BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca lebih mengerti tentang Tujuan,
Bidang, serta Pendekatan Manajemen Bimbingan Dan Konseling . Kemudian memotivasi
sumber daya manusia agar kegiatan bimbingan dan konseling mencapai tujuan serta
mengevaluasi kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengetahui apakah semua layanan
sudah dilaksanakan dan mengetahui bagaimana hasilnya.
C. Rumusan Masalah
1. Apa tujuan manajemen bk ?
2. Apa saja bidang manajemen bk ?
3. Apa saja pendekatan dalam manajemen bk ?
4. Apa fungsi manajemen bk ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen bimbingan dan konseling bertujuan untuk mengembangkan diri konseli (peserta
didik) secara efektif dan efesien. Setiap organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai, untuk
mencapainya maka diperlukan adanya kegiatan manajemen sehingga tujuan dapat dicapai
secara efektif dan efesien. Sugiyo (2012: 27) menyatakan bahwa jika tujuan manajemen
dilakukan secara sistematis maka akan mencapai hasil yang produktif, berkualitas, efektif dan
efesien. Kegiatan manajemen bimbingan dan konseling dikatakan produktif apabila dapat
menghasilkan keluaran baik secara kualitas dan kuantitas. Efektif berarti kesesuaian antara hasil
yang dicapai dengan tujuan, keefektifan dari layanan bimbingan dan konseling adalah melihat
dari ketercapaian layanan bimbingan dan konseling yaitu konseli mampu mengembangkan
dirinya secara optimal. Sedangkan efesien apabila kesesuaian antara sumber daya dengan
keluaran atau penggunaan sumber dana yang minimal dapat dicapai tujuan yang diharapkan.
Tujuan manajemen bimbingan dan konseling dalam aspek akademik (belajar) antara lain :
1) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar positif,
2) Memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat,
3) Memiliki ketrampilan belajar yang efektif,
4) Memiliki ketrampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan,
5) Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
3
menyatakan bahwa fungsi manajemen bimbingan dan konseling terdiri dari planning
(perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (pelaksanaan), dan controlling
(pengendalian). Keempat fungsi ini merupakan sistematika dari manajemen bimbingan dan
konseling.
Manfaat dari perencanaan program bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut:
1) Adanya kejelasan arah pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
2) Adanya kemudahan mengontrol dan mengevaluasi kegiatan bimbingan yang dilakukan.
3) Terlaksananya program kegiatan bimbingan secara lancar, efektif dan efesien.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Fungsi pengorganisasian menurut Ahmad Juntika Juntika, pengorganisasian program
bimbingan dan konseling adalah upaya melibatkan orang-orang ke dalam organisasi bimbingan
di sekolah serta upaya melakukan pembagian kerja antara anggota organisasi bimbingan dan
4
konseling di sekolah, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengorganisasian adalah upaya
mengatur tugas orang-orang dalam suatu organisasi secara tepat dan menjaga hubungan antar
orang tersebut, sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan.
3. Actuating (pelaksanaan)
Pelaksanaan menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang lain
dalam suatu organisasi. Artinya pelaksanaan merupakan upaya dalam mewujudkan perencanaan
menjadi kenyataan dengan berbagai pengarahan.
4. Controlling (pengendalian)
Evaluasi terkait dengan bagaimana mengawasi dan mensupervisi kegiatan bimbingan
dan konseling, apakah pelaksanaan bimbingan dan konseling sesuai dengan program yang telah
dibuat, maka dapat disimpulkan evaluasi adalah kegiatan pemantauan, pengontrolan, penilaian,
pelaporan dan tindak lanjut dari setiap rencana kegiatan bimbingan dan konseling terhadap
tujuan yang ditetapkan. pengendalian atau evaluasi program bimbingan dan konseling
digunakan untuk:
(a) menciptakan koordinasi dan komunikasi dengan seluruh petugas bimbingan dan konseling;
(b) mendorong petugas bimbingan dan konseling untuk melaksanakan tugasnya; dan
(c) memperlancar dan mengefektivitaskan pelaksanaan program yang telah direncanakan
5
2. Manajemen kurikulum; menangani pengembangan kurikulum sekolah mulai dari penyiapan
kalender pendidikan sekolah, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sampai dengan
evluasi pembelajaran.
7. Manajemen layanan khusus sekolah; Manajemen layanan khusus sekolah ini memfokuskan
penanganannya pada maslah-masalah yang berkaitan dengan kebutuhan khusus siswa, seperti
Bk, pusat Sumber belajar, Layanan bantuan Kebahasaan bagi sekolah bilingual, poliklinik,
UKS, kafetaria/warung, Asrama, transportasi dan lain-lain. Layanan ini juga dari perencanaan,
pengadaannya, pemanfaatannya, sampai dengan evaluasinya.
9. Manajemen perkantoran (tata usaha) sekolah; menangani fasilitasi dan sirkulasi seluruh
kebutuhan administrasi dan manajemen sekolah secara operasional, seperti surat-menyurat,
perijinan, dan masalah lainnya yang berkaitan dengan dokumentasi sekolah
2. Pendekatan Keprilakuan
Pendekatan ini, sering disebut pendekatan hubungan manusiawi, Pendekatan
keprilakuan menekankan pentingnya kooperasi dan moral karyawan.
3. Pendekatan Kuantitatif
Menurut pendekatan kuantitatif, masalah-masalah manajemen dapat dirumuskan dan
dijabarkan dalam berbagai bentuk model matematis, dan kemudian dianalisa serta dipecahkan
dengan menggunak an berbagai teknik atau metode kuantitatif untuk memperole h hasil
optimum. Pendekatan ini menganalisis masalah-masalah manajemen secara logik dan
mengembangkan berbagai alternatif keputusan pamecahan nya.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen bimbingan dan konseling bertujuan untuk mengembangkan diri
konseli (peserta didik) secara efektif dan efesien. Kegiatan manajemen bimbingan dan
konseling dikatakan produktif apabila dapat menghasilkan keluaran baik secara kualitas dan
kuantitas. Manajemen bisa berhasil bila dalam pengelolaan fungsi-fungsi dari manajemen dapat
dioperasionalisasikan atau dapat dilakukan dengan baik dan sistematik, serta menerapkan
bidang dan pendekatan dalam manajemen bimbingan dan konseling di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA