Anda di halaman 1dari 14

STUDI KASUS REMAJA

LAYANAN ORIENTASI

DOSEN PENGAMPU : Sofyan Abdi, M. Pd,

(Tugas Kelompok)

Disusun oleh :

Fitria Dian Rachmawati (1520180020)

Marlina Jayanti Rachmawati (1520180014)

UNIVERSITAS ISLAM ASSYAFI’IYAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING

2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan


kepada kita nikmat iman, nikmat islam, dan nikmat kekuatan yang dimana
denganya pemakalah bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Layanan
Orientasi” ini dengan tepat waktu. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad –Shollallahu ‘alahi wasallam.
Selanjutnya pemakalah berterima kasih banyak kepada Bapak Sofyan
Abdi yang telah memberikan ilmu dan arahannya, semoga ini menjadi amalan
kebaikan bagi beliau yang menghasilkan pahala yang berlimpah dari sisi Allah
ta’ala. Pemakalah juga berterima kasih kepada teman-teman yang telah berjuang
bersama dalam menuntut ilmu, mudah-mudahan masa muda kita ini senatiasa
untuk ketaaan kepada Allah Ta’ala.

Akhirnya, kami berharap kepada para pembaca sekalian untuk


memberikan koreksi dan masukan yang membangun ketika mendapatkan suatu
kesalahan dalam penulisan makalah ini, semoga hal ini berguna untuk
memperbaiki penulisan makalah kami selanjutnya.

Jakarta, Oktober 2020

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1.Latar Belakang Masalah.................................................................................. 1
1.2.Rumusan Masalah........................................................................................... 1
1.3.Tujuan Penulisan............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 2
2.1Pengertian layanan orientasi............................................................................. 2
2.2 Tujuan layanan orientasi.................................................................................. 4
2.3 Komponen layanan orientasi........................................................................... 5
2.4 Asas layanan orientasi..................................................................................... 6
2.5 Bahan layanan orientasi................................................................................... 7
2.6 Operasionslisasi layanan orientasi................................................................... 8
BAB III PENUTUP............................................................................................. 10
KESIMPULAN.................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakangMasalah
Secara umum layanan orientasi dibutuhkan siswa baru untuk memperoleh
informasi tentang sekolah dan bimbingan konseling sebagai pemahaman untuk
beradaptasi. Pengenalan lingkungan sekolah dapat tercapai secara utuh bila
layanan orientasi dilakukan dengan optimal.
Layanan orientasi adalah suatu kegiatan yang memungkinkan peserta didik
dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru terutama
lingkungan sekolah. Tujuan dari layanan orientasi adalah untuk memberikan
pengenalan kepada murid-murid tentang kegiatan dan situasi pendidikan yang
akan ditempuhnya.

1.2. Rumusan Masalah


1. Pengertian layanan orientasi?
2. Tujuan layanan orientasi?
3. Komponen layanan orientasi?
4. Asas layanan orientasi?
5. Bahan Layanan orientasi?
6. Operasionslisasi layanan orientasi?

1.3. Tujuan Penulisan


Makalah ini dibuat dengan tujuan supaya kita bisa memahami lebih dalam tentang Layanan
Orientasi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Layanan Orientasi


Orientasi berarti tetapan kedepan kearah dan tentang sesuatu yang baru.
Hal ini sangat penting berkenaan dengan berbagai kondisi yang ada, peristiwa
yang terjadi dan kesempatan yang terbuka dalam kehidupan setiap orang. Kondisi
yang ada, peristiwa yang terjadi dan kesempatan-kesempatan baru yang terbuka
tidak boleh dibiarkan berlalu begitu saja, tanpa makna dan guna, melainkan perlu
ditangkap, ditatap, dipahami, dimaknai disikapi dan bahkan diberikan perlakuan
agar kondisi, peristiwa dan kesempatan itu berguna dan membawa kebahagiaan.
Setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari
berbagai hal. Seperti memasuki suasana baru, misalnya daerah baru, sekolah baru,
kampus baru, dan lain-lain yang mana kesemuanya merupakan peristiwa penting.
Timbul pertanyaan, apa yang diketahui oleh orang yang menghadapi suasana baru?
Pemahaman tentang suasana baru itu sangat mendukung usaha dalam
menyesuaikan diri terhadap suasana tersebut. Seseorang butuh orang lain dalam
penyesuaian dirinya terhadap suasana baru itu, terlebih mereka butuh orang yang
benar-benar tahu akan suasana itu. Pada diri konselor harus memiliki sifat empati
terhadap orang lain, layanan orientasi adalah hal pertama yang dilakukan untuk
membantu seorang klien dalam mengenal suasana yang baru ia masuki.
Layanan Orientasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan peserta didik (klien) memahami lingkungan (seperti sekolah) yang
baru dimasukinya, dalam rangka mempermudah dan memperlancar berperannya
peserta didik di lingkungan yang baru itu.
Situasi atau lingkungan yang baru bagi individu merupakan sesuatu yang
“asing”. Dalam kondisi keterasingan, individu akan mengalami kesulitan untuk
bersosialisasi. Dengan perkataan lain individu akan sulit melakukan hal-hal yang
sesuai dengan menimbulkan perilaku mal adaptif (perilaku menyimpang) bagi
individu. Layanan orientasi berusaha menjembatani kesenjangan antara individu
dengan suasana ataupun objek-objek baru. Layanan ini juga akan mengantarkan

2
individu (siswa) memasuki suasana ataupun objek baru agar ia dapat mengambil
manfaat berkenaan dengan situasi atau objek yang baru tersebut.
Layanan orientasi berupaya menjembatani kesenjangan antara seseorang
dengan suasana ataupun objek-objek baru. Layanan ini juga secara langsung
ataupun tidak langsung “mengantarkan” orang yang dimaksud memasuki suasana
ataupun objek baru agar ia dapat mengambil manfaat berkenaan dengan situasi
atau objek baru itu. Konselor bertindak sebagai pembangun embatan atau agen
yang aktif “mengantarkan” seseorang memasuki daerah baru.
Di lingkungan sekolah Pelayanan orientasi biasanya dilaksanakan pada
awal program pelajaran baru yang mencakup organisasi sekolah, staf dan guru,
kurikulum, program BK, Program ekstrakulikuler, fasilitas atau sarana pra sarana
dan tata tertib sekolah.Bagi siswa, ketidak kenalan atau ketidaktauaannya
terhadap lingkungan lembaga pendidikan (sekolah) yang disekolah baru
dimasukinya itu dapat memperlambat kelangsungan proses belajarnya
kelak. Bahkan lebih jauh dari itu dapat membuatnya tidak mencapai hasil belajar
yang diharapkan. Oleh sebab itu, mereka perlu diperkenalkan dengan berbagai
hal tentang lingkungan lembaga pendidikan yang baru itu.
Ada baiknya layanan orientasi juga diberikan kepada orang tua siswa juga,
hal ini dikarenakan pemahaman orang tua terhadap berbagai materi orientasi akan
membantu mereka dalam memberikan kemudahan dan pelayanan kepada anak-
anaknya untuk dapat mengikuti pendidikan di sekolah dengan sebaik-baiknya.
Jadi pemakalah mengambil kesimpulan bahwa layanan orientasi terkhusus
di sekolah adalah layanan bimbingan yang dikoordinir guru pembimbing dalam
hal ini konselor dengan bantuan semua guru dan wali kelas, dengan tujuan
membantu mengorientasi (mengarahkan, membantu, mengadaptasi) siswa juga
pihak lain yang dapat memberi pengaruh terutama orang tuanya dalam rangka
mempermudah orang yang terkait (klien) beradaptasi dengan situasi yang baru.

3
2.2 Tujuan Layanan Orientasi
1. Tujuan Umum
Layanan Orientasi berupaya Layanan Orientasi, yaitu layanan bimbingan
dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) memahami lingkungan
(seperti sekolah) yang baru dimasukinya, dalam rangka mempermudah dan
memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu.
Menurut pemakalah secara umum layanan orientasi bertujuan untuk
membantu individu (klien) agar mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan
atau situasi yang baru. Dengan kata lain agar klien dapat memperoleh manfaat
yang sebesar-besarnya dari berbagai sumber yang ada pada suasana atau
lingkungan baru tersebut. Layanan ini juga akan mengantarkan klien utuk
memasuki dan beradaptasi dengan suasana atau lingkungan baru tersebut.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus layanan orientasi dikaitkan dengan fungsi-fungsi konseling.
Fungsi pemahaman mendapat posisi yang paling dominan dalam layanan orientasi.
Individu memahami berbagai hal yang penting dari suasana yang baru
dijumpainya, kemudian mengolah hal-hal baru tersebut sehingga dapat digunakan
untuk sesuatu yang menguntungkan. Penyesuaian diri dan perencanaan kegiatan
yang bersifat konstruktif dilakukan untuk lebih baik lagi dalam memasuki atau
berhubungan dengan suasana baru itu.
Dengan memberikan pemahaman maka akan membantu klien dalam
menambah informasi ataupun wawasan penting yang dapat digunakan untuk
mengatur strategi bagaimana klien tersebut dapat beradaptasi terhadap suasana
baru yang ia hadapi.
Dengan pemahaman terhadap elemen suasana baru beserta berbagai
keterkaitannya itu, individu yang bersangkutan dapat terhindar dari hal-hal
negative yang dapat timbul apabila ia tidak memahaminya.Dilihat dari fungsi
pencegahan, layanan orientasi bertujuan untuk membantu individu agar terhindar
dari hal-hal negative yang dapat timbul apabila individu tidak memahami situasi
atau lingkungannya yang baru. Dilihat dari Fungsi
Pengembangan, apabilaindividu mampu menyesuaikan diri secara baik dan

4
mampu memanfaatkan secara konstruktif sumber-sumber yang ada pada situasi
yang baru, maka individu akan dapat mengembangkan dan memelihara potensi
dirinnya. Pemahaman tentang situasi yang baru dan kemampuan konstruktif
memasuki suasana baru, merupakan jalan bagi pengentasan dan dalam membela
hak-hak pribadi sendiri.
Pada bidang bimbingan ini layanan orientasi berperan dalam pemberian
pengenalan diantaranya:
 Memberikan kemudahan penyesuaian diri siswa terhadap pola kehidupan
sosial
 Penyesuaian kehidupan belajar serta kegiatan lain yang mendukung
keberhasilan siawa.
 Memberikan pemahaman kepada orang tua siswa mengenai kondisisituasi
dan tuntutan sekolah anaknya agar dapat memberikan dukungan yang
diperlukan bagi keberhasilan belajar anaknya

2.3 Komponen
Komponen layanan orientasi meliputi konselor, individu peserta layanan,
dan lingkungan atau suasana atau objek baru yang menjadi isi layanan. Ketiga
komponen itu tersinergikan dalam layanan.
a. Konselor
Konselor merupakan ahli pelayanan konseling, penyelenggaraan layanan
orientasi. Konselor menyiapkan segenap keperluan untuk terselenggaranya
layanan, terutama yang menyangkut para peserta layanan, isi layanan, dan
perangkat teknis layanan. konselor dapat dibantu oleh penyaji atau nara
sumber lain sesuai dengan isi layanan.
Keluwesan dan wawasan yang mumpuni dari seorang konselor sangat
mempengaruhi pelaksanakan layanan orientasi. Karena pada dasarnya,
seorang klien akan lebih mudah untuk bekerjasama (terbuka) dengan seorang
konselor yang dianggap bisa ia percayai dan menurutnya mampu untuk
membantunnya menyelesaikan masalah.

5
b. Peserta layanan
Peserta layanan adalah orang-orang atau individu yang sedang atau akan
berada pada atau memerlukan akses terhadap suasana, lingkungan dan objek-
objek baru. Keberadaan individu di tempat baru dan perlunya akses dan
dengan elemen-elemen baru itu terjadi dengan atau tanpa kemauan individu
itu sendiri, bahkan dimungkinkan ada individu yang merasa terpaksa berada
ditempat baru dan harus berhubungan dengan hal-hal baru itu.
Individu yang sedang ataupun akan berada pada suasana baru sedikit
banyaknya mengalami berbagai masalah, baik yang dialami sekarang maupun
dimasa mendatang. Masalah-masalah inilah yang diantisipasi dan ditangani
melalui layanan orientasi.
c. Isi Layanan
Isi layanan orientasi adalah berbagai elemen berkenaan dengan suasana,
lingkungan atau objek-objek yang ada dan terkait dengan apa yang dianggap
baru oleh individu yang bersangkutan. Dari seluruh bidang pelayanan
konseling isi layanan orientasi dapat diangkat seperti :
 Bidang pengembangan pribadi
 Bidang pengembangan hubungan social
 Bidang pengembangan kegiatan belajar
 Bidang pengembangan karier
 Bidang pengembangan kehidupan berkeluarga
 Bidang pengembangan keberagamaan.

2.4 Asas
Asas kegiatan sangat dominan untuk dilaksanakan. Para perserta layanan
dituntut benar-benar aktif menjalani berbagai kegiatan yang dirancang oleh
konselor. Partisipasi aktif peserta ini didasarkan atas asas kesukarelaan dan
keterbukaan. Masing-masing pihak, konselor (termasuk penyaji dan nara sumber
lainnya) dan seluruh peserta bersukarela melaksanakan perannya, serta terbuka
dalam dinamika saling hubungan mereka, Begitu selanjutnya.

6
Asas kerahasiaan diberlakukan terhadap hal-hal yang bersipat pribadi.
Penyebutan nama dan identitas lainnya hanya dilakukan sepanjang tidak
merugikan pribadi-pribadi yang bersangkutan.

2.5 Bahan Layanan


Materi layanan Orientasi dalam Bidang-Bidang Bimbingan
1. Layanan orientasi dalam bimbingan pribadi meliputi :
a. Fasilitas penunjang ibadah keagamaan (mushola, tempat ibadah dan sejenisnya)
yang ada disekolah
b. Acara keagamaanyang menunjang pengembangan kegiatan peribadatan
(wiritremaja dan sejenisnya)
c. Hak dan kewajiban siswa (termasuk pakaian seragam)
d. Bentuk pelayanan BK dalam membantu siswa mengenal kemampuan, bakat,
minat dan cita-citanya serta usaha mengatasi berbagai permasalahan pribadi
yang ditemui (dirumah, sekolah, dan di masyarakat)
e. Fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Layanan Orientasi dalam bimbingan sosial meliputi:
a. Suasana kehidupan dan tata krama tentang hubungan sosial di sekolah, baik
dengan sesama teman, guru, wali kelas maupun staf sekolah lainnya.
b. Peraturan dan tata tertib memasuki atau menggunakan kantor, kelas,
perpustakaan, mushola, labolatorium dan fasilitas sekolah lainnya.
c. Lingkungan sosial masyarakat sekitar sekolah dengan berbagai bentuk tuntutan
pergaulan dan kebiasaan masyarakatnya.
d. Wadah yang ada di sekolah, yang dapat membantu dan meningkatkan serta
mengembangkan hubungan sosial siswa seperti OSIS, Pramuka, UKS, PMR,
Kesenian dan sejenisnya.
e. Organisasi orang tua siswa dan guru.
f. Adanya pelayanan bimbingan sosial bagi para siswa
3. Layanan orientasi dalam bimbingan belajar meliputi :
a. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar jadwal pelajaran, dan guru-guru setiap
mata pelajaran.

7
b. Linkungan dan fasilitas sekolah yang menunjang kegiatan dan belajar seperti
riang kela, work shop, labolatorium, perpustakaan, ruang diskusi, ruang BK
dan sebagainya.
c. Kurikulum yaitu berkenaan dengan :
 Tujuan pendidikan sekolah
 Mata pelajaran dan program belajar
 Sistem dan pendekatan proses belajar mengajar
 Tugas-tugas(kegatan ekstrakulikuler)
 Sistem ujian, penilaiann, kenaikan kelas, UAN, ijazah,
 Jenis dan sistem penetapan pilihan kegiatan ekstrakulikuler
 Pelayanan BK sebagai bagian dari kurikulum
d. Suasan belajar di sekolah pada umumnya yang perlu dikembangkan
e. Kegiatan belajar yang dituntut dari siswa.
f. Adanya pelayanan bimbingan belajar bagi para siswa.
4. Layanan orientasi dalam bimbingan karir meliputi:
a. Peranan BK serta pelacakan karir di sekolah.
b. Pelaksanaan bimbingan karir untuk siswa sesuai dengan jenjang pendidikannya.
c. Kegiatan yang diharapkan dari siswa dalam pelaksanaan bimbingan karir.

2.6 Operasionslisasi layanan orientasi


A. Perencanaan
 Mengidentifikasi kebutuhan akan informasi bagi subjek ( calon) peserta
layanan
 Menetapkan meteri informasi sebagai isi layanan
 Menetapkan subyek sasaran layanan
 Menyiapkan prosedur, perangkat dan media layanan
 Mentiapkan kelengkapan administasi
B. Pelaksanaan
 Mengorganisasikan kegiatan layanan
 Mengaktifkan peserta layanan

8
 Mengoptimalkan penggunaan metode dan media
C. Evaluasi
 Menetapkan materi evaluasi
 Menetapkan prosedur evaluasi
 Menyusun instrumentasi evaluasi
 Mengaplikasikan instrumen evaluasi
 Mengolah hasil aplikasi instrumentasi
D. Analisis hasil evaluasi
 Menetapkan norma/standar analisis
 Melakukan analisis
 Menafsirkan hasil analisis
E. Tindak lanjut
 Menetapkan jenis dan arah tindak lanjut
 Mengkomunikasikan rencana pada pihak terkait
 Melaksanakan rencana tindak lanjut
F. Laporan
 Menyusun laporan layanan informasi
 Menyampaikan laporan kepada pihak terkait
 Mendokumentasikan laporan layanan.

9
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Layanan orientasi terkhusus di sekolah adalah layanan bimbingan yang


dikoordinir guru pembimbing dalam hal ini konselor dengan bantuan semua guru
dan wali kelas, dengan tujuan membantu mengorientasi (mengarahkan, membantu,
mengadaptasi) siswa juga pihak lain yang dapat memberi pengaruh terutama orang
tuanya dalam rangka mempermudah orang yang terkait (klien) beradaptasi dengan
situasi yang baru.
Layanan orientasi bertujuan untuk membantu individu (klien) agar mampu
menyesuaikan diri terhadap lingkungan atau situasi yang baru. Dengan kata lain
agar klien dapat memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari berbagai sumber
yang ada pada suasana atau lingkungan baru tersebut. Layanan ini juga akan
mengantarkan klien utuk memasuki dan beradaptasi dengan suasana atau
lingkungan baru tersebut.
Komponen layanan orientasi meliputi konselor, individu peserta layanan, dan
lingkungan atau suasana atau objek baru yang menjadi isi layanan. Baik konselor
maupun Klien melaksanakan Layanan orientasi dengan pendekatan langsung dan
terbuka yang berkenaan dengan obejk-objek yang dibahas dari isi layanan.

10
DAFTAR PUSTAKA

A.Hallen . Bimbingan dan Konseling. Quantum Teaching. 2005. Jakarta


Prayitno, Erman Amti. Dasar-dasar bimbingan dan konseling. Rineka
Cipta. 2004. Jakarta
Prayitno. Layanan Konseling (Layanan L.1-L.9). 2004
Tohirin. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis
Integrasi). Raja Grafindo Persada. 2007. Jakarta

11

Anda mungkin juga menyukai