Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN REKAYASA IDE

(RI) MK. PRAKTIKUM


BIMBINGAN DAN
KONSELING PRIBADI DAN
SOSIAL

Skor Nilai:
(UPAYA PENANGANAN MASALAH KURANGNYA DUKUNGAN
ORANG TUA TERHADAP PENYESUAIAN PRIBADI BELAJAR SISWA )

ADHIRA AKLIMA ANGELIA JUANDA SARAH

ADHIRA DWI ZAHARANI : 1202151001


AKLIMA : 1202451004
ANGELIA RAULI : 1201151018
JUANDA SINAGA : 1202151006
SARAH NOVERTA PURBA : 1202451003
DOSEN PENGAMPU : ERWITA EKA VIOLINA, S.Pd.,M.Pd
MATA KULIAH : PRAKTIKUM BK PRIBADI-SOSIAL
KELAS : BK REGULER A STAMBUK 2020

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN


PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021

1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan Tugas Rekaya Ide (RI) yang bertujuan
untuk mengatasi atau penanganan dari permasalahan mini riset yang didapatkan
dalam mata kuliah praktikum BK pribadi-sosial dengan tepat waktu. Kami berharap RI
ini menjadi referensi bagi pihak yang membutuhkan untuk menyelesaikan tugasnya.
Selain itu, kami juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut pandang baru
setelah membaca makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama


pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi
penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami
memohon maaf.

Demikian yang dapat di sampaikan, semoga makalah penulisan RI praktikum BK


pribadi-sosial ini dapat bermanfaat. Akhir kata kami dari anggota kelompok 3
mengucapkan terimakasih.

Medan, 11 April 2021

KELOMPOK 3

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………….……………….….2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan/isu yang di bahas dalam TRI……………………….4
B. Tujuan TRI ……………………………………………………………………………………………………4
C. Manfat TRI…………………………………………………………………………………………………….5

BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Dan Implementasi BK Pribadi-Sosial……………………………………………………………6
B. Layanan BK Pribadi-Sosial Dalam Meningkatkan Hubungan Sosial Siswa…………………7
C. Peran Guru BK Dalam Mengatasi Masalah Pribadi Dalam Problem Solving …………….9
D. Implementasi Fungsi Manajemen Dalam Bimbingan Pribadi Sosial…………………………10
E. Solusi dan Pembahasan Dari Permasalahan Kurangnya Dukungan Orang Tua
Terhadap Penyesuaian Pribadi Belajar Siswa………………………………………………………….13
F. Solusi dan Pembahasan Dari Permasalahan Kegagalan siswa terhadap penyesuaian
diri dalam belajar…………………………………………………………………………………………………….14

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………….17
B. Saran…………………………………………………………………………………………………………………………17

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………………18

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan/isu yang di bahas dalam TRI


Manusia sebagai makhluk sosial, selalu berhubungan dengan manusia
lainnya dalam masyarakat, keluarga maupun lingkungan sekolah. Menurut
Piaget (dalam Fatimah, 2010) interaksi / hubungan sosial anak pada tahun
pertama sangat terbatas, terutama hanya pada ibu dan ayah. Pada waktu anak
mulai belajar di sekolah, ia mulai belajar mengembangkan interaksi sosial
dengan belajar menerima pandangan, nilai dan norma sosial. Beragamnya
pergaulan yang dialami anak, menuntut anak untuk dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungan sosialnya. Kemampuan menyesuaikan diri individu yang
sehat terhadap lingkungannya, merupakan salah satu prasyarat yang penting
bagi terciptanya kesehatan mental individu. Kemampuan siswa dalam
menyesuaikan diri dengan pelajaran dan lingkungannya yang baru terutama
siswa baru, cenderung terkait dengan keyakinan dan kesanggupan diri siswa
untuk mengikuti proses pembelajaran yang berorientasi pada hasil belajar.
Dukungan sosial merupakan salah satu istilah yang digunakan untuk
menerangkan bagaimana hubungan sosial menyumbang manfaat bagi kesehatan
mental atau kesehatan fisik individu. Dukungan sosial timbul oleh adanya
persepsi bahwa terdapat orang-orang yang akan membantu apabila terjadi
suatu keadaan atau peristiwa yang dipandang akan menimbulkan masalah dan
bantuan tersebut dirasakan dapat menaikkan perasaan positif serta
mengangkat harga diri seseorang.

B. Tujuan TRI
Tujuan dari rekayasa ide ini adalah untuk pemenuhan tugas mata kuliah
Bimbingan konseling pribadi sosial, selain itu melatih penulis untuk berpikir
kritis dan mencari ide-ide baru terhadap masalah yang terkait agar dapat
membantu orang-orang lain dapat mencegah agar tidak terikut seperti masalah
yang ditemukan.

4
C. Manfaat TRI
Manfaat dari makalah ini adalah sebagai sumber literasi bagi para
pembaca, dan sebagai solusi dari permasalahan kurangnya dukungan sosial dari
orang tua terhadap efikasi penyesuaian diri siswa dalam belajar.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dan Implementasi BK Pribadi-Sosial


Bimbingan dan konseling pribadi sosial merupakan bimbingan untuk
membantu para individu dalam menyelesaikan masalah-masalah pribadi sosial
seperti hubungan sesama teman, penyesuaian diri dengan linkungan pendidikan
dan lingkungan masyarakat tempat tinggal mereka dan penyelesaian konflik.
Syamsu yusuf, merumuskan bimbingan pribadi sosial sebagai suatu upaya
membantu individu dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan
keadaan psikologis dan sosial klien, sehingga invidu menetapkan kepribadian
dan mengembangkan kemampuan invidu dalam menangani masalah-masalah
dirinya.
Menurut Abu Ahmadi bimbingan pribadi-sosial adalah seperangkat
bantuan kepada peserta didik agar dapat menghadapi sendiri masalah-masalah
pribadi dan sosial, memilih kelompok sosial dan kegiatan rekreatif yang bernilai
guna, serta berdaya upaya sendiri dalam memecahkan masalah-masalah
pribadi, rekreasi, dan sosial yang dialaminya.
Dalam konsep bimbingan dan konseling, secara implasit ada alasan
mengapa perlunya individu diberikan bimbingan termasuk bimbingan pribadi
sosial, yang dimaksudkan untuk membantu invidu membuata keputusan dan
memacahkan masalah. Berkenaan dengan pemecahan masalah, masalah
individu ada yang bersifat pribadi dan sosial. Bimbingan dan konseling pribadi
sosial merepukan bimbingan oleh petugas bimbingan kepada invidu agar dapat
mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi dalam mewujudkan pribadi
yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan secara
baik. Menurut surya bimbingan pribadi sosial merupakan bimbingan dalam
menghadapi dan memecahkan masalah-masalah sosial pribadi seperti masalah
pergaulan, penyelesaian konflik, penyesuaian diri, dan sebagainya.

6
Dalam melaksanakan program bimbingan pribadi-sosial, tahap-tahap
pelaksanaan program bimbingan pribadi-sosial, yaitu perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi kegiatan, dan tindak lanjut.

B. Layanan BK Pribadi-Sosial Dalam Meningkatkan Hubungan Sosial Siswa


Manusia adalah makhluk sosial dan apabila tidak memiliki keterampilan
hubungan sosial dengan baik dapat mendorong ke arah suatu kehidupan yang
penuh dengan kesepian dan tekanan. Seseorang yang memiliki keterampilan
hubungan sosial dapat membantu orang menjadi menarik, mendapatkan
pekerjaan yang diinginkan, kemajuan karir dan membangun hubungan dengan
orang lain secara efektif.
Pearson dalam Sarlito W. Sarwono menjelaskan bahwa kita tidak dapat
menjalin hubungan sendiri, kita selalu menjalin hubungan dengan orang lain,
mencoba untuk mengenali dan memahami kebutuhan satu sama lain,
membentuk interaksi, serta berusaha mempertahankan interaksi tersebut. Kita
melakukan hubungan interpersonal ketika mencoba untuk berinteraksi dengan
orang lain, hubungan ini terdiri atas dua orang atau lebih, yang memiliki
ketergantungan satu sama lain dan menggunakan pola interaksi yang konsisten.
Keterampilan-keterampilan sosial meliputi kemampuan berkomunikasi,
menjalin hubungan dengan orang lain, menghargai diri sendiri dan orang lain,
menerima pendapat atau keluhan dari orang lain, memberi atau menerima
umpan balik, memberi atau menerima kritikan, bertindak sesuai norma dan
aturan yang berlaku, dan sebagainya. Apabila keterampilan hubungan sosial
dapat dikuasai oleh remaja, maka remaja akan mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungan sosialnya. Jika seseorang dapat lebih sering atau lebih
banyak menerima keobjektivitasnnya dalam berinteraksidengan orang lain,
maka akan lebih mudah bagi orang lain untuk memberikanpenilaian bagi orang
tersebut.
Hubungan sosial merupakan Interaksi atau hubungan sosial yang dinamis
yang menyangkut hubungan-hubungan antara orang-orang perorangan, antara
kelompokkelompok manusia, maupun antara orang-orang perorangan, antara

7
kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan
kelompok manusia. Hubungan sosial sangat memerlukan penyesuaian diri yang
baik, supaya kita dapat bergaul dengan orang lain, dan merupakan hakikat dari
penyesuaiaan diri sosial. Bergaul dengan baik berarti mengembangkan
hubungan yang sehat dan ramah, senang bersahabat dengan orang lain,
menghargai hak, pendapat, dan kepribadian orang lain, dan terutama sangat
menghargai integritas pribadi dan nilai sesama manusia. Kesadaran sosial dalam
hubungan sosial juga memerlukan perhatian yang tulus dan bahkan
berpartisipasi dalam pengalaman, harapan, ambisi, kekecewaan, dan kegagalan
orang yang hidup dengan kita. Kita tidak dapat menjadi penonton yang pasif
saja dalam drama kehidupan sehari-hari.
Layanan bimbingan dan konseling yang digunakan dalam layanan dasar
ini antara lain:
1. Bimbingan kelas
Layanan dasar diperuntukkan bagi semua siswa. Hal ini berarti bahwa dalam
peluncuran program yang telah dirancang menuntut konselor untuk
melakukan kontak langsung dengan para siswa di kelas.
2. Pelayanan orientasi
Pelayanan orientasi adalah sebuah layanan bimbingan yang dilaksankan oleh
konselor kepada siswa untuk memperkenalkan lingkungan yang baru
dimasukinya atau yang baru diketahuinya terutama hal-hal yang terdapat
disekitar lingkungan sekolah maupun madrasah agar memperlancar iklim
pendidikan.
3. Pelayanan informasi
Layanan ini diberikan pada siswa berupa pemberian pemahaman tentang
berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani tugas dan kegiatan di sekolah
dan untuk menentukan dan mengarahkan tujuan hidup. Berbagai informasi
sangat penting diberikan kepada siswa dengan alasan agar siswa memiliki
pengetahuan tentang lingkungan yang diperlukan untuk memecahkan
masalah yang berkaitan dengan lingkungan sekitar, pendidikan, jabatan,
maupun sosial budaya.

8
4. Bimbingan kelompok
Bimbingan kelompok yang dimaksud adalah sebuah bentuk pelayanan untuk
menyediakan pelayanan-pelayanan yang berfokus pada penyediaan
informasi dan pengalaman melalui sebuah aktivitas kelompok yang
terencana dan teroganisir. Bimbingan ini biasa dilakukan pada kelompok
kecil (5-10 orang) yang ditujukan untuk merespon kebutuhan dan minat para
siswa, topik yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini, adalah
masalah yang bersifat umum (common problem) dan tidak rahasia.
5. Pelayanan pengumpulan data
Pelayanan ini merupakan usaha untuk memperoleh data dan atau informasi
tentang siswa dengan berbagai teknik, metode, dan alat baik yang berupa
tes maupun non-tes yang berupaya untuk assessment.

Pada dasarnya layanan bimbingan dan konseling adalah layanan


berkesinambungan dan tersistematis, sehingga data yang diperoleh harus
dapat terintegrasi.

C. Peran Guru BK Dalam Mengatasi Masalah Pribadi Dalam Problem Solving


Pekerjaan guru adalah salah satu bidang pekerjaan yang terkait langsung
dengan kebutuhan masyarakat. Peran Guru bimbingan konseling melakukan
bimbingan dan konseling di sekolah karena latar belakang pendidikannya yang
memungkinkan untuk melaksanakan tugas tersebut karena guru BK adalah guru
yang mempunyai tugas tanggung jawab dan wewenang serta hak secara penuh
dalam kegiatan bimbingan konseling terhadap jumlah siswa (Prayitno,
2004:10). Bimbingan adalah suatu proses pemberian yang terus-menerus dan
sistematis kepada individu di dalam pemecahan masalah yang dihadapinya agar
tercapai kemampuan untuk dapat memahami dirinya kemampuan untuk dapat
merealisasikan kemampuan dirinya sesuai dengan potensi atau kemampuan
dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungannya baik di dalam keluarga
maupun di sekolah serta di luar masyarakat. Ada beberapa langkah penanganan
menggunakan metode problem solving diawali menerima laporan dan informasi

9
tentang adanya kasus atau pelanggaran yang dilakukan oleh siswa, memanggil
dan mencari informasi atau bukti dari siswa dan orang terdekat baik itu teman
maupun orang tua siswa yang bersangkutan, memberikan konseling atau
menginvestigasi kasus yang dilakukan siswa, dan menarik kesimpulan
menentukan sanksi dan bentuk bimbingan seperti apa yang digunakan untuk
menyelesaikan kasus siswa tersebut. Pada proses konseling Guru bimbingan dan
konseling menggunakan metode wawancara untuk menginvestigasi kasus yang
dilakukan oleh siswa. Konseling memiliki arti hubungan tatap muka yang
bersifat rahasia penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan
dari konselor pada klien, konselor mempergunakan pengetahuan dan
keterampilannya untuk membantu kliennya mengatasi masalah masalahnya
(Syamsu Y & Juantika, 2005: 7-8).

D. Implementasi Fungsi Manajemen Dalam Bimbingan Pribadi Sosial


Persoalan yang terjadi pada peserta didik di era modernisasi tampaknya
semakin kompleks, tidak hanya persoalan tentang moral, etika, prestasi siswa
ataupun yang lainnya. Tetapi kini semakin absurd dengan gemerlapnya zaman
yang terindikasi banyak asupan kebudayaan luar yang banyak ditiru dan
diadopsi oleh kalangan muda khususnya para pelajar. Sehingga kebudayaan
bangsa Indonesia sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan. Alhasil, banyak
peserta didik yang kehilangan jati diri dan martabatnya. Serta juga
permasalahan yang berhubungan dengan efekasi diri. Seorang guru bimbingan
konseling atau konselor mempunyai tugas, yaitu untuk membantu peserta didik
yang mengalami permasalahan dan hambatan dalam perkembangan peserta
didik, setiap peserta didik sebenarnya mempunyai masalah yang variatif,
permasalahan yang dihadapi peserta didik dapat bersifat pribadi, sosial, belajar
atau karir, karena keterbatasan kematangan peserta didik dalam mengenali
dan memahami hambatan permasalahan yang dihadapi peserta didik.
George R Terry (1961,32) mengemukakan bahwa “ Manajemen adalah
suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, pelaksanaan, dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu

10
maupun seni agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya”. Nickels dan McHugh (1997) menyebutkan kan bahwa fungsi-fungsi
manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengawasan.
a) Perencanaan yaitu proses yang menyangkut upaya yang di lakukan untuk
mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan
stategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan
organisasi.
b) Pengorganisasian yaitu proses yang menyangkut bagaimana strategi dan
taktik yang telah di rumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah
truktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi
yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi
bisa bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
c) Kepemimpinan yaitu proses implementasi program agar bisa dijalankan oleh
seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak
tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran
dan produktifitas yang tinggi.
d) Pengendalian yaitu proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh
rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan, dan
diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan
sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang
dihadapi.

Implementasi Manajemen BK Pribadi Sosial


a) Perencanaan (Planning)
Perencanaan (planning) ialah menetapkan pekerjaan yang harus
dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan.
Perencanaan sangat penting dalam pelayanan bimbingan dan konseling.
Pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan
madrasah melalui sejumlah kegiatan bimbingan melalui program
bimbingan. Tohirin menjelaskan, secara umum program bimbingan dan

11
konseling merupakan suatu rancangan atau rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Rancangan atau rencana
kegiatan tersebut disusun secara sistematis, terorganisasi, dan
terkoordinasi dalam jangka waktu tertentu. Implementasi perencanaan
(planning) dalam pelayanan bimbingan dan konseling pribadi-sosial yaitu
melalui program layanan. Program layanan bimbingan dan konseling
meliputi: program tahunan, program semesteran, program bulanan,
program mingguan dan program harian. Program harian (program
layanan dan program kegiatan pendukung) merupakan wujud
implementasi manajemen bimbingan dan konseling.
b) Pengorganisasiaan (Organizing) yaitu penentuan sumber daya-sumber
daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
organisasi, perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau
kelompok kerja yang akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah
tujuan, penugasan tanggung jawab tertentu dan pendelegasiaan
wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan
tugas-tugasnya.
c) Pengarahan (Actuiting)
Actuiting atau disebut juga “gerakan aksi” mencakup kegiatan yang
dilakukan seorang manajer untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan
yang ditetapkan dalam perencanaan dan pengorganisasian agar
tujuantujuan tercapai. Implementasi bimbingan dan konseling
selanjutnya setelah dirancang program bimbingan dan konseling adalah
melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling. Pelaksanaan layanan
bimbingan dan konseling melibatkan semua pihak yang terkait, serta
mempergunakan sarana dan fasilitas yang ada dan dibutuhkan. Guru BK
sebagai pelaksana utama/tenaga inti bimbingan dan konseling
berkewajiban penuh melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling
kepada semua peserta didik di sekolah dan/atau madrasah.

12
d) Pengawasan (Controling)
Pengawasan (controlling) penting dalam pelaksanaan layanan bimbingan
dan konseling agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam
pelaksanaannya. Implementasi program dalam bentuk aktivitas layanan
bimbingan dan konseling perlu pengawasan dan penilaian agar tidak
terjadi penyimpangan-penyimpangan dan hasilnya dapat diketahui.
Pengawasan (controlling) penting dilaksanakan dalam pelayanan
bimbingan dan konseling, supaya tidak terjadi
penyimpanganpenyimpangan dalam pelaksanaan pelayanan tersebut dan
hasilnya dapat diukur. Pengawasan (controlling) bimbingan dan konseling
ini dilaksanakan oleh kepala sekolah.

E. Solusi dan Pembahasan Dari Kurangnya dukungan orang tua terhadap


penyesuaian pribadi belajar siswa menyebabkan terjadinya rendah percaya
diri siswa dalam belajar
Dari permasalahan kurangnya dukungan orang tua terhadap penyesuaian
pribadi belajar siswa menyebabkan terjadinya rendah percaya diri siswa dalam
belajar. Maka ada sebuah solusi yang dapat di berikan untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Dengan membuat ruang lingkup solusi, maka akan lebih
memudahkan penulis untuk menjelaskan solusi-solusi yang akan diberikan.
Ruang lingkup solusi permasalahan ini adalah dengan memberikan Layanan
Bimbingan Kelompok dan layanan konsultasi, yang di tujukan agar Siswa mampu
mengubah sikap dan perilaku yang tidak baik menjadi lebih baik dan dengan
dapat lebih percaya diri dengan dirinya sendiri walaupun kekurangan dukungan
dari orang tua. Dan layanan informasi kepada orang tua siswa.

Solusi untuk mengatasi permasalahan :


1. Memberikan sebuah layanan edukasi seperti video edukasi dan juga dapat
berupa kata-kata edukasi yang dapat membangkitkan motivasi dan
kepercayaan diri pada siswa yang memiliki efikasi rendah.

13
2. Membuat sebuah layanan informasi dan pemahaman yang dapat berupa
layanan edukasi baik berupa video dan juga kata-kata edukasi yang berisi
tentang pentingnya dukungan sosial untuk penyesuaian diri siswa dalam
belajar. Dan betapa sangat berpengaruhnya dukugan dari orang tua untuk
penyesuaian terhadap efikasi diri siswa.

F. Solusi dan Pembahasan Dari Permasalahan Kegagalan siswa terhadap


penyesuaian diri dalam belajar
Dari permasalahan siswa sering gagal terhadap penyesuaian diri dalam
belajar karena tidak adanya dukungan sosial dari orang tua terhadap efikasi
dirinya. Maka ada sebuah solusi yang dapat di berikan untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Dengan membuat ruang lingkup solusi, maka akan lebih
memudahkan penulis untuk menjelaskan solusi-solusi yang akan diberikan.
Ruang lingkup solusi permasalahan ini adalah dengan memberikan Layanan
Bimbingan Kelompok dan layanan informasi dan konsultasi, yang di tujukan
agar Siswa mampu mengubah sikap dan perilaku yang tidak baik menjadi lebih
baik dan dengan keinginannya sendiri.

Solusi untuk mengatasi permasalahan


1. Sebagai Guru BK :
 Siswa diberikan layanan informasi tentang penyesuaian diri sesuai
perkembangan siswa dengan metode ceramah secara berkelompok.
Informasi yang diberikan guru BK juga meliputi permasalahan tentang
mata pelajaran, tentang keadaan di sekolah sehingga siswa merasa lebih
tahu dan bisa lebih dekat dengan mata pelajaran dan sosial sekolah.
Siswa juga bisa lebih dekat dengan teman sebaya dan lingkungan
fisik sekolah karena setiap melaksanakan program siswa dapat
berkomunikasi dengan baik dengan teman-teman sebaya dan bisa
lebih dekat dengan lingkungan fisik sekolah karena kegiatan halaqoh
dilaksanakan di lingkungan sekolah, seperti di taman sekolah,
halaman asrama atau lingkungan sekolah lainnya.

14
 Memberikan sosialisasi dapat berupa video edukasi kepada setiap siswa
yang bermasalah terkait dengan sosialnya.

2. Sebagai Orang tua :


 Orang tua dapat mencari cara dan membantu mendampingi anak untuk
menghadapi perubahan belajar yang ada.
Misalnya di tahun ajaran yang lalu, orang tua tidak pusing atau repot
memikirkan anaknya belajar, akan tetapi di tahun ajaran baru sekarang,
orang tua disibukkan oleh anaknya yang malas belajar. Kondisi ini
menyadarkan orang tua bahwa penyesuaian diri bukan hanya dilakukan
oleh anak tapi juga orang tua. Contoh lain, saat di tahun ajaran lalu,
anak sekolah pagi yang dimulai pukul 07.00. Ternyata, di tahun ajaran
ini, anak harus masuk siang sehingga orang tua perlu mengubah jadual
mengantar anak ke sekolah disesuaikan dengan aktivitas orang tua. Selain
itu, ada juga perubahan jam belajar di rumah, perubahan jam istirahat
dan makan sehingga waktu aktivitas orang tua juga perlu penyesuaian.
Hal kecil ini sering terjadi namun kadang kurang disadari orang tua bahwa
penyesuaian diri anak adalah termasuk penyesuaian orang tua juga,
hanya saja mungkin dengan cara-cara yang berbeda.
 Menjalin Hubungan baik dan komunikasi yang mendukung dengan anak
dan memfasilitasi anak dengan keperluan yang diperlukannya.
Hubungan orang tua yang hangat dengan anaknya akan memudahkan
orang tua dalam mendampingi anak menyesuaikan diri. Orang tua
menjadi lebih mudah menggali hal-hal yang menghambat anaknya saat
penyesuaian diri dan si anak akan lebih terbuka pada orang tua. Saat
terjalin hubungan baik dan komunikasi yang lancar maka proses diskusi
dan cara penyelesaian suatu masalah dapat berjalan lancar. Misalnya,
saat jam masuk sekolah berubah, maka orang tua dapat berdiskusi
dengan anak tentang siapa yang akan menjemput anak lalu anak akan
mengemukakan pendapatnya. Contoh lain, saat anak murung di rumah
setelah pulang sekolah, orang tua bisa menanyakan apa penyebabnya.

15
Dengan keterbukaan dan komunikasi yang lancar maka anak akan
menceritakan mengapa murung, lalu bersama-sama berdiskusi untuk
mencari solusinya.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri. Salah satunya
adalah dukungan sosial orangtua. Hubungan yang terjadi di antara kedua
variabel bersifat positif, artinya semakin tinggi dukungan sosial orangtua, maka
semakin tinggi pula penyesuaian diri pada mahasiswa baru yang merantau.
Sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial orangtua, maka semakin rendah
penyesuaian diri siswa dalam belajar. Dari kedua permasalahan tersebut dapat
diatasi dengan memberikan sebuah ide dan solusi dengan tujuan pengentasan
dan pemahaman yaitu berupa memberikan sebuah layanan edukasi seperti
video edukasi dan juga dapat berupa kata-kata edukasi yang dapat
membangkitkan motivasi dan kepercayaan diri pada siswa yang memiliki efikasi
rendah. Serta membuat layanan informasi berupa edukasi mengenai
pemahaman betapa pentingnya dukungan orang tua terhadap penyesuaian
terhadap efikasi diri siswa serta memberikan tips-tips bagaimana cara orang
tua membangun hubungan yang baik dengan anaknya agar tercipta hubungan
yang baik.

B. Saran
Orangtua seharusnya menyadari bahwa dukungan yang diberikan bagi
anaknya sangatlah berarti di masa awal belajar walaupun orangtua dan anak
berada berjauhan. Dukungan tersebut dapat membantu anaknya untuk
menghadapi lingkungan yang baru. Selain itu, dukungan yang diberikan oleh
orang tua dapat meningkatkan kesehatan fisik dan psikologis pada diri anak,
serta mendorong anak meraih pencapaian terbaiknya saat belajar. Dukungan
tidak selalu harus bersifat Materi.

17
DAFTAR PUSTAKA

Khalilah, Emi. "Layanan bimbingan dan konseling pribadi sosial dalam meningkatkan
keterampilan hubungan sosial siswa." JIGC 1.1 (2017): 41-57.

Mahmudi, Moh Hadi, and Suroso Suroso. "Efikasi diri, dukungan sosial dan penyesuaian
diri dalam belajar." Persona: Jurnal Psikologi Indonesia 3.02 (2014).

Sulfikar, K. "Konsep Bimbingan Pribadi-Sosial dalam Mengembangkan Sikap Positif


Siswa." Islamic Counseling: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam 3.2 (2019):
155-166.

18

Anda mungkin juga menyukai