual
pendidikan islam. Terima kasih.
14
DAFTAR PUSTAKA
15