Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL BOOK REPORT

BK PRIBADI SOSIAL

Dosen Pengampu :
(Dra. Pastiria Sembiring, M.Pd, Kons)

Disusun Oleh :

Khairiyah Hasana Lubis


1183351029
Bk Reguler C 2018

PROGRAM S1 BIMBINGAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadapan Allah SWT, karena atas bimbingan dan
penyertaan-Nya saya dapat menyelesaikan critical book report BK Pribadi Sosial

Saya tidak lupa berterimakasih kepada Ibu Dra. Pastiria Sembiring, M.Pd, Kons sebagai
dosen pengampuh mata kuliah Bk Pribadi Sosial dan juga semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan critical book ini. Saya menyadari bahwa penulisan critical book ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan critical book ini. Besar harapan saya, semoga critical book ini dapat bermanfaat
terutama untuk saya sendiri.

Medan, 24 September 2019

Khairiyah Hasana Lubis


(1183351029)

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................1

DAFTAR ISI.............................................................................................................2

IDENTITAS BUKU .................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................

1.1 Latar Belakang .......................................................................................4


1.2 Manfaat ..................................................................................................4
1.3 Tujuan ....................................................................................................4

BAB II ISI BUKU ....................................................................................................

2.1 Ringkasan Buku Utama .........................................................................5


2.2 Ringkasan Buku Pembanding ................................................................14

BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................

3.1 Buku Utama ............................................................................................18


3.2 Buku Pembanding ...................................................................................18

BAB IV PENUTUP .................................................................................................

4.1 Kesimpulan .............................................................................................19


4.2 Saran .......................................................................................................19

2
IDENTITAS BUKU

Buku Utama

 Judul Buku : Bk Pribadi Sosial


 Penulis : Dra. Pastiria Sembiring, M.Pd, Kons
 Penerbit : Unimed Press
 Tahun Terbit : Agustus 2017
 Jumlah Halaman : 120 Halaman; 17,5 x 25 Cm
 ISBN : 978-602-0888-16-3

Buku Pembanding

 Judul Buku : Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling


 Penulis : Prof Dr. H.prayino,M.Sc.Ed. dan Drs. Erman Amti
 Penerbit : Rinneke Cita
 Tahun Terbit : Tahun 2009
 Jumlah Halaman : 379 Halaman

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Bimbingan konseling merupakan proses bantuan untuk peserta didik baik individu/
kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi, sosial, belajar,
karier, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar norma-norma yang
berlaku. Tujuan bimbingan konseling yaitu membantu siswa dalam mengembangkan potensinya
secara optimal. Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah sangat diperlukan karena setiap
siswa di sekolah dapat dipastikan memiliki masalah, baik masalah pribadi maupun masalah
dalam belajarnya, dan setiap masalah yang dihadapi masing-masing siswa sudah pastilah berbeda.

Bimbingan dan konseling pribadi-sosial adalah upaya yang dilakukan untuk memberikan
bantuan kepada individu untuk mengembangkan dirinya melalui pemahaman dan pengembangan
seluruh potensi diri serta kompetensi-kompetensi pribadi-sosial yang dimiliki, sehingga individu
memperoleh keselarasan dalam menjalani hidup baik dalam dimensi pribadi (intrapersonal)
maupun antar pribadi (interpersonal).

1.2 MANFAAT

1. Menambah wawasan bagi pembaca dan penulis akan bimbingan konseling pribadi sosial
2. Memahami hakikat bimbingan konseling pribadi sosial

1.3 TUJUAN

1. Memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah Bk Pribadi Sosial


2. Meningkatkan motivasi pembaca dalam mengenal sejauh mana bimbingan konseling
pribadi sosial

4
BAB II
ISI BUKU

2.1 BUKU UTAMA

BAB I HAKIKAT BIMBINGAN KONSELING PRIBADI SOSIAL

Berdasarkan pasal 27 PP No.29/90 bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada


siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa
depan. Sedangkan menurut Depdikbud bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada
individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya individu tersebut dapat memahami
dirinya sendiri, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar,
sesuai dengan tuntutan dan keadaan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, dan
kehidupan pada umumnya. Bimbingan pribadi sosial merupakan salah satu bidang bimbingan
yang ada di sekolah. Menurut Dewa Ketut Sukardi (1993:11) mengungkapkan bahwa bimbingan
pribadi-sosial merupakan usaha bimbingan, dalam mengahadapi dan memecahkan masalah
pribadi-sosial seperti penyesuaian diri, menghadapi konflik dan pergaulan.

Bimbingan pribadi merupakan proses bantuan untuk memfasilitasi siswa agar memiliki
pemahaman tentang karakteristik dirinya, kemampuan untuk mengembangkan potensi dirinya,
dan memecahkan masalah –masalah yang dialaminya. Surya (1998:47) mengemukakan
pengertian bimbingan pribadi-sosial sebagai bimbingan dalam menghadapi dan memecahkan
masalah-masalah pribadi-sosial seperti masalah pergaulan, penyesuaian diri, dan sebagainya.

BAB II LATAR BELAKANG BIMBINGAN KONSELING

Bimbingan pribadi sukar sekali terpisah dari bimbingan sosial atau sebaliknya, karena
masalah pribadi biasanya tidak terlepas dari masalah sosial. Dikatakan sebagai bimbingan
pribadi, jika penekanan bimbingan lebih pada usaha menangani masalah-masalah pribadi.
Sedangkan bimbingan sosial penekanannya lebih pada penanganan masalah-masalah sosial yang
dihadapi oleh individu. Masalah-masalah pribadi dalam lingkup sekolah umumnya bercikal
bakal dari dalam pribadi individu yang berhadapan dengan situasi lingkup sekitarnya. Peserta
didik sekolah menengah khususnya kerap kali menghadapi masalah seperti ini. Masalah-masalah

5
sosial yang juga kerap dihadapi oleh individu dalam hubungannya dengan individu lain atau
dengan lingkungan sosialnya. Masalah itu dapat timbul karena kekurang mampuan individu

BAB III MASALAH BIMBINGAN KONSELING PRIBADI SOSIAL

A. Pengertian Masalah Bimbingan Konseling Pribadi Sosial

Kata “masalah” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995) berarti sesuatu yang harus
diselesaikan (dipecahkan). Masalah merupakan sesuatu yang menghambat, merintangi, atau
mempersulit seseorang mencapai maksud dan tujuan tertentu. (Winkel, 1985) Masalah
merupakan masalah menghambat merintang atau mempersulit seseorang dalam mencapai
maksud dan tujuan tertentu. Kondisi masalah dengan demikian mengganggu dan dapat
merugikan individu ataupun lingkungannya. Prayitno (2004a:4) mengungkapkan masalah
seseorang dapat dicirkan sebagai (1) seseuatu yang tidak disukai adanya, (2) sesuatu yang ingin
dihilangkan dan (3) sesuatu yang dapat menghambat atau menimbulkan kerugian.

B. Bentuk Masalah Baimbingan Konseling Pribadi Sosial


 Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa
 Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatan yang
lebih kreatif, produktif, dan normatif baik dalam keseharian maupun untuk peran di masa
yang akan datang.
 Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi dan penyaluran dan
pengembangannya pada/melalui kegiatan yang kreatif dan normatif dan produktif
 Pemantapan tentang kelemahan diri dan usaha penanggulannya
 Pemantapan kemampuan pengambilan keputusan.

C. Jenis-jenis Masalah Individu

Masalah-masalah yang berkaitan di bidang akademik :

1) Kurang memiliki kebiasaan belajar yang baik


2) Kurang memahami care belajar yang efektif
3) Kurang memahami cara mengatasi kesulitan belajar

6
4) Kurang memahami cara membaca buku yang efektif
5) Kurang memahami cara membagi waktu belajar
6) Kurang menyenangi pelajaran-pelajaran tertentu.

D. Contoh Masalah Bimbingan Konseling Pribadi Sosial


1) Kurang kasih saying
2) Salah memilih jurusan
3) Masalah kepercayaan diri
4) Tidak disiplin
5) Kurang berinteraksi

BAB IV METODE DAN PENDEKATAN BK PRIBADI SOSIAL

A. Metode BK Pribadi Sosial


1. Metode Langsung (metode komunikasi langsung)

Yaitu metode dimana pembimbing melakukan komunikasi langsung dengan orang yang
dibimbingnya. Metode ini dapat dirinci lagi menjadi :

 Metode bimbingan konseling individual


Yaitu terdiri dari percakapan pribadi, kunjungan kerumah, kunjungan dan observasi kerja
 Metode Kelompok Pembimbing
Yaitu terdiri dari diskusi kelompok, karyawisata, sosiodrama
2. Metode Tidak Langsung

Metode BK yang dilakukan melalui media komunikasi masa. Hal ini dapat dilakukan secara
individual maupun kelompok, bahkan massal.

 Metode individual : melalui surat menyurat, melalui telepon dsb


 Metode Kelompok : melalui papan bimbingan, melalui surat kabar, melalui brosur,
melalui radio, melalui televisi.

7
B. Pendekatan BK Pribadi Sosial
1. Pendekatan Psikologis

Sebagai makhluk yang diciptakan oleh Tuhan, anak bimbing harus dipandang menurut teori
homoiestetis, yakni sebagai manusia ia harus bertumbuh dan berkembang dalam fisik dan mental
dalam pola keseimbangan dan keserasian.

2. Pendekatan Sosiologi

Kesadaran dengan tanpa orang lain dalam masyarakat, ia takkan bisa berbuat apa-apa, dan
dengan tanpa bergaul dengan anggota masyarakatnya ia tak akan memperoleh kesejahteraan dan
kebahagiaan dunia.

3. Pendekatan Kultural

Keanekaragaman corak budaya yang mempengaruhi perkembangan mereka itu diperbesar


lagi oleh keanekaragaman suku, dan kedaerahan serta agamanya, maka ciri dan watak masing-
masing dari mereka akan nampak berbeda-beda pula. Meskipun demikian keadaannya,
hendaknya para pembimbing memandang bahwa masing-masing individu adalah makhluk yang
berkembang dan bertumbuh kearah titik optimal kedewasaannya.

4. Pendekatan Religius

Dalam diri pribadi manusia telah ditanamkan benih yang disebut innsting agama yang
menurut Al-Qur’an disebut kecenderungan kearah beragama yang dapat dikembangkan melalui
pendidikan atau bimbingan yang cukup baik.

C. Strategi untuk Layanan Responsif


 Konsultasi
 Konseling individual atau kelompok
 Referal (rujukan atau alih tangan)
 Bimbingan teman sebaya

D. Strategi untuk Layanan Perencanaan Individual


 Penilaian Individual atau kelompok

8
 Individual or small-group advicement
 Strategi untuk dukungan sistem
 Pengembangan Profesiona
 Pemberian konsultasi dan berkoloborasi

E. Manajemen Program
 Kesepakatan manajemen, diperlukan untuk menjamin implementasi program dan strategi
peluncuran dalam memenuhi kebutuhan siswa dapat dilakukan secara efektif.
 Keterlibatan stake holder, komiter sekolah sebagai stakeholder memerlukan penyadaran dan
pemahaman akan keberadaan dan pentingnya layanan bibnmigna dan konseling disekolah.
 Manajemen dan Penggunaan data, program BK komprehensif didukung oleh data.
 Rencana kegiatan, untuk menjamin peluncuran program BK dapat dilakasanakan secara
efektif dan efesien.
 Pengaturan waktu, untuk melaksanakan kegiatan layanan BK dalam setiap komponen
program perlu dirancang dengan cermat.
 Kalender Kegiatan,
 Jadwal kegiatan
 Anggaran
 Penyimpan fasilitas
 Pengendalian

BAB V FORMAT DAN TEKNIK/ STRATEGI BK PRIBADI SOSIAL

A. Format BK Pribadi Sosial


1. Tugas perkembangan

Menurut Havighurst, tugas perkembangan yaitu tugas yang harus diselesaikan individidu
pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu.

2. Bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir

Bimbingan pribadi-sosial adalah suatu bimbingan yang diberikan oleh seorang ahli kepada
individu atau kelompok. Bimbingan belajar adalah layanan bimbingan yang diberikan pada siswa
untuk membentuk kebiasaan belajar yang baik. Bimbingan karir adalah suatu usaha yang

9
dilakukan untuk membantu individu dalam memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan,
termasuk didalamnya berupaya mempersiapkan kemampuan yang diperlukan untuk memasuki
sebuah pekerjaan.

3. Kompetensi

Mencakup tugas, keterampilan sikap, dan apresiasi yang harus dimiliki peserta didik untuk
dapat melaksanakan tugas-tugas pembelajaran sesuai dengan jenis pekerjaan tertentu.

4. Materi BK
 Fungsi agama bagi kehidupan
 Bahayanya tawuran
 Manfaat mengendalikan emosi
 Pengaruh nilai-nilai dalam masyarakat menyangkut perilaku siswa
 Peran sosial pria-wanita
 Melatih kesabaran
 Materi BK meliputi : layanan, pendukung dan penilaian.

Ini adalah beberapa contoh format layanan BK :

 Program kerja semester layanan bimbingan konseling


 Program kerja tahunan layanan BK
 Program kerja bulanan layanan BK
 Format buku kegiatan BK
 Laporan pelaksanaan BK

B. Teknik/strategi Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial


1. Konseling Individual. Bersifat terarah untuk mengubah sikap dan perilaku murid kearah yang
lebih baik.
2. Nasihat. Suatu didikan dan peringatan yang diberikan berdasarkan kebenaran dengan maksud
untuk menegur dan membangun seseorang dengan tujuan baik.
3. Konseling kelompok. Bantuan terhadap murid yang dilaksanakan dalam situasi kelompok.

10
4. Konseling kelompok. Upaya bantuan kepada murid dalam rangka memberikan kemudahan
dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Menurut Prayitno terdapat 4 tahap yaitu tahap I
pembentukan, tahap II peralihan, tahap III kegiatan, dan tahap IV pengakhiran.
5. Pengajaran remedial. Secara umum pengajaran remedial bertujuan untuk membantu siswa
mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan dalam
kurikulum.

BAB VI PROGRAM BK PRIBADI SOSIAL

A. Program Bimbingan Pribad-Sosial

yang dimaksud dengan program bimbingan dan konseling pribadi soasial adalah
serangkaian rencana kegiatan layanan yang disusun secara sistematis, terencana, dan terarah
berlandaskan pada analisis kebutuhan siswa, guna mencapai dan menfasilitasi perkembangan
siswa secara optimal serta untuk menunjang pencapaian tujuan, visi dan misi sekolah.

program bimbingan berisikan sejumlah kegiatan layanan bimbingan. Suatu program


bimbingan merupakan suatu rangkaian kegiatan bimbingan yang terencana, terkoordinasi selama
periode waktu tertentu. Ciri – ciri program bimbingan yang baik menurut Miller (Uman
Suherman dan Dadang Sudrajat, 1998: 23), :

 Disusun dan dikembangkan berdasarkan kebutuhan nyata siswa


 Diatur menurut skala prioritas berdasarkan kebutuhan siswa
 Dikembangkan secara berangsur-angsur dengan melibatkan semua unsur petugas
 Mempunyai tujuan yang ideal tetapi realistis
 Mencerminkan Komunikasi yang berkesinambungan diantara semua staf pelaksana

B. Kompenen Program

Kompenen progran (rambu-rambu penyelenggaraan bimbingan dan konseling dalam jalur


pendidikan formal, 2008:224).

 Layanan Dasar
 Layanan Responsif.
 Perencanaan Individual.

11
 Dukungan sistem.

Data-data yang didapatkan dari hasil penyebaran instrumen kepada siswa dijadikan acuan
dalam mengembangkan program bimbingan dan konseling pribadi-sosial. Surya (1988:47)
mengemukakan pengertian bimbingan pribadi sosial sebagai bimbingan dalam menghadapi dan
memecahkan masalah-masalah pribadi-sosial seperti masalah pergaulan,penyelesaian konflik,
penyesuaian diri dan sebagainya.

C. Tujuan Dan Manfaat Program.

Tujuan sebuah program adalah agar seluruh kegiatan dapat terorganisasi dan
terkoordinasi secara sistematis, sehingga dapat berjalan dengan lancar, efisien dan efektif kearah
pencapaian suatu tujuan. Manfaat program ini adalah :

 tujuan kegiatan bimbingan akan lebih jelas.


 memungkinkan para guru Bk/konselor untuk menghemaat waktu, tenaga, dan biaya.
 pemeberian layanan bimbingan lebih teratur dan memadai.
 setiap guru Bk/konselor akan menyadari peranan dan tugasnya.

D. Rambu-Rambu Penyusunan Program Pelayanan Bimbingan dan Konseling (BK)


Berdasarkan KTSP .

1. Jenis Program Pelayanan BK.


 program tahunan.
 program semesteran.
 program bulanan.
 program mingguan.
 program harian.
2. Perencanaan Kegiatan.
 perencanaan pelayanan bimbingan dan konseling pada kebutuhan.
 perencanaan pelayanan BK mengacu pada program tahunan yang telah dijabarkan.
 satu kali layanan atau kegiatan pendukung.
3. Pelaksanaan Kegiatan.

12
4. Penilaian Kegiatan.
 penilaian segera (Laiseg)
 penilaian jangka pendek (Laijapen)
 penilaian jangka panjang (Laijapang)\
 penilaian proses kegiatan pelayanan BK

E. Langkah-Langkah Operasional Penyusunan Program Pelayanan Bimbingan Dan Konseling


Berdasarkan KTSP.

1. Identifikasi kebutuhan dan permasalahan siswa.


2. Identifikasi jenis layanan dan kegiatan pendukung.
3. Penyusunan program tahunan.
4. Penyusunan program semesteran.
5. Penyusunan program bulanan.
6. Penyusunan program mingguan.
7. Penyusunan program harian.

13
2.2 BUKU PEMBANDING

BAB 1 LATAR BELAKANG

Sejak awal kemerdekaan bangsa dan pemerintah indonesia bertekad unntuk


menyelenggarakan perjuangan pembangunan menuju bangsa yang cerdas dan maju,adil dan
makmur,Bik spritual maupun materill. Tekad itu terwujud dalam upaya pengembangan
perikehidupan bangsa dan pembangunan nasional di segala bidang yang berkesinambungan dan
terus meningkat. Adapun pembangunan nasional indonesia bertujuan membangun manusia
indonesia seutuhnya dan membangunn seluruh masyarakat indonesia.

Pengembangan manusia seutuhnya,baik manusia sebagai kumpulan orang-orang maupun


sebagai individu,bertitik tolak dari kedua sisi hakikat kemanusiaan itu. Manusia perlu
memperkembangkan diri sehingga ketinggian derajat dan keindahan dirinya serta keempat
dimensi kemanusiaannya itu benar-benar terwujud.

Pendidikan yang pada dasarnya mengupayakan pengembangan manusia seutuhnya serta


tidak terhindar dari berbagai sumber rintangan dan kegagalan tersebut perlu diselenggarakan
secara luas dan mendalam mencakup segenap segi kehidupan manusia. Dalam rangka
pembangunan pendidikan nasional,pemerintah indonesia telah memberlakukan undnag-undang
tentang sistem pendidikan nasional beserta berbagai aturan pelaksanaannya yang mencakup
didialamnya pelayanan bimbingan dan konseling.

BAB 2 WAWASAN TENTANG PEMAHAMAHAM PENANGANAN DAN


PENYIKAPANTERHADAP KASUS.

Penangan kasus dapat dipandang sebagai upaya-upaya khusus untuk secara langsung
menangani sumber pokok permasalahan dengan tujuan utama teratasinya atau terpecahkannya
permasalahan yang dimaksudkan. Studi kasus lebih menyeluruh dan lengkap dapat ditempuh
dengan berbagai cara sperti wawancara,analisi onecdotal report,cesehistory, deksripsi tingkah
laku dan perkembangan serta melakukan case conference.

Konselor memiliki wawasan yang luas tentang berbagai masalah yang terkandung
didalam kasus. Konsep atau ide-ide tentang rincian setiap masalah serta kemungkinan sebab-
sebab dan akibat-akibatnya sedapat mungkin dikuasai olehkonselor. Konsep atau ide itu akan

14
memberikan arahan awal untuk dilakukannya penjelajahan masalah melalui berbagai cara sepeti
wawancara langsung dengan individu penyandang kasus. Namun demikian,konselor tidak boleh
terpaku atau terhanyut oleh konsep-konsep atau idenya awalnya itu. Pemahaman objektif tentang
setiap masalah harus didasarkan pada temuan-temuan yang diperoleh melalaui cara objektif
tersebut.

BAB 3 PENGERTIAM BIMBINGAN DAN KONSELING

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada
seorang atau beberapa orang individu,baik anak-anak,remaja.maupun dewasa agar orang yang
dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan
memanfaaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan
norma-norma yang berlaku. Konseling adalah proses pemberian antuan yang dilakukan melaui
wawancara kepada yang ahli kepada invidu yang sedang mengalami sesuatu masalah yang
bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien..

Bimbingan dan konseling memiliki tujuan yang terdiri atas tujuan umum dan khusus.
Tujuan umum bimbingan dan konseling membantu individu agar dapat mencapai perkembangan
secara optimal sesuai dengan bakat, kemampuan, minat dan nilai-niai, serta terpecahkan
masalah-masalah yang dihadapi individu (klien). Termasuk ke dalam tujuan umum bimbingan
dan konseling adalah membantu individu agar dapat mandiri dengan ciri-ciri mampu memahami
dan menerima dirinya sendiri dan lingkungannya, membuat keputusan dan rencana realistik,
mengarahkan diri sendiri dengan keputusan dan rencananya itu serta pada akhirnya mewujudkan
diri sendiri.

BAB 4 LANDASAN BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Pelayanan bimbingan dan konseling memerlukan sejumlah landasan yaitu :


 Landasan filosofis..
 Pelayanan bimbingan dan konseling berlandaskan agama kemuliaan manusia
 Landasan psikologis dalam bimbingan dan konseling
 Landasan sosial budaya
 Landasan ilmiah dan teknologi
 Landasan pedagogis

15
BAB 5 FUNGSI DAN PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING

Fungsi bimbingan dan konseling ditinjau dari kegunaan dan manfaat,ataupun euntungan-
keuntugan apa yang diperoleh malaui pelayanan tersebut. Fungsi-fungsi itu banyak dan dapat
dikelompokkan menjadi empat fungsi pokok yaitu:

1. Fungsi pemahaman
2. Fungsi pencegahan
3. Fungsi pengentasan
4. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan

Prisnip-prinsip bimbingan dan konseling merupakan pemaduan hasil-hasil teori dan


praktek yang dirumuskan dan dijadikan pedoman dan dasae bagi penyelengaraan pelayanan.
Prinsip-prinsip itu berkenaan dengan sasaran pelayanan,masalah individu,program dan
penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling. Konselor terikat oleh prinsip-prinsip
tersebut dimana pun.

BAB 6 ORIENTASI DAN RUANG LINGKUP KERJA BIMBINGAN DAN KONSELING

Orientasi bimbingan dan konseling mengacu pada pusat perhatian atau titik berat
pandangan konselor dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling. Orientasi
perkembangan melihat sasaran layanan sebagai individu yang sedang berkembang. Pelayanan
bimbingan dan konseling justru melayani perkembangan itu agar perkembangan itu berjalan
melaui tahap-tahapnya secara lancar dan mecapai tugas-tugansya secara optimal sesuai denga
tahap perkembangan itu. Sedangkan orientasi permasalahan bermaksud mengarahkan perhatian
konselor kepada kemungkinan adanya masalah pada diri sasaran layanan. Pelayanan bimbingan
dan konseling yang mempunayi tiga segi orientasi itu diselenggrakan di berbagai ruang lingkup
kerja.

BAB 7 JENIS LAYANAN DAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Layanan orientasi. Adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk memperkenalkan


siswa baru dan atau terhadap lingkungan yang baru dimasukinya

16
2. Layanan informasi. Yaitu layanan yang memberikan pemahaman kepada individu-
individu yang berkepentingan tentangberbagai hal yang diperlukan uny=tuk menjalani
suatu tugas atau kegiatan.
3. Layanan penempatan dan penyaluran. Ialah suatu layanan yang dapat mengembangkan
potensi yang dimiliki oleh siswa seperti wdah atau kegiatan yang dapat mengembangkan
bakat,kemampuan minat dan hobi.
4. Layanan bimbingan belajar. Yaitu layaanan bimbingan yang penting untuk
diselenggarakan di sekolah karena layanan ini dilaksanakan melalui tahap-tahap seperti
pengenalanan siswa yang mengalami masalah belajar,pengukapan sebab-sebab timbulnya
masalah belajar dan pemberian bantuan pengentasan masalah belajar
5. Layanan konseling perorangan. Yaitu suatu pelayanan khusus dalam hubungan langsung
tatap muka antara konselor dan klien. Dalam hubungan itu masalah klien dicermati dan
diupayaka n pengentasannya,sedapat-dapatnya dengan kekuatan klien sendiri
6. Layanan bimbingan dan konseling kelompok. Layanan yang diberikan dalam suasana
kelompok yang memiliki manfaat seperti dapat berinteraksi antarindividu anggota
kelompok merupakan suatu yang khas,yang tidak mungkin terjadi pada konseling
perorangan.
7. Kegiatan penunjang. Yang digunakap sebaagai alat dalam aktivitas bimbingan

BAB 8 : BIMBINGAN DAN KONSELING SEBAGAI PROFESI

Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dari para petugasnya.
Artinya,pekerjaan yang disebut profesi itu tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak terlatih dan
tidak disiapkam secara khusus terlebih dahulu untuk melakukan pekerjaan itu.

Perkembangan gerakan bimbingan di indonesia dilakukan pada awal tahun 1960 teat nya
pada tanggal 20-24 agustuus 1960 diadakan konferensi fakultas keuruan dan ilmu pnedidikan
atau FKIP di Malang untuk membantu masalah tersebut. Salah satu hasil dari konferensi itu
dimasukkanya ke dalam dunia pendidikan di Indonesia yangg sekarang disebut “bimbingan dan
konseling”.

17
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 KEKUATAN BUKU

Buku Utama :

Menurut pendapat saya, kekuatan pada buku utama ialah pada buku tersebut lebih
membahas kepada pribadi sosial,dan isi buku yang terarah, serta kelengkapan buku yang
membahas materi masalah masalah yang terdapat pada pribadi sosial seseorang.

Buku Pembanding :

Menurut pandangan saya, kekuatan pada buku pembanding adalah kelengkapan buku
yang membahas secara garis besar dasar- dasar bimbingan konseling, serta kelengkapan azaz-
azaz yang dibahas

3.2 KELEMAHAN BUKU

Buku Utama :

Menurut pendapat saya, kelemahan pada buku utama terletak pada materi pengertian
pribadi sosisal yang tidak dibahas secara garis besar dan kurang mendalam

Buku Pembanding :

Menurut pandangan saya, kelemahan pada buku pembanding adalah kurangnya


pemahaman materi tentang bimbingan pribadi dan sosial secara mendalam.

18
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu secara kontinyu dan
sistematis,. Bertujuan untuk membantu proses pengembangan potensi diri melalui pola-pola
sosial yang dilakukannya sehari-hari di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Pola-pola
sosial yang dimaksudkan adalah pola-pola dimana individu tersebut dapat melakukan
penyesuaian diri dengan lingkungannya.

Bimbingan pribadi-sosial merupakan upaya layanan yang diberikan kepada siswa agar
mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang dialaminya, baik yang bersifat pribadi
maupun sosial, sehingga mampu membina hubungan sosial yang harmonis di lingkungannya.
Bimbingan pribadi-sosial diberikan dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif,
interaksi pendidikan yang akrab, mengembangkan system pemahaman diri, dan sikap-sikap yang
positif, serta kemampuan-kemampuan pribadi sosial yang tepat.

4.2 SARAN

Saran saya sebagai calon konselor, agar ketika saya menjadi konselor saya akan
menjalankan bimbingan konseling pribadi sosial pada peserta didik nantinya.

19

Anda mungkin juga menyukai