oleh:
Anmil Insani (18151005)
2
3
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena atas
berkah, rahmat, dan karunia-Nya penyusunan makalah Teknologi Informasi dalam
Bimbingan dan Konseling dengan pembahasan “Pelayanan Konseling Berbasis
Teknologi Informasi” dapat diselesaikan.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Terlepas dari semua itu, penulis menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini ataupun dipembuatan makalah
berikutnya.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga para pembaca dapat
mengambil manfaat dan pelajaran dari makalah ini.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penulis
1
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................................... 4
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan........................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Layanan Bimbingan dan Konseling.............................................6
B. Awal Mula Masuknya TI dalam Pelayanan
Bimbingan dan Konseling..........................................................................6
C.......................................Peranan Teknologi Informasi dalam Pelayanan
Bimbingan dan Konseling..........................................................................7
D............................................Media Pelayanan Bimbingan dan Konseling 9
E....................................Manfaat Teknologi Informasi dalam Layanan BK 14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi layanan bimbingan dan konseling?
2. Bagaimana awal mula masuknya TI dalam pelayanan bimbingan
dan konseling?
3. Bagaimana peranan TI dalam pelayanan BK?
4. Apa saja media yang digunakan dalam pelayanan bimbingan dan
konseling?
5. Bagaimana manfaat TI dalam Bimbingan dan Konseling?
C. Tujuan Penulisan
4
Dengan adanya rumusan masalah diatas, maka tujuan dari peulisan
makalah ini adalah:
1. Agar dapat mengetahui definisi dari layanan bimbingan dan
konseling.
2. Agar dapat mengetahui awal mula masuknya TI dalam pelayanan
bimbingan dan konseling.
3. Dapat mengetahui Peran TI dalam pelayanan BK.
4. Dapat mengetahui media yang digunakan dalam pelayanan
bimbingan dan konseling.
5. Dapat mengetahui manfaat TI dalam BK.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Pada penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), guru
bimbingan konseling/ konselor di sekolah memberikan pelayanan
berkaitan pengembangan diri, sesuai minat dan bakat serta
mempertimbangkan tahapan tugas perkembangan peserta didik, mengingat
adanya keberagaman individu (individual deferencies).
Guru bimbingan dan konseling/ konselor bersama wali kelas dan
guru mata pelajaran menjadi pendamping dalam setiap proses
pembelajaran. Hal itu dimaksudkan untuk membantu peserta didik agar
mampu menuntaskan seluruh mata pelajaran seoptimal mungkin sesuai
dengan potensi kemampuan akademik, bakat dan minatnya, sehingga
hambatan dan kemungkinan kegagalan sudah dapat diprediksi, diketahui
dan dibimbing sejak dini. Selain itu, untuk membimbing peserta didik
dalam menentukan pilihannya secara mandiri dan mampu mengambil
keputusan.
Melihat kebutuhan diatas maka bimbingan dan konseling dalam
melakukan proses pelayanannya menggunakan berbagai pelayanan dengan
berbagai pertimbangan melihat dari sudut kebutuhan konseli. Mengikuti
perkembangan zaman maka dalam melakukan pelayanan atau proses
konseling bimbingan dan konseling pun menggunakan sistem teknologi
informasi dalam melakukan proses konseling, agar mempermudah
komunikasi. Tujuan bimbingan dan konseling menggunakan teknologi
informasi kedalam melakukan pelayanannya, yaitu:
1. Mudah digunakan (easy to use)
2. Mudah di atur (easy to manage)
3. Tidak rumit (Simple)
4. Dinamis (Dynamic)
7
berbagai macam layanan. Layanan tersebut saat ini, pada saat zaman
semakin berkembang, tidak hanya dapat dilakukan dengan tatap muka
secara langsung, tapi juga bisa dengan memanfaatkan media atau
teknologi informasi yang ada. Tujuannya adalah tetap memberikan
bimbingan dan konseling dengan cara-cara yang lebih menarik, interaktif,
dan tidak terbatas tempat, tetapi juga tetap memperhatikan asas-asas dan
kode etik dalam bimbingan dan konseling.
Achmad Juntika Nurihsan (2007: 63), mengatakan bahwa
penggunaan teknologi informasi, khususnya internet dalam layanan
bimbingan dan konseling adalah dengan sebutan e-counseling. Melalui
layanan ini dirasa cukup efektif dan efisien dalam proses konseling jarak
jauh yang dilakukan oleh konselor dan konseli untuk membantu masalah-
masalah yang dihadapi konseli. Para konseli juga perlu diberikan suatu
sosialisasi agar kemajuan teknologi informasi tersebut bisa dimanfaatkan
sesuai apa yang diharapkan. Dengan kata lain, teknologi informasi tersebut
tidak disalahgunakan untuk hal yang negatif. Jika konselor dan konseli
sudah paham akan manfaat dan pentingnya teknologi informasi dalam
menunjang proses layanan bimbingan dan konseling, maka ke depannya
bimbingan dan konseling akan menjadi suatu bidang pendidikan yang
inovatif dan efisien berkat kemajuan teknologi informasi namun tetap
tidak menghilangkan esensi dari layanan bimbingan dan konseling itu
sendiri.
Menurut Yoezron (2010), teknologi informasi memiliki beberapa
fungsi dan peranan dalam bimbingan konseling yaitu:
1. Publikasi, teknologi informasi dimanfaatkan sebagai sarana
pengenalan kepada masyarakat luas dan juga sebagai pemberi informasi
mengenai bimbingan dan konseling.
2. Pelayanan dan bantuan, dalam fungsi ini bimbingan konseling
dilakukan secara tidak langsung dengan bantuan teknologi informasi.
3. Pendidikan, dikatakan demikian karena di dalam informasi yang
diberikan melalui sarana TI ini mengandung unsur pedidikannya.
Sesuai dengan kompetensi akademik konselor disebutkan bahwa
seorang konselor professional harus menguasai khasanah teoritik dan
8
prosedural termasuk teknologi dalam bimbingan dan konseling. Walaupun
kegiatan konseling dilakukan dengan jarak jauh namun kerahasian konseli
harus tetap terjaga. Layanan bimbingan dan konseling tidak selalu face to
face atau tatap muka. Terdapat layanan yang lebih mudah yaitu dengan
cyber counseling yang memungkinkan konseli tidak merasa malu/
canggung yang bisa dilakukan kapan dan dimana saja. Pemanfaatkan
teknologi informasi di zaman modern menjadi sangat relevan ketika
diterapkan dalam kegiatan bimbingan dan konseling. Oleh karena itu, hal
ini diharapkan menjadi efektif untuk membantu individu dalam
perkembangannya secara optimal dan menyesuaikan dengan kemajuan
zaman tanpa tergerus oleh pengaruh negatif dari kemajuan tersebut.
9
masing sekolah dasar atau menengah diupayakan mata pelajaran
tambahan tersebut.
10
mengenai masalah yang dihadapi konselor, sehingga strategi ini bisa
dimanfaatkan dalam beberapa jenis layanan, misalnya:
a. Konseling individual, dimana konseli menulis e-mail
kepada konselor yang berisi mengenai permasalahan yang sedang
dihadapinya.
b. Layanan konsultasi yang bisa diupayakan lewat menulis e-
mail antara konselor dengan konseli, dimana konseli menulis prihal
yang akan dikonsultasikan kepada konselor.
c. Layanan informasi, layanan ini bisa diupayakan oleh
konselor untuk menulis pesan lewat e-mail kepada konseli yang
membutuhkan informasi (sesuai dengan kebutuhan konseli, baik
dalam bidang belajar, karir, sosial maupun tentang kepribadian).
11
luas yang nentinya akan menambah informasi. Untuk layanan konseling
sendiri, konseli akan bisa lebih terbuka khususnya bagi meraka yang
agak pemalu untuk mengungkapkan masalahnya kepada konsleor
secara langsung, jadi dapat melakukan proses konseling melalui via
chat (audio, video, foto). Dengan adanya layanan ini akan tercipta
kehangatan sejak awal antara konselor dan konseli sebelum melakukan
pertemuan langsung.
4. Layanan Bimbingan dan Konseling berbasis videoconverence
Videoconverence adalah telekomunikasi dengan menggunakan audio
dan video (vc) sehingga terjadi pertemuan ditempat yang berbeda-beda.
Ini bisa berupa antara dua lokasi yang berbeda (point-to-point) atau
mengikutsertakan berberapa lokasi sekaligus di dalam satu ruangan
konferensi (multi-point). Melalui videoconverence ini antar konselor
serta siswa/ konseli bisa bertatap muka secara langsung walaupun
bersifat virtual, maka bentuk layanan yang bisa diupayakan adalah
tergantung kreasi dari konselor itu sendiri.
5. Layanan Bimbingan dan Konseling berbasis telepon
Hanphone merupakan barang elektronik yang mempermudah
melakukan telewicara dan pengiriman pesan secara otomatis, seperti
layanan konsultasi, konseling individual, bimbingan karir, bimbingan
belajar dan jenis layanan yang lain sesuai dengan daya kreativitas
konselor itu sendiri. Sudah tentunya, untuk menjalankan layanan ini
harus ada kesepakatan antara konselor dengan konseli untuk
menjalankan layanan tersebut. Supaya dapat menjalankan layanan ini,
maka sudah tentunya pihak bimbingan dan konseling di masing-masing
sekolah menyediakan telepon khusus yang dimanfaatkan sebagai media
layanan. Tidak menutup kemungkinan untuk seting layanan di luar
situasi formal, bisa diupayakan melalui hanphone berdasarkan
kesepkatan yang sudah dibuat antara konselor dengan konseli.
Etika pelayanan konseling dengan menggunakan telepon adalah
sebagai berikut:
a. Gunakan bahasa yang sopan sesuai dengan kondisi konseli.
12
b. Gunakan suara lembut, volume yang rendah dan intonasi
yang bersahabat.
c. Dengarkan pembicaraan sampai selesai, jangan menyela
kata-kata konseli apalagi pada tahap awal pembicaraan.
d. Mengembangkan perasaan senang dan berpikir positif
tentang siapa pun yang menelepon.
e. Catat hal-hal yang perlu memperoleh perhatian.
f. Memfokuskan pembicaraan untuk mengefektifkan penggunaan
media komunikasi.
g. Selalu mengakhiri pembicaraan dengan kesiapan untuk
melakukan hubungan komunikasi selanjutnya.
h. Sudah tentunya, beberapa point di atas akan menjadi
landasan utama dalam pelaksanaan konseling berbasis telepon ini.
6. Insturmentasi dan analisis tes berbasis teknologi
Dalam upaya strategi penilaian dan salah satu strategi penggalian
informasi dari konseli, maka konselor mengupayakan insrtumentasi
berupa tes maupun non tes. Supaya lebih praktis, maka konselor
berupaya untuk berinovasi dalam pengadaan dan analisis tes berbasis
teknologi, seperti pembuatan kuesioner, pengisian form data diri, tes
bakat maupun tes yang lainnya. Cara tersebut akan lebih praktis
ketimbang dikerjakan secara manual dan datanya juga tidak akan
hilang.
13
E. Manfaat Teknologi Informasi dalam Layanan BK
Beberapa manfaat TI dalam BK yakni, mempermudah konselor
dalam menyusun, mencari dan mengolah data, menjaga kerahasiaan suatu
data, karena dengan teknologi memungkinkan untuk menguncinya dan
tidak sembarang orang dapat mengaksesnya, membantu individu maupun
kelompok untuk dapat berkomunikasi dengan lebih mudah dan relatif
murah dalam pelaksanaan konseling, memberikan kesempatan kepada
individu untuk berkomunikasi lebih baik dengan menggunakan informasi
yang mereka terima tanpa bertemu secara langsung (E-Counseling) dan
menjadikan teknologi informasi sebagai alat dalam suatu program
kegiatan, sehingga kegiatan tersebut lebih teratur dan terstruktur. (Agung
Primadika, 2015).
Ada beberapa manfaat yang bisa didapat dalam melakukan
bimbingan dan konseling dengan menggunakan TI, manfaat yang
dimaksud dijelaskan sebagai berikut.
1. Bagi konseli sebagai subyek yang mendapatkan pelayanan
bimbingan dan konseling. Pertama, memicu ketertarikan minat konseli
untuk memanfaatkan bimbingan dan konseling dengan penuh
dukungan; minat, sikap, perhatian, motivasi, sehingga merasa betah
untuk melibatkan diri dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling
yang dilaksanakan. Kedua, memperoleh kemudahan proses, efisiensi
waktu dan tenaga dalam kegiatan bimbingan dan konseling, karena
dengan menggunakan media berbasis TI dapat dihindarkan kebosanan
akibat monotonitas penerapan metode konvensional.
2. Bagi konselor juga dapat memperoleh keuntungan dari
penyelenggaraan bimbingan dan konseling berbantuan TI, yaitu:
a. Menjadikan konselor sebagai pribadi yang terlatih, efektif
dan efisisen dalam penggunaan informasi dan komunikasi (ICT).
b. Menjadikan konselor sebagai pendidik yang memiliki
kepedulian terhadap pendidikan dan penggunaan ICT.
c. Menjadikan konselor lebih terampil terhadap tren
penggunaan teknologi dalam bimbingan dan konseling.
14
d. Menjadikan konselor memiliki kemampuan untuk
menggunakan sumber-sumber teknologi lain yang dapat
dimanfaatkan dalam proses bimbingan dan konseling.
e. Menjadikan konselor lebih tertarik untuk mengembangkan
perencanaan penggunaan teknologi dalam bimbingan dan konseling.
f. Meningkatkan kemampuan evaluasi (assesment) terhadap
efektifitas penggunaan media komputer dalam penyelenggaraan
bimbingan dan konseling.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Layanan bimbingan itu dilakukan dengan cara yang bervariasi dan
berbeda-beda, namun selalu menunjukkan kepada hakikat, tujuan, dan
prosedur yang serupa. Awal mula masuknya teknologi informasi kedalam
bimbingan dan konseling berawal pada kurikulum KTSP yang didalamnya
dikatakan bahwa guru BK dapat memberikan pelayanan berkaitan
pengembangan diri, sesuai minat dan bakat. Dengan adanya teknologi
informasi dalam pelayanan bimbingan dan konseling yang sagat berperan
dalam menyampaikan informasi, memberikan solusi, menyelesaikan
masalah secara lebih cepat melalui media pelayanan bimbingan dan
konseling melalui: web-site, e-mail, media sosial, videoconverence (vc),
telepon, insturmentasi dan analisis tes berbasis teknologi. Beberapa
manfaat TI dalam BK yakni, mempermudah konselor dalam menyusun,
mencari dan mengolah data, menjaga kerahasiaan suatu data. Tentu saja
sangat bermanfaat untuk memperoleh kemudahan proses, efisiensi waktu
dan tenaga dalam kegiatan bimbingan dan konseling, karena dengan
menggunakan media berbasis TI dapat dihindarkan kebosanan akibat
monotonitas penerapan metode konvensional.
16
DAFTAR PUSTAKA
17