MK. DASAR-DASAR
BIMBINGAN DAN KONSELING
SKOR NILAI :
NIM : 1203111148
NOVEMBER, 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena telah memberikan rahmat serta
karuniaNya kepada saya, sehingga saya mampu menyelesaikan tugas Mini Riset (MR) ini.
Tugas ini dibuat semestinya untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Dasar-Dasar
Bimbingan dan Konseling yang diampu oleh Ibu Armitasari S.Pd, M.Pd.
Mini Riset ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan serta wawasan
dalam berpikir maupun bertingkah laku khususnya dalam melihat perkembangan dan
menerapkan Bimbingan dan Konseling di sekolah dan di kehidupan sehari-hari. Saya
menyadari bahwa tugas Mini Riset ini masih jauh dari kata sempurna, jika di dalam tugas ini
terdapat banyak kekurangan maupun kesalahan dalam penulisan saya mohon maaf. Karena itu
saya sangat menerima kritik dan saran dari para pembaca yang sifatnya membangun guna
menyempurnakan tugas ini. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Penulis
1203111148
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Secara umum bimbingan dan konseling telah memiliki kedudukan yang sangat kuat.
Setiap lembaga pendidikan selayaknya memiliki unit bimbingan dan konseling dalam upaya
optimalisasi potensi pendidikan. Bimbingan konseling merupakan serangkaian program
layanan yang diberikan kepada peserta didik agar mereka mampu berkembang lebih baik.
Bimbingan konseling dilaksanakan disekolah-sekolah mulai dari tingkat dasar, bahkan pra
sekolah sampai dengan tingkat tinggi.
Bimbingan dan konseling ada untuk menolong pelajar memahami berbagai pengalaman
diri, peluang yang ada serta pilihan yang terbuka untuk mereka dengan menolong mereka
mengenal, membuat interpretasi dan bertindak terhadap kekuatan sendiri, dan bersumber dari
diri mereka dan bertujuan untuk mempercepat perkembangan diri pelajar. Seorang konselor
dalam pelayanan bimbingan dan konseling merupakan pekerjaan profesional, oleh sebab itu
praktiknya harus mengikuti asas-asas, dan landasan-landasan tertentu.
Berdasarkan latar belakang masalah, masalah yang muncul dapat diidentifikasi sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui dan mengevaluasi palayanan yang dilakukan guru BK dalam masa
pandemi ini.
2. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah dasar-dasar bimbingan dan konseling
3. Untuk mengetahui permasalahan yang dialami siswa/i SMAN 1 Dolok Batunanggar
dan SMAS Bintang Timur Pematang Siantar dalam bersekolah selama masa pandemi
ini.
1.6 Manfaat Penelitian
LANDASAN TEORI
Bimbingan konseling adalah memandirikan individu atau suatu proses usaha yang
diberikan konselor untuk memfasilitasi/ membantu konseli/individu agar mampu
mengembangkan potensi atau mengatasi masalah (Setiawati, 2009: 72). Artinya adalah Proses
bimbingan konseling melibatkan manusia dan kemanusiaanya sebagai totalitas, menyangkut
segenap potensi dan kecenderungannya, perkembangannya, dinamika kehidupannya,
permasalahanpermasalahannya, dan interaksi dinamis antara berbagai unsur yang ada. Dalam
penyelenggaraan pendidikan peristiwa bimbingan setiap kali dapat terjadi yaitu guru
membimbing murid-muridnya, baik melalui kegiatan pengajaran maupun non pengajaran.
1. Asas kerahasiaan (kunci dalam bimbingan konseling): artinya segala sesuatu yang
di bicarakan klien kepada konselor tidak boleh disampaikan kepada orang lain,
sehingga akan mendapat kepercayaan dari semua pihak.
2. Asas kesukarelaan: artinya proses bimbingan konseling berlangsung atas dasar
sukarela/tidak ada paksaan.
3. Asas keterbukaan: artinya klien berbicara sejujur mungkin tentang dirinya
sehingga penelaahan serta pengkajian berbagai kekuatan dan kelemahan dapat
dilaksanakan.
4. Asas kekinian: artinya masalah individu yang di tanggulangi adalah masalah-
masalah yang sedang di rasakan, konselor juga tidak boleh menunda-nunda
pemberian bantuan.
5. Asas kemandirian: artinya pelayanan bimbingan konseling bertujuan menjadikan
si terbimbing dapat berdiri sendiri/ mandiri setelah dibantu.
6. Asas kegiatan: artinya klien melakukan sendiri kegiatan dalam mencapai tujuan
bimbingan konseling. Konselor hendaklah membangkitkan semangat klien untuk
melaksanakan kegiatan yang diperlukan dalam penyelesaian masalah.
7. Asas kedinamisan: artinya usaha pelayanan bimbingan konseling menghendaki
terjadinya perubahan pada klien.
8. Asas keterpaduan: artinya pelayanan dan bimbingan konseling berusaha
memadukan berbagai aspek kepribadian klien agar seimbang, serasai dan terpadu.
9. Asas kenormatifan: artinya usaha bimbingan konseling tidak boleh bertentangan
dengan norma-norma yang berlaku.
10. Asas keahlian: artinya usaha bimbingan konseling perlu dilakukan secara teratur
dan sistematik dengan menggunakan prosedur, teknik dan alat (instrumentasi
bimbingan konseling) yang memadai.
11. Asas alih tangan: artinya jika konselor sudah mengerahkan segenap
kemampuannya untuk membantu individu, namun individu belum dapat terbantu
sebagaimana yang di harapkan, maka konselor dapat mengirim individu tersebut
kepada petugas/badan yang lebih ahli.
12. Asas tutwuri handayani menuntut agar pelayanan bimbingan konseling tidak hanya
dirasakan pada waktu klien mengalami masalah dan menghadap konselor saja,
namun diluar hubungan proses bantuan bimbingan konseling pun hendaknya
dirasakan adanya manfaatnya pelayanan bimbingan konseling itu.
C. Arah Pelayanan Bimbingan Konseling
a. Pelayanan Dasar
Pelayanan mengarah kepada terpenuhinya kebutuhan siswa yang paling
elementer, yaitu kebutuhan makan dan minum, udara segar, dan kesehatan, serta
kebutuhan hubungan sosio-emosional. Orang tua, guru dan orang-orang yang dekat
(significant persons) memiliki peranan paling dominan dalam pemenuhan kebutuhan
dasar siswa. Dalam hal ini, Guru BK atau Konselor pada umumnya berperan secara
tidak langsung dan mendorong para significant persons berperan optimal dalam
memenuhi kebutuhan paling elementer siswa.
b. Pelayanan Pengembangan
Pelayanan untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan tahap-
tahap dan tugas-tugas perkembangannya. Dengan pelayanan pengembangan yang
cukup baik siswa akan dapat menjalani kehidupan dan perkembangan dirinya dengan
wajar, tanpa beban yang memberatkan, memperoleh penyaluran bagi pengembangan
potensi yang dimiliki secara optimal, serta menatap masa depan dengan cerah. Upaya
pendidikan pada umumnya merupakan pelaksanaan pelayanan pengembangan bagi
peserta didik. Dalam hal ini, pelayanan BK yang dilaksanakan oleh Guru BK atau
Konselor selalu diarahkan dan mengacu kepada tahap dan tugas perkembangan siswa.
c. Pelayanan Teraputik
Pelayanan untuk menangani pemasalahan yang diakibatkan oleh gangguan
terhadap pelayanan dasar dan pelayanan pengembangan, serta pelayanan pemi natan.
Permasalahan tersebut dapat terkait dengan kehidupan pribadi, kehidupan sosial,
kehidupan keluarga, kegiatan belajar, karir. Dalam upaya menangani permasalahan
peserta didik, Guru BK atau Konselor memiliki peran dominan. Peran pelayanan
teraputik oleh Guru BK atau Konselor dapat menjangkau aspek-aspek pelayanan
dasar, pelayanan pengem-bangan, dan pelayanan peminatan.
e. Pelayanan Diperluas
Pelayanan dengan sasaran di luar diri siswa pada satuan pendidikan, seperti
personil satuan pendidikan, orang tua, dan warga masyarakat lainnya yang semuanya
itu terkait dengan kehidupan satuan pendidikan dengan arah pokok terselenggaranya
dan suskesnya tugas utama satuan pendidikan, proses pembelajaran, optimalisasi
pengembangan potensi siswa.
2.2 Kerangka Berpikir
METODE SURVEY
Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Dolok Batunanggar dan SMAS Bintang Timur
Pematang Siantar secara online.
Waktu penelitian ini terbagi menjadi dua tahap yaitu tahap persiapan (survey) dan tahap
pengumpulan data dan pengecekan data sampai pada membuat laporan penelitian. Tahap
persiapan dilakukan pada hari Rabu, 11 November 2020. Sedangkan tahap pengumpulan data
dilakukan pada hari Kamis, 12 November 2020 – Jum`at, 13 November 2020.
Dalam penelitian ini subjek yang digunakan adalah remaja dengan rentang usia 16-18
tahun yang tertuju pada siswa/i SMAN 1 Dolok Batunanggar dan SMAS Bintang Timur
Pematang Siantar. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
simple random sampling. Melalui teknik ini, SMAN 1 Dolok Batunanggar dan SMAS Bintang
Timur Pematang Siantar yang menjadi tujuan penelitian di pilih secara acak dari masing-
masing sekolah. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 20 siswa/i yang terdiri dari
SMAN 1 Dolok Batunanggar sejumlah 10 orang dan SMAS Bintang Timur Pematang Siantar
sejumlah 10 orang.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner
terbuka. Artinya, kuesioner disajikan dalam bentuk sederhana dengan memberikan pertanyaan
sehingga responden dapat memberi isian sesuai kehendak dan keadaanya.
Analisi data penelitian ini dilakukan dengan cara mereduksi data, mendisplay data dan
menyimpulkan data.
BAB IV
Penelitian dilakukan dengan metode kuesioner terbuka kepada siswa/i SMAN 1 Dolok
Batunanggar dan SMAS Bintang Timur Pematang Siantar. Dari penelitian yang dilakukan,
peneliti menyebarkan kuesioner kepada siswa/i SMAN 1 Dolok Batunanggar dan SMAS
Bintang Timur berjumlah 20 orang secara online. Masing-masing siswa mendapatkan satu
kuesioner. Peneliti memberikan waktu satu hari untuk menjawab pertanyaan kuesioner terbuka
secara online. Kemudian kuesioner yang sudah diisi oleh siswa/i dikumpulkan kembali untuk
menarik kesimpulan dari penelitian mengenai ” Permasalahan Yang Dialami Siswa/i Dalam
Hal Bersekolah Selama Masa Pandemi dan Upaya/Peran Guru BK Dalam Hal Tersebut ”.
4.2 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa permasalahan yang dialami
siswa/i di SMAN 1 Dolok Batunanggar dan SMAS Bintang Timur Pematang Siantar sangatlah
banyak dalam hal bersekolah, seperti susah sinyal, kurang mengerti pembelajaran karena
dilakukan secara online sehingga membuat siswa/i tersebut sulit menerima penjelasan materi
yang diberikan guru. Upaya guru BK dalam hal ini sudah baik di kedua sekolah tersebut. Akan
tetapi, masih ada sekolah, guru BKnya, tidak peduli kepada siswa/inya, yaitu SMAN 1 Dolok
Batunanggar.
Dari lampiran diatas, ada tiga orang siswa yang menjawab bahwa upaya yang dilakukan
guru BK yaitu ” tidak ada ” di SMAN 1 Dolok Batunanggar. Sedangkan tujuh orang siswa/i
lain di sekolah tersebut menjawab bahwa ada upaya yang dilakukan oleh guru BK seperti
memberikan motivasi agar selalu semangat mengikuti pembelajaran walaupun daring,
memberikan arahan dan memberikan kedisiplinan semasa daring. Dari sini kita melihat, guru
BK di SMAN 1 Dolok Batunanggar ada beberapa orang jumlahnya dan juga ada yang masih
memberikan waktunya untuk siswa/inya. Setiap guru memiliki kesibukan/urusan pribadi
masing-masing. Sebenarnya, bukan tidak peduli kepada siswa/inya melainkan ada urusan yang
lebih penting yang dilakukan.
Pada SMAS Bintang Timur Pematang Siantar, sepuluh/semua orang siswa/i yang
diteliti menjawab bahwa upaya yang dilakukan ada berbeda-beda, seperti memberikan arahan
yang baik untuk tetap semangat menjalani pembelajaran, memberikan motivasi supaya pantang
menyerah, bahkan ada yang memberikan infomasi mengenai PTN. Dari data yang dilihat, guru
BK di SMAS Bintang Timur Pematang Siantar masih menyempatkan waktunya kepada
siswa/inya untuk memberikan pembinaan yang baik.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa SMAN 1 Dolok
Batunanggar dan SMAS Bintang Timur Pematang Siantar yang kedua sekolah tersebut siswa/i
berjumlah 20 orang sangat banyak mengalami masalah dalam bersekolah tetapi mereka tidak
putus semangat karena guru BK melakukan upaya untuk membuat mereka semangat belajar
walaupun pembelajaran dilakukan secara daring. Akan tetapi, masih ada guru BK yang tidak
bisa menyempatkan waktu untuk memberikan pembinaan kepada siswa/inya.
Dari metode penyebaran kuesioner yang dilakukan, jika disimpulkan sekitar 90% guru
BK melakukan pembinaan dengan baik kepada siswa/i nya. Dengan persentase yang ada, dapat
diketahui bahwa upaya/peran guru BK dalam mengatasi permasalahan bersekolah ini sudah
baik dan juga dapat dikembangkan menjadi lebih baik lagi.
5.2 Saran
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/10814/7/BAB%20II.pdf
https://calongurubk.blogspot.com/2017/03/jenis-jenis-layanan-bimbingan-dan.html
https://www.kajianpustaka.com/2018/02/pengertian-fungsi-tujuan-dan-asas-bimbingan-
konseling
LINK LAMPIRAN
https://docs.google.com/forms/d/1FeiRCSUhL9Ste5WmQ_oUcM-
2UJWvdbOhKOeW1o9YIa0/edit?usp=sharing