Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata kuliah Perencanaan Sistem
Pengajaran PAI
Di susun oleh :
Kelompok 3
5. Nurjamilah 18106011100
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat
dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga dan para sahabatnya.
Demikian yang dapat kami sampaikan, akhir kata kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata pengantar.....................................................................................................1
Daftar isi .............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ..................................................................................3
B. Rumusan masalah .............................................................................5
C. Tujuan penulisan.................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat Materi Pengajaran PAI...................................................6
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................15
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Marasudin Siregar, Konsepsi Pendidikan Ibnu Khaldun: Suatu Analisa Fenomenologi,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999), hlm. 35.
3
adalah Tuhan, di samping sebagai Khaliq , Ia berperan sebagai Rab, yaitu
pengatur alam. Maka keberadaan alam merupakan eksistensi Allah
berdasarkan hukum-hukum-Nya. Hukum Allah tentang al kaun, alam semesta
yang terhampar luas selalu tunduk pada sunatullah, yaitu patuh mengikui
hukum Allah. Peredaran matahari pada mustaqarnya, begitu pula planet-planet
lain seperti bumi, bulan dan bintang, semua beredar pada orbit yang telah
ditetapkan oleh Allah penciptanya, sehingga antara satu dengan lainnya
berjalan secara teratur mengikuti sunnatullah.
4
menyusun materi pendidikan agama Islam. Dari penjelasan di atas, secara
filosofis materi pendidikan agama Islam sangat terkait dengan pedoman hidup
manusia, tujuan hidup manusia dan tujuan pendidikan secara universal. Hal ini
sejalan dengan an-Nahlawi bahwa Pendidikan Islam mengantarkan manusia
pada perilaku dan perbuatan manusia yang berpedoman pada syariat Allah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
2
Hamdani Ihsan dkk, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2007), hlm.
133.
3
Moh. Chudlori Umar, http://fahdamjad.files.wordpress.com/2007/09/pendidikan-
islam-kontemporer.pdf, minggu, 5 April 2020, akses pukul 20.17
4
Hamdani Ihsan dkk, Filsafat ..., hlm. 134.
6
Sejalan dengan itu JM. Muslimin mengatakan bahwa isi (materi)
merupakan bagian dari batang tubuh kurikulum, karena anatomi tubuh
kurikulum terdiri dari: tujuan, isi (materi), proses dan evaluasi.5
Selanjutnya menurut Dr. Asma Hasan yang dikutip Hamdani Ihsan, prinsip-
prinsip kurikulum (materi) ada 6 macam, yaitu:
5
Moh. Athiyah al Abrasyi, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam Terj. Bustami A.
Ghoni & Djohar Bahri LIS, (Jakarta: IAIN Indonesia Social Equity, Project [IISEP], 2008), hlm.
157.
6
Kusmana, JM. Muslimin (ed), Paradigma baru Pendidikan Restrospeksi dan
Proyeksi Mordenisasi Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: Bulan Bintang, 1980), hlm. 15.
7
Zuhairini dkk, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara & Depag, 2008),
hlm. 155.
7
d. Materi atau mata pelajaran harus memfungsikan otak untuk senang
(membudayakan) kepada bermacam-macam jenis ilmu pengetahuan.
f. Materi atau mata pelajaran harus berfungsi sebagai alat atau media
untuk mempelajari ilmu lain (bahasa)
1. Landasan konsepsional
8
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hlm. 37
9
teologi Islam al-Quran diyakini memiliki kebenaran mutlak yang bersifat
transendental, universal dan eternal (abadi), sehingga secara aqidah diyakini
oleh pemeluknya akan selalu sesuai dengan fitrah manusia, artinya memenuhi
kebutuhan manusia kapan dan dimanapun.9
9
Achmadi, Ideologi Pendidikan Islam Paradigma Humanisme Teosentris,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hlm. 81.
10
Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005), hlm.
61.
10
2. Sunnah Rasul sebagai landasan operasional
Hadis Rasul pada dasarnya adalah catatan atau data tentang Sunnah
Rasul yang kini telah diabadikan. Sunnah para Rasul sebelum Nabi
Muhammad datanya dikemukakan oleh Allah dalam wahyu-Nya. Sedangkan
hadis tetang Sunnah Rasulullah Muhammad sebagai oeperasionalisasi al-Quran
diketahui melalui periwayatan para sahabatnya, yang kini datanya telah
dibukukan dalam kitab-kitab hadis.
11
Moh. Chudlori Umar, http://fahdamjad.files.wordpress.com/2007/09/pendidikan-
islam-kontemporer.pdf, minggu, 5 April 2009, akses pukul 20.17
11
tersebut obejektivitas tentang alam akan diketahui oleh manusia melalui
pendekatan empiris, yaitu melalui pengamatan langsung.12
Kata insan bentuk jamaknya al-nas asal kata anasa yang mempunyai arti
melihat, mengetahui dan minta izin. Atas dasar ini kata tersebut mengandung
kata petunjuk adanya kaitan substansial antara manusia dengan kaitan
12
Ibid.
12
penalarannya itu manusia dapat mengambil pelajaran dari apa yang dilihatnya,
ia dapat pula mengetahui yang benar dan yang salah, dan terdorong untuk
minta izin menggunakan sesuatu yang bukan miliknya. 13 Hal ini dapat dilihat
dalam QS. Thaha:10, al-Nisa: 6, al-Nur: 27.
BAB III
13
Musa Asy,ari, Manusia Pembentuk Kebudayaan dalam al-Quran, (Yogyakarta:
Lembaga Studi Filsafat Islam, 1992), hlm. 19.
14
Abudin Nata, Filsafat ..., hlm. 86.
15
Omar Muhammad al-Toumy al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, terj. Hasan
Langgulung, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979) hlm. 523.
13
PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
14
Achmadi, Ideologi Pendidikan Islam Paradigma Humanisme Teosentris,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.
Ihsan, Hamdani, dkk, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2007.
Nata, Abudin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005.
Zuhairini dkk, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara & Depag, 2008.
15