Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENERAPAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM


PERMASALAHAN REMAJA

BIMBINGAN DAN KONSELING ANAK USIA REMAJA


Dosen Pengampu : Dewi Yulianti M.Pd

Disusun oleh
Bimbingan dan Konseling/4A
AIDIL ZAKY_200101001
LENA MARIANA_200101010
M.ISRONI_200101012

UNIVERSITAS HAMZANWADI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
2022
Kata Pengantar

Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan ridho Allah
Subhanahu Wa Ta’ala. karena tanpa rahmat dan ridho-Nya kami tidak dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu.

Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Dewi Yulinti, M.Pd selaku dosen
pengampu Mata Kuliah “Bimbingan dan Konseling Anak Usia Remaja” yang membimbing kami
dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman
yang sudah membantu menyelesaikan pembuatan makalah ini

Mungkin dalam penyusunan makalah ini terdapat keslahan yang belum kami ketahui.
Maka dari itu kami mohon saran dan keritik dari teman-teman dan dosen. Demi tercapainya
makalah yang sempurna.

Lendang Bedurik, 27 Maret 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................................
Daftar Isi......................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................
A. LATAR BELAKANG............................................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................................
C. TUJUAN PENULISAN..........................................................................................................
BAB II PEMBAHSAN................................................................................................................
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling..............................................................................
B. Remaja dan Permasalahannya...........................................................................................
a. Permasalahan Fisik dan Kesehatan..................................................................................
b. Permasalahan Alkohol dan Obat-Obatan Terlarang .......................................................
c. Kebiasaan Merokok Pada Usia Dini.....................................................................
d. Tawuran Remaja..............................................................................................................
e. Pornografi........................................................................................................................
C. Faktor Penyebab Kenakalan Remaja................................................................................
D. Peran BK dalam Mengatasi Permasalahan Remaja......................................................
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................
KESIMPULAN............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Remaja merupakan bagian dari masyarakat yang sedang mengalami proses transisi dari masa
kanak-kanak menuju kepada masa dewasa. Dalam masa transisi tersebut muncul banyak
perubahan baik secara fisik maupun psikologis. Perubahan dari sisi psikologis seringkali
menyebabkan emosi remaja berubah-ubah tanpa diketahui penyebabnya secara jelas. Hal
tersebut dianggap sebagai hal yang wajar. Seringkali timbul pertentangan dan perselisihan
pendapat antara remaja dengan orang tua, lalu muncul keinginan untuk lepas, namun di sisi lain
mereka tidak berani mengambil resiko dengan meninggalkan lingkungan yang mereka rasa
aman, yaitu rumah (Gunarsa, 1991). Rasa aman yang diberikan oleh lingkungan merupakan
aspek hubungan individu dengan orang lain atau lingkungan sosial. Dengan demikian, dukungan
sosial memiliki peranan penting bagi remaja dalam melaksanakan tugas perkembangannya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Bimbingan dan Konseling
2. Apa saja Permasalahan Remaja
3. Apa saja Faktor Penyebab Permasalahan Remaja
4. Bagaiamana Peran BK Dalam Permasalahan Remaja

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui apa itu Bimbingan dan Konseling
2. Mengetahui Permasalahan Remaja
3. Mengetahui Faktor Penyebab Permasalan Remaja
4. Cara-cara BK dalam Mengatasi Permasalahan Remaja
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling


Secara bahasa BK berasal dari kata bimbingan dan konseling. Bimbingan memiliki
pengertian pemberian bantuan kepada orang lain yang membutuhkannya dengan tujuan untuk
memudahkan mereka menyelesaikan persoalan yang dihadapi maupun menemukan potensi yang
ada pada dirinya.

Mengacu pada kesimpulan tersebut maka bimbingan yang dimaksudkan adalah diberikan
kepada siswa atau peserta didik supaya mereka bisa menemukan penyelesaian dari permasalahan
yang dihadapi. Bimbingan juga diberikan untuk membantu siswa menemukan apa yang menjadi
potensi dan kemampuan pada dirinya.

Sementara itu pengertian konseling adalah bantuan yang diberikan kepada seseorang
dengan tujuan supaya yang bersangkutan mampu memecahkan masalah yang dihadapi melalui
cara-cara yang disesuaikan dengan kondisi individu tersebut misalnya dengan wawancara.

Sehingga dari pengertian kedua kata tersebut bisa disimpulkan bahwa Bimbingan
Konseling (BK) adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memberikan bantuan oleh
tenaga ahli kepada individu melalui tatap muka, memberikan tambahan pengetahuan maupun
cara-cara lainnya yang diberikan secara sistematis dan terus menerus.

Di sekolah tugas dari guru BK adalah memberikan bantuan kepada siswa agar bisa
mencapai tugas-tugas perkembangannya dengan optimal dalam peranannya sebagai seorang
pribadi, makhluk sosial maupun makhluk ciptaan Allah SWT.

B. Remaja dan Permasalahannya


Remaja itu adalah suatu fase perkembangan yang dialami
seseorang ketika memasuki usia 12 - 22 tahun. Mujiyono (Tesis : 1986)
membagi remaja menjadi tiga rentangan, yakni : Remaja Awal :12–15 tahun ;
Remaja Madya: 15 – 18 tahun ; Remaja Akhir: 19 – 22 tahun.
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa. Hal ini sering membuat bingung baik oleh si remaja sendiri dan orang
tua. Begitu juga, orang tua sering kali tidak tahu harus berbuat apa kepada anak
remajanya yang sepertinya mulai nakal. Disinilah fungsi psikologi remaja, yaitu
untuk memahami cara berpikir para remaja.
Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas
diri ini juga sering menimbulkan masalah pada diri remaja. Gunarsa (1989)
merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan berbagai
permasalahan pada diri remaja, yaitu:
1. Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan.

2. Ketidakstabilan emosi.

3. Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup.

4. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua.

5. Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab


pertentangan-pertentang dengan orang tua.
6. Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup
memenuhi semuanya.

7. Senang bereksperimentasi.

8. Senang bereksplorasi.

9. Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan.

10. Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan


berkelompok.
Sebagian remaja mampu mengatasi transisi ini dengan baik, namun
beberapa remaja bisa jadi mengalami penurunan pada kondisi psikis,
fisiologis, dan sosial. Beberapa permasalahan remaja yang muncul biasanya
banyak berhubungan dengan karakteristik yang ada pada diri remaja. Berikut
ini ada beberapa permasalahan utama yang dialami oleh remaja.

a. Permasalahan Fisik dan Kesehatan


Permasalahan akibat perubahan fisik banyak dirasakan oleh remaja awal
ketika mereka mengalami pubertas. Mereka juga sering membandingkan
fisiknya dengan fisik orang lain ataupun idola-idola mereka. Permasalahan fisik
ini sering mengakibatkan mereka kurang percaya diri. Ketidakpuasan akan diri
ini sangat erat kaitannya dengan distres emosi, pikiran yang berlebihan tentang
penampilan, depresi, rendahnya harga diri, merokok, dan perilaku makan yang
maladaptiv. Lebih lanjut, ketidakpuasan akan body image ini dapat sebagai
pertanda awal munculnya gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia
Dalam masalah kesehatan tidak banyak remaja yang mengalami sakit
kronis. Problem yang banyak terjadi adalah kurang tidur, gangguan makan,
maupun penggunaan obat-obatan terlarang. Beberapa kecelakaan, bahkan
kematian pada remaja penyebab terbesar adalah karakteristik mereka yang suka
bereksperimentasi dan berskplorasi.

b. Permasalahan Alkohol dan Obat-Obatan Terlarang


Penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang akhir-akhir ini sudah
sangat memprihatinkan. Walaupun usaha untuk menghentikan sudah digalakkan
tetapi kasus-kasus penggunaan narkoba ini sepertinya tidak berkurang.
c. Kebiasaan Merokok Pada Usia Dini
Hal yang memprihatinkan adalah usia pertama kali merokok semakin
lama semakin muda. Jika dahulu orang mulai berani merokok biasanya
pada saat SMP, tetapi sekarang anak anak SD kelas 5 sudah mulai
merokok secara diam diam. Tidakkah merokok pada anak anak di bawah
umur ini merupakan suatu tindakkan kenakalan.
d. Tawuran Remaja
Kasus tawuran remaja secara masal alias tawuran semakin marak dan
memperihatinkan. Tawuran kini menjadi tren dikota kota besar, seperti
Jakarta. Terjadinya tawuran dapat menyebabkan korban jiwa dan
kerusakan barang disekitar tempat kejadian.
Beberapa kasus tawuran remaja telah berkembang menjadi pemicu
munculnya tawuran masal antar warga ataupun antar kelompok pelajar
dan warga masyarakat.
e. Pornografi
Munculnya pornografi menjadi suatu yang harus diperani karna begitu banyak
permasalahan seksual yang dilatar belakangi oleh pornografi. Pelaku pelaku
penyimpangan seksual kaum remaja dan pemuda masa kini sudah pada taraf
membahayakan. Pornografi kini dijadikan sebagai ajang kesenangan bahkan
menjadikan sebagai bahan pencarian nafkah yang menguntungkan.
C. Faktor Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja
1. Keterlibatan dalam geng anak nakal
Geng merupakan istilah keren atau populer untuk kelompok-kelompok anak remaja.
Didalam geng, anak-anak dengan bangga dan senang hati mempretontonkan tindakan-
tindakan pelanggaran atau kenakalan kepada semua orang.
2. Faktor Pergaulan Salah
Pergaualan adalah keren dari teman bermain. Anak gaul adalah sebutanbagi anak yang
mempunyai banyak teman. Anak yang teman bermainnya sedikit dinamakan kurang
pergaulan alias kuper. Pergaulan salah apabila anak berteman anak;anak nakal.
3. Faktor Keluarga
Keluarag merupakan satu tempat utama dan terutama membentuk perilau anak,
sedangkan lingkungan sekitar dan sekolah menjadi tempat kedua dalam pembentukan
perilaku anak. Oleh karena itu, kehidupan keluarga memainkan peranan penting dalam
pembentukan perilaku anak terutama remaja. Keluarga mampu menjadi penyebab
munculnya kenakalan remaja. Misalnya, keluarga yang berantakan karena ditinggal pergi
ayahnya, perceraian ayah dan ibu, poligami, ayah berselingkuh, serta adanya masalah
dalam keuarga.
4. Faktor Media Masa
Kehadiran TV dalam kehidupan masyarakat memang sangat menyenangkan. Selain
sebagai sumber pengetahuan, TV merupakan sarana hiburan yang menyenangkan.
Sebenarnya TV cukup bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Komunikasi tanpa batas
mengakibatkan pergeseran moral. Banyak tayangan TV saat ini telah kehilangan fungsi.
TV seharusnya memberikan hiburan untuk membangun anak, tetapi justru melikai
pemirsa baik anak-anak maupun dewasa.

D. Peranan BK dalam Mengatasi Masalah Remaja

Menurut KBBI, pengertian penerapan BK adalah cara teratur yang digunakan untuk
melaksanakan suatu kegiatan agar tercapai sesuai yang diinginkan.
Adapun penerapan BK yang dapat dilakukan antara lain :

1. Wawancara

Yaitu salah satu cara memperoleh fakta-fakta kewajiban yang dapat dijadikan bahan
pemetaan tentang bagaimana sebenranya hidup kejiwaan anak bimbing pada saat tertentu
yang memerlukan bantuan.

2. Group Guindance { Bimbingan secara kelompok }

Bilamana penerapan interviwe/wawancara merupakan cara pemahaman tentang keadaan


anak bimbing secara individual, maka bimbingan kelompok adalah sebaliknya, yaitu cara
pengungkpan jiwa/batin serta pembinaannya melalui kegiatan kelompok seperti ceramah,
diskusi, seminar, dan sebagainya.

3. Non Direktif { Cara yang tidak mengarah }

Cara lain untuk mengungkapkan segala perasaan dan pikiran yang tertekan sehingga
menjadi penghambat kemajuan belajar anak bimbing adalah motode non direktif.
Penerapan ini dapat dibagi menjadi dua yakni ;

a. Client Centered, yaitu cara pengungkapan tekanan batin yang dirasakan menjadi
penghambat anak bimbing dalam belajar dengan sistem pancingan yang berupa
satu, dua pertanyaan yang terarah.

b. Edukatif, yaitu cara mengungkapkan tekanan perasaan yang menghambat


perkembangan belajar dengan mengorek sampai tuntas perasaan/sumber yang
menyebabkan hambatan dan ketegasan dengan cara-cara ‘Client Centered’, yang
diperdalam dengan permintaan/pertanyaan yang motivatif dan persuasif
{ meyakinkan } untuk mengingat-ngingat serta mendorong agar lebih berani
mengungkapkan perasaan tertekan sampai keakar akarnnya

4. Psikoanalisis { Penganalisaan Jiwa }

Penerapan ini berasal dari psiko-analisis Freud yang dipergunakan untuk mengungkapkan
segala tekanan perasaan yang sudah tidak lagi disadari. Menurut teori ini, manusia yang
senantiasa mengalami kegagalan usaha dalam mengejar cita-cita atau keinginan,
menyebabkan timbulnya perasaan tertekan makin menumpuk. Bilamana tumpukan
perasaan gagal tersebut tidak dapat diselesaikan, maka akan mengendap kedalam lapisan
jiwa bawah sadarnya.

5. Direktif { penerapan yang bersifat mengarahkan }

Metode ini lebih bersifat mengarahkan kepada anak bimbing untuk berusaha mengatasi
kesulitan { problema } yang dihadapi. Pengarahan yang diberikan kepada anak bimbing
adalah dengan memberikan secara langsung jawaban-jawaban parmasalahan yang terjadi
sebabab kesulitan yang dihadapi/yang dialami anak bimbing.

6. Sosiometri

Yaitu suatu cara yang dipergunakan untuk mengetahui kedudukan anak bimbing dalam
hubungan kelompok.
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN

Kenakalan yang terjadi pada diri remaja perlu mendapat perhatian khusus. Untuk
mengatasinya tentu memerlukan pendekatan dan strategi khusus pula. Sehingga mampu
mengembalikan kepercayaan diri pada remaja. Juga mampu mengembangkan
potensinya ke arah yang lebih positif. Serta mampu menyesuaikan diri dengan lajunya
arus globalisasi saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.smadwiwarna.sch.id/bimbingan-konseling/
https://www.kompasiana.com/ahmadsyarofudin91/61ac6b7f06310e3ecc2f51a3/peran-guru-bk-
dalam-mengatasi-kenakalan-remaja
Hasan Basri. 2004. Remaja Berkualitas: Problematika Remaja dan Solusinya
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kartini Kartono. 2006. Patologi Sosial 2: Kenakalan Remaja,
Jakarta Rajawali Pers.
Sudarsono. 2004. Kenakalan Remaja,
Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai