Anda di halaman 1dari 15

PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

(SD IT BINA INSAN BATANG KUIS)

M. Rizqi Febri Hamdani


Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Abstrak: Pembiayaan pendidikan tidak hanya menyangkut analisis sumber-sumber


dana saja, tetapi juga menyangkut penggunaan dana secara efektif dan efisien. biaya
pendidikan meliputi biaya langsung (direct cost), biaya tidak langsung (indirect cost),
Private cost dan Social cost. Biaya pendidikan langsung merupakan biaya
penyelenggaraan pendidikan yang dikeluarkan oleh sekolah, siswa dan atau keluarga
siswa. Biaya tidak langsung berbentuk biaya hidup yang dikeluarkan oleh keluarga atau
anak yang belajar untuk keperluan sekolah. Private cost merupakan keseluruhan biaya
yang dikeluarkan keluarga, atau segala biaya yang ditanggung dan dikeluarkan oleh
keluarga anak untuk keberhasilan belajar anaknya. Social cost merupakan biaya yang
dikeluarkan oleh masyarakat, baik perorangan maupun terorganisasi untuk membayar
segala keperluan belajar. Penelitian ini dilakukan di SD IT Insan Batang Kuis Jl. Nusa
Indah Gg. Melati Desa Tanjung Sari Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang
Provinsi Sumatera Utaran. Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2019.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode analisis
deskriptif. Metode analisis deskriptif dilakukan untuk memaparkan perhitungan biaya
satuan per siswa per program keahlian.

Kata kunci: pengelolaan, pembiayaan, pendidikan

Abstract: Education funding is not only about analyzing sources of funds, but also
regarding the use of funds effectively and efficiently. tuition fees include direct costs,
indirect costs, private costs and social costs. Direct education costs are the costs of
administering education issued by schools, students and or families of students. Indirect
costs in the form of living expenses incurred by families or children who study for
school purposes. Private costs are the entire costs incurred by the family, or all costs
incurred and issued by the child's family for the success of their child's learning. Social
costs are costs incurred by the community, both individuals and organized to pay for all
learning needs. This research was conducted at SD IT Insan Batang Kuis Jl. Nusa Indah
Gg. Melati Tanjung Sari Village, Batang Kuis District, Deli Serdang Regency, North
Sumatra Province. The time of the study was conducted in May 2019. This study used a
qualitative approach and used descriptive analysis methods. Descriptive analysis
method is carried out to describe the calculation of unit costs per student per expertise
program

Keywords: management, financing, education

BAB I menunjukkan bagaimana perencanaan


PENDAHULUAN pendapatan dan penggunaan biaya
A. Latar Belakang Penelitian untuk keperluan operasional sekolah.
Dalam konteks lembaga atau Penggunaan biaya tersebut
organisasi, sekolah setiap tahun menggambarkan pola pembiayaan
menyusun Anggaran Pendapatan dan dalam pendidikan. Dengan demikian
Belanja Sekolah (RAPBS) yang pada semua tingkatan penyelenggaraan

1
pendidikan pembiayaan merupakan hal mengelola pembiayan pendidikannya.
yang sangat penting untuk turut Ini bertujuan agar pelaksanaan
menjamin terlaksananya pendidikan. pendidikan di sekolah tersebut memiliki
Pendidikan tidak akan berjalan tanpa kualitas yang terbaik.
adanya biaya. Rendahnya mutu pendidikan
Fironika (Jurnal Ilmiah:44) selalu dikaitkan dengan kualitas sumber
menjelaskan, pendidikan yang daya pendidikan, sehingga efisiensi
berkualitas merupakan suatu investasi menjadi bahan pertimbangan yang
yang mahal. Kesadaran masyarakat sangat penting dalam menjalankan roda
untuk menanggung biaya pendidikan pendidikan. Anwar dalam Usman, dkk.
pada hakekatnya akan memberikan (2017:235) menyatakan bahwa
suatu kekuatan pada masyarakat untuk ”berperannya pendidikan baik sebagai
bertanggungjawab terhadap subyek maupun sebagai obyek
penyelenggaraan pendidikan. pendidikan tidak lepas dari adanya
Pendidikan dipandang sebagai sektor sejumlah kegiatan yang dilaksanakan
publik yang dapat melayani masyarakat untuk mencapai tujuan yang
dengan berbagai pengajaran, bimbingan dikehendaki. Dalam proses pelaksanaan
dan latihan yang dibutuhkan oleh kegiatan-kegiatan inilah muncul
peserta didik. Pelaksanaan PP No. 19 permasalahan mengenai pembiayaan
Tahun 2005 membawa implikasi pendidikan”. Pengelolaan pembiayaan
terhadap perlunya disusun standar pendidikan mempunyai manfaat yang
pembiayaan yang meliputi standarisasi cukup besar bagi kelangsungan
komponen biaya pendidikan yang pembelajaran di sekolah. Pengelolaan
meliputi biaya operasional, biaya pembiayaan pendidikan bersumber dari
investasi dan biaya personal. partisipasi masyarakat untuk
Zemelman dalam Budaya (Jurnal meningkatkan jalannya roda
Ilmiah:45) Pembiayaan pendidikan pendidikan, tanpa partisipasi
tidak hanya menyangkut analisa masyarakat, maka pendidikan tidak
sumber-sumber dananya tetapi juga akan berjalan dengan baik”.
penggunaan dana secara efisien. Untuk memperbaiki kualitas
Semakin efisien sistem pendidikan, pendidikan di Indonesia, pemerintah
maka semakin berkurang biaya yang menyusun standar pendidikan nasional
diperlukan untuk mencapai tujuan- pembiayaan pendidikan agar
tujuannya. Senada disampaikan oleh masyarakat dapat menikmati pelayanan
Akbar (2009) mengenai efisiensi pendidikan khususnya pendidikan dasar
menyatakan bahwa efektifitas dan sesuai juga dengan “Konstitusi
pendidikan menggambarkan tingkat Amandemen UUD 1945” yang
kesesuaian antara jumlah keluaran yang mengamanatkan kewajiban pemerintah
dihasilkan dengan jumlah yang untuk mengalokasikan biaya pendidikan
ditargetkan. Maka masalah efektifitas sebesar 20% daridana APBN maupun
biaya pendidikan mempunyai kaitan APBD.
langsung dengan upaya untuk B. Fokus Penelitian
mengetahui apakah sejumlah biaya Berdasarkan latar belakang
tertentu dapat menghasilkan penelitian yang telah dipaparkan diatas,
pendidikan yang telah ditentukan. maka fokus penelitian ini adalah
Sesuatu disebut efektif apabila “Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan di
dikerjakan dengan tepat. SD IT Bina Insan Batang Kuis”.
Lembaga pendidikan harus
memiliki manajemen yang baik dalam

2
C. Rumusan Masalah Sedangkan menurut Stoner
Dari paparan latar belakang dalam Handoko (2009:8) Manajemen
penelitian diatas, maka rumusan adalah proses perencanaan,
masalah yang dapat kita rumuskan pengorganisasian, pengarahan dan
adalah: pengawasan usaha-usaha para anggota
1. Bagaimana pengelolaan organisasi dan penggunaan sumber
pembiayaan pendidikan di SD IT daya-sumber daya organisasi lainnya
Bina Insan Batang Kuis? agar mencapai tujuan organisasi yang
2. Apa saja Faktor yang menjadi telah ditetapkan.
fokus dalam mengelola Dari pendapat-pendapat diatas,
pembiayaan pendidikan di SD IT maka dapat disimpulkan bahwa
Bina Insan Batang Kuis? Manajemen adalah seni dalam
D. Tujuan Penelitian memproses suatu perencanaan,
Dari rumusan masalah yang telah pengorganisasian, pelaksanaan, dan
diuraikan diatas, maka tujuan peneltian pengawasan secara efektif dan efisien
ini bertujuan untuk: dengan memanfaatkan sumber daya
1. Mengetahui pengelolaan yang ada untuk mencapai tujuan
pembiayaan pendidikan di SD IT organisasi.
Bina Insan Batang Kuis. Dalam konsep pembiayaan
2. Mengetahui faktor yang menjadi pendidikan, sedikitnya ada tiga
fokus dalam mengelola pernyataan yang terkait didalamnya.
pembiayaan pendidikan di SD IT Seperti dikemukakan oleh Thomas John
Bina Insan Batang Kuis. dalam Akdon, dkk. (2015:23), yaitu
BAB II bagaimana uang diperoleh untuk
KAJIAN TEORI membiayai lembaga pendidikan, dari
A. Pengelolaan mana sumbernya, dan untuk apa
Menurut Kamus Besar Bahasa dibelanjakan serta siapa yang
Indonesia (KBBI) kata pengelolaan membelanjakan.
mempunyai kesamaan arti dengan B. Pembiayaan Pendidikan
manajemen. Pembiayaan merupakan hal
Menurut Terry dalam Mesiono penting dalam keberhasilan
(2012:2) Manajemen adalah proses penyelenggaraan pendidikan. Secara
berbeda yang terdiri dari tindakan- umum bukan hanya bidang pendidikan,
tindakan perencanaan, pembiayaan merupakan salah satu
pengorganisasian, pelaksanaan dan faktor penting akan keberlangsungan
pengawasan yang dipertunjukkan untuk suatu organisasi, keadaan, situasi yang
menentukan dan menyelesaikan tujuan- sedang dan akan dihadapi. Sehingga
tujuan yang telah ditetapkan haruslah diperhatikan dengan sebaik
sebelumnya dengan menggunakan mungkin. Dalam praktiknya,
sumber-sumber daya manusia yang pembiayaan pendidikan yang baik
lainnya. berguna bagi lembaga pendidikan yang
Selanjutnya menurut Blanchard menjalankan fungsinya, seperti
dalam Mesiono (2012:2) Manajemen peningkatan kualitas belajar, penunjang
adalah proses kerjasama dengan dan keberhasilan sekolah dalam memberi
melalui usaha individu dan kelompok fasilitas pembelajaran, dan lain
dengan memanfaatkan sumber daya sebagainya.
yang ada untuk mencapai tujuan Hadijaya (2012:31) menjelaskan,
organisasi. seperti yang telah dituangkan dalam
Peraturan Pemerintah Republik

3
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 keluarga, atau segala biaya yang
tentang Standar Nasional Pendidikan. ditanggung dan dikeluarkan oleh
Pada Pasal 2 ayat 1 Peraturan keluarga anak untuk keberhasilan
Pemerintah ini dicantumkan Lingkup belajar anaknya. Misalnya, keluarga
Standar Pendidikan, salah satunya ada membayar les guru private.
Standar Pembiayaan. Standar d. Social Cost
pembiayaan merupakan standar yang Social cost merupakan biaya yang
mengatur komponen dan besarnya dikeluarkan oleh masyarakat, baik
biaya operasi satuan pendidikan yang perorangan maupun terorganisasi
berlaku selama satu tahun. untuk membayar segala keperluan
1. Jenis Pembiayaan Pendidikan belajar.
Menurut Suhardan, dkk. e. Monetary Cost
(2014:22) Biaya pendidikan adalah total Selain pengeluaran dalam bentuk
biaya yang dikeluarkan baik individu uang atau materi, ada juga biaya yang
oleh peserta didik, keluarga yang harus dikeluarkan tidak dalam bentuk
menyekolahkan anak, warga seperti itu, melainkan bentuk jasa,
masyarakat perorangan, kelompok tenaga dan waktu, biaya semacam ini
masyarakat maupun yang dikelurkan dapat diuangkan.
oleh pemerintah untuk kelancaran 2. Manajemen Pembiayaan
pendidikan. Pendidikan
Jenis biaya pendidikan dapat Menurut Weston dan Copeland
dikategorikan kedalam: biaya langsung, dalam Kesuma (2018:24) tugas
biaya tak langsung, private cost, social manajemen pembiayaan dapat dibagi
cost dan monetary cost. menjadi tiga fase, yaitu: financial
a. Biaya Langsung planning, implementation, dan
Biaya pendidikan langsung evaluation. Financial planning yang
merupakan biaya penyelenggaraan disebut budgeting, merupakan kegiatan
pendidikan yang dikeluarkan oleh mengkoordinir semua sumber daya
sekolah, siswa dan atau keluarga siswa. yang tersedia untuk mencapai sasaran
Biaya langsung berpengaruh terhadap secara sistematis tanpa menyebabkan
kualitas output pendidikan dan efek samping yang merugikan.
penyelenggaraan kegiatan akademik Implementation adalah kegiatan
lainnya. berdasarkan rencana yang telah dibuat
b. Biaya Tidak Langsung dan kemungkinan terjadi penyesuaian
Biaya tidak langsung berbentuk jika diperlukan. Evaluation merupakan
biaya hidup yang dikeluarkan oleh evaluasi terhadap pencapaian sasaran.
keluarga atau anak yang belajar untuk Menurut Kesuma (2018:26)
keperluan sekolah, biaya ini dikeluarkan pengelolaan sistem pendidikan dengan
tidak langsung digunakan oleh lembaga sebaik-baiknya tidak terlepas dari
pendidikan, melainkan dikeluarkan oleh sistem manajemen yang baik. Disadari
keluarga, anak atau orang yang bahwa manajemen merupakan
menanggung biaya peserta didik yang serangkaian proses, maka dalam proses
mengikuti pendidikan. Misalnya ongkos tersebut mencakup bagaimana proses
angkutan, pondokan, biaya makan manajemen terlibat dalam fungsi-fungsi
sehari-hari, biaya kesehatan, atau biaya manajemen yang ditampilkan oleh
belajar tambahan. seorang manajer atau pemimpin, yaitu
c. Private Cost perencanaan, pengorganisasian,
Private cost merupakan pelaksanaan dan pengawasan.
keseluruhan biaya yang dikeluarkan

4
Menurut Murniati dalam Kesuma adalah membukukan. Pembukuan
(201826) dalam konteks manajemen mencakup dua hal yaitu: pengurusan
stratejik tahap manajemen termasuk yang menyangkut kewenangan
manajemen pembiayaan melalui tahap- menentukan kebijakan menerima atau
tahap perencanaan, pelaksanaan, serta mengeluarkan uang. Dan tindak
evaluasi. lanjutnya, yakni menerima, menyimpan
a. Perencanaan Pengelolaan dan mengelurakan uang.
Pembiayaan c. Evaluasi pembiayaan pendidikan
Menurut Kesuma (2018:30) Pertanggung jawaban terhadap
perencanaan anggaran kegiatan keuangan sekolah untuk mengetahui
merencanakan sumber dana yang tingkat keberhasilan keuangan sekolah
diperoleh untuk menunjang kegiatan sesuai dengan program yang telah
pendidikan sehingga dapat mencapai ditetapkan. Melalui pertanggung
tujuan pendidikan disekolah yang sesuai jawaban sekolah yang akan dievaluasi
dengan visi misi sekolah. yang mana bersama dapat diketahui sejauh mana
nantinya akan dirumuskan dalam sekolah melaksanakan program
rencana anggaran pendapatan dan keuangan sesuai dengan prosedur. Maka
belanja sekolah (RAPBS). disini peran kepala madarasah sebagai
Setelah diadakannya penanggung jawab penuh wajib
perencanaan, langkah selanutnya adalah menyampaikan laporan di bidang
proses penyusunan anggaran, yang keuangan terutama mengenai
mana dalam proses ini memerlukan penerimaan dan pengeluaran keuangan
data yang akurat dan lengkap sehingga sekolah.
semua perencanaan kebutuhan untuk BAB III
masa yang akan datang dapat METODE PENELITIAN
diantisipasi dalam rencana anggaran. A. Pendekatan Metode yang
Menurut Morphet dalam Kesuma digunakan dan Alasannya
(2018:31) mengatakan ada beberapa Pendekatan metode yang
hal yang perlu diperhatikan dalam digunakan dalam peneltian ini, sesuai
perencanaan keuangan sekolah atau dengan permasalahan yang diajukan
anggaran belanja sekolah, diantaranya: yakni menggunakan metode penelitian
1) Mengamati beberapa deskriptif dengan pendekatan kualitatif
peraturan dan prosedur yang naturalistic inquiry, yaitu penelitian
tidak efektif dengan yang dilakukan dalam latar alamiah,
perkembangan kebutuhan dengan menggunakan metode-metode
masyarakat akan pendidikan. alamiah (observasi, wawancara, berfikir,
2) Melakukan perbaikan membaca, menulis) dengan cara yang
terhadap peraturan dan input alamiah pula.
lain yang relevan dengan Alasan menggunakan metode
merancang pengembangan penelitian kualitatif naturalistic inquiry,
sistem secara efektif. adalah dikarenakan permasalahan yang
3) Melakukan pengawasan dan diteliti belum jelas, kompleks, dinamis
penilaian terhadap proses dan penuh makna sehingga tidak
dan hasil secara terus mungkin data pada situasi sosial
menerus. tersebut terjaring dengan metode
b. Pelaksanaan Anggaran penelitian kuantitatif. Selain itu, peneliti
Pendidikan bermaksud memahami situasi sosial
Dalam melaksanakan anggaran secara mendalam, menemukan pola,
pendidikan hal yang perlu dilakukan hipotesis dan teori.

5
B. Subjek Penelitian subjek penelitian dimulai dari kepala
Dalam penelitian kualitatif, yang sekolah/madrasah, guru-guru, dan
menjadi instrumen utama adalah siswa dalam hal pembelajaran.
peneliti sendiri. Untuk mendukung 2. Wawancara
terlaksananya penelitian di SD IT Bina Wawancara terhadap informan
Insan Batang Kuis, subjek penelitian sebagai sumber data dan informasi
pada penelitian ini yaitu yang memiliki dilakukan dengan tujuan penggalian
keterkaitan dengan variabel penelitian. informasi tentang fokus penelitian.
Subjek dari penelitian ini adalah Kepala Wawancara merupakan sebuah
Sekolah/madrasah, Wakil Kepala percakapan antara dua orang atau lebih
Sekolah/madrasah, dan Guru. dimana terjadi proses tanya jawab.
Informan adalah subjek yang Teknik ini digunakan sebagai strategi
diperlukan untuk memperoleh penunjang prosedur pengumpulan data
informasi dalam peneltian ini. Oleh sebelumnya yakni observasi.
sebab itu, keberadaan dari subjek Sebelumnya, pertanyaan-
sangat diperlukan guna mendapatkan pertanyaan yang akan diajukan sudah
informasi-informasi atau rumusan disusun sedemikian rupa, agar saat
masalah yang telah disusun, atau data- dilapangan tidak terlihat kaku, tidak
data pendukung lainnya ketika berada terlihat belum siap untuk meneliti, tidak
dilapangan nanti. professional dan terhindar dari jadwal
C. Prosedur Pengumpulan Data penelitian yang bertele-tele. Pertanyaan
Salim dan Syahrum (2011:114) dalam wawancara disusun dimulai
menjelaskan, dalam penelitian kualitatif dengan pertanyaan-pertanyaan ringan
ini, prosedur pengumpulan data yang dan terbuka, hingga pada akhirnya
peneliti gunakan adalah sebagai berikut: menjurus secara tertutup dan
1. Observasi Berperanserta mendalam yakni menggali lebih jauh
(Observasi Participant) lagi mengenai fokus dan rumusan
Prosedur pengumpulan data masalah.
dengan menggunakan observasi 3. Studi Dokumentasi
dilakukan untuk mengamati obyek Salim dan Syahrum (2011:124),
penelitian, seperti sarana prasana yang menjelaskan, dalam hal prosedur
ada di sekolah/madrasah, sekelompok pengumpulan data studi dokumentasi,
orang,dan juga beberapa aktivitas suatu seluruh data dikumpulkan dan
sekolah/madrasah. ditafsirkan oleh peneliti. Dalam studi
Berdasarkan hal diatas, sebagai dokumentasi instrument ini disebut
pengamatan tahap awal, observasi instrument sekunder, yakni foto, catatan
dilakukan guna memudahkan peneliti dan dokumen yang berkaitan dengan
untuk menyesuaikan diri dilingkungan fokus penelitian.
sekolah/madrasah. peneliti akan D. Analisis Data
terlebih dahulu melihat lingkungan luar Sugiyono (2015:383)
sekolah/madrasah, kemudian menjelaskan, analisis data yang peneliti
dilanjutkan kedalam lingkungan gunakan adalah analisis data kualitatif
sekolah/madrasah. Setelahnya menurut Miles dan Huberman yang
bersosialisasi dengan masyarakat dilakukan secara interaktif melalui
sekolah/madrasah sesuai dengan subjek proses data reduction, data display, dan
penelitian juga dengan masyarakat verification.
sekolah lainnya yang tidak termasuk Hal senada juga disampaikan
kedalam subjek penelitian. Kemudian oleh Salim dan Syahrum (2011:148-50),
mengobservasi pelaksanaan kegiatan

6
yang dirangkum dalam penjelasan Untuk memperoleh pengakuan terhadap
berikut ini: hasil penelitian ini terletak pada
1. Reduksi Data (Data Reduction) keabsahan data yang telah
Reduksi data diartikan sebagai dikumpulkan. Berpedoman pada
proses pemilihan, pemusatan perhatian pendapat Lincoln & Guba, untuk
pada penyederhanaan, pengabstrakan mencapai kebenaran digunakan teknik
dan transformasi data kasar yang sebagai berikut:
muncul dari catatan-catatan tertulis di 1. Kredibilitas (Kepercayaan)
lapangan. Reduksi data berlangsung Pengecekkan kredibilitas atau
terus menerus selama penelitian derajat kepercayaan data perlu
berlangsung. dilakukan untuk membuktikan apakah
Dalam penelitian kualitatif, yang diamati oleh peneliti benar-benar
reduksi data berarti lebih sesuai dengan apa yang sesungguhnya
memfokuskan, menyederhanakan, dan terjadi secara wajar dilapangan.
memindahkan data mentah kedalam 2. Transferabilitas (Transferability)
bentuk yang lebih mudah dikelola. Tranferabilitas atau keteralihan
2. Penyajian Data (Data Display) dalam penelitian kualitatif dapat dicapai
Penyajian data adalah sebagai dengan cara “uraian rinci”. Untuk
sekumpulan informasi tersusun yang kepentingan ini peneliti berusaha
memberi kemungkinan adanya melaporkan hasil penelitiannya secara
penarikan kesimpulan dan pengambilan rinci. Uraian laporan diusahakan dapat
tindakan. Penyajian data berbentuk teks mengungkapkan secara khusus segala
naratif diubah menjadi berbagai bentuk sesuatu yang diperlukan oleh pembaca,
jenis matriks, grafiks, jaringan dan agar para pembaca dapat memahami
bagan. Semuanya dirancang guna temuan-temuan yang diperoleh.
menggabungkan informasi yang Penemuan itu sendiri bukan bagian dari
tersusun dalam suatu bentuk yang padu uraian rinci melainkan penafsirannya
dan mudah dimengerti untuk ditarik diuraikan secara rinci dengan penuh
menjadi kesimpulan. tanggung jawab berdasarkan kejadian-
3. Menarik Kesimpulan kejadian nyata.
(Verification) 3. Dependabilitas (Dependability)
Setelah data disajikan, maka Dalam penelitian ini,
proses selanjutnya adalah penarikan depandabilitas dibangun sejak dari
kesimpulan atau verifikasi data. Proses pengumpulan data dan analisis data
verifikasi dalam hal ini adalah tinjauan lapangan serta saat penyajian data
ulang terhadap catatan lapangan. laporan penelitian. Dependabilitas atau
Penarikan kesimpulan memberikan kebergantungan dilakukan untuk
informasi yang telah disusun dari hasil menanggulangi kesalahan-kesalahan
penelitian yang masih bersifat umum dalam konseptualisasi rencana
dan luas, sehingga dalam penyajiannya penelitian, pengumpulan data,
dapat dipahami secara lebih spesifik. inteprestasi temuan, dan pelaporan
E. Pemeriksaan atau Pengecekan hasil penelitian.
Keabsahan Data 4. Konfirmabilitas (Confirmability)
Salim dan Syahrum (2011:165) Konfirmabilitas identik dengan
menjelaskan, dalam penelitian kualitatif objektivitas penelitian atau keabsahan
faktor keabsahan data juga sangat deskriptif dan interpretative.
diperhatikan karena suatu hasil Pengauditan konfirmabilitas dalam
penelitian tidak ada artinya jika tidak penelitian ini dilakukan bersama-sama
mendapat pengakuan atau terpercaya. dengan pengauditan dependabilitas.

7
Perbedaannya, pengauditan 3) Mengelola Sekolah dengan
konfirmabilitas digunakan untuk manajemen yang kuat dan
menilai hasil penelitian, sedangkan profesional.
pengauditan dependabilitas digunakan 4) Sekolah yang unggul dalam
untuk menilai proses yang dilalui ilmu pengetahuan dan
peneliti dilapangan. teknologi dengan
BAB IV menggunakan multi media
TEMUAN PENELITIAN DAN dan multi metode
PEMBAHASAN B. Pembahasan
A. Temuan Penelitian 1. Pengelolaan pembiayaan
1. Profil Sekolah pendidikan di SD IT Bina Insan
Nama Sekolah : SDIT BINA INSAN Batang Kuis
Alamat : Jl. Nusa Indah Gg. Biaya pendidikan gratis di SD IT
Melati Desa Bina Insan Batang Kuis memang masih
Tanjung Sari mengalami kesulitan dalam
Kecamatan pelaksanaannya akan tetapi dalam hal
Batang Kuis. biaya sekolah sangat mengupayakan
Kelurahan: Desa seminimal mungkin menarik biaya dari
Tanjung Sari, orang tua atau wali siswa. Untuk biaya
Kecamatan: gratis 100% memang mustahil namun
Batang Kuis, disekolah ini merupakan sekolah yang
Kabupaten: Deli sangat beruntung karena selain dari
Serdang Provinsi: dana BOS yang sebenarnya masih
Sumatera Utara, sangat kurang sekolah juga mendapat
Kode Pos: 20372 kucuran dana dari pihak luar. Banyak
Status Sekolah : Swasta siswa SD IT Bina Insan Batang Kuis
NSS : 102070113141 mengkuti program yang dicanangkan
Tahun didirikan : Tahun 2013 oleh pemerintah sehingga biaya
Tahun Beroperasi : Tahun pendidikannnya dibantu dari biaya
2013 tersebut.
Akreditasi :A Dari segi pembiayaan
Tahun Akreditasi : 2018 operasional SD IT Bina Insan Batang
2. Visi dan Misi SD IT Bina Insan Kuis memiliki taksiran pembiayaan
Batang Kuis yang dialokasikan sebagai berikut:
a. Visi a. Kesejahteraan tenaga pendidik
Menjadi sekolah yang mendidik dan kependidikan:
siswa memiliki dasar aqidah, 1) Insentif tambahan bagi
berakhlak islami, berilmu dan tenaga administrasi di
mandiri sekolah dari Pemda per orang
b. Misi per bulan Rp 650.000,-
1) Mendidik dan meluluskan 2) Honor bagi guru untuk
siswa dengan keunggulan kelebihan jam mengajar dari
dalam kepribadian islami, sekolah 45.000/les
kemandirian, keterampilan, 3) Hadiah hari raya dari sekolah
dan keilmuan. untuk guru (per orang) 50%
2) Menyediakan sekolah unggul dari sebulan gaji, besaran
dengan SDM, sarana dan THR dilihat dari kualitas
prasarana berkualitas gurunya juga

8
4) Hadiah hari raya dari sekolah 4) Biaya sekolah untuk
untuk tenaga administrasi penyediaan bahan praktik
Sama seperti guru keterampilan per siswa per
5) Biaya yang dialokasikan dari tahun Rp 500.000,-
sekolah untuk pakaian 5) Biaya sekolah untuk
seragam guru per orang Rp. pengembangan kurikulum
250.000/orang muatan local dan
6) Biaya yang dialokasikan dari pengembangan diri (satu kali
sekolah untuk pakaian per tahun) Rp 500.000,-
seragam tenaga administrasi 6) Pembelian alat tulis kantor
per orang Rp. 250.000/orang Rp 2.800.000,- Per Triwulan
b. Peningkatan Profesi/Diklat d. Penilaian
1) Biaya khusus sekolah untuk 1) Biaya sekolah untuk ulangan
diklat peningkatan umum (teori) per siswa per
kemampuan professional tahun Rp 12.000.000,- 2
bagi guru per orang per tahun semester
100.000, biasanya 2) Biaya khusus untuk
disesuaikan dengan jenis pembelian buku raport siswa
diklatnya. Dan ini dinamakan baru per siswa 60 Siswa x Rp
uang transportasi atau 58.000,-Rp. 3.480.000
makan. e. Pemeliharaan dan penggantian
2) Biaya diklat bagi kepala 1) Biaya sekolah untuk
sekolah per orang per tahun perawatan bangunan sekolah
Disesuaikan per tahun dari Dana Bos
3) Biaya diklat bagi tenaga 2) Biaya sekolah untuk
administrasi sekolah per perawatan perabot kantor
orang per tahun Disesuaikan per tahun Rp 10.000.000,-
4) Biaya sekolah untuk 3) Biaya sekolah untuk
pelaksanaan kegiatan penggantian alat
KKG/MGMP per guru per keterampilan yang rusak per
tahun Rp 300.000,- per tahun Rp 2.000.000,-
semester. 4) Biaya sekolah untuk
5) Biaya sekolah untuk penggantian buku pelajaran
pelaksanaan kegiatan MKKS yang rusakpertahun Rp
per tahun Rp 300.000,- Per 80.000.000,-
bulan 5) Rehap tempatibadah Rp
c. Penyelenggaraan KBM 20.000.000,-
1) Biaya sekolah untuk 6) Pembangunan fasilitas
penyediaan buku bahan ajar olahraga Rp 1.200.000,-
per siswa per tahun Rp 7) Pembangunan ruang
150.000.000,- perpustakaan Rp 6.000.000,-
2) Biaya sekolah untuk f. Kesiswaan
penyediaan bahan praktikum 1) Biaya sekolah untuk
IPA per siswa per tahun Rp pembinaan pramuka tingkat
20.000.000,- sekolah Rp 300.000,-
3) Biaya sekolah untuk 2) Biaya sekolah untuk
penyediaan bahan praktik IPS pembinaan olahraga tingkat
per siswa per tahun Rp sekolah Rp 300.000,-
1.000.000,-

9
3) Biaya sekolah untuk 2) Biaya untuk pembelian
pembinaan kesenian tingkat Perabot per tahun Rp
sekolah Rp 300.000,- 3.200.000,-
4) Biaya sekolah untuk Administrasi biaya pendidikan
pelaksanaan Porseni tingkat dipegang oleh bendahara BOS,
sekolah Rp 300.000,- bendahara BOS disini juga mengelola
5) Biaya sekolah untuk pemasukan dari siswa yang mendapat
pelaksanaan Cerdas Cermat bantuan dari pemerintah selain BOS.
tingkat sekolah Rp 300.000,- Seharusnya biaya tersebut bisa diambil
6) Biaya sekolah untuk sendiri oleh orang tua siswa, akan tetapi
pelaksanaan Olimpiade sains untuk mempermudah pencairan maka
tingkat sekolah Rp 300.000,- dibantu oleh pihak sekolah. Hal ini juga
7) Biaya pembinaan KIR per sebagai tindak lanjut agar dana tersebut
tahun Gratis benar untuk kepentingan biaya
8) Biaya untuk penyelenggaraan pendidikan anak didik.
Peringatan hari raya besar Penerimaan dana bantuan dari
per tahun Rp 3.000.000,- luar membantu sekolah dalam
9) Biaya sekolah untuk kegiatan mencanangkan program sekolah
Pesantren kilat per siswa Rp walaupun pada kenyataanya sekolah
50.000,- belum bisa benar-benar menggratiskan
10)Biaya sekolah untuk kegiatan secara menyeluruh, akan tetapi
orientasi siswa baru Rp setidaknya bisa mengurangi penarikan
250.000,- kepada wali murid. Orang tua atau wali
11)Beasiswa dari Depdiknas per murid di SD IT Bina Insan Batang Kuis
siswa per tahun (BOS Pusat) tergolong pada tingkat ekonomi
Rp 800.000,- Per siswa menengah kebawah sehingga untuk
Dari segi pembiayaan Investasi masalah biaya pendidikan jika ada
SD IT Bina Insan Batang Kuis memiliki iuran-iuran maka akan sangat sulit.
taksiran pembiayaan yang dialokasikan Disini guru atau bendahara harus bisa
sebagai berikut: memanejemen keungan yang masuk
a. Sarana Prasarana agar bisa dibagi-bagi di berbagai
1) Biaya untuk pembangunan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
ruang kelas baru Rp sekolah.
150.000.000 Manajemen keuangan yang ada
2) Biaya untuk pembangunan disekolah ini disesuaikan sedemikian
ruang Tata Usaha Rp rupa dengan memperhatikan tingkat
50.000.000 ekonomi wali murid. Tingkat ekonomi
3) Biaya untuk pembangunan menengah tidak begitu keberatan ketika
ruang Kepala Sekolah Rp diminta iuran untuk beli buku pelajaran
50.000.000 maupun buku ciri khusus agama dan
4) Biaya untuk pembangunan buku buku yang lainya. Akan tetapi
ruang Ibadah 100.000.000 semua itu berbanding terbalik dengan
5) Biaya untuk pembangunan wali murid yang masih rendah
kamar kecil/WC 50.000.000 pendapatannya, sudah bisa dipastikan
b. Buku dan Alat saat pengambilan raport baik raport
1) Biaya untuk pembelian buku UTS maupun UAS tetap saja
Teks Utama per tahun Rp memerlukan perhatian khusus karena
80.000.000,- untuk biaya hidup saja masih kurang.

10
Dukungan setiap komponen termasuk pembangunan pendidikan
masyarakat atas setiap program yang merata dan bermutu di Indonesia.
pembangunan di bidang pendidikan Dalam melaksanakan anggaran
adalah merupakan modal dasar yang pendidikan harus sesuai dengan sasaran
tidak ternilai haganya. Sehingga, dengan yang tepat dan sesuai dengan sumber
dukungan penuh dari setiap komponen daya-sumbar daya yang diperoleh. Biaya
masyarakat itu, partisipasi masyarakat pendidikan yang didapat dari sumber-
di dalam ikut membangun peradaban sumber dana kemudian dipergunakan
pendidikan bergerak secara otomatis. dan dialokasikan sesuai dengan
2. Faktor yang menjadi fokus dalam kebutuhan dan kegiatan sekolah. Dalam
mengelola pembiayaan mengalokasikan dana pendidikan, SD IT
pendidikan di SD IT Bina Insan Bina Insan Batang Kuis biasanya
Batang Kuis memperhatikan komponen-komponen
Ada beberapa faktor yang siswa, guru, dan ruang belajar. Selain itu
menjadi fokus SD IT Bina Insan Batang ada juga pengalokasian dana
Kuis dalam mengelola pembiayaannya, berdasarkan bobot-bobot tujuan
diantaranya: pendidikan, berdasarkan tingkat angka
a. Pelaksanaan Anggaran partisipasi siswa, dan berdasarkan
Pendidikan rumus-rumus alokasi keuangan.
Mekanisme pembiayaan Untuk mengalokasikan dana
pendidikan sekolah negeri di Indonesia kepada siswa biaa digunakan cara yang
mengalami perubahan seiring dengan paling mudah yaitu berdasarkan
pelaksanaan kebijakan desentralisasi perhitungan siswa dari awal tahun,
dan otonomi daerah. Selain melalui tengah tahun dan akhir tahun. Cara
mekanisme dana perimbangan, alokasi seperti ini sering digunakan dalam
dana pusat ke daerah juga dilakukan pengalokasian dana karena dianggap
melalui mekanisme pelaksanaan paling mudah, karena mudahnya sering
dekonsentrasi dan tugas pembantuan. menimbulkan ketidak akuratan data.
Pemerintah provinsi selain Untuk menutupi kekurangan itu cara
melaksanakan tugas desentralisasi, yang digunakan adalah menghitung
sekaligus juga melaksanakan tugas jumlah rata-rata siswa setiap hari untuk
dekonsentralisasi yang secara mengetahui siswa yang putus sekolah
operasional dilakukan oleh dinas dan yang tidak masuk. Sehingga
(teknis) provinsi. Anggaran pelaksanaan memudahkan dalam pentatausahaan
dekonsentralisasi merupakan bagian dan pelaporannya yang bisa dikerjakan
dari APBN yang disalurkan melalui secara tahunan, bulanan, dan mingguan.
gubernur oleh departemen/lembaga Sedangkan pengalokasian dana
pemerintah non-departemen terkait. bagi para guru perlu memperhatikan
Saat ini peran pemerintah pusat karakteristik dari tiap-tiap guru, karena
dalam pendanaan pembangunan secara guru yang ada itu bermacam-macam
umum masih besar, hal ini terlihat dari berdasarkan latar belakang
besarnya proporsi belanja APBN yang pendidikannya, kehliannya baik guru
menjadi tanggungjawab pemerintah kelas atau guru mata pelajaran, menurut
pusat yang tercermin dari besarnya tempat tugs di kota atau di desa.
belanja pemerintah pusat. Pemerintah Pengalokasian dana pendidikan untuk
pusat masih akan tetap berperan dalam guru ini memiliki dampak terhadap
menentukan dan mewujudkan rasio siswa yang terkadang hasilnya
pembangunan pada umumnya, negative. Oleh sebab itu hal-hal yang

11
berkaitan dengan karakteristik guru ini perlu diperhatikan dengan baik,
hrus dicermati betul. karena hal ini sangat berguna dalam
Manajemen sekolah berusaha rangka pembuatan kebijakan dan
mengacu konsep Manajemen Berbasis pengambilan keputusan yang
Sekolah (MBS) dalam mengelola berhubungan dengan pengguna
sekolah, menurut UU No. 20 Tahun 2003 anggaran pendidikan.
tentang sistem pendidikan nasional Dalam hal penatausahaan
pada bagian penjelasan pasal 51 ayat 1, anggaran pendidikan setidaknya ada
MBS didefinisikan sebagai “bentuk dua hal penting yang harus dilakukan
otonomi manajemen pendidikan pada yaitu; pendataan dan pelaporan
satuan pendidikan dalam halini kepala keuangan pendidikan, dan pembukuan
sekolah atau madrasah dan guru pelaksanaan anggaran pendidikan.
dibantu oleh komite sekolah atau Dalam memproses data
madrasah dalam mengelola kegiatan keuangan pendidikan hal yang perlu
pendidikan”. Tilaar berpendapat bahwa dilakukan adalah pencatatan,
inti dari MBS adalah partisipasi pengelompokan, dan pengiktisaran.
masyarakat (dalam Irawan, 2004). Pencatatan trnsaksi yang dimaksud
Dalam peraturan pemerintah nomor 19 adalah pengumpulan data secara
Tahun 2005 Pasal 49 tentang standar kronologis yang kemudian akan
pengelolaan satuan pendidikan digolong-golongkan kedalam kategori
disebutkan: (1) pengelolaan satuan tertentu agar penyajian dapat
pendidikan pada jenjang pendidikan diringkaskan. Misalnya upah guru dan
dasar dan menengah menerapkan para staf digolongkan dalam sebuah
manajemen berbasis sekolah yang rubric khusus “gaji pegawai”. Apabila
ditunjukkan dengan kemandirian, telah digolongkan maka selanjutnya
kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan harus disajikan dalam bentuk laporan
akuntabilitas. bertabel, diagram, dan paiye, agar orang
Temuan lain dalam penelitian ini lain dapat menbaca informasi yang
adalah selain melibatkan para guru disajikan.
manajemen sekolah juga melibatkan SD IT Bina Insan Batang Kuis
komite atau dewan sekolah dalam melakukan data keuangan pendidikan
menyusun rencana anggaran dengan baik data yang sudah dicatat,
pendapatan dan belanja sekolah dikelompokkan, dan diikhtisarkan
(RAPBS) sebelum diajukan pada Dinas dilaporkan kepada pihak-pihak yang
Pendidikan untuk mendapatkan terkait. Pelaporan harus dilaksanakan
pengesahan sebelum akhirnya diajukan sesuai dengan peraturan perundang-
pada pemerintah kota Malang untuk undangan yang berlaku. Bisanya agar
mendapatkan alokasi pembiayaan. laporan keuangan berguna dalam
proses pengambilan keputusan, maka
b. Penatausahaan Anggaran laporan tersebut harus dianalisis dan
Pendidikan diinterpretasikan. Analisis laporan
Penatausahan keuangan keuangan merupakan kegiatan
pendidikan adalah kegiatan pencatatan menghubungkan angka-angka yang
transaksi keluar masuknya uang yang terdapat dalam laporan keuangan pada
digunakan untuk membiayai program angka lain.
pendidikan dengan maksud agar Kemudaian hal kedua yang
diperoleh informasi tentang berkaitan dengan pembukuan
pengelolaan anggaran pendidikan yang pelaksanaan pendidikan harus dijalani
dapat dipertanggungjawabkan. Kegiatan dengan baik setelah melakukan

12
pendataan dan pelaroran keuangan. pengawasan keuangan pendidikan
Kegiatan pembukuan adalah kegiatan ditujukan pada kondisi ril dari kinerja,
yang berkaitan dengan pelaksanaan informasi yang tepat untuk bahan
teknis akuntansi yaitu melakukan pelapran kepada pihak yang berwenang
pencatatan, penggolongan, dan melakukan pengambilan kebijaksanaan,
pengiktisaran berbagai macam monitoring, evaluating, dan reporting
transaksi-transaksi keuangan yang menjadi focus utama dalam proses
beredar. Selain berhubungan dengan pengawasan sekolah kita.
pencatatan akuntansi juga bergelut Pengawasan penggunaan
dengan melakukan pemerikasaan, anggaran pendidikan merupakan
penyusunan laporan, penafsiran laporan kegiatan untuk mengamankan rencana,
dan lain-lain. program, dan keputusan-keputusan
c. Pengawasan Anggaran yang telah dibuat dan sedang
Pendidikan dilaksanakan di bidang pendidikan. Oleh
Dalam sebuah manajemen sebab itu pengawasan penggunaan
manapun tidak akan pernah lepas anggaran pendidikan juga dapat
dengan pengawasan atau yang kita dikatakan sebagai suatu proses untuk
kenal dengan controlling. Secara istilah menetapkan suatu pekerjaan yang
pengawasan ini bermakna suatu sedang dan telah dikerjakaan,
kegiatan melihat, memerhatikan, menilainya, mengoreksinya dengan
memonitor, memeriksa, menilai, dan maksud agar pelaksaanaan pekerjaan
melaporkan pelaksaanan dari sebuah sesuai dengan rencana awal.
program yang telah dicanangkan untuk d. Pertanggungjawaban Keuangan
melihat ketercapaian tujuan yang sudah Pendidikan
ditetapkan sebelumnya. Dalam Dalam pengolahan keuangan
kaitannya dengan pengawasan pendidikan tidak akan terlepas dari
penggunaan dana pendidikan dapat pembuatan pertanggungjawaban
diartikan dengna memperhatikan, keuangan pendidikan, yang dimaksud
melihat, menilai, dan melaporkan dengan pertanggungjawaban keuangan
penggunaan anggaran pendidikan yang pendidikan adalah aktivitas membuat
telah dialokasikan untuk membiayai laporan keuangan dari kegiatan
program-program pendidikan agar pengelolaan keunangan pendidikan
anggaran yang dialokasikan tersebut yang disusun setelah semua bukti
digunakan sesuai dengan semestinya, pengeluaran diuji kebenarannya sesuai
dan program pendidikan dapat berjalan dengan ketentuan peraturan
secara baik, efesian, dan efektif. perundang-undangan yang berlaku, dan
SD IT Bina Insan Batang Kuis disajikan untuk atasan langsung
mengatakan, agar pengawasan bendaharawan atau untuk instansi yang
keuangan pendidikan kita mendapat terkait.
hasil yang diinginkan, maka Kegiatan pertanggungjawaban
pengawasan tersebut harus dijalani keuangan pendidikan yang dilakukan
dengan baik secara sistematik dan oleh SD IT Bina Insan Batang Kuis
sistematis muali dari kegiatan adalah dengan dengan mengecek
memonitor, memeriksa, menilai, dan keabsahan bukti pengeluaran,
melaporkan. Pengawasan dana keabsahan itu harus memiliki
pendidikan tidak dapat dilakukan komponen berikut; nama instansi, nama
dengan setengah-setengan namun ia yang berhak menerima pembayaran,
harus dilakukan secara total. Pola uraian pembayaran, jumlah uang yang
pengawasan yang digunakan dalam dibayar, tahun anggaran dan mata

13
anggaran, bea materai temple. Biaya pendidikan gratis di SD IT
Sebenarnya masih banyak sekali hal Bina Insan Batang Kuis memang masih
yang terkait dengan mengalami kesulitan dalam
pertanggungjawaban keuangan pelaksanaannya akan tetapi dalam hal
pendidikan, hal ini dianggap penting biaya sekolah sangat mengupayakan
karena jika tidak ada pelaporan seminimal mungkin menarik biaya dari
pertanggungjawaban maka bisa jadi orang tua atau wali siswa.
akan terjadi penyimpangan- Penerimaan dana bantuan dari
penyimpangan penggunaan keuangan luar membantu sekolah dalam
yang ada, tutup kepala SD IT Bina Insan mencanangkan program sekolah
Batang Kuis. walaupun pada kenyataanya sekolah
Kepala sekolah wajib belum bisa benar-benar menggratiskan
menyampaikan laporan di bidang secara menyeluruh, akan tetapi
keuangan terutama mengenai setidaknya bisa mengurangi penarikan
penerimaan dan pengeluaran keuangan kepada wali murid.
sekolah. Pengevaluasian dilakukan Manajemen keuangan yang ada
setiap triwulan atau per semester. Dana disekolah ini disesuaikan sedemikian
yang digunakan akan dipertanggung rupa dengan memperhatikan tingkat
jawabkan kepada sumber dana. Jika ekonomi wali murid. Tingkat ekonomi
dana tersebut diperoleh dari orang tua menengah tidak begitu keberatan ketika
siswa, maka dana tersebut akan diminta iuran untuk beli buku pelajaran
dipertanggung jawabkan oleh kepala maupun buku ciri khusus agama dan
sekolah kepada orang tua siswa. Begitu buku buku yang lainya.
pula jika dana tersebut bersumber dari SD IT Bina Insan Batang Kuis
pemerintah maka akan dipertanggung masih dalam proses bagaimana agar
jawabkan kepada pemerintah. siswa itu atau wali murid tidak merasa
Pengelola anggaran sekolah keberatan untuk menyekolahkan
biasanya adalah kepala sekolah, tetapi anaknya di sini dengan berbagai
bisa juga guru berpengalaman (senior) bantuan.
atau anggota komite sekolah. Disekolah- 2. Faktor yang menjadi fokus dalam
sekolah yang lebih besar, mungkin ada mengelola pembiayaan
pihak lain yang bertanggung jawab pendidikan di SD IT Bina Insan
dalam pengelolaan sebagian anggaran. Batang Kuis.
Hasil analisis kebutuhan secara Ada beberapa faktor yang
logis diklasifikasikan ke dalam menjadi fokus SD IT Bina Insan Batang
kelompok staf, materi kurikulum, Kuis dalam mengelola pembiayaannya,
barang, jasa, pemeliharaan bangunan, diantaranya:
dsb. Pengelola anggaran sekolah a. Pelaksanaan Anggaran
diharapkan membelanjakan uang sesuai Pendidikan
alokasi dana yang direncanakan. Setiap b. Penatausahaan Anggaran
perubahan anggaran harus disetujui Pendidikan
oleh komite sekolah bila memang harus c. Pengawasan Anggaran
ada perubahan dalam tahun berjalan. Pendidikan
BAB V d. Pertanggungjawaban Keuangan
PENUTUP Pendidikan
A. Kesimpulan B. Saran
1. Pengelolaan pembiayaan SD IT Bina Insan Batang Kuis
pendidikan di SD IT Bina Insan harus lebih meningkatkan lagi sistem
Batang Kuis. pelayanan pendidikannya.

14
Memanajemen keuangan yang Kesuma, DP. Indah. 2018. Strategi
digunakan dalam pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Pembiayaan
Belajar Mengajar. Dan mencari banyak Pendidikan dalam
donatur guna menyehatkan keuangan Meningkatkan Sarana
pendidikan di sekolah tersebut agar Prasarana di Madrasah
dapat melaksanakan KBM dengan Ibtidaiyah Swasta Karya
efektif dan efesien. Pembangunan Puruk Cahu
Kabupaten Murung Raya
DAFTAR PUSTAKA Kalimantan Tengah. Malang:
Tesis Pascasarjana UIN Maulana
Akdon, dkk. 2015. Manajemen Malik Ibrahim.
Pembiayaan Pendidikan. Mesiono. 2012. Manajemen dan
Bandung: Remaja Rosdakarya Organisasi. Bandung: Citapustaka Media
Arwildayanto, dkk. 2017. Manajemen Perintis.
Keuangan dan Pembiayaan Saifulloh, Moh. 2012. Strategi
Pendidikan. Bandung: Widya Peningkatan Mutu Pendidikan di
Padjadjaran. Sekolah. Jurnal Sosial
Budaya, Budi. ___. Manajemen Humaniora. Vol. 5, No. 2. 206-
Pembiayaan Pendidikan pada 218.
Sekolah Dasar yang Efektif. Salim dan Syahrum. 2011. Metode
Jurnal Ilmiah Universitas Penelitian Kualitatif. Bandung:
Wisnuwardhana Malang. Vo. 18, Citapustaka Media.
No. 1. 42-59. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
Fironika KD, Rida. ___. Pembiayaan Kombinasi (Mixed Methods).
Pendidikan di Indonesia. Jurnal Bandung: Alfabeta.
Ilmiah Pendidikan Dasar: Suhardan, Dadang, dkk. 2014. Ekonomi
Universitas Islam Sultan Agung. dan Pembiayaan Pendidikan.
43-65. Bandung: Alfabeta.
Hadijaya, Yusuf. 2012. Administrasi Usman, Ainul Mardiyah, dkk. 2017.
Pendidikan. Medan: Perdana Pengelolaan Pembiayaan
Publishing. Pendidikan Pada SMP Negeri 19
Hadijaya, Yusuf. 2013. Menyusun Percontohan Banda Aceh. Jurnal
Strategi Berbuah Kinerja Magister Administrasi
Pendidik Efektif. Medan: Pendidikan: Universitas Syiah
Perdana Publishing. Kuala. Vol. 5, No. 4. 235-240.
Handoko, T. Hani. 2009. Manajemen.
Yogyakarta: BPFE.

15

Anda mungkin juga menyukai