Anda di halaman 1dari 15

SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PELAYANAN BK DI

SEKOLAH KOMPUTER SEBAGAI SARANA KERJA


(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Informasi dan Media
BK)
Dosen Pengampu : Rafael Lisinus Ginting S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 6
BK Reguler C 2019

1. Alvina Zahra (1192451007)


2. Sekar Ayu Anjarani Sipayung (1192451009)
3. Edy Andriarto Habib (1193151022)
4. Theodorus Simarmata (1193151027)
5. Rahma Amelia Malik (1193351033)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukuratas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah mengenai Sistem Teknologi Informasi dalam Pelayanan BK di
Sekolah Komputer Sebagai Sarana Kerja.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada:
1. Bapak Rafael Lisinus Ginting S.Pd., M.Pd Selaku dosen mata kuliah yang telah
memberikan ilmu kepada kami.
2. Teman-teman yang telah membantu kami langsung ataupun tidak langsung dalam
pembuatan makalah ini.
3. Orang tua kami, berkat dorongan dan semangat yang telah diberikan sehingga kami
dapat menyelsaikan makalah ini dengan baik

Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan sesuai dengan kemampuan kami.
Terlepas dari itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasa nya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan
pembaca pada umumnya.

Medan,Agustus 2021

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................ 2

1.3 Tujuan dan Manfaat ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3

2.1 Sistem Teknologi Informasi dalam Pelayanan BK di Sekolah ...................................... 3

2.2 Komputer Sebagai Sarana Kerja................................................................................... 7

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 11

3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 11

3.2 Saran ......................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan perwujudan terjadinya
perubahan kearah positif budaya yang dimiliki oleh manusia. Hal ini didasari pada sebuah
keyakinan bahwa setiap hasil dari daya yang dimiliki manusia baik cipta, rasa, karsa dan
karya yang dikatakan sebagai sebuah budaya dalam wujud teknologi akan meningkatkan
produktifitas kerja manusia. Dikatakan demikian karena teknologi tercipta sedianya akan
mempermudah serta meningkatkan efektifitas kerja manusia, sehingga manusia menjadi lebih
produktif dalam bekerja. Teknologi juga dapat dikatakan sebagai hasil budaya manusia
karena merupakan hasil dari gagasan manusia yang akhirnya melahirkan sebuah karya dan
dapat menunjang kehidupan manusia. Salah satu bidang kehidupan manusia yang saat ini
sedang giat dalam menempatkan teknologi sebagai bagian penting dari proses dan program
kerjanya adalah bidang pendidikan. Pendidikan menjadi salah satu bidang yang mencoba
meningkatkan peranan teknologi sebagai
Salah satu penunjang proses peningkatan efektifitas hasil kerja melalui optimalisasi
serapan peserta didik terhadap materi pembelajaran dan pendidikan. Salah satunya
diwujudkan dengan pemanfaatan media-media pembelajaran berbasis komputer yang
diharapkan dapat menarik minat dan memotivasi peserta didik dalam pembelajaran. Seperti
dengan mulai diterapkannnya pembelajaran berbasis multimedia, e-learning serta
pemanfaatan beberapa aplikasi komputer dalam pembelajaran. Selain itu kini juga semakin
marak situs-situs internet yang menyediakan berbagai materi pelajaran yang dapat diakses
gratis maupun berbayar yang dapat menunjang ketercapaian target kompetensi dasar yang
harus dikuasai oleh peserta didik/ siswa.
Bimbingan dan konseling sebagai bagian integral pendidikan juga tak luput dari
sentuhan-sentuhan teknologi dalam pelaksanannya. Semakin ditegaskannya peranan
bimbingan dan konseling dalam sistem pendidikan nasional melalui UU No. 20 Tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional serta penegasan profesi bimbingan dan konseling dalam
tatanan pedidikan formal (Abkin, 2008) seharusnya menjadi rujukan utama para konselor
dalam mengoptimalkan peranan teknologi dalam setiap layanan yang diberikan, baik itu
secara klasikal, kelompok maupun dengan format individual. Sehingga proses pelayanan
bimbingan dan konseling yang diharapkan dapat memandirikan siswa dapat secara optimal

1
tercapai melalui alat bantu maupun layanan-layanan yang berbasis penggunaan teknologi
informasi. Apa dan bagaimana sebenarnya “Sistem Teknologi Informasi dalam Pelayanan
BK di Sekolah Komputer Sebagai Sarana Kerja” baik bagi konselor maupun siswa, akan
dibahas dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah
ini adalah Apa itu Sistem Teknologi Informasi dalam Pelayanan BK di Sekolah dan Apa itu
Komputer Sebagai Sarana Kerja.

1.3 Tujuan dan Manfaat


Dari rumusan masalah diatas maka tujuan dan manfaat dari penulisan makalah ini
antara lain Untuk Mengetahui Sistem Teknologi Informasi dalam Pelayanan BK di Sekolah
dan Untuk Mengetahui Komputer Sebagai Sarana Kerja.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistem Teknologi Informasi dalam Pelayanan BK di Sekolah


Bimbingan dan Konseling (BK) di Indonesia merupakan layanan yang sedang
berkembang dalam dunia pendidikan. Salah satu hal yang ikut berperan dalam
mengembangkan bimbingan dan konseling di Indonesia adalah perkembangan Teknologi
Informasi (TI). Kemajuan TI memberikan kemudahan dalam berbagai hal, misalnya dapat
mempermudah proses komunikasi, serta menghemat biaya jika ingin melakukan hubungan
dengan orang lain yang jaraknya jauh. Karakteristik utama dari TI itu sendiri mencakup
software dan hardware yang digunakan untuk memperoleh, menyebarkan, memproses
ataupun menyimpan berbgai informasi yang bermanfaat dan dibutuhkan. Sesuai dengan
karakteristik TI, maka peranan TI dalam bimbingan dan konseling sangatlah banyak,
diantaranya mempermudah dalam merencanakan dan merancang pelayanan bimbingan dan
konseling, memproses data terkait pelayanan bimbingan dan konseling, menciptakan aplikasi
dalam membantu pelayanan bimbingan dan konseling, mengolah data pelayanan bimbingan
dan konseling, dan masih banyak hal yang bermanfaat bagi terlaksananya bimbingan dan
konseling yang efektif.
Dahulu bimbingan konseling masih diartikan sebagai hubungan face to face yaitu
ketika konselor bertemu langsung dengan konseli, saat ini dengan kemudahan dan
perkembangan TI konseli dari tempat yang sangat jauh dapat berhubungan secara langsung
dengan barbagai media TI yang memungkinkan, semisal telpon, video call, pesan singkat
ataupun email, tampilan video, power point, video, dll.
Kondisi tersebut tentunya merubah konsep awal yaitu konsep bimbingan dan
konseling yang face to face harus menyesuaikan dengan perkembangan TI yaitu konseling
dapat dilakukan dengan berbagai media TI yang sedang berkembang. Bimbingan dan
konseling yang demikian maka tidak lagi terikat dengan konsep lama dan lebih pada suatu
invoasi pelayanan BK. Perkembangan TI yang semakin canggih ini secara langsung dapat
mendukung proses pemberian layanan BK yang lebih kreatif, menarik dan inovatif. Layanan
BK yang sifatnya inovatif sudah tentunya dapat membangkitkan dan meningkatkan nilai
tambah bagi pelayanan BK tujuan layanan dapat tercapai dengan baik.
Dengan demikian, keberadaan TI sangat dibutuhkan dalam mendukung pelayanan
bimbingan dan konseling. Kondisi tersebut juga diperkuat dalam konsep BK komprehensif

3
dimana kedudukan teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling masuk ke dalam
berbagai layanan dalam bimbingan dan konseling. Ini berarti bahwa teknologi informasi
menjadi salah satu sarana bagi terlaksananya layanan bimbingan dan konseling.
1. Gambaran Umum dan Penyebab Perlunya Pemanfaatan Tekologi Informasi dalam
Layanan Bimbingan dan Konseling
Bimbigan konseling sebagai bagian integral dari pelayanan pendidikan juga tak luput
dari sentuhan-sentuhan peningkatan peran TI. Sesuai dengan Permendiknas No. 22 Tahun
2006 tentang standar isi, bimbingan konseling adalah salah satu wadah bagi proses
pengembangan diri siswa dimana konselor sebagai petugas bimbingan konseling yang akan
membantu memfasilitasi perkembangan siswa secara optimal. Ditegaskan pula dalam pasal 1
poin ke-6, UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa konselor
adalah bagian dari tenaga pendidik yang harus turut serta berpartisipasi dalam mewujudkan
terselenggaranya pelayanan pendidikan yang berkualitas.

2. Tujuan Digunakannya TI dalam Bimbingan dan Konseling


Pada umumnya bimbingan dan konseling dengan memanfaakan TI memiliki tujuan
umum bimbingan dan konseling yaitu membantu siswa/peserta didik memperoleh kehidupan
yang membahagiakan serta berkembangnya potensi secara optimal melalui layanan
bimbingan dan konsleing. Namun, secara lebih spesifik bimbingan dan konseling mmemiliki
tujuan sebagai berikut:
a. Untuk mempermudah konselor dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling
kepada peserta didik. Kemudahan akses dan penyimpanan serta pengolahan data yang
didapat melalui penggunaan TI menjadi alasan utama mudahnya konselor dalam
memberikan layanan bagi peserta didik.
b. Memberikan alat bantu baik bagi siswa maupun konselor dalam upaya melakukan
investigasi tentang minat, bakat, serta pilihan-pilihan karir, statistik pekerjaan dan
pendidikan yang dibutuhkan untuk memperoleh capaian karir tertentu serta mengintai
kesempatan yang bisa didapat.
c. Membantu siswa dalam mencapai kesadaran diri, melakukan eksplorasi diri,
memecahkan masalah-masalah pribadi serta sosial dan mengembangkan keterampilan
dalam mengambil keputusan dalam setiap masalah yang dihadapi.
d. Untuk meningkatkan minat atau daya tarik siswa terhadap pelayanan bimbingan dan
konseling yang diselenggarakan oleh konselor. Melalui perangkat multimedia yang

4
disajikan oleh konselor siswa akan tertarik untuk memahami materi layanan yang
tentunya penting bagi perkembangannya dalam menjalani kehidupan secara mandiri.
e. Mempermudah akses siswa dalam memperoleh layanan bimbingan dan konsleling
serta berbagai macam sumber informasi yang penting bagi pengenbangan diri siswa.

Tujuan-tujuan diatas akan tercapai jika saja sistem serta manajemen instansi
pendidikan memberikan dukungan penuh bagi para konselor di lapangan dengan memberikan
sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Selain itu, peningkatan kompetensi sumber daya
manusia BK (Konselor) terutama yang berkaitan dalam penggunaan alat berteknologi tinggi
baik software maupun hardware juga sangat dibutuhkan.

3. Metode Penggunaan TI dalam BK


Pemanfaatan TI dalam berbagai kesempatan layanan bimbingan dan konseling, pada
umumnya menggunakan dua metode yaitu:
a. Online
Kata online diartikan adalah sebagai komputer atau perangkat yang terhubung ke
jaringan (seperti Internet) dan siap untuk digunakan (atau digunakan oleh) komputer atau
perangkat lain. Dengan kata lain, online juga mengandung arti hubungan telekomunikasi peer
to peer yang membuat dua manusia terhubung. E-counseling adalah istilah yang lazim
digunakan untuk menggambarkan proses konseling secara online. Layanan ini merupakan
salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh konselor dalam mengurangi masalah yang
dihadapi oleh klien. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, hal Ini merupakan
tantangan bagi konselor, sehingga konselor secara otomatis dituntut untuk berpartisipasi dan
menguasainya, kondisi ini memungkin pelaksanaan konseling tidak hanya dilakukan tatap
muka di ruang tertutup, tetapi dapat dilakukan melalui format jarak jauh.
Beberapa cara yang bisa digunakan antara lain adalah:
1) Web Blog sebagai penyedia informasi bagi peserta didik tentang segala hal yang
dibutuhkan dalam mengembangkan dirinya.
2) Chatting, metode ini biasanya digunakan untuk konseling jarak jauh yang
memerlukan penanganan segera namun terhalang jarak dan waktu.
3) E-mail, surat elektronik sekarang menjadi trend karena media yang dianggap
cepat dan terjaga privasinya untuk menyampaikan aspirasi maupun curahan hati
kepada konselor. Short Message Service (SMS), adalah media yang paling
digemari karena semakin terjangkaunya perangkat yang dibutuhkan guna

5
tersampaikannya pesan yang disampaikan dari siswa pada konselor maupun
sebaliknya.
4) Telephone, sama seperti chatting media ini juga sering digunakan sebagai
mediakonseling secara langsung terutama dengan mulai adanya teknologi video
call yangdapat menampilkan ekspresi wajah siswa dalam konseling.

Beberapa metode diatas dapat dijalankan jika tersedia perangkat berupa HP/
Telepone, PC (Personal Computer), laptop modem dan beberapa sarana pendukung yang lain
seperti koneksi internet dan headphone.

b. Offline
Penggunaan teknologi dalam layanan bimbingan dan konseling dengan mode offline
(tidaktersambung dengan ineternet maupun media komunikasi jarak jauh yang lain) lebih
pada pemanfaatan komputer sebagai media pengolah data serta alat bantu dalam layanan
bimbingan dan konseling mislanya dengan menggunakan beberapa program komputer seperti
microsoft power point, video player dan beberapa media interkatif lain dalam melayani siswa.
Selain itu, beberapa program pengolah data seperti micdrosoft excel dan microsoft access
serta visual basic kini tersedia terutama dalam membantu konselor dalam menampilkan
layanan yang prima terhadap peserta didik.

Manfaat Teknologi Informasi Dalam Layanan Bimbingan Dan Konseling


Ada beberapa manfaat yang bisa didapat dalam melakukan bimbingan dan konseling
dengan menggunakan TI. Manfaat yang dimaksud dijelaskan sebagai berikut. Bagi siswa
sebagai subyek yang mendapatkan pelayanan bimbingan dan konseling :
a. Memicu ketertarikan minat siswa untuk memanfaatkan (mengikuti) bimbingan dan
konseling dengan penuh dukungan; minat (interest), sikap (attitude), perhatian
(attention), motivasi (motivation) sehingga merasa betah untuk melibatkan diri dalam
kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan.
b. Siswa memperoleh kemudahan proses, efisiensi waktu dan tenaga dalam kegiatan
bimbingan dan konseling, karena dengan menggunakan media berbasis YI dapat
dihindarkan kebosanan akibat monotonitas penerapan metode konvensional (Hartono,
2010:37-38).

6
Selain siswa yang mendapatkan keuntungan, konselor juga dapat memperoleh
keuntungan dari penyelenggaraan bimbingan dan konseling berbantuan TI, yatiu:
a. Menjadikan konselor sebagai pribadi yang terlatih, efektif dan efisisen dalam
penggunaan ICT.
b. Menjadikan konselor sebagai pendidik yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan
dan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (ICT).
c. Menjadikan konselor lebih terampil terhadap tren penggunaan teknologi dalam
bimbingan dan konseling.
d. Menjadikan konselor memiliki kemampuan untuk menggunakan sumber-sumber
teknologi lain yang dapat dimanfaatkan dalam proses bimbingan dan konseling.
e. Menjadikan konselor lebih tertarik untuk mengembangkan perencanaan penggunaan
teknologi dalam bimbingan dan konseling.
f. Meningkatkan kemampuan evaluasi (assesment) terhadap efektifitas penggunaan
media komputer dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling.

Beberapa keuntungan diatas menguatkan pendapat bahwa pelayanan bimbingan dan


konseling berbasis TI dapat meningkatkan kualitas layanan bimbingan dan konseling pada
siswa di sekolah.

2.2 Komputer Sebagai Sarana Kerja


Menurut Nurfitriyani (2011) peranan komputer telah banyak dikembangkan dalam
dunia bimbingan dan konseling. Muhammad Surya (2006 dalam Nurfitriyani, 2011)
mengemukakan bahwa sejalan dengan perkembangan teknologi komputer interaksi antara
konselor dengan individu yang dilayaninya (konseli) tidak hanya dilakukan melalui hubungan
tatap muka, tetapi dapat juga dilakukan melalui hubungan secara virtual (maya) melalui
internet dalam bentuk cyber counseling.
Komputer dapat membantu konselor dalam melakukan assesmen terhadap proses
konseling, seperti ITP (Inventori Tugas Perkembangan) dan ATP (Analisis Tugas
Perkembangan). Ada pula Computer Assisted Counseling (CAC), yaitu software atau aplikasi
konseling mandiri yang membantu konseli untuk mudah mendapatkan penyelesaian masalah
yang dialami meskipun tidak perlu bertemu dengan konselor. Walaupun demikian, tetap saja
konseling yang dilakukan secara face to face lebih mengena dan CAC tidak dapat
menggantikan fungsi dari konseling konvensional itu sendiri, CAC hanya mengambil sedikit
peran konseling konvensional agar bertambah efektif dan efesien. Jika konseli berada dalam

7
keadaan darurat dan tidak ada konselor pada saat itu maka CAC dapat berperan dalam
membantu konseli.
Nurfitriyani (2011) kemudian memaparkan beberapa penerapan komputer sebagai
sarana kerja bimbingan dan konseling mulai dari tingkat sekolah dasar hingga ke perguruan
tinggi.
 Penerapan Komputer Sebagai Sarana Kerja BK di Sekolah Dasar
Komputer sebagai sarana kerja Bimbingan Konseling pada jenjang Sekolah Dasar,
dapat diterapkan sebagai :
1) Pusat arsip data siswa
2) Informasi kasus atau presensi bimbingan
3) Alat penyelenggaraan konseling kelompok melalui proyekto

 Penerapan Komputer sebagai sarana kerja BK di Sekolah Menengah


1) Pemanfaatan internet
2) Pemakaian surat elektronik (email dan messaging dengan memperhatikan etika)
3) Publikasi pengumuman baik dalam blog maupun arsip pada komputer
4) Materi ajar menggunakan media proyektor\
5) Program publikasi dan informasi
6) Penyelenggaraan kompetensi ilmiah, seni, ketangkasan secara online yang bernilai
positif bagi peserta didik
7) Pembuatan database peserta didik

 Penerapan Komputer Sebagai Sarana Kerja BK di Perguruan Tinggi


1) Bimbingan Konseling melalui Surat Elektronik atau e-mail
2) Pemberian informasi melalui websites / homepages
3) Bimbingan dan Konseling kelompok melalui chat room
4) Konsultasi melalui komputer konferensi video, atau grup
5) Periklanan mengenai layanan Bimbingan Konseling melalui e-mail maupun web
6) Pelatihan keterampilan melalui software dan simulasi terkomputerisasi
7) Pengambilan sumber daya informasi
8) Penyimpanan catatan kasus
9) Informasi konseli
10) Tata kearsipan

8
 Komputer Berbasis Internet
Pada layanan konseling juga terdapat teknologi komputer yang berbasis internet untuk
malakukan konseling dengan konseli, seperti: Cyber Counseling, E–counseling, chatting,
videocall, dan voice call merupakan bentuk aplikasi yang dapat membantu konselor dalam
proses konseling dengan cara yang lebih modern selain melakukan pertemuan dengan konseli
secara langsung. Aplikasi yang mempermudah jalannya konseling ini merupakan cara yang
baru dalam berkomunikasi secara lebih mudah dengan konseli, tetapi konseling yang
menggunakan teknologi ini bukan berarti menggantikan cara konseling konvensional (face to
face). Hanya saja ini merupakan salah satu cara untuk mengatasi kendala yang sering menjadi
hambatan bagi proses konseling konvensional, seperti masalah waktu yang tidak tersedia dan
jarak yang memisahkan.
Dengan internet juga konselor dapat berkomunikasi sesama konselor, dapat mencari
informasi dan menyebarkannya dengan cepat dan mudah, dapat mengetahui perkembangan
zaman dan pergaulan konseli (peserta didik), dapat melakukan pendekatan terhadap konseli
(peserta didik). Jadi, komputer merupakan sarana kerja BK yang cukup efektif dan penting.
Mulai dari pengolahan data hingga melakukan cyber counseling dapat dilakukan jika
konselor dapat menguasai komputer dan komputer berbasis internet.
Menurut Sampson, Kolodinsky, & Greeno (Harul Huda, 2011) Berdasarkan potensi
penggunaan komputer untuk konselor dalam bimbingan dan konseling, maka dibuat secara
sederhana manfaat komputer berbasis internet sebagai berikut :
a. Website/Blog
Website ini berfungsi sebagai pusat informasi palayanan bimbingan dan konseling
kepada siswa di sekolah. Hal ini akan memberikan gambaran awal kepada siswa tentang
proses layanan bimbingan dan konseling, termasuk di dalamnya informasi materi yang
diberikan kepada siswa dalam layanan bimbingan dan konseling.
b. Social Network
Social network atau jejaring sosial adalah salah satu layanan dunia maya yang
memungkinkan orang-orang dari tempat yang berbeda-beda bertemu dan saling
berkomunikasi dengan mudah.
c. E-mail
Email adalah layanan surat elektronik yang memungkinkan pengiriman surat secara
lebih cepat dan murah.
d. Chat room
9
Layananan chat room gratis banyak di sediakan saat ini. Kita bisa membuat grup
khusus untuk sekolah yang kita layani untuk memberikan layanan bimbingan konseling
secara virtual.
e. Video call
Video call ini memungkinkan orang-orang dapat berkomunikasi dengan bertatap
muka secara langsung dengan lawan bicaranya.

 Komputer Berbasis Noninternet


Komputer berbasis noninternet juga turut memberikan andil yang besar bagi
pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. Hal ini dapat dilihat pada penggunaan
komputer berbasis noninternet dalam pengarsipan dan pengolahan data informasi konseli
yang ditangani. Beberapa program komputer yang dapat digunakan seperti Microsoft office:
Microsoft office word dapat digunakan untuk mencatat data-data dan informasi konseli,
microsoft excel untuk mengelola data, dan Microsoft office power point yang dapat
digunakan sebagai media partner pada saat memberikan layanan kelompok kepada siswa.
Saat ini telah muncul juga beberapa software berbasis pelayanan siswa yang dapat
diakses di internet. Salah satu diantaranya adalah SIBK (Sistem Informasi Bimbingan dan
Konseling). Software ini dapat digunakan oleh konselor sekolah untuk menyimpan, dan
mengolah data-data siswa yang ada di sekolah.
Wahid Suharman (2011), mempaparkan manfaat komputer berbasis noninternet
dalam bimbingan dan konseling, yaitu :
a. Sebagai media partner untuk mempermudah kerja-kerja konselor dalam
mengoptimalkan layanannya.
b. Untuk pengarsipan data personal siswa. Data personal tersebut terdiri atas data pribadi
siswa, catatan informasi siswa, dan catatan-catatan kasus.
c. Untuk membuat rancangan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah dengan
memanfaatkan program-program aplikasi perkantoran seperti Microsoft Office word,
Microsoft Office Excell, dan Microsoft Office Access.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan keberadaan TI sangat dibutuhkan dalam mendukung
pelayanan bimbingan dan konseling. Kondisi tersebut juga diperkuat dalam konsep BK
komprehensif dimana kedudukan teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling masuk
ke dalam berbagai layanan dalam bimbingan dan konseling. Ini berarti bahwa teknologi
informasi menjadi salah satu sarana bagi terlaksananya layanan bimbingan dan konseling.
Dalam memberikan layanan bimbingan konseling, komputer akan menjadi sebuah
sarana yang sangat efektif dalam membantu konselor. Saat seorang konselor memberikan
layanan bimbingan di kelas, tentu akan sangat menarik apabila materi layanan tersebut
disampaikan dengan bantuan program-program komputer misalnya dengan menggunakan
Microsof Office Power Point. Dengan cara seperti ini siswa akan lebih tertarik untuk
menyimak materi dan materi tersebut akan lebih mudah dicerna siswa. Hal serupa juga dapat
dilakukan dalam layanan-layanan lainnya seperti layanan remediatif dan layanan perencanaan
individual.

3.2 Saran
Setelah mempelajari makalah ini semoga mahasiswa dapat memahami isi dari
makalah ini, walaupun isi dari makalah ini kurang sempurna. Mudah-mudahan apa yang
mahasiswa dapatkan dari makalah ini dapat diterapkan dalam kehidapan sehari-hari, dan bisa
bermanfaat bagi diri sendiri maupun masyarakat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Sumarwiyah. 2016. Pemanfaatan Tekonologi Informasi (TI) Dalam Layanan Bimbingan Dan
Konseling Sebagai Representasi Berkembangnya Budaya Profesional Konselor
Dalam Melayani Siswa. Jurnal Bimbingan Konseling. Vol 2 No. 1 hal : 1-14.

Andi, Setiawan. 2016. Peranan Teknologi Informasi Dalam Bimbingan Dan Konseling.
Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi. Vol 1 No 1 Hal : 4

12

Anda mungkin juga menyukai