Skor Nilai:
(UPAYA PENANGANAN MASALAH KURANGNYA DUKUNGAN
ORANG TUA TERHADAP PENYESUAIAN PRIBADI BELAJAR SISWA )
1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan Tugas Rekaya Ide (RI) yang bertujuan
untuk mengatasi atau penanganan dari permasalahan mini riset yang didapatkan
dalam mata kuliah praktikum BK pribadi-sosial dengan tepat waktu. Kami berharap RI
ini menjadi referensi bagi pihak yang membutuhkan untuk menyelesaikan tugasnya.
Selain itu, kami juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut pandang baru
setelah membaca makalah ini.
KELOMPOK 3
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………….……………….….2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan/isu yang di bahas dalam TRI……………………….4
B. Tujuan TRI ……………………………………………………………………………………………………4
C. Manfat TRI…………………………………………………………………………………………………….5
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Dan Implementasi BK Pribadi-Sosial……………………………………………………………6
B. Layanan BK Pribadi-Sosial Dalam Meningkatkan Hubungan Sosial Siswa…………………7
C. Peran Guru BK Dalam Mengatasi Masalah Pribadi Dalam Problem Solving …………….9
D. Implementasi Fungsi Manajemen Dalam Bimbingan Pribadi Sosial…………………………10
E. Solusi dan Pembahasan Dari Permasalahan Kurangnya Dukungan Orang Tua
Terhadap Penyesuaian Pribadi Belajar Siswa………………………………………………………….13
F. Solusi dan Pembahasan Dari Permasalahan Kegagalan siswa terhadap penyesuaian
diri dalam belajar…………………………………………………………………………………………………….14
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………………18
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan TRI
Tujuan dari rekayasa ide ini adalah untuk pemenuhan tugas mata kuliah
Bimbingan konseling pribadi sosial, selain itu melatih penulis untuk berpikir
kritis dan mencari ide-ide baru terhadap masalah yang terkait agar dapat
membantu orang-orang lain dapat mencegah agar tidak terikut seperti masalah
yang ditemukan.
4
C. Manfaat TRI
Manfaat dari makalah ini adalah sebagai sumber literasi bagi para
pembaca, dan sebagai solusi dari permasalahan kurangnya dukungan sosial dari
orang tua terhadap efikasi penyesuaian diri siswa dalam belajar.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Dalam melaksanakan program bimbingan pribadi-sosial, tahap-tahap
pelaksanaan program bimbingan pribadi-sosial, yaitu perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi kegiatan, dan tindak lanjut.
7
kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan
kelompok manusia. Hubungan sosial sangat memerlukan penyesuaian diri yang
baik, supaya kita dapat bergaul dengan orang lain, dan merupakan hakikat dari
penyesuaiaan diri sosial. Bergaul dengan baik berarti mengembangkan
hubungan yang sehat dan ramah, senang bersahabat dengan orang lain,
menghargai hak, pendapat, dan kepribadian orang lain, dan terutama sangat
menghargai integritas pribadi dan nilai sesama manusia. Kesadaran sosial dalam
hubungan sosial juga memerlukan perhatian yang tulus dan bahkan
berpartisipasi dalam pengalaman, harapan, ambisi, kekecewaan, dan kegagalan
orang yang hidup dengan kita. Kita tidak dapat menjadi penonton yang pasif
saja dalam drama kehidupan sehari-hari.
Layanan bimbingan dan konseling yang digunakan dalam layanan dasar
ini antara lain:
1. Bimbingan kelas
Layanan dasar diperuntukkan bagi semua siswa. Hal ini berarti bahwa dalam
peluncuran program yang telah dirancang menuntut konselor untuk
melakukan kontak langsung dengan para siswa di kelas.
2. Pelayanan orientasi
Pelayanan orientasi adalah sebuah layanan bimbingan yang dilaksankan oleh
konselor kepada siswa untuk memperkenalkan lingkungan yang baru
dimasukinya atau yang baru diketahuinya terutama hal-hal yang terdapat
disekitar lingkungan sekolah maupun madrasah agar memperlancar iklim
pendidikan.
3. Pelayanan informasi
Layanan ini diberikan pada siswa berupa pemberian pemahaman tentang
berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani tugas dan kegiatan di sekolah
dan untuk menentukan dan mengarahkan tujuan hidup. Berbagai informasi
sangat penting diberikan kepada siswa dengan alasan agar siswa memiliki
pengetahuan tentang lingkungan yang diperlukan untuk memecahkan
masalah yang berkaitan dengan lingkungan sekitar, pendidikan, jabatan,
maupun sosial budaya.
8
4. Bimbingan kelompok
Bimbingan kelompok yang dimaksud adalah sebuah bentuk pelayanan untuk
menyediakan pelayanan-pelayanan yang berfokus pada penyediaan
informasi dan pengalaman melalui sebuah aktivitas kelompok yang
terencana dan teroganisir. Bimbingan ini biasa dilakukan pada kelompok
kecil (5-10 orang) yang ditujukan untuk merespon kebutuhan dan minat para
siswa, topik yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini, adalah
masalah yang bersifat umum (common problem) dan tidak rahasia.
5. Pelayanan pengumpulan data
Pelayanan ini merupakan usaha untuk memperoleh data dan atau informasi
tentang siswa dengan berbagai teknik, metode, dan alat baik yang berupa
tes maupun non-tes yang berupaya untuk assessment.
9
tentang adanya kasus atau pelanggaran yang dilakukan oleh siswa, memanggil
dan mencari informasi atau bukti dari siswa dan orang terdekat baik itu teman
maupun orang tua siswa yang bersangkutan, memberikan konseling atau
menginvestigasi kasus yang dilakukan siswa, dan menarik kesimpulan
menentukan sanksi dan bentuk bimbingan seperti apa yang digunakan untuk
menyelesaikan kasus siswa tersebut. Pada proses konseling Guru bimbingan dan
konseling menggunakan metode wawancara untuk menginvestigasi kasus yang
dilakukan oleh siswa. Konseling memiliki arti hubungan tatap muka yang
bersifat rahasia penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan
dari konselor pada klien, konselor mempergunakan pengetahuan dan
keterampilannya untuk membantu kliennya mengatasi masalah masalahnya
(Syamsu Y & Juantika, 2005: 7-8).
10
maupun seni agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya”. Nickels dan McHugh (1997) menyebutkan kan bahwa fungsi-fungsi
manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengawasan.
a) Perencanaan yaitu proses yang menyangkut upaya yang di lakukan untuk
mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan
stategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan
organisasi.
b) Pengorganisasian yaitu proses yang menyangkut bagaimana strategi dan
taktik yang telah di rumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah
truktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi
yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi
bisa bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
c) Kepemimpinan yaitu proses implementasi program agar bisa dijalankan oleh
seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak
tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran
dan produktifitas yang tinggi.
d) Pengendalian yaitu proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh
rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan, dan
diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan
sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang
dihadapi.
11
konseling merupakan suatu rancangan atau rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Rancangan atau rencana
kegiatan tersebut disusun secara sistematis, terorganisasi, dan
terkoordinasi dalam jangka waktu tertentu. Implementasi perencanaan
(planning) dalam pelayanan bimbingan dan konseling pribadi-sosial yaitu
melalui program layanan. Program layanan bimbingan dan konseling
meliputi: program tahunan, program semesteran, program bulanan,
program mingguan dan program harian. Program harian (program
layanan dan program kegiatan pendukung) merupakan wujud
implementasi manajemen bimbingan dan konseling.
b) Pengorganisasiaan (Organizing) yaitu penentuan sumber daya-sumber
daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
organisasi, perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau
kelompok kerja yang akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah
tujuan, penugasan tanggung jawab tertentu dan pendelegasiaan
wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan
tugas-tugasnya.
c) Pengarahan (Actuiting)
Actuiting atau disebut juga “gerakan aksi” mencakup kegiatan yang
dilakukan seorang manajer untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan
yang ditetapkan dalam perencanaan dan pengorganisasian agar
tujuantujuan tercapai. Implementasi bimbingan dan konseling
selanjutnya setelah dirancang program bimbingan dan konseling adalah
melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling. Pelaksanaan layanan
bimbingan dan konseling melibatkan semua pihak yang terkait, serta
mempergunakan sarana dan fasilitas yang ada dan dibutuhkan. Guru BK
sebagai pelaksana utama/tenaga inti bimbingan dan konseling
berkewajiban penuh melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling
kepada semua peserta didik di sekolah dan/atau madrasah.
12
d) Pengawasan (Controling)
Pengawasan (controlling) penting dalam pelaksanaan layanan bimbingan
dan konseling agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam
pelaksanaannya. Implementasi program dalam bentuk aktivitas layanan
bimbingan dan konseling perlu pengawasan dan penilaian agar tidak
terjadi penyimpangan-penyimpangan dan hasilnya dapat diketahui.
Pengawasan (controlling) penting dilaksanakan dalam pelayanan
bimbingan dan konseling, supaya tidak terjadi
penyimpanganpenyimpangan dalam pelaksanaan pelayanan tersebut dan
hasilnya dapat diukur. Pengawasan (controlling) bimbingan dan konseling
ini dilaksanakan oleh kepala sekolah.
13
2. Membuat sebuah layanan informasi dan pemahaman yang dapat berupa
layanan edukasi baik berupa video dan juga kata-kata edukasi yang berisi
tentang pentingnya dukungan sosial untuk penyesuaian diri siswa dalam
belajar. Dan betapa sangat berpengaruhnya dukugan dari orang tua untuk
penyesuaian terhadap efikasi diri siswa.
14
Memberikan sosialisasi dapat berupa video edukasi kepada setiap siswa
yang bermasalah terkait dengan sosialnya.
15
Dengan keterbukaan dan komunikasi yang lancar maka anak akan
menceritakan mengapa murung, lalu bersama-sama berdiskusi untuk
mencari solusinya.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri. Salah satunya
adalah dukungan sosial orangtua. Hubungan yang terjadi di antara kedua
variabel bersifat positif, artinya semakin tinggi dukungan sosial orangtua, maka
semakin tinggi pula penyesuaian diri pada mahasiswa baru yang merantau.
Sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial orangtua, maka semakin rendah
penyesuaian diri siswa dalam belajar. Dari kedua permasalahan tersebut dapat
diatasi dengan memberikan sebuah ide dan solusi dengan tujuan pengentasan
dan pemahaman yaitu berupa memberikan sebuah layanan edukasi seperti
video edukasi dan juga dapat berupa kata-kata edukasi yang dapat
membangkitkan motivasi dan kepercayaan diri pada siswa yang memiliki efikasi
rendah. Serta membuat layanan informasi berupa edukasi mengenai
pemahaman betapa pentingnya dukungan orang tua terhadap penyesuaian
terhadap efikasi diri siswa serta memberikan tips-tips bagaimana cara orang
tua membangun hubungan yang baik dengan anaknya agar tercipta hubungan
yang baik.
B. Saran
Orangtua seharusnya menyadari bahwa dukungan yang diberikan bagi
anaknya sangatlah berarti di masa awal belajar walaupun orangtua dan anak
berada berjauhan. Dukungan tersebut dapat membantu anaknya untuk
menghadapi lingkungan yang baru. Selain itu, dukungan yang diberikan oleh
orang tua dapat meningkatkan kesehatan fisik dan psikologis pada diri anak,
serta mendorong anak meraih pencapaian terbaiknya saat belajar. Dukungan
tidak selalu harus bersifat Materi.
17
DAFTAR PUSTAKA
Khalilah, Emi. "Layanan bimbingan dan konseling pribadi sosial dalam meningkatkan
keterampilan hubungan sosial siswa." JIGC 1.1 (2017): 41-57.
Mahmudi, Moh Hadi, and Suroso Suroso. "Efikasi diri, dukungan sosial dan penyesuaian
diri dalam belajar." Persona: Jurnal Psikologi Indonesia 3.02 (2014).
18