Anda di halaman 1dari 5

DASAR PENGEMBANGAN SISTEM TI DALAM PELAYANAN BK

Teknologi informasi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan item peralatan (hardware)
dan program komputer (software) yang memungkinkan kita untuk mengakses, menyimpan, mengorganisir,
dan menyajikan informasi dengan cara elektronik. Perkembangan teknologi dan informasi di zaman yang
semodern ini menyajikan berbagai macam kemudahan dan efisiensi dalam mencapai suatu tujuan yang
terkait dengan pemanfaatannya. Khusunya dalam bimbingan dan konseling, dalam beberapa segi dan aspek
layanan BK akan bisa tersalur dengan cepat dan efesien apabila bisa memanfaatkan teknologi informasi
dengan baik.
Adapun alat yang bisa mendukung penggunaan teknologi informasi dalam BK dapat diklasifikasikan
menjadi dua, yaitu :
1. Kemampuan Penguasaan Teknologi Informasi
Penguasaan teknologi dan informasi tidak semudah membalikan telapak tangan, namun untuk
menguasainya dibutuhkan pelatihan-pelatihan yang secara khusus dapat meningkatkan dan mengembangkan
kemampuan tersebut yang secara khusus pemanfaatannya mengarah pada sarana penunjang layanan BK.
Adapun beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengembangkan kemampuan tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Mengikuti kursus komputer dan internet
b. Mengikuti pelatihan-pelatihan yang terkait dengan pengembangan kemampuan TI.
c. Mengikuti seminar, lokakarya, workshop atau sejenisnya yang secara khusus bertemakan
penguasaan teknologi informasi.
d. Belajar secara mandiri melalui buku pedoman, CD pembelajaran yang terkait dengan
penguasaan TI.

2. Alat Teknologi Informasi dalam BK


Dibutuhkan berbagai sarana pendukung untuk mewujudkan pemanfaatan teknologi informasi dalam
bimbingan dan konseling. Adapun sarana tersebut diantaranya, yaitu: Komputer (PC) atau
Notebook (Laptop) dan aplikasinya, jaringan Internet dan
aplikasinya, Modem, Printer, LCD, Televisi, Telepon dan sejensinya.

3.Pemanfaatan Tekologi Informasi dalam Layanan Bimbingan dan Konseling


Bimbigan konseling sebagai bagian integral dari pelayanan pendidikan juga tak luput dari sentuhan –
sentuhan peningkatan peran TI. Sesuai dengan Permendiknas No. 22 Tahun 2006
tentang standar isi, bimbingan konseling adalah salah satu wadah bagi proses pengembangan diri
siswa dimana konselor sebagai petugas bimbingan konseling yang akan membantu memfasilitasi
perkembangan siswa secara optimal. Ditegaskan pula dalam pasal 1 poin ke-6, UU No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa konselor adalah bagian dari tenaga pendidik yang harus turut
serta berpartisipasi dalam mewujudkan terselenggaranya pelayanan pendidikan
yang berkualitas.

Upaya komputerisasi pelayanan bimbingan konseling sudah mulai dikembangkan beberapa tahun
terakhir. Di kancah internasional, beberapa jurnal ilmiah telah membahas tentang hal ini. Beberapa judul
jurnal ilmiah seperti “A School Counseling Program CD-ROM To Foster Family Midle School
Engagement5[6]” telah mengulas bagaimana penggunaan media berbasis CDROM untuk membantu
permasalahan keluarga. Dalam judul lain “e-Guidance & Virtual career development6[7]” dimana ide
utamaya adalah meberikan pelayanan bimbingan karier untuk mengembangkan karier dengan bantuan media
ICT. Selanjutnya dalam “ICT for Counseling and
Careers Guidance Services7[8]”, dijelaskan bahwa pemanfaatan ICT dapat membantu konselor dalam
pelaksanaan pelayanan bimbingan karier bagi klien. Selain itu masih banyak lagi jurnal

4.Penampilan Profesional Konselor dengan Memanfaatkan TI dalam Layanan BK

Jika kita merujuk pada Permendiknas No. 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Konselor (SKAKK) maka, upaya profesionalisasi adalah harga mati untuk meningkatkan mutu
layanan BK. Penggunaan TI adalah salah satu wujud upaya pengembangan kompetensi yang diharapkan
mampu menunjang kinerja konselor dalam menampilkan kerja yang profesional dalam penyelenggaraan
layanan bimbingan dan konseling.

Konselor harus menguasai konsep dan praksis asesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan
masalah konseli seharusnya upaya peningkatan profesionalitas kerja melalui TI harus menjadi prioritas.
Efisiensi serta efektifitas yang dijanjikan dalam menampilkan kompetensi sebagaimana dimaksud
selayaknya menjadi pertimbangan yang mendorong peningkatan peranan TI dalam layanan yang diberikan
kepada siswa. Sehingga, konselor dapat memberikan layanan yang up to date sesuai dengan perkembangan
zaman dan perkembangan peserta didik.

Keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh konselor dalam menggunakan TI antara lain adalah:

 Word Processing / Publication Desktop untuk menciptakan dokumen layout menarik


 Menciptakan laperan berkala visual menarik, efektif menggunakan grafik, infonnatif dan menarik
 Database (dokumentasi siswa) dan Spreadsheet (tabel dan grafik)
 Presentasi Multimedia.
 Sumber daya elektronik dan internet, yaitu: a) Membuat, mengirim, menerima e-mail,
 Daftar, ambil bagian diskusi elektronik ( Milis atau mailing list ), c) Mencari, menyaring
 infonnasi di internet, d) Mampu menggunakan search Engine, e.) Mampu ngobrol . ( chatting )
Selanjutnya keterampilan juga harus dimiliki oleh konselor dalam mewujudkan penampilan seperti yang
diharapkan diatas antara lain adalah (Triyanto, 2006):

5. Manfaat Teknologi Informasi Dalam Layanan Bimbingan Dan Konseling


Ada beberapa manfaat yang bisa didapat dalam melakukan bimbingan dan konseling dengan
menggunakan TI. Manfaat yang dimaksud dijelaskan sebagai berikut.Bagi siswa sebagai subyek yang
mendapatkan pelayanan bimbingan dan konseling :

1. Memicu ketertarikan minat siswa untuk memanfaatkan (mingikuti) bimbingan dan konseling dengan
penuh dukungan; minat (interest), sikap (attitude), perhatian (attention), motivasi (motivation)
sehingga merasa betah untuk melibatkan diri dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang
dilaksanakan.
2. Siswa memperoleh kemudahan proses, efisiensi waktu dan tenaga dalam kegiatan bimbingan dan
konseling, karena dengan menggunakan media berbasis YI dapat dihindarkan kebosanan akibat
monotonitas penerapan metode konvensional (Hartono, 2010:37-38).

Selain siswa yang mendapatkan keuntungan, konselor juga dapat memperoleh keuntungan dari
penyelenggaraan bimbingan dan konseling berbantuan TI, yatiu:

a. Menjadikan konselor sebagai pribadi yang terlatih, efektif dan efisisen dalam penggunaan ICT.
b. Menjadikan konselor sebagai pendidik yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan dan
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (ICT).
c. Menjadikan konselor lebih terampil terhadap tren penggunaan teknologi dalam bimbingan dan
konseling.
d. Menjadikan konselor memiliki kemampuan untuk menggunakan sumber – sumber teknologi lain
yang dapat dimanfaatkan dalam proses bimbingan dan konseling.Menjadikan konselor lebih tertarik
untuk mengembangkan perencanaan penggunaan teknologi dalam bimbingan dan konseling.
e. Meningkatkan kemampuan evaluasi (assesment) terhadap efektifitas penggunaan media komputer
dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling.

Beberapa keuntungan diatas menguatkan pendapat bahwa pelayanan bimbingan dan konseling berbasis
TI dapat meningkatkan kualitas layanan bimbingan dan konseling pada siswa di sekolah.

6.Penggunaan Teknologi Informasi dalam Layanan BK


Bimbingan dan Konseling merupakan usaha pemberian bantuan kepada individu telah mengalami
perubahan-perubahan. Perubahan tersebut dapat ditemukan pada pemanfaatan teknologi informasi dalam
layanan konseling. Adapun media yang digunakan dalam konseling yaitu komputer dan perangkat audio
visual. Komputer adalah media yang sesuaiuntuk menyampaikan informasi dalam proses konseling.

Pelling (2002) menyatakan bahwa penggunaan komputer (internet) dapat dipergunakan untuk
membantu siswa dalam proses pilihan karir sampai pada tahap pengambilan keputusan pilihan karir. Hal ini
sangat memungkinkan karena dari proses konseling yang hanya dilakukan secara tatap muka, konseli
merasakan bahwa informasi yang dibutuhkan masih kurang. Selain itu, dengan membuka internet, maka
siswa dapat melihat banyak informasi atau data yang dibutuhkan untuk menentukan pilihan studi lanjut atau
pilihan karirnya.

Terdapat 8 (delapan) potensi teknologi komputer berbasis internet dan 3 potensi komputer berbasis
non internet untuk Bimbingan dan Konseling. Potensi teknologi komputer berbasis internet yang dapat
digunakan untuk bimbingan dan konseling, sebagai berikut:

1. E-mail/surat elektronik. Potensi penggunaan oleh konselor yaitu untuk terapi, marketing, screening, surat
menyurat untuk penjadwalan janji, monitoring inter-sessions, dan tindak lanjut post-therapeutik, transfer
rekaman konseling, referral, masukan, home work, penelitian dan colegial professional.

2. Website/Homepages/Blog. Potensi penggunaan oleh konselor antara lain untuk pemasaran,


periklanan,diseminasi informasi dan publikasi.

3. Komputer konfrensi video, potensi penggunaan oleh konselor yaitu untuk konsultasi, referral, home work
dan terapi.

4. Sistem Bulletin Board /listservs/newsgroups. Potensi penggunaan oleh konselor yaitu untuk konsultasi,
referral, sumber daya untuk informasi dan kegiatan asosiasi professional..
5. Simulasi terkomputerisasi. Potensi penggunaan oleh konselor yaitu antara lain untuk supervisi dan
pelatihan kompetensi.

6. Pangkalan data FTP Sites. Potensi penggunaan oleh konselor, yaitu untuk penelitian, sumber informasi
bagi konselor, sumber informasi perpustakaan, transfer rekamankonseli, penilaian dan analisis.

7. Chat Rooms I Electronic Discussion groups. Potensi penggunaan oleh konselor antara lain untuk terapi
kelompok, membantu diri sendiri dan assessment/pengukuran.

8. Software berbasis internet. Potensi penggunaan oleh konselor yaitu untuk client/therapist Email (surat
elektronik); Collegial professional Email (surat elektronik); diseminasi informasi website (homepage);
dukungan/pengukuhan (chat rooms);kegiatan asosiasi professional(newsgroups); konsultasi (komputer
konferensi & newsgroups, marketing email (surat elektronik); masukan email (surat elektronik), membantu
diri sendiri (chat rooms);
Sedangkan potensi teknologi komputer berbasis non internet yang dapat digunakan oleh konselor untuk
kegiatan layanan bimbingan dan konseling, sebagai berikut:

1. Spreadsheet. Potensi penggunaan oleh konselor yaitu untuk tata kearsipan, data organisasi, informasi
konseli dan penelitian.
2. Pemrosesan kata. Potensi penggunaan oleh konselor antara lain, untuk tata kearsipan, surat menyurat,
marketing, publikasi dan penelitian.

3. Software non internet. Potensi penggunaan oleh konselor yaitu untuk, pelatihan keterampilan untuk
professional dan konseli, infromasi bantuan diri sendiri, marketing, manajemen kantor, sumber referensi dan
catatan kasus

Anda mungkin juga menyukai