| di 01.42
| di 21.07
BIMBINGAN KONSELING
B. Latar Belakang TI BK
Standar
Sering rasanya kita mendengar kata mos, apalagi saat tahun ajaran baru
di mulai. Namun, apakah arti Mos sebenernya ? , Ya MOS itu singkatan
dari Masa Orientasi siswa dan secara keseluruhan Mos memiliki arti
sebagai menguji mental siswa, dan kegiatan adaptasi siswa. “ Mos itu
buat have fun, nambah teman dan wawasan”menurut ketua OSIS kita
Dina Mulyaningsih .
Kegiatan Mos di SMK PARIWISATA diadakan pada tanggal 14 -16 juli 2011
lalu. Persiapan sudah dilakukan panitia selama satu bulan sebelum hari H.
Panitia inti dalam kegiatan ini terdiri dari 20 orang yang seluruhnya anak
OSIS, namun karena murid tahun sekarang Alhamdulillah banyak,
sementara panitia kurang SDM, Sehingga osis melibatkan MPK dan
PRAMUKA untuk membantu dalam kegitan Mos ini.
Dari sekolah kita jalan menuju lapangan Bima untuk melakukan kegiatan
Olahraga yang dipimpin oleh pak Ikmal, olah raga ini berupa Lari 400
meter mengelilingi lapangan Bima 1x putaran penuh. Tetapi pada saat
melaksanakan olah raga lari tersebut, ada beberapa siswa yg pingsan,
dan akhir nya siswa yang pingsan tersebut langsung di bawa ke UKS oleh
beberapa panitia. Setelah olah raga lagi selesai, akhir nya seluruh siswa
langsung kembali ke sekolah untuk istirahat terlebih dahulu sebelum
memulai kegiatan selanjutnya. Setelah selesai istirahat kegiatan langsung
di lanjutkan dengan PASKIBRA dan PKS. Kemudian kegiatan di lanjutkan
dengan demo ekskul PRAMUKA yang diperagakan oleh kakak kelas dari
PRAMUKA. setelah melihat demo PRAMUKA .
https://bksmkpariwisata.wordpress.com/2011/07/26/119/
11. Asas Alih Tangan Kasus; yaitu asas yang menghendaki agar
pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan
bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu
permasalahan peserta didik (klien) kiranya dapat mengalih-
tangankan kepada pihak yang lebih ahli. Guru pembimbing
(konselor)dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-
guru lain, atau ahli lain. Demikian pula, sebaliknya guru
pembimbing (konselor), dapat mengalih-tangankan kasus kepada
pihak yang lebih kompeten, baik yang berada di dalam lembaga
sekolah maupun di luar sekolah.
12. Asas Tut Wuri Handayani; yaitu asas yang menghendaki agar
pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat
menciptakan suasana mengayomi (memberikan rasa aman),
mengembangkan keteladanan, dan memberikan rangsangan dan
dorongan, serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta
didik (klien) untuk maju.
http://belajarpsikologi.com/asa-bimbingan-konseling/
IMPLIKASI
Peran guru adalah sebagai pendidik. Oleh karena itu, tugas seorang
guru di dalam kelas bukan hanya untuk menyampaikan materi saja
dengan asumsi bahwa materi tersebut dapat dicerna oleh peserta
didiknya atau tidak, kemudian peserta didik yang diajarnya memperoleh
nilai 100 (atau bahkan tidak peduli juga dengan peserta didik yang gagal
akan mata pelajaran yang diampunya). Tugas guru yaitu untuk membantu
peserta didiknya untuk mencapai pada tugas perkembangan yang
seharusnya dipenuhi oleh peserta didik tersebut dengan tanpa
mempersulit peserta didik (dalam pencapaian tugas perkembangannya),
apabila peserta didik menemukan permasalahan di tengah proses
pencapaian tugas perkembangannya, guru membantu peserta didik untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut dengan mempertimbangkan asas
kemandirian pada peserta didik. Dalam pelaksanaannya, tentunya guru
mata pelajaran harus membantu pencapaian tugas perkembangan
peserta didik dengan mata pelajaran yang diampunya. Harapannya,
pembelajaran yang dilakukan seorang guru yang berorientasi pada
perkembangan siswa ini dapat menciptakan individu yang berkembang
secara optimal; dapat mengembangakan potensi yang dimilikinya
seoptimal mungkin; dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar;
dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya saat ini dan pada masa
yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA